LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN LINGKUNGA N
IDENTIFIKASI IDENTIF IKASI TELUR, LARVA LARVA DAN NYA N YAMUK MUK DEWASA DEWASA
NAMA
: RIZKA AULIA SYAFRUDDIN SYAFRUDDIN
NIM
: K11114005 K11114005
DEPARTEMEN DEPARTEMEN KESEHAT K ESEHATAN AN LINGKUNGAN LINGKU NGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016
BAB I PENDAHULUAN
A L!"! L!"!## B B$% $%!& !&!' !'( ( Indonesia adalah salah satu Negara tropis terbesar di dunia. Iklim
tropis menyebabkan adanya berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyam nyamuk uk,, sepe sepert rtii mala malaria ria,, demam demam berd berdar arah ah,, filar filaria ia,, kaki kaki gaja gajah h dan dan chikun chikungun gunya ya sering sering berjang berjangkit kit di masyarak masyarakat, at, bahkan bahkan menimb menimbulk ulkan an epid epidem emic ic yang yang berl berlan angs gsun ung g dalam dalam spec spectru trum m yang yang luas luas dan dan cepa cepat. t. Penyebab Penyebab utama munculnya munculnya epidemi epidemi berbagai berbagai penyakit penyakit tropis tropis tersebut tersebut adala adalah h perk perkem emba bang ngbi biak akan an dan dan peny penyeb ebara aran n nyam nyamuk uk sebag sebagai ai vect vector or penyakit yang tidak terkendali. (Lailatul dkk,. 2!" 2!" #i daerah tropis seperti Indonesia, nyamuk merupakan serangga yang yang sering sering mengga menggangg nggu u kehidu kehidupan pan manusi manusia. a. $elain $elain itu nyamu nyamuk k juga juga dapat menyebarkan penyakit %alaria, #emam &erdarah #engue (#" dan 'ilariasis. Pada tahun 2!, abah #emam &erdarah #engue masih menyerang hamper seluruh daerah di Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. )abah # juga menyerang pada bayi, anak*anak serta serta oran orang g dea deasa, sa, sehi sehing ngga ga tida tidak k sedik sedikit it pend penderi erita ta terseb tersebut ut yang yang meninggal dunia ($antoso, 2+". Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga yang merupakan vektor vektor penyaki penyakitt di dunia, dunia, tak terkecu terkecuali ali di Indone Indonesia sia yang yang merupa merupakan kan negara beriklim tropis. #aerah beriklim tropis merupakan tempat yang cocok untuk nyamuk nyamuk berkembangb berkembangbiak. iak. Penyakit Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk nyamuk pada manusia antara lain adalah filariasis filariasis dan encephalitis encephalitis oleh nyamuk Culex, Culex, malaria oleh nyamuk Anopheles nyamuk Anopheles,, dan demam berdarah oleh nyamuk Aedes nyamuk Aedes (rifin, 2!-". Nyamuk merupakan salah satu spesies serangga yang mengisap darah orang atau binatang untuk kelangsungan hidupnya. Nyamuk betina makan makan deng dengan an cara cara meng menghi hisa sap p atau atau meng menggi gigi gitt darah darah.. #ala #alam m hal hal ini ini nyamuk nyamuk betina memerlukan memerlukan protein protein untuk pembentukan pembentukan telur. telur. &erbeda &erbeda
dengan nyamuk betina, nyamuk jantan yang memiliki tipe mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah, maka nyamuk jantan memperoleh makanan dari at alam seperti sari*sari bunga (rifin , 2!-". Nyamuk betina dapat hidup kurang dari + minggu. Nyamuk jantan biasanya hanya hidup sekitar satu minggu. /mumnya telur menetas di tempat yang berisi air. 0elur*telur menetas menjadi larva. Larva bernapas dengan tabung di ujung ekornya %emakan organisme mikroskopis seperti bakteri. #engan demikian sebagian besar larva nyamuk membutuhkan air yang mengandung bahan organik. #alam aktu kurang dari satu minggu, larva dapat tumbuh dan berkembang menjadi pupa berbentuk koma. &iasanya dalam aktu tiga hari pupa akan berubah menjadi nyamuk deasa. 1anya nyamuk betina menghisap darah karena darah biasanya dibutuhkan untuk bertelur. etika nyamuk menemukan mangsa, nyamuk ini menyuntikkan air ludahnya ke dalam tubuh mangsa. ir ludah mengandungi antikoagulan yang menjamin kelancaran darah dan kadang 3 kadang
mengandungi
parasit
yang
dapat
menyebabkan
penyakit
(4unasegaran, 2!+". World Health Organization ()15" mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus #emam &erdarah tertinggi di sia 0enggara. #ari jumlah keseluruhan kasus tersebut, sekitar 678 terjadi pada anak di baah !7 tahun (difian 2!+" #emam &erdarah #engue (#" merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi prioritas masalah kesehatan mengingat sering menimbulkan ejadian Luar &iasa (L&" dan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama. 9umlah penderita dan luas daerah penyebarannya
semakin
bertambah
seiring
dengan
meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk (yuningtyas, 2!+". &erdasarkan laporan kegiatan pem* berantasan # oleh #inas esehatan Propinsi 9aa 0engah tahun 2!, terdapat kasus # sebanyak !6.+26 orang dengan jumlah kematian 2+: orang, Incidence Rate (I;" 7:,! per !. penduduk , dan Case Fata- lity Rate (<';"
!,278. #aerah di Propinsi 9aa 0engah yang mempunyai jumlah kasus # paling tinggi adalah ota $emarang. Pada tahun 2! sebanyak -.!2: kasus dengan kematian += orang, I; 2>>,= per !. penduduk, dan <'; ,68. &erdasarkan rekapitulasi # #inas esehatan ota $emarang tahun 2!!, ecamatan 4ajahmungkur yang berada di ilayah kerja Puskesmas Pegandan sepanjang tahun 2!! selalu menduduki peringkat
pertama
dengan
kasus
#
terbanyak.
elurahan
4ajahmungkur meningkati peringkat pertama sejak bulan 9anuari* #esember 2!!, sebanyak 7= kasus dengan I; -,7! per !. pen* duduk. 1al ini mengalami kenaikan dimana pada tahun 2! elurahan 4ajahmungkur peringkat ke*-6. &erdasarkan Laporan Pemantauan 9entik &erkala (P9&" yang dilakukan oleh Puskesmas Pegandan pada bulan $eptember 2!! dengan memeriksa ! dari 2.62> rumah didapatkan ngka &ebas 9entik (&9" di elurahan 4ajahmungkur hanya sebesar 7:8. ngka tersebut masih sangat rendah di baah standar yang telah ditetapkan oleh #eparteman esehatan sebesar 678. (1arfriani, 2!2" $ementara 9akarta termasuk salah satu daerah yang selalu mengalami ejadian Luar &iasa (L&" # dari tahun !66:*2+, pada tahun 2+ # mencapai hingga 7.!+! kasus.2 Pada tahun 2=*26, jumlah kasus # cenderung menurun. Pada tahun 26, kasus # tercatat mencapai !:.+= kasus, kejadian terbanyak terdapat di 9akarta 0imur dengan :.!6+ kasus, 9akarta /tara 7.27+ kasus, 9akarta $elatan 7.- kasus, 9akarta &arat 7.- kasus, dan 9akarta Pusat +.>: kasus (;osarie, 2!+". $elain itu, sepanjang tahun 2!! dilaporkan terjadi >7.-+2 kasus # di Indonesia dengan Incident Rate (I;" 2=,7>?!. penduduk dan Case Fatality Rate (<';" ,6!8. ngka &ebas 9entik (&9" pada tahun 2: sebesar :7,=8 menurun pada tahun 26 menjadi =!,!8 kemudian meningkat lagi pada tahun 2! menjadi sebesar :!,-8 (emenkes ;I, 2!2@!6". Penyakit ini juga menjadi permasalahan serius di Provinsi 9aa 0engah. &erdasarkan data dari profil esehatan Provinsi 9aa 0engah
tahun 2!!, I; mencapai !7,2=?!. penduduk dan <'; ,6+8 dengan &9 sebesar ==,!-8 (yuningtyas, 2!+". 9enis 3 jenis vektor malaria di Indonesia ada - spesies, iaitu@ ( Anophelse sundaicus, An. subpictus, An. aconitus dan An. aculatus". Nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus menularkan penyakit #emam &erdarah #enggi. #i Indonesia vektor Anopheles, Aedes dan !ansonia mengakibatkan penyakit filariasis. Nyamuk Aedes albopictus, Culex "atigans
dan
!ansonia
menularkan penyakit
chikungunya
disebabkan virus alvavirus. Nyamuk genus Culex sp mengakibatkan penyakit 9apenese Ancephalitis (9A" (4unasegaran, 2!+". Propinsi Nusa 0enggara 0imur (N00" menempati urutan ketiga dari + propinsi dengan prevalensi klinis malaria tinggi setelah Propinsi Papua &arat dan Propinsi Papua. 9umlah kasus malaria klinis pada tahun 2= adalah 7==,=2+ kasus, dengan %I !!6B. ngka malaria tertinggi di N00 dilaporkan dari Pulau $umba, salah satunya adalah abupaten $umba 0engah. $ituasi malaria di $umba0engah pada + tahun terakhir pada tahun 2: sebesar !--,=7B, tahun 26 sebes ar !+!,+7B dan pada tahun 2! sebesar =7,>B. Puskesmas Lendiacu merupakan salah satu puskesmas dengan angka klinis malaria yang cukup tinggi. Pada bulan November 2! dari 7.::: penduduk, gejala malaria klinisnya sebanyak 66= dan PI !,=>B. #emikian juga dengan Puskesmas %ananga ecamatan %amboro tahun 2! PI :!,=6B dan #esa %anu )olu yang berada di pesisir pantai PI !>,22B (Noshirma, dkk., 2!!". Pada tahun 2- filariasis telah menginfeksi !2 juta penduduk di :+ negara di seluruh dunia, terutama negara*negara di daerah tropis dan beberapa daerah subtropis. #i Indonesia, berdasarkan survei yang dilaksanakan pada tahun 2*2- terdapat lebih dari : orang menderita klinis kronis filariasis (elephantiasis" yang tersebar di seluruh provinsi. $ecara epidemiologi data ini mengindikasikan lebih dari > juta penduduk Indonesia berada yang berisiko tinggi tertular filariasis dengan > juta penduduk diantaranya telah terinfeksi (Pulungan, dkk., 2!2".
'aktor lingkungan biotik dan abiotik berpengaruh terhadap kehidupan vektor. Penetasan telur menjadi larva, pertumbuhan larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago dipengaruhi faktor abiotik seperti curah hujan, temperatur, dan evaporasi. #emikian pula faktor biotik seperti predator, kompetitor, dan makanan di tempat perindukan. $tabilitas dan kandungan air perindukan baik bahan organik, mikroba, dan serangga air berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pradeasa nyamuk ($ayono, 2!!". 0indakan pengendalian terhadap nyamuk ditujukan pada nyamuk deasa atau pada larva. 0indakan yang ditujukan pada larva dapat mencakup memodifikasi habitat * habitat larva atau pengendalian habitat larva dengan pestisida. $ejauh ini pengendalian serangga umumnya dilakukan menggunakan pestisida sintetik. Penggunaan pestisida sintetik dianggap
efektif, praktis, manjur
dan
dari
segi ekonomi
lebih
menguntungkan. Namun demikian penggunaan pestisida sintetik secara terus* menerus dan berulang * ulang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, kematian berbagai macam jenis makhluk hidup dan resistensi dari hama yang diberantas. Pestisida sintetik mengandung bahan kimia yang sulit terdegradasi di alam sehingga residunya dapat mencemari lingkungan dan dapat menurunkan kualitas lingkungan (0riyadi, 2!2". /ntuk mengatasi hal tersebut, manusia lebih cenderung menggunakan insektisida atau obat pembasmi nyamuk yang dijual bebas seperti obat nyamuk bakar, tissue oles, elektrik dan sebagainya. $emua usaha pemberantasan nyamuk tersebut hanya bersifat sesaat dan tidak memiliki efek pencegahan. (4ama, 2!" B T)*)!' dapun tujuan umum kegiatan kunjungan ke Laboratorium Antomologi 'akultas edokteran /niversitas 1asanuddin ini adalah untuk mengidentifikasi jentik dan nyamuk deasa terutama pada jenis nyamuk aedes aegypti, anopheles dan culeC. + M!'!!"
%anfaat dari kegiatan ini kita dapat mengidentifikasi telur, larva dan nyamuk deasa terutama pada jenis nyamuk aedes aegypti, anopheles dan culeC.
BAB II PEMBAHASAN
A V$&"-# N.!/)& Nyamuk adalah vektor mekanis atau vektor siklik penyakit pada
manusia dan hean yang disebabkan oleh parasit dan virus. Nyamuk dari genus #sorophora dan $anthinosoa yang terbang dan menggigit pada siang
hari,
membaa
telur
dari
lalat %eratobia
hoinis
dan
menyebabkan myiasis pada kulit manusia atau pada mamalia lain. Nyamuk yang penting ada tiga genus yang menjadi vektor penyakit penting di Indonesia, yaitu genus Culex, Anopheles, dan Aedes ($inaga, 2!-". Dektor
adalah
anthropoda
yang
dapat
menimbulkan
dan
menularkan suatu Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. &agi dunia kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas (Nurmaini, 2+". Dektor utama dari virus dengue adalah nyamuk Aedes aegypti, sedangkan Aedes albopictus merupakan vektor sekunder di Pasifik dan siaE dan vektor potensial setelah serangan baru di frika, Aropa $elatan, dan merika (;osaire, 2!+". 'aktor lingkungan biotik dan abiotik berpengaruh terhadap kehidupan vektor. Penetasan telur menjadi larva, pertumbuhan larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago dipengaruhi faktor abiotik seperti curah hujan, temperatur dan evaporasi. #emikian pula faktor biotik seperti predator, kompetitor dan makanan di tempat perindukan. $tabilitas dan kandungan air perindukan baik bahan organik, mikroba dan serangga air berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pradeasa nyamuk ($ayono, 2!!". Pengendalian vektor adalah semua usaha yang dilakukan untuk menurunkan atau menekan populasi vektor pada tingkat yang tidak membahayakan
kesehatannmasyarakat.Pengendalian
vektor
penyakit
sangat diperlukan bagi beberapa macam penyakit karena berbagai alasan ($anti, 2!!". /paya pengendalian vektor nyamuk telah lama dilakukan, dan hampir
semuanya
menggunakan
insektisida
sintetis
semenjak
diperkenalkannya ##0 pada tahun !6-.Penggunaan insektisida sintetis yang semakin meningkat beberapa dekade terakhir mengakibatkan kerugian seperti efek letal terhadap populasi nontarget, timbulnya resistensi pada insekta sasaran, serta residu sisa insektisida yang dapat mencemari lingkungan. 1al ini mendorong para peneliti untuk mencari alternatif pengendalian vektor menggunakan bahan alami dari tumbuhan yang dinilai tidak mudah menyebabkan resisten pada nyamuk dan lebih beraasan lingkungan ($atria dan Prasetyoati, 2!2". B.
I$'"&! T$%)#, L!#3!, !' N.!/)& D$!! Aedes %enurut )omack (!66+" dikutip pada penelitian 1andayani (2!"
tentang dasar teori nyamuk aedes, nyamuk aedes merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di kaasan tropis. Namanya diperoleh dari perkataan Funani aedes, yang berarti Gtidak menyenangkanG, karena nyamuk ini menyebarkan beberapa penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan demam kuning. Aedes albopictus sp. merupakan spesies yang sering ditemui di sia. akinya berbelang hitam putih. Aedes aegypti sp. juga terkenal sebagai penyebar dengue dan demam kuning. edes yang berperan sebagai vektor penyakit semuanya tergolong stegomya dengan ciri*ciri tubuh bercorak belang hitam putih pada dada, perut, tungkai.
buah garis putih sejajar di garis median dari punggungnya yang berarna dasar hitam (lyre shaped marking" ($inaga, 2!-". Ae. aegypti hidup di pemukiman padat penduduk di perkotaan dan di pedesaan. 1idup pada berbagai tempat penampungan air misalnya pada bak mandi, drum, tempayan, kaleng bekas, vas bunga, pelepah daun, tempurung kelapa yang berisi air untuk tempat bertelur. Aksistensi Aedes di alam dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan biologi, nyamuk ini ters ebar diantara garis isotherm 2 o< antara -7o L/ dan +7o L$ pada ketinggian kurang dari ! m dari permukaan air laut. Lama hidup nyamuk deasa di alam masih sulit ditentukan, namun demikian nyamuk Aedes dapat hidup rata*rata dalam aktu ! bulan (rifin, 2!-". Nyamuk Ae. aegypti adalah vektor primer penyakit #emam &erdarah %engue (#", termasuk di Indonesia. $pesies nyamuk ini memiliki peran penting terkait kesehatan lingkungan pemukiman, khususnya perkotaan. eberadaan dan kepadatan populasinya sering dikaitkan dengan penularan, endemisitas, dan kejadian luar biasa (L&" penyakit #. %empelajari perilaku nyamuk Aedes ( Ae. aegypti dan Ae. albopictus" merupakan hal yang penting karena sangat berguna dalam menyusun strategi pengendalian kedua nyamuk vektor # tersebut. 1al ini karena hingga saat ini belum ada obat dan vaksin pilihan yang direkomendasikan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit tersebut, sehingga satu*satunya upaya yang diandalkan adalah pengendalian kepadatan kedua spesies tersebut ($ayono, 2!!". #emam &erdarah #engue (#" adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Dirus dengue ditransmisikan kepada manusia melalui perantara vektor yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ( Aedes sp.". Penyakit ini dapat terjadi sepanjang tahun dan meningkat seiring dengan datangnya musim penghujan. Penyakit # memiliki mortalitas yang cukup tinggi terutama di negara*negara beriklim tropis dimana banyak faktor yang mendukung perkembangbiakan nyamuk vektor tersebut (Lusiyana, 2!-".
Aedes seperti juga serangga lainnya yang termasuk ordo diptera, mengalami metamorfosis lengkap. $tadium*stadiumnya terdiri dari telur, larva (9entik", pupa (kepompong" dan nyamuk deasa. )aktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur menjadi deasa di laboratorium yang bersuhu 2=< dankelembaban udaranya :8, kurang lebih ! hari. )aktu ! hari tersebut juga diperkirakan untuk keperluan pertumbuhan Ae.aegypti dari telur sampai deasadi alam bebas (%ulyanto, 2!". Nyamuk Aedes aegypti mengalami metamorfosis sempurna. $iklus hidupnya yaitu telur* larva* pupa* nyamuk deasa. Aedes aegypti menyelesaikan siklus hidupnya dalam aktu !,7 sampai + bulan.dapun siklus atau tahapan daur hidup nyamuk aedes, yaitu@ !. 0elur $elama
masa
bertelur,
seekor
nyamuk
betina
mampu
meletakkan ! * - butir telur. 0elur*telur tersebut diletakkan dibagian yang berdekatan dengan permukaan air. $etiap kali nyamuk betina bertelur, mengeluarkan telur ! butir yangdiletakkan satu* satu pada dinding ovitrap yang telah diberi kertas saring. 0elur arna hitam, ukuran ,: mm. 0elur akan menetas menjadi jentik dalam aktu kurung 2 hari setelah terendam air. (difian, 2!+" 0elur Aedes aegypti berbentuk lonjong dengan panjang kira* kira ,> mm. $aat diletakkan telur berarna putih dan akan berubah menjadi hitam dalam - menit. $ekali bertelur jumlah telurnya dapat mencapai !*+ butir, rata*rata + butir. 'rekuensi nyamuk betina bertelur yaitu setiap dua atau tiga hari. $elama hidupnya, nyamuk betina dapat bertelur lima kali (;osarie, 2!+". 9umlah telur yang dihasilkan tergantung dari banyak darah yang dihisapnya.0elur diletakkan satu persatu pada dinding tempat air atau pada benda yang terapung di permukaan air yang terlindung dari cahaya matahari langsung. 0idak seperti spesies lain, tidak semua telur langsung diletakkan. $emua telur diletakkan dalam beberapa jam
sampai hari. Pada iklim yang hangat, telur dapat bertumbuh dan berkembang dalam dua hari, namun pada iklim yang sejuk dapat mencapai aktu satu minggu. 0elur tersebut dapat menetas beberapa saat setelah terkena air hingga dua sampai tiga hari setelah berada di air (;osarie, 2!+". Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam aktu kurang lebih 2 hari setelah telur terendam air. 0elur di tempat yang kering (tanpa air" dapat bertahan sampai > bulan pada suhu *2J< sampai -2J<, dan bila tempat*tempat tersebut kemudian tergenang air atau kelembabannya tinggi maka telur dapat menetas lebih cepat (yuningtyas, 2!+". &. Larva Larva terdiri dari kepala, toraks, dan abdomen, serta ada corong udara dengan pekten dan sekelompok bulu*bulu. $epanjang hidupnya, larva kebanyakan berdiam di permukaan air alaupun mereka akan berenang ke dasar kontainer jika terganggu atau sedang mencari makanan. Pada aktu istirahat, larva membentuk sudut dengan permukaan air ( ;osarie, 2!+". 9entik yang menetas dari telur akan tumbuh menjadi besar, panjang ,7 * ! cm2. $elalu bergerak aktif di dalam air. 4erakannya berulang*ulang dari baah keatas permukaan air untuk bernapas, kemudian turun kembali ke baah dan seterusnya. Pada aktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air. &iasanya berada disekitar dinding tempat penampungan air. $etelah > * : hari jentik akan berkembang menjadi pupa. 9entik memerlukan tahap perkembangan, pengaruh makanan, suhu menentukan kecepatan perkembangan (difian, 2!+". da - tingkat (instar" jentik sesuai dengan pertumbuhan, yaitu (yuningtyas, 2!+"@ a. Larva instar I, tubuhnya sangat kecil, arna transparan, panjang ! * 2 mm, duri*duri ( spinae" pada dada (thorax" belum begitu jelas, dan corong pernafasannya ( siphon" belum menghitam.
b. Larva instar II bertambah besar, ukuran 2,7*+,6 mm, duri dada belum jelas, dan corong pernafasan sudah berarna hitam. c. Larva instar III lebih besar sedikit dari larva instar II d. Larva instar ID telah lengkap struktur anatominya dan jelas tubuh dapat dibagi menjadi bagian kepala (chepal " , dada (thorax",dan perut (abdoen" +. Pupa Pupa merupakan stadium akhir calon nyamuk demam berdarah yang ada didalam air. &entuk tubuh pupa bengkok dan kepalanya besar. 'ase pupa membutuhkan aktu 2*7 hari. $elama fase itu tidak makan apapun alias puasa. &erbentuk seperti koma, gerakan lambat, sering berada di permukaan air. $etelah !*2 hari kepompong menjadi nyamuk baru ($onoto, 26". $etelah menjadi instar ID, larva memasuki tahap menjadi pupa. &erbeda dengan larva, pupa terdiri atas sefalotoraks, abdomen, dan kaki pengayuh. 0erdapat sepasang corong pernafasan berbentuk segitiga pada sefalotoraks dan kaki pengayuh yang lurus dan runcing terdapat pada distal abdomen. Pupa bergerak bebas dan merespon terhadap stimulus. Ia akan menyelam dengan cepat selama beberapa detik jika ada gangguan kemudian kembali ke permukaan air (;osarie, 2!+". /mur rata*rata pertumbuhan mulai jentik sampai menjadi pupa berkisar antara :*!- hari. Pupa tidak memerlukan makanan lagi namun membutuhkan udara dan kira*kira mencapai 2 hari untuk bertumbuh mencapai tahap selanjutnya, nyamuk deasa. Pada umumnya, nyamuk jantan menetas lebih dahulu daripada nyamuk betina (;osarie, 2!+" -. Nyamuk #easa %erupakan tahap terakhir dari siklus hidup Aedes aegypti. Nyamuk deasa terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen yang meruncing. Nyamuk jantan memiliki umur yang lebih pendek dari
nyamuk betina, kira*kira seminggu. %akanan nyamuk jantan adalah cairan buah*buahan atau tumbuhan. 9arak terbang nyamuk jantan tidak jauh dari tempat perindukannya karena menunggu nyamuk betina menetas kemudian siap berkopulasi (;osarie, 2!+". Nyamuk betina perlu menghisap darah untuk pertumbuhan telurnya, oleh karena itu ia dapat terbang jauh antara ,7 sampai kira* kira 2 m. Nyamuk jantan dan betina biasanya melakukan perkainan pada aktu senja, biasanya hanya terjadi sekali sebelum nyamuk betina pergi untuk menghisap darah. Lama siklus ini antara +*- hari namun bervariasi. /mur nyamuk betina kira*kira ! hari (;osarie, 2!+". Ae. Aegypti deasa menyukai tempat gelap yang tersembunyi di dalam rumah sebagai tempat beristirahatnya, nyamuk ini merupakan vektor efisien bagi arbo'irus. Ae.Aegypti juga mempunyai kebiasaan mencari
makan (menggigit manusia untuk
dihisap darahnya"
sepanjang hari terutama antara jam :.*!+. dan antara jam !7.* !=.. $ebagai nyamuk domestik di daerah urban, nyamuk ini merupakan vektor utama (678" bagi penyebaran penyakit #. 9arak terbang spontan nyamuk betina jenis ini terbatas sekitar +*7 meter per hari. /mur nyamuk Ae. aegypti berkisar 2 minggu sampai + bulan atau rata 3 rata !,7 bulan tergantung dari suhu, kelembaban sekitarnya (%ulyatno, 2!" + I$'"&! T$%)#, L!#3!, !' N.!/)& D$!! +)%$
Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit yang penting seperti )est Nile Dirus, 'ilariasis, $apanese enchepalitis, (t )ouis encephalitis.Nyamuk deasa dapat berukuran - 3 ! mm (,!> 3 ,- inci". #an dalam morfologinya nyamuk memiliki tiga bagian tubuh umum@ kepala, dada, dan perut. lasifikasi Culex adalah sebagai berikut (%ulyatno, 2!"@
ingdom @ Anialia ,Phylum @
Arthropoda,
$iklus hidup nyamuk Culex @ !. 0elur $eekor nyamuk betina mampu meletakan ! * - butir telur. $etiap spesies nyamuk mempunyai kebiasaan yang berbeda*beda. Nyamuk Culex meletakan telurnya di atas permukaan air secara bergelombolan dan bersatu membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung (%ulyatno, 2!". 2. Larva Nyamuk Culex mempunyai - tingkatan atau instar sesuai dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu (stuti, 2!" @ a. Larva instar I, berukuran paling kecil yaitu ! 3 2 mm atau ! 3 2 hari setelah menetas. #uri*duri ( spinae" pada dada belum jelas dan corong pernafasan pada siphon belum jelas. b. Larva instar II, berukuran 2,7 3 +,7 mm atau 2 3 + hari setelah telur menetas. #uri*duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam. c. Larva instar III, berukuran - 3 7 mm atau + 3 - hari setelah telur menetas. #uri*duri dada mulai jelas dan corong pernafasan berarna coklat kehitaman. d. Larva ID, berukuran paling besar yaitu 7 3 > mm atau - 3 > hari setelah telur menetas dengan arna kepala. +. Pupa Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan aktu lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2 * 7 hari untuk menjadi nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air (%ulyatno, 2!". -. Nyamuk #easa
$etelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kain dan nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah aktu 2- * +> jam. #arah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan telur. Perkembangan telur hingga deasa memerlukan aktu sekitar ! sampai !2 hari (%ulyatno, 2!". D I$'"&! T$%)#, L!#3!, !' N.!/)& D$!! A'-7$%$ 'auna nyamuk nopheles yang dilaporkan di Indonesia sebanyak : spesies dan yang telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria adalah 22 spesies yaitu n. sundaicus, n. aconitus, n. nigerrimus, n. macullatus, n. barbirostris, n. sinensis, n. letifer, n. balabacencis, n. punctulatus, n. farauti, n. bancrofti, n. karari, n. koliensis, n. vagus, n. parengensis, n. umbrosus, n. subpictus, n. longirostris, n. flavirostris, n. minimus, dan n. leucosphirus (Noshirma, dkk., 2!!". Nyamuk nopheles memiliki tubuh yang langsing dan > kaki panjang
dan
memiliki
sayap
yang
bersisik
.Nyamuk nopheles
mempunyai siklus hidup , yang termasuk dalam metamorfosa sempurna. Fang berarti dalam siklus hidupnya terdapat stage?fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi kondisi lingkungan, misal @ suhu, adanya at kimia?biologisdi tempat hidup. dapun morfologi dari siklus hidup nyamuk Anopheles, yaitu (%ulyatno, 2!" @ !. 0elur $etiap bertelur setiap nyamuk deasa mampu menghasilkan 7* 2 buah telur. 0elur langsung diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menjadi satu". 0elur ini menetas dalam 2*+ hari (pada daerah beriklim dingin bisa menetas dalam 2*+ minggu" (%ulyatno, 2!". 2. Larva Larva terbagi dalam - instar , dan salah satu ciri khas yang membedakan dengan larva nyamuk yang lain adalah posisi larva saat istirahat adalah sejajar di dengan permukaan perairan, karena mereka tidak mempunyai siphon (alat bantu pernafasan". Lama hidup kurang lebih = hari, dan hidup dengan memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnyayang terdapat dipermukaan (%ulyatno, 2!".
Larva Anopheles tampak mengapung sejajar dengan permukaan air, mempuyai bagian*bagian badan yang bentuknya khas, yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen, tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal abdomen dan sepasang bulu palma pada bagian lateral abdomen ($utanto, 2:". +. Pupa Pupa mempuyai tabung pernapasan (respiratory trupet " yang bentuknya lebar dan pendek, digunakan untuk mengambil 5 2 dari udara ($utanto, 2:".&entuk fase pupa adalah seperti koma, dan setelah beberapa hari pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat keluar nyamuk deasa (%ulyatno, 2!". -. Nyamuk deasa Pada nyamuk deasa palpus nyamuk jantan dan betina mempunyai
panjang
hampir
sama
dengan
proboscis-nya.
Perbedaannya adalah pada nyamuk jantan ruas palpus bagian apical berbentuk gada (club "or", sedangkan pada nyamuk betina ruas tersebut mengecil. $ayap pada bagian pinggir (kosta dan vena I" ditumbuhi sisik*sisik sayap yang berkelompok membentuk gambaran belang*belang hitam dan putih. $elain itu, bagian ujung sisik sayap membentuk lengkung (tumpul". &agian posterior abdomen tidak seruncing nyamuk Aedes ($utanto, 2:". Nyamuk deasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk menghisap darah atau makanan lainnya (misal, nektar atau cairan lainnya sebagai sumber gula". Nyamuk jantan bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan (%ulyatno, 2!"
BAB III PENUTUP
A K$/)%!' !. Identifikasi nyamuk aedes yaitu mulai dari masa bertelur, seekor
nyamuk betina mampu meletakkan ! * - butir telur. 0elur*telur tersebut diletakkan dibagian yang berdekatan dengan permukaan air lalu telur akan menetas menjadi jentik dalam aktu kurang lebih 2 hari setelah telur terendam air. /mur rata*rata pertumbuhan mulai jentik sampai menjadi pupa berkisar antara :*!- hari. &entuk tubuh pupa bengkok dan kepalanya besar seperti koma, gerakan lambat, sering berada di permukaan air. Lalu tahap terakhir yaitu nyamuk deasa terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen yang meruncing. Ae. Aegypti deasa menyukai tempat gelap yang tersembunyi di dalam rumah sebagai tempat beristirahatnya 2. Identifikasi nyamuk culeC yaitu mulai dari masa bertelur, seekor betina mampu meletakan ! * - butir telur. Nyamuk Culex meletakan telurnya di atas permukaan air secara bergelombolan dan bersatu membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung lalu telur akan menetas menjadi jentik dalam aktu kurang lebih 2 hari setelah telur terendam air. /mur rata*rata pertumbuhan mulai jentik sampai menjadi pupa berkisar antara :*!- hari. &entuk tubuh pupa bengkok dan kepalanya besar seperti koma, gerakan lambat, sering berada di permukaan air. Lalu tahap terakhir yaitu nyamuk deasa terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen yang meruncing. +. Identifikasi nyamuk anopheles yaitu dari masa bertelur, nyamuk deasa mampu menghasilkan 7*2 buah telur. 0elur langsung diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menjadi satu". Lalu telur menetas menjadi larva. Larva terbagi dalam - instar , dan salah satu ciri khas larva anopheles yang membedakan dengan larva nyamuk yang lain adalah posisi larva saat istirahat adalah sejajar di dengan permukaan perairan, karena mereka tidak mempunyai siphon (alat
bantu pernafasan". /mur rata*rata pertumbuhan mulai jentik sampai menjadi pupa berkisar antara :*!- hari. &entuk tubuh pupa bengkok dan kepalanya besar seperti koma, gerakan lambat, sering berada di permukaan air. Lalu tahap terakhir yaitu nyamuk deasa terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen yang meruncing. B S!#!' 1 epada pemerintah disarankan agar melakukan penyuluhan tentang
pentingnya penerapan program +% dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk agar meningkatkan pengetahuan, sikap
dan
tindakan
masyarakat dalam melakukan pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit. 2 epada masyarakat disarankan agar menerapkan program +% dan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
DAFTAR PUSTAKA
rifin, %aHfirah Nur. 2!-. #engaruh *+stra+ -He+san (erai Wangi Cybopogon ardus ). Randle pada /erbagai 0onsentrasi 1erhadap #eriode !enghisap %arah dari yau+ Aedes aegypti. $kripsi. 'akultas %atematika dan Ilmu Pengetahuan lam /niversitas 1asanuddin, %akassar. yuningtyas, Aka #evia. 2!+. #erbedaan 0eberadaan $enti+ Aedes aegypti /erdasar+an 0ara+teristi+ 0ontainer di %aerah *ndeis %ea /erdarah %engue. $kripsi. 'akultas Ilmu eolahragaan /niversitas Negeri $emarang, $emarang. 4unasegaran, Logesaran. 2!2. $enis-$enis )ar'a yau+ di 0elurahan /aru )adang /abu, 0ecaatan !edan 1untungan . $kripsi. 'akultas edokteran /niversitas $umatera /tara, %edan. Lusiyana.2!-.Wolbachia sebagai alternati" pengendalian 'e+tor nyau+ Aedes sp . 'akultas kedokteran /niversitas Islam Indonesia. %ulyatno, ris
$anti, Leny Fos. 2!!. *"e+ti"itas *+stra+ 0ulit %urian %urio 6ibethinus !urr (ebagai #engendali yau+ Aedes spp.$kripsi. 'akultas esehatan %asyarakat /niversitas $umatera /tara, %edan. $atria, )isnu dan Prasetyoati, 1eni. 2!2. %aya )ar'asida *+stra+ /i5i (ri+aya Annona s7uaosa dengan Rentang Wa+tu #enyipanan yang /erbeda 1erhadap )ar'a Culex 7uin7ue"asciatus. K5nline. http@??ejournal.litbang.depkes.go.id?indeC. php?aspirator?article?vie?+!>. K#iakses pada tanggal !7 %ei 2!7. $ayono. 2!!. #ertubuhan )ar'a Aedes aegypti pada Air 1ercear . K5nline. http@??jurnal.unimus.ac.id?indeC.php?jkmi?article?vie?7:-. K#iakses pada tanggal !7 %ei 2!7. $inaga, stri Fosephin. 2!-. (anitasi dan #eantauan $enti+ yau+ pada 1oilet (e+olah %asar di %esa (ei Rotan 0ecaatan #ercut (ei 1uan 0abupaten %eli (erdang 1ahun &238. $kripsi. 'akultas esehatan %asyarakat /niversitas $umatera /tara, %edan. $irajuddin, $aifuddin dkk,. 2!>. #enuntun #ra+ti+u Identi"i+asi 4e+tor yau+. %akassar@ /niversitas 1asanuddin. $ukesi, 0ri )ahyuni. 2!2. !onitoring #opulasi yau+ Aedes aegypti ). 4e+tor #enya+it %ea /erdarah %engue di 0elurahan 9edong+i:o 0ecaatan !antri5eron 0ota ;ogya+arta. K5nline. http@??journal.uad.ac.id?indeC.php?es%as? article?vie?!>+. K#iakses pada tanggal !7 %ei 2!7. $utanto, Inge. 2:. #arasitologi 0edo+teran. 9akarta@ &alai Penerbit '/I. 0riyadi, #ikki. 2!2. *"e+ (ublethal *+stra+ %aun $abu /i5i #sidiu gua5a'a 1erhadap )ar'a yau+ Aedes aegypti. $kripsi. 'akultas $ains dan 0eknologi /niversitas Islam Negeri $unan alijaga, Fogyakarta.