Pencemaran Udara
1. 2. 3. 4. 5.
Anggota : Melati Maeky P Pradevi Karinia M Rif’an Amrozi Rifqi Mukti W Silviana Dini K
(08) (19) (23) (24) (27)
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Pencemaran Primer 2. Pencemaran Sekunder
1.
Sumber alamiah.
Pencemaran udara yang berasal dari sumber alamiah ini berasal dari kejadiankejadian atau aktivitas alam yang tidak dapat diduga sebelumnya.
Contoh-contoh sumber alamiah, antara lain: •
Letusan gunung berapi
•
Gas beracun akibat gempa bumi
•
Batuan yang berada di tanah dan mengeluarkan zat radioaktif yaitu radon
•
Aerosol di lautan
•
Tanaman (pollen, serbuk sari)
•
Peluruhan H2S, CO2, dan ammonia
•
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
•
Petir atau loncatan listrik yang dapat memecahkan molekul (misalnya pemecahan molekul N2 menjadi NO)
•
•
•
Kebakaran hutan (namun kejadian ini dapat dipicu oleh aktivitas manusia) Ledakan baik kecelakaan ataupun buatan Persampahan (dekomposisi, pembakaran sampah domestik, pembakaran sampah komersial)
•
Permukiman (pembakaran dari perapian dan kompor)
•
Pertanian
2.
Sumber buatan manusia
Kegiatan manusia dapat mengubah lingkungan hidup yang antara lain disebabkan oleh perkembangan budaya, penggunaan ilmu dan teknologi, serta diiringi oleh pola konsumsi yang berlebihan. Beberapa aktivitas manusia yang dapat menimbulkan pencemaran udara, antara lain: Industri (gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, seperti Chloro Fluoro Carbon) •
Kendaraan bermotor
•
Pembangkit listrik
•
Asap rokok
3. Sedangkan sumber-sumber pencemaran udara menurut EPA (Environmental Protection Agency ) ada tiga jenis, yaitu: a. Sumber tetap Sumber tetap adalah smber emisi yang berada pada posisi tetap dari waktu ke waktu, contohnya adalah pada cerobong asap industri, misalnya emisi SO2 dari cerobong PLTU. b. Sumber bergerak Sumber bergerak menghasilkan pencemar yang bergerak dari waktu ke waktu, seperti pada alat-alat transportasi, contohnya gas-gas pencemar yang keluar dari knalpot. c. Sumber alamiah Sumber alamiah contohnya adalah letusan gunung berapi yang meniup debu dari tanah.
•
Karbon monoksida
•
Oksida nitrogen
•
Oksida sulfur
•
CFC
•
Hidrokarbon
•
Senyawa organik volatil
•
Partikulat
•
Radikal bebas
Wujud pencemar udara di atmosfer, antara lain: 1. Pencemar berbentuk gas Polutan gas adalah zat pencemar berupa fluida tak berbentuk yang menempati ruangan dimana gas tersebut dilepaskan berperilaku, seperti udara dan tidak mengendap dari atmosfer. Pencemar berbentuk gas, yaitu SO2, NO, NO2, O3, HC, dan CO.
2.
Pencemar berbentuk partikulat
Partikulat adalah bentuk dari padatan atau cairan dengan ukuran molekul tunggal yang lebih besar dari 0.002 µm tetapi lebih kecil dari 500 µm yang tersuspensi di atmosfer dalam keadaan normal.
Sumber Beberapa Polutan Penyebab Pencemaran Udara No
Polutan
Dihasilkan dari
1.
Karbon dioksida (CO2)
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam
2.
Sulfur dioksida (SO2) dan Pemakaian bahan bakar fosil, misalnya gas buang Nitrogen monoksida (NO) kendaraan
3.
Karbon monoksida (CO)
Pemakaian bahan bakar fosil dan gas buang kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna
4.
Kloro fluoro karbon (CFC)
Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol
Substansi pencemar yang terdapat di udara
dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
•
•
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda, yaitu efek rumah kaca alami yang secara alami terjadi di bumi, dan efek rumah kaca yang ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.
Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gasgas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Gas-gas rumah kaca •
Uap air
•
Karbondioksida
•
Metana
•
Nitrogen oksida
•
Gas lainnya
Akibat Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer
Pencegahan •
•
Penting dilakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan sistem jaringan dan tata air, rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pembalakan liar, pencegahan deforestasi dan pemberdayaan masyarakat. Penggunaan energi ramah lingkungan dan transportasi yang efisien juga bisa membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekulmolekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubanglubang pada lapisan ozon.
•
•
•
Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
•
•
•
Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur ” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggirpinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.