Mutiara hikmah Ibnu Arobi Buah-buah Perjalanan "Perjalanan Melihat Allah" Allah berfirman "Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenangwenang" (Mu'min:25). Demiki Demi kianl anlah ah si sifat fat ke ketu tuha hanan nan ap apabi abila la di dite tera rapk pkan an kep kepada ada ham hamba ba bu bukan kan berart ber artii akan men menunj unjukka ukkan n kem kemuli uliaan aan dan ket keting inggia gianny nnya, a, kar karena ena di sin sinii terjadi penyamaan dari apa yang semestinya dimiliki oleh hamba berupa memerl mem erlukan ukan men menjad jadii apa yan yang g sem semeti etinya nya dim dimili iliki ki ole oleh h Ila Ilahiy hiyah ah ber berupa upa pemberian. Demikian apa yang terjadi dalam kisah Isra', kehambaan yang dimiliki oleh Rasulullah sudah sedemikian sempurna, bahkan telah dinisbatkan kepada Alla Al lah, h, ya yait itu u se sebu buta tan n "h "ham amba ba-N -Nya ya", ", ma maka ka ha hak k da dari ri Ke Ketu tuha hana nan n ad adal alah ah memb me mber erin inya ya im imba bala lan n ke kepa pada dany nya a de deng ngan an me mega gang ngka katn tnya ya me mene nemb mbus us keghaiban dari Yang Ghaib. Ketika turun kehambaan Rasulullah s.a.w. hingga ke tingkat hamba yang haqi ha qiqi qi,, ma maka ka di diang angkat katny nya a ia ke at atas as ke kemu muli liaan aan gha ghaib ib.. Da Dari ri si sini ni be beli liau au menyaksikan kebenaran sebagai perseorangan. Cinta akan membangkitkan rasa ra sa me memi mili liki ki,, se sehi hing ngga ga ti tidak dak la lagi gi bi bisa sa me memb mber erik ikan. an. Se Seor orang ang ham hamba ba mungkin mampu memberikan, namun ia telah terbatasi, maka di sana tidak nampak olehnya apapun kecuali nama Dzat yang Maha Gahib itu. Ketika wahyu diturunkan kepada Rasulullah untuk Isra', maka itu adalah ajak aj akan an be berc rcen engke gkera rama, ma, kar karen ena a da data tang ng di ma mala lam m ha hari ri.. Be Berc rcen engke gkera rama ma adalah pembicaraan yang paling tinggi, karena di dalamnya mengandung ungk un gkap apan an-u -ung ngka kapa pan n ma mani nis, s, men enga gand ndun ung g pe petu tua a men enga gajjak ke kep pad ada a kedekatan yang murni. Tanda-tanda yang disaksikan oleh Rasulullah s.a.w. sebagian nampak di atas ufuk dan sebagian lagi ada dalam dirinya. Allah berfirman "Akan aku tu "Akan tunj njukk ukkan an ke kepa pada da me mere reka ka ta tanda nda-t -tand anda a (k (kek ekua uasa saan) an) Ka Kami mi di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri" (Fussilat : 53), "Dan di dalam dirimu (terdapat tanda-tanda kebesaran Allah) apakah kalian tidak menyaksikannya" (al-Dzariyat:21). Kedekatan (Jibril) kepada Rasulullah s.a.w. sejarak dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi (An-Najm:9) merupakan tanda-tanda yang nampak di ufuk ufu k yan yang g mem membuk buktik tikan an keb kebera eradaan daan maq maqam am ham hamba ba dar darii Tuh Tuhanny annya a dan menunj men unjukk ukkan an maq maqam am kec kecint intaan aan (ma (mahabb habbah) ah) dan ked kedeka ekatann tannya ya kep kepada ada Allah, "Lalu dia (Jibril) menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang yan g tel telah ah All Allah ah wah wahyuk yukan", an", ini inilah lah maq maqam am ber bercen cengke gkeram rama a den dengan gan Yang Maha Ghaib.