HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 25 BANJARMASIN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh Dicky Kurniawan NIM : 13.IK.296
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN 2017
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua.....
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 25 BANJARMASIN Dicky Kurniawan*, Dini Rahmayani1, Rina Al Kahfi 1 *
Mahasiswa, Prodi Ilmu Keperawatan, STIKES Sari Mulia Banjarmasin 1 Dosen, STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi penulis:
[email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Menurut RISKESDAS 2013 kejadian anemia berdasarkan kelompok umur 5-14 tahun 26,4%, 15-24 tahun 18,4%, di Kalimantan Selatan sendiri menurut data Diskes Prov KALSEL 2015 dari hasil pemeriksaan HB kepada 15.600 remaja putri menunjukan hasil 49% remaja putri menderita anemia salah satunya adalah sekolah SMPN 25 Banjarmasin sebanyak 75% dari 40 orang 30 diantaranya positif anemia. Tujuan: menganalisis Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri dI SMPN 25 Banjarmasin. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional, pengumpulan data dilakukan kepada 60 remaja putri di SMPN 25 Banjarmasin dengan cara systematic random sampling. Hasil: Hasil analisis uji statistik dengan Spearman Rank diperolah nilai p =0,276 untuk pengetahuan orang tua dan p = 0,167 untuk tingkat pendapatan orang tua remaja putri di SMPN 25 Banjarmasin di atas nilai ! = 0,05 (p < 0,05). Simpulan: Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendapatn orang tua dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 25 Banjarmasin. Kata kunci: Anemia remaja putri, Pengetahuan orang tua, Tingkat pendapatan orang tua.
"
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua.....
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND THE LEVEL OF INCOME OF THE PARENT WITH THE INCIDENCE OF ANEMIA IN YOUNG WOMEN IN SMPN 25 BANJARMASIN Dicky Kurniawan*, Dini Rahmayani1, Rina Al Kahfi 1 *
Students, Prodi Science Nursing, STIKES Sari Mulia Banjarmasin 1 Lecturer, STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Authors' correspondence:
[email protected]
ABSTRACT
Background: Anemia is a problem of nutrition in Indonesia. According to RISKESDAS 2013 Genesis anemia based on age group 5-14 years 15-24 years 26.4%, 18.4%, in South Kalimantan province alone according to figures Diskes Prov. KALSEL 2015 results from examination of HB to 15,600 young women showed the results of 49% Suffering from anemia one of them is in school SMPN 25 Banjarmasin as much as 75% of 40 people 30 of them positive anemia. Object of the research: Analyzing the relationship of knowledge and the level of income of the parent with the incidence of Anemia In young women in SMP 25 Banjarmasin. Methods: This research uses the approach of Cross sectional, collection of data is done to 60 young women in SMP 25 Banjarmasin by way of systematic random sampling . Results: The results of the analysis of the test statistic with Spearman Rank retrieved value p = 0.276 for the knowledge of parents and p = 0.167 parent income level for young women in SMP 25 Banjarmasin above value ! = 0.05 (p < 0.05). Conclusion: It was concluded that there is no relationship between the knowledge and the level of income of the parent with the incidence of anemia in young women in SMP 25 Banjarmasin. Keywords: Anemia of young, knowledge of parents, parents ‘ incoming levels
#
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... Amerika Serikat Pengendalian Penyakit dan
LATAR BELAKANG
Anemia adalah suatu kondisi di mana
Pencegahan pada tahun 2008 untuk tahun
jumlah sel darah merah (dan kapasitas
1993-2005 (WHO, 2011). Menurut data Riset
oksigen tercatat) tidak mencukupi untuk
Kesehatan
memenuhi
tubuh.
kejadian anemia berdasarkan kelompok umur
menjadi
yaitu 5-14 tahun 26,4%, 15-24 tahun 18,4%
kebutuhan
Kekurangan
zat
besi
fisiologis diduga
dasar
didapatkan
penyebab paling umum dari anemia secara
pada
global, namun kekurangan nutrisi lainnya
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa
(termasuk folat, vitamin B12 dan vitamin A),
golongan
peradangan akut dan kronis, infeksi parasit,
mengalami anemia yaitu pada umur 5-14
dan gangguan yang mempengaruhi sintesis
tahun dimana jika prevalensi >15% itu
hemoglobin, produksi sel darah merah atau
adalah suatu masalah. Hasil pemeriksaan HB
kelangsungan hidup sel darah merah, semua
kepada 15.600 remaja putri di kalsel tahun
dapat menyebabkan anemia (WHO, 2011).
2014 menunjukan hasil bahwa 49% remaja
Berdasarkan kriteria dari WHO kadar HB
putri menderita anemia gizi besi.(DISKES
yang dapat dikatakan anemia bila <12 g/dl.
PROV KALSEL, 2015).
Anemia
mempengaruhi
800
juta
perempuan
Indonesia
umur
Faktor
–
(RISKESDES,
yang
faktor
paling
yang
2013).
banyak
dapat
anak-anak dan perempuan, Untuk tahun
menyebabkan anemia pada remaja putri
2011, diperkirakan bahwa sekitar 43% dari
beberapa
anak-anak, 29% wanita non hamil dan 29%
darah, kurang zat besi dalam makanan,
dari
reproduksi
penyakit kronis, pola hidup yang berubah,
mengalami anemia secara global, sesuai
dan ketidak seimbangan antara asupan gizi
dengan 273 juta anak-anak, 496 juta wanita
dengan aktivitas yang dilakukan oleh remaja
yang tidak hamil (reproduksi). Data tersebut
(Yuni, 2015). Dari sosial ekonomi meliputi
bersumber dari Departemen WHO Gizi untuk
pengetahuan gizi, pendidikan orang tua,
Kesehatan dan Pembangunan dan Pusat
pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua,
semua
wanita
usia
diantaranya
adalah
kehilangan
$
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... dan yang terakhir status gizi. Seperti diantara
48,43%.Kejadian
beberapa faktor tersebut status ekonomi
khususnya di sekolah menengah pertama
merupakan faktor yang paling berpengaruh
adalah SMPN 25 sebanyak 75% yaitu dari 40
dalam frekuensi penyakit seperti Anemia,
orang,
malnutrisi dan penyakit parasite yang banyak
mengalami anemia. Menurut data dari SMPN
di derita oleh masyarakat golongan ekonomi
25 Banjarmasin, jumlah siswi SMPN 25
rendah, yang mana bila semakin tinggi status
adalah 220 orang yang terdiri dari kelas VII
ekonominya, semakin banyak jumlah dan
80 orang , VIII 72 orang, dan IX 68 orang.
jenis makanan yang di peroleh maka semakin
Pekerjaan orang tua buruh 90%, karyawan
bagus dalam pemenuhan gizinya (Wijayanti,
5%, dan tidak tentu 5%. Pendidikan orang
2011).
tua SD 55%, SMP 30,03%, SMA 15%, Selain itu faktor pengetahuan orang
30
tertinggi
orang
pada
diantaranya
remaja
positif
Diploma 0,1% dan S1 0,1%.
tua juga berpengaruh terhadap kejadian
Berdasarkan latar belakang di atas,
anemia karena mempengaruhi perilaku hidup
peneliti merasa tertarik untuk melakukan
sehat keluarga. Pengetahuan yang lebih,
penelitian tentang hubungan pengetahuan
memudahkan
dalam
dan tingkat pendapatan orang tua dengan
mengimplementasikan perilaku dan gaya
kejadian anemia pada remaja putri di SMPN
hidup sehari-hari khususnya dalam kesehatan
25 Banjarmasin
seseorang
dan gizi dibandingkan dengan seseorang BAHAN DAN METODE
yang berpengetahuan kurang. Dari
hasil
studi
pendahuluan
di
Diskes Kota Banjarmasin tahun 2014 angka kejadian
anemia
pada
siswi
sekolah
menengah yaitu 30,89%, sedangkan kejadian anemia pada tahun 2015 angka kejadian anemia pada siswi sekolah menengah yaitu
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional atau potong silang. Populasi pada penelitian ini yang berjumlah 152 orang terdiri dari kelas VII dan VIII dan sampel penelitian yang diambil berdasarkan rumus sampel menurut (Sugiono 2010 Cit Sari %
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... 2015) didapatkan hasil sebanyak 60 sampel,
Berdasarkan
tabel
1
karakteristik
jadi sampel yang di teliti berjumlah 60 orang
responden berdasarkan Kelas dapat diketahui
yang berada di kelas VII dan VII teknik
bahwa
pengambilan
random
responden sebanyak 36 orang (60%) dan dari
dengan
kelas VIII sebanyak 24 orang (40%).
Sampling .
sampel
Systematic
Pengumpulan
data
pengecekan Hb menggunakan alat Hb Meter dan
menyebarkan
kuesioner
yang
sebelumnya sebelumnya telah di uji valid
dari
kelas
yang
menjadi
Tabel 2 Distribusi pengetahuan orang tua No. 1. 2. 3. Jumlah
Jenis Operasi Kurang Cukup Baik
Berdasarkan
oleh peneliti. Metode analisa data dalam penelitian ini
VII
Frekuensi 10 34 16 60
tabel
2
% 16,7% 56,7% 26,7% 100%
variabel
pengetahuan pada tabel di atas diketahui bahwa dari 60 orang tua siswi yang di teliti,
meliputi: Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian untuk mengetahui
distribusi,
frekuensi
dan
persentase dari tiap variabel yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua
sebanyak 34 orang tua siswi memiliki pengetahuan cukup (56,7%), 16 orang tua siswi memiliki pengetahuan baik (26,7%). Dan
10
orang
tua
siswi
memiliki
pengetahuan kurang (16,7). Tabel 3 Distribusi frekuensi pendapatan orang tua
variabel yang diduga berhubungan (menguji hipotesis) variabel
yakni bebas
mengetahui dengan
hubungan
variabel
terikat
melalui Uji Spearman rank.
No. Kategori 1. Kurang 2. Lebih Jumlah
Berdasarkan
Frekuensi 35 25 60
tabel
3
% 58,3% 41,7% 100%
Variabel
pendapatan pada tabel di atas diketahui bahwa dari 60 orang tua siswi yang di teliti,
HASIL
Karakteristik
sebanyak 35 orang tua siswi memiliki responden
dasarkan
kelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan kelas No. Kategori Jenis Kelamin Frekuensi 1. VII 36 2. VIII 24 Jumlah 60
% 60% 40% 100%
pendapatan kurang (58,3%) dan 25 orang tua siswi memiliki pendapatan lebih (41,7%). Tabel 4 Distribusi kejadian anemia pada remaja putri No. Kategori Frekuensi % 1. Anemia 28 46,7% 2. Tidak Anemia 32 53,3% Jumlah 60 100%
&
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... Berdasarkan tabel 4 Variabel anemia
P value sebersar 0,276. Hal ini menandakan
pada tabel di atas dapat diketahui bahwa dari
bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai
60 siswi yang diteliti, sebanyak 28 siswi
yaitu ! 0,05 dimana dalam hal tersebut p
menderita anemia (46,7%) dan 32 siswi tidak
maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
anemia (53,3%).
hubungan antara pengetahuan orang tua
Dari 28 remaja putri yang menderita
!
! !
dengan kejadian anemia pada remaja putri di
anemia diantaranya masuk dalam klasifikasi
SMPN 25 Banjarmasin.
derajat ringan dan sedang yang di uraikan
Tabel 7 Tabulasi silang dan korelasi tingkat pendapatan orang tua dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 25 Banjarmasin Pendapatan
sebagai berikut Lebih F %
Kurang F %
Jumlah
Anemia
9
15%
19
28
Tidak Anemia Total
1 6 2 5
26,7%
16
41,7%
35
Tabel 5 Derajat anemia F 27 1 28
Ringan Sedang
% 96,43 3,57 100,0
Berdasarkan tabel 5 bahwa remaja
31,7 % 26,7 % 58,3 %
32
P Value
0,167
100%
putri yang mengalami anemia derajat ringan
Berdasarkan tabel 7 maka didapatkan
sebanyak 27 siswi (96,43%) dan remaja putri
bahwa tingkat pendapatan orang tua dengan
mengalami anemia derajat sedang sebanyak 1
kejadian anemia pada remaja putri tidak
siswi (3,57%).
signifikan, hal ini terlihat dari nilai signifikan
Tabel 6 Tabulasi silang dan korelasi pengetahuan orang tua dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 25 Banjarmasin Pengetahuan
P value sebersar 0,167. Hal ini menandakan bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai
Anemia Tidak Anemia Total
Kurang
Cukup
B aik
F
%
F
%
F
%
6
10,0 % 6,7% 16,7 %
26,7 % 30,0 % 56,7 %
6
4 1 0
1 6 1 8 3 4
10,0 % 16,7 % 26,7 %
1 0 1 6
Jumla h
28
P Valu e
0,27 6
32 100 %
Berdasarkan tabel 7 maka didapatkan bahwa
pengetahuan
orang
tua
yaitu ! 0,05 dimana dalam hal tersebut p
!
! !
maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 25 Banjarmasin.
dengan
kejadian anemia pada remaja putri tidak signifikan, hal ini terlihat dari nilai signifikan
PEMBAHASAN
1. Pengetahuan orang tua siswi SMPN 25 Banjarmasin '
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... Berdasarkan
penelitian
kemampuan di dalam dan diluar sekolah
seperti tertera pada tabel 4.3 menunjukan
dan berlangsung seumur hidup. Yang
bahwa 34 orang tua siswi atau 56,7%
mana di dapatkan dari hasil studi
memiliki pengetahuan yang cukup. Data
pendahuluan oleh peneliti sebelumnya
di
hampir
rata-rata pendidikan orang tua remaja
seluruh orang tua siswi SMPN 25
putri di SMPN 25 Banjarmasin adalah
Banjarmasin
SD sebanyak 55%.
atas
hasil
menunjukan
bahwa
masih
pengetahuan
yang
memiliki
cukup
tentang
kesehatan.
2. Tingkat Pendapatan orang tua siswi SMPN 25 Banjarmasin
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
penelitian
seperti tertera pada tabel 4.4 menunjukan
menyatakan bahwa Manusia menjalani
bahwa 35 orang tua siswi atau 58,3%
proses pertumbuhan dan perkembangan
memiliki pendapatan yang kurang, dan
yang nantinya mempengaruhi kualitas
dari hasil studi pendahuluan yang telah
hidupnya. Terciptanya manusia tidak
peneliti lakukan sebelumnya rata-rata
semata-mata terjadi begitu saja. Untuk
pekerjaan orang tua remaja putri di
memahami
SMPN 25 Banjarmasin adalah buruh
itu
bertingkat
(2010)
hasil
yang
proses
Notoatmodjo
Berdasarkan
semua
memerlukan
dari
pengetahuan,
sebanyak 90%.
ilmu, dan filsafat. Maka semakin tinggi tingkat
pengetahuan
seseorang
akan
Menururt Pendidikan
dan
Departemen Kebudayaan
(1998)
tercermin pada perilaku sehari-harinya.
dalam kamus besar bahasa Indonesia
Ada
yang
pendapatan adalah hasil kerja (usaha
mempengaruhi pengetahuan seseorang
atau sebagainya). Sedangkan pendapatan
yaitu,
dalam kamus manajemen adalah uang
beberapa
faktor
faktor
pendidikan
dimana
pendidikan adalah suatu usaha untuk
yang
mengembangkan
perusahaan dan organisasi lain dalam
kepribadian
dan
diterima
oleh
perorangan,
(
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi,
Dengan demikian dapat disimpulkan
ongkos dan laba (Marbun, 2003).
bahwa
Menurut
Stice
adalah
sebagai
Skounsen
jumlah penghasilan yang diterima oleh
(2009) pendapatan adalah arus masuk
para anggota masyarakat untuk jangka
atau
waktu tertentu sebagai balas jasa atau
penyelesaiaan
dan
pendapatan
(atau
kombinasi
keduanya) dari pengiriman atau produksi
faktor-faktor
barang,
disumbangkan (Reksoprayitnio, 2004).
memberikan
melakukan
aktivitas
jasa
atau
lain
yang
produksi
Keputusan
yang
Gubernur
telah
tentang
merupakan aktivitas utama atau aktivitas
UMP Kallimantan selatan tahun 2015
centra yang sedang berlangsung.
adalah sebesar Rp2.085.050,00 (dua juta
Menurut
Nafarin
(2006)
pendapatan adalah arus masuk harta dari
dua delapan puluh lima ribu lima puluh rupiah rupiah).
kegiatan perusahaan menjual barang dan jasa
dalam
suatu
periode
yang
Berdasarkan beberapa pengertian di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
mengakibatkan kenaikan modal yang
pendapatan adalah penghasilan yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman
diterima oleh anggota masyarakat, arus
modal.
masuk harta dari hasil produksi barang Pendapatan seseorang juga dapat
didefinisikan
sebagai
banyaknya
atau memberikan jasa kepada orang lain d yang mana tingkat pendapatan dibagi
penerimaan yang dinilai dengan satuan
menjadi
mata
dihasilkan
Rp2.085.050,00 (dua juta dua delapan
seseorang atau suatu bangsa dalam
puluh lima ribu lima puluh rupiah
periode
rupiah).
uang
yang
tertentu.
dapat
Reksoprayitno
dua
Dan
yaitu
lebih
kurang
dari
dari
mendefinisikan: “Pendapatan (Revenue)
Rp2.085.050,00 (dua juta dua delapan
dapat diartikan sebagai total penerimaan
puluh lima ribu lima puluh rupiah
yang diperoleh pada periode tertentu”.
rupiah). )
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... Sedangkan
Boediono
Pada penelitian ini di dapatkan 28
seseorang
orang siswi mengalami anemia banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
faktor yang menyebabkan anemia salah
lain dipengaruhi:
satunya adalah menstruasi dan pola
(2002)
menurut
pendapatan
a. Jumlah faktor-faktor produksi yang
makan. Menurut Tarwoto dan Wartonah
dimiliki yang bersumber pada, hasil-
(2008)
Anemia
adalah
kondisi
hasil tabungan tahun ini dan warisan
kurangnya sel darah merah (eritrosit)
atau pemberian.
dalam sirkulasi darah atau Hemoglobin
b. Harga per unit dari masing-masing
sehingga mengganggu fungsinya sebagai
faktor produksi, harga ini ditentukan
pembawa oksigen ke jaringan. Dan Pada
oleh penawaran dan permintaan di
kondisi anemia, jumlah sel darah merah
pasar faktor produksi.
atau Hb kurang dari nilai normal.
c. Hasil kegiatan anggota keluarga
Akibatnya sel darah merah tidak mampu
sebagai pekerja sampingan.
mampu membawa oksigen ke jaringan
3. Anemia pada remaja putri di SMPN 25
secara maksimal sehingga menyebabkan
Banjarmasin
seseorang cepat lelah (Briawan, 2013).
Dari hasil penelitian yang tertera
Dari hasil diskusi singkat yang
di atas tertera pada tabel 4.5 menunjukan
peneliti
bahwa 32 orang siswi atau 53,3% tidak
banyak remaja putri yang tidak sarapan
menderita anemia atau normal, dan
pagi sebelum pergi ke sekolah, yang
sebanyak 28 orang siswi atau 46,7%
mana sarapan pagi bermanfaat untuk
menderita
di
memelihara ketahanan tubuh agar dapat
simpulkan bahwa meskipun siswi SMPN
bekerja atau belajar dengan baik, dan
25 Banjarmasin lebih banyak yang tidak
membantu mencukupi zat gizi, yang
mengalami anemia tetapi perbedaanya
mana Pada penelitian sebelumnya yang
tidak terlalu jauh.
dilakukan Permeasih (2005), di dapatkan
anemia.
Maka
dapat
lakukan
dengan
responden
*
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... hasil bahwa terdapat hubungan yang
cukup sebanyak 16 orang (26,7%), siswi
bermakna antara kebiasaan sarapan pagi
yang tidak mengalami anemia dengan
dengan kejadian anemia.
pengetahuan orang tuanya yang cukup
Selain dari faktor pola makan menstruasi
juga
menyebabkan
mengalami anemia dengan pengetahuan
anemia, didapatkan dari hasil penelitian
orang tuanya yang kurang sebanyak 6
sebelumnya yang dilakukan oleh Farida
orang
(2006) terdapat hubungan antara pola
mengalami anemia dengan pengetahuan
menstruasi dengan kejadian anemia yang
orang tuanya yang kurang sebanyak 4
mana apabila darah yang keluar selama
orang
menstruasi sangat banyak akan terjadi
mengalami anemia dengan pengetahuan
anemia defisiensi besi. Pada remaja putri
orang tuanya yang baik sebanyak 6
dengan
orang
lama
bisa
sebanyak 18 orang (30,0%). Siswi yang
hari
menstruasi
yang
(10,0%),
(6,7%).
(10,0%),
siswi
Dan
siswi
yang
siswi
yang
tidak
yang
tidak
berlangsung lebih dari 8 hari dan siklus
mengalami anemia dengan pengetahuan
menstruasi yang pendek (kurang dari 28
orang tuanya yang baik sebanyak 10
hari) memungkinkan untuk kehilangan
orang (16,7%).
besi
dalam
dibandingkan
jumlah
yang
banyak
yang
memiliki
pola
menstruasi normal. 4. Hubungan
Berdasarkan
hasil
bivariat
di
dapatkan hasil nilai p value= 0,276. Ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan
Pengetahuan
tua
antara pengetahuan dengan kejadian
dengan kejadian anemia pada remaja
anemia pada remaja putri di SMPN 25
putri di SMPN 25 Banjarmasin.
Banjarmasin. Hasil penelitian ini tidak
Berdasarkan
hasil
orang
penelitian
sesuai dengan penelitian dan teori yang
seperti tertera pada tabel 6 menunjukan
dinyatakan oleh Soekidjo Notoatmojo
bahwa siswi yang mengalami anemia
(2010), Romano Ngui (2012) dan Assefa
dengan pengetahuan orang tuanya yang
(2014)
terdapat
hubungan
yang "+
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... signifikan antara pengetahuan dengan
orang
kejadian
yang
mengalami anemia dengan pendapatan
menyatakan bahwa perilaku kesehatan
orang tuanya yang lebih sebanyak 9
seseorang atau masyarakat ditentukan
orang (15,0%), tidak mengalami anemia
oleh
sebanyak 16 orang (26,7%).
anemia
niat
orang
dan
teori
terhadap
objek
(26,7%).
Dan
siswi
yang
kesehatan, ada atau tidaknya dukungan
Dari hasil uji bvariat yang telah
dari masyarakat sekitarnya, ada atau
dilakukan oleh peneliti didapatkan nilai
tidaknya informasi tentang kesehatan,
P value 0,167 ini menunjukan bahwa
kebebasan individu untuk bertindak dan
tidak ada hubungan yang signifikan
situasi
antara tingkat pendapatan orang dengan
yang
memungkinkan
untuk
bertindak
kejadian anemia pada remaja putri di
Akan tetapi, hal ini diduga karena peningkatan
pengetahuan
menyebabkan
perubahan
sehingga pengetahuan
remaja baik
putri belum
SMPN
25
Banjarmasin.
tidak
berlawanan
dengan
perilaku
sebelumnya
dilakukan
dengan menjamin
Hal
ini
penelitian oleh
Fanny
(2003), Wijayanti (2011) dan Hidayah (2016)
menunjukan yang
bahwa
signifikan
ada
praktik terhadap pencegahan anemia
hubungan
antara
juga baik (Farida, 2006).
pendapatan keluarga dengan kejadian
5. Hubungan Tingkat pendapatan orang tua
anemia. Resiko anemia lebih tinggi
dengan kejadian anemia pada remaja
sebesar 1,75 kali pada anak yang berasal
putri di SMPN 25 Banjarmasin.
dari keluarga dengan penghasilan rendah
Pada penelitian ini didapatkan
dibandingkan dengan keluarga yang
hasil bahwa siswi yang mengalami
memiliki
anemia dengan pendapatan orang tuanya
2006).
yang kurang sebanyak 19 orang (31,7%), tidak mengalami anemia sebanyak 16
penghasilan
Penelitian
ini
tinggi
(Kaya,
sejalan
dengan
penelitian yang dilakukan Hioui (2008). ""
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... bahwa
tidak
ada
hubungan
yang
menggali
pengetahuan
dan
tingkat
signifikan antara pendapatan keluarga
pendapatan orang tua siswi di SMPN 25
dengan kejadian anemia pada anak
Banjarmasin, tidak menggali lebih dalam
sekolah dasar. Status ekonomi yang
faktor yang lain, Pada penelitian ini tidak
tinggi, belum menentukan status gizi
menggali
seseorang menjadi baik. Hal ini karena
tentang makanan sehat dan baik, tetapi
kemungkinan pemanfaatan uang yang
hanya
beredar dalam keluarga tidak merata.
Kuesioner
Kemungkinan sebagian besar uang yang
kepada ibu saja, padahal ibu merupakan
dimiliki dimanfaatkan untuk pengeluaran
yang
non pangan sehingga walaupun memiliki
makanan sehat dan yang mempersiapkan
status ekonomi yang tinggi belum dapat
makanan dirumah.
tentang
pengetahuan
pengetahuan tidak
berkontribusi
ibu
secara
umum,
diarahkan
khusus
dalam
memilih
mengonsumsi makanan bergizi, hal ini disebabkan karena cara mengatur belanja keluarga yang kurang baik untuk pangan misalnya
disediakan
belanja
terlalu
sedikit dan tidak bisa atau kurang pandai memilih jenis atau bahan makanan yang mengakibatkan mutu makanan tidak baik
UCAPAN TERIMAKASIH
Saya sangat berterima kasih kepada STIKES Sari Mulia Banjarmasin yang telah memberikan saya surat izin untuk melakukan penelitian, dan ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMPN 25 Banjarmasin yang telah memberikan izin serta tempat untuk
(Fazrin, 2012). Keterbatasan pada penelitan ini
melakukan penelitian.
adalah pada saat kuesioner dibagikan DAFTAR PUSTAKA
terkadang responden
jawaban tidak
kesungguhannya
yang
diberikan
menunjukan dalam
dalam mengisi
kuesioner, pada penelitian ini hanya
Assefa, dkk. 2014. Prevalance and severity of anemia among school children in Jimma Town, Southwest Ethiopia (Jurnal). BN, Marbun. 2003. Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. "#
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua.....
Boediono, 2002. Pengantar Ekonomi, Jakarta : Erlangga. Briawan Dodik, 2013. Anemia Masalah Gizi Pada Remaja Wanita. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 2015. Petunjuk Teknis Penanggulangan Anemia Remaja Putri Bersumber Dana Dari SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2015.
Hidayah Noor, 2016. Analisis Faktor Penyebab Anemia Wanita Usia Subur Desa Jepang Pakis Kabupaten Kudus (Jurnal). Fanny, L. 2003. Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Anemia Pada Anak SD di Kecamatan Pa’jukukkang Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan. (Jurnal). Farida Ida. 2006. Determinan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Tahun 2006 (Tesis). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang. Fazrin Amalia, dkk. 2012. Faktor Resiko Sosial Ekonomi, Asupan Protein, Asupan Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar (Jurnal).
Kaya Mine, dkk. 2006. Iron Deficiency Anemia Among Students Of Two Primary School At Different Socioeconomic Conditions In Malataya, Turkey (Jurnal). Nafarin M. 2006. Penganggaran. Edisi 3, Jakarta: Selemba Empat. Ngui
Notoatmodjo Soekidjo, 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Sari Nurakiah. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan Ibu terhadap Perilaku Toilet Training Pada Anak Toddler (1-3 tahun) Di Paud Sang Pemimpin Dan Akhlaqul Qarimah Di Kelurahan Sungai Bilu Banjarmasin Timur (Skripsi). Banjarmasin: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia Banjarmasin. Permeasih Dewi dan Susilowati Herman, 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Remaja (Jurnal). Peraturan Daerah Kalsel, 2015. Penetapan Upah Minimum Provinsi Kalimantan Selatan. Reksoprayitno. 2004. Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi. Jakarta: Bina Grafika. Stice,
Hioui M EL, dkk. 2008. Risk Faktors Of Anemia Among Rural School Children In Kenitra, Morocco (Jurnal). Kementrian Kesehatan RI. Kesehatan Dasar.
Romano, dkk. 2012. Asspciation Between Anaemia, Iron Deficiency Anaemia, Neglected Parasitic Infections And Socioeconomic Factors In Rural Children Of West Malaysia (Jurnal).
James D, Earl K.Stice, K.Fred Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan. Edisi Ke Enambelas. Diterjemahkan Oleh Ali Akbar. Jakarta: Selemba Empat. Switzerland: The WHO Document Production Services.
2013. Riset Tarwoto dan Wartonah. 2008. Keperawatan Medical Bedah Gangguan Sistem "$
Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua..... Hematologi. Media.
Jakarta:
Trans
Info
Wijayanti Yunita. 2011. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Siswi SMK AN Nuroniyah Kemadu Kec. Sulang Kab. Rembang Tahun 2011 (Skripsi). Semarang: Universitas Negri Semarang. World Healt Organization. 2011. The Global Prevalence Of Anaemia In 2011. Yuni Natalia Erlina. 2015. Kelainan Darah. Yogyakarta: Nuha Medika.
"%