Metode Van Kaam, Giorgi dan Colaizzi merupakan yang paling umum digunakan. Dalam keperawatan, Parse telah mengembangkan suatu metodologi yang sekarang digunakan dalam studi phenomenologis keperawatan. VAN KAAM KAA M.
Van Kaam (!""# menyarankan pengklasi$ikasian data dan pemeringkatan
pengklasi$ikasian berdasarkan $rekwensi ter%adinya, ter% adinya, Pemeringkatan ini di&eri$ikasi oleh suatu panel atau %uri. 'e%umlah kategori kemudian dikurangi untuk menghilangkan kategori o&erlappingtumpang tindih, lemah dan ruwet, dan sekali lagi, persetu%uan dari panel dan %uri diharap diharapkan kan.. )ipote )ipotesis sis dikemb dikembang angkan kan untuk untuk men%ela men%elaska skan n katego kategori ri se*ara se*ara teoriti teoritis, s, dan hipotesis ini diu%i pada suatu sampel baru. Proses ini berlan%ut sampai tidak ada kategori baru yang mun*ul. GIORGI.
Giorgi (!+# merekomendasikan suatu proses yang serupa, tetapi lebih memilih untuk lebih mempertahankan rasa keseluruhan. -alaupun elemen indi&idual dari $enomena diidenti$ikasi, namun kepentingannya terhadap $enomena tidak terbangun oleh seringnya keter%adian namun lebi lebih h
kepa kepada da
peni penila laia ian n
intu intuit iti$ i$
pene peneli liti ti..
Gior Giorgi gi
meng mengan angg ggap apny nyaa
pent pentin ing g
untu untuk k
mengidenti$ikasi hubungan unitunit satu sama lain dan dengan keseluruhan. COLAIZZI.
Colaiz Colaizzi zi (!+/# (!+/# telah telah mengem mengemban bangka gkan n suatu suatu metode metode yang yang meliba melibatka tkan n pengam pengamatan atan dan analisa perilaku manusia dalam lingkungannya untuk mengu%i pengalaman yang tidak bisa dikomunikasikan. 'trategi ini berguna dalam penelitian $enomena seperti perilaku pr&erbal anak, sub%ek dengan penyakit 0lzeimer, perilaku *ombati$ dari pasien yang tidak sadar, dan gerak tubuh pasien yang baru diamputasi. dia mputasi. Descriptive phenomenology 1enomenologis yang terkenaldari negara 0merika 2tara adalah Van Kaam (!""#, Giorgi Giorgi (!+, (!+, !/3, !/3, !!4# !!4# dan Colaizzi Colaizzi (!+/# (!+/# didasarka didasarkan n pada $iloso$i )usserl yang $okus utamanya adalah mengetahui gambaran sebuah $enomena dan diin$ormasikan oleh karyakarya 'piegelberg (!+, !+4# yang menetapkan proses penting untuk penyelidikan $enomenologi yang terus membuat modi$ikasi, perbaikandan perluasan untuk *ara melakukan penelitian $enomenologi (5dward 6 -el*h, 4#. 0da beberapa perbedaan penting antara ketiga pendekatan tersebut, metode Colaizzi adalah satusatunya yang mengan%urkan kembali kepada partisipan untuk mem&alidasi hasil yang merupakan modi$ikasi dari prosedur metode analisis Giorgi, analisis Giorgi untuk mem&alidasi hasil hanya mengandalkan peneliti sa%a karna pandangannya bahwa tidak pantas kembali kepada peserta untuk mem&alidasi temuan tetapi dapat menggunakan hakim eksternal untuk menin%au hasil analisis, sedangkan metode Van Van Kaam mensya mensyarat ratkan kan bahwa bahwa kesepa kesepakat katan an hasil hasil anali analisis sis di*apa di*apaii dengan dengan menggu menggunak nakan an hakim hakim ahli ahli
lainnya(Polit 6 7e*k, 4/ 8 5dward 6 -el*h, 4#. Menurut 5dward dan -el*h (4# terdapat + langkah dalam menganalisis data dengan metode Collaizi yaitu, #menyalin semua deskripsi sub%ek, dalam bagian ini dari proses analisis, narasi pesertaditranskripsikan dari audio rekaman wawan*ara masing masing indi&idu. 9ranskrip wawan*ara indi&idu tersebut kemudian di&alidasi olehmasingmasing peserta. 4#pernyataan yang signi$ikan (laporan yang se*ara langsung berhubungan dengan $enomena yang diin&estigasi#.'etiap pernyataan dalam narasi peserta yang berhubungan langsung dengan $enomena yang sedang ditelitidan dianggap signi$ikan. 9andai dan beri nomor pernyataan signi$ikan yang diambil dari masing masing hasil transkrip wawan*ara. :aporan signi$ikan se*ara numerik dimasukkan ke dalam da$tar (misalnya, ,4,;,<...#. ;# merumuskan makna, dalam tahap ini peneliti men*oba merumuskan penya%ian kembali lebih umum atau arti untuk setiap pernyataan signi$ikan yang disaring dari narasi peserta danmakna dirumuskan men%adi tema. Peneliti menetapkan atau mengatur makna dirumuskan men%adi
kelompok
se%enis
karena
beberapa
pernyataan
mungkin
berhubungan.
3#
mengembangkan deskripsi lengkap (gambaran yang komprehensi$ dari pengalaman yang diartikulasikan oleh peserta#. 'ebuah pen%elasan lengkap dikembangkan melalui sintesis semua tema dan makna dirumuskan. "# mengidenti$ikasi struktur $undamental dari $enomena, struktur dasar menga*u pada esensi dari pengalaman yang diungkapkan melalui analisis deskripsi lengkap dari$enomena. +#kembali ke peserta untuk &alidasi, sebuah pertemuan lan%utan yang dibuat antarapeneliti dan masingmasing peserta untuk tu%uan mem&alidasi esensi dari $enomena tersebut dengan peserta.'etiap perubahan dibuat sesuai dengan umpan balik peserta untuk memastikan maksud makna
yang disampaikan
dalam
struktur dasar
dari $enomena
tersebut.=ntegrasi in$ormasi tambahan dari peserta untuk dimasukkan kedeskripsi akhir dari $enomena yang ter%adi pada saat ini.
9erdapat tiga metode yang banyak digunakan dalam melakukan analisis data $enomenologi, yaitu metode Colaizzi (!+/#, Giorgi (!/3#, dan Van Kaam (!""#. Masingmasing metode tersebut memiliki perbedaan dalam hal teknik yang digunakan untuk memastikan obyekti&itas dan &aliditas dari hasil penelitian. Dari ketiga metode tersebut, hanya metode Colaizzi yang melengkapi analisisnya dengan melakukan klari$ikasi kembali kepada partisipan, sementara metode Giorgi murni menggunakan interpretasi peneliti dalam melakukan analisis, sedangkan metode Van Kaam menekankan pentingnya klari$ikasi dengan peneliti lain atau yang disebut dengan intersubjective agreement (Polit 6 7e*k, 44#. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan langkahlangkah sebagaimana yang digunakan dalam metode Colaizzi sebagai metode analisis data. Metode Colaizzi digunakan karena beberapa kelebihan yang dimilikinya dibanding dengan metode analisis $enomenologi yang lain. -el*h
(4# mengemukakan bahwa metode Colaizzi memberikan akses yang lebih mendalam terhadap maknamakna implisit maupun eksplisit dari deskripsi partisipan. Creswell (!!+# menambahkan bahwa dari ketiga metode yang tersering digunakan dalam analisis studi $enomenologi (Colaizzi, Giorgi, dan Van Kaam#, hanya metode Colaizzi yang melibatkan klari$ikasi balik kepada partisipan terkait hasil analisis. :ebih %auh lagi metode Colaizzi %uga memungkinkan dilakukannya perubahan hasil analisis data berdasarkan klari$ikasi yang telah dilakukan kepada partisipan. 'e*ara sistematis tahaptahap analisis data menurut Colaizzi yang telah dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut> . Memba*a keseluruhan deskripsi partisipan tentang $enomena yang sedang diteliti. Deskripsi hasil wawan*ara partisipan disusun dalam bentuk naskah &erbatim. Dalam naskah &erbatim dilakukan sinkronisasi antara hasil rekaman suara dengan field note sehingga naskah &erbatim berisikan pernyataanpernyataan partisipan (in$ormasi &erbal# dan %uga berbagai ekspresi maupun gerak tubuh partisipan (in$ormasi non &erbal# yang mun*ul selama wawan*ara. 'etelah naskah &erbatim selesai disusun maka peneliti memba*a keseluruhan &erbatim selama empat sampai lima kali dengan tu%uan untuk benarbenar memahami pengalaman partisipan se*ara utuh dan memahami sudut pandang partisipan terhadap $enomena yang dialami. 4. Memisahkan pernyataanpernyataan signi$ikan. Proses ini dilakukan dengan *ara memberikan kode pada pernyataan pernyataan partisipan yang memiliki makna signi$ikan yang ter*antum dalam &erbatim. Pernyataan partisipan dinilai signi$ikan %ika mengandung in$ormasi yang berkaitan dengan tu%uan penelitian. 'etelah keseluruhan pernyataan signi$ikan sudah teridenti$ikasi, maka langkah selan%utnya adalah memisahkan pernyataan pernyataan tersebut dari pernyataan lain yang tidak signi$ikan, dengan *ara memasukkan seluruh pernyataan signi$ikan ke dalam tabel analisis data. ;. Mem$ormulasikan makna dari setiap pernyataan signi$ikan. Dalam proses ini peneliti melakukan suatu proses internal untuk menginterpretasikan makna pernyataan tersebut dari sudut pandang partisipan. 'etiap pernyataan diinterpretasikan maknanya sehingga diketahui esensi dari pernyataan tersebut. Dalam proses interpretasi ini peneliti sepenuhnya menggunakan sudut pandang partisipan dan mengesampingkan semua pengetahuan, asumsi, dan pengalaman pribadi peneliti. <. Mengkategorisasikan setiap unit makna men%adi satu temacluster makna. Proses ini dilakukan dengan *ara mengumpulkan pernyataanpernyataan yang memiliki kesamaan konteks dalam hal makna, %ika dikaitkan dengan pengalaman mengontrol glukosa darah se*ara mandiri. Dengan bantuan tabel analisis data, pernyataanpernyataan yang memiliki
kesamaan konteks makna dikumpulkan men%adi satu kategori makna. 'atu kategori makna dapat terdiri dari beberapa pernyataan, atau dapat pula hanya terdiri dari satu pernyataan yang memang memiliki makna yang khusus dan unik. Dari proses kategorisasi ini peneliti mengidenti$ikasi sebanyak 4 kategori makna dari pernyataanpernyataan signi$ikan partisipan. Kategori makna yang telah terbentuk kemudian kembali diinterpretasikan oleh peneliti guna memperoleh makna kontekstual dari kategori tersebut, dalam kaitannya dengan pengalaman partisipan mengontrol glukosa darahnya se*ara mandiri. Kategori kategori yang memiliki kesamaan konteks makna kemudian dihimpun men%adi satu dalam tabel analisis data men%adi satu sub tema. Dari proses pengelompokan kategori men%adi sub tema ini peneliti mengidenti$ikasi sebanyak + sub tema. 'ub tema yang telah teridenti$ikasi diilai belum *ukup untuk mendapatkan makna intiessence dari pengalaman partisipan dalam mengontrol glukosa darah se*ara mandiri. ?leh karenanya peneliti kembali melakukan interpretasi terhadap makna kontekstual dari sub tema yang yang telah teridenti$ikasi. 7eberapa sub tema yang memiliki kesamaan konteks makna kemudian dikumpulkan men%adi satu tema yang mewakili pengalaman partisipan dalam mengontrol glukosa darahnya se*ara mandiri. Dari proses pengelompokan sub tema ini teridenti$ikasi tiga tema, yaitu perubahanperubahan yang ter%adi setelah menderita DM, $aktor pendorong kontrol glukosa darah, dan $aktor penghambat kontrol glukosa darah. 3. Mengintegrasikan setiap tema men%adi deskripsi yang lengkap. Deskripsi pengalaman partisipan dalam mengontrol glukosa darah se*ara mandiri disusun berdasarkan tema dan sub tema yang teridenti$ikasi. Pada tahap ini peneliti men%elaskan kembali keseluruhan pengalaman partisipan dalam mengontrol glukosa darah se*ara mandiri se*ara lebih singkat dan %elas. 'etiap tema yang teridenti$ikasi dirangkaikan hingga men%adi satu paragra$ singkat yang mampu men%elaskan pengalaman partisipan. ". Mem&alidasi hasil analisis kepada partisipan. )asil yang telah didapatkan dari proses analisa data kemudian diserahkan partisipan untuk diba*a ulang dan diperiksa kesesuaiannya dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh partisipan. Partisipan diberikan kebebasan untuk melakukan perubahan terhadap hasil penelitian %ika memang dirasakan ada halhal yang tidak sesuai dengan pengalamannya. Guna lebih meningkatkan akurasi dan reliabilitas hasil penelitian, peneliti tidak hanya melakukan &alidasi kepada partisipan. Peneliti %uga melakukan &alidasi hasil kepada peneliti kualitati$ lain, dalam hal ini kedua pembimbing penelitian, serta dua orang rekan sesama mahasiswa yang menggunakan metode kualitati$ dalam penelitiannya. +. Menyempurnakan hasil analisis dengan data yang diperoleh selama proses &alidasi.