METODE DAN TEKNIK FASILITASI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Diajukan
“
Metode Pemberdayaaan “
Disusun oleh :
Kelompok 9 Wendi Irawan D
(150310080137)
Deria Hadianisa
(150310080147)
Januar Irfansyah
(150310080168)
Karnati
(150310080174)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010
BAB 1 PENDAHULUAN
Fasilitasi Fasilitasi merupakan merupakan fungsi fungsi yang berkaitan dengan dengan pemberian pemberian motivasi motivasi dan kesempatan bagi masyarakat. Beberapa tugas pekerja sosial yang berkaitan dengan fungsi ini antara lain menjadi model model atau contoh, melakukan melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsensus bersama, serta melakukan maanajemen sumber. Program penanganan masalah sosial pada umumnya diberikan kepada anggota masyar masyaraka akatt yang yang tidak tidak memilik memilikii akses akses terhad terhadap ap sumber sumber-su -sumb mber, er, baik baik karena karena sumber sumber terseb tersebut ut tidak tidak ada di sekita sekitarr lingku lingkunga nganny nnya, a, maupun maupun karena karena sumber sumber-sumber tersebut sulit dijangkau, karena alasan eknomi maupun birokrasi. Pekerja sosial terpanggil untuk mampu memobilisasi dan mengkordinasi sumber-sumber tersebut agar dapat dijangkau oleh masyarakat. Sumber Sumber adalah adalah segala segala sesuat sesuatu u yang yang dapat dapat diguna digunakan kan masyar masyaraka akatt dan pekerja sosial dalam pemecahan masalah. Sumber dapat berupa sumber personal (penge (pengetah tahuan uan,, motiva motivasi, si, pengal pengalama aman n hidup) hidup),, sumber sumber interp interperso ersonal nal (siste (sistem m pendukung yang lahir baik dari jaringan pertolongan alamiah maupun interaksi form formal al deng dengan an oran orang g lain lain), ), dan dan sumb sumber er sosi sosial al (resp (respon on kele kelemb mbag agaa aan n yang yang mendukung kesejahteraan masyarakat).
BAB 2 PEMBAHASAN
METODE FASILITASI
Dalam proses pelaksanaan pelatihan atau pertemuan yang menekankan partisipasi aktif peserta dan dialog terbuka, pengalaman mengajarkan tidak cukup hanya hanya menggunak menggunakansat ansatu u metode metode (misalnya (misalnya ceramah saja), tetapi juga tidak perlu semua metode pelatihan digunakan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggu menggunak nakan an metode metode pelati pelatihan han adalah adalah,, apakah apakah metode metode dan langka langkah-la h-langk ngkah ah pelatihan itu sesuai dengan alur pelatihan yang ada, mendukung out put, serta dapat memelihara perhatian dan kesiapan belajar peserta dan daya tarik pelatihan atau justru sebaliknya. Bera Berang ngka katt dari dari peng pengal alam aman an memf memfas asil ilita itasi si berb berbag agai ai macam macam bent bentuk uk pelatihan ataupun pertemuan, ada beberapa metode yang sering kali dipergunakan karena dianggap sesuai dengan alur proses : a.
Ceramah
Metode ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah dengan kombinasi metode yang bervariasi. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan deng an dituj ditujukan ukan sebagai pemicu terjadinya terjadinya kegiat kegiatan an yang partisipatif partisipatif (curah pendapat, disko, pleno, penugasan, studi kasus, dll). Selain itu, ceramah yang dimaks dim aksud ud dis disini ini ada adalah lah cer cerama amah h yan yang g cen cender derung ung int interak eraktif tif,, yai yaitu tu mel meliba ibatka tkan n peserta pese rta melalu melaluii adany adanyaa tangg tanggapan apan balik atau perbandingan perbandingan deng dengan an pend pendapat apat dan pengalaman peserta. Media pendukung yang digunakan, seperti bahan serahan (handouts), transparansi yang ditayangkan dengan OHP, bahan presentasi yang ditayangkan dengan LCD, tulisan-tulisan di kartu metaplan dan/kertas plano, dll. Sebaik Sebaiknya nya agar agar suasa suasana na tidak tidak kaku, kaku, nara nara sumber sumber jangan jangan hanya hanya duduk, duduk, tetapi tetapi berd berdiri iri dan dan seca secara ra terb terbuk ukaa berd berdis isku kusi si ”sea ”seaka kan n seba sebaga gaii fasil fasilit itato ator” r” deng dengan an menggunakan media papan tulis, alat peraga dan lainnya. Tujuannya Tujuannya adalah menyampaik menyampaikan an materi terentu kepada kepada pendengar pendengar untuk mening meningkat katkan kan penget pengetahu ahuan. an. Manfaa Manfaatny tnyaa adalah adalah sebaga sebagaii upaya upaya member memberika ikan n berbagai informasi dan pengetahuan, terutama mengenai sesuatu yang baru.
b.
Burs Bu rsa a gaga gagasa san n (brai (brains nsto torm rmin ing) g)
Brainstormi Brains tormin n merup merupakan akan suatu bentuk disku diskusi si dalam rangk rangkaa meng menghimpu himpun n gagasa gag asan, n, pen pendap dapat, at, inf inform ormasi asi,, pen penget getahu ahuan, an, pen pengal galama aman, n, dar darii sem semua ua pes pesert erta. a. Berb Be rbed edaa de deng ngan an di disk skus usi, i, di dima mana na ga gaga gasa san n da dari ri se sese seor oran ang g da dapa patt di dita tang ngga gapi pi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaa peng gunaan n metod metodee curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditang ditanggapi. gapi. Dala Dalam m
burs bursaa
gaga gagasa sa ini ini
buka bukan n
hany hanyaa
mena menari rik k
oran orang/ g/pa part rtis isip ipan an untu untuk k
meng mengelu eluark arkan an gaga gagasa san n atau atau pend pendap apat at seba sebany nyak ak-b -ban anya yakn knya ya,, lebih lebih dari dari itu, itu, bagai bagaiman manaa semua semua gagasa gagasan n (penda (pendapat pat,, inform informasi asi,, pengal pengalaman aman)) yang yang muncul muncul digunakan sebagai dasar untuk merumuskan masalah, mengklarifikasi masalah, meng mengan anali alisi siss masa masala lah, h, menc mencar arik ikan an peme pemeca caha han n masa masalah lah,, dan dan meru merumu musk skan an kesimpulan. Hasil Hasilnya nya kemu kemudian dian dijadikan peta inform informasi, asi, peta peng pengalaman alaman,, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. c. Stu Studi di kasus kasus (cas (casee study) study)
Membuat deskripsi tentang bagaimana suatu masalah yang pernah muncul di masa lalu dihadapi dan ditangani masyarakat. Hal ini bisa berupa sejarah (historis) atau hipotesis, tetapi harus berhubungan dengan pengalaman aktual partisipan. d. Diskus Diskusii kelomp kelompok ok
Diskusi kelompok adalah pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan untuk untu k mencap mencapai ai tujua tujuan n terten tertentu. tu. Metod Metodee ini dapat memba membangun ngun suasana suasana salin saling g menghargai meng hargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan meningkatkan partisipasi partisipasi pesert pesertaa yang masih belum banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengembangkan kesamaan pendapat atau kesepakatan atau mencari men cari su suatu atu rum rumusa usan n terb terbaik aik men mengen genai ai su suatu atu per persoa soalan lan.. Set Setela elah h dis diskus kusii kelompok, proses dilanjutkan dengan diskusi pleno. Pleno adalah istilah yang digunakan digu nakan untuk diskusi kelas atau disk diskusi usi umum yang merupakan merupakan lanju lanjutan tan dari diskusi kelompok yang dimulai dengan pemaparan dengan pemaparan hasil diskusi kelompok. e.
Per Permain maina an (Game Games) s)
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice(i ce-br break eaker) er) ata atau u pe peny nyeg egar aran an (en (energ ergize izer) r).. Art Artii ha harf rfiah iah ic ice-b e-brea reake kerr ad adal alah ah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi
kebe ke beku kuan an fi fiki kira ran n ata atau u fi fisi sik k pe pese sert rta. a. Pe Perm rmai aina nan n ju juga ga di dima maks ksud udka kan n un untu tuk k memban mem bangun gun sua suasan sanaa bel belajar ajar yan yang g din dinami amis, s, pen penuh uh sem semang angat, at, dan ant antusi usiasm asme. e. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal- hal yang sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belaja belajar, r, bu bukan kan han hanya ya unt untuk uk men mengis gisii wak waktu tu kos kosong ong atau sek sekeda edarr per permai mainan nan.. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu aksi atau kejadian yang dialami sendir sen dirii ole oleh h pes pesert erta, a, kem kemud udian ian dit ditari arik k dal dalam am pro proses ses refl refleks eksii unt untuk uk men menjad jadii hikmah hik mah yan yang g men mendal dalam am (pri (prinsi nsip, p, nil nilai, ai, atau pel pelaja ajaran ran-pel -pelaja ajaran ran). ). Wil Wilaya ayah h perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai. f.
Bermain peran (role play)
Suatu situasi tertentu diperankan dengan pelaku-pelakunya yang diambil dari peserta sesuai dengan tabiat (peran) yang ditentukan. Dalam hal ini partisipasi menjadi ”bagian dari aksi” dengan berpura-pura memainkan satu peran khusus menjadi seorang polisi, atau seorang korban kekerasan, tetapi berbeda dengan dram drama, a, peran peran ters terseb ebut ut tida tidak k dima dimain inka kan n sebe sebelu lumn mnya ya.. Tuju Tujuan anny nyaa memb member erii pen penge gert rtia ian n baga bagaim iman anaa pene penerap rapan an peran peran dalam dalam kehi kehidu dupa pan n seha sehari ri-h -har arii dan dan memper memperole oleh h bahan bahan dari dari pengal pengalama amanny nnyaa sendir sendirii yang yang kemudi kemudian an dianal dianalisi isis. s. Manfaa Manfaatt yang yang dapat dapat diambi diambill adalah adalah pesert pesertaa dapat dapat mencob mencobaa ketera keterampi mpilan lan baru baru sebelum menerapkan dalam kehidupan yang sebenarnya dan membantu peserta untuk untuk lebih obyektif obyektif terhadap terhadap peran yang bisa diambil. diambil. Dalam melakukan melakukan role play play pemain pemain dihara diharapka pkan n membaw membawaka akan n peran peran dengan dengan cara sedapa sedapatt mungki mungkin n mendekati mendekati kenyataan. Diharapkan Diharapkan juga selama permainan permainan ada pengamat pengamat yang senantiasa mengamati selama berlangsung. g. Me Meto tode de si simu mula lasi si
Meto Me tode de si simu mula lasi si ad adal alah ah be bent ntuk uk me meto tode de pr prak akte tek k ya yang ng si sifa fatn tnya ya un untu tuk k mengem men gemban bangka gkan n ket keterm ermpil pilan an pes pesert ertaa bel belaja ajarr (ke (keter teramp ampilan ilan men mental tal mau maupun pun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di dalam
situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang seoran g siswa sekolah pener penerbanga bangan n melaku melakukan kan simu simulasi lasi pener penerbanga bangan n terlebi terlebih h dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan). Contoh lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melaku mel akukan kan sim simula ulasi si sua suatu tu met metode ode bel belaja ajarr sea seakan kan-ak -akan an ten tengah gah mel melaku akukan kannya nya bers bersam amaa ke kelo lomp mpok ok da damp mpin inga gann nnya ya.. Pe Pend ndam ampi ping ng la lain inny nyaa be berp rpera eran n se seba baga gaii kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam keseharian peserta (ibu (ib u tan tani, i, bap bapak ak tan tani, i, pen pengur gurus us kel kelomp ompok, ok, ds dsb.) b.).. Dal Dalam am con contoh toh yan yang g ked kedua, ua, metodee ini memang mirip denga metod dengan n bermai bermain n peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya.
TEKNIK FASILITASI
Seorang fasilitator yang baik : 1.
Menjaga kelompok tetap fokus pada tujuan & proses,
2.
Tetap obyektif,
3.
Membantu kelompok menentukan arah yang akan ditempuh dan mencapai tujuan mereka,
4.
Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara,
5.
Menyesuaikan dengan gaya belajar yang berbeda-beda,
6.
Sensitif terhadap gender dan budaya,
7.
Mendorong semua orang berpartisipasi; setiap orang berpartisipasi dengan cara yang berlainan. Ada yang hanya berbicara dalam kelompok kecil, tetapi tetap tetap berp berpar arti tisi sipa pasi si.. Yang Yang lain lain mung mungki kin n bany banyak ak bica bicara ra teta tetapi pi sedi sediki kitt kontribusi,
8.
Membantu kelompok mentaati waktu,
9.
Memberi semangat atau membuat kelompok rileks sesuai kebutuhan, dan
10. Sewaktu-wak Sewaktu-waktu tu menyimpulka menyimpulkan n yang terjadi dalam pertemuan pertemuan,, & membantu membantu kelompok mengaitkan satu sesi dengan sesi lainnya. l ainnya.
Teknik-Teknik Fasilitasi Diskusi a.
Paraphrasing
Paraphrasing membantu pembicara menilai apakah ucapannya ditangkap atau tidak oleh orang lain. Yaitu misalnya dengan cara :
“Kedengarannya anda tadi mengatakan bahwa…”
“Yang saya tangkap dari pendapat anda adalah …”
“Saya memahami yang dikatakan lebih kurang …”
Sesudah Sesudah membuat membuat paraphrase, paraphrase, perhatikan reaksi pembicara. pembicara. Katakan Katakan “Apa betul pemahaman saya ?”
b.
Mirroring
Teknik Teknik ini menang menangkap kap apa yang yang dikata dikatakan kan orang orang lain lain persis persis sepert sepertii yang yang diucap diucapkan kan dengan dengan mengul mengulang ang kembal kembalii setiap setiap kata kata yang yang diucap diucapkan kan.. Kadang Kadang-kadang kadang ini dibutuhk dibutuhkan an untuk meyakinkan meyakinkan orang-orang orang-orang tertentu bahwa mereka benar-benar didengarkan. Dengan cara :
Jika pembicara mengatakan satu kalimat, ulangi secara verbatim (persis sepe seperti rti yang yang diuc diucap apka kan) n).. Jika Jika pemb pembic icar araa meng mengat atak akan an lebi lebih h dari dari satu satu kalimat, ulangi kata kunci atau kalimat pendek.
Dalam kedua situasi di atas, gunakan kata-kata pembicara, jangan kata-kata anda sendiri. Yang harus diulang adalah kata-kata si pembicara; bukan suara pembicara.
c. Stacking Mengurut adalah proses membantu orang bergiliran berbicara ketika beberapa ketika beberapa
orang ingin berbicara bersamaan. Salah satunya dengan cara :
Fasilitator bertanya siapa yang ingin bicara
Setiap pembicara diberi nomor urut
Masing-masing pembicara dipanggil sesuai urutannya
Sesudah semua selesai berbicara, fasilitator menawarkan kepada peserta lain untuk berbicara. Contoh :
Langkah 1 : “Bagi yang ingin bicara, tolong angkat tangan”.
Langkah 2 : “Ita yang pertama, Eva kedua, lalu Doni ketiga”.
Langkah 3 : (sesudah Ita bicara) “Siapa kedua? Eva? Silakan”.
Langkah 4 : (Setelah orang terakhir) “Apa ada yang ingin bicara?”
d. Draw Drawin ing g Out
Drawing out merupakan teknik menggali lebih jauh agar menjelaskan lebih lanjut ide atau gagasannya. Salah satu contohnya yaitu dengan cara membuat para paraph phra rase se pern pernya yata taan an pemb pembica icara ra kemu kemudi dian an meng mengaj ajuk ukan an pert pertan anya yaan an tida tidak k langsung yang terbuka.
“Bisa jelaskan lebih lanjut?”
“Bagaimana maksud anda?”
“Apa yang anda maksud dengan…..?”
“Misalnya bagaimana?”
e. Encouraging
Encouraging atau mendorong merupakan seni memberikan ruang bagi orang untuk berpartisipasi tanpa paksaan. Mendorong terutama membantu pada tahaptahap awal diskusi, pada waktu para peserta masih warming-up. Beberapa contoh teknik mendorong :
“Siapa lagi yang punya gagasan?”
“Mungkin ada yang punya cerita menarik tentang masalah ini?”
“Kita sudah mendengar pendapat bapak-bapak, mari kita dengarkan pendapat para ibu”.
f.
“Bagaimana pendapat dari kelompok yang duduk di tengah?”.
“Mari kita beri kesempatan kepada peserta yang belum berbicara”.
Gathering
Gathering
adalah
mengumpulkan
gagasan, an,
bukan
membahasn asnya.
Mengum Mengumpul pulkan kan adalah adalah ketram ketrampila pilan n yang yang memadu memadukan kan antara antara mirror mirroring ing dan paraphrasin paraphrasing g ditambah ditambah dengan dengan gerakan-gerak gerakan-gerakan an fisik. fisik. Ketrampilan Ketrampilan mendengar mendengar dan memberikan pengakuan pada pendapat atau gagasan orang dapat mengurangi kecend kecenderu erunga ngan n mereka mereka untuk untuk membel membelaa gagasa gagasanny nnya. a. Misaln Misalnya ya dengan dengan cara Mengumpulkan dengan efektif dimulai dengan penjelasan singkat tentang tugas yang akan dikerjakan. Misalnya : “Dalam 10 menit mendatang, berikan tanggapan pada usulan ini dengan menyebutkan kelebihan dan kekuarangannya. Saya minta satu kelebihan dan satu kekurangan, begitu selanjutnya. Kita akan membuat dua daftar sekaligus.” daftar sekaligus.”
g. Making king Sp Spa ace
Teknik Teknik ini seolah seolah-ol -olah ah ingin ingin mengat mengataka akan n kepada kepada peserta peserta yang yang pendia pendiam m bahwa : “Tidak apa-apa kalau anda tidak ingin bicara sekarang. Tetapi kalau anda ingin bicara, sekarang saya berikan kesempatan.” Setiap pertemuan kelompok akan ada peserta yang banyak bicara dan ada pula peserta yang jarang berbicara. Contonya Contonya perhatikan perhatikan peserta peserta yang pendiam. pendiam. Perhatikan Perhatikan gerak-gerik gerak-gerik tubuh atau ekspresi muka mereka yang mungkin menunjukkan bahwa mereka ingin bicara. Undang Undang mereka berbi berbicara cara.. Misaln Misalnya, ya, “Apaka “Apakah h ada gagasa gagasan n yang yang ingin ingin anda ungk ungkap apka kan? n?”” “Ada “Ada yang yang ingi ingin n dita ditamb mbah ahka kan? n?”” “Kelih “Kelihata atanny nnyaa anda anda ingin ingin mengatakan mengatakan sesuatu….” sesuatu….” Kalau mereka menolak, jangan memaksa dan teruskan proses. h. Tracking
Terkadang beberapa pokok-pokok pikiran muncul bersamaan dalam sebuah diskusi. Misalnya, rencana pembangunan sebuah gedung. Ada yang bicara lokasi, ada yang bicara biaya dan ada yang bicara desain. Dalam situasi seperti ini, mereka perlu dibantu untuk mengikuti semua topik yang sedang dibicarakan. Proses tracking : 1. Fasilitator membuat ringkasan pembicaraan. 2. Kemudian menyebutkan setiap isu yang muncul 3. Meminta pendapat peserta, apa isu yang disebutkan sesuai atau tidak. Contoh :
Langkah 1 : “Kelihatannya ada tiga diskusi yang berjalan bersama-sama. Saya ingin memastikan tidak ada yang tertinggal.”
Langkah 2 : “Nampaknya isu pertama tentang lokasi, yang kedua tentang biaya pembangunan, lalu yang terakhir tentang desain gedung”.
Langkah 3 : “Apakah semua isu sudah saya tangkap?”
i. Balancing
Diskusi Diskusi seringkali seringkali mengikuti mengikuti pembicaraan pembicaraan orang pertama. Dengan Dengan balancing, balancing, fasi fasili litat tator or
memb memban antu tu
meny menyei eimb mban angk gkan an
disk diskus usii
pandangan-pandangan lain yang tidak terungkap. Beberapa contoh balancing :
deng dengan an
cara cara
mema memanc ncin ing g
“Oke, sekarang kita sudah mendengar pendapat tiga orang. Apakah ada yang memiliki pendapat lain?”
“Apakah ada cara lain untuk melihat masalah ini?”
“Bagaimana pendapat peserta yang lain?”
“Apakah yang lain juga setuju?”
“Jadi “Jadi kita kita sudah sudah menden mendengar gar pandan pandangan gan Pak X, juga juga pandan pandangan gan Bu Y. Mungkin ada pandangan lain lagi?
j. j.
Inte Intent ntio iona nall Sile Silenc ncee
Tujuan Tujuan dari teknik ini yaitu memberikan memberikan kesempatan kesempatan memikirkan memikirkan apa yang ingin dikatakan, dikatakan, tidak sepenuhnya sepenuhnya yakin akan pendapat pendapat maupun maupun perasaannya perasaannya,, karena karena ragu-ragu ragu-ragu mengatakan mengatakan sesuatu yang dianggap beresiko, mengatur pikiran menjadi komunikasi yang dimengerti, menetralkan pendapat yang terlalu kering dan dangka dangkal, l, member memberikan ikan kesemp kesempata atan n pada pada peserta peserta lain lain berfik berfikir ir lebih lebih dalam, dalam, kadang kadang-kad -kadang ang semua semua orang orang bingun bingung g atau atau resah resah atau sulit sulit konsen konsentras trasii pada pada sebuah diskusi. Tekniknya dengan cara yaitu :
Guna Gunaka kan n kont kontak ak mata mata dan dan baha bahasa sa tubu tubuh; h; foku fokusk skan an perh perhat atia ian n pada pada pembicara. Jangan katakan apa-apa, tidak juga “hmmm…” maupun “ya…” Tidak juga mengangguk ataupun menggelengkan kepala. Tetap rileks & perhatikan pembicaraan.
Anda Anda dapa dapatt meng mengat atak akan an,, “Mar “Marii kita kita diam diam seje sejena nak k untu untuk k menc mencob obaa memahami arti diskusi ini.”
BAB 3 PENUTUP
Metode fasilitasi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini berkaitan dengan pemberian motivasi dan kesempatan bagi masyarakat. Dalam prakteknya metode ini dapat berupa ceramah, diskusi kelompok, brainstorming, bermain peran, simulasi, permainan dan lain sebagainya. Teknik fasilitasi merupakan bagian dari metode fasilitasi. Teknik fasilitasi berup berupaa parapr paraprash ashing ing,, mirror mirroring ing,, gather gathering ing,, stacki stacking, ng, making making space, space, trackin tracking, g, intentional silence, dan lain sebagainya. Pada intinya tujuan metode dan teknik fasilitasi agar masyarakat dapat meru merumu musk skan an
masa masalah lah,,
meng mengkl klar arifi ifika kasi si
masa masalah lah,,
meng mengan anali alisi siss
masa masala lah, h,
menc mencari arika kan n peme pemeca caha han n masa masala lah, h, dan dan meru merumu musk skan an kesi kesimp mpul ulan an.. Hasilnya kemu ke mudi dian an di dija jadi dika kan n pe peta ta in info form rmas asi, i, pe peta ta pe peng ngal alam aman an,, at atau au pe peta ta ga gaga gasa san n (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung : PT Refika Aditama. Sutardjo. Sutardjo. 2008. 2008. Fasilitasi Fasilitasi Pertemuan. Pertemuan. http://sutardjo70.wordpress.com/ (diakses tanggal 6 November 2010) Anonim. Kumpulan Metode Pembelajaran Pendampingan. (diakses tanggal 6 November 2010) Munggoro, Dani Wahyu dkk. Beberapa Teknik Fasilitasi. (diakses tanggal 7 November 2010)