I.
TAHAP 1. FORMULASI Rancangan Formula dan Formula Disetujui Rancangan Formula 1 DI!"# Setiap 5 mL larutan mengandung Nama Ba Bahan Konsentrasi Fungsi Dibekasin #$() Bahan ktif %) .is/osit0 sulfat #$#* g HPMC gent #$##(+* g sam fosfat Bu1er #$#(+#, g Natrium Bu1er d pH --Pengisotonis fosfat ad %##) pH ad2ust NaCl pemba3a HCl!Na"H #$% N &F' Netto 7 5 mL Kemasan 7 &adah Plastik High Densit0 Pol0eth0len Rancangan Formula ' A%I& !(!# Setiap 5 mL larutan mengandung Nama Ba Bahan Konsentrasi Fungsi Dibekasin #$() Bahan ktif %) Basis gel sulfat #$5) Basis gel Natrium ,$9,) Bu1er lginat #$() Bu1er HPMC :;s pH ad2ust sam borat ad %##) pemba3a Natrium borat HCl!Na"H
Rancangan Formula $ DIA%I Setiap 5 mL larutan mengandung Nama Ba Bahan Konsentrasi Fungsi Dibeka/in #$() Bahan ktif #$5) .is/osit0 sulfat #$+,) Po4idone gent %$%%,) Pengisotonis iodine #$%65) Bu1er Natrium d %##) Bu1er klorida pemba3a sam borat Natrium borat &F' Netto 7 5 mL Kemasan 7 &adah Plastik High Densit0 Pol0eth0len Rancangan Formula ) !%II Setiap 5 mL larutan mengandung Nama Ba Bahan Konsentrasi Fungsi Dibekasin #$() Bahan ktif #$5) .iskositas sulfat :;s HPMC agent pH ad2ust ad %##) HCl!Na"H Pengisotonis Pemba3a #$% NaCl &F'
#$% Diona8id 3ater Netto 7 5 mL Kemasan 7 &adah Plastik High Densit0
Netto 7 5 mL Kemasan 7 &adah Plastik High Densit0
Pol0eth0len
Pol0eth0len
Formula Disetujui (g ditunju* atau *elom+o* *elom+o* PR Setiap 5 mL larutan mengandung Nama Bahan Konsentrasi Fungsi Dibekasin Dibekasin sulfat #$() Bahan ktif Natrium lginat HPMC
%)
Basis gel
#$5)
Basis gel
sam fosfat
#$##* g
Bu1er
Natrium fosfat
#$#(* g
Bu1er
HCl!Na"H #$% N
:;s
pH ad2ust
NaCl
#$#(+#, g
S&F'
ad %##)
pengisotonis pemba3a
Netto 7 5 mL Kemasan 7 &adah Plastik High Densit0 Pol0eth0len
II. II. Dasa Dasar r Formu ormula lasi si Mata Mata adalah adalah organ organ paling paling 4ital 4ital dalam dalam tubuh; tubuh; Dalam Dalam formul formulasi asi sediaa sediaan n optalmik$ masalah 0ang umum dihadapi adalah /epatn0a degradasi obat pada prek prekorn ornea; ea;
sediaa iaan
memp memper erla lamb mbat at
di
permukaan
degr degrad adas asii
obat; bat;
mata$ da
teta etapi
pada
berb berbag agai ai
diant diantar aran an0a 0a adal adalah ah insi insitu tu gel; gel; Pengh enghan anta tara ran n
saat
bentu entuk k
0ang
sama
sedia ediaan an
baru baru
obat obat kon4 kon4en ensi sion onal al seri sering ng
mengaki mengakibat batkan kan bioa4a bioa4aila ilabili bilitas tas obat obat renda rendah h dan respo respon n terapi terapi tidak tidak dapat dapat di/apai di/apai karena karena /airan air mata 0ang tinggi men0ebabkan men0ebabkan degradasi degradasi obat dari mata mata ter2ad ter2adii se/ara se/ara /epat; /epat; =adi$ =adi$ untuk untuk mengata mengatasi si masala masalah h bioa4a bioa4ailab ilabilit ilitas as tersebut$ tetes mata dikembangkan dalam bentuk gel in situ; >7(#? Keuntungan 0ang ditun2ukkan oleh in situ menarik minat para formulator karena memudahkan penghantaran obat dan mengurangi frekuensi pemberian obat obat
sehngg sehngga a
mening meningkat katkan kan kepat kepatuha uhan n
dan ken0a ken0aman manan an
dari dari
pasien; pasien;
formulasi formulasi gel in situ mena3arkan mena3arkan alternatif alternatif menarik untuk untuk dapat men/apai efek sistemik sistemik dari obat melalui rute parenteral$ parenteral$ dibandingkan dibandingkan pemberian se/ara se/ara oral $ 0ang mengakibatkan mengakibatkan penurunan bioa4ailabil bioa4ailabilitas itas obat setelah setelah mele3at mele3atii metabo metabolism lisme e lintas lintas pertama pertama di hati$ hati$ sepert sepertii prote protein in dan peptid peptida; a; Sistem penghantaran obat dalam bentuk in situ gel memberikan kemudahan dan ken0aman ken0amanan an dalam pemberian$ pendistribusia pendistribusian n dosis 0ang akurat$ akurat$ serta memperpan2ang 3aktu tinggal obat sehingga kontak dengan mata lebih lama; >( 7 %(+?
II.1.
In,ormasi In,ormasi a-an A*ti,
II.1.1. Uraian Farma*ologi a-an A*ti, Di/e*acin sul,ate 011 'ndik ndikas asii
7
meng mengat ata asi
infe infeks ksii
akib akibat at
pseudo pseudomon monas as aerogi aeroginos nosa a dan prote proteus us
sp;
Klebsiella
staph0lo/o//i$
pneumoniae$
dan
0ang
resisten
Kontraindikasi @fek Samping
terhadap obat$ seperti kanami/in 7 Hipersensitif terhadap dibekasin sulfat 7 Kerusakan hati$ deAsiensi 4itamin K dan
Dosis dan Pemberian Farmakokinetika
B$ dan anoreksia; 7 (9 kali sehari tetes 7 Men/apai kadar
pun/ak
pada
konsentrasi 5 m/g! mL sekitar (# menit setelah
pemberian
pemberian Perhatian 'nteraksi "bat
dosis
;
akan
+#)*#) di
ari
eksresikan
melalui urin setelah * 2am 7 7 Penggunaan dengan 8at pengganti darah dan diuretika dapat meningkatkan nefrotoksisitas dan ototoksisitas;
Dan
dengan obat anastesi dan relaksan otot oksisitas dan 'ntoksikasi Mekanisme Ker2a
men0ebabkan penghambatan respirasi; 7 ototoksisitas$ nefrotoksisitas 7 Dibekasin memiliki potensi akti4itas bakterisida pada gram positif dan gram negatif$ aeruginosa$
termasuk proteus
Pseudomonas sp$
Klebsiella
pneumonia dan strain 0ang resisten$ seperti es/heri/hia /oli dan staph0lo/o//i II.1.$. Si,at Fisi*a 2 3imia a-an A*ti, 011 umus Molekul umus Bangun
7 C%*H(+N5"*;EHS"9 7
Berat Molekul Pemerian Kelarutan
7 95%$5 7 Ber3arna putih atau kuning$ serbuk putih 7 Larut dalam air$ praktis tidak larut dalam larut
dalam etanol dan dietil eter Penanganan 7 II.1.'. Sta/ilitas 2 In*om+ati/ilitas 011 Stabilitas
7 Dibeka/in sulfate stabil ketika larut dalam larutan sali4e Asiologis atau air untuk in2eksi dan di2aga pada suhu 5# untuk + hari agar
'nkompatibilitas Kondisi Pen0impanan
tidak kehilangna potensin0a 7 7
II.$.1. Si,at Fisi*a 2 3imia a-an Tam/a-an 0$ 4$$54$' 1. &atrium alginat umus Molekul umus Bangun Berat Molekul Pemerian
7 >C5H+"9C""Na?n 7 7 (;#####;### gr!mol; 7 Natrium alginat tidak berbau dan tidak berasa$ putih pu/at serbuk ber3arna /oklat
Kelarutan
kekuningan 7 Praktis tidak larut dalam etanol >65)?$ eter$ kloroform$ dan /ampuran
etanol ! air$ di
mana kadar etanol lebih besar dari (#); Praktis tidak larut dalam pelarut organik lainn0at dan larutan asam; Perlahanlahan dilarutkan dalam air dan membentuk larutan Kategori Fungsional
koloid kental; 7 Digunakan di formulasi pasta dan krim$ stabili8er pada emulsi$ sebagai pensuspensi$
Penanganan
pengikat dan penghan/ur pada tablet 7 Perhatikan tindakan pen/egahan sesuai dengan
keadaan
dan
2umlah
material;
Natrium alginat dapat mengiritasi mata atau sistem
pernapasan
2ika
terhirup
;
Perlindungan terhadap mata$ sarung tangan$ dan
respirator
debu harus
diperhatikan;
Sodium alginat dilakukan ditangani dalam Metode Sterilisasi $. HPM% 0$ '$45'$6 umus Molekul umus Bangun Berat Molekul Pemerian
lingkungan 0ang ber4entilasi baik; 7 @tilen dioksida 7 CH(CH>"H?CH 7 7 %# ###% 5## ###; 7 H0promellose adalah tidak berbau dan tidak berasa$ putih atau kremputih
Kelarutan
berserat atau butiran serbuk; 7 Larut dalam air dingin$ membentuk koloid kental dalam larutanG praktis tidak larut dalam air panas$ kloroform$ etanol >65)?$ dan eter$ tetapi larut dalam
/ampuran
etanol
dan
diklorometana$ /ampuran metanol dan
diklorometana$ dan /ampuran air dan alkohol;
H0promellose
beberapa
bagian
larut
larutan
dalam aseton$
/ampuran diklorometana dan propan ol$ dan pelarut organik lainn0a dan beberapa bagian dapat mengembang Kategori Fungsionsal
dalam etanol 7 Sebagai bahan bioadhesi4e$ agen pen0alut
$
agen
dikendalikanG kelarutan$
pendispersi$
8at
stabili8er$
pelepasan
penambah
pengemulsi$
agen
0ang
emulsi
etendedrelease$
pembentuk Alm agen$ agen pembusa$ mukoadhesif$
pelarut
8at$
agen
penstabil$ pensuspensi$ pengikat tabletG Penanganan
bahan pengental; 7 Perhatikan tindakan pen/egahan sesuai dengan keadaan dan 2umlah material; Serbuk h0promellose bisa mengiritasi mata$ sehingga dibutuhkan pelindung mata ; H0promellose mudah terbakar;
'. &atrium -idrogen ,os,at 0$ 4765448 umus Molekul umus Bangun Berat Molekul Pemerian
7 NaHP"9 7 7 %%6;6* 7 nhidrat dibasik natrium fosfat serbuk putih; Dihidrat kristal putih tidak berbau atau hampir putih; Heptahidrat kristal ber3arna atau butiran putih atau berlapis garam 0ang akan ter2adi pengkristalan pada
suhu
hangat$
udara
kering;
dode/ah0drate tidak ber3arna dan kristal Kelarutan
transparan; 7 Sangat larut dalam air$ lebih larut dalam air panas atau mendidihG praktis tidak larut dalam etanol >65)?; nhidrat larut % di * bagian air$ 0ang heptahidrat % di 9 liter air$ dan dode/ah0drate % dari (
Kategori Fungsions Penanganan
bagian air; 7 gen pendapar dan agen se:uestering; 7 Perhatikan tindakan pen/egahan sesuai dengan keadaan dan 2umlah material; Monobasik
natrium
fosfat
mengiritasi
pada kulit$ mata$ dan selaput lendir; Dian2urkan
menggunakan
pelindung
mata dan sarung tangan ). Dinatrium Hidrogen Fos,at 0$ 4745479 umus Molekul umus Bangun Berat Molekul Pemerian
7 NaHP"9 7 7 %9%;6, 7 nhidrat dibasik natrium fosfat serbuk putih; Dihidrat kristal putih tidak berbau atau hampir putih; Heptahidrat kristal ber3arna atau butiran putih atau berlapis garam 0ang akan ter2adi pengkristalan pada
suhu
hangat$
udara
kering;
dode/ah0drate tidak ber3arna dan kristal Kelarutan
transparan; 7 Sangat larut dalam air$ lebih larut dalam air panas atau mendidihG praktis tidak larut dalam etanol >65)?; anhidrat larut % di * bagian air$ 0ang heptahidrat % di 9 liter air$ dan dode/ah0drate % dari (
Kategori Fungsionsal Penanganan
bagian air; 7 agen pendapar dan agen se:uestering 7 Perhatikan tindakan pen/egahan sesuai dengan keadaan dan 2umlah material ; Monobasik
natrium
fosfat
mengiritasi
pada kulit$ mata$ dan selaput lendir; Dian2urkan
menggunakan
pelindung
mata dan sarung tangan
7. Asam *lorida 0$ '895'86 umus Molekul umus Bangun Berat Molekul Pemerian
7 7 7 7
HCl (,;9, =ernih$ tidak ber3arna$ berasap$ dengan
Kelarutan
bau 0ang men0engat; 7 Larut dalam airG larut dalam dietil eter$ etanol >65)?$ dan metanol;
Kategori Fungsionsal Penanganan
7 agen pengasaman 7 Perhatian 0ang harus dilakukan ketika menangani
asam
klorida$
perlindungan
0ang
sesuai
0aitu terhadap
inhalasi; Pelindung mata$ sarung tangan$ masker$
dan
direkomendasikan$
respirator
0ang
tergantung
pada
keadaan dan kuantitas asam klorida 0ang ditangani; umpahan dari sama klorida harus dien/erkan dengan se2umlah air berlebih; Per/ikan pada kulit dan mata harus ditangani oleh medis;
2angka pendek
pemaparan
ker2a
direkomendasikan untuk hidrogen gas klorida dan aerosol adalah * mg!m( >5 ppm?; =angka pan2ang$ batas paparan >* 2am &? adalah mg!m( >% ppm?; Metode Sterilisasi 7 4. &atrium -idro*sida 0$ 4)954)6 umus Molekul umus Bangun Berat Molekul Pemerian
7 7 7 7
Na"H 9#;## Bentuk batang massa hablur air keping keping$
keras
menun2ukkan
dan
rapuh
dan
susunan
hablur
putih
mudah meleleh basa sangat katalis dan korosif Kelarutan Kategori Fungsionsal Penanganan
segera
men0erap
karbon
dioksida; 7 Sangat mudah larut dalam air 7 lkali8ing agentG bu1ering agent; 7 Perhatikan tindakan pen/egahan dan penanganan
0ang
sesuai
dengan
kuantitas dan konsentrasi bahan ; Sarung tangan$ pelindung mata$ respirator$ dan pakaian pelindung lainn0a harus dipakai;
Natrium
hidroksida
mengiritasi
pada
kulit$ mata$ dan selaput lendir; Dapat men0ebabkan luka bakar$ sering dengan ulserasi ; Hal ini /ukup bera/un pada saat di
konsumsi
dan
berbaha0a
pada
inhalasi; Di 'nggris$ batas paparan di tempat ker2a untuk natrium hidroksida telah ditetapkan pada Metode Sterilisasi '';;; Stabilitas I 'nkompatibilitas
mg! 2angka
pendek m(; 7
1. &atrium Alginate 0$ 4$$54$' Stabilitas
7
Disimpan pada kelembaban relatif
rendah dan suhu dingin; Larutan natrium alginat 0ang stabil pada pH 9%#; Di ba3ah pH ($ alginat akan mengendap; %) b ! 4 larutan natrium alginat terkena 0ang
suhu berbeda memiliki 4iskositas
,#*#) 'nkompatibilitas
dari
nilai
aslin0a
setelah
pen0impanan selama tahun; 7 Natrium alginat inkompatibel dengan deri4atif a/ridine$ kristal 4iolet$ asetat phen0lmer/uri/
dan
nitrat$
garam
kalsium$ berat logam$ dan etanol dalam Kondisi Pen0impanan
konsentrasi 0ang lebih besar dari 5); 7 Larutan natrium alginat tidak boleh disimpan pada 3adah logam
$. HPM% 0$ '$45'$6 Stabilitas
7
Larutann0a
H0promellose
stabil
pada
mengalami
pH
(%%;
transformasi
solgel re4ersibel pada pemanasan dan pendinginan; Suhu gelasin0a 5#6##C$ tergantung
konsentrasi
bahan;
untuk
suhu di ba3ah suhu gelasi$ 4iskositas larutan menurun karena suhu meningkat; Di atas suhu gelasi$ 4iskositas meningkat karena suhu meningkat; dalam bentuk relatif
tahan
pada
en8im$
memiliki
stabilitas dengan 4iskositas
0ang baik
selama pen0impanan 2angka pan2ang; Namun$ larutann0a dapat terkontaminasi oleh
dan
harus
dia3etkan
dengan penga3et antimikroba 7 H0permellose tidak komoatibel pada
'nkompatibilitas Kondisi Pen0impanan
mikroba
beberapa agen pengoksidasi 7 H0promellose harus disimpan di 3adah tertutup baik$ di tempat 0ang se2uk dan
kering; '. &atrium -idrogen ,os,at 0$ 4765448 Stabilitas
7
Bentuk anhidrat dari dibasik natrium fosfat
bersifat
dipanaskan
higroskopis;
sampai
9##C$
Ketika sekering
%##oC akan
dode/ah0drate pada suhu
kehilangan airn0a dan pada suhu sekitar 9#oC
itu
diubah
men2adi
pirofosfat$
Na9P"+; Larutan dibasik natrium fosfat 'nkompatibilitas
stabil; 7 Monobasik natrium fosfat adalah garam asam$ oleh
karena itu umumn0a tidak
sesuai dengan bahan alkali dan karbonatG Monobasik natrium fosfat tidak boleh diberikan bersamaan dengan aluminium$ kalsium$ magnesium atau garam karena mengikat fosfat dan bisa mengganggu pen0erapan 'nteraksi
dari
saluran
pen/ernaan;
antara
kalsium
dan
fosfat$
mengarah pada pembentukan endapan kalsium fosfat 0ang larut$ mungkin dalam Kondisi Pen0impanan
admitures parenteral; 7 Harus disimpan dalam 3adah kedap
udara$ dalam keadaan se2uk dan kering; ). Dinatrium Hidrogen Fos,at 0$ 4745479 Stabilitas
7
Bentuk anhidrat dari dibasik natrium fosfat
bersifat
dipanaskan
higroskopis;
sampai
9##C$
dode/ah0drate pada suhu
Ketika sekering
%##oC akan
kehilangan airn0aG dan pada suhu sekitar 9#oC
itu
diubah
men2adi
pirofosfat$
Na9P"+; Larutan dibasik natrium fosfat 'nkompatibilitas
stabil 7 Dibasik natrium fosfat tidak kompatibel dengan alkaloid$ antip0rine$ kloral hidrat$ timbal asetat$ pirogalol$ resorsinol dan kalsium
glukonat$
'nteraksi
antara
membentuk Kondisi Pen0impanan
dan
/iproJoa/in;
kalsium
endapan$
dan
fosfat$
mungkin
dalam
admitures parenteral; 7 Harus disimpan dalam 3adah kedap udara$ dalam keadaan se2uk dan kering;
7. Asam 3lorida 0$ '895'86 Stabilitas
7 sam klorida harus disimpan pada 3adah tertutup$ ka/a atau lainn0a 3adah inert pada suhu di ba3ah (# #C; 7 sam klorida bereaksi hebat dengan
'nkompatibilitas
alkali; sam klorida 2uga bereaksi dengan ban0ak Kondisi Pen0impanan
logam
dan
membebaskan
hidrogen; 7 Pen0impanan di dekat bahan alkali$
logam$ dan sianida harus dihindari; 4. &atrium Hidro*sida 0$ 4)954)6 Stabilitas
7 Bila terkena udara$ natrium hidroksida /epat men0erap udara dan men/air$ tapi kemudian
men2adi
pen0erapan
padat
karbon
lagi
karena
dioksida
dan
pembentukan natrium karbonat; 7 Natrium hidroksida tidak kompatibel
'nkompatibilitas
dengan sen0a3a 0ang mudah mengalami hidrolisis
atau
oksidasi
akan
bereaksi
dengan asam$ ester$ dan eter$ terutama Kondisi Pen0impanan
dalam larutan air 7 Natrium hidroksida harus disimpan dalam 3adah non logam kedap udara di tempat 0ang se2uk dan kering
:. &atrium *lorida 0$ 4':54'6 Stabilitas
7 Larutan natrium klorida stabil tetapi dapat
men0ebabkan pemisahan partikel 2ika dari disimpan
pada
3adah
Menun2ukkan pemadatan dipengaruhi 'nkompatibilitas
ka/a
bah3a dan
karakteristik
sifat
oleh
tertentu;
mekanik
kelembaban
tablet kondisi
pen0impanan natrium klorida 7 Larutan natrium klorida bersifat korosif terhadap
besi
membentuk
dan
endapan
2uga
bereaksi
dengan
garam
perak$ timbal$ dan merkuri; oksidator kuat membebaskan klorin dari larutan natrium klorida
0ang
Meth0lparaben
diasamkan;
Kelarutan
penga3et
antimikroba
menurun dalam larutan natrium klorida dan 4iskositas gel karbomer dan larutan dari
hidroksietil
selulosa
atau
hidroksipropil selulosa berkurang dengan Kondisi Pen0impanan
penambahan natrium klorida; 7 Bahan padat stabil dan harus disimpan di sebuah 3adah tertutup$ di tempat 0ang se2uk dan kering;
'';;( Keamanan dan oksisitas
1. &atrium alginate0$ 4$$54$' Keamanan
7 =ika dikonsumsi
berlebihan mungkin
berbaha0a; Sebuah studi di lima rela3an pria sehat dengan mengkonsumsi natrium alginat sehari dengan asupan %+5 mg ! kg berat badan selama + hari$ diikuti dengan asupan harian natrium alginat ## mg ! kg berat badan untuk %, hari lagi$ tidak menun2ukkan hal 0ang merugikan se/ara signiAkan
&H"
belum
menentukan
asupan harian 0ang dapat diterima untuk asam
alginate
Menghirup
dan
debu
garam alginat
menimbulkan iritasi dan
alginat
;
mungkin
berhubungan
dengan asma 0ang disebabkan industri
terkait pada peker2a 0ang terlibat dalam produksi
alginate
0ang
dibandingkan
dengan kasus asma dengan paparan debu oksisitas dan 'ntoksikasi $. HPM% 0$ '$45'$6 Keamanan
rumput laut daripada alginat murni 7 7 pabila konsumsi memiliki
efek
berlebihan mungkin
pen/ahar;
merin/ikan
supan
h0promellose;
Bahkan$
dianggap
baha0a
h0promellose
&H"
perhari
untuk
dosis
tinggi
bagi
sedang
tidak
kesehatan;
diselidiki
untuk
mengobati berbagai sindrom metabolik; oksisitas dan 'ntoksikasi 7 idak toksik dan tidak mengiritasi '. &atrium Hidrogen Fos,at 0$ 4765448 Keamanan
7 Sebagian besar makanan mengandung fosfat
dengan
membuat fosfat?
2umlah
0ang
/ukup$
h0pophosphatemia >deAsiensi
hampir
tidak
diketahui
ke/uali
untuk kondisi pen0akit tertentu atau pada pasien 0ang menerima nutrisi parenteral total; Pengobatan biasan0a dengan oral hingga
%##
mmol
fosfat
setiap
hari;
Sekitar
duapertiga
0ang
diserap
dari
saluran pen/ernaan$
hampir semuan0a
0ang
dalam
diekskresikan
sisan0a
diekskresikan
urin$
dalam
dan feses;
dministrasi 0ang berlebihan dari fosfat$ terutama intra4ena$ dubur$ atau pada pasien
dengan
gagal
gin2al$
dapat
men0ebabkan hiperfosfatemia 0ang dapat men0ebabkan hipokalsemia atau lainn0a 0ang
lebih
ketidakseimbangan
parah$
0aitu
elektrolit;
@fek
samping 2arang ter2adi; apabila dikonsumsi $ fosfat bertindak sebagai garam ringan dapat
pula
bertindak
sebagai;
"bat
pen/ahar bila diberikan se/ara oral atau
rektal; kibatn0a$ gangguan saluran /erna seperti diare$ mual$ dan muntah dapat ter2adi
setelah
penggunaan
dibasik
natrium fosfat sebagai eksipien dalam formulasi oral;
=ika digunakan sebagai
bahan tambahan dalam formulasi farmasi tidak dikaitkan dengan efek samping oksisitas dan 'ntoksikasi 7 ). Dinatrium Hidrogen Fos,at 0$ 4745479 Keamanan
7 Sebagian besar makanan mengandung fosfat
dengan
membuat fosfat?
2umlah
0ang
/ukup$
h0pophosphatemia >deAsiensi
hampir
tidak
diketahui
ke/uali
untuk kondisi pen0akit tertentu atau pada pasien 0ang menerima nutrisi parenteral total; Pengobatan biasan0a dengan oral hingga
%##
mmol
fosfat
setiap
hari;
Sekitar
duapertiga
0ang
diserap
dari
saluran pen/ernaan$
hampir semuan0a
0ang
dalam
diekskresikan
sisan0a
diekskresikan
urin$
dalam
dan feses;
dministrasi 0ang berlebihan dari fosfat$ terutama intra4ena$ dubur$ atau pada pasien
dengan
gagal
gin2al$
dapat
men0ebabkan hiperfosfatemia 0ang dapat men0ebabkan hipokalsemia atau lainn0a 0ang
lebih
ketidakseimbangan
parah$
0aitu
elektrolit;
@fek
samping 2arang ter2adi; apabila dikonsumsi $ fosfat bertindak sebagai garam ringan dapat
pula
bertindak
sebagai;
"bat
pen/ahar bila diberikan se/ara oral atau rektal; kibatn0a$ gangguan saluran /erna seperti diare$ mual$ dan muntah dapat ter2adi
setelah
penggunaan
dibasik
natrium fosfat sebagai eksipien dalam formulasi oral;
=ika digunakan sebagai
bahan tambahan dalam formulasi farmasi oksisitas dan 'ntoksikasi 7. Asam *lorida 0$ '895'86 Keamanan
tidak dikaitkan dengan efek samping 7 7
Ketika
digunakan
dien/erkan
telebih
dahulu pada konsentrasi rendah$ asam klorida tidak dihubungan dengan efek samping; larutann0a
Namun$ bersifat
men0ebabkan
terkonsentrasi
korosif
kerusakan
dan
dapat
parah
pada
kontak dengan mata dan kulit$ atau 2ika tertelan; oksisitas dan 'ntoksikasi 7 4. &atrium -idro*sida 0$ 4)954)6 Keamanan
7 Natrium hidroksida ban0ak digunakan dalam
industri
farmasi
dan
makanan$
umumn0a dianggap sebagai bahan non toksik
pada
konsentrasi
konsentrasi tinggi
dapat
rendah;
Pada
men0ebabkan
iritasi korosif terhadap kulit$ mata$ dan selaput lendir; oksisitas dan 'ntoksikasi 7 non toksik pada konsentrasi rendah :. &atrium 3lorida 0$ 4':54'6 Keamanan
7 Natrium klorida adalah garam 0ang paling penting
dalam
tubuh
untuk
mempertahankan tekanan osmotik darah dan 2aringan; efek toksik dapat ter2adi apabila di konsumsi
#$5%$# g ! kg berat
badan pada orang de3asa; Konsumsi oral dalam 2umlah 0ang lebih besar dari natrium klorida$ misaln0a %### g di ,##ml air itu berbaha0a dan dapat men0ebabkan iritasi dari
saluran
pen/ernaan$
muntah$
hipernatremia$ ke2ang$ atau kematian oksisitas dan 'ntoksikasi 7 nontoi/ and nonirritant '';;9; Keunggulan dan Dasar Pemilihan Konsentrasi7 %; Natrium alginate 'n situ gel biasan0a menggunakan polimer dalam formulasin0a hidroksietil selulosa$ /arbopol$ sodium alginate$ dan gum > 97 5%,?
Natrium alginat biasa digunakan dalam sediaan oral$ topikal serta pada penemuan baru pada sistem penghantaran in situ gel untuk sediaan optalmik >% 7 ,? Natrium alginate digunakan sebagai gelling agent 0ang dikombinasikn dengan HPMC > 7 (#? ; HPMC H0permelose digunakan pada sediaan oral$ mata$ hidung$ dan topikal; Konsentrasi h0permelose 0ang ditambahkan dalam formulasi tetes mata sebagai 4iskositas agent adalah #;95%;#) >% 7 (+? Hidroksipropil metilselulosa dapat digunakan dalam
pengembangan
pemberian obat ; Saat itu polimer 0ang paling ban0ak digunakan dan memberikan 4iskositas 0ang berbedabeda setiap konsentrasin0a; erdapat pula bentuk hidroAlik dan hidrofobik dari polimer ini >5 7 %55?; (; Natrium hidrogen fosfat Natrium hidrogen fosfat digunakan dalam berbagai sediaan farmasi sebagai bu1ering agent >% 7 ,56? Natrium hidrogen fosfat digunakan sebagai pen0angga pH 0ang larut di dalam air >sodium phosphate listing ba/kground do/ument for the inorgani/ /hemi/al listing determination? Bu1er 0ang sering digunakan adalah bu1er garam$ seperti bu1er fosfat >fastra/k? Bu1er 0ang sering digunakan adalah larutan bu1er fosfat dan digunakan untuk 8at aktif 0ang memerlukan pH antara ,$5*; Bu1er ini memiliki dua stok larutan 0aitu natrium hidrogen fosfat dan dinatrium hidrogen fosfat >/ompounding ophthalmi/ li:uids? 9; Dinatrium Hidrogen Fosfat Natrium dihidrogen fosfat digunakan dalam berbagai sediaan farmasi sebagai bu1ering agent >e/ipient7,56? Natrium dihidrogen fosfat digunakan sebagai pen0angga pH 0ang larut di dalam air >sodium phosphate listing ba/kground do/ument for the inorgani/ /hemi/al listing determination? Bu1er 0ang sering digunakan adalah bu1er garam$ seperti bu1er fosfat >,? Bu1er 0ang sering digunakan adalah larutan bu1er fosfat dan digunakan untuk 8at aktif 0ang memerlukan pH antara ,$5*; Bu1er ini memiliki dua stok larutan 0aitu natrium hidrogen fosfat dan dinatrium hidrogen fosfat >+? 5; sam klorida sam klorida biasan0a digunakan dalam formulasi farmasi sebagai a/id0ing agent >% 7(#*? ,; Natrium hidroksida Natrium hidroksida biasan0a digunakan dalam formulasi farmasi sebagai alkili8ing agent >% 7,9*? +; Natrium klorida
Natrium klorida biasan0a digunakan sebagai pengisotonis untuk menghasilkn larutan 0ang isotonis dalam formulasi sediaan parenteral dan non parenteral >% 7 ,(+? Cairan lakrimal mata isotonis dengan darah$ biasan0a diformulasikan dengan rentang nilai isotonis 0aitu + dengan penambahan natrium klorida >, 7 %(*? Larutan optalmik 0ang baik adalah apabila sesuai dengan pH air mata; Biasan0a NaCl #$6) untuk membuat larutan men2adi isotonis dan timbul rasa n0aman karena sesuai dengan pH air mata; Mata bias mentolerir tonisitas dalam kisaran #$,) setara dengan NaCl >+? '''; an/angan Pengemasan ''';%; an/angan Kemasan Primer ''';; an/angan Label$ LeaJet dan Kemasan Sekunder Label Kemasan Primer >termasuk dimensi? >erlampir? Kemasan Sekunder >Folding Bo? >termasuk dimensi? >erlampir? LeaJet >termasuk dimensi? >erlampir? '.; Dasar Pemilihan Metode Sterilisasi Produk >Post Steril!septis? Sterilisasi 0ang kami gunakan adalah se/ara aseptis$ karena kami tidak mendapatkan pustaka 0ang men/antumkan stabilitas suhu dari 8at aktif .;
dibeka/in sulfate an/angan SpesiAkasi Sediaan >ntara!Bulk$ uahan dan akhir!=adi? Bulk Larutan Dibeka/in Sulfate
&
3riteria
S+esi;*asi
o. %
Ke2ernihan pH
+$9
( 9 5
&arna .iskositas Bioburden
idak ber3arna %# /ps %# /fu!%## ml
=ernih #
%$Produk uahan etes Mata Dibeka/in
&o. %
3riteria Ke2ernihan pH
( 9 5
&arna .iskositas .olume erpidahkan
S+esi;*asi =ernih +$9
#
%$idak ber3arna %# /ps 5 ml
5)
Produk khir etes Mata Dibeka/in
&o. %
3riteria Ke2ernihan
S+esi;*asi =ernih
pH
+$9
( &arna 9 .iskositas 5 'dentiAkasi , ssa0 >Kadar? + Sterilitas .'; an/angan Proses Manufaktur
#
%$idak ber3arna %# /ps Positif Dibeka/in Sulfate 66;5)%##;5) Steril
Pencam+uran a; uangan tempat beker2a bersih$ label bersih terlampir b; Han0a alat dan bahan 0ang akan dipakai dan dokumen bets 0ang sedang diker2akan 0ang ada di area ker2a /; Praktikan memakai ba2u lab$ sarung tangan$ masker dan penutup rambut
Per-atian semua ta-a+ dila*u*an secara ase+tis< -ara+ /er-ati5-ati %; Dibuat terlebih dahulu basis gel dengan pen/ampuran natrium alginate seban0ak #$( g dan Hidroksipropilmetil selulosa seban0ak #$5 g dalam beaker$ tambahkan 9# ml steril 3ater for in2e/tion$ homogenkan dengan homogeni8er selama %# menit ; Dilarutkan dibeka/in sulfat 9# ml dengan steril 3ater for in2e/tion homogenkan dengan homogeni8er selama 5 menit$ lalu didispersikan ke dalam basis gel (; Diambil sampel % ml untuk penge/ekan pH; Hasil penge/ekan pH =ika tidak sesuai spesiAkasi$ ditambahkan 7 Na"H #$% N ;; ml HCL #$% N ;; ml pH akhir 9; Ditambahkan natrium fosfat seban0ak #$+, g dan asam sitrat seban0ak #$%, g$ homogenkan dengan homogeni8er selama menit; 5; Di /ukupkan 4olume sediaan dengan S&F' hingga %## ml ; .'; PerhitunganPerhitungan .';%; Perhitungan onisitas
#$* >#$#%%65 #$#6( #$##+#*6(? +$9%(% g!%## ml #$###+9%(% g!ml .';; Perhitungan Bahan dalam Satu Bat/h No % (
Nama Bahan Dibeka/in sulfate Natrium lginat Hidroksipropilmetil selulosa
=umlah Per3adah #$#%5 g #$#5 g #$#5 g
=umlah Perbat/h #$( g %g #$5 g
9
Natrium Hidrogen
#$##* g
#$%, g
5
Fosfat Dinatrium Hidrogen
#$#(* g
#$+, g
, +
Fosfat sam Klorida #$% N Natrium Hidroksida
d pH +$9 O #$% d pH +$9 O #
%$d pH +$9 O #$% d pH +$9 O #
%$* 6
#$% N Natrium Klorida Sterile &ater for
#$#(+#, g 9$66( g
#$+9%(% g 66$*,9 g
'n2e/tion .';(; Perhitungan Kapasitas Dapar
pKa dapar fosfat +$9
($6 E %# * C CnaHP"9 /NaHP"9 #$5* #$6 %$9* g Kapasitas dapar
.''; Manufa/turing 'nstru/tion >ppro4ed? >erlampir? .'''; Metode Pemeriksaan "bat =adi >ppro4ed? >erlampir? I". Re,erensi %; nonim;
#%9;
Dibeka/in
Sulfate;
>http7!!333;mims;/om!'ndonesia!drug!info!Dibeka/in)#Mei2i!Dibeka/in )#Mei2i-t0pefull? ; o3e$ a0mond C; ##6; Handbook of Pharma/euti/al @/ipient , th; he Pharma/euti/al Press$ London; (; K;S; athore; #%#; 'nsitu elling "phthalmi/ Drug Deli4er0 S0stem7 n "4er4ie3; College "f Pharma/0$