Latar belakang Dalam proses perjalanan seni musik, sejarah menguak beberapa perkembangan yang dialami oleh seni musik itu sendiri. “Dimulai dari musik Renaissance (13501!00", musik #aro #arok k (1!0 (1!00 01$ 1$50 50"" dan dan kemud kemudia ian n pada pada 1$50 1$501 1%& %&0 0 berg bergan anti ti menj menjad adii musik musik klas klasik ik'' (ur)idodo (ur)idodo,, 1*%3+ 1&". etelah itu masih banyak lagi jenis musik yang berubah mengikuti mengikuti perkembangan -aman pada )aktu itu. erkembangan ini, menunjukkan keberadaan musik sebagai satu kesatuan yang ikut berkembang seiring jaman.
ekitar ekitar -aman -aman Renaiss Renaissanc ance, e, abad abad ke15 ke15 ke atas, atas, muncul muncul satu enomena, enomena, yakni pemahaman “karya musik otonom' yang kemudian disebut “karya seni'. ejak itulah pengertian seni musik #arat sepenuhnya menuju ke karya seni otonom. Dari perkembangan ini, akhirnya muncullah “musik kontemporer' (/eue usik". ejajar dengan perkembangan ini pada abad ke&0 muncul sesuatu yang sangat baru lagi, yaitu musik populer. usik populer ini tidak dapat disamakan dengan musik rakyat, seperti misalnya dalam tradisi tra disi etnik etnik di ndonesia.
ementara dalam proses perdebatan tentang seni yang aktual di ndonesia, seni musik paling sering dipermasalahkan. 2ntuk pemahaman permasalahan seni musik kontemporer, kita harus menyinggung situasi tersebut terlebih dahulu, enomena perbedaan persepsi antara jenisjenis seni kontemporer tidak hanya terjadi di ndonesia saja, di #arat sendiri sering terdapat hal yang sama. ersepsi dan pendapat yang terjadi didasarkan oleh kesalahpahaman yang atal. enyataan ini harus kita maklumi, siapapun bisa memilih yang diinginkan. ni dapat memperkuat bah)a perkembangan musik kontemporer di ndonesia jangan dianggap sebagai “enjajahan baru' melainkan sebagai sebuah ta)aran pemikiran lain.
4dapun proses perselisihan atau dialog antarbudaya merupakan kenyataan yang sekaligus global dan alami. egala perbedaan pendapat yang muncul dari para pengamat seni ini dapat menimbulkan kesalahpahaman. al inilah yang menjadi masalah pokok dan menghambat perkembangan musik kontemporer di ndonesia. /amun dalam hal ini, berbagai hambatan yang amat mendalam tersebut mampu diatasi, apabila hanya ada satu pandangan yang tegas dan bisa menghasilkan berbagai daya tarik yang eekti.
ering terjadi kerancuan antara pengertian seni kontemporer dan seni modern, bahkan rancu pula dengan seni abstrak. eni modern dianggap sebagai seni yang baru atau yang baru lahir sehingga tidak terlepas kaitannya dengan masa kini. aryakarya modern dianggap sebagai karya yang abstrak dimana perkembangannya tumbuh dari gagasan para seniman. Dengan demikian seni kontemporer mencakup seni modern. /amun cakupan pengertian kontemporer lebih luas daripada pengertian modern.
Perkembangan Musik Kontemporer di Indonesia Di ndonesia, perkembangan musik kontemporer baru mulai dirasakan sejak diselenggarakannya acara ekan omponis uda tahun 1*$* di 6aman smail ar-uki 7akarta. elalui acara itu komunikasi para seniman antar daerah dengan berbagai macam latar belakang budaya lebih terjalin. 8orum diskusi serta dialog antar seniman dalam acara tersebut saling memberi kontribusi sehingga membuka paradigma kreati musik menjadi lebih luas. ampai hari ini para komponis yang pernah terlibat dalam acara itu menjadi sosok indi9idual yang sangat memberi pengaruh kuat untuk para komponis musik kontemporer selanjutnya. /amanama seperti Rahayu upanggah, 4l u)ardi, omang 4stita, arry Roesli, /ano uratno, utanto, #en asaribu, 6risutji amal, 6ony rabo)o, :usbar 7ailani, Dody atya ;kagustdiman, /yoman
disebutkan, adalah para komponis kontemporer yang ciriciri karyanya sulit sekali dikategorikan secara kon9ensional. aryakarya mereka selain memiliki keunikan tersendiri, juga cukup ber9ariasi sehingga dari )aktu ke )aktu konsepkonsep musik mereka bisa berubahubah
tergantung
pada
semangat
serta
kapasitas
masingmasing
dalam
mengembangkan kreatiitasnya. ada puncaknya, karyakarya musik kontemporer tidak lagi menjelaskan ciriciri latar belakang tradisi budayanya )alaupun sumbersumber tradisi itu masih terasa lekat. 4kan tetapi sikap serta pemikiran indi9iduallah yang paling penting, sebagai landasan dalam proses kreatiitas musik kontemporer. ikap serta pemikiran itu tercermin seperti yang telah dikemukakan komponis kontemporer )ayan adra antara lain + “ini tak -amannya lagi membuat generalisasi bah)a aspirasi musikal masyarakat adalah satu, dengan kata lain ia bukan miliki kebudayaan yang disimpulkan secara umum, melainkan milik pribadi orang per orang' (adra, &003".
engamati perkembangan musik kontemporer di daerah sunda tampaknya agak lamban. elain apresiasi masyarakat unda belum begitu memadai, para komponisnya yang relati sangat sedikit, juga dukungan pemerintah setempat atau sponsorsponsor lain untuk penyelenggaraan konserkonser musik kontemporer sangat kurang. Di :ogyakarta misalnya, secara konsisten selama belasan tahun mereka berhasil menyelenggarakan acara :ogyakarta >amelan 8esti9al tingkat nternasional yang didalamnya banyak sekali karyakarya musik kontemporer dipentaskan. ota olo pada tahun &00$ dan &00% telah menyelenggarakan acara ; (olo nternational ;thnic usic". #anyak karyakarya musik kontemporer dipentaskan dalam acara itu dengan jumlah penonton kurang lebih 50.000 orang. 8esti9al “
ong ebyar di #ali dan lain sebagainya. 4caraacara tersebut secara rutin dilakukan bukan sekedar “ritual' atau memiliki tujuan memecahkan rekor uri apalagi mencari keuntungan, karena pementasan
musik kontemporer seperti yang pernah dikatakan arry Roesli merupakan “seni yang merugi akan tetapi melaba dalam tata nilai'. ebenarnya banyak komponis kontemporer di daerah unda yang cukup potensial, akan tetapi sangat sedikit yang konsisten. alah satu komponis pertama yang perlu disebut adalah /ano . eskipun aktiitasnya lebih cenderung sebagai pencipta lagu, akan tetapi beberapa karyanya seperti karya “angkuriang' atau “ustdiman, =ya :ukarya, Dedy erna)an, 4yo utarma yang karyakaryanya cukup 9ariati dan memiliki orsinalitas dilihat dari aspek kompositorisnya. (posisi penulis sebagai komponis juga memiliki ideologi yang kurang lebih sama dengan para komponis yang terakhir disebutkan". Dari beberapa komponis unda seperti yang telah disebutkan di atas, secara kompositoris karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi tiga kategori. ertama adalah karya musik yang bersiat “musik iringan'. onsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan suatu melodi (bentuk lagu@intrumental", kemudian elemenelemen lainnya berungsi mengiringi melodi tersebut. edua adalah karya musik yang bersiat “illustrati'. onsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi dan lainlain. Dengan demikian orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana suasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya. etiga adalah karya musik yang bersiat otonom. arya musik seperti ini biasanya sangat sulit dipahami oleh orang a)am.
elain bentuknya yang tidak baku, aspek gramatika musiknya pun sangat berbeda jika dibandingkan dengan karyakarya tradisi. adangkadang karyakarya musik seperti ini sering menimbulkan hal yang kontro9ersial. eperti yang “anti tradisi', padahal secara sadar atau tidak, semua tatanan konsepnya bersumber dari tradisi. ategori yang seperti ini lebih dekat atau lebih cocok dengan enomena musik kontemporer #arat (;ropa4merika". Di #ali, akti9itas berkesenian dengan ideologi 'kontemporer' sesungguhnya telah berlangsung sejak a)al abad ke&0 dengan lahirnya seni kekebyaran di #ali 2tara. /amun )acana tentang musik kontemporer mulai mengemuka serangkaian adanya ekan omponis uda yang diselenggarakan di 7akarta pada tahun 1*$*. omponis muda yang me)akili #ali pada )aktu itu adalah /yoman 4stita dengan karyanya yang berjudul '>ema ;ka Dasa Rudra'. ada tahuntahun berikutnya ekan omponis uda diikuti oleh komponis komponis muda #ali lainnya seperti ede 4sna)a tahun 1*%A dengan karyanya berjudul 'osong', /i etut uryatini dan
ada tahun 1*%$ serangkain dengan tugas kelas mata kuliah omposisi B, mahasis)a jurusan kara)itan 46 Denpasar semester B untuk pertama kalinya menggarap sebuah musik kontemporer dengan judul ”Apang Sing Keto”. arya yang berbentuk drama musik ini menggunakan instrumen pokok >amelan >ong >ede dipadu olahan 9okal dan penggunaan lagu ”Goak Maling Taluh” sebagai lagu pokok. arya ini kemudian ditampilkan pada esta esenian #ali tahun 1*%$ dan mendapat sambutan meriah dari penonton. ada tahun 1*%% ketika 8esti9al eni ahasis)a di urakarta, saya sendiri selaku komponis me)akili 6 Denpasar menggarap karya musik kontemporer yang berjudul ”Belabar Agung” dengan menggunakan gamelan >ong >ede. Dua karya terakhir ini sempat mendapat kecaman dari beberapa sesepuh kara)itan, karena dianggap memperkosa dan melecehkan gamelan >ong >ede yang telah memiliki kaidahkaidah kon9ensional yang mapan. Dua tahun kemudian, satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap berbeda digarap kolaborati oleh dua seniman arapan bernuansa seni budaya global ini, lahir dengan dua produksinya yaitu #ody 6jak 1**0 (#6*0" dan #ody 6jak 1*** (#6**" (Dibia, &000+10". edua karya ini memang murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan ji)anya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music. Dengan berbekal pengalaman estetis masingmasing, dan diilhami oleh obsesi aktualitas kekinian, kedua seniman sepakat melakukan eksperimen dalam bentuk )orkshop)orkshop sehingga lahirlah musik kontemporer #ody 6jak.
ehidupan dan perkembangan musik kontemporer yang dia)ali e9ente9ent gelar seni baik dalam dan luar negeri akhirnya juga masuk ke ranah akademik. ahasis)a jurusan kara)itan Denpasar telah banyak menggarap musik kontemporer sebagai materi ujian akhirnya. ingga tahun &00* penggarapan musik kontemporer masih mendominasi pilihan materi ujian akhir mahasis)a jurusan kara)itan, hal ini menyebabkan secara produkti9itas penciptaan musik kontemporer sangat banyak, model dan jenisnyapun sangat beragam. enggunaan instrumen tidak hanya terpaku pada alatalat musik tradisional #ali, juga digunakan instrumen musik budaya lainnya, bahkan mahasis)a sudah mengeksplorasi bunyi dari bendabenda apa saja yang dianggap bisa mengeluarkan suara yang mendukung ide garapannya. usik kontemporer yang berjudul ”Gerausch” karya ang /yoman utra 4rsa
Konteks Istilah Kontemporer ontemporer merupakan bentuk seni yang baru. riteria kontemporer atau masa kini bukan sematamata ditentukan oleh bentuk baru, tetapi terutama ditentukan oleh kreasi yag baru. “#entuk seni kontemporer dapat imitati9e, ekpresi, realistis, non realisits atau abstrak' (#astomi, 1**&+ A!". eni kontemporer cenderung melepaskan diri dari keterikatan bentuk objek, seniman kontemporer berusaha menemukan ide dan kreasi baru yang lain sama sekali dari penemuanpenemuan sebelumnya.
ering terjadi kerancuan antara pengertian seni kontemporer dan seni modern, bahkan rancu pula dengan seni abstrak. eni modern dianggap sebagai seni yang baru atau yang baru lahir sehingga tidak terlepas kaitannya dengan masa kini. aryakarya modern dianggap sebagai karya yang abstrak dimana perkembangannya tumbuh dari gagasan para seniman. Dengan demikian seni kontemporer mencakup seni modern. /amun cakupan pengertian kontemporer lebih luas daripada pengertian modern. ontemporer dianggap sebagai salah satu gaya tertentu, padahal kontemporer mesti diartikan sebagai suatu sikap menggarap di ujung perkembangan seni yang digeluti. ecara spesiik,
musik
kontemporer
hanya
dapat
dipahami dalam
hubungannya
dengan
perkembangan sejarah musik #arat di ;ropa dan 4merika. 4tau dengan kata lain, pengertian kata ini di #arat adalah sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan )aktu. tulah sebabnya, terutama bagi mereka yang a)am, seni atau musik kontemporer banyak menimbulkan kesalahpahaman yang berlarutlarut.
4pabila kehadiran budaya baru ini hendak ditransmisikan ke ndonesia sebagai salah satu transormasi budaya modern kita, maka dasardasar pijak dan posisinya cepat atau lambat harus ditegaskan. alau tidak demikian adanya, maka enomena budaya besar dunia itu hanya akan kita tangkap sebagai hobi dan klangenan, sebagaimana kita menangkap seni klasik, modern dan sebagainya hingga saat ini (ardjana, 1**&+ $".
enegasan uka ardjana memang benar. anya kalau kita mengetahui konteks istilah “kontemporer'di #arat sendiri, kita baru bisa memahami artinya. #ahkan hal ini berlaku untuk semua jenis musik lain yang dari #arat, termasuk proses sebaliknya, yaitu kalau unsurunsur budaya ndonesia ditranser kepada suatu jenis karya di #arat. erlu di)aspadai proses “perpaduan' yang juga sudah cukup “ngetrend' di #arat, terutama dalam
lingkungan yang disebut “)orld music (musik campuran dengan unsur dari berbagai musik etnis"', sedangkan hasil usahausaha itu ratarata amat sederhana oleh karena salahpaham dan kedangkalan persepsi sendiri. /amun, selama konteks dan kepentingan perkembangan historis (yang amat dititikberatkan di #arat" tidak dipahami, estetika musik #arat dan enomena musik #arat tidak bisa dipahami juga apalagi dengan aplikasinya. aka langkah pertama di dunia masa kini adalah saling perkenalan ciri khas dan latar belakang perbedaan yang berada di dunia kita. asalahnya, semua yang disebut kontemporer di ndonesia tidak selalu bisa dimuat di ba)ah payung kontemporer, baik secara historis maupun secara enomenologis. egala perbedaan pendapat yang muncul dan perkembangan musik itu sendiri menjadi pertanyaan medasar atas perkembangan musik di ndonesia. /amun, sejauh mana istilah “kontemporer' bisa diaplikasikan di ndonesia masih memerlukan pembahasan yang luas.
Pengaruh budaya Barat terhadap awal perkembangan MKI alau kita berbicara tentang “tradisi #arat', bagi seorang #arat apa yag dimaksud “tradisi #arat' akan membingungkan. 6ernyata di ndonesia sendiri “tradisi musik #arat' selalu dihubungkan dengan musik tonal sederhana yang muncul sekitar pada abad ke1$.
/amun penggunaan istilah kontemporer di ndonesia, terutama cara yang dita)arkan 8ranki, mengarah kepada sesuatu yang bagi orang #arat sama sekali tidak berhubungan dengan aspek “kontemporer', melainkan dengan suatu saat atau masa dalam perkembangan musik #arat yang telah menyerbu ndonesia melalui jalur kolonialisme, dalam hal ini, yaitu peranan kolonialisme saya setuju dengan 8ranki (ack, &00A+ 1&".
ampai saat ini tidak ada suatu alasan pun, kenapa dikaitkan secara mutlak dengan pengaruh musik tonal #arat. enalaran semacam ini mengabaikan kenyataan bah)a dalam berbagai budaya musik ndonesia terdapat pembaharuan yang juga bisa dibandingkan dengan pengertian kontemporer di #arat. 4kan tetapi selalu berhubungan dengan gramatika atau bahasa seni musik yang asli ndonesia, misalnya gaya ebyar di #ali. emang sulit untuk mengumpulkan data yang akurat mengenai pengaruh budaya #arat terhadap . arena musik itu sendiri dimulai dari barat sendiri. /amun, bukan berarti yang terdapat di ndonesia sepenuhnya mendapat pengaruh dari budaya #arat. masuk ke ndonesia memang mengikuti perkembangan dari gaya barat. 6etapi itu bukan argumentasi yang dapat menyatakan bah)a keluar dari tradisi musik dalam negeri sendiri.
embangunan suatu bangsa yang mengabaikan kebudayaannya akan melemahkan sendi sendi kehidupan bangsa itu sendiri. embangunan yang tidak berakal pada nilai undamental budaya bangsanya, akan berakibat pada hilangnya kepribadian dan jati diri bangsa yang bersangkutan ( utrisno, 1**3+ 15".
endapat dari seorang pengamat seni seperti 8ranki bisa saja menimbulkan kesalahpahaman yang besar karena pendapatnya mencoba menggabungkan komersialisasi
dengan aspek seni itu sendiri. ementara analisisnya hanya diperkuat dengan alibi yang menghubungkan dengan objek komersial sebagai tujuan utama dari jenis musik maka dapat disimpulkan bah)a, argumentasi 8ranki yang menyatakan sepenuhnya berkembang berdasarkan musik #arat tidak sepenuhnya benar. #anyak argumen lainnya yang menyatakan musik barat memang berpengaruh terhadap perkembangan namun tetap berpegang pada kebudayaan sendiri.
Ciri khas musik kontemporer di Indonesia enggambarkan kekhasan musik kontemporer di ndonesia adalah ()alaupun hanya satu kelompok, yaitu yang nonkara)itan" tidak mungkin karena pasti terdapat beberapa komponis yang menarik, tetapi tidak sesuai sepenuhnya dengan kriteriakriteria utama tentang musik kontemporer. alau suatu ciri khas kemudian dapat dikaitkan dengan satu orang saja, maka pasti masih ada beberapa di belakangnya yang juga mesti disebut. eanekaragaman indi9idual musik kontemporer di ndonesia barangkali tidak disangka sebelumnya oleh beberapa orang, terutama ditinjau dari peranan kesadaran hidup secara indi9idual yang masih belum menonjol sebagai ciri khas budaya ndonesia (pengutamaan kesadaran kelompok dan gotong royong misalnya, untuk menyebut berbagai aspek saja". #agi telinga orang #arat, mulamula kebanyakan komposisi kontemporer di ndonesia barangkali dirasakan agak sederhana, impro9isati, bahkan seperti “mainmain saja'. 6ernyata hal tersebut bisa ditasirkan sebagai salah satu benang merah hampir antara semua komponis di lingkungan kontemporer. /amun, tetap saja ada konotasi negati. 6asiran seperti ini kurang cocok untuk sebagian karyakarya komponis ndonesia, karena justru unsur “mainmain' itu adalah metode tertentu untuk mentranser unsur kesadaran kolekti pada suatu konsep karya seni yang lebih otonom.
Dengan demikian, bentuk musikal sering terjadi pada saat pementasan salah satu karya melalui proses interaksi antar musisi. Dimana esensi kualitati sebagai karya seni tidak bisa dipelajari dari notasi partitur. aka tidak mengherankan kalau beberapa musikolog atau kritikus #arat cenderung pada kesalahpahaman karyakarya komponis ndonesia dalam proses penilaiannya. Depot reasi eni #andung (D#" yang menjadi sanggar musik dengan anggota berumur antara 1!30 tahun merupakan semacam “play ground' untuk semua eksperimen dan per)ujudan konsepkonsep arry (omponis ndonesia". ekali lagi terasa bah)a konsep arry adalah suatu ide kerjasama antar orang dalam bentuk yang unik, akan tetapi sekaligus sesuai dengan salah satu ciri khas budaya ndonesia. al tersebut merupakan salah satu contoh dari berbagai komponis di ndonesia yang mampu menunjukkan identitas dari budaya ndonesia sendiri.
Perkembangan musik kontemporer etnik sunda
engamati perkembangan musik kontemporer di daerah sendiri tampaknya agak menyedihkan. elain apresiasi masyarakat unda belum begitu memadai, para komponisnya yang relati sangat sedikit, juga dukungan pemerintah setempat atau sponsorsponsor lain untuk penyelenggaraan konserkonser musik kontemporer sangat kurang. Di :ogyakarta misalnya, secara konsisten selama belasan tahun mereka berhasil menyelenggarakan acara :ogyakarta >amelan 8esti9al tingkat nternasional yang didalamnya banyak sekali karya karya musik kontemporer dipentaskan. ota olo pada tahun &00$ dan &00% telah menyelenggarakan acara ; (olo nternational ;thnic usic". #anyak karyakarya musik kontemporer dipentaskan dalam acara itu dengan jumlah penonton kurang lebih 50.000 orang. 8esti9al “ong ebyar di #ali dan lain sebagainya. 4caraacara tersebut secara rutin dilakukan bukan sekedar “ritual' atau memiliki tujuan memecahkan rekor uri apalagi mencari keuntungan, karena pementasan musik kontemporer seperti yang pernah dikatakan arry Roesli merupakan “seni yang merugi akan tetapi melaba dalam tata nilai'.
ebenarnya banyak komponis kontemporer di daerah unda yang cukup potensial, akan tetapi sangat sedikit yang konsisten. alah satu komponis pertama yang perlu disebut adalah /ano . eskipun aktiitasnya lebih cenderung sebagai pencipta lagu, akan tetapi beberapa karyanya seperti karya “angkuriang' atau “ustdiman, =ya :ukarya, Dedy erna)an, 4yo utarma yang karyakaryanya cukup 9ariati dan memiliki orsinalitas dilihat dari aspek kompositorisnya. (posisi penulis sebagai komponis juga memiliki ideologi yang kurang lebih sama dengan para komponis yang terakhir disebutkan". Dari beberapa komponis unda seperti yang telah disebutkan di atas, secara kompositoris karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi tiga kategori. ertama adalah karya musik yang bersiat “musik iringan'. onsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan suatu melodi (bentuk lagu@intrumental", kemudian elemenelemen lainnya berungsi mengiringi melodi tersebut. edua adalah karya musik yang bersiat “illustrati'. onsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi dan lain lain. Dengan demikian orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasanasuasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya. etiga adalah karya musik yang bersiat otonom. arya musik seperti ini biasanya sangat sulit dipahami oleh orang a)am. elain bentuknya yang tidak baku, aspek gramatika musiknya pun sangat berbeda jika dibandingkan dengan karyakarya tradisi. adangkadang karyakarya musik seperti ini sering menimbulkan hal yang kontro9ersial. eperti yang “anti tradisi', padahal secara sadar atau tidak, semua tatanan konsepnya bersumber dari tradisi. ategori yang seperti ini lebih dekat atau lebih cocok dengan enomena musik kontemporer #arat (;ropa4merika". engkategorian komponis seperti di atas hanyalah bersiat umum. 4kan lebih baik jika kita lebih spesiik mengkaji karyanya melalui pandangan yang bersiat analitik baik secara tekstual maupun kontekstual. 2ntuk itu uraian berikutnya akan sedikit membahas beberapa
karya musik kontemporer di daerah sunda dilihat dari aspek yang paling mendasar yaitu pengembangan gramatik musik serta eksperimentasi bunyi. Pengembangan Gramatik Musik Serta Eksperimentasi Bunyi Sebagai Hal Mendasar alam Musik Kontemporer
ebelum lebih jauh, alangkah baiknya enomena musik dalam konteks budaya unda sedikit dibahas. al ini penting sekali, karena enomena itu sangat berpengaruh terhadap cara berpikir para komponis dalam proses menggarap karya musik. #agi umumnya masyarakat unda, musik selalu dikaitkan dengan sesuatu yang bersiat ungsional. amelan. eperti halnya lagu “idup #aru' dan “Garingcing' (
perkembangan yang diciptakannya begitu cepat dan diterima. ang oko pernah diberi julukan omponis >amelan #eatles.H3I
utipan di atas menjelaskan bah)a dari dulu (jaman ang oko" dan sebenarnya hingga saat ini, kreatiitas komponis sunda dalam upaya pembaruan musik atau kara)itan, cenderung dipengaruhi oleh gejala musik pop komersial. ata “embaharuan dalam iringan lagu unda' perlu digaris ba)ahi. al itu sangat memberi petunjuk tentang suatu sikap para seniman di unda yang memandang bah)a instrumen musik memiliki ungsi hanya sebagai iringan. andangan kedua tokoh seniman ini ternyata sangat mempengaruhi para komponis selanjutnya terutama terlihat dari cara pandang serta teknik garapnya dalam upaya pembaruan musik. 2ntuk itu, ada tiga contoh karya yang menurut penulis perlu untuk dibahas berdasarkan kategori seperti yang dikemukakan di atas termasuk karya penulis sendiri. 6iga karya ini memiliki karakter tersendiri karena sikap serta moti9asinya dalam penggunaan gramatika musiknya sangat berbeda. Gontoh pertama, penulis ingin membahas tentang salah satu karya yaitu karya dari smet Ruchimat (>roup amba unda" berjudul “7aleuleu'. arya ini menggunakan beberapa instrumen antara lain, endang unda, 7embe, timbales, uling unda, Piul (Biolin unda", Torompet , 9okal, serta gamelan bambu berlaras “diatonis'HAI ditambah dengan bass elektrik. erlu diketahui bah)a karya ini seringkali diisukan oleh masyarakat unda sebagai musik baru atau musik kontemporer unda. 6erlepas dari hal itu, penulis ingin lebih menyoroti tentang bagaimana penggunaan gramatika musiknya, serta aspekaspek apa yang dikembangkan ditinjau dari segi kompositorisnya. H5I Dilihat dari penggunaan materi musiknya, bah)a karya ini dibangun dari materimateri yang hampir secara keseluruhan telah menjadi “rahasia umum'.H!I #erbagai materi yang dibangun itu memiliki konotasi atau makna yang sebenarnya telah jelas, sehingga kesan mengimitasi dari suatu musik tertentu sangat dirasakan. #eberapa motiis berikut ini,
1. telah menjelaskan bah)a materimateri itu diadopsi dari genre musik populer (op, Rock, 7a--, ?atin dll". #agaimana polapola itu diterapkan dalam karya ini, bagi penulis sama saja, antara lain sebagai landasan iringan. emudian polapola ritme kendang pun sebenarnya diadopsi dari polapola kendang jaipong kon9ensional. /amun di samping itu terdapat hal yang menarik juga, terutama adalah penggunaan melodi tutti yang dimainkan oleh gamelan bambu, suling dan piul . Dalam tradisi musik gamelan sunda, tekstur bunyi semacam ini memang belum pernah ada.
elain melodi ini dapat dipastikan menggunakan laras madenda, melodi ini sebenarnya berangkat dari 9arian9arian melodi yang sering digunakan pada instrumen solist, seperti 9okal, suling, rebab dan torompet. erbedaannya adalah, dalam musik tradisi, bentukbentuk melodi ini dimainkan dengan ritme “bebas', banyak alternati9e, yang penting nadanada pokoknya dapat tercapai. /amun pada karya ini, 9arian9arian melodi ini seolaholah dibakukan menjadi bentuk melodi seperti di atas agar dapat dimainkan secara bersamaan. onsep penciptaan melodi seperti itu merupakan hal yang mendasar pada keseluruhan materi karya “7aleuleu'. #entukbentuk melodi itu sebenarnya dapat dijadikan sebagai tema atau bibit yang selanjutnya dapat dikembangkan seluasluasnya. 4kan tetapi orientasinya te rnyata bukan ke arah sana. elodimelodi itu hanya dicipta saja, seperti halnya membuat lagu yang sederhanaH$I. Dari kesederhanaan itu tampaknya sulit sekali mencari halhal apa yang dikembangkan atau diperluas. >ramatika musik yang digunakan dalam komposisi ini pun sangat standar. emua elemenelemen materi itu telah dipahami serta mudah ditebak arahnya. 4khirnya, bagian demi bagian pada karya ini, sepertinya berjalan begitu saja tanpa ada kaitan sebab akibat antara bagian itu. 7ika kita urutkan bagianbagian itu antara lain.
Alat musik etnik sunda