MODUL MATERI MATERI KULIAH SISTEM DRAINASE Ir Agus Hariwahyudi, Msc dan Ir Yusuf Muttain, MT
10/15/2015
- 1
Halaman
!A! "
"#"
SISTEM DRAINASE
Sist$% Drainasi
Air hujan yang yang jatuh di di suatu suatu daerah perlu dialirk dialirkan an atau dibuan dibuang g agar tidak tidak terjadi terjadi genangan atau banjir. Caranya yaitu dengan pembuatan saluran yang dapat menampung air hujan hujan yang mengalir mengalir di permu permukaa kaan n tanah tanah tersebut. tersebut. Sistem Sistem saluran saluran
di atas selanju selanjutny tnyaa
dialirkan ke sistem yang lebih besar. Sistem yang paling kecil juga dihubungkan dengan saluran rumah tangga, sistem bangunan infrastruktur lainnya. Sehingga apabila cukup banyak limbah cair yang berada dalam saluran tersebut perlu diolah ( treatment ). ). Seluruh proses ini disebut dengan sistem drainase. Draina Drainase se pada pada prinsi prinsipny pnyaa terbagi terbagi atas atas 2 (dua) (dua) macam macam yaitu yaitu draina drainase se untuk untuk daerah daerah drainase se untuk daerah daerah &$rtanian. Sistem drainase yang dijelaskan saat ini &$r'(taan dan draina adalah sistem drainase perkotaan. !ada !ada perenc perencana anaan an dan pengem pengemban bangan gan sistem sistem draina drainase se kota kota perlu perlu kombin kombinasi asi antara antara perkembangan perkotaan, daerah rural dan daerah aliran sungai (DAS). "ntuk pengembangan suatu #ilayah baru di perkotaan, perancangannya harus disesuaikan dengan sistem draeinase alami yang sudah ada maupun yang telah dibuat. Sesuai Sesuai dengan dengan prinsi prinsip p sebagai sebagai jalur jalur pembua pembuanga ngan n maka maka pada pada #aktu #aktu hujan, hujan, air yang yang mengalir di permukaan diusahakan secepatnya dibuang agar tidak menimbulkan genangan$ genangan yang dapat mengganggu akti%itas di perkotaan dan bahkan dapat menimbulkan kerugian kerugian sosial ekonomi ekonomi terutama terutama yang menyangkut menyangkut aspek$asperk aspek$asperk kesehatan lingkungan lingkungan pemukiman kota. &amun bagi pengembangan pengembangan sumber daya air, perlu diperhatikan pula pula daerah resapan yang bisa difungsikan, sehingga air hujan tidak terbuang percuma ke laut karena merupakan sumber air yang dipakai pada musim kemarau. "kuran dan kapasiras saluran sistem drainase semakin ke hilir semakin besar, karena semakin luas daerah alirannya.
"#)
*ungsi Drainas$
'ungsi dari drainase adalah
10/15/2015
- 2
Halaman
♣
embebaskan suatu #ilayah (terutama yang padat pemukiman) dari genangan air atau banjir.
♣
Apabila air dapat mengalir dengan lancar maka drainase juga berfungsi memperkecil resiko kesehatan lingkungan bebas dari malaria (nyamuk) dan penyakit lainnya, dll.
Drai Draina nase se juga juga dipa dipaka kaii untu untuk k pemb pembua uang ngan an air air ruma rumah h tang tangga ga.. Semu Semuaa sistem sistem alira aliran n pembuangan rumah dialirkan menuju sistem drainase. Dalam menentukan dimensi sistem drainase, intensitas hujan dengan periode ulang tertentu di suatu sistem jaringan drainase dipakai sebagai dasar analisis perhitungan karena kuantitasnya jauh lebih besar dibandingkan aliran dari rumah tangga atau domestik lainnya.
Di daerah perkotaan dengan permukiman yang padat pelaksanaan konstruksi maupun dan pemeliharaan sistem drainase sering kali mengalami berbagai kendala antara lain
♣
*urangnya lahan untuk pengembangan sistem drainase karena sudah berfungsi untuk tata guna lahan tertentu yang permanen.
♣
!emeliharaan saluran juga mengalami kesulitan karena bagian atas sudah ditutup oleh bangunan.
♣
Sampa ampah h
teru teruta tama ma
sam sampah pah
domes omesti tik k
ban banyak
menu enumpuk mpuk
di
salu salura ran n
seh sehing ingga
mengakibatkan pengurangan kapasitas dan penyumbatan saluran. !emahaman masyarakat bah#a sungai s ungai (drainase) (drainase ) sebagai tempat buangan sudah menjadi budaya yang sulit untuk dihilangkan.
♣
Akib Akibat at samp sampah ah,, sedi sedim menta entasi si,, atau atau ters tersum umba batn tny ya salu salura ran n maka maka perl perlu u dila dilaku kuka kan n pemeliharaan secara kontinyu. *enyataan di hampir seluruh kota di +ndonesia dana untuk pemeliharaan sangat terbatas.
♣
Sistem drainase sering tidak berfungsi optimal akibat adanya pembangunan infrastruktur lainnya yang tidak terpadu dan tidak melihat keberadaan sistem drainase seperti jalan, kabel telkom, pipa !DA.
♣
Secara estetika, drainase tidak merupakan infrastruktur yang bisa dilihat keindahannya karena karena fungsiny fungsinyaa sebagai sebagai pembuanga pembuangan n air dari semua sumber. sumber. "mumnya "mumnya drainase di perkotaan kumuh dan berbau berbau tak sedap.
10/15/2015
- 3
Halaman
"#+
Sist$% aringan Drainas$
Sistem jaringan drainase di dalam #ilayah kota dibagi atas 2 bagian yaitu drainase major dan drainase minor. *onfigurasi sistem drainase secara umum dapat dilihat gambar berikut ini.
*oleksi, tampungan dan tran smisi
+ndi% +n di%idu, idu, grup, koleksi
Dll. !asar 5otel
h a a g m g u n a 3 4
) i s a n i b n a m g o n k a u b m e r t i s i s A i r a D (
n a s a p m i l
Sistem minor gutters, gutters, pipes, pipes, *uarter$4ersier
!erkantor
i a g n u S Catatan m Ada ang e t Dalam s i *ab-*ota S Ada yang 6intas *ab-*ota
!ossile !ossile stormwater stormwater
Siste Sistem m major jalan, ponds, jalan, ponds, channels,
+ndustri
*ungsi
Dry-weather Dry-weather treatment for comined syste sy stems ms
Interceptor Interceptor
N A , U H
Buangan Buangan (Disposal)
Treatment
Aliran anjir !rimer
Sekunder
Dll.
Sistem iste m drainase indi%idu (collector ( collector )
Siste Siste m drainase drainase !embuang air hujan, detention ponds, ponds, reservoirs, reservoirs, channels, dll.
Treatment "ain plant disposal# management drainage
K(%&(n $n .iaya O4M
Mana5$%$n dan R$'ayasa Sist
%$-a%.ar "/"# K(nfigurasi d$ngan %(difi'asi3
"#+# "#+#" "
sist
%$drainas$
&$r'(taan
0-rigg,
"112
Sist Sist$% $% Drai Draina nas$ s$ Ma'r Ma'r( ( 0Uta 0Uta%a %a33
ang dimaks dimaksud ud dengan dengan sistem sistem draina drainase se makro makro yaitu yaitu sistem sistem salura saluran-b n-bada adan n air yang yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan ( Catchment Area Catchment Area). ). iasanya iasanya sistem ini menampung menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer, kanal$kanal atau sungai$sungai. Sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama (lihat /ambar 0$0). Sistem ini merupakan penghubung antara drainase dan pengendalian banjir. Debit rencananya dipakai untuk sistem drainase ini periode ulang lebih antara 1 sampai 0 tahun. Sedangkan untuk pengendalian banjir di +ndonesia mengin mengingat gat keterb keterbatas atasan an dana dana untuk untuk sungai sungai$sun $sungai gai besar besar dipaka dipakaii period periodee ulang ulang antara antara 21 sampai 1 tahun. Di daera daerah h yang ang berb berbuk ukit it atau atau daer daerah ah yang yang kemi kemirin ringa gan n tanah tanahny nyaa cuku cukup, p, masal masalah ah pembuangan atau pengaliran air tidak begitu sulit pemecahannya, karena perbedaan tingginya 10/15/2015
- 4
Halaman
cukup besar air dapat mengalir sangat cepat. Akan tetapi di daerah yang datar terutama di daerah pantai yang terkena pengaruh pasang surut, kadang$kadang tidak terdapat beda tinggi yang memadai untuk air mengalir dalam keadaan normal. *emiringan yang landai bahkan mendekati nol menyebabkan kecepatan air sangat lambat. ila ada kenaikan muka air laut (air pasang) sering terjadi aliran balik (ac$water ) , yaitu air dari laut mengalir ke hulu. !emecahan drainase di daerah ini biasanya mengupayakan saluran selebar mungkin. &amun bila daerahnya sudah berkembang misalnya menjadi pemukiman yang padat, perencanaan sistem drainase akan sangat sulit. !engukuran topografi yang (sangat) detail dan identifikasi di daerah aliran sungai atau drainase mutklak diperlukan untuk perencanaan sistem drainase ini. Sistem makro biasanya meliputi saluran drainase primer dan sekunder. "#+#)
Sist$% Drainas$ Mi'r(
ang dimaksud dengan drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan dimana sebagian besar di dalam #ilayah kota. Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah Saluran di sepanjang sisi jalan, saluran-selokan air hujan di sekitar bangunan, gorong$ gorong, saluran drainase kota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar. !ada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2 dan 1 tahun tergantung pada tata guna tanah yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan pemukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro. Sistem mikro biasanya meliputi saluran drainase tersier dan kuarter Dari segi konstruksinya sistem saluran-drainase mikro dapat dibedakan atas dua bagian yaitu "# Sist$% sa6uran t$rtutu&
Sistem ini cukup bagus digunakan di daerah perkotaan terutama untuk kota yang tinggi kepadatannya seperti kota etropolitan dan kota$kota besar lainnya. 6ahan yang tersedia sudah begitu terbatas dan mahal harganya, sehingga kadang$kadang tidak memungkinkan lagi untuk membuat sistem saluran terbuka. 8alaupun tertutup sifat alirannya merupakan sifat aliran pada saluran terbuka yang mengalir secara gra%itasi. Artinya saluran terbuka yang ada bagian atasnya ditutup agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya untuk side wal$ . 10/15/2015
- 5
Halaman
erdasarkan fungsinya sistem saluran terpisah yaitu untuk mengalirkan air hujan saja ataupun untuk mengalirkan air limbah penduduk saja, dan dapat juga berupa gabungan dari kedua fungsi tersebut tergantung pada kepentingannya. Saluran tertutup ini dapat berupa pasangan batu kali, beton bertulang, tanah liat, plastik (!9C) atau bahan$bahan lain yang tahan karat (korosif). !emasangannya dilakukan dengan cara menanamkannya beberapa meter di ba#ah muka tanah dan harus dapat mendukung beban lalu$lintas di atasnya. "ntuk saluran yang besar yang tidak dapat dibuat di luar (prefabricated) atau apabila kondisi setempat tidak mengijinkan maka sebagai alternatif dapat dipakai bo: beton bertulang. iasanya harganya lebih tinggi dan masa pelaksanaanya lebih lama karena menunggu umur beton sampai cukup kuat menahan beban. Air hujan yang masuk ke dalam saluran melalui bangunan inlet atau catch basin. !ada outlet saluran dibuat juga konstruksi khusus
untuk
mencegah
terjadinya
erosi-gerusan.
"ntuk
keperluan
penga#asan
pemeliharaannya, pada setiap belokan, perubahan dimensi atau bentuk dan pada setiap pertemuan saluran serta pada setiap jarak 21;1 m dibuat bangunan pemeriksa (manhole). Dengan sistem saluran tertutup ini kemungkinan terhadap penyalahgunaan saluran drainase yang biasanya terjadi seperti tempat pembuangan sampah atau tempat membuang kotoran manusia dapat dihindari serta memungkinkan pemanfaatan permukaan tanah untuk keperluan$keperluan lain. *esulitaan pelaksanaanya tidak terlepas pula dari masalah non teknis karena harus membongkar jalan umum, memindahkan instalasi$instalasi ba#ah tanah, tiang listrik, telepon dan lain$lain. utu pekerjaan harus benar$benar baik karena sifatnya yang sekali terpasang sulit untuk diubah kembali. anajemen pemeliharaannya juga harus baik, sebab meskipun dibandingkan dengan saluran terbuka lebih aman terhadap kerusakan, tetapi lebih sulit melaksanakannya. engingat biaya untuk pembuatan sistem saluran tertutup ini cukup besar dan memerlukan teknologi yang lebih tinggi baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaannya maka pada saat sekarang di +ndonesia sistem ini belum begitu mendapat perhatian utama. )# Sist$% Sa6uran T$r.u'a
Dibandingkan dengan sistem saluran tertutup biaya pembuatan sistem saluran terbuka adalah lebih rendah dan tidak memerlukan teknologi yang begitu rumit sehingga sistem ini cenderung lebih sering digunakan sebagai alternatif pilihan dalam penanganan masalah
10/15/2015
- 6
Halaman
drainase perkotaan mengingat sistem pemeliharaannya relatif mudah dilakukan. Saluran terbuka cocok dipakai apabila masih tersedia lahan yang cukup untuk keperluan ini. Sistem saluran terbuka ini biasanya direncanakan hanya untuk menampung
dan
mengalirkan air hujan (sistem terpisah). &amun kebanyakan sistem saluran ini berfungsi sebagai saluran campuran (gabungan) dimana misalnya sampah dan limbah penduduk dibuang ke saluran terdebut. !ersoalan sampah masih merupakan persoalan yang rumit karena di samping budaya menganggap saluran-sungai sebagai tempat buangan juga diakibatkan kapasitas tampungan sampah yang ada kurang memadai. Saluran yang baru selesai dibangun tidak dapat lagi berfungsi karena penuh timbunan sampah. Di daerah pinggiran kota, saluran terbuka ini biasanya tidak diberi lining (lapisan pelindung). !erlindungan tebing cukup memakai gebalan rumput saja. Akan tetapi saluran terbuka di dalam kota harus diberi lining dengan beton, pasangan batu (masonry) ataupun dengan pasangan bata. !enampung saluran ini biasanya dibuat berbentuk trapesium. &amun kadang kadang mengingat kondisi lapangan misalnya karena keterbatasan lahan yang tersedia sudah tidak memungkinkan lagi maka penampang saluran dibuat persegi. Dasarnya dapat berupa setengah lingkaran atau datar maupun kombinasi dari keduanya. Apabila diperlukan, saluran ini dapat juga ditutup dengan plat beton. 4etapi harus dibuat lubang-celah pemasukan agar air dapat mengalir masuk ke dalam saluran le#at lobang ataupun celah celah plat tersebut.
!$ntu'/!$ntu' Sa6uran Drainas$ Dan *ungsinya
"#7 "#7#"
!$ntu'/.$ntu' Sa6uran T$r.u'a
Sungai merupakan tipe umum dari saluran terbuka namun bentuk penampang melintangnya tidak beraturan. "mumnya, sungai menjadi pembuang utama dari seluruh jaringan drainase yang ada yang didesain untuk mengalir secara gra%itasi. &amun ada pula sungai yang difungsikan selain sebagai drainase juga sebagai pengendali banjir. Saluran terbuka untuk sistem drainase merupakan saluran buatan yang dibentuk dan didesain menurut fungsi dan lokasinya. "#7#)
!$ntu'/!$ntu' Sa6uran T$rtutu&
ang dimaksud dengan saluran tertutup dalam hal ini adalah sistem saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan ataupun air limbah penduduk yang konstruksinya ditanam pada kedalaman tertentu di dalam tanah yang disebut sistem se#erage. 8alaupun 10/15/2015
- 7
Halaman
tertutup alirannya mengikuti gra%itasi yaitu aliran pada saluran terbuka. iasanya saluran ini dibuat di daerah yang sudah padat, sehingga #alaupun ada saluran drainase namun di bagian atasnya dapat difungsikan untuk keperluan lain misal sebagai side#alk, jalan atau bangunan. ang perlu diperhatikan adalah di tempat$tempat tertentu harus ada lubang (manhole) agar dapat dilakukan pembersihan dan pemeliharaan drainase secara rutin.
!$ntu' Sa6uran
*ungsinya
0.
6ingkaran
erfungsi untuk menyalurkan limpasan air hujan maupun limbah air bekas (air limbah) rumah tangga atau keduanya. *onstruksi sistem saluran ini cocok dipakai untuk daerah pertokoan yang sangat padat dan lahan yang tersedia telah t erbatas.
2.
ulat 4elur
erfungsi untuk menyalurkan air hujan dan limbah air bekas dimana fluktuasi debitnya besar. entuk yang panjang mengecil ini berfungsi untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup untuk dapat menghanyutkan endapan padat #alaupun debitnya kecil.
=
!ersegi erfungsi untuk mengalirkan air hujan dalam jumlah besar di mana bagian atasnya terdapat bangunan. 8alaupun daya alirannya tidak sebaik yang bebentuk bulat telur namun pelaksanaannya relatif lebih mudah.
Catatan #alaupun bentuk bangunan tertutup namun karena muka air tidak mengisi seluruh penampang maka sifat aliran air tetap aliran pada saluran terbuka.
10/15/2015
- 8
Halaman
Ta.$6 "/)# !$ntu' .$ntu' u%u% sa6uran t$r.u'a dan fungsinya N(#
!$ntu' Sa6uran
0.
4rapesium
2.
*ombinasi 4rapesium dengan Segi mpat
=.
*ungsinya erfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar. Sifat alirannya terus$menerus dengan fluktuasi kecil. entuk saluran ini dapat digunakan pada daerah yang masih cukup tersedia lahan.
*ombinasi 4rapesium dengan Setengah 6ingkaran
erfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar dan kecil. Sifat alirannya berfluktuasi besar dan terus$menerus tapi debit minimumnya masih cukup besar.
'ungsinya sama dengan bentuk (2) sifat alirannya terus$ menerus dan berfluktuasi besar dengan debit minimum kecil. 'ungsi bentuk setengah lingkaran ini adalah untuk menampung dan mengalirkan debit minimum tersebut.
Segi @mpat erfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar. Sifat alirannya terus$menerus dengan fluktuasi kecil.
>.
1.
*ombinasi Segi @mpat dengan Setengah 6ingkaran
Setengah 6ingkaran
entuk saluran segi empat ini digunakan pada lokasi jalur saluran yang tidak mempunyai lahan yang cukup-terbatas. 'ungsinya sama dengan bentuk (2) dan (=)
erfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan untuk debit yang kecil. entuk saluran ini umum digunakan untuk salura$saluran rumah penduduk dan pada sisi jalan perumahan padat
?.
Drainase tanpa pasangan hanya bentuk tanah merupakan saluran terbuka tanpa lapisan penguat, dengan persyaratan umum sebagai berikut
• empunyai kelandaian yang cukup untuk mengaliran air • *ecepatan
aliran
memenuhi
persyaratan
yang
diinginkan,
sehingga
tidak
mengakibatkan kerusakan-pengendapan$pengendapan.
10/15/2015
- 9
Halaman
• *ecepatan didesain berdasarkan konsep stale channel design yaitu ada keseimbangan antara degradasi dan agradasi.
• !erhitungan debit dan dimensi saluran harus sudah memperhitungkan tanaman yang tumbuh di sepanjang saluran. anyaknya tanaman akan meningkatkan kekasaran dinding dan dasar saluran yang mengakibatkan penurunan kecepatan air. 4alud atau saluran stabil harus didesain dengan dengan kekuatan tanah. iasanya dimensinya lebih besar dibandingkan dengan saluran berpasangan sehingga untuk daerah padat penduduk kurang efektif.
!angunan/!angunan Sist$% Drainas$ dan 9$6$ng'a&nya
"#8 "#8#"
!angunan/.angunan Sist$% Sa6uran Drainas$
ang dimaksud dengan bangunan$bangunan dalam sistem drainase adalah bangunan$ bangunan struktur dan bangunan$bangunan non struktur. 0. angunan Struktur angunan struktur adalah bangunan pasangan disertai dengan perhitungan$perhitungan kekuatan tertentu. Contoh angunan Struktur adalah
♣
angunan rumah pompa
♣
angunan tembok penahan tanah dengan
♣
angunan terjunan yang cukup tinggi
♣
2. angunan &on Struktur angunan non struktur adalah bangunan pasangan atau tanpa pasangan, tidak disertai dengan perhitungan$perhitungan kekuatan tertentu yang biasanya berbentuk siap pasang. Contoh angunan &on Struktur adalah
♣ !asangan Saluran kecil tertutup, 4embok talud saluran, "anhole# bak kontrol ukuran kecil, %treet inlet&
♣ 4anpa pasangan Saluran tanah, Saluran tanah berlapis rumput, Saluran tanah berlapis tanah kedap air "#8#)
!angunan 9$6$ng'a& Sa6uran Drainas$
angunan pelengkap saluran drainase diperlukan untuk melengkapi suatu sistem saluran untuk fungsi$fungsi tertentu. !ada dasarnya bangunan pelengkap drainase haruslah kuat,
10/15/2015
- 10
Halaman
fungsional, tidak menyebabkan ketidak nyamanan berkendaraan, dan tidak merusak keindahan kota. Adapun bangunan$bangunan pelengkap sistem drainase antara lain
♣
Catch Basin#watershed angunan dimana air masuk kedalam sistem saluran tertutup. Air mengalir bebas diatas permukaan tanah menuju catch basin. "ntuk mempermudah air masuk, lokasi catch basin ditetapkan pada tempat yang rendah. !ermukaan juga dibuat lebih rendah dari tanah di sekelingnya. Catch basin dibuat pada tiap persimpangan jalan, pada tempat$tempat yang rendah, tempat parkir.
♣
Inlet Apabila terdapat saluran terbuka dimana pembuangannya akan dimasukan ke dalam saluran tertutup yang lebih besar, maka dibuat suatu konstruksi khusus inlet. +nlet harus diberi saringan agar sampah tidak masuk kedalam saluran tertutup.
♣
"anhole "ntuk keperluan pemeliharaan sistem saluran drainase tertutup di setiap diberi manhole pertemuan, perubahan dimensi, perubahan bentuk selokan dan setiap jarak 0$21 meter. 6ubang manhole dibuat sekecil mungkin supaya ekonomis, cukup asal dapat dimasuki oleh orang de#asa. iasanya diameter lubang adalah ? cm dengan tutup dari besi tulang
♣
'eadwall 'eadwall adalah konstruksi khusus pada outlet saluran tertutup dan ujung gorong$gorong yang dimaksudkan untuk melindungi dari longsor dan erosi
♣
/orong$gorong /orong$gorong didesain untuk mengalirkan air untuk menembus jalan raya, jalan kereta api, atau lain$lain halangan.bentuk penampangnya dapat berupa lingkaran, segi empat dan lain$lain tergantung dari debit, ruang bebas dari atasnya, perhitungan ekonomi dan peraturan setempat.
♣
angunan terjun angunan ini digunakan untuk menerjunkan aliran. 5al ini diperlukan jika kemiringan medan tanah sangat curam dan dikha#atirkan bangunan saluran tidak stabil. angunan ini juga dilengkapi dengan ruang olokan untuk meredam energi, dan banyak jenisnya.
♣
Siphon
10/15/2015
- 11
Halaman
Sama halnya dengan gorong$gorong, hanya dasar saluran menukik ke ba#ah dan muncul lagi pada akhir bangunan yang dile#ati. Shipon hanya digunakan jika benar$benar diperlukan dan tidak ada alternatif lain untuk membuat persilangan dengan bangunan atau sungai-saluran lain. Selain harganya mahal, secara hidrolis juga kurang menguntungkan (banyak kehilangan tinggi, kecepatan rendah) dan mudah tersumbat. Sebaiknya dalam merencanakan drainase dihindarkan perencanaan dengan menggunakan shipon. Saluran dengan debit yang besar dapat dibuat dibuat shipon dan saluran drainasenya yang dibuat saluran terbuka atau gorong$gorong.
♣
angunan /ot iring Sama dengan bangunan terjun, tetapi air mengalir melalui saluran yang kemiringannya agak landai.
9$r%asa6ahan Ti%.u6nya -$nangan Air
"#2
5al$hal yang menyebabkan terjadinya genangan$genangan air di suatu lokasi antara lain
• Dimensi saluran yang tidak sesuai • !erubahan tata guna lahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan debit banjir di suatu daerah aliran sistem drainase.
• @le%asi saluran tidak memadai • 6okasi merupakan daerah cekungan • 6okasi merupakan tempat retensi air yang diubah fungsinya misalnya menjadi pemukiman. *etika berfungsi tempat retensi (parkir air) dan belum dihuni adanya genangan tidak menjadi masalah. !roblem timbul ketika daerah tersebut dihuni.
• 4anggul kurang tinggi • *apasitas tampungan kurang besar • Dimensi gorong$gorong terlalu kecil sehingga terjadi aliran balik • Adanya penyempitan saluran • 4ersumbatnya saluran oleh endapan, sedimentasi atau timbunan sampah • terjadi penurunan tanah (land-susidence) "mumnya di kota$kota besar akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrstruktur terutama permukiman meningkat, sehingga merubah sifat dan karakteristik tata guna lahan. "ntuk daerah perkotaan kecenderungan kapasitas saluran drainase menurun akibat perubahan tata guna lahan. Sama dengan prinsip pengendalian banjir perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali menyebabkan aliran permukaan (run-off ) meningkat. 10/15/2015
- 12
Halaman
!enutup lahan (%egetasi) mempunyai kemampuan untuk menahan laju aliran permukaan. Semakin padat penutup lahannya kecepatan alirannya semakin kecil bahkan mendekati nol. &amun akibat lahan diubah (misalnya) menjadi pemukiman, makapenutup lahan hilang, akibatnya run$off meningkat tajam. !eningkatan ini akan memperbesar debit sungai. Di samping itu, akibat peningkatan debit, terjadi pula peningkatan sedimen yang menyebabkan kapasitas drainase menjadi berkurang. !erubahan fungsi ka#asan bagian hulu daerah aliran sungai (DAS) sebesar 7 01 mengakibatkan keseimbangan sungai-drainase mulai terganggu. /angguan ini mengkontribusi kenaikan (tajam) kuantitas debit aliran dan kuantitas sedimentasi pada sungai-drainase (ledsoe, 0BBB). 5al ini dapat diartikan pula bah#a suatu daerah aliran sungai yang masih alami dengan %egetasi yang padat dapat dirubah fungsi ka#asannya sebesar 01 tanpa harus merubah keadaan alam dari sungai-drainase yang bersangkutan. ila perubahannya melebihi 01 maka harus dicarikan alternatip pengganti atau perlu kompensasi untuk menjaga kelestarian sungai-drainase, misalnya dengan pembuatan sumur resapan. /ambar berikut ini menunjukkan adanya peningkatan genangan dan berkurangnya kapasitas saluran akibat perkembangan kota.
10/15/2015
- 13
Halaman
Suatu #ilayah sebelum berkembang
uka air sebelum #ilayah berkembang
Drainase atau sungai
a. uka air drainase-sungai sebelum suatu #ilayah berkembang
Suatu #ilayah setelah berkembang
!eningkatan ketinggian banjir
!enampang sungai mengecil akibat sedimentasi
b. uka air drainase-sungai setelah suatu #ilayah berkembang -a%.ar "/)# 9$r'$%.angan %u'a air di sungai:drainas$ s$.$6u% dan s$sudah suatu wi6ayah di'$%.ang'an 0K$66$r, "1;13
10/15/2015
- 14
Halaman
9$%$cahan Masa6ah
"#;
"ntuk memecahkan permasalahan drainase kota dengan sistem jaringan yang telah ada tidak boleh hanya melihat pada hasil e%aluasi eisting saja, kita juga harus melihat kepada keseluruhan sistem yang menyesuaikan dengan 3438-343*. 3encana 4ata 3uang 8ilayah (3438) dan 3encana 4ata 3uang *ota (343*) harus dipakai sebagai dasar perencanaan untuk antisipasi perkembangan kota. engacu 343* maka dapat dibuat rencana induk sistem drainase kota yaitu Mast$r&6an Drainas$
erdasarkan rencana induk sistem drainase maka perlu dibuat detail desain sistem jaringan yang ada. Dari detail desain maka dapat diketahui apakah ada penyempurnaan (modifikasi) sistem jaringan yang ada berupa normalsasi, rehabilitasi jaringan atau pembersihan$pembersihan serta menghilangkan penyempitan$penyempitan (ottle nec$ ). Detail desain juga mengarahkan untuk adanya kemungkinan pembuatan saluran yang baru karena saluran yang ada sudah tidak mampu menampung debit aliran air sesuai dengan desain periode ulang. "ntuk daerah perbukitan, daerah dengan topografi yang cukup tinggi, perencanaan sistem drainase relatif mudah dilakukan dibandingkan dengan daerah dengan kemiringan landai terutama daerah$daerah kota pantai. Dalam kasus perencanaan drainase di #ilayah yang landai maka pengukuran topografi seluiruh #ilayah yang sangat detail mutlak diperlukan. Data yang memadai sangat diperlukan untuk analisis keseluruhan sistem drainase mulai dari collector, saluran kuarter, tersier, sekunder, primer dan pembuang utama (sungai) seperti ditunjukkan dalam /ambar 0$0 sehingga bisa dibuat rencana induk sistem jaringan dan perencanaan detail. Sebagai gambaran data yang diperlukan antara lain
• 3encana tata ruang #ilayah kabupaten-kota • 3encana pengembangan kota • !eta tata guna lahan • *eadaan tataguna lahan yang ada dan rencana pengembangannya • !eta situasi lokasi dengan skala 01. dan 00. • !eta kondisi jaringan eisting seperti ditunjukkan • !eta bangunan air • !eta topografi penampang drainase-sungai skala 0 1. dan 0 0. • !eta infrastruktur lainnya 10/15/2015
- 15
Halaman
• !eta #ilayah pembangunan • !eta bagian #ilayah kabupaten-kota • Data mekanika tanah • Data letak muka air tanah • Data pasang surut (untuk kota$kota pantai) • Data penurunan tanah • Data curah hujan harian • Data curah hujan jam$jaman Masa6ah/Masa6ah Yang Ada Da6a% 9$ng$6(6aan Drainas$
"#=
asalah$masalah yang ada dalam sarana drainase, jika dibiarkan akan mempengaruhi fungsi dan umur saluran serta bangunan$bangunannya. 5al ini terjadi karena
• *urangnya penga#asan • *urangnya perbaikan • Drainase biasanya kumuh, bukan tempat yang menarik sehingga perhatian (secara psikologis) jadi berkurang
• 4erbatasnya dana untuk pemeliharaan • *urangnya kesadaran masayarakat untuk ikut memelihara • 4ingginya erosi, sedimentasi dan sampah • asalah$masalahnya yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut • @ndapan lumpur • 4imbunan sampah (kebiasaan dan anggapan bah#a sungai sebagai tempat buangan perlu diubah)
• 4umbuhnya tanaman liar • !enyumbatan saluran • *erusakan saluran • !enyalahgunaan saluran • !eningkatan debit akibat perubahan tata guna lahan akibat pertumbuhan #ilayah kabupaten-kota
• !encemaran • *erusakan bangunan air
10/15/2015
- 16
Halaman
!A! )
)#"
ANALISIS HIDROLO-I
>urah Hu5an R$rata Ma'si%u% Da$rah Ada = (tiga) cara yang banyak digunakan untuk memperhitungkan hujan rata$rata ( areal rainfall ) dari hujan titik ( point rainfall ) yaitu cara rata$rata Aljabar ( Arithmatic "ean "ethod ), cara +sohiet ( Isohyetal "ethod ), dan cara !oligon 4hiessen (Thiessen !olygon "ethod ). *arena titik$titik pengamatan di dalam daerah ini tidak tersebar merata yaitu hanya mempunyai 2 lokasi, dimana stasiun pencatat hujan berada di disekitar *abupaten 4egal, maka cara perhitungan curah hujan rerata maksimum itu dilakukan dengan metode rerata aljabar. "ntuk itu diasumsikan bah#a pos penakar hujan terbagi merata dan hasil penakaran masing$masing tidak menyimpang jauh dari harga rata$rata keseluruhan. Sedangkan basarnya curah hujan didapatkan dengan mengambil harga rata hitung (arithmetic mean) dari penakaran pada penakar hujan dalam areal tersebut. !ersamaan yang digunakan adalah (Soemarto, 0B 0B) d + d 2 + d = ....+ d > d E 0 = n
n
d
∑ ni
(2 $ 0)
i
dimana
)#)
d
E tinggi curah hujan rata$rata areal (mm)
d0, d2, d=,...dn
E tinggi curah hujan pada pos penakar hujan 0, 2, =,..., n
Ana6isa >urah Hu5an Rancangan anyak metode yang digunakan dalam memperkirakan besarnya debit banjir rancangan untuk sebuah bangunan air. asing$masing cara mempunyai kelebihan dan kekurangannya. !enetapan cara hitungan akan sangat bergantung dari data yang tersedia dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Ada beberapa metode yang banyak dipakai di +ndonesia antara lain "etode &*& +umel, og !erason Type III, asional, !earson Type III, og .ormal , dan lain$lain. Sebelumnya menentukan metode apa yang sesuai maka akan diberikan pengertian yang dimaksud dengan curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar tahunan dengan
10/15/2015
- 17
Halaman
peluang tertentu yang mungkin terjadi di suatu daerah. Didalam menentukan metode yang sesuai terlebih dahulu akan dihitung besarnya parameter statistik yaitu C s ( s$ewness) dan Ck ($urtosis). Adapun persamaan yang digunakan adalah C s
∑ ( / − / )
n
=
(2 $ 2)
( n − 0) ⋅ ( n − 2) ⋅ % = n
C $
=
=
2
∑ ( / − / )
>
( n − 0) ⋅ ( n − 2) ⋅ ( n − =) ⋅ % >
(2 $ =)
4abel 2.0 Syarat !emilihan etode 'rekuensi
M$t(d$
/umbel &ormal 6og !earson 4ipe +++
>'
>s
1,>2 =, bebas
0,0B? bebas
Sumber 5arto, 0BB= 2>1
)#+
U5i K$s$suaian Distri.usi Apabila harga Cs dan Ck tidak memenuhi distribusi /umbel dan &ormal maka digunakan metode 6og !earson 4ipe +++, karena metode ini dapat dipakai untuk semua sebaran data. Adapun persamaan yang dipakai adalah s ebagai berikut log /
log /
=
+ + ⋅ %
(2 $ >)
∑ log /
(2 $ 1)
log /
0
=
n
n
i
i =0
n
∑ ( log / − log / )
2
i
% =
(2 $ ?)
i =0
( n − 0)
Selanjutnya setelah ditetapkan distribusi yang sesuai, maka harus dilakukan uji kesesuaian distribusi yaitu untuk mengetahui kebenaran analisa curah hujan baik terhadap simpangan data %ertikal ataupun simpangan data horisontal. "# U5i >hi Suar$
"ji chi kuadrat digunakan untuk menguji simpangan secara %ertikal apakah distribusi pengamatan
dapat
diterima
oleh
distribusi
teoritis.
!erhitungannya
dengan
menggunakan persamaan (Shahin, 0B? 0?)
10/15/2015
- 18
Halaman
2
( / ) 2
'it
=
∑
( )0 − 10 )
2
(2 $ )
)0
i =0
E 0 7 =,22 log n
(2 $ )
Dk E k $ (! 7 0)
(2 $ B)
dalam hal ini F' E nilai yang diamati (oserved fre3uency) @' E nilai yang diharapkan (epected fre3uency) k
E jumlah kelas distribusi
n
E banyaknya data
Dk E derajat kebebasan (nilai kritis didapat dari tabel) ! E banyaknya parameter sebaran Chi$kuadrat (ditetapkan E 2) Agar distribusi frekuensi yang dipilih dapat diterima, maka harga G 2 H G2Cr . 5arga G2Cr dapat diperoleh dengan menentukan taraf signifikasi
α dengan derajat kebebasan (level
of significant ). )# U5i S%irn(?/K(6%(g(r(f
"ji Smirno%$*olmogorof digunakan untuk menguji simpangan secara horisontal. Dari grafik ploting data curah hujan diperoleh perbedaan maksimum antara distribusi teoritis dan empiris (∆maks). Dalam bentuk persamaan dapat ditulis
∆ ma$s = [ ! e − ! T ]
(2.0)
dimana
∆maks
Selisih data probabilitas teoritis dan empiris
!4
!eluang teoritis
!e
!eluang empiris
*emudian dibandingkan antara
∆maks dan ∆cr dari tabel. Apabila ∆maks H ∆cr , maka
pemilihan metode frekuensi tersebut dapat diterapkan untuk data yang ada.
)#7
10/15/2015
- 19
Ciri$ciri daerah aliran !anjang jarak terjauh yang harus ditempuh oleh titik air hujan sebelum mencapai saluran. *emiringan daerah aliran Halaman
*eadaan dan sifat$sifat tanah pada daerah aliran esarnya aliran langsung iasanya untuk menentukan besarnya #aktu konsentrasi ini dapat dipakai beberapa rumus @mpiris diantaranya 0. *irpick t c t c
= .0=. =
. % .=1
0.01
4am atau
4am
.. ' .=1
(2.00)
(2.02)
dimana tc
E #aktu konsentrasi
6
E !anjang jarak dari tempat terjauh di daerah aliran sampai tempat pengamatan banjir, diukur menurut jalannya saluran (feet)
S
E !erbandingan dari selisih tinggi antara tempat terjauh tadi dan 4empat pengamatan terhadap 6, yaitu 5 6.
5
E Selisih ketinggian antara tempat terjauh dan tempat pengamatan (feet)
4etapi apabila 6 dan 5 dinyatakan dalam meter dan tc dalam menit maka rumus di atas menjadi .
t c
= .0B1 %
2. 8idu#en , t c = .021 .21 C .%
menit
4am
(2.0=)
(2.0>)
kalau 6 dianggap sama dengan 0.0 : sumbu panjang @llips, maka t c
=
.>?. A .=1 2 .021.% .21
=. 5asper t c = .0 . % −.=
)#8
4am
4am
(2.01)
(2.0?)
Int$nsitas Hu5an R$ncana 3umus eksperimental yang sering digunakan untuk menghitung intensitas curah hujan sesuai dengan lamanya curah hujan atau frekuensi kejadiannya, adalah
10/15/2015
- 20
Halaman
0. rumus 4albot a I = t +
(2.0)
2. rumus Sherman a I = n t
(2.0)
3umus ini baik untuk curah hujan dengan jangka #aktu lebih dari 2 jam. =. rumus +shigiro a
(2.0B)
t + >. rumus ononobe m
I =
2> 2>
t
2>
(2.2)
dimana +
E +ntensitas curah hujan (mm-jam)
t
E lamanya curah hujan (menit) atau dalam mononobe (jam)
32>
E curah hujan maksimum dalam 2> jam (mm)
3umus mononobe ini adalah merupakan perpaduan dari rumus 0,2 dan = di atas, dimana dipakai untuk menghitung intensitas curah hujan berdasarkan data curah hujan harian dan adalah merupakan rumus intensitas curah hujan jangka pendek.
)#2
D$.it a'i.at >urah Hu5an R$ncana !erhitungan debit akibat curah hujan rencana memakai persamaan 5 = CIA
(2.20)
dimana I
E debit aliran
C
E *oefisien pengaliran, yang sesuai dengan jenis dan tipe daerah.
+
E +ntensitas curah hujan maksimum selama #aktu yang sama dengan #aktu konsentrasi
A
E 6uas daerah aliran sungai (catcment area)
10/15/2015
- 21
Halaman
0 −= 2 = C I m . A =? det E .2 0 $? . C.+.A (m=-det). )#;
(2.22)
Air Li%.ah Dalam menentukan besarnya buangan air rumah tangga, perlu mengetahui besarnya kebutuhan air oleh penduduk dalam tiap$tiap #ilayah yang ditinjau. esarnya kebutuhan air oleh penduduk menurut pedoman dari badan$badan kesehatan dibagi sesuai dengan jenis keperluannya sebagai berikut 0.
2.
angunan umum
Sekolah
E 2 l-orang-hari
*antor
E = l-orang-hari
3umah ibadah E = m=-bangunan-hari
3umah sakit
E > l-orang-hari
angunan *omersial
4oko
E 0 m=-toko-hari
5otel
E = l-tp. tidur-hari
!asar
E 21 m=-pasar-hari
ioskop
E 1 m=-bioskop-hari
=. angunan industri E 0 m =-industri-hari >. Daerah !erumahan E 0 l-orang-hari
Dari jumlah pemakai air tersebut dapat diperkirakan berapa besarnya air buangan yang harus ditampung dan dialirkan melalui saluran kota yaitu dari kebutuhan air yang ditetapkan. "ntuk memperkirakan besarnya pemakaian air oleh penduduk dapat dihitung dengan persamaan statistik pertumbuhan penduduk, yaitu ! n
= ! o (0 + i ) n
(2.2=)
dimana !n
E
!o
E
n 10/15/2015
- 22
E
i
E 6aju pertumbuhan penduduk
D$.it R$ncana Sa6uran
)#=
!erencanaan debit saluran mengacu pada beban$beban yang terdapat disekitar saluran untuk mendapatkan dimensi saluran yang dapat menanggung beban yang dibebankan. Sehingga dalam menentukan debit rencana saluran drainase menggunakan persamaan diba#ah ini 5total
= 5curahhu4an + 5lim ah domesti$ + 5 penggelont oran
(2.2>)
dimana Itotal
E 4otal debit di rencana saluran (m=-det)
Icurah hujan
E Debit yang dipengaruhi curah hujan (m =-det)
Ilimbah domestik E Debit yang dihasilkan oleh limbah$limbah Domestik. (m=-det) I penggelontoran E Debit yang dibutuhkan untuk penggelontoran di hilir. !erencanaan debit rencana saluran ini akan menentukan perencanaan berikutnya yaitu perencanaan model dan dimensi$dimensi saluran yang akan direncanaka
Derajat Hujan Hujan sangat lemah Hujan lemah
Tabel Curah Hu an dan Intensitas Curah Hu an Intensitas Curah Kondisi Hujan (mm) < 0.02 Tanah agar basah atau dibasahi sedikit 0.02 - 0.05
Hujan Normal
0.05 - 0.25
Hujan Deras
0.25 - !
Hujan sangat keras
#!
Tanah menjadi basah semuanya, tetapi sulit membuat puddel Dapat dibuat puddel dan bunyi urah hujan kedengaran "ir tergenang diseluruh pemukaan tanah dan bunyi hujan keras kedengaran dari genangan Hujan seperti ditempuhkan, saluran dan drainase meluap
Sumber : Suyono Sosrodarsono "Hidrologi untuk Pengairan"
10/15/2015
- 23
Halaman
!A! +
ANALISIS HIDROLIKA
D$sain Sa6uran Drainas$
+#"
Saluran Drainase digunakan untuk menampung dan membuang air buangan dari daerah sekitarnya. "ntuk mendapatkan manfaat, fungsi yang maksimal maka perhitungan dimensi saluran diusahakan menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan kondisi kebutuhan. Dalam perencanaan saluran drainase ini aliran yang le#at diasumsikan sebagai aliran tetap (laminer ), sehingga dapat dipakai rumus Strickler sebagai berikut "# Sa6uran 9$rs$gi 9an5ang 2
6
=
Q
0
2 - = I ⋅
Saluran Dimensi Segi @mpat
2
(m3/det)
= V. A
dimana :
h - =
A !
A = h ! =
( m)
b
(m 2 )
+ 2h
( m)
)# Sa6uran Tra&$siu%
Saluran Dimensi trapesium
dimana s - =
A !
(m)
A = ( + mh ) h ! = + 2h
(m
m
(m 2 ) 2
0
h
2
+0
)
b ( m)
dimana I
= Debit banjir rencana (m - det)
9
*ecepatan aliran (m-det)
A
6uas potongan melintang aliran (m2)
3
b
6ebar dasar saluran (m)
h
*edalaman air (m)
10/15/2015
- 24
Halaman
+#)
S
*emiringan saluran
m
*emiringan talud
*
*oefisien Strickler
K($fisi$n Stric6$r "ntuk dapat menghasilkan dimensi saluran yang ideal dan s esuai dengan kebutuhan, maka penentuan harga koefisien Strickler sangat menentukan. 'aktor$faktor yang berpengaruh di dalam menentukan harga koefisien Strickler adalah sebagai berikut
-
*ekasaran permukaan
-
9egetasi disepanjang saluran (rumput, semak, dll)
-
*etidak teraturan saluran
-
4race saluran dasar
-
!engendapan dan penggerusan
-
Adanya hambatan sepanjang saluran (pada belokkan)
-
"kuran dan bentuk saluran
-
esarnya debit air (kedalaman air)
'aktor$faktor di atas dapat dipakai dalam menentukan koefisien Strickler untuk saluran yang akan direncanakan, tetapi pertimbangan mengenai pera#atan saluran di kemudian hari turut menentukan besarnya koefisien Strickler. "ntuk lebih jelasnya dapat diperiksa pada 4abel =$0. 5arga kekasaran Strickler
10/15/2015
- 25
Halaman
Ta.$6 +/"# Harga K$'asaran Stric'6$r Sa6uran
K$t$rangan
K
4anah
I J 0
>1
1 J I J 0
>2.1
0JIJ1
>
0 J I dan saluran tersier
=1
!asangan pada satu sisi
>2
!asangan pada satu sisi
>1
!asangan pada semua sisi
1
!asangan atu
Saluran permukaan
>1
*osong
!ada dua sisi
>2
!ada satu sisi
>
Seluruh permukaan
!ada dua sisi
1
!ada satu sisi
>1
!asangan atu kali
eton
+#+
K$c$&atan A6iran *ecepatan air sangat berpengaruh pada stabilitas dari lapisan permukaan saluran, oleh sebab itu penentuan kecepatan aliran sangat besar pengaruhnya, terutama pada saluran tanah dengan batuan yang tidak stabil. !enentuan kecepatan saluran juga harus dilihat terhadap kemungkinan terjadinya loncatan air. Dan disajikan dalam 4abel berikut ini. Ta.$6 +/) K$c$&atan A6iran untu' Sa6# Drainas$ @%a !ahan K(nstru'si 0%:d$t3 Tanah
4anah keras !asangan batu kosong !asangan batu kali eton *onstruksi
10/15/2015
- 26
0. 0.1 2. =. >.
Halaman
+#7
Tingggi agaan /una menjaga terhadap loncatan air akibat bertambahnya kecepatan, serta kemungkinan adanya debit air yang datang lebih besar dari perkiraan juga untuk memberi ruang bebas pada aliran maka diperlukan ruang bebas dalam tinggi jagaan (free board) yang besarnya tergantung pada fungsi saluran. *riteria tinggi jagaan dari *riteria D!" !engairan disajikan pada 4abel =$=.
Ta.$6 +/+ Daftar agaan Air Sa6uran Drainas$
acam Saluran
"raian 9ri%$r
S$'und$r
T$rsi$r
B
?
=
*ota raya
?
>
2
*ota besar
>
=
2
*ota sedang
=
2
01
>
=
2
=
2
01
4ype *ota
*ota kecil 4ype Daerah +ndustri-komer sial !emukiman Su%.$rB Krit$ria 9$r$ncanaan D9U 9$ngairan
+#8
!angunan 9$6$ng'a& !ada perencanaan jaringan drainase, selalu diperlukan berbagai bangunan pelengkap, disepanjang jaringan yang direncanakan. "ntuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menentukan besarnya dimensi bangunan pelengkap tersebut, maka diperlukan perhitungan yang sesuai dengan jenis bangunannya.
1. Gorong-gorong 10/15/2015
- 27
Halaman
a# T$risi 9$nuh dan 9$nd$' 5
= 7 . A.
2 g . D h
*eterangan I
esarnya Debit (m=-det)
"
*oefisien debit tergantung bentuk gorong$gorong
A
6uas pipa (m2)
g
!ercepatan /ra%itasi (EB.0 m-det2)
Dh
!erbedaan tinggi energi (m)
Ta.$6 +/7# K($fisi$n D$.it 6$wat -(r(ng/g(r(ng Dasar Data d$ngan
Dasar 6$.ih Tinggi dari Sa6uran
Sa6uran S
U
isi
Segi " ula
A%.an
Sisi
U
g
.
Segi >
Segi >
.
.B
ulat
Segi >
.1
ulat
ulat
.1
t %umer 8 %tandar !erencanaan Irigasi (Desemer 9:;<)
-a%.ar +#"# -(r(ng/g(r(ng 9$nd$' T$risi 9$nuh
10/15/2015
- 28
Halaman
.# T$risi 9$nuh dan 9an5ang
*ehilangan masuk Dh
= 7 masu$ (
(6 − 6 ) p
2
s
2 g
*ehilangan di gorong$gorong D h
= I . , 2
I =
6 p 2
2 . -
>
=
*ehilangan keluar Dh
= 7 $eluar (
(6 − 6 ) p
2
s
2 g
dimana Dh
!erbedaan tinggi energi (m)
"
*oefisien inflo#-outflo# tergantung bentuk
9p
*ecepatan aliran dalam gorong$gorong (m-det)
9s
*ecepatan aliran dalam saluran (m-det)
+
*emiringan hidrolis gorong$gorong
6
!anjang gorong$gorong
*
*oefisien aliran strickler
3
-a%.ar +#)# -(r(ng/g(r(ng T$risi 9$nuh dan 9an5ang
6J2 m
10/15/2015
- 29
Halaman
c# Tida' T$risi 9$nuh
"ntuk 5p J 2-= 5s 5
= 7 . A
2 g . Dh
5p H 2-= 5s 5
= ,=C1.7
2 gDh
dimana 5p
*edalam air dalam gorong$gorong (m)
5s
*edalaman air didepan gorong$gorong (m)
I
Debit yang ahrus dile#atkan (m=-det)
"
*oefisien aliran
A
6uas aliran air (m2)
Dh
!erbedaan tinggi energi
-a%.ar +#+# -(r(ng/g(r(ng Tida' T$risi
)# Kisi/'isi &$nyaring
!ada tiap$tiap a#al gorong$gorong akan dipasang kisi$kisi penyaring agar kotoran tidak masuk ke gorong$gorong. *isi$kisi penyaring dibuat dari besi beton dengan diameter 0 cm, kisi tersebut dibuat miring dengan sudut 1 o dan arah besi beton dibuat %ertikal. *ehilangan energi dengan adanya kisi$kisi tersebut dihitung dengan rumus 'f = C .
6 2 2 g
dimana 10/15/2015
- 30
Halaman
>
1 = C = − 0 5f
*ehilangan tinggi (m)
9
*ecepatan aliran (m-det)
g
percepatan gra%itasi E B.0 m-det2
S
4ebal besi sisi (m)
b
+# T$r5un
angunan terjun yang sering dipakai adalah a. angunan terjun tegak untuk tinggi kurang dari 0,1 m. b. angunan terjun miring untuk tinggi terjun lebih dari 0,1 m. !ada saluran drainase bangunan terjun yang dipakai adalah !angunan T$r5un T$ga'
3umus$rumus yang digunakan untuk perencanaan hidrolis adalah sebagai berikut $
6ebar bukaan efektif !
C
",;" # % # H"+:)
H" C
h" @") ) # g
di mana
$
E 6ebar bukaan efektif (m)
I
E Debit (m=-det)
m
E *oefisien (m E 0,=)
50
E 4inggi garis energi di hulu (m)
50
E 4inggi muka air di hulu (m)
90
E *ecepatan air di saiuran hulu (m-det)
4inggi Ambang hilir a
C ":) # dc
dc C
+
) g # !)
di mana a 10/15/2015
- 31
E 4inggi ambang di hilir (m) Halaman
$
dc
E *edalaman air kritis (m)
I
E Debit (m=-det)
E 6ebar bukaan (m)
g
E !ercepatan gra%itasi (E B, m-det2)
!anjang Flakan. L
C >" #
0F # dc3 G,)8
>" C ),8 ","G # dc G,; # F
dc F
di mana 6
E !anjang kolam olak (m)
K
E 4inggi terjun (m)
-a%.ar +#7# T$r5un T$ga'
H 1
h
h
z
c
h 2a
L
10/15/2015
- 32
Halaman
!A! 7
7#"
9ERHITUN-AN STRUKTUR
Krit$ria *riteria struktur yang digunakan dalam perencanaan 4eknis Drainase ini meliputi 0.
*riteria bahan
2.
*riteria muatan
=.
*riteria Struktur saluran
>.
*riteria Struktur angunan
!enjelasan secara terperinci mengenai kriteria tersebut adalah sebagai berikut !ahan
atu kali
o
eton
o
esi eton
!atu Ka6i
Saluran drainase yang terbuat dari pasangan batu kali tidak diperkenankan menerima tegangan tekan yang lebih dari kg-cm2 !$t(n
"ntuk beton digunakan sebagai berikut eton untuk konstruksi
*221
eton untuk lining
*01
eton penutup dengan ketebalan minimum .02 m dan ketebalan selimut beton .1 m untuk konstruksi yang berhubungan dengan air dan .= m untuk konstruksi yang tidak berhubungan dengan air. "ntuk lapisan aus ditutup dengan pasir aspal minimal setebal .2 m. !$si !$t(n
esi beton yang digunakan disesuaikan dengan yang ada di pasaran, adapun mutu dan acuan yang digunakan
10/15/2015
- 33
utu
"2>, " =, "=2
"kuran
φ, φ0, φ02, φ0?, φ22 (mm) Halaman
Muatan
*riteria muatan yang digunakan dalam perhitungan perencanaan adalah "ntuk muatan mati sesuai !+ 0BB= "ntuk muatan berjalan sesuai dengan spesifikasi dan standar +ndonesia untuk jalan dan jembatan tahun 0B "ntuk tekanan air ditetapkan sebesar 0. *g-m2 setiap kedalaman > m 7#)
Stru'tur Sa6uran Saluran drainase pada tempat$tempat tertentu perlu talud saluran yang terbuat dari pasangan batu kali dan beton. 'ungsi dari talud adalah untuk
- mencegah erosi akibat kecepatan air yang besar - kestabilan talud sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitarnya. eberapa tipe pembuatan tebing saluran adalah sebagai berikut 0.
Saluran pasangan batu ketebalan minimum 21 cm dengan kedalaman pondasi sesuai dengan hasil penyelidikan tanah.
2.
Saluran pasangan beton dapat dikerjakan dengan 2 (dua) cara yaitu
cetak
ditempat dan pracetak ketebalan minimum cm. 7#+
Stru'tur !angunan -(r(ng/g(r(ng atasan yang digunakan dalam perencanaan gorong$gorong adalah
- /orong$gorong dapat dibentuk bulat atau segi empat - Diameter gorong$gorong minimal ? cm agar dapat dibersihkan dengan kayu-bambu
- "ntuk gorong$gorong yang relatif panjang diameter minimal adalah cm supaya dapat dimasuki orang untuk pemeliharaannya.
- !enutup minimum pada penyeberangan jalan adalah 0 m - !enutup minimum pada penyeberangan desa adalah .1 m - !enutup pada penyeberangan jalan diusahakan selebar jalan atau dapat ditinjau pada fungsi jalan tersebut pada jangka panjang perlu diperhatikan pembebanannya.
10/15/2015
- 34
Halaman
-a%.ar 7#"# -(r(ng/g(r(ng 9$nd$' T$risi 9$nuh
-a%.ar 7#)# -(r(ng/g(r(ng Tida' T$risi 9$nuh
7#7
Stru'tur $%.atan "# $%.atan K$ndaraan
$
"ntuk jembatan dengan bentang lebih besar dari ?,1 m dihitung dengan memakai standart pembebanan seperti pada /ambar =$1.
$
"ntuk jembatan dengan bentang kurang dari ?,1 m dihitung dengan memakai beban merata ,> ton-m= dan beban garis > ton-m. !embagian pembebanan seperti pada /ambar >$=.
10/15/2015
- 35
Halaman
)# $%.atan Orang
$=. !embebanan ini sebanding dengan le#atnya sepeda motor dan sapi. Sebagai dasar perhitungan konstruksi beton bertulang yang ada.
a# !$t(n K#")8
4egangan yang diijinkan adalah sebagai berikut $
!ada pembebanan tetap
σ b E > kg-cm2 4egangan tarik σ b E 1,1 kg-cm2 4egangan geser lentur atau puntir τ bE 1 kg-cm2 4egangan geser lentur dg puntir τ bE ?kg-cm2 4egangan tekan
$
!ada pembebanan sementara E
kg-cm2
E
,1
kg-cm2
σ b σ b τ b
E
,1
kg-cm2
4egangan tekan - tarik
σ b
E 021
kg-cm2
Angka eki%alensi
n
4egangan tekan
4egangan tarik
4egangan geser .# !a5a U#))
4egangan yang diijinkan $
10/15/2015
- 36
!ada pembebanan tetap E =
Halaman
-a%.ar 7/+# 9$%.$.anan $%.atan a6an K$6as ) 0dua3
10/15/2015
- 37
Halaman
!A! 8 DRAINASE YAN- !ERKELANUTAN 8#"# K(ns$& Sist$% aringan Drainas$ yang !$r'$6an5utan
erdasarkan prinsip pengertian sistem drainase diatas yang bertujaun agar tidak terjadi banjir di suatu ka#asan, ternyata air juga merupakan sumber kehidupan. ertolak dari hal tesebut, maka konsep dasar pengembangan sistem drainase yang berkelanjutan adalah meningkatkan daya guna air, meminimalkan kerugian, serta memperbaiki dan konser%asi lingkungan."ntuk itu diperlukan usaha$usaha yang komprehensif dan integratif yang meliputi seluruh proses, baik yang bersifat struktural maupun non struktural, untuk mencapai tujuan tersebut ( Suripin, 2> ). Sampai saat ini perancangan drainase didasarkan pada filosofi bah#a air secepatnya mengalir dan seminimal mungkin menggenangi daerah layanan. 4api dengan semakin timpangnya perimbangan air ( pemakaian dan ketersedian ) maka diperlukan suatu perancangan draianse yang berfilosofi bukan saja aman terhadap genangan tapi juga sekaligus berasas pada konser%asi air ( Sunjoto, 0B ). *onsep Sistem Drainase yang erkelanjutan prioritas utama kegiatan harus ditujukan untuk mengelola limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan. erdasarkan fungsinya, fasilitas penahan air hujan dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu ti&$ &$nyi%&anan dan ti&$ &$r$sa&an
( Suripin,
2> ) seperti disajikan pada /ambar 2.0.
10/15/2015
- 38
Halaman
3etardi ng basin
!eny impanan 4ipe
*olam
di luar lokasi regulasi
penyimpanan
4aman 5alaaman
!enyimp anan 'asilitas
di
dalam
sekolah 6ahan terbuka
lokasi
penahan air hujan
6ahan parkir 6hn
!arit 3esapan Sumur 3esapan
4ipe
blok rumah 3uang
*olam resapan
peresapan
!erkerasan
terbuka lainnya
3esapan
/ambar
2.0.
*lasifikasi
fasilitas
penahan
air
hujan
( Suripin, 2> )
Sedangkan menurut Sunjoto, 0B, konsepsi perancangan drainase air hujan yang berasaskan pada konse%asi air tanah pada hakekatnya adalah perancangan suatu sistem drainase yang mana air hujan jatuh di atap - perkerasan, ditampung pada suatu sistem resapan air, sedangkan hanya air dari halaman bukan perkerasan yang perlu ditampung oleh sistem jaringan drainase. !ada tesis ini langkah struktural dengan menggunakan tipe peresapan, Sumur 3esapan Air 5ujan ( 3SA5 ) seperti disajikan pada /ambar 2.2. dan /ambar 2.=.
10/15/2015
- 39
Halaman
antara
!eluap
!eluap
ke saluran drainase
ke saluran drainase Salura
Salura n
dari
talang
n dari talang
rumah
rumah
Dindin g kedap air
Dindin g porus
/ambar 2.2. Contoh Sumur 3esapan Air 5ujan ( Suripin, 2> )
Batas pemilikan > S
1 ,5 m
S
10 m
eptic tank
umur air minum 3
J ,0m
alan
P ipa air
umum
P
R
ohon besar
umah
> 10 m
umur
3
S ,0m
resapan
1
,5 m
T alang T aman
P eluap
S umur resapan B atu pecah
/ambar 2.= 4ata 6etak Sumur 3esapan Air 5ujan ( Suripin, 2> ) 10/15/2015
- 40
Halaman
Su%ur R$sa&an Air Hu5an
Salah satu langkah struktural dalam konsep sistem drainase yang berkelanjutan adalah pembuatan Sumur 3esapan Air 5ujan ( 3SA5 ). eningkatnya limpasan permukaan, disamping akan menambah beban sistem drainase di bagian hilir, juga menurunkan pengisian air tanah, sehingga memberi kontribusi terhadap keseimbangan siklus hidrologi. Fleh karena itu, salah satu solusi
adalah
mengembalikan fungsi resapan secara artifisial. 5al ini akan memberi manfaat ganda, yaitu menurunkan limpasan permukaan sekaligus meningkatkan mengisian air tanah. !erhitungan S3A5 menurut Sunjoto dalam Suripin ( 2> ), dengan persamaan sebagai barikut *edalaman sumur, 5
'*4 − π3 5 0 e = − .....................( 2.0. ) '*
I
2
Dengan 5 E tinggi muka air dalam sumur ( m ) ' E faktor geometrik ( m ) I E debit air masuk ( mL - dt ) 4 E #aktu pengaliran ( etik ) * E koefisien permeabilitas tanah ( m-dt ) 3 E jari$jari sumur ( m )
10/15/2015
- 41
Halaman
Sedangkan berdasarkan "etode !7 ( 0BB ), perhitungan S3A5 tertuang dalam S* S&+ 4$?$0BB$', tentang standar tata cara perencanaan teknis sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan, dengan persamaan
'
=
D. I . At − D.$ . A s A s
+ D. 2 . !
...........................................................................( 2.0B.)
Dengan D E durasi hujan (jam) + E +ntensitas hujan (m-jam) At E luas tadah hujan (mM) * E permeabilitas tanah (m-jam) ! E keliling penampang sumur (mM) As E luas penampang sumur (mM) 5 E kedalaman sumur (m) Selain persamaan diatas "etode !7 dalam perencanaan S3A5 memberikan persyaratan sebagai berikut
0. !ersyaratan "mum
•
Sumur 3esapan Air 5ujan dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor.
•
Sumur 3esapan Air 5ujan harus bebas kontaminasi - pencemaran limbah.
•
Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan.
•
"ntuk daerah sanitasi lingkungan yang buruk, S3A5 hanya menampung air hujan dari atap melalui talang.
•
empertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi.
2. *eadaan muka air tanah
10/15/2015
- 42
Halaman
Sumur resapan dibuat pada a#al daerah aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan tanah di sumur penduduk sekitarnya pada musim hujan.
=. !ermeabilitas tanah !ermeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk S3A5 dibagi menjadi = kelas, yaitu
•
!ermeabilitas tanah sedang ( geluh-lanau, k E 2, ; ?,1 cm-jam ).
•
!ermebilitas tanah agak cepat ( pasir halus, k E ?,1 ; 02,1 cm-jam ).
•
!ermeabilitas tanah cepat ( pasir kasar, k E 02,1 cm-jam ).
)#2#+# E?a6uasi D$.it
Sumur resapan terutama difungsikan untuk menampung air yang berasal dari atap bangunan langsung. 5al ini dimaksudkan supaya air yang diisikan - dimasukkan ke dalam tanah murni air hujan, sehingga tidak terjadi polusi atau kontaminasi air tanah. Air hujan yang jatuh di luar atap, misalnya dari jalan, halaman, taman, dan lainnya masih tetap mengalir ke sungai. Fleh karena itu perlu dianalisis peran sumur resapan secara keseluruhan terhadap penurunan debit puncak yang terjadi yang akan ditampung pada sistem jaringan drainase.
8#)# 9artisi&asi Masyara'at Da6a% 9$ng$6(6aan Sist$% Drainas$ yang !$r'$6an5utan
Dalam rangka otonomi daerah, pemerintah pusat telah memberikan kesempatan dan keleluasan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. !asal 0 ayat 0 "" &o.=2-2> tentang Ftonomi Daerah, menetapkan bah#a daerah ber#enang mengelola sumber daya alam yang tersedia di #ilayahnya dan bertanggung ja#ab memelihara kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan perundang$undangan. Secara konseptual perubahan kebijakan regional terutama diarahkan untuk ( Situmorang 0BBB, dalam Sobriyah dan 8ignyosukarto, 20 )
0. eningkatkan demokrasi manajemen. 2. eningkatkan peran serta masyarakat dalam manajemen pembangunan daerah
10/15/2015
- 43
Halaman