Data
Kualitatif
Kuantitatif
Diskrit
Kontinum
Ordinal
Ratio
Interval
Statistik
Deskriptif
Adalah statistik yg digunakan utk menganalisis data yg telah terkumpul dg cara mendeskripsikan/menggambarkan data sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yg berlaku utk umum/generalisasi
Inferensial
Adalah teknik statistik yg digunakan utk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan utk populasi.
Parametris
Digunakan utk menguji ukuran populasi melalui statistik, atau menguji ukuran sampel melalui data sampel
Nonparametris
Tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi
Kegiatan dalam analisis data
Mengelompokkan data berdasarkan variabel
Mentabulasi data berdasarkan variabel
Menyajikan data berdasarkan variabel
Melakukan penghitungan data berdasarkan variabel
Skala Pengukuran
Skala Likert
Skala Guttman
Rating Scale
Semantic Deferential
Wawancara
Digunakan sbg teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal2 dari responden yang lebih dalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon.
Wawancara terstruktur
Digunakan sbg teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dg pasti ttg informasi apa yg akan diperoleh. Oleh karena itu pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan2 tertulis yg alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
Probability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yg memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Non Probability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yg tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Probability Sampling
a. Simple random sampling
Dikatan simpel (sederhana) krn pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yg ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
b. Propotionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yg tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Contoh: ada 100 PNS
S3 : 5
S2 : 20
S1 : 75
c. Dispropotionate stratified random sampling
Teknikini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Misal:
Pegawai unit tertentu punya lulusan:
S3 : 3 orang
S2 : 4 orang
S1 : 100 orang
SMU : 300 orang
Maka tiga orang S3 dan empat orang S2 diambil semuanya sbg sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan kelompok S1 san SMU.
d. Cluster sampling (Area sampling)
Sampling ini digunakan utk menentukan sampel bila obyek yg akan diteliti sangat luas, misal penduduk suatu negara atau propinsi.
Untuk menentukan penduduk mana yg akan dijadikan sampel maka pengambilan sampelnya didasarkan pada daerah populasi yg telah ditetapkan.
Misal:
Di Indonesia terdapat 33 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi, maka 15 propinsi yg dilakukan secara random.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahapan, yaitu tahap menentukan sampel daerah dan tahap menentukan orang2 yg ada pada daerah itu secara sampling juga.
Nonprobability Sampling
a. Sampling sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yg telah diberi nomor urut.
Misal:
Anggota populasi yg terdiri dari 100 orang, dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu 1 sampai dg 100. pengambilan sampel dpt dilakukan dg nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan daribilangan tertentu. Misal, kelipatan dari bilangan lima, maka yg diambil sampel adalah 5, 10, 15, 20, 25 dan seterusnya sampe 100.
b. Sampling Kuota
Adalah teknik utk menentukan sampel dari populasi yg mempunyai ciri2 tertentu sampai jumlah (kuota) yg diinginkan.
Contoh:
Jumlah sampel yg ditentukan 300orang, kalo pengumpulan data blm didasarkan pada 300 orang, maka penelitian tersebut blm selesai.
c. Sampling Insidental
Adalah teknik pengumpulan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yg secara kebetulan/insidental bertemu dg peneliti, maka dapat digunakan sbg sampel, bila orang tersebut dipandang cocok sbg sumber data.
Teknik Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang akan digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2007).
Teknik Sampling
Probability sampling
Non Probability sampling
Simple random sampling
Proportionate stratified random sampling
Dispropotionate stratified random sampling
Area (cluster) sampling
Sampling sistematis
Sampling kuota
Sampling incidental
Purposive sampling
Sampling jenuh/ Total sampling
Snowball sampling
Sampel
Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yg dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007).
Bila populasi besar dan peneliti tdk mungkin mempelajari semua yg ada pada populasi misalnya krn ada keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka dapat digunakan sampel.
Apa yg dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untukitu sampel y diambil dari populasi harus betul2 representatif.
Populasi dan Sampel
Populasi
Adalah wilayah generalisasi yg terdiri atas obyek/subyek yg mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yg ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda2 alam yg lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yg ada pada obyek/subyek yg dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yg dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
5. Analisis Komparatif Thd Teori dan HP
Analisis inidilakukan dg cara membandingkan antara satu teori dg teorilain, dan hasil penelitian satu dg penelitian lain. Dg analisis ini peneliti dpt memadukan antara teori satu dg lainnya atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
6. Sintesa atau Kesimpulan
Melalui analisis kritis dan komparatif thd teori2 dan HP yg relevan dg semua variabel yg diteliti, selanjutnya peneliti dpt melakukan sintesa/ kesimpulan sementara.
perpaduan sintesa antar variabel akan emnghasilkan kerangka berfikir yg selanjutnya dpt digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Kerangka berfikir
Uma Sekaran (1992) kerangka berfikir yg baik memuat:
a. Variabel2 yg akan diteliti harus dijelaskan
b. Diskusi dlm kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yg diteliti dan ada teori yg mendasari.
c. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal-balik).
d. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalambentuk diagram (paradigma penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka pikir yg dikemukakan dlm penelitian.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara krn jawaban yg diberikan baru didasarkan pada teori yg relevan, blm didasarkan pada fakta2 empiris yg diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sbg jawaban teoritis terhadap rumusan masalah, belum jawaban empiris.
Penelitian yg merumuskan hipotesis adlpenelitian yg menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tdk dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tsb. Akan diuji oleh peneliti dg menggunakan pendekatan kuantitatif.
Bentuk-bentuk Hipotesis
a. Hipotesis nol (H0)
Hipotesis ini sering disebut sbg hipotesis statistik, yaitu hipotesis yg diuji dg statistik. Hipotesis ini menyatakan " tidak ada hubungan antara variabel X dan Variabel Y".
Contoh:
Tidak ada hubungan antara tayangan sinetron dengan agresifitas remaja.
Hipotesis nol dibuat dg kemungkinan yg besar utk ditolak, ini berarti apabila terbukti bahwa hipotesis ini tidak benar, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel X dan variabel Y.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif. Hipotesis alternatif dapat langsung dirumuskan apabila ternyata hipotesis nol ditolak. Hipotesis ini menyatakan "ada hubungan antara variabel X (independen) dan Variabel Y (dependen)".
Contoh:
"Ada hubungan antara tayangan sinetron dengan agresifitas remaja".
Hipotesis nol dibuat dg kemungkinan yg besar utk ditolak, ini berarti apabila terbukti bahwa hipotesis ini tidak benar, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel X dan variabel Y.
d. Purposive Sampling
Adalah teknik penentuan sampel dg pertimbangan tertentu.
Misal:
Akan melakukan penelitian tentang pola komunikasi, maka sampel sumber datanya adl orang2 yg tahu dan ahli tentang pola komunikasi.
Biasanya teknik sampel ini cocok utk penelitian dg metode kualitatif.
e. Sampling Jenuh/ Total Sampling
Adalah teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sbg sampel.
Hal ini sering digunakan bila jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang.
Istilah laen sampel jenuh adalah sensus.
d. Snowball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yg mula2 jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yg menggelinding yg lama2 menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama2 dipilih satu atau dua orang, tetapi krn dg dua orang ini blm merasa lengkap thd data yg diberikan, maka peneliti mencari orang lain yg dipandang lebih tahu dan dpt melengkapi data yg diberikan oleh dua orang sebelumnya.
Skala pengukuran & Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yg akan digunakan tergantung pd jumlah variabel yg diteliti
Observasi
Sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dg teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Observasi merupakan suatu proses yg kompleks, suatu proses yg tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis.
Teknik pengumpulan data dg observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dg perilaku manusia, proses kerja, gejala2 alam dan bila responden yg diamati tdk terlalu besar.
f. Pertanyaan tidak menggiring
g. Panjang pertanyaan
h. Urutan pertanyaan
i. Prinsip pengukuran
j. Penampilan fisik angket
Kuesioner (Angket)
Merupakan teknik pengumpulan data yg dilakukan dg cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden utk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dg pasti variabel yg akan diukur dan tahu apa yg bisa diharapkan dari responden.
Prinsip penulisan angket:
a. Isi dan tujuan pertanyaan
b. Bahasa yg digunakan
c. Tipe dan bentukpertanyaan
d. Pertanyaan tdk mendua
e. Tidak menanyakan yg sudah lupa
Wawancara Tidak Terstruktur
Adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yg telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yg digunakan hanya berupa garis2 besar permasalahan yg akan ditanyakan.
Contoh:
Bagaimana pendapat bapak/ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini? Dan bagaimana dampaknya terhadappedagang dan petani?
Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dlm penelitian pendahuluan atau malahan utk penelitian yg lebih mendalam tentang responden.
Contoh wawancara terstruktur:
Pewawancara melingkari salah satu jawaban yg diberikan rsponden.
1. Bagaimanakah tanggapan bapak/ibu thd pelayanan pendidikan di kabupaten ini?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
2. Bagaimanakah tanggapan bapak/ibu thd pelayanan kesehatan di kabupaten ini?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak bagus
d. Sangat tidak bagus
1. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala Likert, maka variabel yg akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sbg titik tolak untuk menyususn item-item instrumen yg dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap instrumen yg menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yg dapat berupa kata2 antara lain:
a. Sangat setuju a. Selalu
b. Setuju b. Sering
c. Ragu-ragu c. Kadang-kadang
d. Tidak setuju d. Tidak pernah
e. Sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban bisa diberi skor:
1. Sangat setuju/ Selalu 5
2. Setuju/Sering 4
3. Ragu-ragu/ Kadang-kadang 3
4. Tidak setuju/ Tidak pernah 2
5. Sangat tidak setuju 1
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yg tegas yaitu "ya-tidak", "benar-salah", pernah-tidak pernah", Positif-negatif", dan lain-lain.
Data yg diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif).
Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yg ditanyakan.
Contoh:
1. Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan
di perusahaan ini?
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda?
a. Tidak pernah
b. pernah
3. Semantic Defferensial
Skala pengukuran yg berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun cheklist, tetapi tersusun dalam garis konyinum yg jawaban "sangat positifnya" terletak di bagian kiri garis, dan jawaban yang "sangat negatif" terletak di bagian kanan garis, atau sebaliknya.
data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan utk mengukur sikap/karakteristik tertentu yg dipunyai oleh seseorang.
Contoh: Beri nilai gaya kepemimpinan manager anda
Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Ingkar janji
memberi pujian 5 4 3 2 1 Mencela
Daftar Pustaka
Hakim, A. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Malang.
Handayanto, E. 2004. Diktat Metode Penelitian Bisnis. MMA Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Malang.
Hidayat, H. 1989. Diktat Kuliah Metode Penelitian Sosial. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang
Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nasution, S. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara. Jakarta.
Singarimbun, M. 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.
Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Unaradjan, D. Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial. PT Grasindo. Jakarta.
MACAM DATA
BENTUK HIPOTESIS
Deskriptif
(satu variabel atau satu sampel)**
Komparatif
(dua sampel)
Komparatif
(lebih dari dua sampel)
Asosiatif
(hubungan)
Related
Independen
Related
Independen
Nominal
Binomial
ײ satu sampel
Mc Nemar
Fisher Exact Probability
ײ dua sampel
Cochran Q
ײ untuk k
Sampel
Contingency
Coefficient C
Ordinal
Run Tes
Sign test
Wilcoxon matched pairs
Median Test
Mann-Whitney Utest
Kolomogorov Smirnov
Wald- Woldfowitz
Friedman
Two-Way
Anova
Median
Extension
Kruskal-
Wallis One
Way Anova
Spearman
Rank Correlation
Kendall Tau
Interval
Rasio
t-test*
t-test of Related
t-test*
Independent
One-Way
Anova*
Two-Way
Anova*
One-Way
Anova*
Two-Way
Anova*
Korelasi Product Moment*
Korelasi Parsial*
Korelasi Ganda*
Regresi sederhana & ganda*
PENGGUNAAN STATISTIK PARAMETRIS DAN NONPARAMETRIS UNTUK MENGUJI HIPOTESIS
Teknis analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
ANALISIS DATA
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Indikator
Item
Kemampuan
Kemampuan Pengetahuan
Kemampuan Keterampilan
Memahami prosedur dan metode kerja
Kemampuan penguasaan teknologi
Keterampilan penggunaan peralatan kerja
Keterampilan memecahkan masalah
Pendidikan
Pendidikan Formal
Pendidikan Informal
Pendidikan formal yang dicapai
Pendidikan informal yang dimiliki
Kepuasan kerja
Pekerjaan itu sendiri
Suasana kerja yang kondusif
Tempat kerja yang nyaman
Sesuai dengan job description
Gaji
Awal bulan
Akhir bulan
Bonus tak terduga
Promosi
Perpindahan kerja antar bagian
Pindah ke posisi yang lebih tinggi
Mutasi
4. Rating Scale
Dari ketiga skala pengukuran seperti yg telah dikemukakan, data yg diperoleh semuanya adalah data kualitatif yg kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan Rating Skale data mentah yg diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dlm pengertian kualitatif.
Dalam skala model rating skale , responden tdk akanmenjawab salah satu jawaban kualitatif ygdisediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yg telah disediakan.
Penyususnan instrumen dengan rating skale harus dapat mengartikan setiap angka yg diberikan pada alternatif.
Contoh: Seberapa baik tata ruang kerja yang ada di perusahaan A?
Berilah jawaban dengan angka:
4. bila tata ruang itu sangat baik
3. bila tata ruang itu cukup baik
2. bila tata ruang itu kurang baik
1. bila tata ruang itu sangat tidak baik
3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian (HP)
dari buku dan hasil penelitian akan dapat dikemukakan teori2 yg berkenaan dg variabel yg diteliti.
Deskripsi teori berisi tentang definisi terhadap masing2 variabel, uraian rinci, ruang lingkup, dan kedudukan antar variabel.
4. Analisis kritis thd Teori dan HP
Dalam tahap ini peneliti akan mengkaji apakah teori2 dan hasil penelitian yg telah sesuai dg obyek peneitian atau tidak, karena sering kali teori yg berasal dari luar negeri tidak sesuai utk penelitian dalam negeri.
1. Menetapkan Variabel yg diteliti
untuk menentukan kelompok teori apa yg perlu dikemukakan dlm menyusun kerangka berfikir utk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dahulu variabel penelitiannya.
berapa variabel yg diteliti, dan apakah nama setiap variabel merupakan titik tolak utk menentukan teori yg digunakan.
2. Membaca buku dan hasil penelitian
setelah variabel ditentukan, langkah berikutnya adl membaca buku dan hasilpenelitian spt, buku teks, ensiklopedi, kamus, skripsi, tesis, disertasi, dll
Judul penelitian Asosiatif
a. Pengaruh terpaan media terhadap perilaku anak
b. Hubungan antara tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat
c. Pengaruh komunikasi politik terhadap elektabilitas partai politik
.
Variabel X
Variabel Y
Membaca buku & Hasil Penelitian (HP)
Membaca buku & Hasil Penelitian (HP)
Deskripsi teori & HP
Deskripsi teori & HP
Analisis kritis thd teori & HP
Analisis kritis thd teori & HP
Analisis komparatif thd teori & HP
Analisis komparatif thd teori & HP
Membaca buku & Hasil Penelitian (HP)
Sintesa/kesimpulan teori & HP
Deskripsi teori & HP
Deskripsi teori & HP
Analisis kritis thd teori & HP
Analisis kritis thd teori & HP
Analisis komparatif thd teori & HP
Analisis komparatif thd teori & HP
Sintesa/kesimpulan teori & HP
Kerangka Berfikir
Perumusan Hipotesis
Membaca buku & Hasil Penelitian (HP)
Teori
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi, dan proposisi utk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dg cara merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger, 1973).
Secara sederhana teori pada dasarnya merupakan "konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena".
Generalisasi
Teori
Observasi
Hipotesis
Proses pengembangan teori
(induksi) (Deduksi)
(metode dan pengukuran) (operasionalisasi)
Gambar di atas menunjukkan bahwa pertama, asumsi-asumsi teori dideduksi menjadi hipotesis. Kemudian hipotesis ini dirinci lagi ke dalam konsep-konsep operasional yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk pengamatan/ observasi.
Konsep
Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal2 yg khususi (Kerlinger, 1971).
Misal :- 10 m2, 5 gallon digeneralisasikan sbg "volume"
- Merah, kuning, hijau, digeneralisasikan sbg "warna".
- Membaca buku, mendengarkan kuliah, mengerjakan PR digeneralisasikan sbg "belajar".
Bila konsep ini secara sengaja dan sadar dibuat serta dipergunakan utk tujuan ilmiah ia disebut "konstruk" (Rahmat, 2009).
Dengan kata lain, konstruk adalah konsep yg dapat diamati dan diukur.
"Kesejahteraan" sbg konstruk, menurut Gallon adalah jumlah usia hidup seseorang.
Mengukur konsep yg abstrak menjadi konstruk yg dpt diukur disebut operasionalisasi.
Contoh:
- Terpaan media (media exposure) dioperasionalisasikan sbg frekuensi individu dlm menonto TV, film, membaca surat kabar atau majalah, dan mendengarkan radio.
- "Lapar" dioperasionalisasikan sbg perasaan sakit setelah tdk makan selama 24 jam.
Variabel
Variabel adalah atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai "variasi" antara satu orang dg yg lain atau satu obyek dg yg lain (Fatch & Farhady, 1981).
Atribut orang: Atribut obyek:
- Tinggi - Berat
- Berat badan - Ukuran
- motivasi - Bentuk
- Disiplin kerja - Terpaan media
- Sikap - Iklim kerja
- Persepsi - Kebijakan
Jenis penelitian menurut tingkat ekplanasi digunakan sbg dasar untuk merumuskan judul penelitian.
Judul penelitian deskriptif:
a. Disiplin kerja PNS setelah Otonomi Daerah
b. Profil Dosen yang profesional
c. Kesiapan PT melaksanakan UU PT
Judul penelitian komparatif:
a. Perbandingan disiplin kerja PNS dan swasta
b. Perbandingan Dosen yang profesional dan tidak profesional
c. Perbandingan Kesiapan PTN dan PTS dalam melaksanakan UU PT
Penelitian komparatif adl penelitian yg bersifat membandingkan. Di sini variabelnya masih sama dg penelitian variabel mandiri tetapi utk sampel yg lebih dari satu, atau dlm waktu yg berbeda.
Penelitian Asosiatif/hubungan merupakan penelitian yg bertujuan utk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yg tertingi bila dibandingkan dg penelitian deskriptif dan komparatif.
Penelitian menurut tingkat ekplanasinya
Adalah penelitian yg bermaksud menjelaskan kedudukan variabel2 yg diteliti serta hubungan antara satu variabel dg variabel yg lain.
a. Penelitian Deskriptif
b. Penelitian Komparatif
c. Penelitian Asosiatif/ hubungan
Penelitian deskriptif adalah penelitian yg dilakukan utk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yg lain.
METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (kuantitatif)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
Copyright 2014
Akhirul Aminulloh, S.Sos., M.Si
Metode penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Ada empat kata kunci:
1. Ilmiah
2. Data
3. Tujuan
4. Kegunaan
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri2 keilmuan, yaitu:
1. Rasional : kegiatan penelitian dilakukan dg cara2 yg masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
2. Empiris : Cara2 yg dilakukan dpt diamati oleh indera manusia, shg orang lain dpt mengamati dan mengetahui cara2 yg digunakan
3. Sistematis: proses yg digunakan dlm penelitian menggunakan langkah2 tertentu yg logis.
Data yg diperoleh melalui penelitian adalah data empiris (teramati) yg mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.
Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yg sesungguhnya terjadi pada obyek dg data yg dapat dikumpulkan oleh peneliti.
Data yg valid pasti reliabel dan obyektif.
Reliabel : berkenaan dg derajad konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu.
Obyektivitas : berkenaan dg interpersonal agreement (kesepakatan banyak orang).
Tujuan penelitian;
1. Penemuan,
2. Pembuktian,
3. Pengembangan,
Manfaat penelitian:
1. Memahami,
2. Memecahkan,
3. Mengantisipasi,
Penelitan survei (kuantitatif)
Penelitian survei adl penelitian yg dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yg dipelajari adalah data dari sampel yg diambil dari populasi shg ditemukan kejadian2 relatif, distribusi, dan hubungan2 antar variabel (Kerlinger, 1973).
Penelitian survei adl penelitian yg mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sbg alat pengumpulan data yg pokok (Masri Singarimbun, 1989) .
Kerlinger (1973) Variabel adalah konstruk atau sifat yg akan dipelajari,
Kidder (1981) Variabel adalah suatu kualitas di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Berdasarkan beberapa pengertian maka variabel penelitian adlah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yg mempunyai variasi tertentu yg ditetapkan oleh peneliti utk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel: ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari (Handayanto, 2004)
Variabel (Nasir, 1983): suatu konsep yang memiliki bermacam-macam nilai. Konsep: suatu fenomena yg scr abstrak dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yg khas.
Variabel: suatu fenomena yg ditarik dg menggeneralisasikan suatu obyek penelitian dimana thd obyek tsb dapat dilakukan suatu pengukuran (Alhusin, 2002)
Contoh: jenis kelamin, produksi, pendapatan dsb
Macam-macam Variabel
Menurut hubungannya ada beberapa macam variabel:
a. Variabel Independen
b. Variabel Dependen
c. Variabel Moderator
d. Variabel Intervening
e. Variabel kontrol
DATA : SKALA PENGUKURAN
Nominal
1
Ordinal
2
Interval
3
Rasio
4
Data Nominal/Diskrit
Adalah data yg hanya dapat digolong2kan secara terpisah, secara diskrit atau kategori.
Data ini diperoleh dari hasil menghitung
Contoh:
Dalam kelas ada 50 mahasiswa, 30 wanita dan 20 pria
Di Unitri ada 2500 mahasiswa, 750 jawa, 750 Kalimantan, 500 Flores, 250 Madura, dan 250 Timor Leste, dll
Data Kontinum
Adalah data yg bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran.
Data ini di bagi menjadi:
- Ordinal
- Interval
- Rasio
Data Ordinal
Adalah data yg berbentuk rangking atau peringkat.
Contoh:
Juara I, juara II, juara III, dst
I II III IV V
100 80 70 50 40
Data Interval
Adalah data yg jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai (0) absolut/mutlak.
Contoh:
Skala termometer, walau ada nilai 00 C tp tetap ada nilainya.
Data pengukuran dg skala Likert adl data Interval.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Data Ratio
Adalah data yg jaraknya sama, dan mempunyainilai nol mutlak.
Contoh:
Data ttg berat, panjang, dan volume
Berat 0 kg berarti tdk ada bobotnya, 0 m berarti tdk ada panjangnya.
0 1 2 3 4 5 6 7
DATA
Data Kuantitatif:
berupa angka atau bilangan
Data Kualitatif:
berupa pendapat/
judgement
Jadi berupa kata/
kalimat
Data menurut sifatnya:
Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Macam Data
a. Variabel Independen
Merupakan variabel yg mempengaruhi atau yg menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel ini sering disebut sbg variabel stimulus, prediktor, antecedent, dan bebas.
b. Variabel Dependen
Adalah variabel yg dipengaruhi atau yg menjadi akibat krn adanya variabel bebas.
Variabel ini sering disebut sbg variabel terikat.
Tayangan Sinetron
(variabel independen)
Perilaku Remaja
(variabel dependen)
c. Variabel Moderator
Adalah variabel yg mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dg variabel dependen. Variabel tsb disebut juga sbg variabel ndependen kedua.
Contoh:
- Hubungan perilaku suami dan istri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak.
- Hubungan produktivitas kerja akan semakin kuat bila peranan pemimpin dalam komunikasi sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan pemimpin dalam komunikasi kurang baik.
Teknik Pengumpulan Data
Ada dua hal utama yg mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu:
a. Kualitas istrumen penelitian;
Berkenaan dg validitas dan reliabilitas istrumen
b. Kualitas pengumpulan data;
Berkenaan ketepatan cara2 yg digunakan
Teknik Pengumpulan data:
1. Interview (wawancara)
2. Kuesioner (angket)
3. Observasi (pengamatan)
Contoh Hub. Variabel bebas, moderator, terikat
Perilaku Suami
(variabel bebas)
Perilaku Istri
(variabel terikat)
JumlahAnak
(variabel moderator
Kepemimpinan
(variabel moderator)
Produktivitas Kerja
(variabel bebas)
Motivasi Kerja
(variabel bebas)
Contoh hub. variabel independen, intervening, dependen
e. Variabel Kontrol
Adalah variabel yg dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen thd dependen tdk dipengaruhi oleh faktor luar yg tidak diteliti.
Penghasilan
(variabel bebas)
Gaya Hidup
(var. intervening)
Harapan Hidup
(variabel bebas)
Contoh:
Pengaruh jenis pendidikan (SMU/SMK) terhadap keterampilan mengetik.
Variabel kontrol yg ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yg diketik sama, mesin ketik sama, dan ruang tempat mengetik sama.
Pendidikan SMU & SMK
(variabel bebas)
Ketrampilan Mengetik
(variabel terikat)
Naskah, Mesin, Tempat Sama (variabel kontrol)
d. Variabel Intervening
Adalah variabel yg secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dg dependen menjadi hubungan yg tidak langsung dan tdk dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yg terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independn tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Contoh:
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur).
Click to edit Master subtitle style
Click to edit Master title style
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
#
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
#
9/24/2014
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#