RESIKO USAHA AGRIBISNIS \
BLO
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS
Mod Pokok Bahasan Capaian Pembelajaran
Skenario (Learning activity) 1) Group discussion 2) Lecture 3) Practical session 4) Structured tasks 5) Self Study Dosen Utama Dosen Pendukung
Asisten Tenaga Penunjang Akademis Metode Pembelajaran
1.
: Resiko Usaha Agribisnis : Mhs Memahami resiko usaha dan manajemen resiko untuk meminimkan resiko usaha : : 150 menit : 150 menit : 250 menit : 220 menit 250 menit : Ir. Bharoto, MMA : Dr. Sapto, H. R. Hermawan, SP, MP., Ir.Rika Nalinda, MP, Ir. Amie Sulastiyah, MM. : Galuh, SP, MP : Abdul Hamid, SST : Problem Based Learning
Diskripsi Modul
Manajemen resiko merupakan suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan dalamDALAM memetakanUSAHA berbagai PERTANIAN permasalahan yang ada dengan ANALISAukuran RESIKO menempatkan berbagai pendekatan manajemen yang dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.
DAN PENANGGULANGANNYA
(
RESIKO USAHA AGRIBISNIS Analisa resiko usaha
STPP JURLUHTAN YOGYAKARTA
Kegiatan Belajar 4 : Peran Manajemen Resiko Dalam Agribisnis 1. Pengertian Manajemen Resiko Setiap usaha apapun bentuknya dan tingkatan usaha tersebut baik usaha mikro, kecil, menengah bahkan usaha besar tidak akan luput dari kemungkinan menghadapi risiko usaha yang sangat bervariasi dari berisiko kecil ke besar bahkan sangat besar. Risiko, menurut Drs Herman Darmawi dalam bukunya Manajemen Risiko, dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Kondisi yang tidak pasti itu timbul karena berbagai sebab, antara lain : -
Jarak waktu dimulainya perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir. Semakin panjang jarak waktu, semakin besar ketidakpastiannya.
-
Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.
-
Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknis mengambil keputusan. Dalam usaha, ketidakpastian dihubungkan dengan penerimaan penghasilan
perusahaan, arus masuk dan keluar (cashflow) dan keselamatan harta benda perusahaan di masa yang akan datang. Risiko dapat terjadi akibat perilaku sumberdaya manusia, bencana alam dan lingkungan, perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat terutama masalah sosial, politik dan situasi ekonomi itu sendiri. Beberapa risiko dapat membahayakan kegiatan operasional usaha bahkan mengancam kelangsungan hidup usaha. Pada usaha yang memiliki kewajiban terhadap pihak lain, misalnya kepada kreditur, ancaman terhadap usaha akan mengakibatkan kegagalan usaha dalam memenuhi kewajibannya,
yang
dapat
berakibat
pada
tuntutan
hukum
dan
hilangnya
kredibilitas pengusaha di mata kreditur. Oleh karena itu, seharusnya risiko dapat dikelola dengan baik dengan suatu manajemen risiko. Manajemen risiko dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
RESIKO USAHA AGRIBISNIS 1)
Melakukan identifikasi risiko Identifikasi risiko bertujuan menemukan secara sistematis risiko (kerugian potensial) yang mungkin dihadapi usaha. Dalam hal ini apabila risiko tidak teridentifikasi, maka berarti usaha tersebut menanggung risiko secara tidak sadar.
2)
Melakukan pengukuran/analisis risiko Tujuan pengukuran/analisis terhadap risiko adalah untuk menentukan relatif pentingnya risiko yang dihadapi. Pengukuran risiko dilakukan dengan melihat frekuensi atau jumlah dan tingkat kerugian yang akan terjadi.
3)
Melakukan penanganan risiko Setelah diketahui dan dilakukan pengukuran risiko, pengusaha memutuskan bagaimana menangani risiko. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam menangani risiko adalah : a. Menghindari risiko Risiko kerugian terhadap barang tertentu dihindari dengan tidak memiliki barang tersebut, misalnya dengan cara menyewa barang daripada membeli. b. Mencegah dan mengendalikan risiko Pencegahan dan pengendalian risiko dilakukan dengan tujuan menghilangkan segala
kerugian,
atau
mengurangi
kerugian
seminimal
mungkin.
Keputusannya akan tergantung kelayakan program dari sudut teknis dan produksinya. c. Menahan risiko Menahan risiko berarti memikul risiko kemungkinan terjadinya kerugian, dengan cara menganggapnya sebagai biaya operasi perusahaan atau menyisihkan cadangan untuk membayar kerugian sesuangguhnya yang diderita. d. Memindahkan risiko Cara
terpenting
untuk
memindahkan
risiko
adalah
asuransi.
Dengan
asuransi, seseorang atau perusahaan memindahkan atau menggeser risiko
RESIKO USAHA AGRIBISNIS tertentu yang dipikulnya kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi. Dalam penyusunan perencanaan bisnis yang “bankable”, bahasan mengenai aspek risiko bertujuan untuk menjelaskan mengenai layak tidaknya usaha tersebut dibiayai apabila terjadi perubahan-perubahan pada unsur-unsur kelayakan pemasaran, teknologi dan produksi serta keuangan. Kajian terhadap aspek risiko ini terutama untuk menyajikan dan menganalisis : 1)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
besar-
kecilnya risiko kegagalan usaha yang mungkin akan dihadapi usaha; 2)
aspek risiko dalam suatu analisis kelayakan usaha, apabila dikemudian hari ternyata usaha ini akan diusulkan dan dibiayai oleh bank; dan
3)
perumusan
langkah-langkah
yang
perlu
diantisipasi untuk bisa keluar dari risiko kegagalan usaha.
Resiko dalam bidang Pertanian Dalam melaksanakan setiap usaha tidak akan terlepas dari sebuah risiko.Seperti hal nya dalm usaha pertanian.Usah Pertanian selalu tidak terlepas dari sebuah ketidak pastian dan mengandung risiko.Karena disebabkan dalam melaksanakan usaha pertanian sangat banyak factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut yang terkadang tidak semua factor dapat dikendalikan oleh si pengusaha. Meskipun demikian usaha ini masih banyak digeluti oleh masyarakt di banyak Negara,seperti di Indonesia dan di India. Di Indonesia Usaha pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Indonesia.Lebih kurang 60 % masyarakat Indonesi bekerja di bidang pertanian.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS Risiko yang muncul dari usaha pertanian merupakan suatu hal yang buruk/negative yang akan timbul selama melaksanakan usaha tersebut dimana peluang kejadian tersebut serta dampaknya,sebenarnya dapat dihitung dan diperkirakan.Risiko pertanian muncul dari factor yang tidak bisa diprediksi dan dikendalikan sempurna oleh pengusaha,seperti
kegiatan
biologi
(hama
dan
penyakit),iklim,harga,kecelakaan
dll.Dimana untuk dapat mengatasi sebuah risiko yang muncul kita harus dapat mengenali jenis resiko,penyebab risiko,serta seberapa besar dampaknya jika risiko itu terjadi.
2. JENIS RISIKO I) Risiko Produksi usaha pertanian merupaka usaha yang sering ditandai dengan varibialitas hasil produksi yang tinggi atau risiko yang tinggi.Tidak seperti usaha lain petani tidak dapat menentukan jumlah pasti output yang dapat dihasilkan dalam satu kali proses produksi pada saat awal perencanaan.tidak seperti usaha pabrik roti dimana pada tahap awal produksi pengusaha sudah dapat memproduksi output yang dihasilkan dengan patokan kapasitas mesin yang digunakan dan input yang digunakan ,karena pada usaha pembuatan roti hamper semua factor dapat dikendalikan oleh pengusaha.Tetapi tidak halnya dengan usaha pertanian.Faktor seperti hama,cuaca,penyakit, akan dapat menghalangi maksimalnya produksi pertanian yang mungkin menyebabkan penurunan jumlah produksi bahkan kerugian produksi. 2). Risiko harga Atau Risiko Pasar Volatilitas harga input dan Output merupakan sumber penting dari risiko pasar di
RESIKO USAHA AGRIBISNIS bidang pertanian.Harga pertanian cenderung berubah dan tidak memiliki kestabian serta tidak adanya kepastian.Varibilitas harga berasal dari pengaruh pasar baik pasar endogen maupun eksogen.Perubahan yang terjadi di pasar akan dipengaruhi oleh kondisi permintaaan aupun penawaran,Jika jumlah barang yang ditawarkan jumlahnya barang maka secara otomatis harga menjadi anjlok.sedangkan secara global pasar akan dipengaruhi secara signifikan oleh dinamikan produksi internasional.perubahan harga yang dihadapi oleh pelaku pertanian akan memepengaruhi minat dan kesediaan mereka untuk memproduksi suatu jenis komoditi. 3). Risiko Keuangan/Kredit Cara sebuah bisnis dalm membiayai kegiatan bisnisnya merupakan sebuah hal yang diperhatikan dan sering diprihatinkan dalam banyak perusahaan.Dalam hal ini,kegiatan pertanian mempunyai kekhasan tersendiri.petani harus melakukan pertanian dengan modal mereka sendiri dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses produksi,dan petani harus mengantisipasi semua biaya dan semua kemungkinan
risiko
yang
terjadi
sebelum
usahanya
menghasikan
dan
bisa
dipasarkan.Hal ini menyebabkan potensi permasalahan arus kas yang diperburuk juga dengan kurangnya akses petani ke layanan kredit,layanan asuransi dan tingginya biaya pinjaman.Selain itu proses yang berbelit dan dipersulit dalam melakukan peminjaman modal dapat diklasifikasikan sebagai risiko keuangan.
4). Risiko Kelembagaan Sumber penting lain ketidakpastian bagi petani adalah resiko institusional, yang dihasilkan
oleh
RESIKO USAHA AGRIBISNIS hal yang tak terduga,seperti perubahan peraturan yang mempengaruhi aktivitas petani. Perubahan peraturan, jasa keuangan, tingkat pembayaran dukungan harga atau pendapatan dan subsidi secara signifikan dapat mengubah profitabilitas kegiatan pertanian. Hal ini terutama berlaku
untuk
impor / ekspor rezim dan untuk tunjangan khusus, tetapi juga penting dalam kasus peraturan sanitasi dan phyto-sanitasi yang dapat membatasi aktivitas produsen dan membebankan biaya pada produsen
5). Teknologi risiko: Seperti kebanyakan pengusaha lain, petani bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari merekakegiatan. Adopsi teknologi baru dalam modernisasi pertanian seperti dipengenalan tanaman transgenik menyebabkan peningkatan risiko produsen pengadopsi.
6). Personal risiko: hamper semua kegiatan mengandung unsure risiko,salah satunya risiko personal.Risiko personal dalm usaha pertanian akan mempengaruhi kesejahteraan pelaku kegiatan tersebut.Resiko personal yang mungkin muncul seperti risiko asset dari banjir,kekeringan,dan kemungkinan kerusakan atau pencurian asset produksi dan asset pertanian yang lainnya.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS 3. Manajemen resiko Produksi / Cuaca 1).. Manajemen resiko Produksi / Cuaca Asuransi merupakan mekanisme formal yang digunakan di banyak negara untuk berbagi risiko produksi. Asuransi pertanian adalah suatu lembaga ekonomi formal yang berfungsi mengelola risiko yang dihadapi oleh petani. Lembaga ini bertujuan untuk Menstabilkan pendapatan petani dengan mengurangi kerugian akibat kehilangan hasil. ·
Merangsang petani mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan produksi dan secara
·
konseptual,pengembangan ke arah efisiensi penggunaan sumberdaya.
Mengurangi risiko yang dihadapi lembaga perkreditan dan meningkatkan akses petani ke lembaga tersebut. Asuransi pertanian di Indonesia belum terwujud meskipun secara konseptual pengembangan ke arah itu sudah dicanangkan sejak tahun 1982, sehingg trend dalam bentuk implementasinya belum terlihat meskipun pernah dibentuknya Kelompok Kerja Persiapan Pengembangan Asuransi Panen. Berkaitan dengan pentingnya lembaga semacam ini, dari tujuan pengadaan lembaga ini dapat disimpulkan lembaga asuransi pertanian akan sangat membantu petani khususnya dalam manajemen risiko. Risiko akan ditekan secara terus menerus sehingga akan menguntungkan pihak petani dan pihak asuransi pun dapat melaksanakan tujuannya dengan baik.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS .2).. Manajemen resiko harga Salah satu cara produsen secara tradisional mengantisipasi harga yaitu denganperjanjian yang menetapkan harga tertentu untuk pengiriman di masa depan. Pengaturan ini adalah dikenal sebagai kontrak forward dan memungkinkan produsen untuk mengunci harga tertentu, sehingga mengurangi resiko, tetapi juga mendahului kemungkinan manfaat dari penyimpangan harga positif. Dipasar tertentu, dan untuk produk tertentu, jenis-jenis pengaturan telah berkembang menjadi kontrak berjangka, diperdagangkan di bursa diatur berdasarkan aturan perdagangan tertentu dan untuk produk standar tertentu. Hal ini mengurangi beberapa risiko harga yang mungkin terjadi
4 Penanggulangan Risiko A. Penanggulan dalam Resiko Produksi a). Stabilitas Usaha Beberapa perusahaan pertanian memiliki sejarah menghasilkan pendapatan yang lebih stabil dari yang lain. Teknologi modern mungkin dapat mengontrol pengaruh cuaca dalam kegiatan produksi, atau program pemerintah dan permintaan pemasaran dapat mengendalikan harga atau kualitas komoditas yang dijual. Sebagai contoh, irigasi akan menghasilkan hasil panen lebih stabil daripada lahan kering di daerah di mana curah hujan kurang atau tinggi selama musim tanam. Pada ekstrem yang lain, perusahaan seperti ternak,
dimana
membeli
dan
menjual
harga
dapat
bervariasi,
dan
mengembangkan produk yang mudah rusak seperti bunga, buah, dan
RESIKO USAHA AGRIBISNIS sayuran,
cenderung
memiliki
pendapatan
sangat
bervariasi.
b). Diversifikasi Banyak peternakan menghasilkan lebih dari satu produk untuk menghindari pendapatan mereka tergantung sepenuhnya pada produksi dan harga komoditas tunggal. Jika keuntungan dari satu produk sedikit, keuntungan dari produksi dan penjualan produk lainnya dapat mencegah total keuntungan jatuh di bawah tingkat yang dapat diterima. Dalam produksi pertanian, diversifikasi
dengan
memproduksi
dua
atau
lebih
komoditas
akan
mengurangi variabilitas pendapatan jika semua harga dan hasil tidak rendah atau tinggi pada saat yang sama. Rencana diversifikasi dapat mencakup kegiatan non pertanian juga. Investasi dalam saham dan obligasi, memunculkan bisnis paruh waktu yang tidak terkait dengan pertanian, atau menumbuhkan pekerjaan non pertanian dapat meningkatkan stabilitas pendapatan keluarga. Diversifikasi juga mungkin memerlukan spesialisai keuntungan dalam satu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari variabilitas yang lebih kecil dalam pendapatan bersih.
c). Asuransi Ada beberapa jenis asuransi yang akan membantu mengurangi resiko produksi dan keuangan. Asuransi formal dapat diperoleh dari perusahaan asuransi untuk menutupi kejadian yang bisa mengancam ekuitas dan kelangsungan bisnis. Alternatif adalah untuk bisnis yang akan ditanggung
RESIKO USAHA AGRIBISNIS sendiri,
untuk
menjaga
beberapa
jenis
ketersediaan
cadangan
atau
keuangan dalam bentuk lancar dalam kasus tidak terjadi kerugian. Tanpa cadangan keuangan, gagal panen, badai angin besar, atau api mungkin menyebabkan seperti penurunan keuangan sehingga bisnis tidak dapat dilanjutkan. Cadangan keuangan yang dimiliki dalam bentuk yang dapat dengan mudah dilikuidasi, seperti rekening tabungan, seringkali mendapatkan tingkat pengembalian
yang
lebih
rendah
dari
modal
yang
sama
jika
itu
diinvestasikan dalam bisnis pertanian atau investasi jangka panjang lainnya. Pengorbanan laba adalah biaya kesempatan yang akan ditanggung sendiri dan harus dibandingkan dengan biaya premi untuk polis asuransi yang akan memberikan perlindungan yang sama. d). Kapasitas Produksi Tambahan Ketika cuaca buruk menunda menanam atau memanen tanaman, banyak petani bergantung pada kelebihan mesin pemanen atau kapasitas para pekerja untuk membantu mereka mengejar ketinggalan. Mereka dikenakan lebih tinggi dari biaya kepemilikan mesin atau upah dalam beberapa tahun sebagai asuransi terhadap kerugian tanaman yang bisa terjadi karena penanaman terlambat atau panen di tahun-tahun lainnya. Beberapa operator juga lebih suka untuk memiliki mesin baru untuk mengurangi risiko kerusakan pada saat-saat penting atau biaya perbaikan tak terduga. e). Pembagian Sewa
RESIKO USAHA AGRIBISNIS Di banyak negara, pembagaian sewa tanaman atau ternak adalah umum. Pemilik tanah biasanya membayar bagian dari beban operasi dan menerima sebagian dari tanaman atau ternak yang dihasilkan bukan pembayaran sewa . Dengan cara ini, risiko produksi yang buruk, harga jual rendah, atau biaya input tinggi dibagi antara penyewa dan pemilik. Penyewa juga membutuhkan modal yang kecil dalam pembagian sewa dari sewa tunai. Beberapa penyewa menggunakan sewa tunai variabel untuk mencapai pengurangan risiko serupa. Kedua jenis sewa dijelaskan dalam Bab 20. f). Kebiasaan Pertanian dan Makanan Daripada resiko ketidakpastian harga dan hasil, beberapa operator lebih memilih untuk lahan pertanian peternakan. Mereka melakukan semua operasi mesin lapangan untuk pemilik tanah dengan imbalan pembayaran tetap. Pemilik tanah mengambil semua harga dan risiko hasil. Kebiasaan pengaturan makanan yang sama. Produsen pakan ternak atau dimiliki oleh investor dalam fasilitas mereka sendiri dengan harga tetap per kepala atau per ruang atau tingkat bunga tetap per hari. Kontrak untuk menaikkan atau merawat pengembangan ternak juga tersedia. Meskipun kontrak ternak produksi kustom menyampaikan risiko produksi kepada pemilik ternak, beberapa berisi hukuman untuk menurunkan kematian. Semua perjanjian adat harus dianalisis dengan cermat untuk membandingkan risiko potensial mereka dan mengembalikan indepensi produsen dan pedagang. g). Pengadaan Input
RESIKO USAHA AGRIBISNIS Beberapa penyedia pakan ternak tergantung pada sumber yang pasti untuk pakan ternak atau untuk menjaga penuh fasilitas mereka. Sebuah kontrak jangka
panjang
dengan
pemasok
mengurangi
risiko
memiliki
untuk
beroperasi di bawah kapasitas. Harga dapat ditentukan dengan formula yang ditetapkan berdasarkan faktor-faktor kualitas dan harga pasar saat ini. Input utama lainnya dapat dijamin dengan kontrak sebelumnya, juga, seperti tenaga kerja untuk memanen buah dan sayuran. h). Alat dalam Risiko Pasar Risiko pasar terjadi karena variabilitas harga komoditas dan karena manajer tidak tahu harga di masa depan ketika akan membuat keputusan untuk menghasilkan
komoditas.
Beberapa
metode
dapat
digunakan
untuk
mengurangi variabilitas harga atau untuk menetapkan harga yang baik sebelum saat tanaman atau ternak siap untuk dijual. i. Penyebaran Penjualan Alih-alih menjual semua tanaman pada satu waktu, banyak petani lebih suka menjual beberapa kali sepanjang tahun. Sebagai contoh, 25 persen dari hasil panen dapat dijual setiap 3 bulan atau seperenam setiap 2 bulan. Penyebaran penjualan menghindari menjual semua tanaman dengan harga terendah tahun ini, namun juga menghalangi menjual semuanya dengan harga tertinggi. Hasil penyebaran penjualan harus dijadikan harga rata-rata yang mendekati harga tahunan rata-rata komoditas. Penjualan ternak juga dapat menyebar sepanjang tahun. Ini bisa dicapai dengan memberi pakan beberapa kelompok sepanjang tahun atau dengan
RESIKO USAHA AGRIBISNIS melahirkan beberapa kali per tahun. Penyebaran penjualan produk susu dan telur terjadi secara alami, karena sifat terus menerus dari produksi mereka. j. Penjualan Kontrak Produsen tanaman seperti biji, stok pembibitan, dan buah-buahan dan sayuran, sering menandatangani kontrak dengan pembeli atau pengolah sebelum penanaman tanaman. Kontrak ini biasanya akan menentukan praktik manajemen tertentu yang harus diikuti, serta harga yang akan diterima untuk tanaman dan mungkin jumlah yang akan diberikan. Jenis kontrak ini menghilangkan risiko harga pada saat tanam dan jaminan produsen akan memiliki pasar. Namun, standar kualitas yang ketat, menimbulkan penambahan risiko produksi. k. Hedging Sebuah harga pasar dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh hedging pada pasar komoditas berjangka. Hedging adalah kemungkinan sebelum tanaman ditanam serta selama musim tanam atau saat gabah disimpan. Ternak juga dapat hedging pada saat pembelian, atau setiap saat selama periode menyusui. Hedging melibatkan penjualan komoditi kontrak berjangka bukan komoditas yang sebenarnya, biasanya karena manajer saat ini tidak mampu atau tidak mau memberikan komoditi pada waktu itu. Kontrak tersebut dibeli oleh seorang pembeli di bursa pasar berjangka di suatu tempat, yang mungkin merupakan
pengolah
yang
ingin
mengunci
harga
komoditas
untuk
penggunaan masa depan atau spekulan berharap untuk menjual kontrak
RESIKO USAHA AGRIBISNIS kemudian untuk harga yang lebih tinggi. Meskipun kontrak berjangka untuk beberapa komoditas memungkinkan untuk pengiriman saat kontrak berakhir, kontrak biasanya dibeli kembali dan komoditas dijual di pasar tunai lokal. Harga tunai dan berjangka biasanya bergerak ke atas atau ke bawah bersama-sama. Dengan demikian, laba atau rugi yang terjadi karena pasar tunai naik atau turun diimbangi dengan kerugian yang sesuai atau keuntungan
atas
kontrak
berjangka.
l. Pilhan Komoditas Banyak pemasar tidak menyukai kenyataan bahwa meskipun kontrak kedepan atau hedging melindungi mereka terhadap penurunan harga, itu juga mencegah mereka dari mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga. Mereka lebih suka menggunakan pilihan komoditas yang menetapkan harga minimal dalam pertukaran untuk membayar biaya mengatur atau premium, tetapi masih memungkinkan mereka untuk menjual dengan harga lebih tinggi. m. Fleksibilitas Beberapa strategi manajemen memungkinkan pelaksana untuk mengubah keputusan jika tren harga atau kondisi cuaca berubah. Penanaman tanaman tahunan bukan tanaman tahunan atau permanen adalah salah satu contoh. Investasi pada bangunan dan peralatan yang dapat digunakan untuk lebih dari satu perusahaan lain. Banyak produsen gandum membangun tempat penyimpanan sehingga mereka dapat menunda pemasaran sampai harga lebih menguntungkan. Dalam kasus ternak, hewan dapat dijual sebagai
RESIKO USAHA AGRIBISNIS ternak pengumpan atau selesai untuk bobot potong. Menyewa aset tertentu seperti tanah atau mesin daripada membelinya adalah contoh lain dari mempertahankan fleksibilitas manajemen. B.Penanggulan Risiko Keuangan Mengurangi risiko keuangan memerlukan strategi untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas. Likuiditas diperlukan untuk menyediakan uang tunai untuk membayar kewajiban hutang dan untuk memenuhi kebutuhan keuangan yang tak terduga dalam jangka pendek. Solvabilitas adalah berkaitan dengan kelangsungan usaha jangka panjang, atau memiliki cukup aset untuk mengamankan
hutang
bisnis.
a. Suku Bunga Tetap Banyak pemberi pinjaman menawarkan pinjaman di tingkat bunga tetap atau variabel. Tingkat bunga tetap mungkin lebih tinggi ketika pinjaman dibuat tetapi mencegah biaya pinjaman dari peningkatan jika suku bunga terus meningkat. b. Self-Kredit Likuidasi Self-liquidating pinjaman adalah yang dapat dilunasi dari penjualan agunan pinjaman. Contohnya adalah kredit untuk pembelian ternak pengumpan dan input produksi tanaman. Pinjaman pribadi dan pinjaman untuk tanah atau mesin adalah contoh pinjaman untuk yang tidak self-liquidating. Keuntungan dari diri likuidasi pinjaman adalah bahwa sumber uang yang akan digunakan untuk pembayaran kembali dikenal dan relatif bisa diandalkan.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS c. Cadangan Liquid Memegang cadangan uang tunai atau aset lainnya yang mudah dikonversi menjadi kas akan membantu pertanian saat hasil buruk dari strategi yang berisiko. Namun, mungkin ada biaya kesempatan untuk menyimpan dana dalam cadangan daripada investasi mereka dalam bisnis atau aset jangka panjang. d. Cadangan Kredit Banyak petani tidak meminjam sampai batas dikenakan pada mereka oleh pemberi pinjaman mereka. Kredit yang tidak terpakai atau cadangan kredit berarti dana tambahan pinjaman dapat diperoleh dalam hal beberapa hasil yang tidak menguntungkan. Teknik ini tidak secara langsung mengurangi risiko tetapi memberikan margin keamanan. Namun, juga memiliki biaya kesempatan, sama dengan keuntungan tambahan modal yang tidak terpakai mungkin telah menguntungkan dalam bisnis. e. Pemilik Modal Dalam analisis akhir, itu adalah ekuitas dalam bisnis yang menyediakan solvabilitas dan banyak likuiditas. Oleh karena itu, ekuitas harus terus meningkat,
terutama
selama
tahun-tahun
awal
bisnis,
mempertahankan keuntungan dalam bisnis atau menarik modal luar.
C. Penanggulan dalam Risiko Hukum a.Bisnis Organisasi
dengan
RESIKO USAHA AGRIBISNIS Pertanian dan peternakan dapat diatur dalam beberapa bentuk hukum yang berbeda. Beberapa dari mereka, seperti perusahaan, perseroan terbatas, dan koperasi, menawarkan perlindungan yang lebih dari kewajiban hukum dan kerusakan daripada yang lain. b. Perencanaan Estate Memiliki kemauan dan rencana estate yang menyediakan untuk transisi tertib peternakan atau bisnis pertanian untuk ahli waris akan sering menyimpan ribuan dolar dalam pajak real dan pendapatan atau pendapatan yang hilang karena manajemen terganggu dan pembagian ukuran sebuah bisnis efisien. Memiliki sewa lahan dan kontrak secara tertulis juga akan mengurangi
masalah
hukum
di
jalan.
c. Kewajiban Asuransi Kewajiban asuransi melindungi terhadap tuntutan hukum oleh pihak ketiga atas cedera atau kerusakan peralatan yang diasuransikan atau karyawan mungkin akan bertanggung jawab. Kewajiban klaim di sebuah peternakan dapat
terjadi
ketika
ternak
berkeliaran
ke
jalan
dan
menyebabkan
kecelakaan atau ketika seseorang terluka karena peralatan pertanian. Risiko klaim kewajiban mungkin kecil, tetapi beberapa kerusakan sudah sangat besar. Kebanyakan orang merasa asuransi metode yang tidak mahal untuk memberikan beberapa ketenangan pikiran dan perlindungan terhadap kejadian
tak
D. Penanggulan dalam Risiko Pribadi
terduga.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS a.Asuransi Kesehatan Petani wiraswasta dan peternak sering mengalami kesulitan memperoleh asuransi kesehatan dengan biaya yang wajar. Biaya setelah pajak telah dikurangi sedikit dengan membuat lebih dari pajak premi. Meningkatkan tingkat di mana cakupan dimulai dan memperoleh kebijakan melalui organisasi pertanian juga dapat mengurangi biaya. Mengingat tingginya biaya perawatan medis dan ketidakpastian yang dihadapi dalam masalah kesehatan, tidak ada manajertanpa beberapa jenis asuransi kesehatan. Ini juga berlaku untuk asuransi kompensasi pekerja bagi karyawan.
b. Asuransi jiwa Asuransi jiwa tersedia untuk memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian yang mungkin timbul dari kematian mendadak dari pelaksana pertanian atau anggota keluarga. Dana asuransi dapat digunakan untuk memenuhi pengeluaran hidup keluarga, melunasi hutang yang ada, membayar pajak warisan, dan memenuhi biaya lain untuk mentransfer manajemen dan kepemilikan bisnis. Perawatan harus dilakukan untuk memilih jenis asuransi jiwa yang paling cocok bagi kebutuhan setiap individu. c.Tindakan Pengamanan Akal sehat, perhatian atas pekerjaan di tangan, dan tidak terburu-buru akan menghindari kecelakaan dan cedera. Langkah-langkah keselamatan umum termasuk penjaga mesin tetap di tempat: mematikan mesin sebelum
RESIKO USAHA AGRIBISNIS membuat perbaikan atau penyesuaian, bukan memindahkan peralatan di jalan umum setelah gelap; prosedur yang ditentukan untuk menerapkan pestisida dan pupuk; dan menghindari kedekatan dengan besar, ternak yang tidak terkendali. d. Backup Manajemen Ketika hanya satu orang yang mengetahui tentang aspek-aspek kunci dari bisnis pertanian, kecelakaan tiba-tiba atau penyakit serius bisa mengganggu hari-hari dan jangka panjang operasional. Karyawan kunci, pasangan dan pengacara harus tahu lokasi pajak, keuangan, dan catatan hukum dan mampu turun tangan ketika operator utama tidak dapat melanjutkan. Manakah dari alat-alat manajemen risiko banyak dipekerjakan oleh sebuah pertanian atau peternakan tertentu akan tergantung pada jenis risiko yang dihadapi, stabilitas keuangan bisnis, dan sikap menanggung risiko dari manajer. 5.Cara Menerapkan Analisis Risiko Dalam analisis kelayakan usaha, semua perhitungan kelayakan sudah menggunakan data/informasi yang diduga bisa mendekati kondisi yang mungkin
akan
mengantisipasi
terjadi
setelah
kemungkinan
usaha
terjadinya
direalisasikan. penyimpangan
Tetapi dalam
untuk analisis
kelayakan usaha, maka dalam melaksanakan analisis kelayakan, khususnya terhadap hasil perhitungan “cash flow” (lihat aspek keuangan), dilakukan pengujian sebagaimana matriks di bawah ini.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS Tabel 1.
Analisis risiko suatu usaha
Aspek risiko
Kemungkinan faktor penyebab
yang mungkin terjadi
1. Tingkat produktivitas lebih rendah daripada yang telah diperhitungkan dalam studi kelayakan usaha
Ketidakberhasilan pengusaha dalam : (i)
mengua
sai teknologi yang diterapkan usaha, (ii) la
mengelo sumberdaya
untuk
kepentingan
proses produksi; (iii)
mengelo
la proses produksi; (iv)
mengelo
la proses penanganan hasil; (v)
bencana
alam. semua
faktor
produktivitas,
ini
menyebabkan
tingkat
mutu dan kesinambungan
usaha lebih rendah daripada yang telah diperhitungkan semula.
2. Penjualan produk lebih
(i)
produksi barang/jasa lebih rendah dari
rendah, dibandingkan
yang telah diperhitungkan sebelumnya,
dengan perkiraan
sementara harga relatif sama;
laporan kelayakan usaha
(ii) harga jual ternyata lebih rendah dari yang
diperhitungkan
sementara
tingkat
sebelumnya, produksi
bisa
RESIKO USAHA AGRIBISNIS Aspek risiko
Kemungkinan faktor penyebab
yang mungkin terjadi dicapai; (iii) tingkat produksi dan harga, keduanya sama-sama lebih rendah dari tingkat yang telah diperhitungkan sebelumnya, (iv)
piutang semakin besar atau tidak
tertagih
3.
Harga jual lebih rendah daripada yang telah diperkirakan sebelumnya
Ketidakberhasilan
pengusaha
dalam
mengelola aspek pemasaran, misalnya : (i)
d aya serap pasar menurun, karena pasar sudah jenuh;
(ii)
k alah bersaing;
(iii)
s elera pembeli berubah;
(iv)
m utu barang dan waktu penyampaian tidak sesuai dengan yang diharapkan pembeli.
Kesimpulan
RESIKO USAHA AGRIBISNIS setiap usaha yang dijalani pasti mengandung risiko.Begitu juga usaha pertanian,Pada usaha ini tingkat risiko yang dapat terjadi cukup besar karena banyak factor yang menyebabkan timbulnya risiko tersebut tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh petani.Seperti,cuaca,harga,keadaan ekonomi,pasar,dll.Jenis risiko pada usah pertanian terdiri dari risiko produksi,teknologi,personal,kelembagaan dan risiko harga/pasar. Meskipun demikian untuk mengatasi dan menanggulangi risiko tersebut banyak cara yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk mengalihkan risiko,berbagi risiko,atau memperkecil dampak risiko tersebut.
Tugas Pembelajaran Pertanyaan untuk didiskusikan dan dipresentasikan. 1. jelaskan Jenis
resiko dari segi perspektif bisnis.cari artikel dan resume
bagaimana perusahaan meminimalisasi resiko. (Cari perusahaan yang meminimalkan resiko sejumlah anggota kelompok mahasiswa) 2. Jelaskan manfaat manajemen resiko bagi pihak manajemen perusahaan. 3. Cari sebuah artikel mengenai penerapan manajemen resiko dalam sebuah usaha kemudian analisis: a. Bagaimana resiko dikelola b. Alternative meminimalisasi resiko c. Mengapa dalam menyelesaikan dan meminimalisasi resiko harus ada kerjasama dengan berbagai pihak d. Bagaimana menurut anda solusi mengatasi resiko perusahaan yang bersangkutan.
c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan 1) Bentuk kelompok kecil dengan anggota 5 orang Mahasiswa dari kelas yang sama.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS 2) Diskusikan
jawaban
setiap
soal
latihan
di
pembelajaran (di luar kelas). 3) Setiap individu wajib membuat ringkasan materi 4) Setiap kelompok mempersiapkan materi di
luar
jadwal
presentasikan
dengan sumber referensi selain dan modul 5) Kumpulkan jawaban soal yang individu pada minggu berikutnya setelah pembahasan modul berakhir.
d. Kriteria tugas yang dihasilkan/dikerjakan 1) Jawaban latihan soal (hard copy) 2) Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point
3. KRITERIA PENILAIAN : a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers) c. Kejelasan logika yang dipresentasikan d. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiences e. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji didasarkan pada partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan pertanyaan)
REFERENSI DAFTAR PUSTAKA
Said, E Gumbira. 2001 . Manajemen Teknologi Agribisnis. Ghalia Indonesia.
RESIKO USAHA AGRIBISNIS
sumber : -report of the working group on risk management in agriculture http://www.bpplampung.info/artikels/artikel-umum/113-manajemen-risiko-danketidakpastian.html http://agribisnis.blogspot.com/2011/09/risiko-di-bidang-pertanian.html http://journal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/view/3319/2244 manajemen resiko produksi dan penerimaan pad1 semi organik Diposkan oleh muhammad arif di 07.56 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Tidak ada komentar:
Poskan Komentar