PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 210 HA; F; K; SYC
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
Pekerjaa Pekerjaan n persia persiapan pan yang yang diperl diperlukan ukan untuk untuk melaks melaksanak anakan an peke pekerjaa rjaan n antara antara lain : Penyediaan Kantor Lapangan, Gudang dan barak Kerja
2.
Memel Memeliha ihara ra/me /mempe mperb rbaik aikii selur seluruh uh kerus kerusaka akan n yang yang terjad terjadii pada pada jalan jalan – jalan jalan dan dan jembatan milik desa akibat dilalui kendaraan kendaraan dan peralatan selama dalam pelaksanaan.
3.
Membu Membuat at pap papan an nam nama a proy proyek ek seb sebany anyak ak 1 (sat (satu) u) bua buah h ukura ukuran n 90 x 140 Cm2 Cm2 sesuai standart standart PU dan di pasang pada pada tempat yang ditunjuk direksi. direksi. MOBILISASI
1.
Sebe Sebelu lum m
kegia egiata tan n pelak elaksa sana naan an pek pekerja erjaa an dimu dimula lai, i, Peny Penyed edia ia jasa jasa haru harus s
mengajukan rencana mobilisasi kepada Direksi. 2.
Kegi Kegiat atan an yang yang dima dimaks ksud ud diat diatas as meli melipu puti ti : -
Tran Transp spor orta tasi si loka lokall ala alatt – alat alat dan dan perl perlen engk gkap apan an lain lainny nya a ke ke tem tempa patt pek peker erja jaan an
-
Peng Pengua uas saan aan dan dan pen penga gama mana nan n daer daerah ah kerj kerja a
-
Pelaks Pelaksan anaa aan n peker pekerjaa jaan n seba sebaga gaima imana na yang yang tercan tercantu tum m dala dalam m dafta daftarr uraia uraian n pekerjaan. JALAN KERJA
1.
Memb Membua uatt jal jalan an kerj kerja a apab apabil ila a bel belum um ada ada jal jalan an utam utama a untu untuk k men menga gang ngku kutt bah bahan an – bahan ke lokasi pekerjaan disamping juga untuk memudahkan pekerjaan mencapai lokasi pekerjaan.
2.
Jalan Jalan kerja kerja harus harus leba lebarr dan dan aman aman sehingg sehingga a tidak tidak membahay membahayaka akan n orang orang yang melaluinya.
3.
Wajib Wajib memeli memelihara hara dan memperba memperbaiki iki kembali kembali jalan jalan / jembatan jembatan dan sarana sarana lainn lainnya ya yang rusak akibat adanya kegiatan ini.
DAERAH KERJA
1.
Daerah Daerah yang yang akan akan dike dikerja rjaka kan n adal adalah ah daer daerah ah iriga irigasi si jar jaring ingan an dan dan bangu banguna nanny nnya a dinamakan Daerah Irigasi.
2.
Harus Harus menut menutup up daera daerah h kerj kerja a bag bagii umum umum guna guna keam keamana anan n kerj kerja, a, ala alatt dan dan bah bahan an selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 HA; F; K; SYC
3.
Pada daerah yang telah disediakan, Penyedia jasa harus merencanakan penggunaannya, yang pada dasarnya akan membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Rencana tersebut harus disetujui oleh Direksi sebelum penggunaan areal kerja.
PERALATAN KERJA
1.
Menyediakan peralatan kerja yang baik dan siap dipakai yang diperlukan sehubungan dengan pekerjaan.
2.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini Direksi tidak menyediakan peralatan kerja
3.
Untuk pengamanan pelaksanaan pekerjaan diharuskan menyediakan alat – alat keselamatan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PEMBERSIHAN LAPANGAN
1.
Sebelum dimulainya pekerjaan , harus membersihkan daerah kerja terhadap semak – semak, pohon – pohon dan sebagainya yang mengganggu pelaksanaan. Dalam hal ini hanya pohon – pohon yang betul – betul mengganggu pelaksanaan yang harus ditebang atau dibuang sedangkan pohon – pohon lainnya harus tetap dijaga dan dipeliharan sebaik – baiknya.
2.
Pelaksanaan pembersihan lapangan ini dikerjakan sebelum pelaksanaan pekerjaan inti dimulai dan harus dilaksanakan dengan hati – hati sehingga tidak mengganggu konstruksi bangunan yang telah ada dan atau barang – barang milik pribadi yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan pembersihan ini menjadi tanggung jawab Penyedia jasa sepenuhnya.
3.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, masih berkewajiban membersihkan segala material/bahan – bahan bekas dan kotoran – kotoran akibat pelaksanaan pekerjaan sehingga hasil pekerjaan menjadi bersih dan baik sesuai dengan rencana.
PEKERJAAN PENGUKURAN, BOUWPLANK, PROFIL
1.
Sebelum pekerjaan dimulai harus melakukan pengukuran guna penentuan antara lain : Elevasi galian dan timbunan, elevasi bangunan bawah / dasar, elevasi bangunan atas ( upper structure ), batas- batas daerah kerja, elevasi titik – titik pembantu, elevasi titik ikat. Masing – masing pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana. Semua hasil pengukuran dilaporkan kepada Direksi guna mendapat persetujuan.
PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 HA; F; K; SYC
2.
Pada waktu pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya Pihak Direksi akan melakukan pengecekan (mutual check) semua elevasi yang menyebabkan dibongkarnya bangunan dan pembentulannya masih menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.
3.
Titik tetap ( titik ikat ) Sebelum pekerjaan dimulai Pihak Direksi akan menunjuk terlebih dahulu titik tetap/titik ikat. Titik tetap ini harus dikaitkan dengan titik utama (BM) yang terdekat. Pada lokasi bangunan ditempatkan sebuah titik pembantu ( control point ) yang diikatkan dengan titik tetap. Titik tetap dan titik pembantu harus ditempatkan disuatu tempat yang aman tidak terganggu
PEKERJAAN TANAH
1.
Pekerjaan galian : - Galian Tanah Mekanis (dengan alat)
2.
Satuan : meter kubik (m3)
3.
Pekerjaan galian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis , tenaga manusia maupun dengan menggunakan peralatan lainnya sesuai dengan kebutuhan serta jenis dan keadaan tanah yang dijumpai.
4.
Keamanan lubang galian terhadap kemungkinan runtuhnya dinding harus diperhitungkan terutama pada galian – galian yang dalam. Peralatan pengaman terhadap kemungkinan terjadinya bahaya tersebut harus selalu disediakan untuk sewaktu – waktu digunakan bila dianggap perlu.
5.
Dalam
melaksanakan
pekerjaan
galian
ini
pemborong
juga
harus
memperhitungkan pekerjaan – pekerjaan lain yang harus dilakukan supaya pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan baik, misalnya pemompaan, drainase, saluran sementara. 6.
Dalamnya galian harus mencapai kedalaman seperti yang dinyatakan dalam gambar. Apabila tanah dasar dari galian yang dicapai dianggap tidak baik, maka direksi berhak memerintahkan supaya galian dilanjutkan hingga mencapai tanah dasar yang baik. Dalam hal ini galian tambahan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan.
7.
Apabila pada galian tanah, tanahnya tergali melebihi dari batas dan keiringan yang telah ditentukan maka galian yang kelebihan tersebut harus di isi dengan tanah sebagaimana ditentukan oleh Direksi, atas biaya Penyedia jasa.
8.
Lereng galian akan diawasi kemiringannya agar tidak longsor.
PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 HA; F; K; SYC
9.
Penurapan akan dilakukan oleh kontraktor jikalau ada.
10. Tanah bekas galian pondasi akan dibuang ke tempat terendah atau keluar dengan
persetujuan konsultan pengawas/direksi dan akan menjadi tanggung
jawab kontraktor. 11.
Dalam
pekerjaan
menggali
ini
termasuk
juga
pekerjaan
–
pekerjaan
membersihkan segala apa yang terdapat di dalam tanah galian tersebut.
Pekerjaan timbunan meliputi pekerjaan timbunan kembali dan timbunan baru a. Tanah yang dipakai untuk timbunan kembali adalah tanah bekas galian pondasi dan untuk kekurangan material timbunan akan didatangkan dari luar lokasi pekerjaan setelah mendapatkan persetujuan direksi pekerjaan Timbunan dipadatkan dan disiram dengan air secukupnya. b. Timbunan tanah dilakukan pada daerah yang membutuhkan penimbunan sesuai persetujuan dari pengawas lapangan serta bagian sisi belakang daripada tanggul penahan tanah yang berupa pasangan batu pada sungai siborgonyi c. Pengurugan akan dilakukan lapis demi lapis, maksimum 15 cm yang kemudian akan dipadatkan dengan alat pemadat yang berupa stamper d. Untuk mendapatkan kepadatan yang diisyaratkan, kadar air akan diatur sedemikian rupa sehingga akan mendapatkan kepadatan maksimum. Elevasi timbunan akan diperiksa dengan alat ukur waterpass
DOKUMENTASI
Yang dimaksud dokumentasi adalah semua pekerjaan yang sifatnya memberi informasi mengenai proyek dari awal sampai akhir.
1.
Foto Dokumentasi Kontraktor diwajibkan membuat foto dokumentasi, foto tersebut merupakan foto berwarna ukuran kartu pos dan dicetak dalam rangkap 3 (tiga) serta ditempatkan pada labum. Cara Pengambilan Foto : Untuk Pekerjaan Saluran Tanggul dan Sekunder : -
Sebelum Pelaksanaan
-
Dalam Pelaksanaan
-
Akhir Pelaksanaan
PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 HA; F; K; SYC
3. Pelaporan
Kontraktor bersama – sama Direksi Lapangan diwajibkan membuat laporan yang menunjukan kegiatan personil dan kegiatan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan harian dan laporan mingguan. a. Laporan Harian Laporan harian yang harus dibuat terdiri dari :
1. Buku Harian Direksi, yaitu buku yang berisi catatan segala perintah, teguran dan saran – saran penting lainnya dari Direksi kepada Penyedia jasa. 2. Buku Absensi Personil inti untuk Direksi maupun Pelaksana. 3. Buku Harian Tamu yang mencatat semua tamu yang datang ke lokasi pekerjaan, termasuk mencatat maksud dan tujuan tamu tersebut. 4. Laporan Harian Pekerjaan yang mencatat kegiatan pelaksanaan setiap hari termasuk alat yang dipakai. 5. Laporan Harian Pekerjaan yang mencatat keadaan cuaca setiap jam pada formulir data cuaca, yang ada. Pencatatan cuaca harus dilakukan mulai awal pekerjaan sampai dengan akhir masa pemeliharaan. Buku Harian Direksi dan Buku Absensi Personil Inti harus dapat diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen apabila diperlukan sewaktu-waktu. Laporan Harian Pekerjaan, Laporan Keadaan Cuaca Harian, Absensi Personil Inti dan Cuaca Buku Harian Direksi merupakan lampiran Laporan Mingguan.
a. Laporan Mingguan Laporan Mingguan merupakan pengulasan ( rekapitulasi ) dari Laporan Harian yang secara rutin dikirim kepada Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa II - Jayapura Provinsi Papua dengan tembusan kepada: 1. Kaur Teknik 2. Supervisi Enggineer 3. Direksi / Pengawas Lapangan 4. Arsip Penyedia jasa
c. Laporan Bulanan. Laporan bulanan merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan dan harian yang dijilid dalam bentuk buku yang secara rutin dikirim kepada Kepala Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa II - Jayapura Provinsi Papua dan tembusan kepada :
PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 HA; F; K; SYC
1. Ass. Pelaksanaan 2. Direksi / Pengawas Lapangan 3. Arsip. CONSTRUCTION DRAWING ( CD )
1.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pengukuran mutual check I, dari hasil pengukuran tersebut dituangkan dalam gambar yang akan dipedomani dalam pelaksanaan pekerjaan ( Construction Drawing )
2.
Pengukuran Mutual Check I dengan jarak patok maksimum 50 Meter
3.
Gambar yang dibuat harus memuat profil memanjang, melintang dan gambar bangunan yang akan dilaksanakan.
4.
Gambar diperbanyak sebanyak 7 (tujuh) rangkap yang telah diperiksa oleh Assiten Perencanaan dan telah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa II – Jayapura Provinsi Papua dapat digunakan untuk keperluan lapangan.
5.
Setiap adanya perubahan atas gambar pelaksanaan harus sepengetahuan pihak kegiatan Pengamanan Pantai Papua dalam hal ini Kaur Teknik .
6.
Apabila
terdapat perubahan desain yang tidak sesuai dengan Construction
Drawing, tanpa persetujuan Kaur Teknik maka segala akibat yang ditimbulkan ditanggung oleh Penyedia jasa.
AS BUILT DRAWING ( ABD )
1.
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan ( PHO ) dilakukan pengukuran mutual check II untuk mengetahui apakah pekerjaan telah sesuai dengan desain (CD)
2.
Jarak patok disesuaikan dengan jarak patok CD
3.
Jika
terdapat
ketidaksesuaian
dengan
desain
maka
kontraktor
harus
memperbaikinya agar dapat sesuai dengan desain ( CD ) 4.
Gambar yang dibuat harus memuat profil memanjang, melintang dan bangunan yang telah dilaksanakan.
5.
Gambar hasil pelaksanaan (ABD) harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa II – Jayapura Provinsi Papua
6.
Gambar diperbanyak rangkap 5 (lima).
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
Untuk menjamin mutu, ketepatan dan kerapihan pekerjaan. Penyedia jasa harus menempatkan tenaga – tenaga berpengalaman dan memahami permasalahan teknik sesuai dengan tugasnya didalam pekerjaan.
PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 HA; F; K; SYC
2.
Sebelum memulai pekerjaan Penyedia jasa harus mempelajari gambar – gambar rencana dan bila perlu mengadakan penyesuaian dilapangan terutama pada letak bangunan primer. Antara Penyedia jasa dan Direksi harus ada kesepakatan, persesuaian atas perubahan tersebut.
3.
Penyedia jasa harus mempunyai informasi yang jelas tentang letak, lokasi, jenis pekerjaan, gambar dan ukuran dari pekerjaan yang akan dikerjakan.
4.
Penyedia jasa harus menempatkan patok ukuran pedoman pelaksanaan yang akan dijadikan dasar menentukan elevasi dalam pekerjaan. Patok ini harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
5.
Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum Elevasi Profil belum mendapat persetujuan dari Direksi, Penyedia jasa harus menyerahkan data ukur kepada Direksi.
6.
Penyedia jasa harus mengadakan pengukuran ( Uit Zet ) kembali dengan water pas memanjang dan melintang mengikuti aligment lapangan. Pada interval tertentu dari saluran harus ditandai patok beton/kayu yang akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan. Patok beton ini harus mendapat persetujuan Direksi.
PASANGAN BATU DENGAN MORTAL JENIS PC-PP TIPE S (1 Pc : 3 Pp)
1.
Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan RAB dalam Kontrak
2.
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia jasa harus membersihkan daerah kerja
3.
Sebelum dipasang batu yang sudah kotor harus lebih dulu disiram dan dibersihkan
4.
Batu tidak boleh dipasang selama ada hujan yang cukup atau cukup lama
5.
Adukan Mortar setebal 3 CM harus ditempatkan pada dasar pemasangan sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.
PLESTERAN 1 : 3
1.
M at eri al da n a lat di si ap ka n d i l oka si pe ke rja an .
2.
Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semuakotoran, airyang dipakai adalahair dari sumber air tanah.
3.
P ek er ja m em pe rs ia pk an s pe si d en ga n pe rb an di ng an 1 s em en : 3 P as ir
4.
Pasir dimasukkan kedalan concret mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan perbandingan di atas dan di aduk sampai pasir dan semen tercampur merata. Setelah terasa sudah
tercampur baru diberi air bersih secukupnya
sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi concret mixer masih teraduk. Setelah campuran pasir, semen dan air merata adukan spesi dituang ke tempat spesi. 5.
Adukan dibawa ke tempat tukang dan pekerja sudah siap
PEMBANGUNAN TANGGUL PENUTUP BENDUNG LEREH 2100 HA DI. LEREH II; KABUPATEN JAYAPURA; PROVINSI PAPUA; 0 KM; 210 HA; F; K; SYC
6.
Sebelum plesteran dipasang permukaan bagian yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu kemudian dibasahi agar mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dan spesi baru.
7.
Pekerjaan plester di kerjakan lapis demi lapis dan dihaluskan dengan air semen sesuai spektek
8.
Agar tidak retak rambut, plesteran yang sudah jadi dibasahi dengan air selama 7 hari berturut-turut.
PEKERJAAN BETON (K175 dan K255)
1.
Syarat dalam PBI 1971 harus diterapkan dalam pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak ini.
2.
Beton harus dicampur dengan Beton Molen dengan perbandingan sesuai mutu yang disyaratkan, dalam hal ini ada dua mutu beton yang disyaratkan : Beton Mutu K175 pada pekerjaan bangunan air, Beton Mutu K225 sebagai beton Pracetak pada saluran dan pada pekerjaan bangunan air.
3.
Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum melakukan pengecoran beton.
4.
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian yang cukup untuk menetapkan dan mengatur jumlah bahan pembentuk beton.
5.
Adukan harus dicampur dalam kuantitas yang diperlukan untuk penggunaan langsung, jika perlu adukan boleh diaduk kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari pengadukan awal, bila lewat batas waktu yang ditentukan, adukan harus dibuang.
BAJA TULANGAN / PEMBESIAN
1.
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelim pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, karat dan kerak.
2.
Tulangan harus secara tepat ditempatkan sesuai dengan gambaran kebutuhan selimut beton yang disyaratkan.
3.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak mudah tergeser.
4.
Tulangan Baja dirangkai sesuai yang disyaratkan dan sesuai gambar rencana, untuk sebagai sengkang harus dipasang dengan jarak 15-20 cm
5.
untuk sebagai tulangan pokok harus sesuai gambar rencana dan dimensi yang disyaratkan.