Modul Audit Investigasi
Andre Sabam P Munthe Universitas Hasanuddin
KATA PENGANTAR
Puji Puji syuk syukur ur penul penulis is panja panjatk tkan an kepad kepada a Tuha Tuhan n Yang Maha Maha Esa Esa atas atas berk berkat at dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan modul audit investigatif ini. Terima kasih sebesar-besar sebesar-besarnya nya kami sampaikan sampaikan kepada dosen kami Bapak rs. Muh. !shari" !shari" M#!" !k" $! yang telah memberikan bimbingan kepada kami. Modul ini disusun agar pemba%a dapat memperluas ilmu tentang audit investigasi" yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Modul ini memuat tentang tindakan men%egah" mendeteksi dan mengidentifikasi fraud. &ami &ami berhara berharap p modul modul ini dapat dapat membant membantu u mahasi mahasis'a s'a dalam dalam mempel mempelajar ajarii dan memaha memahami mi konsep konsep dan implem implementa entasi si dari pen%egah pen%egahan an fraud" fraud" pendetek pendeteksia sian n fraud fraud dan profiling tehadap pelaku"korban dan perbuatan fraud. Makassar"
Mei ()*+
Penulis
P a g e | 1
DAFTAR ISI
KAT KATA PENGANTAR PENGANTAR i !A"TAR !A"TAR ISI ISI ii ITIN#AUAN MAT MATA KU$IAH KU$IAH % IIPEN!AHU$UAN IIPEN!AHU$UAN & IIIMATERI IIIMATERI PEM'E$A#ARAN PEM'E$A#ARAN ( ( %
2.
&
Men)egah "raud raud ( %%
Ge*ala Gunung Es Es ( (
%+
Pela*aran Pela*aran dari Re,ort Re,ort To The Nations Nations -
%&
Pengendal Pengendalian ian Intern Intern -
%.
$ang/ah0lan $ang/ah0lang/ah g/ah Pen)egahan Pen)egahan "raud "raud %% %%
%(
Menge1 Menge1e/t e/ti1/ i1/an an 1ungsi 1ungsi Intern Internal al Audit Audit dalam Pen) Pen)egah egahan an "rau "raud d %& %&
Mendete/si Fraud Fraud %( +%
Kesen*angan esen*angan antara Ken2ataan en2ataan dan Hara,an Hara,an %%-
++
Standar Standar Audit Audit untu/ Menemu/an Menemu/an "raud raud %3 %3
+&
Audit Umum dan Pemeri/saa Pemeri/saan n "raud "raud %3 %3
+. +.
Tanda anda0t 0tan anda da ter* ter*ad adin in2a 2a 1rau 1raud4 d4Red Red Flag5 Flag5 %6 %6
+(
Pela*aran Pela*aran dari Re,ort Re,ort to the Nations Nations ++ ++
+-
Short 7ase 7ase ter/ait ter/ait !ete/si !ete/si "raud "raud ++ ++
Pro8l Pro8l Pela/u9 Pela/u9 Korban9 Korban9 dan Perbuata Perbuatan n "raud raud ++&%
Pro8ling Pro8ling ++-
&+
Pro8ling Pro8ling dalam dalam Ke*ahata Ke*ahatan n Teror Terorganisa ganisasi si +3 +3
&&
Pro8ling Pro8ling Terhada, erhada, Perbuatan Perbuatan 4Ke*ahat 4Ke*ahatan9" an9"raud9 raud9 dan $ain0lain5+: $ain0lain5+:
&.
Pro8l Pro8l Korban "raud "raud +: +:
&(
$atihan $atihan Pro8ling Pro8ling +: +:
!A"TAR !A"TAR PUSTAKA PUSTAKA &;
P a g e | 2
I.
TINJAUAN MATA KULIAH !. 1. Deskripsi Mata K!ia"
B. Mata kuliah !kuntansi ,orensik dan !udit nvestigasi merupakan mata kuliah terbaru yang 'ajib disajikan dalam program pendidikan #* kepada seluruh mahasis'a urusan !kuntansi" ,akultas Ekonomi dan Bisnis" /niversitas 0asanuddin. Mata kuliah ini memberikan pengetahuan" pemahaman" dan kemampuan mengenai teori dan praktik akuntansi forensik di ndonesia. #e%ara garis besar" mata kuliah ini menjelaskan tentang pengantar akuntansi forensik" fraud " investigasi" ketentuan perundang-undangan" dan penutup. 2. Keg#aa# Mata K!ia" $. Mata kuliah ini telah menempatkan posisinya menjadi lebih penting seiring
dengan meningkatkan permintaan atas jasa-jasa dalam bidang akuntansi forensik. 1leh karena itu" mata kuliah ini sangat bermanfaat bagi mahasis'a jurusan akuntansi khususnya dan mahasis'a semua jurusan pada umumnya" untuk meningkatkan pemahamannya mengenai akuntansi forensik sebagai upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di ndonesia. %. Sasara# &e!a'ar D. #etelah menyelesaikan mata kuliah ini" mahasis'a
diharapkan
mampu
memahami" menjelaskan" dan memraktikkan konsep akuntansi forensik dan audit investigatif" khususnya dalam hal pemberantasan tindak pidana korupsi di ndonesia. (. Strategi Pe)*e!a'ara# E. Pembelajaran modul ini dilakukan dengan menggunakan metode #tudent $enter 2earning
3#$24.
pembelajaran
Metode
yang
ini
aktif
%ooperative5%olaborative
menempatkan
menyerap
learning
materi
untu
mahasis'a kuliah
topik-topik
sebagai
dengan yang
subyek
pendekatan membutuhkan
keterampilan dan bekerja dalam bentuk kelompok 3tim4 dan studi lapangan. #etiap kelompok akan mempresentasikan topik tertentu di depan kelas dengan format presentasi seperti seminar" untuk kemudian didiskusikan dalam bentuk sesi tanya ja'ab. F. G. H. +. Pet#'k &e!a'ar *agi Ma"asis,a -a!a) )e)pe!a'ari )-!
. Mahasis'a dapat menggunakan materi bahan ba%aan sebagai berikut6
*
a. Buku !kuntansi ,orensik dan !udit nvestigatif" karya Theodorus Tuanakotta
3()*)4. *. Peraturan perundang-undangan7 dan %. !rtikel-artikel terkait lainnya yang relevan dengan topik pembahasan.
(
J.
II.
PENDAHULUAN 1. Sasara# pe)*e!a'ara# /a#g i#gi# -i0apai
a.
Memberikan pemahaman akan pentingnya men%egah fraud
b. Memiliki dimensi pemikiran terkait tindakan men%egah fraud yang lebih luas melalui studi kasus dan pengembangan teknik.
%.
Memahami hal-hal yang menjadi penghambat dalam proses pen%egahan fraud
d. e. Mengetahui profil prilaku fraud untuk mendeteksi dan men%egah fraud f. Mengetahui profil korban fraud untuk memudahkan penyebaran informasi fraud g. Mengetahui profil perbuatan fraud untuk memudahkan identifikasi upaya ataupun operandi fraud dan mengukur dampak perbuatan fraud tersebut. 2. Ra#g !i#gkp *a"a# )-! &. Bahan modul ini terutama berasal dari buku !kuntansi ,orensik dan nvestigatif oleh
%. 2.
(. M.
Tuanakotta 3()*)4. Ma#aat )e)pe!a'ari )-! engan mempelajari modul ini" memudahkan pemba%a dalam memahami6 a. Tindakan pen%egahan fraud b. Tindakan mendeteksi fraud %. Profiling pelaku" korban" dan perbuatan fraud Urta# pe)*a"asa# Modul ini dibagi dalam 8 3tiga4 bagian. Bagian perta)a akan membahas tentang pen%egahan fraud. Pada a'al pembahasan" pemba%a akan diberikan pengantar bagaimana pengungkapan fraud hingga saat ini dapat digambarkan dengan gejala gunung es dimana kelihatan besar di permukaan namun yang tidak kelihatan masih lebih besar lagi. Pemba%a selanjutnya disajikan dengan Anti-Fraud Controls yang dikeluarkan oleh Association of Certified Fraud Examiners. Pada bagian ini juga akan disajikan Fraud–Specific Internal Control yang memudahkan pemba%a untuk memahami dan menerapkan pengendalian internal yang %ukup untuk men%egah
mun%ulnya fraud. N. alam bagian pertama fraud belum terjadi oleh karenanya perusahaan atau lembaga berusaha untuk pen%egahannya. Bagaimana kalau fraud sudah terjadi9 Pertanyaan ini akan dija'ab melalui bagian kedua. Pada bagian ke-a" pemba%a akan disajikan dengan kesenjangan yang mun%ul antara harapan dari shareholder terhadapa kenyataan
pendeteksian fraud
yang dipraktikkan oleh auditor
independen.
#elanjutnya" pemba%a akan disajikan dengan perbedaan antara standar audit umum dengan standar pemeriksaan fraud.
8
1. alam upaya menemukan dan men%egah fraud" perlu diketahu profil pelaku fraud. Profil berbeda dari foto yg menggambarkan fisik seseorang" bentuk 'ajah" 'arna kulit" bentuk hidung maupun %iri khusus lainnya seperti tahi lalat. Profil disini memberi gambaran mengenai berbagai %iri 3traits4 dari suatu kelompok orang seperti rentang umur" jenjang pendidikan" kelompok sosial 3kelas atas" menengah" ba'ah4 bahkan kelompok etnis dan seterusnya. Bagian ketiga akan menjelaskan se%ara umum tiga profil" yakni profil pelaku fraud" profil korban fraud" dan profil dari fraud itu sendiri. Pada bagian ini" upaya untuk mengidentifikasi profil itu sendiri disebut dengan profiling .
P. :.
;
III.
MATERI PEM&ELAJARAN 1. MEN$EGAH FRAUD 1.1 Ge'a!a G##g Es
<.
&e%urangan bermula dari yang ke%il" kemudian membesar dan pada
akhirnya akan men%elakakan. /ntuk itu perlu ada sema%am program yang terstruktur serta tertata baik menekan praktik ke%urangan. Tujuan utamanya men%egah dan mendeteksi ke%urangan serta melakukan langkah penyelamatan dari kerugian yang tidak diinginkan. #. Menurut =ona 3()**6>4 dalam mendefenisikan fraud maka tindakan tersebut harus dikategorikan sebagai berikut6 a. Tindakan yang dilakukan pada organisasi atau oleh organisasi atau untuk organisasi b. Tidakan yang dilakukan oleh sumber internal atau eksternal. skenario dapat men%akup kedua belah pihak. %. Tindakan yang disengaja dan tersembunyi. d. Tindakan biasanya ilegal atau menunjukkan kesalahan. e. Tindakan menyebabkan hilangnya dana perusahaan" nilai perusahaan" atau reputasi perusahaan" atau manfaat yang tidak sah apakah diterima se%ara pribadi atau oleh orang lain. T.
ari definisi ini memperlihatkan bah'a dalam ke%urangan ada
penyimpangan
dan
atau
tindakan
illegal" penipuan yang
disengaja
yang
menguntungkan individu maupun organisasi" artinya dibalik itu ada pihak yang dirugikan" sedangkan pelakunya bisa organisasi atau individu. !rtinya ini dapat dilakukan untuk manfaat dan5atau kerugian organisasi oleh orang di luar atau orang lain dalam organisasi. engan demikian bisa dikatakan bah'a ke%urangan ini adalah suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu se%ara tidak sah. /. Meskipun belum ada penelitian mengenai besarnya fraud 3termasuk korupsi4 di ndonesia sukar untuk menyebutkan suatu angka yang handal. Tetapi penelitian yang dilakukan diluar negeri 3dengan sampling4 mengindikasikan bah'a fraud yang terungkap" sekalipun se%ara absolute besar" namun dibandingkan dengan
seluruh fraud yang sebenarnya terjadi" relative ke%il.nilah gejala gunung es. =. avia et al dalam tuanakotta 3()*)6(?(4 mengelompokan fraud dalam tiga kelompok sebagai berikut6 a. fraud yang sudah ada tuntutan hukum 3prose%ution4" tanpa memperhatikan bagaimana keputusan pengadilan. b. fraud yang ditemukan" tetapi belum ada tuntutan hukum. @
%. fraud yang belum ditemukan. A.
Yang bisa diketahui khalayak ramai adalah fraud dalam kelompok .
engan dibukanya kepada umum laporan-laporan hasil pemeriksaan BP&" kelimpok juga bisa diketahui. Namun khusus untuk fraud yang berupa tindak pidana 3korupsi misalnya4" hasil pemeriksaan tersebut masih berupa indikasi. &alau sudah lebih konkrit sekalipun" itu adalah khusus kasus-kasus yang berkenaan dengan keuangan Negara. .
,raud dalam kelompok lebih sulit lagi diketahui karena adanya
lembaga perlindungan hukum yang sering dimanfaatkan tertuduh" yakni pen%emaran nama baik apalagi fraud dalam kelompok " tertutup rapat" hanya diketahui Tuhan dan pelakunya. &elompok hanyalah ()C"sedangkan kelompok dan masingmasing ;)C" kesimpulannya lebih banyak yang tidak kita ketahui daripada yang kita ketahui tentang fraud. Yang lebih ga'at lagi" fraud ditemukan se%ara kebetulan. 1.2 Pe!a'ara# -ari Reprt T T"e Nati#s
Y. 1.% Pe#ge#-a!ia# I#ter# D.
Pengendalian intern atau internal %ontrol mengalami perkembangan
dalam pemikiran dan praktiknya. 1leh karena itu" avia et al. dalam tuanakotta 3()*)6(?@4 mengingatkan kita untuk meyakinkan apa yang dimaksud dengan pengendalian intern" ketika orang menggunakannya dalam per%akapann sehari-hari. Mereka men%atata sedikitnya empat defenisi pendendalian intern sebagai berikut6 a. efinisi * 3sebelum #eptember *(4 !!. The condition sought by, andor resulting from, processes underta!en by an entity to pre"ent and deter fraud, terjemahan6 kondisi yang diinginkan" atau merupakan
hasil" dari berbagai proses yang dilaksanakan suatu entitas untuk men%egah dan menimbulkan efek jera terhadap fraud 3sebelum definisi $1#14. b. efinisi ( 3sesudah tahun *(4 !B. A process, effected by an entity#s board of directors, management, and other personnel, designed to pro"ide reasonable assurance regarding the achie"ement of effecti"eness and afficiency of operations, reliability of financial reporting, and compliance $ith applicable la$s and regulations " terjemahan 6 suatu proses yang
diran%ang dan dilaksanakan oleh e'an" manajemen dan pega'ai untuk memberikan kepastian yang memadai dalam men%apai kegiatan usaha yang efektif dan efisien" kehandalan laporan keuangan" dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lainnya yang relevan. efinisi ini dikenal sebagai definisi $1#1 3the $ommittee of #ponsoring 1rganiFations of the Treadd'ay $ommission4 yang +
merambah ke spektrum fungsi manajemen yang luas" dan bukan pada fraud sematamata. !$. Pertama" definisi $1#1 langsung menyinggung tujuan bisns yang paling mendasar
yakni
pen%apaian
sasaran-sasaran
kinerja dan
profitabilitas"
dan
pengamanan sumber daya. &edua" berkenaan dengan pembuatan laporan keuangan yang handal" termasuk laporan-laporan interim dan pengumuman kepada khalayak ramai seperti terbitan mengenai laba. &etiga" definisi ini menekankan ketaatan kepada ketentuan perundang-undangan. efinisi $1#1 sangat luas" ingin mengatur segalagalanya sehingga kehilangan kekhasan" dalam laporan $1#16 Perspektif yang berbeda-beda mengenai pengendalian intern bukanlah tidak perlu. Pengendalian intern berurusan dengan tujuan entitas dan kelompok yang berbeda-beda tertarik dengan tujuan-tujuan yang berbeda dan untuk alasan yang berbeda. #elanjutnya" laporan $1#1 menulis6 definisi yang mempunyai tujuan khusus. Meskipun suatu entitas mempertimbangkan efektivitas dari ketiga kelompok tujuan bisnis"ia mungkin juga ingin memusatkan perhatian pada kegiatan atau tujuan tertentu. engan menentukan dan menjelaskan tujuan-tujuan khusus" definisi pengendalian intern dengan tujuan yang khas.. %. efinisi 8 3!$P! *>>4 !. For the purposes of an audit of financial statement balances, an entity#s internal control structure consists of the follo$ing three elements%the control en"ironment,the accounting system,and control procedures& G#tatement on !uditing
#tandards No.@8" !pril *>>. Terjemahan6 untuk tujuan audit saldo laporan keuangan" struktur pengendalian intern suatu entitas terdiri atas tiga unsur6 lingkungan pengendalian" sistem akuntansi" dan prosedur-prosedur pengendalian. efinisi ini sederhana tetapi menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya" terutama bagi anggota !$P! yang mengharapkan adanya petunjuk. !E. SAS 53 agaknya memagari penerapan pengendalian intern untuk men%egah dan mengungkapkan fraud pada fraud yang dilakukan karya'an" yang nilainya tidak besar6 ke%urangan oleh karya'an biasanya tidak besar jumlahnya dan disembunyikan dengan %ara yang tidak membuat aktiva bersih dan laba bersih salah saji. &etidak beresan sema%am ini lebih efisien dan efektif ditangani dengan struktur pengendalian intern yang berfungsi dan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap karya'an. Selanjutnya SAS menegaskan bah'a pengendalian intern jangan diharapkan men%egah atau membuat jera terhadap fraud yang dilakukan manajemen6 penyimpangan yang besar-besar oleh manajemen di eselon atas jarang terjadi dan tidak dapat di%egah oleh prosedur pengendalian tertentu karena manajemen tingkat tinggi itu berada diatas pengendalian yang membuat jera pega'ai ?
3ke%il4 atau manajemen senior dengan mudah mematikan atau mengabaikan pengendalian tersebut. d. efinisi ; 3khusus untuk men%egah fraud4 !,. A system of 'special purpose( processes and procedures designed and practiced for the primary if not sole purpose of pre"enting or deterring fraud&
Terjemahan6 suatu sistem dengan proses dan prosedur yang bertujuan khusus" diran%ang dan dilaksanakan untuk tujuan utama" kalau bukan satu-satunya tujuan untuk men%egah dan menghalangi 3dengan membuat jera4 terjadinya fraud. !H. nilah definisi pengendalian intern yang se%ara khusus ata u spesifik ditujukan untuk menangani fraud atau fraud-spe%ifi% internal %ontrol yang akan dipakai dalam pembahasan berikut. 1.%.1Pe#ge#-a!ia# I#ter# Akti
!0.
Pengendalian ntern
adalah pengendalian intern yang dilakukan
se%ara aktif. !ktif biasanya merupakan bentuk
pengendalian intern yang paling
banyak di terapkan. #aranaIsarana Pengendalian ntern !ktif yang sering di pakai pada umumnya sudah dikenal dalam sistem akuntansi" meliputi6 a. !.
Tandatangan Tanda tangan merupakan sarana Pengendalian ntern !ktif karena dokumen yang
seharusnya ditandatangani tetapi belum ditandatangani adalah tidak sah. !sumsinya tanpa
tandatangan
apa
musti
dilaksanakan
tidak
dapat
terlaksana
3pembayaran"transfer"dll4. Masalahnya adalah bah'a mereka yang perlu mengetahui benar tidaknya tandatangan 3*4 bukan ahli memba%a tandatangan atau tulisan tangan7 3(4 tidak mempunyai kesempatan yang %ukup untuk mempelajari tandatangan yang ada pada dokumen yang bersangkutan7 384 tidak mempunyai sample tandatangan untuk mengetahui otentik5tidaknya tandatangan7 3;4 tandatangannya sendiri tidak mempunyai Jtitik-titikK yang memungkinkan analisis tandatangan yang memadai dan 3@4 tidak mempunyai pengetahuan mengenai siapa yang berhak menandatangani. b&
!.
Tandatangan kaunter )countersigning*
Pembubuhan lebih dari satu tandatangan dianggap lebih aman" khususnya bagi pihak ketiga atau pihak diluar perusahaan atau lembaga yang berangkutan.
!nggapannya adalah penandatanganan lainnya menga'asi rekannya. alam fraud" memalsu lebih dari satu tandatangan tidak lebih sukar dari memalsukan satu tandatangan. c&
!&.
Pass'ord dan PN )+ersonnel Identification umbers *
#arana ini menjadi popular ketika manusia berinteraksi dengan komputer. Tanpa pass'ord atau PN" seseorang tidak bisa mengakses apa yang diinginkannya.karena itu >
pass'ord atau PN dianggap sarana dalam Pengendalian ntern !ktif. &un%inya adalah kerahasiaan. Masalahnya" orang men%atat pass'ord atau PN-nya. $atatan ini Jbisa ditemukanK oleh pelaku fraud. 2ebih dari itu ada ke%enderungan orang JmeminjamkanK pass'ord atau PN kepada rekannya. d. !2.
Pemisahan tugas
Pemisahan tugas menghndari seseorang dapat melaksanakan sendiri seluruh transaksi. Merupakan bagian dari Pengendalian ntern !ktif karena se%ara teoritis pelaku fraud yang bertindak seorang diri tidak dapat melaksanakan fraudnya. 2atar belakang pemikirannya orang-orang yang tugasnya dipisahkan" tidak bersekongkol. e.
!M.
Pengendalian asset se%ara fisik Pengendalian asset se%ara fisik pada dasarnya mengatur gerak-gerik barang
3masuk" keluar" dan penyimpanannya4 memerlukan otorisasi. i sini justru titik lemahnya. okumen dan tandatangan mudah dipalsukan. f. !N.
Pengendalian persediaan se%ara real time )eal-time in"entory control* ni adalah perpetual in"entory yang mengikuti pergerakan persediaan se%ara
on time. Persediaan diberi bar code atau bahkan ditanam dengan radio chip yang
merekam keberadaannya. &euntungan nyatanya adalah pen%atatan menjadi akurat. &elemahannya sistem automatisasi juga mudah dimanipulasi. g. !1.
Pagar" gembok" dan semua bangunan dan penghalang fisik Perlindungan melalui pembatasan akses terhadap harta berharga sangat
popular. 0arga peralatan %anggih yang mahal seringkali memberi rasa aman yang palsu. h. !P.
Pen%o%okkan dokumen
Pen%o%okkan antara order pembelian" dokumen penerimaan barang" dan nota tagihan men%oba menghindari selisih-selisih dan kerugian bagi perusahaan. i.
!:.
,ormulir yang sudah di%etak nomornya )+re-numbered accountable forms* Men%egah penggunaan formulis berganda" bah'a formulir digunakan sesuai
urutan dan gagasannya sangat sederhana. !<. 1.%.2Pe#ge#-a!ia# I#ter# Pasi !#.
alam Pengendalian ntern Pasif dari permukaan kelihatan tidak ada
pengamanan namun ada peredam yang membuat pelanggar atau pelaku fraud jera. Peredam ini diumumkan se%ara luas" dan sistemnya memastikan hal ini. !T.
Perbedaan antara Pengendalian ntern !ktif dan Pengendalian ntern
Pasif adalah6 a. alam hal biaya" Pengendalian ntern !ktif jauh lebih mahal dari Pengendalian ntern Pasif.
b. Pengendalian ntern !ktif kasat mata atau dapat diduga dan dapat ditembus. Pengendalian ntern Pasif dilain pihak tidak kasat mata dan tidak dapat diduga 3orang yang tertangkap tangan seolah-olah mendapat lotere atau terkutuk4 dan karenanya tidak terelakkan. alam Pengendalian ntern Pasif pertanyaannya adalah seberapa nekadnya si %alon pelaku. !/. a.
Beberapa bentuk lain dari Pengendalian ntern Pasif meliputi 6
Pengendalian yang khas untuk masalah yang dihadapi (Customized Controls) !=.
#ebenarnya customi.ed controls merupakan hasil dari berpikir positif" ketika
Pengendalian ntern !ktif tidak memberikan peme%ahan. $ontohnya dari suatu lembaga di !merika. #e%ara tidak sengaja terungkap fraud yang dilakukan suatu kontraktor. a hanya menge%at satu kali 3satu lapisan %at4 tetapi menagih kepada lembaga ini seolaholah menagih menge%at dua kali" karenanya lembaga tersebut mempertimbangkan Pengendalian ntern !ktif yang mana mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. &egagalan Pengendalian ntern !ktif memberi solusi" menyebabkan seseorang yang berfikir positif menemukan ja'aban yang brilian. #etiap penge%atan pertama selesai" kontraktor juga memberi lapisan tipis dengan 'arna terang lalu melaksanakan penge%atan kedua dan biayanya tidak seberapa. Pengendalian ntern Pasif ini Customi.ed untuk masalah yang dihadapi. ejak !udit (Audit Trails)
b.
!A.
#istem yang dikomputerisasi seringkali menggunakan Pengendalian ntern
Pasif" karena ada jejak-jejak atau perubahan dalam %atatan" yang ditinggalkan atau terekam dalam sistem. ni akan menjadi Pengendalian ntern Pasif yang efektif apabila jejak-jejak yang berupa fraud dapat menunjuk kepada pelakunya. c.
!udit yang fokus (Focused Audits) !.
Focused audit adalah audit terhadap hal-hal tertentu yang sangat khusus"
yang berdasarkan pengalaman ra'an dan sering dijadikan sasaran fraud. Mungkin ada petunjuk tentang profile tertentu" apakah dari perbuatannya atau jenis transaksinya. !Y.
#e%ara psikologis" focused audits juga memberi kesan Jjangan %oba-%oba
lakukan hal ituK" selalu ketahuan dehL d.
Pengintaian atas kegiatan kun%i (surveillance ! "ey Activities) !D.
Pengintaian bisa dilakukan denga berma%am-ma%am %ara" mulai dari kamera
video yang merekam kegiatan di suatu ruangan sampai ruang ka%a dengan %ermin satu arah. #urveillan%e juga dapat dilakukan dalam jaringan %omputer" dari 'aktu ke 'aktu untuk melihat kegiatan pega'ai yang memanfaatkan fasilitas kantor. e.
Pemindahan tugas (#otation ! "ey $ersonnel) B!.
kalau kehadirannya merupakan persyaratan utama dalam melakukan fraud. #eorang *)
supervisor di bank harus ada di bank kalau ia menyele'engkan uang pelanggab yang mendapat kesan bah'a itu transaksi bank yang sah. &alau ia harus mengambil %uti dan tugasnya diambil alih oleh rekannya" mekanisme penga'asannya berjalan tanpa biaya tambahan. 1.( La#gka"!a#gka" Pe#0ega"a# Fra-
BB.
American Institute of Certified +ublic Accounts 3!$P!4 dan
beberapa organisasi profesional lainya Association of certified Fraud Examiners 3!$,,4" information system Audit and Control Association society for /uman esource management %etection
o!
Fraud "
mensposori
sebuah
dalam Buku ( pedoman
3M!4"
dan
M$revention
atau
guide
And
tentang
pen%egahaan ke%uranganM0anagement Antifraud +rograms and control%guidance to help pre"ent and detect Fraud ‖
B$.
Menurut Dabihollah
ada tiga unsur yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen perusahaan bila ingin men%egah terjadinya tindakan fraud" yaitu6 a. Men%iptakan dan mengembalikan budaya yang menghargai kejujuran dan nilai-nilai etika yang tinggi. b. Penerapan dan evaluasi Proses Pengendalian anti ke%urangan. %. Pengembangan Proses Penga'asan 31versight Pro%ess4 B.
&etiga hal tersebut akan dijelaskan maksud dan pengertian
masing- masing" seperti hal yang diba'ah ini6 1.(.1Me#0iptaka# -a# )e#ge)*a!ika# *-a/a /a#g )e#g"argai ke''ra# -a# #i!ai #i!ai etika /a#g ti#ggi.
BE.
#alah satu tanggung ja'ab organisasi adalah menumbuhkan budaya
yang menghargai kejujuran dan nilai-nilai etika yang tinggi dan menjelaskan perilaku yang diharapakan dan kesadaran dari masing-masing pega'ai" men%iptakan budaya yang menghargai kejujuran dan nilai-nilai etika tinggi hendaknya men%angkup hal-hal sebagai berikut6 a. #etting the at the top B,. Penelaahan peraturan perundang-undangan" tujuanya untuk memperoleh pengertian mengenai peraturan-peraturan yang bersifat umum yang ditetapkan pada semua instansi atau organisasi. b. Merekrut dan mempromosikan karya'an yang tepat BH. iadakan penyeleksian pada setiap perekrutan staff dan
ditempatkan
sesuai dengan bidang keahlianya. %. Pelatihan B0. #etiap anggota pada sub-sub organisasi seharusnya mengikuti pelatihanpelatihan
yang
diadakan
oleh **
pemerintah
kota
bandung
untuk
meningkatkan profesionalisme dan kualitas kerja karya'an maupun entitas itu sendiri. d. isiplin. #eluruh staff baik karya'an maupun atasan harus mentaati peraturanB. peraturan yang telah dibuat oleh instansi pemeritah kota bandung" agar kinerja staff dapat berjalan lan%ar. B. B&. 1.(.2Pe#erapa# -a# e3a!asi prses pe#ge#-a!ia# a#tira-
B2.
Fraud
tidak akan
terjadi tanpa persepsi adanya kesempatan dan
menyembunyikan perbuatannya organisasi hendaknya proaktif mengurangi kesempatan dengan 6 a. mengidentifikasi dan mengukur resiko fraud BM. dentifikasi fraud men%akup identifikasi indikator-indikator ke%urangan
sebenarnya dapat teridentifikasi jika pengendalian internal dalam entitas tersebut berjalan dengan baik. Beberapa hal yang harus dimiliki oleh entitas agar pendeteksian fraud lebih lan%ar antara lain 6 a4 Memiliki
keahlian
dan
pengetahuan
yang
memadai
dalam
mengidentifikasi indikator terjadinya fraud. b4 Memiliki sikap ke'aspadaan yang tinggi terhadap kemungkinan kelemahan pengendalian intern dengan melakukan serangkaian pengujian untuk menemukan indikator terjadinya fraud. %4 Memiliki keakuratan ke%ermatan dalam mengevaluasi indikator- indikator fraud tersebut. b. Pengurangan risiko fraud a4 Memastikan ketaatan terhadap kebijakan" ren%ana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen. b4 Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungja'abkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pen%urian" ke%urangan dan penyalahgunaan. %4 Memastikan bah'a pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat diper%aya. d4 Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen. e4 Menyarankan perbaikan-perbaikan
operasional
dalam
rangka
meningkatkan efisensi dan efektifitas %. implementasi dan monitoring pengendalian intern. BN. mplementasi dan monitoring pengendalian intern yang diterapkan kepada ba'ahan
akan
sangat
meminimalisir
terjadinya
fraud
tentunya
dengan
mengandalkan kemampuan teknis yaitu pengetahuan akuntansi dan auditing yang dibantu dengan kemampuan penyidikan *(
1.+ Me#geektika# #gsi I#ter#a! A-it -a!a) Pe#0ega"a# Fra-
B1.
Aalaupun
ke%urangan tidak
akan
internal terjadi"
auditor namun
ia
tidak harus
dapat
menjamin
menggunakan
bah'a
kemahiran
jabatannya dengan saksama sehingga diharapkan mampu mendeteksi terjadinya ke%urangan
dan dapat
memberikan
saran-saran yang
bermafaat
kepada
manajemen untuk men%egah terjadinya ke%urangan. BP. internal
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi audit
bisa
efektif
membantu
manajemen
dalam
melaksanakan tanggungja'abnya dengan memberikan analisa" penilaian" saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya adalah6 B:.
*4 nternal audit departemen harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan dalam artikata ia tidak boleh terlibat kegiatan operasional perusahaan dan bertanggungja'ab
kepada
atau
melaporkan
kegiatannya
kepada top manajemen
(4 nternal audit
departemen harus mempunyai uraian tugas se%ara tertulis"
sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas" 'e'enang dan tanggungja'abnya. 84 nternal audit harus mempunyai internal audit manual yang berguna untuk a. men%egah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas b. menentukan standar yang berguna untuk mengukur dan meningkatkan performan%e %. memberi keyakinan bah'a hasil akhir internal audit departemen sesuai dengan reOuirement dari internal audit dire%tor
;4 0arus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada internal audit departemen . ukungan tersebut dapat berupaya6 a. penempatan internal audit departemen dalam posisi yang independen b. penempatan audit staf dengan gaji yang %ukup menarik %. penyediaan 'aktu yang %ukup dari top manajemen untuk memba%a" mendengarkan dan mempelajari laporan Ilaporan internal audit departemen dan respon yang %epat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan oleh internal auditor B<.
@4 nternal audit
departemen harus memiliki sumber daya yang profesional" %apable"
bisa bersikap obje%tive dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi +4 nternal auditor harus bisa bekerjasama dengan akuntan publi% ika internal auditor sudah bisa bekerja se%ara efisien dan efektif dan bisa bekerjasama dengan akuntan publik" maka audit fee yang harus dibayar kepada &!P bisa ditekan menjadi lebih rendah karena hasil kerja internal auditor bisa memper%epat dan mempermudah penyelesaian pekerjaan &!P *8
&S.
*;
&. MENDETEKSI F#A'% BT.
Men%egah fraud adalah bagian dari fraud audit yang bersifat proaktif"
sedangkan mendeteksi fraud adalah bagian dari fraud audit yang bersifat investigatif. 1rang a'am mengharapkan suatu audit umum yang dapat mendeteksi segala ma%am fraud . i sisi lain" akuntan publik berupaya memasang pagar-pagar yang membatasi
tanggung
ja'abnya"
khususnya
mengenai
penemuan
atau
pengungkapan fraud . i antara keduanya terdapat kesenjangan. avia menyarankan fraud -spe%ifi% eamination untuk akuntansi forensik.
B/. ke%urangan
Tindakan yang dilakukan untuk mengetahui memang
benar
terjadi"
bah'a
suatu
kasus
siapa pelakunya" siapa korbannya" serta
apa yang menyebabkan ke%urangan itu terjadi. &arena ketika seorang pelaku melakukan tindakan ke%urangan pastilah ada alasan atau pendorong yang mengakibatkannya melakukan tindak ke%urangan. &un%i utama pada pendeteksian fraud adalah untuk dapat melihat adanya kesalahan dan ketidakberesan. B=.
,raud 3ke%urangan4 pada hakekatnya tersembunyi dan pelakunya
pada umumnya juga akan menyembunyikan jejaknya. 1leh karena itu" pendeteksian fraud
juga
tidak
dapat
dilakukan
langsung
dengan
melihat
jejak
yang
ditinggalkannya. Pendeteksian fraud dilakukan dengan mengidentifikasi tanda- tanda atau gejala terjadinya" kemudian dianalisis apakah tanda-tanda
itu dapat
menunjukkan identifikasi a'al terjadinya fraud. BA.
Menurut &aryono 3()*8 6 (-;4 terdapat beberapa langkah dalam
mendeteksi fraud. 2angkah a'al dari pendeteksian fraud
ialah memahami
aktivitas organisasi dan mengenal serta memahami seluruh sektor usaha. Pada pemahaman itu diidentifikasi apakah organisasi telah menerapkan pengendalian intern yang andal baik dalam ran%angan struktur pengendalian maupun dalam pelaksanaan.
2angkah
selanjutnya
adalah
dengan
memahami
tanda-tanda
penyebab terjadinya fraud. Tanda-tanda penyebab terjadinya fraud berupa berbagai keanehan" keganjilan" dan penyimpangan dari keadaan yang seharusnya serta kelemahan dalam pengendalian intern. Pendeteksian fraud terhadap gejala dan tanda-tanda fraud dapat pula dilakukan terhadap kondisi atau situasi tertentu yang disebut bendera merah 3red flags4 yaitu suatu kondisi yang memberi isyarat dini terjadinya fraud 3fraud 'arning signs4. Pendeteksian selanjutnya dilakukan dengan %riti%al point of auditing dan teknik analisis kepekaan. $riti%al point of auditing adalah teknik pendeteksian fraud melalui audit atas %atatan akuntansi yang
mengarah
pada gejala atau kemungkinan terjadinya. Teknik analisis kepekaan adalah teknik pendeteksian fraud didasarkan pada analisis dengan memandang pelaku potensial. *@
!nalisisnya ditujukan pada posisi tertentu apakah ada peluang tindakan fraud dan apa saja yang dapat dilakukan. B.
alam
pendeteksian
fraud"
auditor
independen
mempunyai
tanggung ja'ab untuk melakukan deteksi atas ke%urangan yang terjadi. Tidak hanya auditor independen" akan tetapi auditor intern maupun auditor pemerintah juga memiliki tanggung ja'ab untuk mendeteksi fraud. Tanggung ja'ab auditor independen untuk mendeteksi fraud diatur di dalam standar profesinya. alam standar Profesional !kuntan Publik diatur tentang tanggung ja'ab auditor independen untuk mendeteksi kekeliruan" ketidakberesan" dan pelanggaran hukum. BY.
Pada standar tersebut" tidak ada jaminan penuh bah'a hasil auditor
independen akan dapat mendeteksi kekeliruan" ketidakberesan" dan pelanggaran hukum. !kan tetapi" diatur keharusan bagi para auditor untuk dapat menemukan risiko bah'a suatu kekeliruan" ketidakberesan" dan pelanggaran hukum yang mungkin menyebabkan laporan keuangan berisi salah satu material. Tanggung ja'ab yang dimiliki auditor untuk mendeteksi kekeliruan dan ketidakberesan mengharuskan auditor untuk memahami karakteristik dan kerumitan yang terkait dengan berbagai karakteristik tersebut" kemudian diran%ang prosedur audit yang %o%ok dan hasilnya dievaluasi. BD. 2.1 Kese#'a#ga# a#tara Ke#/ataa# -a# Harapa# $!.
#ejak permulaan" profesi audit yang dijalankan akuntan publik
menolak emngambil tanggung ja'ab dalam menemukan fraud . alam dasa'arsa terakhir" perubahan lebih banyak dalam retorika ketimbang substansi. $B.
Tidak ada keraguan bah'a masih tetap ada kesenjangan komunikasi
antara harapan pemakai laporan keuangan dan apa yang dipraktikkan auditor independen. Para auditor independen masih berkutat pada #tatement on !uditing Pro%edure No. * 3tahun *84 yang hanya sedikit dimodifikasi dalam $odifi%ation of #tatements on !uditing Pro%edure 3*@*4 yang masih dihayati para auditor independen. $$.
Hagasan bah'a audit umum tidak diran%ang untuk mengungkapkan
ke%urangan" sampai saat ini ter%ermin dari praktik audit yang peduli dengan ke%urangan yang menyebabkan laporan keuangan tidak disajikan se%ara 'ajar. Yang tidak dipedulikan auditor independen adalah kategori fraud berupa pen%urian atau kehilangan aset. $.
Fraud ulent finan%ial reporting diartikan sebagai Jintentional or re%kless
%ondu%t" 'heteher a%t or omission" that result in materially misleading finan%ial statementK. 3Jkesengajaan atau ke%erobohan dalam melakukan sesuatu atau tidak *+
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan" yang menyebabkan laporan keuangan menjadi menyesatkan se%ara materialK4. Penyebab fraud ulent finan%ial reporting6 a. &eserakahan b. Tekanan yang dirasakan oleh manajemen $E.
alam banyak konstruksi kejahatan korporasi dimana bentuk
perseroan terbatas yang dipilih" direksinya malah menjadi boneka. Tidak jarang direksi terdiri dari mantan pejabat militer dan sipil yang &TP-nya dipinjam untuk membuat akte" padahal mereka tidak mengerti bisnis sama sekali. Fraud ulent finan%ial reporting ini dimanfaatkan untuk JmengelolaK pinjaman bank. $,. 2.2 Sta#-ar A-it #tk Me#e)ka# Fra-
$H.
&alau
auditor
independen
bekerja
tanpa
standar
audit"
ia
menempatkan dirinya dalam posisi yang sangat lemah. Terutama ketika ia memberikan audit yang diharapkan menemukan fraud . Maka diperlukan fraud spesifi% eamination. $0.
Para praktisi harus tahu apa yang mereka harapkan dari standar
untuk pemeriksaan yang se%ara spesifik ditujukan untuk menemukan fraud . #ekurang I kurangnya para praktisi harus menyadari hal I hal berikut6 a. b. %. d.
Mereka tidak bisa memberikan jaminan bah'a mereka bisa menemukan fraud #eluruh pekerjaan didasarkan atas standar audit umlah fee bergantung pada luasnya upaya pemeriksaan yang ditetapkan klien Praktisi bersedia untuk memperluas jasanya dari tahap proa%tive revie' ke tahap pendalaman apabila ada indikasi terjadinya fraud.
2.% A-it U)) -a# Pe)eriksaa# Fra-
$.
Banyak orang5perusahaan yang beranggapan bah'a !udit /mum
tidak jauh berbeda dengan pemeriksaan fraud" dibeberapa perusahan seringkali pemeriksaan fraud dilakukan oleh !uditor
#ebagai gambaran berikut adalah perbedaan mendasar antara proses
!udit /mum dan pemeriksaan fraud 6 $&. $2.ssue $1. $<. $/. ve $.
$M.
!uditing
$N.
Fraud Eamination
Timing #%ope 1bje%ti
$P.
$:. Non-re%urring $T.#pesifi% $A. !ffi blame
$Y.Non-adversarial
$D.!dversarial
*?
nship !. Metho B. !udit dology te%hniOues . Presu E. Professional mption skepti%ism H. DH. Pe#'e!asa# Ta*e!4
$. Fraud eamination te%hniOues ,.Proof
. Ti)i#g A-iti#g 4 adalah proses yang dilakukan se%ara berulang kembali3re%%uring4" teratur
dan berkala" dibeberapa perusahaann proses auditing dibagi dalam ; k'artal yang laFimnya disebubt :*" :(" :8 dan :;. perusahaan yang menerapkan type auditing seperti ini biasanya memiliki satuan kerja audit yang berlapis. untuk pemeriksaan terhadap kantor %abang berdasarkan k'artal biasanya dilakukan oleh auditor daerah" dan se%ara random dilakukan oleh kantor pusat. . Fra-
E5a)i#ati#
4 nvestigasi
atau
pemeriksaan
fraud
adalah
proses
pemeriksaan yang tidak berulang kembali3non
S0pe 6 ra#g !i#gkp
2. A-iti#g 4 ruang linkup pemeriksaan biasanya terkait dengan data keuangan. untuk proses kredit di Bank yang memiliki unit kerja Mikro biasanya melingkupi" data kredit" 1perasional dan $olle%tion. M. Fra- E5a)i#ati# 4
7*'e0ti3e
1.
A-iti#g 4 Tujuan audit adalah untuk memberikan pendapat atas ke'ajaran
laporan keuangan" di Bank yang memiliki unit kerja Mikro" tujuan audit adalah untuk memastikan bah'a proses pemberian kredit" operational dan $olle%tion sudah sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan regulator. P. Fra- E5a)i#ati# 4 Tujuan investigasi atau pemeriksaan fraud lebih kearah untuk memastikan apakah indikasi ,raud yang dilaporkan benar benar terjadi atau hanya pelanggaran prosedur biasa akibat kelalaian karya'an" serta menentukan siapakah pihak yang bertanggung ja'ab terhadap kejadian fraud tersebut 3bisa internal maupun eksternal4. :.
Re!ati#s"ip
<.
A-iti#g
4 #ifat dari !udit adalah tidak bermusuhan 3non
!dversarial4 #. ra- E5a)i#ati# 4 #ifat dari pemeriksaan fraud adalah bermusuhan 3affi blame4 karena pada ahirnya investigator atau pemeriksa harus menentukan siapakah pihak yang bertanggung ja'ab atau bersalah atas kejadian fraud tersebut. *>
T.Met"-!gi /. A-iti#g 4 !udit terutama dilakukan terhadap data keuangan =.Fra- E5a)i#ati# 4 Pemeriksaan fraud dilakukan dengan memeriksa dokumen" menganilasa data eternal" pada perbankan mikro misalnya 3surat pernyataan debitur" data debitur" #urat keterangan usaha berupa #/P5TP dll4 serta proses intervie'5interogasi terhadap karya'an internal" instansi terkait maupun pihak ketiga lainnya. A.
Pres)pti#
.
A-iti#g
4 #eorang
auditor
melakukan
tugasnya
dengan +rofesional
S!epiticism Y. Fra- E5a)i#ati# 4 seorang investigator5pemeriksa fraud melakukan tugasnya
dengan %ara mengumpulkan dan mengorganisir seluruh bukti untuk mendukung atau membantah indikasi yang dilaporkan" yang meliputi dugaan" tuduhan dan sangkaan atas fraud yang terjadi D. E!. 2.( Ta#-ata#-a ter'a-i#/a ra-8#ed Flag 9 EB.
,raud dapat
sedini mungkin
terdeteksi jika manajemen atau
internal auditor jeli melihat tanda-tanda fraud tersebut. Tanda-tanda fraud tersebut beberapa diantaranya yaitu 6 a. Terdapat perbedaan angka laporan keuangan yang men%olok dengan tahun tahun b. %. d. e.
sebelumnya. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung ja'ab yang jelas. #eseorang menangani hampir semua transaksi yang penting. Transaksi yang tidak didukung oleh bukti yang memadai. Perkembangan perusahaan yang sulit. E$.
ari penjelasan di atas" dapat diketahui dengan jelas tanda-tanda
fraud dapat dilihat dari perbedaan angka laporan keuangan yang men%olok dari tahun-tahun sebelumnya.
0al
ini disebabkan karena adanya manipulasi laporan
keuangan yang dilakukan oleh pelaku untuk menutupi fraud sehingga timbul perbedaan angka-angka. Pembagian tugas dan tanggung ja'ab yang tidak jelas juga dapat memi%u seseorang melakukan fraud karena karya'an dapat bertindak semena-mena. E.
#ebagian besar bukti-bukti ke%urangan merupakan bukti-bukti
tidak sifatnya langsung. Petunjuk adanya ke%urangan biasanya ditunjukkan oleh mun%ulnya gejala-gejala 3symptoms4 seperti adanya perubahan gaya hidup atau perilaku seseorang" dokumentasi yang men%urigakan" keluhan dari pelanggan ataupun ke%urigaan dari rekan sekerja. Pada a'alnya" ke%urangan ini akan ter%ermin melalui timbulnya karakteristik *
tertentu"
baik
yang
merupakan kondisi 5 keadaan lingkungan" maupun perilaku seseorang. &arakterikstik yang bersifat kondisi 5 situasi tertentu" perilaku 5 kondisi seseorang personal tersebut dinamakan EE.
#ed
!lag )Fraud indicators*&
Meskipun timbulnya red flag tersebut tidak selalu merupakan
indikasi adanya ke%urangan" namun red flag ini biasanya selalu mun%ul di setiap kasus ke%urangan yang terjadi. E,.
Pemahaman dan analisis lebih lanjut terhadap ed flag tersebut
dapat membantu langkah selanjutnya untuk memperoleh bukti a'al atau mendeteksi adanya ke%urangan.
Berikut adalah gambaran
se%ara garis
besar pendeteksian ke%urangan berdasar fraud tree oleh ACFE . 1. Ke0ra#ga#
EH.
Lapra# Kea#ga# (Financial Statement
Fraud 9.
&e%urangan dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapat
dideteksi melalui analisis laporan keuangan sebagai berikut6 *4 analisis vertikal" yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara item-item dalam laporan laba rugi" nera%a" atau 2aporan arus kas dengan menggambarkannya dalam persentase. #ebagai %ontoh" adanya kenaikan persentase hutang niaga dengan total hutang dari rata-rata (>C menjadi @(C dilain pihak adanya penurunan persentase biaya penjualan dengan total penjualan dari ()C menjadi *?C
mungkin
dapat
menjadi
satu
dasar adanya pemeriksaan
ke%urangan.
(4 analisis
horiFontal"
yaitu
teknik untuk menganalisis persentase-
persentase perubahan item laporan keuangan selama beberapa periode laporan. #ebagai %ontoh adanya kenaikan penjualan sebesar >)C sedangkan harga pokok mengalami kenaikan *;)C. engan asumsi tidak ada perubahan lainnya dalam unsur-unsur penjualan pembelian"
maka
hal
ini
dapat
dan
menimbulkan sangkaan adanya
pembelian fiktif" penggelapan" atau transaksi illegal lainnya. %9 analisis rasio" yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai-nilai item dalam laporan keuangan. #ebagai %ontoh adalah current ratio" adanya penggelapan uang atau pen%urian kas dapat menyebabkan turunnya perhitungan rasio tersebut. 2. Ke0ra#ga# Asset Missapprpriati# E0. Teknik untuk mendeteksi ke%urangan-ke%urangan
kategori
ini sangat
banyak variasinya. Namun" pe)a"a)a# /a#g tepat atas pe#ge#-a!ia# i#ter# /a#g
*aik
-a!a)
psps
terse*t
aka# sa#gat )e)*a#t -a!a)
)e!aksa#aka# pe#-eteksia# ke0ra#ga#. engan demikian" terdapat banyak
sekali
teknik
yang
dapat
dipergunakan ()
untuk mendeteksi
setiap kasus
penyalahgunaan aset. Masing-masing jenis ke%urangan dapat dideteksi melalui beberapa teknik yang berbeda.
E. Misalnya"
untuk
metode
mendeteksi
deteksi
sangat
efektif
deteksi
akan
yang bila
ke%urangan
dapat
digunakan.
digunakan
menunjukkan
dalam pe)*e!ia#
se%ara
anomalies
ada beberapa
Metode-metode tersebut
akan
kombinasi gabungan" setiap metode 5 gejala penyimpangan yang dapat
diinvestigasi lebih lanjut untuk menentukan ada tidaknya ke%urangan. #elain itu" metode-metode tersebut
akan
menunjukkan
pengendalian intern dan mengingatkan
kelemahan-kelemahan
dalam
5 memberi peringatan pada auditor
akan adanya potensi terjadinya ke%urangan di masa mendatang. E. l revie' E&.
!nalyti %a #uatu revie' atas berbagai akun yang mungkin menunjukkan
ketidak biasaan atau kegiatan-kegiatan yang tidak diharapkan. #ebagai %ontoh adalah perbandingan antara pembelian barang persediaan dengan
penjualan bersihnya yang dapat mengindikasikan adanya pembelian yang terlalu tinggi atau terlalu rendah biala dibandingkan dengan tingkat penjualannya. Metode analitis lainnya adalah perbandingan pembelian persediaan bahan baku dengan tahun sekarang yang mungkin mengindikasikan adanya ke%urangan overbilling s%heme atau ke%urangan pembelian ganda. E2. EM. #tatisti%al sampl ing EN. #ebagaimana dapat
persediaan"
dokumen
dasar
se%ara sampling untuk menentukan
diuji
pembelian
ketidakbiasaan
3irregularities4" metode deteksi ini akan efektif jika ada ke%urigaan terhadap satu attributnya" misalnya pemasok fiktif. #uatu daftar alamat P1 B1 akan mengungkapkan adanya pemasok fiktif
E1. E:.
EP. =endor %omplaints
or
outsider
E<.
&omplain
5
keluhan
pihak
lain merupakan
alat
dari deteksi
konsumen" yang
pemasok"
baik
yang
atau dapat
mengarahkan auditor untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
ET.
E#. #ite obser vation E/.
visit
I
1bservasi ke lokasi biasanya dapat mengungkapkan
ada
tidaknya pengendalian intern di lokasi-lokasi tersebut. 1bservasi terhadap
bagaimana transaksi akuntansi dilaksanakan kadangkala akan memberi (*
peringatan pada $,E akan adanya daerah-daerah yang mempunyai potensi bermasalah E=. EA.
alam banyak kasus ke%urangan" khususnya kasus pen%urian
dan penggelapan aset" biasanya terdapat tiga faktor" yaitu6
E. a. ada satu tekanan pada seseorang" seperti kebutuhan keuangan" EY. b. adanya kesempatan untuk melakukan ke%urangan dan menyembunyikan ke%urangan yang dilakukan" E:. %.
adanya %ara pembenaran perilaku tersebut yang sesuai
dengan tingkatan integritas pelakunya" %. Krpsi
,!.
#ebagian besar ke%urangan ini dapat dideteksi melalui keluhan dari
rekan kerja yang jujur" laporan dari rekan" atau pemasok yang tidak puas dan menyampaikan ke%urangan
ini
komplain
ke
kemudian
perusahaan.
dilakukan
!tas
analisis
sangkaan terjadinya
terhadap tersangka atau
transaksinya. Pendeteksian atas ke%urangan ini dapat dilihat dari karakteristik 3ed flag 4 si penerima maupun si pemberi. 1rang-orang yang menerima dana korupsi ataupun penggelapan dana pada umumnya mempunyai karakteristik 3red flag 4 sebagai berikut6 *4 The 1ig Spender (4 The 2ift ta!er 84 The 3dd couple ;4 The ule brea!er @4 The Complainer +4 The 2enuine need
,B.
#edangkan
orang
yang
melakukan
pembayaran
mempunyai karakteristik 3red flag 4 sebagai berikut6
*4 (4 84 ;4
The Slea.e factor The too Succesful bidder +oor 4uality, higher prices The one-person operation
,$. 2.+ Pe!a'ara# -ari Reprt t t"e Nati#s
a.
4 diketahui karena ada yang membo%orkan. ()C di ())> terungkap se%ara kebetulan. %. @*"?C fraud yang dilakukan oleh pemilik" terungkap karena bo%oran. @?"?C bo%oran datang dari karya'an.
((
2.; S"rt $ase terkait Deteksi FraFD. S"rt0ase 1
,E.
ennis" seorang teman lama di kampus" menghubungi !nda minggu
lalu. ennis memiliki beberapa usaha pen%u%ian mobil" dan ia per%aya bah'a penipuan laporan keuangan yang mungkin terjadi. 3ia membayar bonus pada setiap manajer %u%i mobil jika suatu tingkat tertentu laba diperoleh dan kha'atir bah'a terdapat beberapa manajer yang melebih-lebihkan laba untuk mendapatkan bonus lebih tinggi4. ennis datang hari ini untuk melihat apakah !nda dapat membantu dia menentukan jika ke%urigaannya adalah valid. ia memba'a serta laporan keuangan untuk setiap %u%i mobil 3laporan laba rugi" nera%a" dan laporan arus kas4 untuk lima tahun terakhir. FF. Jawab:
,H.
alam mendeteksi terjadinya fraud" dapat melakukan Janalisis terhadap
laporan keuanganK perusahaan pen%u%ian mobil dengan menggunakan metodemetode tertentu" diantaranya6 *
Membandingkan saldo akun dalam laporan keungan antar periode ,0.
Metode ini melihat langsung saldo dalam setiap akun dalam laporan
keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya" apakah terdapat perubahan ke arah yang diharapkan dan apakah besarnya perubahan adalah 'ajar apa tidak. (
Menghitung rasio. ,.
Menghitung rasio laporan keuangan suatu periode dan periode berikutnya
kemudian membandingkannya antar periode. Metode ini untuk melihat apakah perubahan likuiditas" efisiensi" solvabilitas" dan profitabilitas terjadi seperti yang diharapkan. Perubahan rasio yang tidak masuk akal sering hasil dari aktivitas fraud oleh manajer. 8
Melakukan analisis vertikal ,.
Mengubah angka laporan keuangan menjadi bentuk persentase. /ntuk
nera%a" total aset ditetapkan *)) persen" dan semua saldo lainnya adalah persentase dari total aset. 0al ini untuk mempermudah melihat bagian-bagian dalam laporan keuangan dan memeriksa kontribusi suatu akun terhadap keseluruhan total nera%a dan laporan lainnya. ;
Melakukan analisis horisontal ,&.
!nalisis ini mengkonversi laporan ke dalam angka yang lebih mudah
dipahami" dan kemudian angka tersebut dibandingkan dari periode ke periode. #ehingga mempermudah dalam melihat perubahan angka akun-akun dalam laporan keuangan antar periode. (8
FL. S"rt0ase 2
,M.
Penipuan besar sering dapat dideteksi dengan melakukan analisa keuangan.
Meskipun analisis sema%am itu dapat meningkatkan pusat perhatian" tidak semua bendera merah adalah hasil dari kegiatan penipuan. Penjelasan yang masuk akal sering ada untuk anomali dalam laporan keuangan. 2aporan arus kas adalah satu laporan keuangan yang dianalisis untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya penipuan. Pernyataan ini untuk &elly Enterprises" n%" selama tiga tahun ditunjukkan dalam tabel pada 0alaman di ba'ah ini. FN.
*
dentifikasi kemungkinan terjadinya bendera merah.
(
Menunjukkan jika ada penjelasan yang masuk akal untuk bidang yang menjadi pusat perhatian.
,1. a'ab6 (;
*
&emungkinan terjadinya bendera merah dalam laporan arus kas6 alam 2aporan !rus &as" kenaikan atau penurunan yang tidak masuk akal menjadi Jred flagK dan harus diselidiki . &arena laporan arus kas berfokus pada perubahan. alam
&asus
ini terdapat perbedaan
peningkatan dan penurunan arus kas6 ,P. Q &as bersih dari aktivitas operasi yang lebih tinggi R*)) dari pada perhitungan yang seharusnya pada tahun ()*( 3harusnya 8 menjadi ;4"
dan lebih rendah R8) dari pada perhitungan yang
seharusnya pada tahun ()** 3harusnya ?() menjadi +)4 ,:. Q &as bersih dari aktivitas pembiayaan yang lebih besar R8)) daripada perhitungan yang seharusnya pada tahun ()**. ,<.
(@
(
,#. Penjelasan yang masuk akal untuk bidang yang menjadi pusat perhatian6 ,T. &arena laporan arus kas berfokus pada penurunan dan peningkatan arus kas " yang menjadi fokus perhatian adalah6 ,/. Q Mengapa piutang turun se%ara signifikan.9 ,=. Q Mengapa terjadi peningkatan persediaan 3penurunan49 ,A. Q Mengapa terjadi peningkatan hutang 3penurunan49 ,. Q Mengapa ada peningkatan hutang ketika persediaan menurun9 ,Y. Q Mengapa aset dijual 3dibeli49 ,D. Q ari mana uang untuk membayar dividen9
H!. G&.
H$. GD.
(+
%. PR7FIL PELAKU< K7R&AN< DAN PER&UATAN FRAUD %.1 Pri!i#g
HE.
Profiling adalah upaya untuk mengidentifikasi profil. Profiling daam
memberantas kejahatan bukanlah upaya baru. GF.
GG.
Pri! Pe#'a"at Kera" Pti" -i A)erika Serikat
*. 2aki-laki" kulit putih" berpendidikan #* (. #uka mengambil risiko 8. Egois ;. ngin mengetahui @. &einginan untuk mengabaikan atau melanggar ketentuan dan sedapat mungkin men%ari jalan pintas +. Bekerja sepanjang hari bahkan di akhir pekan sehingga memberi kesan bah'a ia pekerja keras. ?. i ba'ah tekanan dan penyendiri" meskipun pada saat yang sama ia mempunyai hubungan kerja yang erat dengan pemasok tertentu. >. Termotivasi oleh ketamakan dan materi"menghamburkan uang se%ara teratur.
hadiah-hadiah
yang
bersifat
. Berada dalam kesulitan keuangan GH. GI.
H.
Tabel diatas menunjukkan profiling yang dilakukan !sso%iation of
$ertified ,raud Eaminers di !merika #erikat. Beberapa %atatan sehubungan dengan profil pada tabel tsb 6 a. alam profil tersebut se%ara spesifik disebutkan bah'a profil pelaku kejahatan kerah putih adalah orang berkulit putih. #ebaliknya" profil pelaku kejahatan perampokan" pembunuhan dan kejahatan lain dengan kekerasan menunjuk kepada kelompok etnis minoritas yang tidak berpendidikan dan tidak mempunyai lapangan kerja. /ntuk dapat melakukan kejahatan kerah putih" seseorang mesti menduduki jabatan Jkerah putihK. an melalui berbagai program pemerintah disana" kelompok minoritas seperti etnis !fro !meri%an dan 2atino" mulai memperoleh peluang menduduki jabatan kerah putih. b. Pelaku
kejahatan
kerah putih
di !merika
#erikat
berasal
dari kelompok
berpenghasilan menengah ke atas. &arena sering dihubungkan dengan ketamakan. (?
%. #ejalan dengan argumen yang menjelaskan profil etnis dan kelompok penghasilan menengah ke atas" kita dapat memaklumi profil pendidikan mereka. H&.
Profiling penting dan bermanfaat" hanya kita perlu memahami makna
dari profil yang dihasilkan. i pasar uang dan pasar modal" profil pelaku fraud sering kali mengagumkan. Mereka %erdas" mempunyai tra%k re%ord yang luar biasa" pekerja keras dan %enderung menjadi informal leader dengan kharisma yang melampaui 'e'enang yang diberikan jabatan. Ni%k 2esson dalam kasus Barings Bank merupakan profil pelaku fraud yang bersifat spekulatif di bursa valuta asing. H2.
#arbanes 1ley !%t didasarkan atas profiling dari para auditor yang
tidak independen" yang membuat audit mereka tumpul. ari sinila disyaratkan ketentuan rotasi partner" batasan mengenai pemberian jasa non audit" persyaratan ketat jika seseorang pindah dari &!P ke kliennya dan sebaliknya. HM. %.2 Pri!i#g -a!a) Ke'a"ata# Terrga#isasi HN.
Heorge !. Manning" seorang akuntan forensik dari kantor pajak
!merika #erikat menulis mengenai profile dari organisasi yang melakukan kejahatan yang terorganisasi. H1.
alam masyarakat dengan beraneka ragam etnis seperti di !merika
#erikat" profiling dilakukan dari segi budaya atau kebiasaan etnis yang bersangkutan. Manning juga membahas beberapa %iri penjahat dari etnis !sia yaitu 6 a. Menyepelekan dan tidak menganggap penegak hukum sebagai abdi masyarakat. i !sia" penegak hukum berfungsi untuk melindungi merea yang berkuasa dan pertai meraka. b. Men%iptakan Jmata uang ba'ah tanahK dengan mempertukarkan komoditas. Mata uang ba'ah tanah ini memungkinkan mereka menghilangkan jejak dokumen dan melakukan penyelundupan pajak. Biasanya mereka menanamkan uang mereka dalam emas" permata" intan dan berlian. %. Menyelenggarakan Jperkumpulan simpan pinjamK yang sangat informal. Terdiri atas *)-() orang" umumnya 'anita. Terjadi ta'ar mena'ar untuk penggunaan uang dalam periode tertentu. Pemenangnya adalah pena'ar tertinggi. d. #etiap pejabat dapat dibeli dengan penyuapan yang biasa terjadi di !sia. HP.Beberapa kebijakan &P& yang merupakan ke'ajiban bagi pimpinan &P& 6 a. Memberitahukan kepada pimpinan lain mengenai pertemuan dengan pihak lain. b. Menolak dibayari makan" biaya akomodasi dan bentuk kesenangan lain oleh siapa pun. %. Membatasi pertemuan di ruang publik.
(>
d. Memberitahukan kepada pimpinan lain mengenai keluarga" ka'an" dan pihak lain yang se%ara intensif masih berkomunikasi. H:.
#EM!$!M
P<1,2NH
6
$1NT10
PE
D!M!N
PEN!!0!N BE2!N! H<.
i Faman 0india Belanda" penjajah membuat sema%am profil dari
pembukuan pedagang Tionghoa" ndia" !rab dan epang. Praktik-praktik pembukuan ini didokumentasikan oleh a'atan Pajak pada 'aktu itu pada tahun *8?. H#.
Para pelepas uang" dan kemudian para bankir" juga membuat profil
dari pedagang-pedagang Tionghoa dari berbagai etnis. Profil ini menjelaskan bidang spesialisasi perdagangan dan industri masing-masing etnis7 gejala adanya over%ro'ding karena kelompok etnis %enderung meniru bidang usaha sesama mereka7 kondisi gagal bayar7 %iri-%iri khas dalam berdagang %.% Pri!i#g Ter"a-ap Per*ata# 8Ke'a"ata#
HT.
Profiling dapat dilakukan dalam upaya mengenal perbuatannya atau
%ara melaksanakan perbuatannya 3modus operandi4. Profil dari fraud disebut juga tipologi fraud. H/.
Berbagai
lembaga
besar
3Bank
ndonesia"
irjen
Pajak"dsb4"
mengumpulkan tipologi fraud yang ada di 'ilayahnya" untuk mengantisipasi jenis fraud yang mun%ul dalam 'ilayah lembaga tersebut. G=.
Pakar-pakar hukum pidana mengkompilasi kasus-kasus tindak pidana
berdasarkan konsep hukum yang diterapkan" untuk memudahkan menyiapkan argumen dalam kasus serupa. %.( Pri! Kr*a# Fra-
HA.
Profiling dapat dilakukan juga pada korban fraud. Tujuannya untuk
memudahkan target penyebaran informasi. H.
#urat-surat kabar sering memberitakan orang yang mudah menjadi
korban kejahatan tertentu. i ndonesia sendiri dalam beberapa 'aktu sempat ramai dengan berbagai ma%am aksi penipuan berkedok JhadiahK yang meminta korban membayar sejumlah uang tertentu" dan juga berbagai bentuk yang lain yang umumnya %enderung mirip. %.+ Lati"a# Pri!i#g
HY.
#eorang akuntan forensik memerlukan pendidikan" pelatihan" dan
praktik yang %ukup untuk men%apai tingkat keterampilan yang memadai dalam profiling. (
HD.
#alah satu bentuk latihan 6
0!.
Peserta diberi foto dan keterangan singkat para pelaku korupsi dalam
penyuapan" yang berasal dari fakta dalam persidangan dan informasi yang sudah tersiar. Peserta diminta mem-profile para pemberi suap. 0B.
alam latihan ini" tidak hanya kesamaan latar belakang dan %iri
pelaku saja yang perlu dihasilkan" tetapi juga harus dapat dimanfaatkan &P& untuk program pen%egahan korupsi 0$.
llustrasi di ba'ah ini memberikan sebuah gambaran sederhana
bah'a kita seringkali terke%oh dengan penampilan seseorang dalam kaitannyadengan perbuatan fraud.
ua orang 3laki-laki4 masuk ke sebuah bank. #atu orang memakai jas dan berdasi sambil menenteng tas JnotebookK" rambutnya terpotong rapi dan dari tubuhnya ter%ium aroma parfum terkenal. #atu orang lainnya berambut gondrong" memakai T-shirt ber%elana jeans" seluruh tangannya dipenuhi dengan tatoo sambil menenteng helm motor di tangannya.
0. 0E.
ika kita menjadi petugas bank dimaksud" manakah dari kedua
orang ini yang kita yakini akan melakukan perbuatan jahat terhadap bank9 0,.#ebagian besar di antara kita sepakat" bah'a laki-laki yang menggunakan jas adalah
orang
yang
dalam
posisi
tidak untuk
melakukan
perbuatan fraud
terhadap bank. #ehingga dalam posisi sedemikian laki-laki yang berjas tadi yakin bah'a kemungkinan ia untuk di%urigai akan memperdayai bank sangat ke%il dibandingkan laki-laki lain yang masuk bersamanya. #uatu tanggapan umum yang sering terjadi dalam lingkungan kerja kita" jika
seorang
rekan
kerja
dituduh
melakukan perbuatan fraud" adalah kalimat yang laFim kita dengar" J#aya tidak yakin dia melakukan itu......dia adalah
staf
saya
yang
paling
dapat
diper%aya.....atau rekan kerja saya yang paling baik.....atau......3pujian-pujian dan rasa ketidakper%ayaan lainnya4K.
#ehingga
tidak jarang terjadi pelaku fraud
adalah orang yang sama sekali tidak di%urigai" orang keper%ayaan" dan orang yang seringkali bekerja sama se%ara baik dengan korbannya. HG.
HH.
8)