1
Gangguan Motorik Kasar A. Definisi Motorik kasar mencakup gerakan otot-otot besar seperti otot
tungkai dan lengan pada bayi berupa gerakan menendang,menjejak , meraih, mengangkat leher, dan menoleh. Pertumbuhan kemampuannya harus terus di pantau dan di stimulasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya (Depkes, 21!. Motorik kasar berkaitan dengan akti"itas #isik$jasmani dengan menggunakan otot-otot besar, seperti otot lengan, otot tungkai, otot bahu, otot punggung dan otot perut yang dipengaruhi oleh kematangan #isik anak. Motorik kasar dilakukan dalam bentuk berjalan, berjinjit, melompat, meloncat, berlari, dan berguling (Depdiknas, 2%!. B. Penyebab Keterlambatan Motorik Kasar &eterlambatan motorik kasar menunjukkan adanya kerusakan pada susunan sara# pusat seperti serebral palsi( gangguan motorik yang di sebabkan oleh kerusakan bagian otak yang mengatur otot 'otot tubuh! 1. &urang asupan nutrisi , terserang pen yakit in#eksi selama hamil 2. )ayi terlalu lama di jalan lahir , bayi terjepit jalan lahir, bayi menderita caput sesadonium, bayi menderita cepal hematom *. &urang asupan nutrisi (asi!, menderita penyakit in#eksi, ikterus.
asi#isia,
2
C. Patofisiologi
+ntranatal ntenatal
&urang asupan nutrisi , terserang penyakit in#eksi selama hamil
Post /atal )ayi terlalu lama di jalan lahir , bayi terjepit di jalan lahir,bayi menderita kaput sesadonium, bayi menderita sepal hematom
&urang asupan nutrisi ( +! ,)ayi menderita penyakit in#eksi as#iksia,dan ikterus
/utrisi yang 0rauma ahir diterima janin uplai nutrient D. Gejala-gejala keter lambatan perkemb angan moto rik 3at-3at kasar pada sedikit ke organ-organ tubuh terutama otak dan otot anak Pertumbuhan otak berkurang 1. )ayi terlalu kaku &erusakan tak tidak optimal bila )ayi terus berbaring tanpa melakukan gerakan apapun Perhatikan serta kepalanya tidak dapat di angkat saat di gendong. +ni menunjukkan motorik kasar si kecil terlalu parah. 2. Gerakan anak kurang akti# Perhatikan bila gerak anak kurang akti# jika di bandingkan dengan anak sebaya nya . E. rutan perkembangan motorik kasar pada anak.! 1. Menggerakkan kaki tangan saaat berbaring ejak lahir bayi sudah memiliki re#le untuk menggerakkan kaki dan tangannya secara sederhana . menginjak usia 1 bulan dia mulai blajar menggerakkan kaki dan tangannya ke atas. 2. Menggangkat kepala telungkup Mengangkat kepala saat telungkup umumnya baru bis di lakukan bayi berusia 2 bulan . namun tidak menutup kemungkinan jika sebelum usia 2 bulan bahkan 1 bulan. *. Memiringkan badan saat telungkup
*
Memiringkan
badan saat telungkupumumnya sudah dapat
dilakukan bayi usia *-4 bulan. atihlah gerakan ini denagn membunyikan mainan dari arah samping $ memanggil namanya. 4. 0elungkup sendiri )ayi berusaha untuk telungkup sendiri pada umumnya dapat dilakukan di usia 4-5 bulan , dan membutuhkan bantuan orangtua . menstimulasi berulang kali sampai melakukannya sendiri. 5. Duduk Di usia 4-6 bulan bayi belum bias duduk sendiri , namun orangtua sudah bias memposisikannya duduk saat si kecil di gendong . usia 6-7 bulan mampu duduk sendi ri meski 8uma sebentar tanpa di bantu. 9sia % bulan sudah dapat duduk kurang lebih 1 menit dan usia :-1 bulan duduk sendiri. 6. Merangkak &emampuan merangkak bayi usia %-1 bulan meski beberapa bayi sudah dapat merangkak pada usia 6-7 bulan , tapi tidak semua bayi dapat merangkak $ melalui tahapan kemampuan ini sebelum berdiri dan berjalan 7. )erdiri Di usia 4-5 bulan , bayi sangat senang bial di berdirikan di atas pangkuan kita . berdiri sendiri mulai belajar dilakukannya pada usia : bulan lalu usia 1-12 bulan sudah berdiri sendiri tanpa bantuan. %. )erjalan 9mumnya anak dapat berjalan di rentang usia 1*-15 bulan ". # $timulasi Motorik Kas ar !
1. ;alan ebelum
orangtua memberikan
stimulasi
pada anak,
pastikan anak sudah melalui perkembangan sebelumnya, seperti duduk, merangkak, dan berdiri. Pada kemampuan motorik kasar ini,
4
yang harus distimulasi adalah kemampuan berdiri, berjalan ke depan,
berjalan
ke
belakang,
berjalan
berjingkat,
melompat$meloncat, berlari, berdiri satu kaki, menendang bola, dan lainnya. )erjalan seharusnya dikuasai saat anak berusia 1 tahun sementara berdiri dengan satu kaki dikuasai saat anak 2 tahun. 9ntuk berjalan, perkembangan yang harus dikuatkan adalah keseimbangan dalam hal berdiri. +ni berarti, si kecil tak hanya dituntut sekadar berdiri, namun juga berdiri dalam
?Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bisa didorong-dorong juga bisa membantu anak belajar berjalan. 1. ari
5
Perkembangan
lari
akan
memengaruhi
perkembangan
lompat dan lempar serta kemampuan konsentrasi anak kelak, Pada tugas perkembangan ini, dibutuhkan keseimbangan tubuh, kecepatan
gerakan
kaki,
ketepatan
4
pola
kaki-( heel
strike$bertumpu pada tumit, toe off $telapak kaki mengangkat kemudian kaki bertumpu pada ujung-ujung jari kaki, swing$kaki berayun dan landing$setelah mengayun kaki menapak pada alas!dan motor planning (perencanaan gerak!. alu apa hubungan perkembangan lari dengan kemampuan konsentrasi@ )egini, pada perencanaan gerak (salah satu syarat tugas perkembangan lari! dibutuhkan kemampuan otak untuk membuat perencanaan dan dilaksanakan oleh motorik dalam bentuk gerak yang terkoordinasi. /ah, kemampuan perencanaan gerak tingkat tinggi (seperti lari! akan memacu otak melatih konsentrasi. ;ika perkembangan lari tidak dikembangkan dengan baik, anak akan bermasalah dalam keseimbangannya, seperti mudah capek dalam berakti"itas #isik, sulit berkonsentrasi, cenderung menghindari tugas-tugas yang melibatkan konsentrasi dan akti"itas yang melibatkan kemampuan mental seperti memasang pasel, tak mau mendengarkan saat guru bercerita (anak justru asyik ke manamana!, dan lainnya. $timulasi ! timulasi lari bisa dimulai ketika anak berada pada #ase jalan, sekitar usia 12 bulan ke atas. kti"itasnya bisa berupa menendang bola, main sepeda (mulai roda 4 sampai bertahap ke roda * dan kemudian roda 2! serta naik turun tangga.
6
2. ompat
&emampuan dasar yang harus dimiliki anak adalah keseimbangan yang baik, kemampuan koordinasi motorik dan motor planning (perencanaan gerak!. 8ontoh, saat anak ingin melompati sebuah tali, ia harus sudah punya rencana apakah akan mendarat dengan satu kaki atau dua kaki. &alaupun satu kaki, kaki mana yang akan digunakan. ;ika anak tidak adekuat dalam perkembangan melompat, biasanya akan menghadapi kesulitan dalam sebuah perencanaan tugas
yang
terorganisasi
(tugas-tugas
yang
membutuhkan
kemampuan motor planning!. $timulasi! ompat di tempat atau di trampolin. ;angan lompat-lompat di tempat tidur karena meski melatih motorik namun =mengacaukan? kogniti#. Dalam arti, mengajarkan perilaku atau mindset yang tidak baik pada anak. &arena seharusnya tempat tidur bukan tempat untuk melompat atau bermain. ompatan berjarak (gambarlah lingkaran-lingkaran dari kapur atau gunakan lingkaran holahop yang diatur sedemikian rupa letaknya!. Minta
anak
untuk
melompati
lingkaran-lingkaran
tersebut,
gradasikan tingkat kesulitan dengan memperlebar jarak dan menggunakan kaki dua lalu satu secara bergantian.
*. empar
Pada #ase ini yang berperan adalah sensori keseimbangan, rasa sendi (propriosepti#!, serta "isual. Peran yang paling utama
7
adalah propriosepti#, bagaimana sendi merasakan suatu gerakan atau akti"itas. 9mpama, pada saat anak melempar bola, seberapa kuat atau lemah lemparannya, supaya bola masuk ke dalam keranjang atau sasaran yang dituju. ;ika kemampuan melempar tidak dikembangkan dengan baik, anak akan bermasalah dengan akti"itas yang melibatkan gerak ekstrimitas atas (bahu, lengan ba
atau
malahan
terlalu
kurang menekan (tipis! atau
antarhuru#nya jarang-jarang (berjarak!. Dalam permainan yang membutuhkan ketepatan sasaran pun, anak tidak mahir. 9mpama, permainan
dartboard. kti"itas
motorik
halus
lainnya
juga
terganggu semisal pakai kancing baju, menali sepatu, makan sendiri, meronce, main pasel, menyisir rambut, melempar sasaran, dan lain-lain. +ntinya, stimulasi pada perkembangan ini yang tidak optimal berindikasi pada keterampilan motorik halus yang bermasalah. Gangguan lain berkaitan dengan koordinasi, rasa sendi dan motor planning yang bermasalah. 8ontoh, ketika bola dilempar ke arah anak, ada dua kemungkinan respons anak, yaitu tangan menangkap terlambat sementara bola sudah sampai. tau tangan melakukan gerak menangkap terlebih dahulu sementara bola belum sampai. eharusnya, respons tangkap anak sesuai dengan stimulus datangnya bola dan anak bisa memprediksinya. )ila ada gangguan
%
berarti anak bermasalah dalam sensori integrasinya. ensori integrasi adalah mengintegrasikan gerak berdasarkan kemampuan dasar sensori anak. 0entunya ini dapat diatasi dengan terapi yang mengintegrasikan sensori-sensorinya. $timulasi! Main lempar tangkap bola (gradasikan tingkat kesulitannya! yaitu posisi, besar bola, berat bola, dan jenis lambungan. Pada posisi bisa dilakukan sambil duduk kaki lurus, duduk kaki bersila, duduk kaki seperti huru# A ke belakang, jongkok, dan bahkan berdiri. Pada jenis lambungan, bisa dilakukan dengan lambungan dari atas, sejajar, atau lambungan dari ba
G. %ugas Perkembangan motorik kasar pada anak
1. Pada anak usia 1 tahun a. nak bisa bergerak di tempat yang rata b. )erdiri dan berjalan beberapa langkah c. )ejalan lancer atau cepat d. )ias langsung duduk saat jatuh e. Merangkak di tangga #. Menarik dan mendorong benda yang besar g. Melempar bola 2. Pada usia 2 tahun a. Meloncat b. c. d. e. #. g. h. i.
)erjalan mundur Menendang bola Memanjat so#a )erjalan jinjit )erdiri sebelah kaki )angun tidur langsung duduk /aik tangga Duduk di sepeda
:
j. Mengayuh sepeda *. 0ugas perkembangan motorik kasar pada usia * tahun a. )erjinjit sambil berjaln tanpa jatuh ( seimbang! b. Melompat dengan satu kaki c. Melompat dengan satu kaki lebih dari 5 detik d. )erjalan menyusuri papan titian. e. Melempar bola jarak jauh #. Melampar bola besar g. Mengendarai sepeda roda tiga 4. Pada anak usia 4 tahun a. udah boleh menuruni tangga b. )erjalan mundur dengan lurus &. Perkembangan Menurut Den'er ((
Den"er ++ adalah re"isi utama dari standardisasi ulang dari
Denver
Development Screening Test (DD0! dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DD0-B!. dalah salah satu dari metode skrining terhadap 16
1
kelainan perkembangan anak. 0es ini bukan tes diagnostik atau tes +C. Aaktu yang dibutuhkan 15-2 menit. a. spek Perkembangan yang dinilai 0erdiri dari 125 tugas perkembangan. 0ugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-* tugas. da 4 sektor perkembangan yang dinilai 1! Personal Social (perilaku sosial! spek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2! Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus! spek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. *! Language (bahasa! &emampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan 4! ross motor (gerakan motorik kasar! spek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. b. lat yang digunakan 1! lat peraga benang
11
*! )uku petunjuk sebagai re#erensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya. c. Prosedur DD0 terdiri dari 2 tahap, yaitu 1! 0ahap pertama secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia a! *-6 bulan b! :-12 bulan c! 1%-24 bulan d! * tahun e! 4 tahun #! 5 tahun 2! 0ahap kedua dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. &emudian dilanjutkan dengan e"aluasi diagnostik yang lengkap. d. Penilaian ;ika ulus ( Passed P!, gagal ( Fail E!, ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (!o "pportunit# /!.
(. Cara Pemeriksaan DD$% ((
a. 0etapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan * hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
12
b. ;ika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke ba
1*
4! /ormal emua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas. ). (nterpretasi tes
a. /ormal 0idak ada kelambatan dan maksimum dari satu ke
ditemukan
adanya
keterlambatan
dalam
perkembangan motorik kasar si kecil, harus segera ditelusuri. Eaktor#aktor penyebabnya sebelum menentukan apa yang harus dilakukan . 1. Pola suh )ila penyebabnya karena masalah perbedaan pola asuh atau protekti#, maka pertama-tama yang harus dirubah adalah sikap orang tua . rang tua harus membiarkan anak bergerak bebas sebatas tidak membahayakan si kecil . Dengan upaya ini si kecil semakin terpicu untuk melatih semua tahap perkembangan motorik kasarnya. 2. &elainan 0ubuh &alau penyebab keterlamba tan tersebut karena kelainan tubuh tertentu maka harus dikonsultasikan dengan dokter anak . )erbagai kelainan
14
tersebut misalnya otot yang tidak berkembang secara optimal atau karena adanya gangguan sara# tepi, kelainan sumsum tulang belakang , kurangnya tenaga untuk berakti"itas, ukuran kepala bayi yang abnormal serta kerusakan susunan sara# pusat. Melalui berbagai pemeriksanaan dokter dapat mendiagnosa penyebabnya dan mengatasi gangguannya . *. &urang )ergerak &eterlambatan perkembangan motorik kasar si kecil dapat pula disebabnya kurangnya ia bergerak atau kurangnya rangsangan. &alau hal ini yang terjadi tatalaksana yang dapat dilakukan adalah dengan rehabilitasi medik antara lain melalui #isiotherapi. Eisiotherapi dapat menjadi salah satu alternati"e jalan keluar yaitu dengan melatih otot-otot tubuh si kecil sehingga kemampuan motorik kasarnya di harapkan berkembang optimal. 4. &ecukupan Gi3i Gi3i yang seimbang harus diberikan dengan baik agar bertumbuhan #isik anak optimal . &ondisi ini memungkinkan kemampuan motorik pun akan terasah dengan baik , sebaliknya kondisi gi3i yang kurang atau buruk tentu akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan #isik dan kemampuannya secara umum. 5. &ematangan tot )ayi yang memiliki kematangan otot sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kemampuan motorik kasarnya . al ini akan sulit pula untuk menstimulasinya. Hang perlu dilakukan hanyalah memberikan #isiotherapi okupasi ditambah terapi obat-obatan jika memang dianggap perlu . 6. )erat 0ubuh )erat tubuh berlebihan berkemungkinan membuat bayi menjadi sulit mengembangkan kemampuan motorik kasarnya. Hang diperlukan adalah menjaga asupan makan si kecil agar berat bandannya mendekati angka ideal sehingga ia lebih nyaman bergerak . 7. &enyamanan
15
&ekurang nyamanan bisa disebabkan ada sesuatu yang melekat di tubuh bayi . terkadang bayi menjadi sulit menggerakkan kaki karena terikat bedong. aat mengajaknya belajar berjalan sebaiknya lepaskan kaos kaki dan kenakan kaos atau sepatu yang tidak licin. %. Pengalaman /egati# Pengalaman negati# misalnya saat belajar merangkak, si kecil pernah terjatuh yang membuat gusinya berdarah. &ejadian ini dapat membuatnya trauma dan enggan melakukan latihan sehingga kemampuannya menjadi terlambat muncul. :. akit )ayi sering mengalami sakit, diantaranya in#eksi telinga, batuk, pilek maupun radang tenggorokan
yang akan membuat perkembangan
motoriknya terlambat disbanding bayi seusiannya.
Depkes B+ (21!. Pedoman kader seri kesehatan anak, Direktorat bina kesehatan anak kemenkes B+ ;akarta Depdiknas B+ (2%!. Pengem$angan kemampuan motorik kasar di taman kanak%
kanak. Dirktorat jendral manajemen pendidikan dasar ;akarta