NASKAH ROLE PLAY KETERBELAKANGAN KETERBELAKANGAN MENTAL
OLEH KELOMPOK
Fitriana
PO714201151014
Hilmiyah purnama putri
PO714201151015
Indah armadani rahbi
PO714201151016
Indo nurul
PO714201151017
Indri rahayu nurdin`
PO714201151018
Iqraeni alfirda abbas
PO714201151019
Irhan pratama
PO714201151020
Iyut pratiwi
PO714201151021
Karlina ende putri
PO714201151022
Kasmita karim
PO714201151023
Kiki nirmala
PO714201151024
Lisna sulistyani
PO714201151025
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR PRODI DIV KEPERAWATAN MAKASSAR 2017
SUTRADARA
: KARLINA ENDE PUTRI
NARATOR
: KASMITA KARIM
DOKTER
: HILMIYAH PURNAMA PUTRI
PERAWAT 1
: INDRI RAHAYU NURDIN
PERAWAT 2
: FITRIANA
RESEPSIONIS
: IQRAENI ALFIRDA ABBAS
PASIEN
: LISNA SULISTYANI
IBU
: INDAH ARMADANI RAHBI
KAKAK PASIEN
: IYUT PRATIWI
KAKAK PASIEN
: KIKI NIRMALA
KEPALA DESA
: INDO NURUL
HARI MERANGKAK SENJA. IBU DAN LISNA DATANG. MEREKA BARU PULANG SETELAH SEHARIAN MULUNG BARANG-BARANG BEKAS. TAMPAK IBU MENGGENDONG TUMPUKAN KARDUS SAMBIL TERBATUK BATUK, KARENA PENYAKIT TBC YANG DIIDAPNYA, SEMENTARA LISNA, PEREMPUAN PERAWAN ITU, MESKIPUN USIANYA SUDAH 10 TAHUN, TAPI SEJAK KECIL IA MENDERITA KETERBELAKANGAN MENTAL. IA MENGIKUTI IBUNYA SAMBIL ASYIK MEMAINKAN BONEKA LUSUH YANG DIDAPATNYA DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH DEKAT PASAR.
IBU
: Uhuk ..uhuk.. Assalamualaikum
IYUT DAN KIKI : Waalikumussalam ma’ IYUT
SEGERA
MENGHAMPIRI
IBUNYA
DAN
MEMBANTU
MENURUNKAN
KARDUS
DARI
GENDONGAN IBUNYA, SEMENTARA KIKI BERGEGAS MENGAMBILKAN MINUM UNTUK IBUNYA.
KIKI
: Ini ma, minum ki dulu
IBU
: (MENERIMA CANGKIR) Terima kasih (MINUM).(MENOLEH KE ARAH IYUT) kenapa
cepat ki pulang nak, bagaimana
mengamenta ramai ji..?
IYUT
: Sepi ma… ini (MENYERAHKAN UANG HASIL NGAMEN)
IBUK
: (MENERIMA DAN MENGHITUNG) ..Berapapun rejeki yang kita terima harus kita
syukuri nak… Alhamdulillah tadi mama juga dapat banyak barang bekas, tadi ada orang habis punya acara, dan kardus kardus bekas tempat minuman dan makanannya nakasih ke ibu. Oh iya sudah mki makan semua nak? KIKI
: Belum ma…
IBU
: Nah ini, tadi ibu beli nasi kucing di warung .(MENGELUARKAN NASI BUNGKUS DARI
KARUNG YANG DIBAWANYA) KIKI BERGEGAS MENGAMBIL SEBUNGKUS, MEMBUKANYA DAN HENDAK SEGERA MEMAKANNYA
IBU
: kiki, jangan mi tergesa gesa makan, berdo’a ki dulu biar makanan yang masuk dalam
tubuhta barokah KIKI
: Iye ma, maafkanka.. (LALU MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA DAN BERDO’A)
Bissmillahirohmannirohim…. ( DAN MAKAN DENGAN LAHAP) SEMENTARA YULI, TERUS ASYIK MEMAINKAN BONEKANYA DI SUDUT RUANGAN
IBU
: iyut, knp tidak makan nak..?
IYUT
: tidak ma, masih kenyanga
IBU
: makan mi dulu nak.
IYUT
: iye pale, lisna ayo makan dek( sambil mendekat ke arah lisna)
LISNA
: ndak mauuuu ,( MEMUKUL IYUT )
IYUT
: iya pale dek , kalau ndak mau jki
LISNA YANG SEJAK TADI ASYIK MEMAINKAN BONEKA TEMUANNYA, MENDEKAT DAN MENGAMBIL SELENDANG DAN MEMAINKANNYA DI DEPAN IYUT. IA MENARI NARI SESUKANYA. IYUT DAN IBU HANYA MEMANDANGINYA DENGAN SEDIH.
LISNA
: kak iyut, mau kamenari kaya begini (sambil memperlihatkan gerakannya)…
IBU
: (MENDEKATI LISNA) Tidak lisna, istirahat mi nak di kamar.
LISNA
: (BERSIKUKUH ) Tapi ..tapi…tapi lisna bisa menari kaya begini..lihat mi… (MENARI LAGI
DENGAN KACAU TAPI CUKUP GEMULAI) IBU, IYUT DAN KIKI HANYA MAMPU MEMANDANGI TINGKAH POLA LISNA. ADA PERASAAN MIRIS DIHATI IBU. TAK BERSELANG LAMA IBU KEPALA DESA TEMPAT MEREKA TINGGAL DATANG MELIHAT KONDISI LISNA YANG KIAN HARI KIAN MEMPRIHATINKAN. KEPALA DESA BERNIAT MEMBAWA LISNA KE RS UNTUK MENDAPATKAN PENGOBATAN YANG LAYAK.
KEPALA DESA : Assalamu’alaikum IBU DAN KIKI
: Waalaikumussalam (KEMUDIAN KIKI SEGERA MENDEKATI LISNA UNTUK SEGERA
MENGHENTIKAN TARIANNYA DAN MENDUDUKANNYA DI KURSI) IBU
: Tumben mampir ki di rumah, ada hal penting apa bu?
KEPALA DESA
: Iya bu indah, penting sekali,
IYUT
: Apa itu ibu?
KEPALA DESA
: Begini nak iyut, ibu datang kesini untuk memberitahukan, bagaimana kalau nak
lisna besok kita bawa ke rs untuk mendapatkan perawatan IBU
: tapi kami tidak punya biaya bu untuk ke rumah sakit
KEPALA DESA
: kalau soal biaya tidak perlu dipikirkan , ibu dan warga desa sudah mengumpulkan
biaya untuk pengobatan lisna. Bagaimana ibu? IBU
: apakah tidak memberatkan ji warga desa itu bu?
KEPALA DESA
: tidak bu, ini adalah bantuan dari warga desa sendiri.
IBU
:kalo begitu terimah kasih banyak bu..(sambil memegang tangan kepala desa dan
menangis terharu) KEPALA DESA
: sama-sama bu. Kalau begitu saya pamit dulu dik. Besok jam 9 pagi kita sama-sama
ke RS dik bu. IBU
: iye bu terimah kasih banyak bu
IYUT DAN KIKI : terima kasih bu IBU KEPALA DESA TERSENYUM DAN MENINGGALKAN RUMAH IBU INDAH.
KEESOKAN HARINYA DI RUANG RESEPSIONIS PUKUL 09.30
RESEPSIONIS
: selamat pagi ibu, ada yang bisa saya bantu?
KEPALA DESA
: saya mau memeriksakan anak ibu indah ini
RESEPSIONIS
: apa sebelumnya pernah berobat ke sini dan punya kartu berobatnya?
IBU
: belum pernah bu. Ini baru pertama kalinya saya bawa keRS anakku.
RESEPSIONIS
: baik ibu, silakan isi kertas ini sesuai dengan petunjuk untuk membuat kartu
berobatnya. KEPALA DESA
: ini datanya sudah saya isi.
RESEPSIONIS
: mohon tunggu sebentar, nanti di panggil sesuai no urutnya. No nya 008 ya bu?
KEPALA DESA
: iya
KEPALA DESA
: mari bu kita duduk disana (MENUNJUK KEARAH KURSI TUNGGU)
RESEPSIONIS MEMBERIKAN DATA LISNA KEPADA PERAWAT
RESEPSIONIS
: suster ada pasien namanya lisna sulistiyani dengan dengan no 008.
PERAWAT 1
: iya , tolong dipanggil untuk anamnese.
RESEPSIONIS
: baik sus. (BERBICARA DENGAN KELUARGA PASIEN) Ibu , silakan masuk.
PERAWAT 2
: selamat pagi pak bu, yang mau diperiksa namanya lisna dik?
IBU
: iye ini sus anak saya yang sakit.
PERAWAT INDRI SEDANG ANAMNESE PASIEN DAN MENULIS KELUHAN-KELUHANNYA.
PERAWAT 1
: keluhannya apa ya bu?
IBU
: anak saya ini dari kecil sudah sakit seperti ini suster, dia tidak bisa seperti anak
seusianya. (MENUNJUKKAN LISNA YANG TERTAWA-TAWA DENGAN BONEKANYA) PERAWAT 2
: kalau boleh tau adek namanya siapa?
LISNA
: hanya tertawa dan berbicara dengan bonekanya.
PERAWAT 2
: adek suka boneka ya?
LISNA
: (tertawa sambil mengangguk)
PERAWAT 1
: mohon tunggu sebentar ya bu saya akan memanggil dokter untuk memeriksa anak
ibu, silahkan anaknya ditidurkan di tempat tidur itu. PERAWAT PUN MEMANGGIL DOKTER UNTUK MEMERIKSA LISNA
PERAWAT 1
: dok, ada pasien baru dengan keluhan retardasi mental
DOKTER
: ohh iya suter
DOKTER PUN MENGHAMPIRI LISNA YANG TIDUR DI TEMPAT TIDUR PEMERIKSAAN
DOKTER
: adek selamat pagi
LISNA
: (hanya menoleh dan tidak menjawab pertanyaan dokter)
DOKTER
: dengan lisna ya?
LISNA
: menatap dengan sinis
DOKTER
: Hari ini saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada adik. Apakah adik bersedia?
LISNA
: (senyum)
DOKTER
: Baik adik, jika adik setuju kita akan mulai untuk pemeriksaan fisik ya?
SAAT PEMERIKSAAN FISIK LISNA MENGIKUTI INTRUKSI DOKTER DENGAN TENANG
DOKTER
: Baik adik, pemeriksaan fisiknya sudah selesai, adik hembat adik pintar. Adik dapat
bekerja sama dengan baik. LISNA
: Hahahah (senyum)
DOKTER
: Begini buk dari hasil pemeriksaan fisik anak ibu. Dapat ditarik diagnosa bahwa anak
ibu menderita retardasi mental atau keterbelakangan mental. IBU
: (Memeluk lisna).
KEPALA DESA
: iya dokter, saat lisna kecil. Saat itu saya mulai curiga karena lisna tidak dapat
merespon seseorang yang berinteraksi dengannya dengan tindakan yang sesuai. Dia cenderung bertingkah lain, sulit mengucapkan kata-kata. Dia juga tidak dapat berbicara lantang layaknya anak seusianya. Jika kemauannya tidak dituruti
dia cenderung marah, pasif terhadap kondisi
sekelilingnya. DOKTER
: ohh iya ibu, memang seperti itu ciri anak yang menderita retardasi mental. Ibu lisna
harus mendapat perawatan khusus sehingga harus di rawat inap. KEPALA DESA
: bagaimana ibu indah? apakah ibu bersedia kalau lisna dirawat bu?
IBU
: iye bu tidak apa-apa asalkan lisna bisa ji sembuh.
KEPALA DESA
: iya dokter silahkan berikan tindakan terbaik untuk lisna
DOKTER
: baiklah ibu, insyaAllah kami akan lakukan yang terbaik untuk kesembuhan lisna.
LISNA PUN DIANTAR KERUANG PERAWATAN OLEH PERAWAT INDRI
LISNA
: mauki kemana ini mama?
IBU
: mau kekamar perawatan nak
LISNA
: apa itu?
PERAWAT 2
: kamar barunya lisna, nanti banyak mainan disana toh.
LISNA
: yeahh (menari-nari)
PERAWAT, LISNA, IBU DAN KEPALA DESA TIBA DIKAMAR PERAWATAN, NAMUN PADA SAAT IBU HENDAK PULANG LISNA TIDAK MAU DITINGGAL SENDIRI.
LISNA
: mamaaaa… tidak mauka sendiri kodong (menangis memegangi tangan ibu)
IBU
: besok kesini ji lagi mama nak.
PERAWAT 1 BERUSAHA MENENANGKAN LISNA YANG MASIH MENGAMUK
LISNA
: (MENANGIS DAN MEMUKULI PERAWAT) tidak mau disini.
PERAWAT 1
: tidak ji adek sayang, sekarang sama mi dulu dengan suster nah baru mainki boneka
LISNA
: Boneka? Iyaa? Mau
PERAWAT 1
: tapi sebelum itu kita makan dulu dik
PERAWAT 1 MELATIH LISNA MAKAN DENGAN TIDAK MENUMPAHKAN MAKANAN DAN MENEMANI LISNA AGAR LISNA TIDAK MERASA TERABAIKAN.
