BAB I PENDAHULUAN
I.
Latar Balakang Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu memiliki persediaan di
toko maupun di gudang perusahaan. Persediaan tersebut dapat berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi. Persediaan harus dimiliki kare karena name meru rupa paka kan n prod produk uk peru perusa saha haan an yang yang haru haruss diju dijual al seba sebaga gaii sum sumber ber pendapatan. Persediaan merupakan salah satu asset perusahaan yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Karena itu, persediaan harus dikelola dngan baik dan dicat dicatat at denga dengan n baik baik dan dicat dicatat at denga dengan n baik baik agar agar perusa perusaha haan an dapat dapat menju menjual al produknya serta memperoleh me mperoleh pendapatan sehingga s ehingga tujuan perusahaan peru sahaan tercapai. Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu memiliki persediaan di toko maupun di gudang perusahaan. Persediaan tersebut dapat berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi. Persediaan harus dimiliki kare karena name meru rupa paka kan n prod produk uk peru perusa saha haan an yang yang haru haruss diju dijual al seba sebaga gaii sum sumber ber pendapatan. Persediaan merupakan salah satu asset perusahaan yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Karena itu, persediaan harus dikelola dngan baik dan dicat dicatat at denga dengan n baik baik dan dicat dicatat at denga dengan n baik baik agar agar perusa perusaha haan an dapat dapat menju menjual al produknya serta memperoleh me mperoleh pendapatan sehingga s ehingga tujuan perusahaan peru sahaan tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ruang Lingkup Persediaan Persediaan adalah pos-pos ativa yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam
operasi bisnis normal, atau barang yang digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Perusahaan manufaktur biasanya memiliki tiga akun persediaan yaitu bahan baku, barang dalam proses dan Barang Jadi. Biaya yang dibebankan ke barang dan bahan baku yang ada di tangan tetapi belum dialihkan ke produksi dilaporkan sebagai persediaan bahan baku (ra materials inventory!. Pada setiap titik dalam proses produksi yang berkelanjutan, ada sejumlah unit yang belum diselesaikan diproses sepenuhnya. Biaya bahan baku untuk produk yang telah dibuat tetapi belum diselesaikan, ditambah biaya tenaga kerja langsung yang diaplikasikan secara khusus ke bahan baku ini dan biaya overhead yang dialokasikan merupakan persediaan barang dalam proses. Biaya yang berkaitan dengan prosuk yang telah selesai tetapi belum belum terjual pada akhir periode fiskal dilaporkan sebagai persediaan barang jadi. 2. Metode Penatatan "istem akuntansi yang akurat dan catatan yang up-to-date merupakan hal yang sangat penting. Penjualan dan pelanggan bisa hilang jika produk-produk yang dipesan oleh pelanggan tidak tersedia dengan model, kualitas, dan kuantitas yang diinginkan. Begitu juga perusahaan harus selalu memonitor tingkat persediaan secara seksama untuk membatasi biaya akibat timbunan persediaan. Perusahaan menggunakan salah satu dari dua jenis sistem agar pencatatan persediaan tetap akurat. #erdapat $ sistem pencatatan yaitu % &. "istem Perpetual "istem persediaan perpetual secara terus menerus melacak perubahan akun persediaan. 'aitu, semua pembelian dan penjualan (pengeluaran! barang dicatat secara langsung ke akun persediaan pada saat terjadi.
Karakteristis akuntansi dari sistem persediaan perpetual adaah % a. Pembelian barang dagang untk dijual atau pembelian bahan baku untuk produksi didebet ke Persediaan dan bukan ke Pembelian. b. Biaya transportasi masuk, retur pembelian, dan pengurangan harga serta diskon pembelian didebet ke Persediaan dan bukan ke akun terpisah. c. arga pokok penjualan diakui untuk setiap penjulan dan mendebet akun arga Pokok Penjualan, dan mengkredit Persediaan. d. Persediaan merupakan akun pengendalian yang didukung oleh buku besar pembantu
berisi
catatatn
persediaan
individual.
Buku
besar
pembantu
memperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis persediaan yang ada ditangan. "istem persediaan perpetual menyediakan catatan yang berkelanjutan tentang saldo baik dalam akun persediaan maupun akun arga Pokok Penjualan. Jika yang digunakan adalah sistem persediaan perpetual dan terdapat perbedaan antara saldo persediaan perpetual dengan hasil perhitungan fisik, maka diperlukan suatu ayat jurnal terpisah untuk menyesuaikan akun persediaan perpetual. "ebagai ilustrasi, asumsikan baha pada akhir periode pelaporan, akun persediaan perpetual melaporkan saldo persediaan )p. *+++.+++, tetapi hasil perhitungan fisik menunjukan jumlah persediaan aktual sebesar )p. .++.+++. ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penyesuaian adalah sebagai berikut % (! Kelebihan dan Kekurangan Persediaan (K! Persediaan
)p $++.+++ )p $++.+++
$. "istem Periodik /enurut sistem persediaan Periodik, kuantitas persediaan ditangan ditentukan seperti yang tersirat dengan namanya, secara periodik, semua pembelian persediaan selama periode akuntansi dicatat dengan mendebet akun pembelian. #otal akun pembelian pada akhir periode akuntansi ditambahkan ke biaya persediaan ditangan oada aal periode untuk menentukan total biaya barang yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan. Kemudian total biaya barang yang tersedia untuk dijual dikurangi dengan persediaan akhir untuk menentukan harga pokok penjualan. Perhatikan baha
dalam sistem persediaan periodik, harga pokok penjualan adalah jumlah residu yang tergantung pada hasil perhitungan persediaan akhir secara fisik. 0ntuk mengilustrasikan perbedaan antara sistem perpetual dengan sistem periodik, asumsikan baha P#. 1B2 memiliki transaksi-transaksi berikut selama tahun berjalan%
Persediaan 1al
&++ unit 6 )p 3.+++ 7 )p
3++.+++
Pembelian
8++ unit 6 )p 3.+++ 7 )p 4.*++.+++
Penjualan
3++ unit 6 )p &$.+++ 7 )p 5.$++.+++
Persediaan 1khir
*++ unit 6 )p 3.+++ 7 )p $.*++.+++
1yat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut selama tahun berjalan ditunjukan dengan % Siste! Persediaan Perpetual 1.
Siste! Persediaan Perioik
Persediaan a"al# 1$$ unit % Rp &.$$$ Akun persediaan !e!perli'atkan
Persediaan
persediaan ditangan senilai Rp &$$.$$$
ditangan senilai )p 3++.+++
Pe!(elian )$$ unit % Rp &.$$$ *D+ Persediian Rp ,.-$$.$$$ *+ Utang Usa'a Rp. ,.-$$.$$$
*D+ Pe!(elian Rp ,.-$$.$$$ (K! 0tang 0saha )p 4.*++.+++
/. Pen0ualan &$$ unit % Rp 12.$$$ *D+ Piutang Usa'a Rp .2$$.$$$ *+ Pen0ualan Rp .2$$.$$$
(! Piutang 0saha )p 5.$++.+++ (K! Penjualan )p 5.$++.+++
2.
*D+ Harga Pokok Pen0ualan *&$$ % Rp &$$$+ Rp /.&$$.$$$ *+ Persediaan Rp /.&$$.$$$ -. Persediaan Ak'ir -$$ unit % Rp &.$$$ idak diperlukan a3at 0urnal. Akun persediaan !e!perli'atkan saldo ak'ir se(esar Rp 2.-$$.$$$ *Rp. &$$.$$$ 4 Rp ,.-$$.$$$ 5 Rp. /.&$$.$$$+
/. Metode Identi6ikasi 'usus
memperlihatkan
persediaan
#idak ada ayat jurnal
(D+ Persediaan Ak'ir Rp 2.-$$.$$$ *D+ Harga Pokok Pen0 Rp /.&$$.$$$ *+ Pe!(elian Rp ,.-$$.$$$ *+ Persediaan ak'ir Rp &$$.$$$
9dentifikasi khusus digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos persediaan. Biaya barang-barang yang telah terjual dimasukkan dalam harga pokok penjualan, sementara biaya barang-barang khusus yang masih berada di tangan dimasukkan pada persediaan. /etode ini hanya bisa digunakan dalam kondisi yang memungkinkan perusahaan memisahkan pembelian yang berbeda yang telah dilakukan secara fisik. /etode ini dapat diterapkan dengan baik dalam situasi yang melibatkan sejumlah kecil item berharga, tinggi dan dapat dibedakan. 0ntuk mengilustrasikan metode identifikasi khusus, asumsikan baha 3.+++ unit persediaan P# 1B2 terdiri daro &.+++ unit yang berasal dari pembelian tanggal $ /aret, .+++ unit dari pembelian tanggal &4 /aret, dan $.+++ unit dari pembelian tanggal + /aret. Persediaan 1al Perhitungan Persediaan akhir dan harga pokok penjulan ditunjukkan dalam ilustrasi %
#anggal
Jumlah 0nit
Biaya per 0nit
#otal Biaya
$ /aret
&.+++
)p *.+++
)p *.++++.+++
&4 /aret
.+++
)p *.*++
)p &.$++.+++
+ /aret
$.+++
)p *.54+
)p 8.4++.+++
"ecara konseptual, metode ini tampak idel karena biaya aktual ditandingkan dengan Persediaan 1khir
&.$$$
Rp 2&.$$.$$$
pendapatan aktual, dan persediaan akhir dilaporkan pada biaya aktual. engan kata Biaya barangidentifikasi yang tersediakhusus untuk dijual )p *.8++.+++ lain, metode membandingkan arus biaya dengan arus fisik barang. ikurangi % Persediaan 1khir
)p $3.5++.+++
:amun, jika diamanati lebih lanjut, metode ini memiliki sejumlah kelemahan. arga Pokok Penjualan Rp 1.2$$.$$$ -. Metode Rata7rata terti!(ang /etode biaya rata-rata tertimbang menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama yang tersedia selama suatu periode. "ebagai ilustrasi, asumsikan baha P# 1B2 menggunakan metode persediaan periodik, dimana persediaan akhir dan hrag poko penjualan akan dihitung sebagai berikut %
#anggal
Jumlah 0nit
Biaya 0nit
#otal Biaya
$ /aret
$.+++
)p *.+++
)p .+++.+++
&4 /aret
3.+++
)p *.*++
)p $3.*++.+++
+ /aret
$.+++
)p *.54+
)p 8.4++.+++
#otal barang tersedia
1$.$$$
Rp -/.)$$.$$$
Biaya rata-rata tertimbang per unit )p *.8++.+++ = &+.+++ unit 7 )p *.8+ Persediaan dalam unit
3.+++ unit
Persediaan Ak'ir
&.$$$ 8 Rp -./)$ 9 Rp 2&./-$.$$$
Biaya barang yang tersedia untuk dijual )p *.8++.+++ ikurangi% Persediaan 1khir Harga Pokok Pen0ualan
)p $3.*+.+++ Rp 1.,&$.$$$
Jika P#. 1B2 memiliki persediaan aal, maka persediaan aal ini dimasukkan dalam total unit yang tersedia dan total biaya barang yang tersedia untuk dijual ketika menghitung biaya rata-rata per unit. /etode biaya rata-rata yang lain adalah metode rata-rata bergerak, yang digunakan dalam sistem persediaan perpetual. 1plikasi metode biaya rata-rata untuk catatan persediaan perpetual ditunjukkan dalam ilustrasi dibaah ini %
#anggal
Pembelian ()ibuan!
$ /aret
($.+++ 6 )p *!
&4 /aret
(3.+++ 6 )p *,*! 7 )p $3.*++
7 )p .+++
&8 /aret + /aret
ijual atau digunakan ()ibuan!
($+++ 6 )p *! 7 )p .+++ (+++ 6 )p *,! 7 )p *.*++ (*.+++ 6 )p *,! 7 )p &5.$++
($+++ 6 )p *,54! 7 )p 8.4++
"aldo
(*+++ 6 )p *,! 7 )p &5.$++ (3+++ 6 )p *,*4! 7 )p $3.5++
alam metode ini, biaya rata-rata per unit yang baru akan dihitung setiap kali pembelian dilakukan. "ebagai contoh, pada tanggal &4 /aret, setelah 3.+++ unit dibeli dengan harga )p $3.*++ P#. 1B2 memiliki .+++ unit persediaan berharga pokok )p *.*++ ()p. +++ ; )p $3.*++!. engan demikian, biaya rata-rata per unit adalah )p *.*++ dibagi .+++, atau )p *,. Biaya per unit ini digunakan dalam kalkulasi biaya penarikan sampai pembelian berikutnya dilakukan, ketika biaya rata-rata per unit yang
baru dihitung. >leh karena itu, biaya dari *.+++ unit yang dikeluarkan pada tanggal &8 /aret adalah )p *. atau total harga pokok penjualan sebesar )p &5.$++. pada tanggal + /aret, menyusul pembelian $.+++ unit seharga )p 8.4++, biaya per unit yang baru sebesar )p *.*4 ditetapkan untuk persediaan akhir sebesar )p $3.5++. Pemakaian metode rata-rata biasanya dapat dibenarkan dari sisi praktis , bukan karena alasan konseptual. /etode ini mudah diterapkan, objektif, dan tidak dapat dimanfaatkan untuk memanipulasi laba seperti halnya beberapa metode penentuan harga persediaan lainnya. ,. Metode :I:; /etode <9<> mengasumsikan baha barang-barang digunakan (dikeluarkan! sesuai
urutan pembeliannya. engan kata lain, metode ini mengasumsikan baha barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur! atau dijual (dalam perusahaan dagang!. Karena itu, persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli paling terakhir. "ebagai ilustrasi, asumsikan baha P# 1B2 menggunakan sistem persediaan periodik. Biaya persediaan akhir dihitung dengan mengambil biaya dari pembelian paling terakhir dan dikerjakan kembali sampai semua unit dalam perseidan diperhitungkan. Penentuan persediaan akhir dan harga pokok penjualan ditunjukkan dalam ilustrasi tersebut %
#anggal
Jumlah unit
Biaya per unit ()ibun!
#otal Biaya ()ibuan!
+ /aret
$.+++
)p *,54
)p 8.4++
&4 /aret
*.+++
)p *,*
)p &5.3++
Persediaan akhir
&.$$$
Jika yang digunakan adalah sistem persediaan perpetual baik dalam kuantitas ataupun Rp 2.1$$
nialai dolar, maka angka biaya dikaitkan dengan setiap penarikan barang. Kemudian Biaya barang yang tersedia untuk dijual
)p *.8++
biaya dari *.+++ unit yang tanggal &8 /aret akan terdiri dari itemikurangi % Persediaan akhir dikeluarkan pada )p $5.&++ arga pokok penjualan
Rp 1&.<$$
item yang dibeli tanggal $ /aret dan &4 /aret. :ilai persediaan akhir menurut metode <9<> dalam sistem persediaan perpetual untuk P#. 1B2 adalah
#anggal
Pembelian ()ibuan!
$ /aret
($.+++ 6 )p *!
&4 /aret
(3.+++ 6 )p *,*! 7 )p $3.*++
ijual atau digunakan ()ibuan!
7 )p .+++
"aldo ($+++ 6 )p *!
7 )p .+++
($+++ 6 )p *! ; (3+++ 6
:ilai persediaan dalam kasus ini adalah )p $5.&++ dan ahrag pokok penjualan adalah )p *,*!
7 Rp /-.-$$
)p &3.++ (($+++ 6 )p *! ; ($+++ 6 )p *,*!!. alam semua kasus <9<>, persediaan ($.+++ dan harga penjualan akan sama pada &8 /aret 6 )ppokok *! ; ($+++ 6 )p *,*! (*+++ 6 )p *,! akhir 7 )p &5.$++ 9 Rp 1&.<$$
bulan terlepas dari apakah yang dipakai adalah sistem persediaan perpetual dan + /aret
($+++ 6 )p *,54! 7 )p 8.4++
(*.+++ 6 )p *,*! ; ($+++ 6
periodik. /engapa? al ini disebabkan karena yang akan menjadi bagian dari harga )p*,54!
7 Rp 2.1$$
pokok penjualan adalah barang barang yang dibeli terlebih dahulu, dan karenanya dikeluarkan lebih dulu, terlepas dari apakah harga pokok penjualan dihitung seiring dengan barang dijual sepanjang periode akuntansi (sistem perpetual! atau sebagai residu pada akhir periode akuntansi (sistem periodik!. "alah satu tujuan dari <9<> adalam menyamai arus fisik barang, Jika arus fisik barang secara aktual adalah yang pertama masuk, yang pertama keluar, maka metode <9<> menyerupai metode identifikasi khusus. Pada saat yang sama, etode <9<> tidak memungkinkan perusahaan memanipulasi laba karena perusahaan tidak bebas memilih item-item biaya tertentu untuk dimasukkan ke beban. &. Nilai terenda' antara Bia3a dan Harga Pasar Persediaan dicatat pada biaya diaalnya, akan tetapi penyimpangan yang besar
terhadap prinsip biaya historis bisa dilakukan jika nilai persediaan menurun dibaah baiaya aalnya. 1papun alasan penurunan ini, keusangan, perubahan, tingkat harga, kerusakan, dan lain-lain, persediaan harus diturunkan nilainya untuk melaporkan kerugian ini. 1turan umumnya adalah prinsip biaya histrori tidak dapat diterapkan apabila manfaat (kemampuan menghasilkan pendapatan! masa depan dari aktiva itu
tidak lagi sebesar biaya aalnya. >leh karena itu, perusahaan melaporkan persediaan pada nilai terendah antara biaya dan harga pasar (@2/! pada setiap periode pelaporan. . Nilai erenda' Antara Bia3a dan Harga Pasar 5 Batas Atas dan Batas Ba"a' /engapa biaya pengganti digunkaan untuk menyatakan nialai pasar? 1lasannya adalah
baha penurunan biaya pengganti suatu barang biasanya mencerminkan atau meramalkan atau meramalkan penurunan harga jual. Pemakaian baiya pengganti memungkinkan sebuah perusahaan untuk mempertahankan tingkat laba kotor yang konsisten atas penjualan (margin laba yang normal!. 1kan tetapi, kadang kadang penurunan biaya pengganti suatu barang tidak menunjukkan penurunan manfaat (utilitas!. Jadi, dua pembatasan penilaian tambahan akan digunakan untuk menilai persediaan akhir A nilai realisasi bersih dan nilai realisasi bersih dikurangi margin laba normal. :ilai )ealisasi bersih (:)! didefinisikan sebagai estimasi harga jual dalam keadaan bisnis normal dikurangi dengan margin laba normal untuk mendapatkan nilai realisasi bersih dikurangi margin laba normal. "ebagai ilustrasi, dengan mengasumsikan baha P#. 1B2 memiliki persediaan barang yang belumnjadi dengan nilai jual )p. &.+++.+++, estimasi biaya penyelesaian )p ++.+++ dan margin laba normal &+C dari penjualan, P# 1B2 menentukan nilai Persediaan nilai Jual realisasi nilai Arealisasi bersih sebagai berikut %
)p &.+++.+++
ikurangi % Fstimasi biaya penyelesaian dan penjualan
)p
++.+++
:ilai )ealisasi bersih
)p
5++.+++
ikurangi % Penyisihan untuk margin laba normal &+C dari penjualan )p &++.+++ 1turan umum dari Dnilai terendah antara biaya dan harga pasarE adalah persediaan :ilai realisasi bersih dikurangi margin laba normal )p 3++.+++ dinilai pada nilai terendah antara biaya dan harga pasar, dengan harga pasar dibatasi hingga jumlah yang tidak melebihi nilai realisasi bersih atau lebih rendah dari nilai realisasi bersih dikurangi margin laba normal. Batas atas (ceiling! adalah nilai realisasi bersih persediaan. Batas baah (
kedua pembatas ini? Kedua batas nilai persediaan itu dimaksudkan untuk mencegah persediaan dilaporkan lebih saji atau kurang saji. Pembatasan maksimum, tidak melebihi nilai realisasi bersih (batas atas!, mencegah lebih saji nilai persediaan yang usang atau rusak. 'aitu jika biaya pengganti suatu barang lebih besar dari nilai realisasi bersihnya. /aka persediaan tidak boleh dilaporkan menurut baiya pengganti. Perusahaan hanya bisa menerima harga jual dikurangi biaya penjualan. Pelaporan persediaan menurut biaya pengganti akan menyebabkan persediaan lebih saji dan kerugian saji dalam periode berjalan. <. Penatatan Harga=Pasar> dan Bukan Bia3a "alah satu dari dua metode untuk mencatat persediaan pada harga pasar. alam metode
pertama, yang disebut sebagai !etode langsung , biaya digantikan dengan harga pasar (yang lebih rendah! ketika menialai persediaan. 1kibatnya tidak ada kerugian yang dilaporkan dalam laporan laba rugi karena kerugian ini sudah dimasukkan dalam harga pokok penjualan. /etode kedua, yang disebut sebagai metode tidak langsung atau penyisihan aktiva yang terpisah dan akun kerugian untuk mencatat penghapusan. 9lustrasi % arga pokok penjualan (sebelum penyesuaian harga pasar! )p &+.+++.+++ Persediaan 1khir (biaya! )p $.+++.+++ Persediaan 1khir (pada harga pasar! )p 5+.+++.+++ 1yat jurnal metode langsung dan tidak langsung untuk mengurangi nilai persediaan dari biaya ke harga pasar% Metode Langsung ? (! arga pokok penjualan )p &$.+++.+++ (K! Persediaan )p &$.+++.+++ Metode idak Langsung ? (! Kerugian akibat penurunan harga pasar persediaan )p &$.+++.+++ (K! Penyisihan untuk mengurangkan persediaan ke harga pasar )p &$.+++.+++ Keunggulan dari pengidentifikasian atas pencatatan kerugian akibat dari penurunan harga pasar adalah baha diperlihatkan secara terpisah dari harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi, jadi harga pokok penjualan untuk tahun berjalan tidak tidak terdistorasi. Metode langsung - Pendapatan dari penjualan
)p $++.+++.+++
-
arga pokok penjualan )p &$+.+++.+++ @aba kotor atas penjualan )p +.+++.+++ arga pokok penjualan (sebelum penyesuaian ke harga pasar! )p &+.+++.+++ selisih antara persediaan pada biaya dan harga pasar ()p $.+++.+++ A )p 5+.+++.+++! )p &$.+++.+++ arga pokok penjualan (setelah penyesuaian ke harga pasar! )p &$+.+++.+++
Metode idak Langsung 7 7 7 7
Pendapatan dari penjualan arga Pokok Penjualan @aba kotor atas penjualan Kerugian akibat penurunan harga pasar persediaan
)p $++.+++.+++ )p &+.+++.+++ )p 8$.+++.+++ )p &$.+++.+++ )p +.+++.+++
). Dasar Penilaian Penilaian !enurut Nilai Realisasi Bersi' Persediaan dicatat pada biayanya atau menurut @2/. 1kan tetapi, banyak pihak yang
percaya baha harga pasar harus selalu didefinisikan sebagai nilai realisasi bersih (harga jual dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan penjualan!, bukan biaya pengganti, untuk tujuan mengaplikasikan aturan @2/. alam situasi terbatas, pencatatan persediaan menurut nilai realisasi bersih mendapat dukungan dari banyak pihak sekalipun jumlah ini malampaui biaya. Pengecualian atas aturan pengakuan normal ini adalah % a. #erdapat pasar terkendali dengan harga kuota yang berlaku bagi semua kuantitas b. #idak ada biaya penjualan yang signifikan c. #erkadang angka biaya terlalu sulit dihitung 1$. Metode La(a otor #ujuan dari perhitungan fisik persediaan adalah untuk memeriksa keakuratan catatan
persediaan perpetual atau, jika tidak ada catatan, untuk mengetahui jumlah persediaan. Kadang kadang perhitungan fisik tidak praktis untuk dilakukan. Jadi ukuran yang lain dapat digunakan untuk mengestiasi persediaan yang ada ditangan. "alah satu metode yang dimaksud adalah metode laba kotor. /etode ini digunakan secara luas oleh para auditor dalam situasi dimana hanya diperlukan suatu estimasi atas persediaan perusahaan (misalnya, laporan interim!. /etode ini juga digunakan ketika
catatan perusahaan atau persediaan itu sendiri telah musnah akibat kebakaran atau bencana lain. /etode laba kotor didasarkan pada asumsi, yaitu % a. Persediaan aal ditambah pembelian sama
dengan
total
barang
yang
diperhitungkan b. Barang yang belum terjual harus berada ditangan c. Jika penjualan dikurangi biaya, dikurangkan dari jumlah persediaan aal ditambah pembelian, maka hasilnya adalah persediaan akhir. "ebagai ilustrasi P# 1B2 memiliki persediaan aal sebesar )p 3+.+++.+++ dan pembelian sebesar )p $++.+++.+++, keduanya berbasis biaya. Penjualan menurut harga jual berjumlah )p $+.+++.+++. @aba kotor atas harga jual sebesar +C. /etode laba kotor diaplikasikan sebagai berikut %
Persediaan aal (pada biaya!
)p 3+.+++.+++
Pembelian (pada biaya!
)p $++.+++.+++
Barang yang tersedia (pada biaya!
)p $3+.+++.+++
Penjualan (pada harga jual!
)p $+.+++.+++
ikurangi% @aba kotor +C G )p $+.+++.+++
)p
*.+++.+++
Penjualan (pada biaya!
)p &83.+++.+++
Perkiraan persediaan (pada biaya!
)p 3*.+++.+++
Per'itungan Persentase La(a otor
alam sebagian besar situasi , persentase laba kotor disediakan sebagai persentase harga jual. "ebagai contoh, ilustrasi sebelumnya menggunkan laba kotor +C atas penjualan. @aba kotor atas harga jual merupakan metode yang umum untuk menghitung laba karena beberapa alasan % a. "ebagian besar barang dinyatakan atas dasar eceran, bukan biaya b. @aba yang dihitung atas harga jual lebih rendah daripada laba yang didasarkan atas biaya, dan persentase yang lebih rendah ini disukai pelanggan c. @aba kotor yang didasarkan atas harga jual tidak pernah melebihi &++C. 9lustrasi %
"uatu barang berbiaya H &4 dijual seharga H $+ atau dengan laba H 4 . markup ini berjumlah I atau $4C dari harga eceran dan &= atau &=C dari biaya. alaupun perusahaan biasa menghitung laba kotor atas dasar harga jual, namun harus dipahami hubungan antara dasar markup atas biaya dan markup atas jual. 1sumsikan anda diberitahu baha markup atas biaya untuk suatu barang tertentu adalah $4C. @alu berapa laba kotor atas harga jual? 0ntuk mendapatkan jaabannya asumsikan baha harga jual barang tersebit adalah H&. alam kasus ini rumus tersebut dapat diaplikasikan sebagai berikut % Biaya (2! ; @aba Kotor
7 arga Jual ("P!
2 ; +,$4 2
7 "P
(& ; +,$4! 2
7 "P
&,$4 2 7 H & 2
7 H +,+
11. Metode Persediaan Eeran 1lternatf yang bisa dilakukan adalam menyusun persediaan menurut harga eceran.
alam sebagian besar perusahaan eceran, terdapat pola yang dapat diamati antara biaya dengan harga. Karena itu, harga eceran dapat dikonversikan menjadi biaya dengan suatu rumus. /etode ini yang dinamakan metode persediaan eceran. /ensyaratkan baha pencatatan dilakukan atas% a. #otal biaya dan nilai eceran dari barang yang dibeli b. #otal biaya dan nilai eceran barang yang tersedia untuk dijual c. Penjualan periode berjalan. Biaya
arga Fceran
Penyajian perhitungan dengan metode persediaan Persediaan 1al H &*.+++ eceran dapat digunakan H $+.+++ sebagai Pembelian berikut %
H 3.+++
H 8+.+++
Barang tersedia untuk dijual
H 55.+++
H &&+.+++
ikurangi % Penjualan
H 4.+++
Persediaan akhir, pada harga eceran
H $4.+++
)asio biaya terhadap harga eceran (H 55.+++ H&&+.+++ 7 5+C Persediaan akhir pada biaya (5+C G H $4.+++!
7 H &5.4++
12. Pen3a0ian Persediaan "tandar akuntansi meajibkan laporan mengungkapkan komposisi dari persediaan,
pengaturan pembiayaan persediaan, dan metode kalkulasi biaya-biaya persediaan yang digunakan. "tandar akuntansi ini
juga meajibkan metode kalkulasi
biaya
diaplikasikan secara konsisten dari satu periode ke periode berikutnya. Perusahaan manufaktur harus melaporkan komposisi persediaan baik dalam neraca ataupun dalam skedul terpisah dari catatan ini. Bauran relatif dari bahan baku, barang dalan proses, dan barang jadi akan diperlukan untuk menilai likuiditas serta menghitung tahap penyelesaian persediaan. Pengaturan pembiayaan yang penting atau tidak biasa yang berhubungan dengan persediaan mungkin memerlukan catatan pengungkapan. asar penilaian persediaan dan metode yang dipakai dalam menghitung biaya juga harus dilaporkan.
BAB III ESIMPULAN esi!pulan ?
anya satu akun persediaan, yaitu persediaan barang dagangan, yang muncul dalam laporan keuangan perusahaan dagang. "edangkan perusahaan manufaktur biasanya memiliki tiga akun persediaan % Bahan baku, barang dalam proses, dan Barang Jadi. Biaya yang dibebankan ke barang dan bahan yang ada ditangan tetapi belum dilibatkan dalam produksi dilaporkan sebagai persediaan bahan baku. Biaya bahan baku untuk produk yang telah dibuat tetapi belum diselesaikan, ditambah biaya tenaga kerja langsung yang diaplikasikan secara khusus ke bahan baku ini dan biaya overhead yang dialokasikan merupakan persediaan barang dalam proses. Biaya yang berkaitan dengan prosuk yang telah selesai tetapi belum belum terjual pada akhir periode fiskal dilaporkan sebagai persediaan barang jadi. 'ang membedakan antara sistem persediaan perpetual dengan sistem persediaan periodik adalah dalam sistem persediaan perpetual akun persedian mengandung catatan perubahan persediaan secara berkelanjutan. "edangkan dalam sistem persedian periodik kuantitas persediaan di tangan ditentukan secara periodik.