4
TUGAS PENDIDIKAN IPA SD
Perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
Model Pembelajaran
Menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:5) menyatakan,
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll.
Menurut Soekamto (dalam Nurulwati, 2000 : 10) menyatakan,
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar teretntu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.
Menurut Arend (dalam Trianto, 2009 : 74) menyatakan, The term teaching model refer to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system. Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan system pengelolaannya.
Menurut Paul D. Eggen (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 143) menyatakan,
The model was described as being potentially large in scope, capable of organizing several lessons or a unit study. Model dijabarkan menjadi potensi yang tidak terbatas lingkupnya, yang dimana ia mampu mengorganisasikan beberapa pelajaran atau satuan pembelajaran.
Jadi dari pendapat - pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang matang guna sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini merupakan bungkus atau bingkai dari pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran lebih menekankan pada sintaksnya. Karena setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau fase-fase dalam kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda. Model-model pembelajaran disini contohnya model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran discovery, model pembelajaran berbasis masalah, ataupun model pembelajaran langsung.
Model pembelajaran memiliki cirri-ciri khusus, antara lain : (a) rasional teoritik yang disususn oleh para pencipta atau pengembangnya (b) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai) (c) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berhasil (d) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajar apat dicapai.
Unsure-unsur penting dalam model pebelajaran : memiliki nama, merupakan landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran, landasan pada teori belajar dan teori pembelajaran, memiliki tujuan/maksud tertentu, memiliki pola tingkah laku kegiatan belajar mengajar (sintaks) yang jelas, mengandung komponeen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat untuk menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pendekatan Pembelajaran
Menurut Rosman (2012 : 132) Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) Pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Menurut Roy Kellen (dalam Anitah, 2011 : 1.23) menyatakan,
Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif, atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan induktif.
Menurut Wahjoji (1999 : 121) Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.
H. J. Gino dkk (1992 : 32) Pembelajaran atau intruction merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar.
Syaifuddin Sagala (2005: 68) Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.
Menurut Gulo (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) menyatakan,
Pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita dalam memendang seluruh masalah yang ada dalam program belajar mengajar. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara berfikir dan bersikap seseorang guru dalam menyelesaikan soal yang ia hadapi.
Berdasarkan pendapat - pendapat ahli diatas dapat diambil simpulan mengenangi pendekatan pembelajaran. Jadi pendekatan pembelajaran adalah sebuah cara yang dilakukan oleh guru bersama siswa guna untuk mempermudah dalam proses pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan yng diharapkan. Pendekatan disini dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni pendekatan berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru disini nantinya akan mengajarkan pembelajaran langsung dan pembelajaran deduktif, karena sepenuhnya guru yang mendominasi jalannya kegiatan pembelajaran. Sedangkan pendekatan berpusat pada siswa nantinya akan mengajarkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena semua kegiatan pembelajarannya di dominasi oleh siswa. Pendekatan jenis ini membutuhkan pemahaman kritis siwa.
Berikut ini merupakan unsure-insur penting dalam pendekatan pembelajaran : (a) merupakan filosofis/landasan, (b) merupakan sudut pandang dalam proses pembelajaran, (c) serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan teretntu, (d) Jalan yang ditempuh untuk menyampaiakan materi.
Strategi Pembelajaran
Menurut Kemp (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Menurut Dick and Carey (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi pembelajaran adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa.
Menurut Sulistyono (dalam Trianto 2007, 86) Strategi belajar adalah tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih memahami secara langsung, lebih efektif dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru.
Menurut Kindsvatter (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Stratgi adalah suatu kombinasi percontohan dari suatu metoda yang dirancang memenuhi sasaran hasil pelajaran.
Menurut Pressley (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) mengartikan,
Strategi-strategi belejar sebagai operator-operator kognitif meliputi dan di ats proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar). Strategi-strategi tersebut merupan strategi-strategi yang digunakan siswa untuk memecahkan belajar-belajar tertentu.
Menurut Borich (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Strategi pembelajaran adalah keseluruhan prosedur yang sistematis untuk mencapa tujuan pembelajaran.
Menurut Bured & Byrd (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 152) Strategi pembelajaran sebagai an instructional strategy is a method for delivering instruction that is intended to help student achieve a learning objective. Strategi pembelajaran adalah metode untuk mengirim pesan pembelajaran yang direncanakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dari pendapat - pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut keputusan-keputusan yang akan diambil untuk melakukan sebuah kegiatan pembelajaran. Jika dilihat dari strateginya, maka terdiri atas exposition-discovery learning dan group-individual learning. Dan jika ditinjau cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Berikut ini unsure-unsur penting dalam strategi pembelajaran : (a) Memiliki tujuan yang jelas (b) Adanya perencanaan yang jelas (c) Menuntut adanya tindakan guru (d) Merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan (e) Melibatkan materi pelajaran (f) Memiliki urutan atau langkah-langkah yang teratur.
Metode Pembelajaran
Menurut Rusman (2012 : 132) Metode pembelajaran adalah bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu tetapi tidak setiap metode sesuai digunakan untk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut M. Sobri Sutikno (2009 : 88) Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Menurut Nana Sujana (2005 : 76) Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Menurut KBBI (2005 : 740) Metode diartikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 153) Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Menurut Knowles (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 154) Metode adalah pengorganisasikan siswa di dalam upaya untuk mencapai tujuan belajar.
Menurut Hasibun dan Moedjiono (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 156) Metode mengajar adalah perangkat, alat, dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar.
Berdasarkan pendapat - pendapat diatas yang telah dikemukakan para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh guru untuk menyajikan sebuah materi yang hendak diajarkan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dimana metode pembelajaan ini bertujuan untuk mencapai dan menuntaskan sebuah tujuan pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran contohnya ada beberapa macam, antar lain : metode ceramah, metode demonstrasi, diskusi, simulasi, pengalaman dilapangan, symposium, brainstorming dll.
Berikut ini unsut-unsur penting dalam metode pembelajaran : (a) Merupakan seperangkat cara menyampaiakan pembelajaran (b) Adanya guru sebagai pembewa pesan (c) Memanfaatkan fasilitas yang ada (d) Ada tujuan yang ingin dicapai (e) Menciptakan situassi yang mendukung (f) Melibatkan subjek didik.
Teknik Pembelajaran
Menurut KBBI (2005 : 1158) Teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Hamzah B Uno, 2009 : 2) Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Al Khazin (2010) Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah cara yang dilakukan sesorang dala mengimplementasikan suatu metode.
Menurut Morris (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah prosedur yang sistematik sebagai petunjuk untuk melaksanakan tugas dan peerjaan yang kompleks atau ilmiah, merupakan tingkat ketrampilan atau perintah untuk melakukan patokan-patokan dasar suatu penampilan.
Menurut Smit, et al, (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik pembelajaran adalah kelengkapan atau langkah-langkah dengan dilengkapi keragaman, focus, dan penjelasannya. Teknik merupakan katalisator metode, berbeda ruang lingkupnya dengan metode, dan waktu penggunaanya lebih singkat dari metode.
Jadi teknik pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan guru sebelum pembelajaran dilaksanakan dimana dia menggunakan teknik pembelajaran untuk mengimplementasikan sebuah metode yang telah dia pilih guna mencapai tujuan pembelajaran teretntu. Contohnya disini adalah penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Berikut ini merupakan unsure-unsur penting dalam teknik pembelajaran : (a) Merupakan implementasi dari metode (b) Jabaran operasioanal dari metode (c) Proedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran (d) memiliki cara khusus dan spesifik, serta sistematis.
Tabel perbedaan antara berbagai model pembelajaran
No.
Materi
Tujuan
Teori Belajar
Sintaks
Lingkungan
Belajar
Siklus Belajar
Mencapai kompetensi yang diharapkan. Dimana siswa cenderung lebih termotivasi dalam belajar, karena mereka terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik juga akan dilatih cara berfikir ilmiah dan pembelajaranpun lebih bermakna.
Teori Jean Piaget (Teori Perkembangan Intelektual )
Teori David Ausubel (Belajar Bermakna)
Riset Anton E. Lowson (1988) : Penggunaan siklus belajar dan miskonsepsi
Engagement (Mengundang). Pada fase ini siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari.
Exploration (Menggali).
Fase eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk bekerja baik secara mandiri maupun secara berkelompok tanpa instruksi atau pengarahan secara langsung dari guru.
Explaination (Menjelaskan)
Guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep yang dipahaminya dengan kata-katanya sendiri, menunjukkan contoh - contoh yang berhubungan dengan konsep untuk melengkapi penjelasannya. Pada kegiatan ini sangat penting adanya diskusi antar anggota kelompok untuk mengkritisi penjelasan konsep dari siswa yang satu dengan yang lainnya.
Extend
(Penerapan Konsep)
Kegiatan belajar pada fase ini mengarahkan siswa menerapkan konsep - konsep yang telah dipahami dan keterampilan yang dimiliki pada situasi baru. Guru dapat mengarahkan siswa untuk memperolehpenjelasan alternatif dengan menggunakan data atau fakta yangmereka eksplorasi dalam situasi yang baru.
Evaluation (Evaluasi)
Kegiatan pada fase evaluasi berhubungan dengan penilaian kelas yang dilakukan guru meliputi penilaian proses dan evaluasi penguasaan konsep yang diperolehsiswa.
Lingkungan belajar dikaitkan dengan lingkungan sekitar siswa
Adanya kerjasama dalam kelompok
Sarana dan sumber belajar yang lengkap.
Bersifat fleksibel karna antar masing-masing kelompok akan saling berinteraksi.
Inkuiri
Meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berfikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan mengolah informasi.
Teori Piaget (Perkembangan kognitif)
Teori Bruner (Perkembangan intelektual)
Teori Vygotsky (Pembentukan kelompok belajar)
Menyajikan pertanyaan atau masalah
Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah dan masalah ditulis di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok.
Membuat hipotesis
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.
Merancang percobaan
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.
Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.
Mengumpulkan dan menganalisis data
Guru memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
Membuat kesimpulan
Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
Menyajikan media yang konkret
Media dan sumber belajar yang lengkap
Pembentukan kelompok-kelompok belajar
Melihat perkembangan intelektual anak. Sudah sampai mana tahapan dia.
Fleksibel dan berpusat pada anak.
Discovery
Meningkatkan partisiapasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
Meningktakan belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga mampu meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan
Mampu mengembangkan potensi intelektual.
Mengubah siswa dari memiliki motivasi luar diri siswa menjadi motivasi dalam diri siswa.
Sisw akan belajar bagaimana belajar (learning how to learn).
Mempertahankan memori.
Teori Bruner (discovery learning)
Teori David Ausubel (Pembelajaran bermakna)
Menjelaskan tujuan atau mempersiapkan siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siwa siswa dengan mendorong siswa untuk terlibat kegiatan.
Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan masalah sederhana yang berkenaan dengan materi pembelajaran.
Merumuskan hipotesis
Membimbing siswa merumuskan hipotesis sesuai permasalahan yang dikemukakan.
Melakukan kegiatan penemuan
Membimbing siswa melakukan kegiatan penemuan dengan mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
Mempresentasikan hasil kegiatan penemuan
Membimbing siswa dalam menyajikan hasil kegiatan, merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
Mengevaluasi kegiatan penemuan.
Mengevaluasi langkah-langkah kegiatan yang telah dilakukan.
Menyajikan media yang konkret
Media dan sumber belajar yang lengkap
Pembentukan kelompok-kelompok penemuan
Melihat perkembangan intelektual anak. Sudah sampai mana tahapan dia.
Fleksibel dan berpusat pada anak.
Sains Teknologi Masyarakat
Meningkatkan keterampilan inquiry dan pemecahan, di samping keterampilan proses.
Menekankan cara belajar yang baik yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Menekankan sains dalam keterpaduan dan antara bidang studi.
Peserta didik mampu menghubungkan realitas sosial dengan topic pembelajaran di dalam kelas
Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan/ perspektif untuk mensikapi berbagai isu/ situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah
Peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggung jawab social
Teori Konstruktivistik (Piaget dan Vygotsky)
Teori Pragmatis
Teori Belajar Sosial (Albert Bandura)
Fase Invitasi
Menggali isu atau masalah lebih dahulu dari peserta didik
Menghubungkan pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnya
Mengidentifikasi isu atau masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan topik yang dibahas
Fase Eksplorasi
Merancang dan melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan data
Berlatih keterampilan proses sains
Mengasah kerja ilmiah dan sikap ilmiah
Diskusi kelompok untuk menghasilkan kesimpulan
Fase Pengajuan Eksplanasi dan Solusi
Siswa membangun sendiri konsep
Solusi masalah yang dihadapi masyarakat terkait materi yang diperoleh siswa semata-mata berdasarkan informasi dari kegiatan eksplorasi
Fase Pengambilan keputusan dan tindak lanjut
Menjelaskan fenomena alam berdasarkan konsep yang disusun
Menjelaskan berbagai aplikasi untuk memberikan makna
Refleksi pemahaman konsep
Adanya interaksi siswa dengan lingkungan social
Struktur intelektual terjalin saat interaksi berlangsung
Siswa belajar dari lingkungan sosialnya.
Fleksibel
Eksperimen
Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar mandiri dan memecahkan masalah
Teori Bruner (discovery learning)
Teori David Ausubel (Pembelajaran bermakna)
Persiapan
Guru menyampaikan tujuan eksperimen.
Guru menyiapkan alat, bahan dan tempat pelaksanaan eksperimen
Mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat dan bahan
Mempertimbangkan pelaksanaan (serentak atau tidak)
Mempertimbangkan kesehatan dan keamanan
Menjelaskan tahapan-tahapan eksperimen
Pelaksanaan eksperimen
Siswa melakukan eksperimen dengan bimbingan guru. Disini peran guru sebagai fasilitator.
Tindak lanjut eksperimen
Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan eksperimen
Menjelaskan masalah-masalah yang timbul saat eksperimen.
Menyimpulkan kembali
Pembentukan kelompok-kelompok belajar
Pemberian Lembar Kerja Siswa kepada msing-masing kelompok belajar
Sumber belajar dan Alat bahan belajar yang lengkap
Terjalinnya interaksi anatara guru dan siswa secara baik.
Permendiknas No. 41 2007
Menjelaskan tentang standart proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Menjelaskan tentang perencanaan proses pembelajaran yang meliputi silabus dan komponen-komponen RPP beserta prinsip-prinsipnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 24.
Kegiatan Awal
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Mencari informasi, kerja kelompok, percobaan, adanya interaksi antara guru dan siswa.
Elaborasi
Membaca, menulis, dan berdiskusi, membuat laporan, dan berprestasi (memrinci lebih dalam)
Konfirmasi
Umpan balik, reward, refleksi dan evaluasi.
Kegiatan Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan pemberian tugas dan salam.
Memperhatiakan perkembangan dan keragaman individu.
Menuntut partisipasi aktif oleh siswa.
Sumber belajar dan alat bahan belajr harus tersedia lengkap.
Kurikulum 2013
Menghasilkan insan Indonesia yang : produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Landasan Yuridis (tentang RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, PP No. 19 Tahun 2005, INPRES Nomor 1 Tahun 2010 )
Landasan Filosofis (tentang Filosofis Pancasila dan Filosofis Indonesia )
Landasan Konseptual (Relevan pendidikan, Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter, pembelajaran kontekstual, pembelajaran aktif, dan penilaian yang valid, utuh, dan menyentuh)
Pendekatan Scientifik
Observing (Mengamati)
Proses untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan indera.
Questioning (Menanya)
Melakukan tanya jawab anatar guru dan siswa. Mepertanyaan informasi yang belum dimengerti.
Associating (Menalar)
Menghubungkan berbagai macam informasi yang telah di dapat.
Experimenting (Mencoba)
Mencoba melakukan sesuatu yang ingin dibuktikan karena masih ada rasa penasaran.
Networking (Membentuk Jejaring)
Menghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya untuk membuat sebuah kesimpulan. Disini siwa diajarkan untuk bisa bekerja sam dengan yang lainnya.
Lingkungan belajar yang kondusif-akademik, baik secara fisik maupun nonfisik. Lingkungan yang aman, nyaman tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, serta kegiatan-kegiatan berpusat pada siswa (student centered activities) merupakan iklim yang dapat membangkitkan nafsu, gairah, dan semangat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Arend. 2008. Learning to Teach. Jakarta : Pustaka Pelajar
Eggen dan Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta : Indeks
Kelompok 1. 2013. Siklus Belajar. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD.
Kelompok 2. 2013. Inkuiri. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 3. 2013. Discovery. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 4. 2013. STM. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 5. 2013. Eksperimen. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 6. 2013. Permendiknas No.41 Tahun 2007. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 7. 2013. Kurikulum 2013. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka
Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Prestasi Pustaka