KELOMPOK 7 MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN
Disusun Oleh :
Dea Anggraini
Muhamad Akri Yuliadi
Sri Kurniawati
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten 2010
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang model komunikasi kesehatan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah . Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah, karena pada zaman globalisasi seperti ini, tenaga medis seperti perawat dituntut harus professional dan semakin berkembang sesuai ilmu yang ada. Professional di sini bukan berarti hanya mengutamakan
dan
menonjolkan
kemampuan
di
bidang
praktek
asuhan
keperawatannya saja. Tetapi juga, perawat harus mampu berkomunikasi dengan baik.
I.2 TUJUAN Komunikasi mempunyai beberapa tujuan. Tujuan utama komunikasi adalah untuk membangun atau menciptakan pemahaman atau pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapatan, perilaku, ataupun perubahan secara social.
I.3 SISTEMATIKA PENULISAN Bab I pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II pembahasan materi tentang model komunikasi kesehatan yang berisi 3 faktor yaitu : relationshif, transaksi, konteks. Bab III penutup, berisi kesimpulan dan saran dari penyusunan makalah ini.
I.4 MANFAAT Adapun manfaat komunikasi dapat mendukung dan mempercepat kesembuhan pasien, karena melalui terapi yang dilakukan dengan komunikasi pasien memperoleh support yang mendorong untuk kemajuan psikologi yang berpengaruh pada kesehatan pasien.
BAB II PEMBAHASAN II.1 DEFINISI Langkah-langkah
dalam
komunikasi
kesehatan
(Stages
in
the
health
communication process) •
Planning : perencanaan
•
Development : pengembangan
•
Implementation : hasil
•
Evaluation : evaluasi
Model komunikasi kesehatan berpokus pada transaksi antara propsional kesehatan – klien yang sesuai dengan permasalahan kesehatan klien, proses pengiriman dan peneriman pesan antara professional dan klien terjadi secara simultan. Sehingga komunikasi yang tejadi
cenderung lebih nampak dan aktif. Model komunikasi ini
mencakup tiga faktor yaitu: 1.Relationshif,ada empat tipe: a.profesional kesehatan_professional kesehatan b.profesinal kesehatan _klien c.profesional kesehatan _orang lain yang berpengaruh d.klien_orang yang berpengaruh Hubungan interpersonal,sikap positif,pengetahuan pengalaman masa lalu dan factor social ekonomi dapat mempengaruhi relationshif. Professional kesehatan adalah seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan,training dan pengalaman dalam memberikan pengalaman dalam memberikan
pelayanan
klien,meliputi:perawat,dokter,fisioterafis,tenaga
kesehatan kesehatan
pada administrasi
dan
sebagainya. Professional kesehatan mempunyai
karakteristik. Kepercayaan,nilai,dan
persepsi yang unik,hal ini tentunya dapat mempengaruhi interaksi dengan orang lain. Klien
adalah
seseorang
yang
menerima
pelayanan
kesehatan
secara
langsung,yang mempunyai citra pribadi yang mandiri,yang mempunyai pilihan bebas dalam mencari dan memilih bantuan secara bertanggung jawaban terhadap pilihannya.klien juga mempunyai karakteristik,kepercayaan,nilai dan persepsi yang unik dalam pelayanan kesehatan,hal ini juga mempengaruhi interaksi dengan orang lain.orang lain yang berpengaruh adalah orang yang mendukung baik dukungan moril,material, maupun emosional dengan klien untuk mempertahankan kesehatannya ,misalnya anggota keluarga,teman,atasan,dsb. Ada 4 model komunikasi antara dokter-pasien(profesional kesehatan_professional kesehatan) , yaitu : 1. Model of activity – passivity Relationship 2. Model of Guidance – cooperation Relationship 3. Model of Mutual – Participation Relationship 4. Model of Provider – Consumer Relationship
Model pertama, dapat diibaratkan seperti komunikasi antara orang tua dengan anak kecil atau anak balita, dimana dokter bertindak sebagai orang tua yang aktif memerintah ini itu, dan pasien sebagai anak kecil yang hanya menurut dan tidak dapat mengungkapkan berbagai keluhan rasa sakit yang dia rasakan dan menyebabkan dia berobat ke dokter. Model kedua, diibaratkan seperti komunikasi antara orang tua dengan anak yang sudah beranjak dewasa. orang tua tetap penentu kebijakan tunggal, namun bersifat arahan bukan perintah. Model ketiga, ibarat dua orang yang bekerjasama. saling melengkapi satu sama lain. Dokter bukanlah satu-satunya pihak aktif, karena pasien juga aktif dalam menyampaikan berbagai hal yang ingin dia ungkapkan kepada dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Model yang keempat, pasien diibaratkan sebagai konsumen. dimana “konsumen adalah raja” dan dokter adalah pelayan. jadi tugas dokter adalah memberikan pelayanan
terbaiknya untuk si konsumen. Model yang disarankan untuk diterapkan dalam komunikasi kesehatan tentunya model ketiga dan keempat. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat, karena berbagai survey sudah membuktikan bahwa sebenarnya salah satu faktor penting yang menentukan kesembuhan pasien adalah sikap positif yang ditunjukkan oleh sang dokter dalam berkomunikasi dengan sang pasien.
2.Transaksi Transaksi dalam komunikasi adalah kesepakatan,respon yang terjadi antara pengirim pesan dengan penerima pesan yang terjadi secara stimultan dalam proses komunikasi.transaksi yang terjadi mencakup perilaku komunikasi verbal dan non verbal,yang
mencakup
dimensi
isi
dan
berhubungan,terjadi
secara
berkesinambungan,tidak statis dan ada umpan balik.
3.Konteks Factor konteks dalam model ini adalah situasi di mana pelayanan kesehatan di berikan.konteks komunikasi dapat berdasarkan pada tempat atau ruang di laksanakan komunikasi,jenis pelayanan.kesehatan di berikan,dan jumlah personil atau tenaga kesehatan kesehatan yang ada secara memberikan pelayanan. Petugas yang terbatas dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas komunikasi. Roger, C.R(1961) menekankan bahwa focus interaksi dalam pelayanaan kesehatan adalah klien, seorang terapis atau perawatan apabila berkomunikasi harus bersikap jujur, peduli tingkat pemahaman klien, dan berkeinginan membantu klien.
BAB III PENUTUP III.1 KESIMPULAN Dalam komunikasi kesehatan berfokus pada transaksi antara professional kesehatan-klien yang sesuai permasalahan kesehatan klien. Dapat memahami respon klien ketika sedang berkomunikasi. Dan seorang professional kesehatan harus memiliki etika. Demikian makalah ini kami buat, untuk lebih memahami model komunikasi kesehatan. Dan agar dapat lebih memahami etika dalam berkomunikasi yang baik. Besar harapan kami agar makalah ini dapat pembelajaran tentangilmu keperawatan. III.2 KRITIK DAN SARAN Demi kesempurnaan makalah ini, kami menerima ataupun saran dari rekan-rekan yang membaca makalah ini dengan senang hati. Dan semoga setelah membaca makalah ini, kita semua dapat memahami tentang model komunikasi kesehatan.