A. Latar Belakang Belakang Pencemaran lingkungan udara di Surabaya sebagai akibat kepadatan lalu lintas dan banyaknya limbah industri telah mengganggu keseimbangan lingkungan hingga hingga menimb menimbulk ulkan an kerugi kerugian an secara secara fisik fisik masyarak masyarakatny atnya. a. Kerugi Kerugian an tersebu tersebutt antara lain menurunnya tingkat kesuburan tanah dengan banyaknya tanaman yang mati. Oleh karena akibat tersebut menyangkut hal yang fisik atau materi, maka kepentingan dan hak dari orang-perorangan lebih lanjut juga ikut terganggu serta dirugikan. Hukum Tata ingkungan adalah hukum yang mengatur tentang penataan ling lingku kung ngan an guna guna mencap mencapai ai kesel keselara arasan san hubu hubung ngan an antar antaraa manu manusia sia deng dengan an lingkungan lingkungan hidupnya hidupnya dan hukum tata lingkunga lingkungan n merupakan merupakan instrumentar instrumentarium ium yuridis bagi penataan lingkungan hidup. Pada prinsipnya hukum tata lingkungan mengatur tatanan kegunaan dan penggunaan lingkungan secara bijaksana untuk berbagai keperluan dan pengaturan tersebut. Sedangkan tujuan hukum lingkungan di!u di!uju judk dkan an di dalam dalam tata tata cara cara yang yang kong kongkr krit it dalam dalam rang rangka ka meles melesta tari rika kan n kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang dalam menunjang pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan. berkesinambungan. Oleh
karena ena
itu
pihak
pemerinta ntah
Kota
Surabay abayaa
berupaya aya
mempertahankan beberapa ka!asan hijau di beberapa titik kota sebagai !ujud keseriusan "alikota Surabaya Tri #isma Harini dalam menjaga kelestarian hutanhutan kota. Kebun $ibit $ratang merupakan salah satu ka!asan yang dijadikan sengketa oleh para pebisnis-pebisnis agar ka!asan tersebut diubah fungsi menjadi daerah pertokoan. Tentu tak dapat terbayangkan apabila dibangun pertokoan atau perkantoran, maka Kota Surabaya akan kehilangan #uang Terbuka Terbuka Hijau %#TH& %#TH& yang berfungsi sebagai paru-paru kota untuk menciptakan suasana udara sehat di kota Surabaya sebagaimana telah diatur oleh 'ndang-'ndang dan Piagam H() sebagaimana tersebut di atas tadi. *i samping itu, terjadinya keributan tentang pemakaian lahan l ahan di jalur hijau hij au tempat te mpat ditanamnya pohon-pohon di tengah-tengah te ngah-tengah atau di pinggir jalan yang semestinya berfungsi menjadi paru-paru kota yang selama ini sudah ada, juga sebagian sudah berubah fungsi. Sebagian lahan di jalur hijau hijau tersebu tersebutt sudah sudah dijadik dijadikan an tempat tempat pengis pengisian ian bahan bahan bakar bakar minyak minyak %pompa %pompa
1
bensin&, sehingga fungsi paru-paru kota di Kota Surabaya yang hanya sedikit itu, menjadi makin berkurang. $erbagai upaya penelitian dan sarana administrasi, perangkat pelaksanaan kebijaksanaan
lingkungan,
baik
pemerintah
maupun
lembaga
s!adaya
masyarakat, di pusat dan di daerah terus ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya. Kerja sama dan keterpaduan antara segenap pihak yang berkepentingan, terutama aparatur
pemerintah
sebagai
pengelola
lingkungan
makin
memperlancar
pencapaian tujuan akhir kebijaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini berarti pula bah!a hukum telah berperan secara nyata dalam mempertahankan julukan kebanggaan nasional, yaitu +ndonesia sebagai amrud Khatulisti!a dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang ber!a!asan lingkungan. Selain masalah-masalah tersebut, tidak kalah menarik untuk dibahas adalah mengenai polusi udara sebagai akibat kemacetan lalu lintas, dan limbah industri yang juga turut andil mencemari lingkungan hidup, sebab di kota-kota metropolitan +ndonesia seperti akarta dan Surabaya akibat tingginya olume kesibukan dari !arga kotanya tentunya tidak terlepas dengan pemakaian jalan jalan untuk keperluan atau aktiitas sehari-hari serta semakin berkembangnya industri-industri
menengah
yang
merupakan
bagian
dari
pertumbuhan
perekonomian kota. Pencemaran udara menyebabkan penurunan kesehatan dan lingkungan. (da pun masalah kesehatan berkisar pada gangguan pernapasan, saraf, kanker, penyakit jantung, dan penurunan +/. Sedangkan gangguan lingkungan adalah kerusakan jarak pandang, hujan asam, kerusakan panen dan bangunan, dan perubahan cuaca. Sejalan meningkatnya pembangunan di segala bidang akan terjadi peningkatan pencemaran pada lingkungan hidup. Keadaan ini mendorong makin diperlukannya upaya pengendalian dampak lingkungan hidup sehingga risiko terhadap lingkungan hidup harus ditekan sekecil-kecilnya.
2
B. Isu Penting Pencemar Udara Pencemar udara zat yang berada di atmosfer dalam konsentrasi tertentu yang bersifat membahayakan manusia, binatang, tumbuhan atau benda-benda lain. Ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel: Jenis dan klasifikasi Pencemar Udara berdasarkan kondisi fisiknya
Klasifikasi
Partikulat
Sub-Klasifikasi
Pencemar
Solid i0uid
*ebu, smoke, fumes, fly ash )ist, spray
Gas
He1ana, ben2ene, ethlena, methane, butane, butadiena 3ormaldehyde, acetone (lkohol, 4hlorinated hydrocarbon 4O, 4O5 SO5, SO6 7O5, 7O, 75O H5S, H3, 7H8
Hidrokarbon Organik
Anorganik
(ldhehide dan keton Organik lainnya Oksida Karbon Oksida Sulfur Oksida 7itrogen (norganik lainnya
Sumber: Pengantar Pencemaran Udara FTSL ITB, 2009
Sumber Pencemaran Udara etia! usaha dan"atau kegiatan yang mengeluarkan bahan !encemar ke udara yang menyebabkan udara tidak da!at berfungsi sebagaimana mestinya.
#. Mobile transportation $sumber bergerak% antara lain: kendaraan bermotor, !esa&at udara, kereta a!i, ka!al bermotor dan !enenganan"e'a!orasi gasoline. (. Stationar combustion $sumber tidak bergerak% antara lain: !erumahan, daerah !erdagangan, tenaga dan !emanasan industri, termasuk tenaga ua! yang digunakan sebagai energi oleh industri.
3
). Industrial processes $!roses industri% antara lain: !roses kimia&i, metalurgi, kertas dan !enambangan minyak. *. Solid !aste disposal $!embuangan sam!ah% antara lain: buangan rumah tangga dan !erdagangan, buangan hasil !ertambangan dan !ertanian, serta +umah akit. .
C. Peran Pemerintah Peran pemerintah dalam mengatasi pencemaran udara di Kota Surabaya ada beberapa hal, seperti penerapan Peraturan Pemerintah 7o. 89 Tahun 9::: tentang Pengendalian Pencemaran 'dara pada 5; )ei 9::: yang terkait dengan Program angit $iru yang diatur sesuai dengan Keputusan )enteri 7egara ingkungan Hidup 7omor< K=P 9>?)=7H?8?9::;, yang ditetapkan pada 5; (pril 9::;. (lternatif lain dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di Kota Surabaya adalah sebagai berikut< a. Solusi jangka pendek dan jangka panjang@ b. Pengendalian pencemaran udara secara terpadu@ c. 3okus pengendalian emisi sumber bergerak di +ndonesia< Standar emisi dan teknologi kendaraan@ • Kualitas bahan bakar@ • Pemeriksaan dan pera!atan@ • Perencanaan dan pengelolaan transportasi •
D. Solusi Pengendalian Pencemaran Udara Secara Teradu Pencemaran udara perkotaan di +ndonesia sudah mencapai kondisi yang memprihatinkan dan Kota Surabaya juga termasuk salah satu dari itu. Pada prinsipnya untuk mengendalikan pencemaran udara membutuhkan 6 %tiga& hal pokok secara terpadu, yaitu <
Tersedianya database yang mencakup data pencemaran udara, data inentarisasi sumber pencemar serta kontribusinya, serta data tentang berbagai
penyakit
yang
diakibatkan
oleh
pencemaran
udara.
4
Ketersediaan data ini akan sangat bermanfaat dalam merumuskan
kebijakan yang diperlukan. Tersedianya perundang-undangan,
peraturan
pelaksanaan,
serta
pelaksanaan dan penga!asannya secara konsisten. Tidak lupa, perlu dilakukan sosialisasi tentang permasalahan pencemaran udara, dampak serta solusinya, sehingga setiap orang dapat berperan serta dalam
upaya penanggulangannya. Terlaksananya berbagai tindakan secara terpadu yang secara teknis dapat menurunkan pencemaran udara.
Sumber!
Pengantar Pencemaran 'dara. T 8AA5 #ekayasa ingkungan +T$. 5AA:
Pur!itanigsih, Santika. et. al. 5A9>. urnal< Polusi 'dara dan Kaitannya dengan =konomi Kota Surabaya. Surabaya
$oediningsih, "idya!ati . *ampak Kepadatan alu intas Terhadap Polusi 'dara Kota Surabaya. urnal 3akultas Hukum Volume XX, No. 20, April 2011 3akultas Hukum 'niersitas 7arotama Surabaya
5