Metode Pengendalian Pencemaran Udara
Disusun Oleh:
Ervando Tommy A 21080113140081
PRGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Pencemaran udara adalah masuknya limbah ke dalam udara yang mengakibatkan fungsi udara turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia. Pencemaran udara disebabkan oleh partikel debu,asap kendaraan dan dari cerobong asap industri dan gas kimia dari industri kimia.
Karakteristik Udara Bersih :
Alamiah :
Oksigen (O2) = 20,9%
Nitrogen (N2) = 78,09 %
Argon ( Ar) = 0,93%
Karbondioksida (CO2) = 0,033%
Neon (Ne) = 0,0008%
Helium (He) = 0,0005%
Methan (CH4) = 0,00015%
Lain-Lain = 0,00001%
Operasional :
Sesuai Baku Mutu :
- Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup RI No. 48/MENLH/11/1996 tentang
Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
- Baku Mutu Udara Ambien PP No. 41 th.1999
- SK Dirjen PPM & PLP No.HK.06.6.44 Tahun 1993,
Baku Mutu Udara Ambien SK. Gub. KDH Tk. I Jatim
No. 129 Th. 1996
BAB II
ISI
Untuk melakukan Penanggulangan/ Pengelolaan Pencemaran Udara, maka kita harus memahami pokok-pokok masalah pencemaran tersebut secara komphrensif.
Keseluruhan permasalahan ini harus dikaitkan dalam suatu sistem pencemaran udara
( Air Pollution System), yang terdiri atas 3 Komponen Utama yaitu :
Sumber – sumber emisi
Dunia atmosfer
Reseptor
Sebelum kita ke metode pengendalian pencemaran udara ada beberapa tahapan perencanaan nya, ada tiga (3) yaitu, tahap jangka pendek (2-10 tahun), tahap tangka intermediate (10-20 tahun), dan tahap jangka panjang (20-30 tahun)
Tahap Jangka Pendek ( 2-10 Tahun)
1. Mengelompokkan setiap jenis polutan ( apakah jenis pengganggu, penyebab kerusakan proverty, mengancam kehidupan hewan, tumbuhan dan manusia, menyebabkan kerusakan genetis, mengganggu kelestarian lingkungan hidup melalui disrupsi aliran energi dan siklus materi di dalam suatu ekosistem secara lokal, regional atau global
2. Menetapkan tingkat stabilitas ekosistem yang dikehendaki
3. Menetapkan sistem monitoring di daerah, regional dan global untuk mencapai nilai Baku Mutu Lingkungan yang telah ditetapkan
4. Mengidentifikasi problem serius dan menerapkan teknologi yang cocok, memberi keringanan pajak bagi proses pembelian alat-alat IPAL dan pemberian insentif dari pemerintah
5.Jika memungkinkan, lakukan daur ulang bahan-bahan kimiawi menjadi bahan yang berguna dibandingkan dengan didumping ke udara/ air.
Memulai riset dan pengembangan untuk menditerminasi masalah hadirnya bahan pencemaran lingkungan dan efeknya terhadap kehidupan organisme dalam jangka panjang, untuk mencari metode pengendalian yang lebih baik dan untuk mengembangkan sumber-sumber energi baru ( mis.pemanfaatan energi surya)
Jika mungkin, melakukan kontrol terhadap INPUT dibandingkan kontrol terhadap OUTPUT
Mengembangkan strategi-strategi legal ( Peraturan-peraturan Perda, dll) serta politik untuk membatasi emisi limbah
Memulai rintisan sebagai tahap transisi untuk menetapkan stabilitas penduduk dikaitkan dengan aspek ekonomi dan lingkungan hidup dengan paradigma pertumbuhan baru.
Tahap INTERMEDIET ( 10 -20 Tahun)
Meningkatkan jumlah dan kecanggihan sistem monitoring pencemaran lingkungan
Menjamin penurunan kadar polutan
Melakukan daur ulang nutrien dan senyawa kimiawi lainnya
Melakukan perbaikan teknologi pengendalian pencemaran
Mengembangkan sumber-sumber energi baru dan secara bertahap menggunakan sumber-sumber energi tersebut
Menurunkan pertumbuhan penduduk dan level konsumsinya sehingga dicapai perilaku hemat dan bersih tanpa menyebabkan pencemaran lingkungan
Tahap JANGKA PANJANG ( 30 -50 Tahun)
Melengkapi Teknologi pengendalian pencemaran lingkungan yang berwawasan lingkungan
Menerapkan penggunaan sumber-sumber energi baru yang lebih berwawasan lingkungan dan layak secara TEKNOLOGI- EKONOMI – LINGKUNGAN HIDUP
Diperoleh stabilitas penduduk dan tercapainya sistem ekonomi dan konsumsi secara berkelanjutan
METODE PENGENDALIAN PENCEMARAN
1. PENANGGULANGAN SECARA NON-TEKNIS/ administratif dan penegakan hukum :
- Pembuatan UU
- Pembuatan PP dan Kepres
- Pembuatan Kepmen
- Pembuatan Kep-Bapedal
- PERDA
- PENDEKATAN PLANOLOGIS/ ZONASI
- Pembuatan Tusgub/TusBup
- Pedoman UKL/UPL
- Pedoman AMDAL
- Perencanaan Kawasan Terpadu
- Pendidikan Lingkungan Hidup
- Pengawasan sumber-sumber emisi industri dengan penerapan aturan, keselamatan, dan pengembangan teknoloi
- Peningkatan sistem monitoring
- Program law enforcement
- Program intensif
2. PENANGGULANGAN SECARA TEKNIS
Merupakan suatu pendekatan yg secara teknologi lebih ditujukan kepada faktor sumber emisi beserta segala sesuatunya yg terjalin secara bersama menjadi suatu subsistem. Kriteria pemilihan metode Teknis pengendalian pencemaran lingkungan antara lain :
MENGUTAMAKAN KESELAMATAN
LINGKUNGAN HIDUP
TEKNOLOGINYA TELAH DIKUASAI DG BAIK
SECARA TEKNIS DAN EKONOMIS DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN
Dalam penanggulangan secara tek nis sendiri masih bisa dibedakan menjadi 2 bagian :
TEKNOLOGI PENCEGAHAN ( PREVENTIF), disebut dengan Control technology/ protective technology yg lebih ditekankan pada pertimbangan aspek yg dapat mengurangi pengaruh yg tak diinginkan semaksimal mungkin terhadap lingkungan.
TEKNOLOGI HEMAT ( LOW WASTE/ NON-WASTE TECHNOLOGY), ditekankan kepada penyelamatan pengadaan bahan-bahan maupun penggunaan energi secara hemat. Metode ini menyediakan alternatif penggunaan bahan lain yg lebih ramah lingkungan.
Metode Teknis :
1. MENGUBAH PROSES
Jika dalam suatu proses industri dan teknologi terdapat limbah berupa zat kimia yang menyebabkan pencemaran lingkungan, maka harus diubah proses yang ada menjadi suatu proses yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Contoh. Dalam proses penyamakan kulit, pemakaian Croom sebagai bahan penyamak dapat menghasilkan limbah yang mengandung Cr dan membahayakan lingkungan hidup maka telah diketahui metode baru yakni PENGGUNAAN ENZIM SEBAGAI PENYAMAK KULIT, sehingga limbahnya tidak membahayakan bagi lingkungan.
MENGGANTI SUMBER ENERGI
Pemakaian BBF dan Batubara akan menghasilkan pencemaran udara berupa gas SO2, NO2, H2S dan lainnya.
Dapat diganti sumber energinya berupa LNG atau energi GEOTERMAL atau PLTN yang menghasilkan bahan buangan yang lebih bersih
MENGELOLA LIMBAH
Ada beberapa metode yang telah dikembangkan untuk penyederhanaan buangan gas, dengan dasar pengembangan yang dilakukan adalah absorbsi, pembakaran, penyerapan ion, kolam netralisasi dan pembersihan partikel.
Pilihan peralatan didasarkan atas berbagai faktor antara lain :
Jenis bahan pencemar
Komposisi
Konsentrasi
Kecepatan polutan Udara
Daya Racun Polutan udara
Berat Jenis
Reaktivitas
Kondisi Lingkungan
MENAMBAH ALAT BANTU
Keempat macam metode teknis di atas dapat berdiri sendiri atau dikombinasi secara bersama-sama dua atau lebih, tergantung kajian dan kenyataan yg sebenarnya.
Langkah- langkah Peramalan Dampak
Indentifikasi jenis dan sumber pencemaran udara yang akan diemisikan oleh kegiatan
Uraikan atau tentukan kualitas udara
Tentukan potensi dispersi
Rangkum data meteorologi : arah dan kecepatan angin, curah hujan, temperatur kelmbaban, dan parameter lain
Siapkan bakumutu kualitas udara dan baku mutu emisi.
Rangkum data emisi dalam skala wilayah terkecil, atau regional, identifikasi sumber utama yang telah ada, tentuka dampak skala besar, lakukan perhitungan didasarkan perkiraan rata-rata tahunan jumlah emisi dalam persen(%).
Bila baku mutu udara dan emisi terlampaui, kembangkan alternatif pengendaliaannya seperti kombinasi 2 atau lebih jenis alat.
Metode pengendalian pencemaran udara pada industri :
I. Ventilasi Industri :
Bertujuan mengamankan lingkungan kerja dan pekerja dari unsur berbahaya, gas dan partikulat.
PENGENDALIAN EMISI (UDARA AMBIEN )
Bertujuan mengurangi emisi gas dan partikuat pada udara ambien.
Ventilasi Industri ada 4 bagian :
PENANGKAP ( HOODS ) : Menghisap pencemara dengan kecepatan tertentu dan sesuai sifat unsur pencemar.
SALURAN UDARA ( DUCT ) : Mengumpulkan dan membawa pencemar dari sumber ketitik pengolahan, dengan kecepatan tertentu dan sesuai sifat unsur pencemar.
Alat pembersih udara pendahuluan.
Penghisap (fan)
BAB III
Simpulan dan Saran
Metode pengendalian pencemaran udara ada dua, yaitu :
1. PENANGGULANGAN SECARA NON-TEKNIS/ administratif dan penegakan hukum
2. PENANGGULANGAN SECARA TEKNIS
Dalam penanggulangan secara teknis sendiri masih bisa dibedakan menjadi 2 bagian :
TEKNOLOGI PENCEGAHAN ( PREVENTIF), disebut dengan Control technology/ protective technology yg lebih ditekankan pada pertimbangan aspek yg dapat mengurangi pengaruh yg tak diinginkan semaksimal mungkin terhadap lingkungan.
TEKNOLOGI HEMAT ( LOW WASTE/ NON-WASTE TECHNOLOGY), ditekankan kepada penyelamatan pengadaan bahan-bahan maupun penggunaan energi secara hemat. Metode ini menyediakan alternatif penggunaan bahan lain yg lebih ramah lingkungan.
Metode Teknis :
1. MENGUBAH PROSES
MENGGANTI SUMBER ENERGI
MENGELOLA LIMBAH
MENAMBAH ALAT BANTU
Keempat macam metode teknis di atas dapat berdiri sendiri atau dikombinasi secara bersama-sama dua atau lebih, tergantung kajian dan kenyataan yg sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat.2005. KONSEP TEKNOLOGI PENGELOLAAN PENCEMARAN UDARA. :http://biologyeastborneo.com/wpcontent/uploads/2011/09/Kul_7.Pokok_pokok_Pengendalian-Penc.-Udara.ppt
Anonim.2015.https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjAB&url=https%3A%2F%2Fvsupriyono.files.wordpress.com%2F2011%2F10%2Fpenyhtn-udara-presnts.ppt&ei=HadcVY7TAdOhugSlxoDYBg&usg=AFQjCNEaaTi8JXWUOeXnVZskeZlp7mYQlQ&sig2=9iK5LqXWzlfVZi3ShJuv_Q&bvm=bv.93756505,d.c2E