MAKALAH PEDULI LINGKUNGAN
PENCEMARAN UDARA
Disusun Oleh :
Kelompok I
AGRI FADHIL MAYDISA (F1D213004)
PINDO RACHMADIUS PUTRA (F1D213006)
FIQHY NABELLA (F1D214005)
CICI PRAMIDA (F1D214013)
MICHAEL M. PANDIA (F1D214020)
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun makalah tentang peduli lingkungan terhadap pencemaran udara dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah K3 dan Lingkungan Tambang di semester 5 Program Studi Teknik Geologi Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak pencemaran udara terhadap lingkungan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Jambi, 16 November 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara merupakan salah satu komponen penting yang menunjang suatu kehidupan. Udara merupakan komponen atmosfer yang mengandung berbagai senyawa kimia dalam bentuk gas. Adapun salah satu unsur gas yang terdapat di alam ialah oksigen yang sangat vital bagi kehidupan organisme aerob. Peranan oksigen bagi tubuh organisme aerob ialah sebagai "api pembakar" dalam proses respirasi. Dalam transaksi kehidupan yang dilakukan oleh organisme, setiap aktivitas yang mereka lakukan harus dibayar dengan energi. Respirasi sel adalah satu – satunya reaksi di dalam tubuh yang menghasilkan energi. Organisme anaerob (beberapa bakteri) memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi tanpa menggunakan oksigen.
Namun energi yang dihasilkan pada respirasi anaerob akan jauh lebih sedikit dibanding dengan respirasi aerob. Manusia dan sebagian besar makhluk hidup di bumi mengandalkan oksigen untuk menghasilkan energi yang besar dalam respirasi. Dalam reaksi ini akan dihasilkan gas buangan berupa karbondioksida yang beracun bagi tubuh dan akan dikeluarkan ke atmosfer. Usia bumi yang tak lagi muda, mengalami berbagai perubahan berkat aktivitas organisme di dalamnya menyebabkan komposisi udara yang ada di bumi pun makin lama makin berubah. Meningkatnya gas – gas pembakaran dan beberapa gas lain hasil aktivitas organisme di alam membuat udara tercemar.
Oleh karena itu, dibuatlah makalah peduli lingkungan ini, yang fokus terhadap masalah lingkungan akibat pencemaran udara sehingga pembaca dapat mengetahui apa penyebab dari pencemaran udara, dampaknya, cara mencegah dan cara menanggulanginya dengan harapan pembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.
Tujuan
Mengetahui pengertian dari pencemaran udara
Mengetahui klasifikasi bahan yang mencemari udara
Mengetahui penyebab terjadinya pencemaran udara
Mengetahui dampak pencemaran udara
Mengetahui cara mengurangi tingkat pencemaran udara
1.3 Rumusan Masalah
Apa itu pencemaran udara?
Bahan apa saja yang dapat mencemari udara?
Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara?
Bagaimana dampak dari pencemaran udara terhadap lingkungan?
Bagaimana cara mengurangi tingkat pencemaran udara?
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Pencemaran Udara
Udara merupakan atmosfer yang mengelilingi bumi. Udara mengandung beragam unsur gas yang penting bagi kelangsungan hidup organisme. Adapun komponen gas dalam udara ialah nitrogen 78%, oksigen 21%, karbondioksida 0,03%, argon 0,93%, ozon 0,00001%. Senyawa – senyawa seperti nitrogen, karbondioksida, oksigen, dan ozon sangat penting bagi makhluk hidup. Nitrogen dibutuhkan bagi organisme untuk sintesis protein, sementara semua organisme aerob memerlukan oksigen untuk proses respirasi. Dalam proses tersebut akan dihasilkan karbondioksida yang akan menggantikan karbondioksida di atmosfer yang digunakan oleh organisme autotrof (tumbuhan dan alga) untuk berfotosintesis. Sedangkan ozon (O3) merupakan partikel penting bagi semua organisme karena berfungsi menangkal radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari terhadap penduduk bumi. Namun, semakin berkembangnya industri dan teknologi membuat masuknya gas – gas yang merusak komponen udara.
Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkugan Hidup No. KEP – 03 / MENKLH/ II / 1991 yang dimaksud dengan pencemaran udara ialah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Dengan kata lain, pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan kualitas ini disebabkan oleh berbagai sumber yang merusak kesehatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar yang penuh dengan pabrik atau industri dan kendaraan bermesin yang banyak hingga menimbulkan kemacetan. Semakin sempitnya lahan hijau di daerah perkotaan juga memperburuk kondisi tersebut. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kalau di pedesaan juga bisa terjadi pencemaran lingkungan, karena pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana.
2.2 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara
Secara umum polutan penyebab terjadinya pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
Polutan primer
Polutan primer adalah polutan yang merupakan hasil langsung dari suatu proses atau substansi pencemar yang ditimbulkan langsung oleh sumber pencemar. Contoh polutan yang dihasilkan oleh penyebab primer yaitu sulfur dioksida yang dihasilkan oleh pabrik – pabrik serta karbon dioksida dan karbon monoksida hasil pembakaran.
Polutan sekunder
Polutan sekunder merupakan polutan yang dihasilkan oleh interaksi dari beberapa polutan primer di atmosfer seperti reaksi foto kimia. Contohnya adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O.
Adapun zat yang dapat mencemari udara adalah sebagai berikut:
Karbon Monoksida
Asap kendaraan merupakan sumber utama karbon monoksida di perkotaan. Karbon monoksida adalah gas yang bersifat buruk bahkan dapat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Gas CO akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan Oksigen. Darah yang tercemar oleh CO pada kadar 7—80% dapat menyebabkan kematian.
Gas Karbon Dioksida
Karbon Dioksida adalah gas sumber pencemaran udara yang mampu meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal sebagai efek rumah kaca. Temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 akan naik. Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan titik-titik air. Pencampuran ini membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat dilepaskan kembali melewati awan tersebut.
Gas NO dan NO2
Nitrogen Oksida yang ada di udara dan kemudian dihirup manusia akan menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfer, gas ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Gas-gas di atas akan dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan, dari ringan hingga berat.
Hidrokarbon (HC) tidak terbakar
Minyak dan bahan bakar lainnya jika dibakar dengan baik dan sempurna akan menghasilkan air dan karbon dioksida yang tidak berbahaya. Namun jika pembakaran tidak sempurna maka akan membentuk karbon monoksida yang terlepas ke udara kemudian berkontribusi dalam pembentukan asap penyebab polusi udara.
Chloro Fluoro Carbon
Chloro fluoro carbon atau CFC merupakan gas yang dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon. CFC biasa dihasilkan oleh peralatan rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pestisida dan aerosol.
2.3 Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara
1. Lalu lintas
Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk kegiatan sehari-hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih menggunakan transportasi umum untuk berpergian maka kini sebagian besar orang memilih untuk membeli kendaraan sendiri seperti mobil dan motor. Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di Indonesia pun semakin meningkat sehingga menimbulkan kemacetan di jalan raya seperti yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya. Tidak hanya berdampak pada kemacetan namun kendaraan bermesin yang semakin banyak juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan polusi udara. Kendaraan bermesin biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk menghasilkan energi agar kendaraan dapat beroperasi.
Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat – zat tersebut merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.
2. Pembangkit listrik
Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu bara, gas dan minyak untuk menghasilkan energi listrik. Seperti pada kendaraan bermesin dalam prakteknya proses pembakaran pada pembangkit listrik terjadi secara tidak sempurna sehingga menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara. Gas berbahaya tersebut adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida, Carbon dioksida dan partikulat. Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan dalam terjadinya pemanasan global.
3. Letusan gunung berapi
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam letusan gunung berapi. Salah satunya adalah letusan gunung kelud yang terjadi pada tahun lalu. Letusan gunung kelud tersebut merupakan salah satu letusan gunung berapi yang memberikan dampak letusan gunung berapi menjadi pencemaran udara, banyak abu vulkanik yang bertaburan dimana-mana. Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam seperti timah, tembaga, seng, krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat letusan gunung tersebut selain menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat menganggu kesehatan pernafasan kita.
4. Industri atau pabrik
Di era modern ini banyak sekali pabrik atau industri yang berdiri di setiap sudut kota. Cerobong – cerobong asap pabrik berdiri kokoh mengepulkan asap sisa pembakaran setiap harinya. Beberapa industri menghasilkan polutan yang sangat berbahaya, diantaranya adalah industi pembuatan plastik, semen, alumunium, baja dan industri kimia sejenisnya. Karbon monoksida, Hidokarbon dan senyawa organik merupakan polutan yang biasa dihasilkan oleh pabrik yang akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca.
5. Pertanian
Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat perlu diberikan pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan pestisida. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak yang tak baik bagi lingkungan. Pada insektisida, pestisida dan pupuk pertanian di dalamnya mengandung amonia atau NH3 yang sangat berbahaya bagi atmosfer. Dan tidak hanya menimbulkan pencemaran udara saja amonia tersebut juga dapat menyebabkan polusi air. Amonia ini memiliki pengaruh tidak baik baik bagi kesehatan, salah satu penyakit yang ditimbulkan karena amonia adalah bronkitis.
6. Kegiatan pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam jumlah besar serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses pertambangan mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para pekerja tambang dan warga sekitar area pertambangan.
7. Aktifitas rumah tangga
Terdapat beberapa kegiatan rumah tangga yang dapat menyebabkan polusi udara. Kegiatan rumah tangga pertama yang dapat menyebabkan polusi udara adalah pembakaran sampah atau proses memasak yang masih menggunakan kayu bakar. Kegiatan rumah tangga kedua yang dapat menyebabkan pencemaran udara proses pengecatan rumah atau alat rumah tangga lainnya. Kandungan zat kimia pada cat mengeluarkan bau yang menyengat serta dapat menganggu kesehatan. Selain itu, penggunaan AC dan kulkas yang mengemisikan gas CFC akan terakumulasi di udara dan menyebabkan pencemaran udara yang dapat berdampak terhadap kerusakan lingkungan lainnya, seperti pemanasan global.
8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena faktor kesengajaan maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi secara tidak sengaja biasa terjadi karena kekeringan pada musim kemarau panjang. Sedangkan kebakaran hutan yang disengaja biasanya dilakukan oleh peladang berpindah maupun perusahaan agroindustri yang bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau mengeluarkan banyak dana dan tenaga.
Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak terkendali adalah polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga berbahaya bagi kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah – daerah tetangga bahkan hingga negara – negara tetangga.
9. Timbunan sampah
Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar penduduk perkotaan membuang sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Sampah yang mengunung di tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi tidak nyaman karena pencemaran udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah organik akan membusuk dan menghasilkan bau tidak sedap karena gas metana.
10. Banyaknya illegal logging atau penebangan liar
Penebangan liar di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan menjadi perhatian dunia. Hal ini seharusnya menjadi perhatian lebih bagi pemerintah, dampak akibat hutan gundul tersebut menghasilkan banyak lahan-lahan kritis yang rawan terhadap kebakaran karena tumpukan ranting maupun daun kering sisa penebangan liar yang tidak terurus. Selain itu penebangan liar juga menyebabkan jumlah tanaman berkurang banyak sehingga resapan polutan pun berkurang.
2.4 Dampak Pencemaran Udara
1. Menganggu kesehatan
Substansi pencemar atau polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui sistem pernafasan. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, pencemaran udara merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Pernahkah anda batuk ketika menghirup udara yang kotor dan berdebu? Jika pernah itu merupakan bentuk pertahanan tubuh anda dalam membuang kuman atau virus yang masuk dalam tubuh melalui udara kotor yang anda hirup.
Namun tak jarang sistem kekebalan tubuh kita mengalamai penurunan, dan jika pada saat itu keadaan udara penuh polusi maka tubuh akan mudah terserang infeksi pernafasan yang serius seperti asma, bronkitis, silikosis dll. Partikulat berukuran besar kemungkinan akan tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangakan partikulat kecil atau gas akan masuk ke saluran pernafasan bagian bawah hingga mencapai paru – paru dan itulah yang menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit.
2. Terjadinya Hujam Asam
Pencemaran udara dalam jangka panjang dapat menimbulkan hujan asam, yaitu ketika dalam air hujan mengandung tingkat keasaman atau pH dibawah 5,5. Proses terjadinya hujan asam ini bisa terjadi ketika belerang atau sulfur dan nitrogen bereaksi dengan oksigen diudara sehingga menghasilkan nitrogen dioksida dan nitrogen dioksida yang kemudian bereaksi lagi dengan uap air dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat. Asam nitrat dan asam sulfat tersebut selanjutnya berkondensasi membentuk awan yang akan menjadi hujan asam.
Hujan asam akan memberikan banyak efek negatif bagi kehidupan kita. Efek negatif hujan asam tersebut adalah merusak sarana prasarana atau infrastruktur di bumi seperti menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan seperti menyebabkan ikan – ikan mati, menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati, dan yang terakhir adalah menganggu pernafasan manusia.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi. Penyebab pemanasan global ini dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas dari sinar matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa. Namun karena polusi udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang seharusnya dipantulkan ke luar angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon dioksida, metana, sulfur dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi tersebut menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama semakin panas. Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan iklim yang semakin ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan air laut, habisnya gletser sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin meningkat serta berpengaruh terhadap hasil pertanian.
4. Mengganggu Pertumbuhan Tanaman
Meskipun tanaman mampu mengurangi polusi udara namun kesehatan tanaman juga bisa terganggu karena polusi udara, jadi keduanya saling mempengaruhi. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan cemaran lingkungan tinggi akan mudah terkena penyakit. Beberapa penyakit yang mudah menyerang tanaman pada daerah berpolusi adalah klorosis, nekrosis dan bintik hitam.
2.5 Cara Mengurangi Tingkat Pencemaran Udara
Perlu kesadaran dari diri sendiri untuk memulai mengurangi meningkatnya pencemaran yang terjadi di udara. Kelangsungan organisme dapat terancam jika kita tidak bertindak untuk mengakhiri pencemaran yang telah terjadi. Adapun upaya – upaya yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Mencari alternatif sebagai sumber energi
Penggunaan bahan bakar fosil yang semakin meningkat harus segera beralih ke sumber energi lain. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan bakar fosil semakin menipis dan menghasilkan senyawa yang mencemari udara. Penelitian – penelitian mengenai energi lain untuk menggantikan bahan bakar fosil kini telah ditemukan, seperti bioetanol yaitu yang dihasilkan dari minyak tumbuh tumbuhan, lalu tenaga surya, dan lain sebagainya. Kini diperlukan pabrik besar agar dapat memproduksi alternatif energi tersebut agar dapat mencukupi kebutuhan manusia dan alam.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor kini menjadi salah satu penyebab meningkatnya polusi di wilayah padat penduduk. pasalnya penggunaan kendaraan bermotor ini menggunakan bahan bakar minyak yang menghasilkan senyawa polutan. dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dapat menurunkan angka polusi udara. selain itu, mesin – mesin kendaraan bermotor yang sudah tua layaknya jangan digunakan lagi karena akan menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan polutan lebih berbahaya. oleh karena itu perlu diadakan uji emisi bagi kendaraan bermotor untuk menyortir kendaraan yang lulus emisi saja yang boleh digunakan.
3. Mengurangi penggunaan mesin pendingin
Telah diuraikan di atas bahwa mesin – mesin pendingin menggunakan senyawa CFC yang menyebabkan kerusakan ozon. Gunakan pendingin seperlunya saja, dan setelah itu matikan adalah salah satu upaya untuk menghemat dan mengurangi pencemaran yang terjadi.
4. Memanfaatkan kotoran sebagai bahan bakar alami
Kotoran ternak yang mengandung gas methan dapat menyebabkan pemanasan global. Dengan pemanfaatan gas methana yang ada di dalam kotoran tersebut menjadi sumber bahan bakar rumah tangga cukup mengurangi angka polusi di udara.
5. Mengurangi Limbah Industri
Cara ini hanya dapat di lakukan dengan kerja sama, terutama pada bidang pemerintahan yang mengatur tentang industri dan kelayakannya. Perlu dilakukan pengelolaan limbah udara yang dihasilkan agar gas yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara berkurang. Semakin banyak pabrik yang sadar akan hal ini, maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan udara bersih.
6. Tidak Merokok
Cara terakhir ini adalah cara yang dapat kita lakukan dari diri kita sendiri, selain mendapatkan hidup yang sehat, tidak merokok juga mengurangi akumulasi zat berbahaya yang dapat menyebabkan terjadinya penemaran udara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang bisa ditarik yaitu sebagai berikut :
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Bahan yang mencemari udara diklasifikasikan menjadi 2, yaitu polutan primer dan sekunder, dimana bahan pencemarnya seperti CO, CO2, NO, NO2, HC tak terbakar dan CFC
Penyebab terjadinya pencemaran udara antara lain dari emisi kendaraan lalu lintas, gas pembangkit listrik, letusan gunung api, limbah sisa pabrik, aktivitas pertambangan, aktivitas rumah tangga, kebakaran hutan, timbunan sampah dan illegal logging
Dampak dari pencemaran udara adalah mengganggu kesehatan, terjadinya hujan asam, global warming, dan mengganggu pertumbuhan tanaman
Cara mengurangi tingkat pencemaran udara antara lain dengan mencari alternatif sumber energi, mengurangi penggunaan kendaraan BBM dan mesin pendingin, mengurangi limbah industri dan tidak merokok
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/penyebab-pencemaran-udara. Diakses pada tanggal 14 November 2016.
http://kakakpintar.com/pengertian-penyebab-pencemaran-udara-dampak-dan-cara-mengatasi/. Diakses pada tanggal 14 November 2016.
http://www.ebiologi.com/2015/07/pencemaran-udara-pengertian-penyebab.html. Diakses pada tanggal 14 November 2016.
http://www.lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-sebab-dan-dampaknya/. Diakses pada tanggal 14 November 2016.
http://www.referensibebas.com/2015/10/penyebab-polusi-udara-dampak-dan-cara.html. Diakses pada tanggal 14 November 2016.