Bahan Ajar Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD, NONFORMAL DAN INFORMAL 2012
1
A. Latar Belakang Perencanaan Kegiatan pembelajaran sangat membantu pendidik dalam mengarahkan dan mengoptimalkan kegiatan belajar melalui bermain anak sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal pula. Dengan adanya perencanaan kegiatan pembelajaran, pendidik dapat menyusun dan mengatur serta memperkirakan kemampuan dasar (tujuan) yang akan dicapai, bentuk dan langkah kegiatan belajar mengajar (termasuk di dalamnya pemilihan dan penggunaan bahan, metode, dan media yang sesuai) serta bentuk dan kegiatan penilaian yang akan dilakukan baik terhadap proses belajar mengajar maupun terhadap perkembangan anak. Mengingat penting dan sangat bermanfaatnya perencanaan kegiatan pembelajaran
maka
pendidik
harus
mengenal,
mempelajari
serta
menggunakan perencanaan kegiatan pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sebagai suatu system, program pembelajaran harus dilakukan secara teratur dan sistematis. Oleh karena itu sebelum program pembelajaran dilaksanakan maka harus disusun dan dirancang suatu bentuk perencanaan kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan dengan mudah oleh pendidik PAUD. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomer 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomer 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Peserta Usia Dini, maka seluruh penyelenggaraan program PAUD harus mengacu pada standar tersebut. Namun, kondisi di lapangan masih banyak pendidik yang belum memahami dan belum mampu menyusun perencanaan
kegiatan
pembelajaran.
Padahal
perencanaan
kegiatan
pembelajaran merupakan inti sebuah program pendidikan anak usia dini. Berdasarkan
hal
tersebut,Direktorat
PPTK
PAUDNI
perlu
memfasilitasi kebutuhan pendidik tersebut dengan menyiapkan bahan ajar perencanaan kegiatan pembelajaran khususnya dalam menyusun Rencana 2
Kegiatan Harian. Sedangkan langkah penyusunan program tahunan, program semester dan Rencana kegiatan Mingguan akan di jelaskan di bahan ajar Pengembangan Pengembangan Perencanaan Perencanaan Pembelajaran Pembelajaran di diklat berjenjang tingkat lanjutan. Dengan disusunnya bahan ajar ini diharapkan dapat membantu dan memudahkan pembina dan pendidik dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran di PAUD sehingga pembelajaran lebih terarah, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
B. Tujuan Tujuan dari penulisan bahan ajar ini adalah sebagai acuan bagi pelatih dan peserta Diklat Berjenjang tingkat Dasar dalam: 1. Memahami pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran 2. Memahami prinsip-prinsip dalam penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran 3. Menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran khususnya Rencana Kegiatan Harian
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup bahan ajar penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran ini terdiri
dari:
1. Pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran 2. Prinsip-prinsip dalam penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran 3. Tahapan Penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran
D. Petunjuk Belajar Untuk membantu Anda dalam mempelajari bahan ajar perencanaan kegiatan pembelajaran ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:
3
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan ajar ini. 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian pengertian demi pengertian melalui pemahaman pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan peserta lain. 4. Untuk memperluas wawasan, wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan menemukan bacaan dari berbagai sumber, sumber, termasuk dari internet. 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dengan teman sejawat. 6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar isi bahan belajar ini. 7. Cocokkan jawaban jawaban Anda dengan kunci kunci jawaban dalam bahan bahan ajar
4
A. Kompetensi Memiliki kemampuan dalam menyusun menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran pembelajaran
B. Indikator 1. Memahami pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran 2. Memahami
prinsip-prinsip
penyusunan
perencanaan
kegiatan
pembelajaran 3. Menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran
C. Materi/Sub Materi 1. Pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran 2. Prinsip-prinsip penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran 3. Langkah-langkah penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran
D. Metode 1. Ceramah 2. Curah pendapat 3. Penugasan (individu dan kelompok) 4. Diskusi kelompok 5. Presentasi Hasil kerja kelompok
E. Penilaian 1. Test (Pre test dan dan post test) 2. Observasi 3. Penugasan individu dan kelompok
F. Alokasi Waktu 1. 8 jam pelatihan, 3 jam teori dan 5 jam praktek
5
G. Sumber Belajar 1. Permendiknas no 58 tahun 2009 2. Menu Pembelajaran Generik 3. Bahan Ajar Bermain dan Anak 4. Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran 5. Bahan Ajar Strategi Pembelajaran
H. Media Pembelajaran 1. LCD 2. Laptop 3. Screen 4. Kertas plano 5. ATK (spidol/marker, pen) 6. Kertas HVS 7. Papan whiteboard
6
A. Konsep Perencanaan kegiatan pembelajaran Perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses pembuatan rencana, model, pola, bentuk, konstruksi yang melibatkan pendidik, peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan yang tersusun secara sistematis agar terjadi proses
pembelajaran
yang
efektif
dan
efisien
dalam
mencapai
tujuan
pembelajaran yang yang telah ditetapkan ditetapkan (UNY Web Page). . Perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan satu tahapan penting yang
harus
dilakukan
oleh
seorang
pendidik
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran, pendidik dapat menetapkan tujuan yang akan dicapai, cara mencapainya, alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, serta alat evaluasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi perkembangan anak. Oleh karenanya, perencanaan kegiatan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik dalam mempersiapkan, melaksanakan dan melakukan evaluasi. Bagi seorang pendidik menyusun rencana pembelajaran bagi anak usia dini merupakan sebuah tantangan khusus, karena anak-anak usia ini penuh dengan energi dan memiliki keingintahuan alamiah tentang dunia mereka serta antuasiasme untuk belajar dan menjelajahi hal-hal baru. Karena itulah dalam menyusun rencana pembelajaran harus sarat dengan kegiatan-kegiatan main yang mampu menarik perhatian mereka, penuh dengan kebebasan bereksplorasi dan berkreativitas. Rencana pembelajaran merupakan gambaran kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran lembaga. Di dalam rencana pembelajaran termuat aktivitas secara keseluruhan sebelum kegiatan yang sesungguhnya dilaksanakan. Rencana pembelajaran yang disusun secara baik menjadi jaminan separuh kegiatan telah berhasil dilaksanakan. Sebaliknya 7
bila pendidik gagal merencanakan sama halnya dengan merencanakan kegagalan. Rencana pembelajaran yang efektif digambarkan dengan indikator berikut: a. Anak terlibat aktif b. Tujuan dijabarkan dijabarkan dengan jelas dan terukur c. Aktivitas penyajian materi/isi kurikulum dilakukan dengan dengan cara belajar belajar melalui bermain yang bermakna, terfokus dan merupakan perubahan yang disengaja d. Dibangun dari pengalaman belajar sebelumnya e. Menyeluruh (mencakup (mencakup proses proses pembelajaran, pembelajaran, metode, media, evaluasi, evaluasi, dll) f. Ditujukan untuk kepentingan anak.
Rencana pembelajaran disusun dengan cara menjabarkan aspek-aspek perkembangan yang ada dalam Menu Pembelajaran Generik atau dalam Tingkat Pencapaian Perkembangan pada Standar Nasional PAUD. Menu Pembelajaran Generik berisi standar perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada usia tertentu. Aspek perkembangan tersebut mencakup Agama dan Nilai Moral, Fisik, Kognitif, Bahasa, Sosial-Emosi dan Seni. Pertumbuhan dan perkembangan anak disusun berdasarkan kelompok usia anak: 0 – 0 – 1 1 tahun, 1 – 1 – 2 2 tahun, 2 – 2 – 3 3 tahun, 4 – 5 – 5 tahun, dan 5 – 5 – 6 6 tahun. Tingkat Pencapaian Perkembangan pada Standar Nasional PAUD menjabarkan tentang pertumbuhan dan perkembangan yang berhasil dicapai anak pada suatu tahap tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai merupakan integrasi aspek fisik (motorik kasar dan halus), kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta pemahaman moral dan agama. Tingkat pencapaian perkembangan disusun disusun berdasarkan berdasarkan kelompok usia anak: 0 – < 2 tahun, 2 – < 4 tahun dan 4 – 4 – ≤ 6 tahun. Pengelompokan usia 0 – 0 – < 1 tahun dilakukan dalam rentang tiga bulanan
karena pada tahap usia ini, perkembangan perkembangan anak
berlangsung sangat pesat. Pengelompokan usia 1 – < – < 2 tahun dilakukan dalam rentang enam enam bulanan bulanan
karena pada tahap usia ini, perkembangan anak
8
berlangsung tidak sepesat usia sebelumnya. Untuk kelompok usia selanjutnya, selanjutnya, pengelompokkan dilakukan dalam rentang waktu pertahun. Bila dicermati baik pada Menu Pembelajaran Generik maupun Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Standar Nasional PAUD mencantumkan semua aspek perkembangan yang berhasil dicapai anak pada usia tertentu. Sedikit berbeda pada rumusan Tingkat Pencapaian Perkembangan, aspek perkembangan Seni diintegrasikan pada semua aspek perkembangan yang ada. Dengan demikian, pendidik dapat mengacu pada kedua standar ini. Rencana
pembelajaran
digunakan
untuk
memberi
arahan
dalam
menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran anak. Rencana pembelajaran yang tepat akan memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar dan tahap perkembangan anak. Oleh karena itu, rencana pembelajaran perlu dievaluasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
B.
Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kegiatan Pembelajaran 1. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran yaitu: Mengembangkan semua Mengembangkan Memuat
aspek perkembangan
tujuan pembelajaran berdasarkan pada minat dan kebutuhan
anak Kegiatan
yang direncanakan membangun pengalaman anak baik
bekerja secara individu maupun dalam kelompok Memuat
ragam
pilihan
kegiatan
main
yang
mendukung
main
sensorimotor/main yang menggunakan indera dan motorik, main peran, dan main pembangunan/main yang menghasilkan karya Mendukung
kegiatan main yang menyenangkan, menantang, bermakna,
dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari Berbasis
pada agama, budaya setempat dan mengenalkan ragam
budaya dalam kegiatan yang sesuai
9
Mengembangkan
wawasan anak tentang diri, keluarga dan lingkungan
sekitarnya Mendukung keterlibatan orang
tua
2. Langkah-Langkah Penyusunan rencana kegiatan kegiatan pembelajaran: pembelajaran:
1. Menetapkan tahap perkembangan yang sesuai dengan usia anak
2. Menetapkan indikator kemampuan yang akan dicapai
3. Menetapkan konsep pengetahuan dan materi/isi kurikulum yang akan dikenalkan pada anak 4. Menetapkan tema untuk pembelajaran 5. Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
6. Menyiapkan alat, bahan sesuai dengan rencana yang sudah disusun
Enam langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana pembelajaran di atas saling terkait satu dengan lainnya, sehingga tidak dapat menghilangkan satu langkah, dan melompat ke langkah berikutnya.
2.1. Tahap 1 Menetapkan tahap perkembangan yang sesuai usia anak Tahap awal untuk menyusun rencana pembelajaran adalah memahami tahap perkembangan kelompok anak yang kita bina. Tahap perkembangan dilihat dari menu generik atau Tingkat Pencapaian Perkembangan sesuai dengan kelompok usia. Misalnya kita membina kelompok anak usia 4-5 tahun maka yang perlu kita lihat perkembangan untuk anak usia 4-5 tahun saja. Tapi jika kita membina kelompok anak usia 4-6 tahun maka yang dilihat perkembangan di usia 10
4-5 dan 5-6 tahun, lalu kita ambil kemampuan yang paling dekat dengan kemampuan anak-anak kita pada umumnya.
Contohnya perkembangan kemampuan awal anak usia 4-5 tahun di Tingkat Pencapaian Perkembangan tertulis Perkembangan tertulis sebagai berikut: ASPEK PERKEMBANGA N 1. Motorik Motorik Kasar
INDIKATOR PERKEMBANGAN Menari menirukan gerakan-gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat pesawat terbang, dsb. Melakukan gerakan menggantung (bergelayut). Mampu melakukan gerakan engklek. Melempar dan menangkap bola. Mengkoordinasikan jari-jari tangan dengan mata dalam melakukan gerakan yang lebih rumit secara baik. Memasang dan melepas kancing baju. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni (menggambar, melukis, dll). Membuat suatu suatu bentuk dengan lilin/tanah lilin/tanah liat (wax, clay ). ).
Motorik Halus
2. Kognitif Mengenal pengetahuan umum dan yang terkait dengan sains.
Mengenal konsep bentuk, warna, ukuran dan pola. Mengenal konsep angka, huruf. 3. Bahasa Menerima Bahasa. Mengungkapkan Bahasa.
Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (kursi sebagai mobil). Memahami prinsip sebab-akibat tentang alam sekitar seperti daun bergerak karena angin bertiup, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran. Mengenal pola AB AB dan ABC ABC.
Menyebutkan beberapa angka dan huruf.
Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.). Mengutarakan pendapat kepada orang lain. Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau ketidaksetujuan. ketidaksetujuan. Menceritakan kembali cerita/ dongeng yang pernah didengar.
11
4. Sosial-Emosional Mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan.
Mulai menunjukkan sikap mandiri seperti dalam memilih kegiatan. Mulai mampu berbagi, menolong, dan membantu teman. Mulai antusias dalam melakukan kegiatan kompetitif yang positif. Menahan perasaan dan mengendalikan reaksi seperti marah tetapi tidak memukul. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.
5. Pemahaman Moral dan Agama Merespons halhal yang terkait dengan moral dan agama.
2.2.
Berdoa sebelum atau sesudah melakukan sesuatu. Mengenal perilaku baik dan buruk. Menangkap tema cerita mengenai perilaku baik dan atau buruk. Mengucapkan salam dan membalas salam.
Tahap 2: Menentukan Tingkat Pencapaian Pencapaian Perkembangan Perkembangan dan Indikator Kemampuan
Tingkat pencapaian perkembangan menjabarkan tentang pertumbuhan dan perkembangan yang berhasil dicapai anak pada suatu tahap tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, seni, kesehatan serta gizi anak. Setiap aspek perkembangan memuat indikator-indikator kemampuan. Indikator kemampuan dapat dipilih satu atau dua secara berurutan atau yang saling berkaitan. Indikator dapat dijadikan sebagai patokan atau dasar dalam mengembangkan kegiatan. Satu indikator dapat dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan atau sebaliknya, satu kegiatan dapat mengembangkan berbagai indikator. Misalnya: Satu indikator dengan banyak kegiatan Aspek Fisik
Indikator
Melempar dan menangkap bola.
Kegiatan
Melempar bola kedalam keranjang Menangkap bola dengan dua tangan Menangkap bola yang dipantulkan. Melempar bola kearah teman. Bermain bola basket 12
Satu kegiatan mengembangkan banyak indikator
Kegiatan Meronce
Aspek
Moral dan Nilai-nilai Agama
Indikator
Fisik
Bahasa
Kognitif
Sosial
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan menghafalkan bacaan dan artinya Dapat mengucapkan kata-kat a santun (maaf, tolong) Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan rumit Mengekspresikan diri dengan karya seni menggunakan berbagai media. Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan Menjawab pertanyaan sederhana Mengutarakan pendapat kepada orang lain Dapat menceritakan hasil roncean Mencocokan, menunjukkan dan menyebutkan warna Mencocokkan, menunjukkan dan menyebutkan macam-macam bentuk geometri. Memahami konsep banyak/sedikit, kecil/besar, panjang/pendek, dll. Mengklasifikasi benda berdasarkan warna atau bentuk atau ukuran. Mengenal pola AB-AB atau ABC-ABC Mengurutkan benda berdasarkan 5seriasi ukuran atau warna. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh Mengenal konsep bilangan Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan 13
Emosional
Seni
Mau berbagi, menolong dan membantu teman Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. Bermain bersama dengan satu atau dua anak sedikitnya selama 15 menit Senang menyelesaikan pekerjaan yang dipilihkan dengan giat Ingin mengerjakan sesuatu sendiri Menunjukkan rasa percaya diri Menghargai orang lain. Meronce dengan berbagai alat dan bahan.
Dari tabel di atas, terlihat bahwa kelompok usia 4 – – 5 tahun memiliki banyak aspek
perkembangan
yang
harus
dikembangan
secara
terpadu
dan
berkesinambungan. Dari setiap aspek perkembangan memiliki banyak indikator kemampuan. Indikator kemampuan maksudnya perilaku yang ditunjukkan anak untuk mengukur kemampuannya di aspek tertentu.
Setiap rencana pembelajaran berisi indikator dari setiap aspek perkembangan. Caranya pilih satu atau dua indikator dari setiap aspek perkembangan secara berurutan atau yang saling berkaitan.
Contohnya: Untuk menyusun rencana pembelajaran 1 Tujuannya mengembangkan kemampuan: 1. Menari menirukan
gerakan-gerakan binatang, pohon tertiup angin,
pesawat terbang, dsb. dsb. (Diambil dari aspek Fisik) Fisik) 2. Mengklasifikasikan benda berdasarkan berdasarkan bentuk, bentuk, warna, dan ukuran. (Diambil dari aspek Kognitif) 3. Mengutarakan pendapat pendapat kepada kepada orang lain. (Diambil dari aspek Bahasa) 4. Menaati aturan yang yang berlaku dalam dalam suatu permainan. permainan. (Diambil dari aspek Sosial-emosional 5. Berdoa sebelum sebelum dan sesudah melakukan sesuatu (Diambil dari aspek Pemahaman Moral dan Agama)
14
Setiap rencana pembelajaran dapat berlaku untuk satu minggu atau lebih tergantung pada pencapaian kemampuan anak.
Indikator yang belum dipilih digunakan untuk penyusunan rencana pembelajaran selanjutnya, dengan demikian dalam setahun semua indikator tercapai dan kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal.
2.3.
Tahap 3: Menetapkan Konsep Pengetahuan Yang Akan Dikenalkan dan Materi Kurikulum
Tahap selanjutnya menetapkan konsep pengetahuan yang akan dibangun pada anak. Konsep pengetahuan ini mencakup: a. Keaksaraan, yakni: 1)
Peningkatan atau perluasan kosa kata dan kemampuan bahasa anak,
2)
Peningkatan pemahaman anak terhadap perbedaan bunyi setiap huruf, suku kata dan kata yang diucapkan,
3)
Pengetahuan terhadap bahan cetak memuat pesan dan aturan
4)
Pemahaman bahwa huruf adalah simbol dari bunyi tertentu, huruf dapat digabungkan menjadi kata yang memiliki makna tertentu,
5)
Pemahaman terhadap makna setiap bahasa lisan maupun tulisan
6)
Pemahaman tentang buku dan bahan cetak lainnya
7)
Membangun sikap bahwa keaksaraan sebagai salah satu sumber pengetahuan yang menyenangkan
b. Matematika, yakni: 1) Konsep Mencocokkan o
Benda yang sama
o
Warna yang sama
15
2) Konsep Membandingkan Membandingkan Ukuran
o
Warna
o
Volume
o
3) Pola dan hubungan Pola Pola dan hubungan o
Pola berulang: berulang: mengurutkan mengurutkan benda dengan konsep ab, ab, ab, ab,
o
Pola bertumbuh: mengurutkan benda dengan konsep ab, abb, abbb, abbbb
16
4) Pola berhubungan (1-2, 2-4)
1 Burung 2 kaki (1-2)
2 burung 4 kaki (2-4)
5) Geometri dan pemahaman ruang o
Pengenalan bentuk-bentuk geometri: lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, bujur sangkar, dll
o
Menjelaskan arah (kiri, kanan, kanan, timur, barat, selatan, utara)
o
Menjelaskan posisi (atas, bawah, depan, belakang)
c. Ilmu alam/sains, yakni: Pengetahuan fisik (mengenal karakteristik suatu benda, contoh
mengamati persamaan dan perbedaan apel dan jeruk)
17
Pengetahuan tentang makhluk hidup hidup (mengamati karakteristik satu makhluk hidup)
Alam dan lingkungan (mengajarkan anak untuk mencintai, merawat
dan menjaga kelestarian lingkungan)
a. Ilmu sosial, yakni: 1) Tempat dan geografi 2) Orang-orang dan bagaimana bagaimana mereka hidup hidup 3) Orang-orang dan lingkungan 4) Orang-orang dan masa lalu b. Seni, yakni: 1) Menari 2) Menyanyi 3) Bermain musik 4) Membuat karya seni
c.
Teknologi, yakni: 1) Kesadaran akan teknologi teknologi yang digunakan di lingkungan lingkungan rumah, dan sekolah dapat memudahkan pekerjaan kita 2) Dasar-dasar penggunaan alat-alat teknologi teknologi 18
3) Macam-macam alat teknologi 4) Penggunaan alat teknologi secara aman, sesuai dan merawatnya secara bertanggungjawab bertanggungjawab
Materi
kurikulum
dikembangkan
dari
indikator
kemampuan
menjadi
kemampuan yang lebih terukur dan dapat diamati. Materi kurikulum inilah sebagai dasar menyusun kegiatan-kegiatan main bagi anak di setiap sentra. Penetapan konsep pengetahuan disesuaikan dengan indikator dan materi/isi kurikulum, tidak semua perlu diambil bila tidak sesuai. Contoh: Indikator
Konsep Pengetahuan Menari menirukan - Keaksaraan gerakan-gerakan - Matematika binatang, pohon - Ilmu Sosial tertiup angin, - Seni pesawat terbang, dsb.
Materi/Isi Aktivitas yang Kurikulum dapat dilakukan - mengenal - Senam ceria gerakan pohon menirukan yang ditiup gerakan pohon angin sepoi sebelum masuk dan kencang, ruangan secara mengenal kosa berpasangan kata posisi kiri (sosial) dengan dan kanan berpola - menghitung misalnya: angin gerakan sepoi, angin berapa kali ke kencang, angin kiri, berapa kali sepoi, angin ke kanan. kencang - mengetahui (keaksaraan) pasangannya. bergoyang ke - keseimbangan kiri ke kanan gerakan pohon (keaksaraan), tertiup angin sambil dihitung (matematika).
Mengklasifikasikan - Keaksaraan benda berdasarkan - Matematika bentuk, warna, dan - Sains ukuran
- menambah kosa kata nama, bentuk, dan ukuran - membedakan warna, bentuk, dan ukuran benda, mengelompokk an benda berdasarkan
mengamati warna, bentuk dan ukuran pohon yang ada di sekitar bermain di halaman dengan mengumpulkan berbagai daun yang memiliki warna, bentuk, 19
warna, bentuk dan ukuran - mengetahui perubahan warna, bentuk dan ukuran benda setelah melalui suatu proses sederhana - Mengamati siklus tumbuhan -
Mengutarakan - Keaksaraan pendapat kepada - Ilmu Sosial orang lain
Menaati aturan - Keaksaraan yang berlaku dalam - Matematika suatu permainan - Ilmu Sosial
- menambah kosa kata nama, bentuk, dan ukuran yang paling disenanginya - mengamati benda di sekitar yang memiliki warna, bentuk dan ukuran yang disukainya - mengetahui siapa dan dimana mendapatkan benda yang disukainya. - Aturan bermain
-
-
-
-
-
dan ukuran yang berbeda (keaksaraan) membuat percobaan dengan menggunakan daun, tanah liat, pasir dan bahan yang ada di lingkungan (sains). membuat percobaan menanam dan memelihara tanaman.(sains) Mengutarakan pendapat kepada teman saat lingkaran sebelum atau sesudah bermain Mengamati pohon-pohon yang ada disekitarnya. menceritakan pengalaman saat melihat tanaman dan mengetahui siapa pemilik pohon tersebut berdiskusi tentang aturan bermain, aturan memelihara tanaman, berdiskusi tentang perasaan diri atau teman apabila tidak diajak bermain, atau perasaan 20
Berdoa sebelum - Keaksaraan dan sesudah - Ilmu Sosial melakukan sesuatu
-
-
2.4.
Doa sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah makan Sikap berdoa, mengetahui dan menghormati cara berdoa teman yang berbeda agama.
bila ikut bermain tetapi curang. Berdoa sebelum dan sesudah belajar, Berdoa setiap akan dan setelah selesai melakukan kegiatan ber main berdoa sebelum dan sesudah makan.
Tahap 4: Menetapkan Tema
Tema adalah alat untuk mengenalkan berbagai konsep, topik dan ide kepada peserta didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema berfungsi untuk menyatukan isi kurikulum dalam satu perencanaan yang utuh (holistik), memperkaya
perbendaharaan
bahasa
peserta
didik,
membuat
pembelajaran lebih bermakna dan membantu peserta mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas. Jadi t e m a m e r u p a k a n aktualisasi konsep minat peserta didik yang dijadikan fokus perencanaan atau titik awal perencanaan kegiatan pembelajaran tematik .
Pemilihan tema di PAUD hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Kedekatan , artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan peserta didik/anak kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan peserta didik/anak. Contoh:
Bagi PAUD yang lingkungannya dekat dengan pantai, tema rekreasi dapat diangkat lebih dahulu, dan tema tersebut lebih dekat bagi anak daripada tema binatang dan tanaman.
Bagi PAUD yang lingkungannya dekat dengan perkebunan, tema tanaman dan tema pekerjaan apat dingkat lebih dahulu dan tema tersebut lebih dekat daripada tema binatang. 21
b) Kesederhanaan , artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana kepada tema-tema yang lebih rumit bagi peserta. Apabila contoh tema-tema di atas masih terlalu rumit dan luas, pendidik dapat menentukan tema yang lebih sederhana agar tema dapat lebih efektif dan fokus. Contoh: Tema ”lingkunganku”, menurut menur ut pendidik masih terlalu luas, pendidik bersama anak dapat menentukan tema yang lebih sederhana, misal: Tema ”Keluargaku”. ”Keluargaku” . menur ut pendidik masih terlalu luas, pendidik Tema ”gejala alam”, menurut bersama anak dapat menentukan tema yang lebih sempit, misal: tema ”hujan”. ”hujan” .
Tema-tema tertentu yang terlalu rumit dan luas dapat digabung atau diintegrasikan ke tema lain menjadi sub tema, agar tidak terlalu banyak tema. Contoh: Tema ”lingkunganku” dapat dijadikan tema besar dan bisa dijabarkan menjadi sub-sub tema, contoh: Sub tema ”Diri sendiri” sendiri” (nama (nama diri, anggota tubuh, panca indera). t ugas-tugasnya). -tugasnya). Sub tema ”Keluargaku” (nama anggota keluarga dan tugas Sub tema ”Rumah” (bagian rumah, bahan membuat rumah, isi rumah). Sub tema ”Sekolah” (nama dan alamat sekolah, orang -orang yang ada disekolah). Sub tema ”Binatang” (binatang didek atku, binatang disekitar tempat tinggalku, binatang di darat, binatang di air, binatang di udara).
c) K e m e n a r i k a n , artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik minat peserta kepada tema-tema yang kurang menarik minat peserta. Tema-tema tertentu dapat dibuat lebih menarik agar peserta didik tertarik dan tidak akan membosankan. Contoh: Tema pekerjaan Sub tema ”Pekerjaan orangtuaku” (misalnya: dokter, polisi, pegawai bank, insinyur, dll), sub tema ”Cita”Cita -citaku” (misalnya: pilot, arsitek, ars itek, dokter, dll). Sub tema ”Pekerjaan di sekitar PAUD -ku” (misalnya: pendidik, satpam, tukang ojek, penjual kue, petugas kebersihan, dll).
22
d) Keinsidentalan , artinya peristiwa atau kejadian di sekitar peserta (sekolah) yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung hendaknya dimasukkan dalam pembelajaran walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih pada hari itu. Keinsidentalan peristiwa perayaan yang ada di sekitar peserta didik juga dapat diangkat menjadi menjadi tema atau sub tema. Sesuatu yang insidental dapat diangkat menjadi sub tema ”Perayaan atau Special event ” dan masuk ke setiap tema yang sudah ada, tujuannya agar peserta mendapat pengalaman bermakna pada peristiwa khusus walaupun hanya beberapa hari atau satu minggu. Contoh: Sekolahku) . Sub tema ”sekolah” (Perayaan Ulang Tahun Sekolahku). Sub tema ”tanaman” (Perayaan Hari Ibu – sekuntum – sekuntum bunga untuk ibu). (Membuat dan mengirim Kartu Lebaran). Sub tema ”alat komunikasi” (Membuat dan
Pemilihan tema-tema yang akan dipakai selama satu tahun pelajaran dilakukan sebelum tahun pelajaran dimulai. Tema-tema yang sudah dipilih dilengkapi dengan rentang waktu pelaksanaan tema. Agar peserta didik dan pendidik dapat melakukan eksplorasi kegiatan secara tuntas melalui wahana tema tersebut. Rentang waktu pelaksanaan jangan terlalu singkat. Rentang waktu sekitar satu bulan (empat minggu) untuk satu tema, merupakan rentang waktu yang cukup untuk eksplorasi. Dalam pemilihan dan penetapan tema, terdapat beberapa langkah yaitu: a) Identifikasi Tema menjadi Sub Sub Tema Identifikasi tema menjadi sub tema-sub tema dapat diidentifikasikan di awal tahun pelajaran. Proses identifikasi tema dapat dilakukan oleh pendidik dan peserta didik melalui kegiatan percakapan awal. Pendidik sudah dapat melakukan identifikasi tema sebagai ”starting ” starting point ” perencanaan kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran melalui berbagai pertimbangan, seperti:
23
Pengalaman
percakapan
awal
pendidik
dengan
peserta
didik
tentang ”sub tema hari ini”, pendidik dapat mengamati pertanyaan dan jawaban yang sering muncul pada saat percakapan percakapan awal.
Gambar-gambar bebas hasil karya peserta didik.
Topik percakapan peserta didik dengan teman sebayanya.
Tema dalam satu tahun boleh dipersempit tetapi tema tersebut dapat dikembangkan menjadi beberapa sub tema yang kemudian bisa digali dari minat peserta didik menjadi sub tema yang lebih spesifik Contoh: Tema ”Binatang” dapat diidentifikasikan menjadi sub tema Binatang di dekatku, Binatang di sekitar tempat tinggalku, Binatang di daratan, Binatang di air dan Binatang di udara.
Binatang di dekatku
Binatang di sekitar tempat tinggalku
- Binatang peliharaanku (ikan, burung, dll) - Binatang kesayanganku (kucing, ikan,dll) - Binatang dalam dongeng (kancil,
Binatang di Daratan - Binatang di dalam tanah dan di tanaman (serangga: kumbang, kupu-kupu, lebah, semut, kepik , dll; lain nya: cacing, belut, belut, ular,dll) - Binatang di hutan (gajah, monyet, harimau, rusa,dll )
- Binatang di padang rumput (rusa, banteng, dll) - Binatang jaman purba/
- Binatang di dalam dan di luar rumah (kucing, anjing, kelinci, dll) - Binatang di peternakan (sapi, kambing, burung, ayam, bebek, kuda,
Binatang
Binatang di udara - Binatang di udara (burung) - Serangga yang dapat terbang (lalat, kupu-kupu,dll) - Dinosaurus
Binatang di air - Binatang di kolam (siput, beru du, dll) - Binatang Laut (ikan, gurita, dll) - Binatang Sungai dan danau (ikan, dll)
24
b) Identifikasi Sub Tema Tema menjadi Sub Tema Tema yang Lebih Lebih Detail Sub Tema yang sudah dipilih di awal tahun kemudian diidentifikasi menjadi sub tema-sub tema yang lebih detail, kemudian sub tema yang lebih detail tersebut diidentifikasi menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut otomatis akan terkait dengan tema dan sub tema. Contoh: sub tema ”Binatang di dalam kolam”, kolam”, Dari proses diskusi dengan peserta didik dapat diketahui bahwa peserta didik tertarik membahas membahas sub tema
Kura-kura, katak, katak, Burung Burung Bangau Bangau dan Ikan. Ikan.
Sedangkan untuk sub tema ”Binatang di dalam laut”, peserta didik tertarik membahas sub tema ” Bintang laut , Gurita, Udang, Lumba-lumba. Lumba-lumba. Identifikasi Sub Tema menjadi Sub Tema yang Lebih Detail TK/Kober/TPA/Pos PAUD : TK Harapan Bangsa Semester/Minggu : II/1 Tema : Binatang di Air
Ciri-ciri ikan mas
Pencipta ikan mas
Tempat tinggal ikan mas Manfaat ikan
Perkembang biakkan ikan mas
makanan ikan mas
Kura-kura
Binatang di Kolam
Katak
Gurita
Bintang laut
Binatang di dalam Laut
Binatang di Air Lumba-lumba
Ikan Mas Udang
Ikan Lele
25
26
c) Identifikasi subtema menjadi kegiatan Meniru urutan pola “ikan mas, ikan lele, ikan mujair ”
Menunjukkan lebih lebih banyak dan lebih sedikit “ikan di dalam kolam” Membilang “ikan di dalam kolam”
dengan korek korek - Mengukur panjang dengan api“ikan mas buatanku” - Mengelompokkan berdasarkan warna dan ukuran “ikan mas”
Berjalan di atas papan titian “di atas kolam” Berjalan zig-zag “ikan berenang”
Berapa jumlah …? Berapa panjang … ?
Menyanyi “Ciptaan Tuhan”
Melaksanakan ibadah untuk mensyukuri “Ciptaan Tuhan”
Siapa yang menciptakan Ikan Mas?
Apa yang terjadi di dalam kolam ?
Bermain peran “Memancing ikan di kolam”
Apa ciri-
Ikan mas
ciri ikan mas?
Mengamati “Perkembang biakan ikan
Menceritakan “Ikan Mas Ciptaan Tuhan Menarik garis lengkung “sisik ikan”
Mengamati “Ikan mas di ko lam dan di toples kecil” Menimbang “makanan ikan mas” - Meraba “sisik ikan mas” dan mencium “Bau ikan mas”
Meneballkan “huruf b”
Bagaiman a cara
Mengelompokkan kartu kata “kata berhuruf awal b”
perkembangbiakan
Kapan kita dapat menangkap ikan Mas ?
Syair “ikan mas”
pendidik menceritakan gambar seri “Per kembang kembang biakan ikan”
Mendengarkan dan menceritakan kembali “Ikan Mas” Menggambar dan menceritakan “Membakar ikan”
Melipat dan menggunmenggunting“Ikan” Membentuk dari Koran bekas “ikan,…” Merobek karton “rumput di pinggir kolam” Melipat “Bunga” Membuat Deorama/maket ikan di dalam kolam kolam
Mengapa rasa ikan mas berbeda-beda ?
Menangkap “ikan Mas” Mengukur volume dengan berbagai takaran plastik “Air dalam Aquarium”
Dimana ikan tinggal ?
Membuat berbagai bentuk dengan balok“kolam”
Membakar “ikan mas” Membedakan rasa “ikan “ikan mas dan ikan mas goreng ” bakar dan Makan makanan bergizi “ikan mas bakar/goreng Mengukur tinggi badan “anak yang suka makan ikandan
27
2.5.
Tahap 5: Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
Langkah selanjutnya yang harus pendidik lakukan adalah menyusun rencana kegiatan main yang akan dilakukan anak dalam ruang bermain (untuk toddler yang mencakup
main
sensorimotor,
main
peran/area dan main pembangunan) dan sentra (untuk prasekolah). Kegiatan main ini terkait dengan penyediaan alat yang diperlukan untuk mendukungnya. Sentra yang dapat dipilih antara lain: main peran, persiapan, bahan alam, balok, dll. Jumlah sentra/area yang dibuka disesuaikan dengan kemampuan pendidik dan kesiapan alat dan bahan.
2.6.
Tahap 6: Menyiapkan Alat dan Bahan
Alat dan bahan main yang dipilih sebaiknya berasal dari alam dan bahanbahan daur ulang, seperti: kayu, bambu, tanah liat, pasir, daun-daunan, biji-bijian, batu, kerang, kardus bekas, kotak bekas, sisa talang air, pipa paralon, payung rusak, kawat-kawat lunak, dsb sehingga memberi gagasan pada anak untuk menggunakan dalam banyak cara yang kreatif dan mendukung anak untuk membuat pilihan dan keputusan sendiri, merencanakan, meneliti dan menginvestigasi, menggali lebih dalam, bereksperimen, dan membangun pengetahuan baik secara sendiri maupun berkelompok dengan dukungan dan lingkungan yang sudah disiapkan guru.
28
Contoh Rencana Kegiatan Harian Tema
: Pohon
Sub Tema
: Bagian Pohon yang Dapat Dimakan
Topik
: Bagian Pohon yang Dapat Dimakan: Daun.
Kelompok Usia
: 3- 4 tahun
Tujuan: Tujuan: Anak mengerti perintah untuk memindahkan buah-buahan ke keranjang dengan berlari,
menceritakan gambar makanan yang yang ada ada dibuku dan
mengungkapkan keinginan makan,menceritakan pengalaman selagi makan. . Konsep: Konsep: Berlari, kosakata kosakata siapa, mengapa, dimana, nama makanan makanan , dan gerak. Pijakan lingkungan: Untuk Kegiatan Pembuka: - Menyiapkan tape dan kaset berisi lagu anak-anak - Alat musik perkusi, seperti: marakas, rebana, tamborin, dll. Untuk Kegiatan Sentra: Sentra persiapan:
Sentra main peran:
Sentra balok:
Sentra bahan alam:
- daun cincau, daun pandan, daun suji, daun kemangi, daun selada, daun bawang, daun seledri, daun cincau, - daun cincau, daun - daun cincau, daun - daun bayam. daun pandan, pandan, daun suji, pandan, daun suji, - daun berbagai daun suji, daun daun kemangi, daun kemangi, warna dan kemangi, daun daun selada, daun selada, daun ukuran dengan selada, daun daun bawang, bawang, daun wadah kecil bawang, daun daun seledri, seledri, daun dan penjepit seledri, daun daun bayam. bayam. untuk bayam. - topi, sarung - Balok-balok diklasifikasi/ - Wadah dan disusun dalam tangan, alat untuk dikelompokkan saringan untuk tempatnya sesuai menyiangi rumput, . kegiatan kelompok bentuk alat untuk - kertas, pinsil meremas daun - balok assesoris menyiram dan daun cincau, daun seperti: boneka tanaman berbagai suji, dan ampas orang, pohon, bentuk untuk - tikar, piring kecil kelapa. binatang, dan sendok dan menjiplak - daun kering kendaraan dan gelas sebanyak - kartu gambar berbagai bentuk lainnya anak dan teko pohon dan 29
Sentra memasak
- Kartu resep resep car membuat cingcau. - Daun cincau, daun pandan, gula merah, air, kelapa parut - alat untuk membuat cinca wadah plastik, saringan, panci pengaduk. - Gelas, sendok - lap
-
-
-
-
-
kartu gambar daunnya untuk mencocokkan kartu gambar daun dan huruf dengan kartu huruf kertas gambar, krayon warnawani untuk menggambar pohon atau daun berbagai ukuran dan bentuk. meronce dengan manikmanik jepitan jemuran dengan kartukartu konsep bilangan dengan gambar macam-macam pohon. Mencari jejak (maze) Kartu lambang bilangan. alat tulis: kertas, pinsil. Krayon, pinsil warna, spidol.
-
-
-
-
kecil. - gambar-gambar biji-bijian, biji-bijian , daunkonstruksi daunan muda, bangunan, ampas kelapa seperti: parut kering perkebunan daun baju bekas ukuran cingcau, orang dewasa, rumah/tempat seperti: baju untuk mengolah daun berkebun, dll. cingcau, Perlengkapan toko/pasar yang dapur dan meja menjual cingcau, makan gerobak, warung, alat tulis: kertas, dll. pensil. Krayon, - alat tulis tulis dan pensil warna, kertas untuk anak spidol. menggambarkan dan menulis nama bangunannya. - Kartu-kartu kata yang sesuai dengan konsep konstruksi dan tema - Alas untuk membangun balok - alat tulis: tulis: kertas, kertas, pensil. Krayon, pensil warna, spidol.
dengan sikat gigi bekas, sisir bekas, pewarna kue yang sudah dicairkan, dan kertas putih - daun kering, ranting kering, kertas ukuran besar, dan lem kayu, serta sarung tangan untuk dipakai anak menyusun daun dan ranting menyerupai pohon. - boneka berukuran mini (orang, binatang, tanaman, kendaraan, dll) untuk bermain microplay di bak pasir - tanah liat, liat, kuas kuas dan air untuk membasahi tanah liat. - plastisin (diberi pewarna dari pohon) dan berbagai cetakannya. - melukis dengan kuas - melukis dengan jari - bak air air sabun sabun yang telah diberi pewarna, kocokan telur, gelas-gelas plastic, sendok plastic. - alat tulis: tulis: kertas, kertas, pinsil. Krayon, pinsil warna, spidol.
Kegiatan Transisi Menjelang akhir kegiatan pembuka, anak diajak duduk melingkar, lalu mengikuti gerakan angin yang ditiup kencang- sedang- lembut sampai akhirnya diam tanpa tiupan angin. Setelah anak tenang, anak dibimbing oleh guru kelompoknya atau guru sentranya sentranya untuk 30
dipersilakan membuang daun yang dikumpulkankan ke tempat sampah, lalu mencuci tangan dan minum air putih dan langsung masuk ke sentra masing-masing sesuai jadwal a.Kegiatan a. Kegiatan di sentra: Sentra persiapan: Sentra main peran:
Sentra balok:
Sentra bahan alam:
Sentra memasak
Pijakan Sebelum bermain: - Mengajak anak untuk berdoa - Menanyakan kabar anak, hari dan tanggal lalu menuliskan di kertas/papan tulis - Menanyakan siapa yang tidak hadir, menghitung anak yang hadir, membuatkan ke dalam grafik. - menanyakan perasaan anak waktu tadi bermain, bagaimana rasanya bila ada teman yang tidak tertib. - memberi waktu kepada anak untuk bercerita pengalaman waktu main di halaman, pohon apa saja yang ditemukan, meminta contoh daun yang dibawa dari luar. - menanyakan kepada anak tentang bagian pohon yang dapat dimakan, yaitu daun. - Membacakan buku terkait tema “pohon/ pohon”. - mengenalkan kegiatan bermain yang sudah disiapkan - mengenalkan kosa kata baru yang mendukung kegiatan keaksaraan anak. - memberi gagasan dalam menggunakan alat untuk
Pijakan Sebelum bermain: - Mengajak anak untuk berdoa - Menanyakan kabar anak, hari dan tanggal lalu menuliskan di kertas/papan tulis - Menanyakan siapa yang tidak hadir, menghitung anak yang hadir, membuatkan ke dalam grafik. - menanyakan perasaan anak waktu tadi bermain, bagaimana rasanya bila ada teman yang tidak tertib. - memberi waktu kepada anak untuk bercerita pengalaman waktu main di halaman, pohon apa saja yang dilihat dan ditemukan. - menanyakan kepada anak tentang bagian pohon yang dapat dimakan, yaitu daun. - membacakan buku terkait tema “pohon”. Dengan menekankan pada konsep bentuk geometri atau konstruksi bangunan. Misalnya: silinder, kokoh, stabil, vertikal, dll. - mengenalkan kosa kata baru yang mendukung pengalaman main pembangunan terstruktur. - mengenalkan kegiatan bermain yang sudah
Pijakan Sebelum bermain: - Mengajak anak untuk berdoa - Menanyakan kabar anak, hari dan tanggal lalu menuliskan di kertas/papan tulis - Menanyakan siapa yang tidak hadir, menghitung anak yang hadir, membuatkan ke dalam grafik. - menanyakan perasaan anak waktu tadi bermain, bagaimana rasanya bila ada teman yang tidak tertib. - memberi waktu kepada anak untuk bercerita pengalaman waktu main di halaman, pohon apa saja yang ditemukan, - menanyakan kepada anak tentang bagian pohon yang dapat dimakan, yaitu daun. - membacakan buku terkait tema “pohon”. - mengenalkan kosa kata baru yang mendukung kegiatan main sifat cair anak. - mengenalkan kegiatan bermain yang sudah disiapkan. - memberi gagasan dalam menggunakan alat untuk mengembangkan pengalaman main sifat cair.
Pijakan Sebelu bermain: - Mengajak an untuk berdoa - Menanyakan kabar anak, h dan tanggal la menuliskan kertas/papan tuli - Menanyakan siapa yang tid hadir, menghitu anak yang had membuatkan dalam grafik. - menanyakan perasaan an waktu ta bermain, bagaimana rasanya bila a teman yang tid tertib. - memberi wak kepada an untuk berceri pengalaman waktu main halaman, poh apa saja ya dilihat d ditemukan - menanyakan kepada an tentang bagi pohon yang dap dimakan, yai daun. - membacakan buku terkait te “pohon”. - mengenalkan kosa kata ba yang menduku kegiatan memasak. - mengenalkan kegiatan memasak ya disiapkan. - memberi gagas dalam menggunakan bahan makan dan alat sesu
Pijakan Sebelum bermain: - Mengajak anak untuk berdoa - Menanyakan kabar anak, hari dan tanggal lalu menuliskan di kertas/papan tulis - Menanyakan siapa yang tidak hadir, menghitung anak yang hadir, membuatkan ke dalam grafik. - menanyakan perasaan anak waktu tadi bermain, bagaimana rasanya bila ada teman yang tidak tertib. - memberi waktu kepada anak untuk bercerita pengalaman waktu main di halaman, pohon apa saja yang dilihat dan ditemukan, - menanyakan kepada anak tentang bagian pohon yang dapat dimakan, yaitu daun. - membacakan buku atau mengundang narasumber terkait tema “pohon”. - mengenalkan kosa kata baru yang mendukung pengalaman main peran. - mengenalkan kegiatan bermain yang sudah disiapkan dan memberi gagasan tentang alur cerita (skenario). - mendiskusikan aturan bermain,
31
mengembangkan misalnya: dan menemukan peran o Memilih konsep dan kegiatan keaksaraan. main. - mendiskusikan Menyelesaikan o aturan bermain, kegiatan main misalnya: o Menunjukkan kepada guru apa o Memilih kegiatan main yang telah dilakukan o Menyelesaikan kegiatan main o Membersihkan alat main/bereso Menunjukkan kepada guru apa beres yang telah o Memilih kegiatan dilakukan main yang lain - membuat transisi o Membersihkan alat main/beressaat anak memilih beres kegiatan bermain yang disukainya. o Memilih kegiatan main yang lain Selama - membuat transisi Pijakan saat anak memilih Bermain: kegiatan bermain – memberi waktu yang disukainya. pada anak untuk memilih dan Pijakan Selama mengerjakan Bermain: kegiatan main perannya. perannya. – memberi waktu pada anak untuk – mencontohkan memilih dan komunikasi yang tepat. tepat. mengerjakan kegiatan mainnya. mainnya. – memperkuat dan memperluas – mencontohkan komunikasi yang bahasa anak tepat. tepat. – membantu anak untuk – memperkuat dan memperluas meningkatkan bahasa anak kesempatan anak sosialisasi melalui – membantu untuk dukungan teman meningkatkan sebaya. – kesempatan mengamati dan sosialisasi melalui mendokumentasik dukungan teman an perkembangan sebaya. dan kemajuan dan main peran anak. – mengamati mendokumentasik – memberikan an perkembangan informasi tentang dan kemajuan batas waktu main anak bermain. – memberikan informasi tentang batas waktu Pijakan setelah bermain: bermain. - guru bersama anak Pijakan setelah membereskan bermain: mainan - guru bersama ketempatnya anak kembali sesuai
disiapkan. - Memberi gagasan bagaimana menggunakan balok untuk membangun (konsep konstruksi). - mendiskusikan aturan bermain, misalnya: balok o Memilih secukupnya untuk membangun. di o Membangun atas alas dan menyelesaikan bangunannya. o Menunjukkan dan memberika informasi kepada guru tentang konstruksi bangunannya. dan o Memulai menyelesaikan bangunan tepat waktu. o Mengembalikan dan menyusun balok ketempatnya kembali. - membuat transisi saat anak memilih alas dan teman membangun. Pijakan Selama Bermain: – memberi waktu pada anak untuk memilih dan membangun baloknya. – mencontohkan komunikasi yang tepat. tepat. memperkuat dan – memperluas bahasa anak melalui pertanyaan dan diskusi tentang pembangunan mereka. – membantu anak untuk meningkatkan kesempatan
- mendiskusikan aturan bermain, misalnya: o Memilih kegiatan main o Menyelesaikan kegiatan main o Menunjukkan kepada guru apa yang telah dilakukan o Membersihkan alat main/beresberes o Memilih kegiatan main yang lain - membuat transisi saat anak memilih kegiatan bermain yang disukainya. Pijakan Selama Bermain: – memberi waktu pada anak untuk memilih dan mengerjakan kegiatan mainnya. mainnya. – mencontohkan komunikasi yang tepat. tepat. – memperkuat dan memperluas bahasa anak – membantu anak untuk meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan teman sebaya. – mengamati dan mendokumentasik an perkembangan dan kemajuan main anak – memberikan informasi tentang batas waktu bermain.
dengan res masakan ya akan dibuat. - mendiskusikan aturan bermai misalnya: o Menggunakan alat sesu fungsinya. o Menggunakan bahan makan sesuai takar yang ditentuka o Mengikuti langkah-langk memasak sesuai resep. o Membersihkan alat masak ya telah digunaka o Memilih kegiatan m yang lain ya sudah disediakan. - membuat trans sebelum an mulai memas sesuai resep ya telah ditentukan.
Pijakan Sela Bermain: – memberi wak dan bantuan pa anak unt mengikuti urutan/langkahlangkah yang a di resep. – mencontohkan komunikasi ya tepat. tepat. – memperkuat d memperluas bahasa anak – membantu an untuk meningkatkan kesempatan sosialisasi melal dukungan tem Pijakan setelah sebaya. bermain: – mengamati d - guru bersama mendokumentas anak an perkembang membereskan dan kemaju mainan main anak ketempatnya – menikmati kembali sesuai bersama ha 32
membereskan mainan ketempatnya kembali sesuai urutan dan kelompoknya. - guru dan anak duduk melingkar. Secara bergiliran anak diberi kesempatan untuk mengingat dan menceritakan kembali pengalaman mainnya.
urutan dan sosialisasi melalui kelompoknya. dukungan teman - guru dan anak sebaya. duduk melingkar. – memberi Secara bergiliran kesempatan pada anak diberi anak untuk main kesempatan untuk peran dengan hasil mengingat dan karyanya. menceritakan dan – mengamati kembali mendokumentasika pengalaman main n perkembangan perannya. dan kemajuan main pembangunan anak. – memberikan informasi tentang batas waktu bermain. Pijakan setelah bermain: - guru bersama anak membereskan balok dan aksesoris ketempatnya kembali sesuai urutan dan kelompoknya. - guru dan anak duduk melingkar. Secara bergiliran anak diberi kesempatan untuk mengingat dan menceritakan kembali pengalaman main pembangunannya.
urutan dan masakan ya kelompoknya. telah dibuat. - guru dan anak – memberikan duduk melingkar. informasi tenta Secara bergiliran batas wak anak diberi bermain. kesempatan untuk mengingat dan Pijakan setel menceritakan bermain: kembali pengalaman - guru bersa mainnya. anak membereskan al masak ya sudah digunak dan mengembalikan a di temp semula. - guru dan an duduk melingk Secara bergilir anak dib kesempatan unt mengingat d menceritakan kembali pengalaman memasaknya.
33
CONTOH RKH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SENTRA CONTOH ; RENCANA KEGIATAN HARIAN (untuk pola 2 jam) Sub Tema
: Binatang di kolam
Topik
: Ikan Mas
Kelompok Usia
: 4-5 tahun
Sentra
: Bahan Alam
Tujuan: Tujuan: Anak mampu menceritakan perkembang perkembang biakan ikan melalui gambar gambar seri , mampu mengamati ikan, mampu menimbang makanan ikan , mampu mengukur dengan takaran plastik, mampu membentuk dengan pasir . Konsep: Konsep: Mengamati ikan dikolam atau toples ,mendapatkan kosa kata baru ,( ikan mas , sisik, sirip, kolam, aquarium, aquarium, gelembung udara ) Alat yang diperlukan: diperlukan: Aquarium, toples, timbangan, timbangan, kolam, takaran plastik, pasir basah . a. Pijakan Lingkungan:
Buku cerita disimpan dekat tempat lingkaran besar.
Sendok plastik, plastik, piring plastik, plastik, garpu plastik ditempatkan ditempatkan dekat baskom isi air yang lain untuk cuci-cuci. (main sensorimotor dan main peran)
Sendok plastik, plastik, piring plastik, garpu plastik ditempatkan ditempatkan di atas meja dekat dengan playdough dengan cetakannya. (main sensori motor, main peran dan main pembangunan)
Pasir basah basah dan kering dengan cetakan ditempatkan di bak plastik untuk
dicetak
(main
sensorimotor,
main
peran
dan
main
pembangunan).
Papan melukis, melukis, kuas dan cat air, kertas diletakkan di dekat dekat meja playdough.
Kertas, krayon, krayon, pinsil pinsil warna, warna, spidol, diletakkan di atas meja dekat dekat tempat melukis.
Adonan finger painting (melukis (melukis dengan jari), kertas, diletakkan di
meja dekat playdough.
Ublek, diletakkan di bawah dekat tempat mencuci-cuci. 34
b. Pijakan Sebelum Main:
menunjukkan kartu-kartu nama-nama anak, membacakannya, membacakannya, dan menanyakan ’siapa yang memiliki nama ini’.
membacakan buku diikuti dengan tanya jawab tentang isi buku.
mengajak anak-anak anak-anak bernyanyi, misalnya: ”7 ”7 ekor ikan mas” mas” Lagu: ”7 ekor ikan mas” mas” 7 ekor ikan mas berenang- renang Berenang dalam kolam timbul timbul tenggelam Yang merah dan yang kuning semua senang 7 ekor ikan mas di dalam kolam
menunjukkan gambar ikan mas ,bertanya siapa siapa yang mempunyai kolam ikan mas
mengenalkan alat main yang sudah disiapkan, dan mengenalkan aturan cara bermain dan mengantri tunggu giliran.
Pendidik membuat transisi transisi main dengan menyebut menyebut ciri dan identitas anak tertentu. Anak yang disebut dipersilakan memilih mainan dengan cara berjalan satu kaki.
c. Pijakan Selama Main:
Mengamati setiap main anak
Memberi pijakan pada setiap anak dengan dengan mengemukakan pertanyaan terbuka
Memberi
gagasan
bila
ada
anak
yang
belum
memahami
menggunakan bahan dan alat main
Memperluas gagasan dengan memberi pijakan untuk membangun persistensi main anak
Mendukung
anak
untuk
menceritakan
hasil
kerjanya
dan
menuliskan dalam kertas dengan atau tanpa bantuan pendidik
Mencatat kegiatan main anak anak dalam format pengamatan pengamatan dengan dengan merujuk pada indikator dalam perencanaan kegiatan main yang sudah disusun
d. Pijakan Setelah main:
Memberi tahukan sisa waktu untuk bermain sebelum beres-beres 35
Mengajak anak untuk beres-beres dengan klasifikasi alat alat sesuai sesuai bentuk, ukuran dan penggunaannya penggunaannya
Mengajak anak ke lingkaran kecil
Menanyakan perasaan anak selama main
Memberi waktu waktu kepada untuk menceritakan menceritakan pengalaman pengalaman main pembangunannya
Menanyakan siapa yang masih ingat ingat tema tema dan dan aturan aturan main main hari ini, dan siapa yang lupa aturan main
Mengulang konsep-konsep yang telah diuraikan di pijakan
sebelum main untuk memperkuat pengalaman main anak
Memberi tahukan kegiatan besok kepada anak
Mengajak anak untuk melalukan peregangan peregangan dengan menyanyi atau gerakan sederhana
Menutup kegiatan dengan doa
Memberi pijakan transisi untuk mengelola mengelola anak agar tertib bergabung
pada
lingkaran
besar
atau
mengikuti
kegiatan
selanjutnya.
36
Contoh RKH model pembelajaran area RENCANA KEGIATAN HARIAN KELOMPOK SEMESTER/MINGGU TEMA/SUB TEMA /TOPIK HARI, TANGGAL WAKTU INDIKATOR
Mengikuti aturan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALAT/ SUMBER BELAJAR
Upacara bendera ±15 menit
Tiang bendera dan bendera
I. Berdo’a sebelum melakukan kegiatan (NAM) Mendengarkan cerita sederhana (B) Berjalan diatas papan titian … (F)
Menunjukkan sebanyak-banyaknya .. hewan menurut ciriciri tertentu” (K)
PENILAIAN PERKEMBANGAN PESERTA Alat Hasil Observasi
KEGIATAN PEMBUKAAN PEMBUKAAN ± 30 MENIT (KLASIKAL) (KLASIKAL) - Bernyanyi, salam dan Observasi berdoa - Mencer itakan itakan “ikan mas” - Berjalan di atas papan titian “Di atas kolam”
II.
KEGIATAN INTI ± 60 MENIT (INDIVIDUAL/ KELOMPOK) Unjuk Area Matematika: kerja Membilang “ikan mas di kolam/di toples” (K)
Menyanyi15 lagu anak-anak (F)
Bermain dengan berbagai alat perkusi sederhana (K)
III.
:4-5 tahun : I/12 : Binatang/Binatang di dalam Kolam (ikan mas) : Senin, 12 Januari 2011 : 07.30 – 07.30 – 10.15 10.15
Area IPA: Mengamati “ikan Mas di kolam dan toples kecil”
Area Musik: Menyanyi “ikan di dalam kolam” (S) Area Musik: Bermain dengan alat perkusi “Botol dan Aquarium”
Kaset atau organ (bila ada) Botol, aquari-um dan gelas berisi air
ISTIRAHAT/MAKAN ± 30 MENIT Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Bermain
Mengetahui Kepala/Pengelola, ----------------------------
.............., ............20........... Pendidik ----------------------
37
C. Rangkuman Materi 1. Perencanaan pembelajaran merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. 2. Prinsip-prinsip dalam dalam penyusunan penyusunan rencana rencana pembelajaran pembelajaran meliputi meliputi a. Perencanaan pembelajaran anak usia dini harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak b. Perencanaan pembelajaran mengintegrasikan konten/materi ajar dari berbagai pengetahuan dan bermakna bagi anak c. Dalam
penyusunan
perencanaan
pembelajaran
hendaknya
menggunakan pengetahuan anak sebelumnya sebagai dasar bagi anak untuk belajar dan menguasai konsep dan keterampilan yang baru d. Program pembelajaran mendorong mendorong perkembangan anak anak didik dan perkembangan keterampilan berpikir kritis e. Perencanaan pembelajaran mengakomodasi budaya dan bahasa anak didik dan mendorong mereka untuk dapat berbagi, belajar dan mengapresiasi budaya bangsa lain f.
Tujuan pembelajaran yang yang ditetapkan sesuai dengan dengan tahapan perkembangan anak dan dapat dicapai oleh anak
g. Penggunaan teknologi teknologi harus terintegrasi terintegrasi dengan filosofi, kurikulum kurikulum dan strategi pembelajaran yang digunakan 3. Tahapan dalam penyusunan rencana kegiatan pembelajaran adalah: a. Penetapan tema harus didasarkan pada beberapa faktor yaitu kedekatan, kesederhanaan kemenarikan, dan keinsidentalan b. Langkah-langkah dalam menetapkan tema meliputi c. Menyusun rencana kegiatan kegiatan mingguan mingguan yang berisi deskripsi tentang tema
dan
sub
tema,
indikator
yang
akan
menjadi
tujuan
pembelajaran pada minggu tersebut, konsep pengetahuan, rincian kegiatan bermain dalam satu minggu, serta penyiapan alat dan bahan
sesuai
dengan
kebutuhan
kegiatan
bermain
yang
direncanakan
38
d. Menyusun rencana kegiatan harian yang berisi deskripi tentang identitas RKH, tujuan pembelajaran, konsep pengetahuan, kegiatan belajar, alokasi waktu, metode, media dan evaluasi.
D. Evaluasi 1. Seorang pendidik seharusnya ..... a. Membuat perencanaan pembelajaran b. Melaksanakan proses belajar mengajar c. Melakukan evaluasi pembelajaran d. a, b, c benar
2. Beberapa prinsip yang yang harus menjadi dasar dalam pemilihan tema adalah adalah tersebut di bawah ini, kecuali: a. Kedekatan b. Kesederhanaan c. Kelekatan d. Kemenarikan 3. Berikut ini merupakan merupakan tujuan perencanaan pembelajaran anak usia dini, kecuali: a. Merupakan indikator indikator adanya proses pembelajaran pembelajaran bagi anak usia dini b. Sebagai acuan acuan pedoman bagi pendidik dalam melaksanakan melaksanakan kegiatan kegiatan belajar melalui bermain bagi anak c. Memudahkan dalam menyiapkan menyiapkan APE dan menata lingkungan lingkungan main. main. d. Memudahkan pendidik dalam menilai/mengukur menilai/mengukur perkembangan perkembangan anak anak
4. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi meliputi : a. Pengembangan Bahasa, Kognitif, Fisik Motorik b. Pengembangan social emosional c. Pengembangan nilai agama dan moral d. Jawaban a dan b benar benar
39
5. Konsep pembelajaran sains terdiri dari dari a. Pengetahuan
fisik, f isik,
pengetahuan
tentang
makhluk
hidup
dan
pengetahuan tentang alam dan lingkungan b. Melakukan kegiatan pengamatan karakterstik obyek yang ada di lingkungan sekitar dan percobaan-percobaan c. Pengetahuan tentang keragaman dan karakteristik makhluk hidup dan benda mati yang ada di lingkungan sekitar d. Mencocokkan,
membandingkan,
mengelompokkan,
mengukur,
merasakan tekstur dan aroma
6. Pijakan lingkungan adalah a. Pendidik menyambut anak di depan depan sekolah dan menyapa masingmasingmasing anak b. Pendidik menyiapkan dan menata seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan jumlah anak didik c. Pendidik melakukan melakukan kegiatan sosialisasi sosialisasi ke lingkungan lingkungan sekitar sekitar tentang program pembelajaran di lembaga PAUD yang dikelolanya d. Pendidik mengajak m engajak anak-anak
peserta
didik
untuk
melakukan
pengembangan motorik kasar dengan kegiatan senam, gerak lagu dan kegiatan sejenis lainnya 7. Pada proses identifikasi tema, kita dapat dapat menggunakan sumber-sumber sumber-sumber berikut: a. Alat bermain yang yang suka suka dimainkan oleh peserta didik dan permainan b. Gambar-gambar bebas hasil karya karya peserta peserta didik. c. Topik percakapan percakapan peserta peserta didik dengan teman teman sebayanya. sebayanya. d. Jawaban Jawaban a, b dan c benar
8. Berdasarkan Permendiknas Permendiknas No 58 Tahun 2009 penetapan jumlah hari belajar di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang tepat adalah: a. Kelompok usia 0 - < 2 tahun, dilakukan dilakukan dua kali pertemuan pertemuan per minggu minggu dengan alokasi waktu 120 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas pertemuan per minggu dan dua semester per tahun. 40
b. Kelompok usia 2 - < 4 tahun, tahun, dilakukan tiga kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 180 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas minggu per semester dan dua semester per tahun. c. Kelompok usia 4 - ≤6 tahun, pada jalur pendidikan non formal dilakukan enam atau lima kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 120 – – 150 menit untuk setiap pertemuan, dengan jumlah pertemuan sebanyak 900 menit (30 jam @ 30 menit), selama tujuh belas minggu efektif dalam dua semester per tahun. d. Kelompok usia 4 - ≤6, pada jalur pendidikan non formal dapat dilakukan tiga kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 180 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas minggu efektif per semester, dengan dua semester per tahun. 9. Beberapa sentra yang harus ada ada dalam model rancangan pembelajaran pembelajaran sentra adalah: a. Pasir dan air, drama, membaca membaca dan menulis, menulis, musik, balok, dan agama b. Bahan alam, drama, berhitung, berhitung, membaca membaca dan menulis c. Bahan alam, peran, balok, dan persiapan d. Pasir dan air, peran, bahasa, IPA IPA dan musik
10. Konsep pengetahuan yang diajarkan pada anak usia dini meliputi: a. Bahasa, sosial sosial emosional, emosional, keterampilan hidup, dan dan fisik motorik b. Keakasaraan, matematika, teknologi, teknologi, sains, ilmu sosial dan seni c. Bahasa, matematika, seni, sosial emosional emosional dan fisik motorik, kognitif dan agama d. Ilmu sosial, budaya, karakter, sains, sains, matematika, dan teknologi teknologi
41
Kunci Jawaban 1. D 2. C 3. A 4. A 5. A 6. B 7. D 8. D 9. D 10. B
42
Bahan ajar perencanaan perencanaan kegiatan pembelajaran
ditujukan sebagai
acuan bagi pelatih dan peserta pelatihan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam
menyusun perencanaan
perencanaan
kegiatan
kegiatan pembelajaran. Penyusunan
pembelajaran
merupakan
jantung
dalam
penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini. Untuk itu, pendidik harus memiliki kemampuan dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan dan mengakomodasi tahapan perkembangan anak, kebutuhan belajar anak, serta .karakteristik individual anak. Dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran, pendidik harus memahami dan memperhatikan prinsip-prinsip belajar pada anak usia dini. Hal ini akan menjadi dasar bagi pendidik dalam merancang kegiatan belajar, alat/media yang digunakan, strategi/metode yang akan digunakan serta alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur perkembangan anak. Suatu program yang terencana dengan baik akan menuntun pelaksana program (pendidik/guru) dalam melaksanakan bimbingannya lebih baik. Tetapi rencana program yang telah disusun dengan baik tidak akan berarti apapun jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Walaupun rangkaian yang harus dilalui cukup panjang tetapi akan terasa ringan bila hasil pembelajarannya dapat terlihat dari perubahan pengetahuan dan perilaku anak yang membanggakan. Karena itu jangan merasa kecil hati dengan segala tuntutan yang cukup rinci, tetapi berbanggalah sebab kita mendapatkan kesempatan untuk merubah bangsa ke arah yang lebih baik melalui penyiapan sumber daya manusia yang lebih baik pula sejak mereka usia dini.
43
DAFTAR PUSTAKA
Catron, Carol. E dan Allen, Jan. Early Childhood Curriculum: A Creative Play Model, 2 Model, 2nd Edition, NewJersey : Merill Publ, 1999 Darling, Hammond L., J. Ancess & B. Falk. (1995). Authentic (1995). Authentic Assessment Assessment in Action: Studies of Schools and Students at Work. New York: Teacher College Press. Direktorat PAUD. 2006. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak usia Dini , Jakarta. Direktorat PAUD. 2008. Modul Pelatihan .Kurikulum . Kurikulum yang Sesuai dengan Perkembangan Anak (DAP), (DAP), Jakarta. Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.2010. Pedoman Pengembangan Silabus di Taman Kanak-Kanak, Jakarta. Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman KanakKanak, Jakarta. Direktorat PPTK. 2011. Pedoman Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini .Jakarta .Jakarta E.Mulyasa,
DR.
M.PD,
Kurikulum
Yang
Disempurnakan,
Remaja
Rosdakarya, Bandung,2006 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
44
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (Dit.P2TK PAUD NI), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Informal, khususnya Subdirektorat PTK PAUD sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu PTK PAUD melalui diklat berjenjang tingkat dasar dasar merasa perlu mengembangkan mengembangkan Bahan Bahan Ajar yang salah satu Judulnya adalah: adalah : ”Penyusunan ”Penyusunan perencanaan kegiatan Pembelajaran”.
Bahan
ajar
ini
dimaksudkan
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan wawasan dan kompetensi pendidik PAUD . Bahan ajar ini disusun untuk dapat digunakan sebagai salah satu sumber dan bahan belajar pada diklat berjenjang tingkat dasar. Sehubungan dengan selesainya bahan ajar ini, kami sampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan bahan ajar ini.
Jakarta, Mei 2012 Direktur,
Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.Psi 195607241983032001
45
DAFTAR ISI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………… Belakang……………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………… ………………
1
B. Tujuan ………………………………… ………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………… ………………
2
C. Ruang Lingkup…………………………… Lingkup…………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………….. ………..
2
D. Petunjuk Belajar……………………………… Belajar………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………… …
2
BAB II RENCANA PENYAJIAN MATERI
A. Kompetensi…………………… Kompetensi………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………….. ……………………..
4
B. Indikator……………………………… Indikator……………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………….. ………………..
4
C. Materi/Sub Materi……………………………………………………… Materi………………………………………………………………………………………… ………………………………………………. …………….
4
D. Metode……………………………………………………… Metode………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………… …………………………………
4
E. Penilaian……………………………………………………………… Penilaian…………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………. ……………………. . F. Alokasi Waktu………………………………… Waktu…………………………………………………………………… …………………………………………………………………… …………………………………………… …………
4
G. Sumber Belajar…………………………………………………………………… Belajar…………………………………… …………………………………………………………………… …………………………………………… ……… H. Media Pembelajaran……………………………………………………… Pembelajaran…………………… …………………………………………………………………… ……………………………………………….. ……………..
5
4
5
BAB III PENYUSUNAN PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Konsep Perencanaan Kegiatan Pembelajaran………………………………………………………………… Pe mbelajaran…………………………………………………………………
6
B. Langkah-langkah Langkah-langkah penyusunan rencana kegiatan pembelajaran……………………………………… pembelajaran………………………………………
8
C. Rangkuman Materi………………………… Materi……………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………… ……
37
D. Evaluasi…………………………………………………………… Evaluasi……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………... …………………………... .
38
BAB IV PENUTUP
46