Bab I Metafisika
Sejarah Metafisika Apa itu Metafisik Metafisika? a? Pertanyaan Pertanyaan ini bukanlah bukanlah pertanyaan pertanyaan baru di kalangan kalangan para filsuf filsuf yang mencoba mempertanyakan keberadaan Ada (existence). Berhadapan dengan pertanyaan itu, para filsuf mencoba untuk menjelaskan apa itu Ada dengan aneka pemahaman mereka mengenai Ada. Metafisika, dalam Bahasa Yunani berarti: μετά (meta) = "setelah atau di balik" dan φύσικα (phúsika) = "hal-hal di alam".2 Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakikat objek (fisik) di dunia. dunia. Metafisik Metafisikaa adalah adalah studi studi keberadaan keberadaan (existence) (existence) atau realitas. realitas. Metafisik Metafisikaa mencoba mencoba menjawab menjawab pertanyaa pertanyaan-per n-pertany tanyaan aan seperti: seperti: Apakah Apakah sumber sumber dari suatu realitas? realitas? Apakah Apakah Tuhan Tuhan ada? Apa tempat tempat manusia di dalam semesta? 1 Aristoteles merupakan filsuf yang pertama sekali memahami sejumlah pengetahuan yang sudah dikenal pada masa itu seperti matematika, etika, sosial, pengetahuan alam ataupun logika. Persoalan persoalan yang ditemukan ini disadarinya sebagai inti dari semua yang daripadanya kemudian diketahui hubungan dan keterpisahan persoalan suatu ilmu dengan ilmu yang lainnya. 2 Akibat semakin luasnya persoalan ilmu ini, Aristoteles merasa perlu untuk memisahkan ilmu ini dari ilmu-ilmu yang sudah dikenal saat itu karena ilmu ini memiliki sisi khusus disisi berbagai ilmu lainny lainnya. a. Hanya Hanya saja saja saat saat itu Arist Aristote oteles les tidak tidak member memberika ikan n nama nama untuk untuk jenis jenis ilmu ilmu ini ini sampai sampai dia meninggal. Setelah Aristoteles meninggal, barulah orang-orang mengumpulkan hasil karyanya ini dan disusun dalam sebuah ensiklopedia. Dari sisi urutannya, bahasan yang belum diberi nama tadi terletak setelah setelah bagian ilmu fisika fisika (ilmu alam). Berdasarka Berdasarkan n pertimbang pertimbangan an pengurutan pengurutan tadi dan dikarenakan dikarenakan memang belum diberi nama, maka mereka saat itu memberikan ilmu itu nama yang sesuai dengan urutannya, yaitu ’setelah fisika’ fisika’ atau ‘metafisika’ , yang terambil dari kata ‘meta’= setelah dan ‘fisika’ ‘fisika’ = fisika.3
Bentuk-bentuk Metafisika Seringkali istilah metafisika sudah terdapat dalam persepsi awal kita mengenai hal-hal yang bersifat supranatural seperti ilmu-ilmu perdukunan dan mental-spiritual. Persepsi tersebut sebenarnya tidak dapat disalahkan, karena dalam arena perebutan makna sebuah istilah, seiring perubahan waktu, dalam konteks sosio-historis jelas mengalami pergeseran makna yang digunakan oleh masyarakat, terutama masyarakat awam.
1
Memang Memang hal-ha hal-hall supran supranatu atural ral juga juga termas termasuk uk atau atau tercak tercakup up dalam dalam defini definisi si metafi metafisik sika, a, namun namun metafisika metafisika tidak dapat diartikan diartikan sepenuhny sepenuhnyaa adalah adalah mengenai mengenai supranatu supranatural, ral, yang kian lama agaknya definisi metafisika tidak menunjuk pada objek definitif yang diwakilinya. Hal yang sama seperti ketika sekarang dalam mempelajari filsafat lebih familiar diketahui adanya ontologi, epistemologi, dan aksiologi sebagai batang tubuh atau elemen-elemen fundamental kajian filsafat, dan seakan melupakan metafisika. Lalu apa sebenarnya metafisika, di mana posisinya dalam filsafat, dan apa kegunaannya? Menurut Cristian Wolf 4, metafisika terbagi menjadi dua jenis: metafisika generalis dan spesialis. Metafisika generalis, yakni ilmu yang membahas mengenai yang ada atau pengada atau yang lebih dikenal sebagai ontology. Sedangkan metafisika spesialis terbagi menjadi tiga bagian besar: •
antrop antropolo ologi, gi, yang yang menela menelaah ah mengen mengenai ai hakika hakikatt manusi manusia, a, tentan tentang g diri diri dan kediri kedirian an,, tentan tentang g hubungan jiwa dan raga,
•
kosmologi, yang membahas asal-usul alam semesta dan hakikat sebenarnya, dan
•
teologi, membahas mengenai Tuhan secara rasional.
Metafisika dengan Ilmu Pengetahuan Metafisika mendapat penentangan dari beberapa ilmuwan, antara lain dengan menyatakan bahwa metafi metafisik sikaa tidak tidak bermak bermakna. na. Alfred Alfred J. Ayer Ayer 4 menyataka menyatakan n bahwa sebagian besar besar perbincangan perbincangan yang dilakukan oleh para filsuf sejak dahulu sesungguhnya tidak dapat dipertanggungjawabkan dan juga tidak ada gunanya. Problem yang diajukan dalam bidang metafisika adalah problem semu (pseudo-problems), artinya permasalahan yang tidak memungkinkan untuk dijawab. Namun pada kenyataannya banyak ilmuawan besar, terutama Albert Einstein, yang merasakan perlunya membuat formula konsepsi metafisika sebagai konsekuensi dari penemuan ilmiahnya. Manfaat metafisika metafisika bagi pengembang pengembangan an ilmu dikatakan dikatakan oleh Thomas Kuhn 4 terletak terletak pada awal terbentuk terbentuknya nya paradigma ilmiah, yakni ketika kumpulan kepercayaan belum lengkap faktanya, maka ia mesti diambil dari luar, antara lain adalah ilmu pengetahuan lain seperti: peristiwa sejarah, pengalaman personal, dan metafisika. Sumbangan metafisika terhadap ilmu pengetahuan adalah pada fundamental ontologisnya. Sumbangan metafisika pada ilmu pengetahuan adalah persinggungan antara metafisika dan/atau ontologi dengan epistemologi. Metafisika menuntut orisinalitas berpikir menjadikan para metafisikus menyodorkan cara berpikir yang cenderung subjektif dan mencipatakn terminologi filsafat yang khas. Situasi semacam ini berkaitan dengan pembentukan minat intelektual, maka metafisika mengajarkan mengenai cara berpikir yang serius dan mendalam tentang hakikat-hakikat segala sesuatu yang brersifat enigmatik, hingga pada akhirnya melahirkan sikap ingin tahu (need for curiosity) yang tinggi sebagaimana mestinya dimiliki oleh para
2
intelektual. Metafisika mengajarkan pada peminat filsafat untuk mencari prinsip pertama (first principle) sebagai kebenaran yang paling akhir, misalnya adalah kepastian ilmiah dalam metode skeptis Descartes, ia hanya dapat diperoleh jika kita bertitik tolak dari premis yang paling kuat (Cogito Ergo Sum).
3
Bab II Ontologi Latar Belakang
Filsaf Filsafat at merupak merupakan an induk induk semua semua ilmu ilmu pengeta pengetahuan huan,, sedang sedangkan kan ontolo ontologi gi merupak merupakan an bagian dari filsafat ilmu yang berasal dari kata Yunani yang tersusun dari kata philein kata philein dalam arti cinta dan sopbos dan sopbos dalam arti hikmat (wisdom (wisdom). ). Dalam makalah ini akan dikemukakan beberapa hal tentang ontologi oleh karena itu ontologi merupakan bagian dari metafisika yang mempersoalkan hal-hal yang berkenaan dengan segala sesuatu yang ada atau the existence khususnya eksistensinya.4
Pengertian Ontologi
Menurut bahasa, ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu, On/Ontos = ada, dan Logos dan Logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Adapun dalam Kamus Filsafat, ontologi merupakan suatu studi tentang sisi esensial dari Yang Ada dalam dirinya sendiri berbeda dari studistudi-stu studi di tentan tentang g hal-hal hal-hal yang yang ada secara secara khusus khusus.. Dalam Dalam mempel mempelaja ajari ri yang yang ada, ada, dalam dalam bentuknya yang sangat abstrak, studi tersebut melontarkan pertanyaan seperti: ”Apa itu ada dalam dirinya sendiri?” ”Apa hakekat ada sebagai ada?” dan cabang filsafat tata cara struktur realitas dalam arti seluas mungkin, yang menggunkan kategori-kategori seperti: ada/menjadi, aktual aktualita itas/p s/pote otensi nsiali alitas tas,, nyata/ nyata/tam tampak pak,, perubah perubahan, an, waktu, waktu, eksist eksistens ensi/ i/none noneksi ksiste stensi nsi,, esensi esensi,, keniscayaan, yang-ada sebagai yang-ada, hal-hal terakhir, dasar. 5 Sedangkan dalam kamus istilah karya tulis ilmiah, ontologi berasal dari bahasa Yunani, ontos, ontos, yang sedang berada, logos. logos. Kata yang benar dalam bahasa inggris disebut ontology, yaitu : 1). suatu suatu asumsi asumsi tentan tentang g eksist eksistens ensii (kehadi (kehadiran ran,, kebera keberadaa daan) n) yang yang mendas mendasari ari setiap setiap pola pola konseptual atau setiap teori atau sistem idea 2). suatu cabang penelitian metafisika yang berhubungan dengan kajian eksistensi itu sendiri. Ontologi mengkaji segala sesuatu yang ada sepanjang sesuatu itu ada dan ontologi menjadi dasar metafisika. 4 Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang kuno dan berasal dari Yunani. Studi Studi terseb tersebut ut membaha membahass kebera keberadaa daan n sesuat sesuatu u yang yang bersif bersifat at konkre konkret. t. Tokoh Tokoh Yunani Yunani yang yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada
4
masanya, masanya, kebanyakan kebanyakan orang belum membedakan membedakan antara antara penampakan penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terd terdal alam am yang yang meru merupak pakan an asal asal mula mula sega segala la sesu sesuat atu. u. Namun Namun yang yang lebi lebih h pent pentin ing g iala ialah h pendi pendiria rianny nnyaa bahwa bahwa mungki mungkin n sekali sekali segala segala sesuat sesuatu u itu berasa berasall dari dari satu satu substa substansi nsi belaka belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). 6 Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyat kenyataan aan konkre konkrett secara secara kritis kritis.. Bebera Beberapa pa aliran aliran dalam dalam bidang bidang ontolo ontologi, gi, yakni yakni Naturalisme Naturalisme (kenya (kenyataa taan n yang yang bersif bersifat at kealam kealaman) an),, Materialisme (kenya (kenyataa taan n yang yang bersif bersifat at benda benda mati), mati), Idialisme (Kenyataan yan bersifat rohani), Hylomorfisme (yang sungguh ada kecuali berupa Tuhan dan Malaikat berupa bahan bentuk), Empirisisme logis (segenap pernyataan mengenai “kenya “kenyataa taan” n” yang yang tidak tidak mengan mengandung dung makna) makna).. Itulah Itulah istila istilah-i h-isti stilah lah penting penting terkai terkaitt dengan dengan ontologi. 4 Ontologi tentang yang ada (being), yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Onto Ontolo logi gi memb membaha ahass tent tentan ang g yang yang ada ada yang yang unive univers rsal al,, mena menamp mpil ilkan kan pemi pemiki kira ran n seme semest staa universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, atau dalam rumusa rumusan n Lorens Lorens Bagus; Bagus; menjel menjelask askan an yang yang ada yang yang melipu meliputi ti semua semua reali realitas tas dalam dalam semua semua bentuknya. Dari pembahasannya memunculkan beberapa pandangan yang dikelompokkan dalam beberapa aliran berpikir, yaitu: 4 1.Materialisme ; Aliran yang mengatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu yang ada itu adalah materi. Sesuatu yang ada (yaitu materi) hanya mungkin lahir dari yang ada. 2.Idealisme(Spiritualisme) ;
Alir Aliran an ini ini
menj menjaw awab ab kele kelema maha han n
dari dari mate materi rial alis isme me,,
yang yang
mengatakan bahwa hakikat pengada itu justru rohani (spiritual). Rohani adalah dunia ide yang lebih hakiki dibanding materi. 3.Dualisme ;Aliran ini ingin mempersatukan antara materi dan ide, yang berpendapat bahwa hakikat pengada (kenyataan) dalam alam semesta ini terdiri dari dua sumber tersebut, yaitu materi dan rohani. 4.Agnotisisme . Aliran ini merupakan pendapat para filsuf yang mengambil sikap skeptis, yaitu ragu atas setiap jawaban yang mungkin benar dan mungkin pula tidak.
5
Objek Formal Ontologi dan Metode dalam Ontologi
Objek Objek formal formal ontolo ontologi gi adalah adalah hakikat hakikat seluru seluruh h reali realitas tas.. Bagi pendeka pendekatan tan kuantit kuantitati atif, f, realitas realitas tampil tampil dalam kuantitas kuantitas atau jumlah, telaahnya akan menjadi menjadi kualitatif kualitatif,, realitas realitas akan tampil menjadi aliran-aliran materialisme, idealisme, naturalisme, atau hylomorphisme.5 Laurens Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu : abstraksi fisik , abstraksi bentuk , dan abstraksi metaphisik . Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek; sedangkan abstraksi bentuk mendeskripsikan sifat umum yang menjadi cirri semua sesuatu yang sejenis. Abstraksi metaphisik mengetengahkan prinsip umum yang menjadi dasar dari semua realitas. Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah abstraksi metaphisik. 5 Sedangkan metode pembuktian dalam ontologi oleh Laurens Bagus di bedakan menjadi dua, yaitu : pembuktian a priori dan pembuktian a posteriori . 5 Pembuktian Pembuktian a priori priori disusun dengan meletakkan meletakkan term tengah berada lebih dahulu dari predikat; dan pada kesimpulan term tengah menjadi sebab dari kebenaran kesimpulan. Contoh :
Sesuatu yang bersifat lahiriah itu fana
(Tt-P)
Badan itu sesuatu yang lahiriah
(S-Tt)
Jadi, badan itu fana’
(S-P)
Sedan Sedangk gkan an pembuk pembukti tian an a post poster erio iori ri secar secaraa onto ontolo logi gi,, term term tenga tengah h ada ada sesu sesuda dah h real realit itas as kesimpulan; dan term tengah menunjukkan akibat realitas yang dinyatakan dalam kesimpulan hanya saja cara pembuktian a posterioris disusun dengan tata silogistik sebagai berikut: Contoh :
Gigi geligi itu gigi geligi rahang dinasaurus Gigi geligi itu gigi geligi pemakan tumbuhan
(Tt-S) (Tt-P)
Jadi, Dinausaurus itu pemakan tumbuhan
(S-P)
Bandingkan tata silogistik pembuktian a priori dengan a posteriori. Yang apriori di berangkatkan dari term tengah di hubungkan hubungkan dengan predikat predikat dan term tengahj menjadi sebab dari kebenaran kesimpulan; sedangkan yang a posteriori di berangkatkan dari term tengah di hubungkan dengan subjek, term tengah menjadi akibat dari realitas dalam kesimpulan. 5
6
Ilmu Pengetahuan Ditinjau dari Ontologi
Ontologi Ontologi merupakan merupakan salah satu diantara diantara lapangan lapangan penyelidika penyelidikan n kefilsafat kefilsafatan an yang paling kuno. Dimana awal mula alam pikiran orang Yunani telah menunjukkan perenungan dibidang ontology seperti yang kita kenal “Thales” atas perenungan terhadap air yang merupakan subtansi terhadap asal mula dari segala sesuatu. Asalnya air dapat di amati dari beberapa bentuknya. Air dapat menjadi benda halus berbentuk uap, ia juga dapat menjadi cair bahkan dapat menjadi benda keras berupa es, Secara totalitas air dapat dijadikan sumber kehidupan seluruh makhluk hidup, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun manusia. Para filosof selalu mencari apa yang pertama yang ada dibelakang yang ada dan bersifat hakikih atau dasar yang dibelakang segala yang ada. Berpijak dari alasan Thales, ontology merupakan cabang filsafat yang mendeskripsikan hakekat wujud. Di mana ilmu pengetahuan dari segi ontology selalu mengkaji yang telah diketahui atau yang ingin diketahui. Dari fenomena yang yang terj terjadi adi dise diseki kita tarn rnya ya manu manusi siaa mela melaku kuka kan n berb berbag agai ai akti aktifi fita tass untuk untuk meng menget etahu ahuii apa apa sebenarnya di balik apa yang diraba oleh pancaindranya, sebab ilmu hanya mengkaji ada bagian yang bersifat empiris yang dapat diuji oleh pancaindra manusia. Ontologi merupakan kawasan ilmu yang tidak bersifat otonom, ontology merupan sarana ilmiah yang menemukan jalan untuk menagani masalah secara ilmiah. Oleh karena itu ontologis dari ilmu pengetahuan adalah tentang obyek materi dari ilmu pengetahuan itu adalah hal-hal atau benda-benda yang empiris. Adapun Adapun dalam dalam pemaha pemahaman man ontolo ontology gy dapat dapat dikemu dikemukaka kakan n dengan dengan Pandan Pandangan gan Pokok Pokok Pikir Pikiran an sebagai berikut: 1) Monoisme, Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber yang asal, baik yang asal berupa meteri atupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Haruslah salah satunya merupakan sumber yang pokok dan dominan menentukan perkmbangan yang lainnya. Istilah monoisme oleh Thomas Davidson disebut dengan Block dengan Block Universe. Universe.
7
Paham ini kemudian terbagi kedalam dua aliran. a. Materi Materiali alisme sme,, aliran aliran ini mengangg menganggap ap bahwa sumber sumber yang asal itu adalah adalah materi, materi, bukan bukan rohani, aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme. Menurutnya zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. b. Ideali Idealisme sme,, Sebagai Sebagai lawan lawan materi materiali alisme sme adalah adalah aliran aliran idialism idialismee yang yang dinama dinamakan kan dengan dengan spritualisme. Idealisme berarti serba cita, sedang spritulisme berarti roh. 2). Dualisme, setelah kita memahami bahwa hakikat itu satu (monoisme) baik materi ataupun rohani, ada juga pandangan yang mengatakan bahwa hakikat itu ada dua. Aliran ini disebut duali dualism sme. e. Alir Aliran an ini ini berp berpen enda dapa patt bahwa bahwa terd terdir irii dari dari dua dua maca macam m haki hakika katt sebga sebgaii asal asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat rohani. Pendapat ini mula-mula dipakai oleh Thomas Hyde (1770). Pluralisme, paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. 3). Pluralisme
Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui semua macam bentuk itu adalah semua nyata. pluralisme dalm Dictionory dalm Dictionory of Philosophy and Religion dikatakan sebagai paham yang mnyatakan bahwa kenyataan ala mini tersusun dari banyak unsure banyak unsure,, lebih dari satu atau dua entitas. Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxa goros dan Empedocles yang menyatakan bahwa subtansi yang ada itu berbentuk dan terdiri dari 4 unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. 4). Nihilisme, bersal dari bahasa Latin yang berarti nothing atau tidak ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui viliditas viliditas alternatif alternatif yang positif. positif. Istilah Istilah nihilisme nihilisme diperkenalkan diperkenalkan oleh Ivan Tuegeniev dalam novelnya Fathers novelnya Fathers and Children yang ditulisnya pada tahun 1862 di Rusia. 5). Agnosticisme, paham paham ini mengin mengingka gkari ri kesangg kesanggupa upan n manusi manusiaa untuk untuk menget mengetahu ahuii hakika hakikatt benda. baik hakikat materi maupun hakikat ruhani. Kata Agnosticisme berasal dari bahsa Grik Agnostos yang berarti unknown. unknown. artinya not artinya not artinya know. know. Timbulnya aliran ini karena belum dapatnya orang menegnal dan mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdidri sendiri dan dapat kita kenal. Aliran ini menyagkal adanya kenyataan mutlak yang bersifat transcendent . Aliran ini dapat kita temui dalam filsafat eksistensi dengan tokohtokohnya tokohnya seperti, seperti, Soren Soren Kierkegaan, Kierkegaan, Hiedegger, Setre dan Jaspers. Jaspers. yang dikenal dikenal sebagai sebagai julukan bapak filsafat. 4
8
Bab III Epistemologi Latar Belakang
Epistemologi Epistemologi atau teori pengetahuan, pengetahuan, membahas membahas secara secara mendalam mendalam segenap segenap proses yang terlibat terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh memperoleh pengetahuan. pengetahuan. Ia merupakan merupakan cabang filsafat filsafat yang membahas tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, sarana, metode metode atau cara memperoleh memperoleh pengetahuan, validitas validitas dan kebenaran kebenaran pengetahuan pengetahuan (ilmiah). (ilmiah).7 Berdasarkan penggalan kata dari bahasa Yunani, epistemologi diartikan sebagai “episteme” yang berarti pengetahuan (knowledge) (knowledge) dan “logi” berarti ilmu (science). (science).8
Perbedaan landasan ontologik ontologik menyebabkan perbedaan dalam menentukan metode metode yang dipilih dalam upaya memperoleh pengetahuan yang benar. Akal, akal budi, pengalaman, atau kombinasi akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana mencari pengetahuan yang dimaksud dalam dalam episte epistemol mologi ogik, k, sehing sehingga ga dikena dikenall modelmodel-mod model el episte epistemol mologi ogik k sepert sepertii rasion rasionali alisme sme,, empirisme, rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dan sebagainya. Epistemologi juga membahas bagaimana menilai kelebihan dan kelemahan suatu model epistemologik beserta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah), seperti teori koherensi, korespondesi pragmatis, dan teori intersubjektif.9
Pengetahuan merupakan daerah persinggungan antara benar dan dipercaya. Pengetahuan bisa bisa dipero diperoleh leh dari dari akal akal sehat sehat yaitu yaitu melalu melaluii pengala pengalaman man secara secara tidak tidak sengaj sengajaa yang yang bersif bersifat at sporadis sporadis dan kebetulan kebetulan sehingga sehingga cenderung cenderung bersifat bersifat kebiasaan dan pengulangan, pengulangan, cenderung bersifat kabur dan samar dan karenanya merupakan pengetahuan yang tidak teruji.7,9
Ilmu pengetahuan (sains) diperoleh berdasarkan analisis dengan langkah-langkah yang sistematis (metode ilmiah) menggunakan nalar yang logis. Sarana berpikir ilmiah adalah bahasa, matematika dan statistika. Metode ilmiah mengga-bungkan cara berpikir deduktif dan induktif sehingga sehingga menjadi menjadi jembatan jembatan penghubung penghubung antara antara penjelasan penjelasan teoritis teoritis dengan pembuktian pembuktian yang harus
dilakukan
secara
empiris
sehingga
meningkatkakan
keabsahannya.9
9
Secara Secara rasion rasional, al, ilmu ilmu menyus menyusun un pengeta pengetahuan huannya nya secara secara konsist konsisten en dan kumula kumulatif tif,, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan pengetahuan yang sesuai dengan fakta dari yang tidak. tidak. Dengan metode ilmiah berbagai berbagai penjelasan penjelasan teoritis teoritis (atau juga naluri) dapat diuji, diuji, apakah sesuai dengan kenyataan empiris atau tidak.9
Kebenaran pengetahuan dilihat dari kesesuaian artinya dengan fakta yang ada, dengan putusan-putusan lain yang telah diakui kebenarannya dan tergantung kepada berfaedah tidaknya teori teori terseb tersebut ut bagi kehidupa kehidupan n manusi manusia. a. Jika Jika seseor seseorang ang ingin ingin membukt membuktika ikan n kebenar kebenaran an suatu suatu penget pengetahu ahuan an maka maka cara, cara, sikap, sikap, dan sarana sarana yang yang digunak digunakan an untuk untuk memban membangun gun pengeta pengetahuan huan tersebut harus benar. Apa yang diyakini atas dasar pemikiran mungkin saja tidak benar karena ada sesuatu di dalam nalar kita yang salah. Demikian pula apa yang kita yakini karena kita amati belum belum tentu tentu benar benar karena karena penglih penglihata atan n kita kita mungki mungkin n saja saja mengal mengalami ami penyimp penyimpang angan. an. Itulah Itulah sebabnya ilmu pengetahan selalu berubah-ubah dan berkembang.9
Ilmu Ilmu merupa merupakan kan penget pengetahua ahuan n yang yang didapat didapat melalui melalui proses proses terten tertentu tu yang yang dinama dinamakan kan keilmuan. Metode inilah yang membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya. Atau dengan perkataan lain, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode keilmuan.9 Karena Karena ilmu ilmu merupa merupakan kan sebaha sebahagia gian n dari dari pengeta pengetahuan huan,, yakni yakni pengeta pengetahuan huan yang yang memiliki sifat-sifat tertentu, maka ilmu dapat juga disebut pengetahuan keilmuan. Untuk tujuan inilah, inilah, agar tidak terjadi terjadi kekacauan kekacauan antara antara pengertian pengertian “ilmu” (science)
dan “pengetahuan “pengetahuan””
(knowledge), (knowledge), maka kita mempergunakan istilah “ilmu” untuk ”ilmu pengetahuan”.7
Ditinjau dari pengetahuan ini, ilmu lebih bersifat merupakan kegiatan daripada sekedar produk produk yang yang siap siap dikons dikonsums umsika ikan. n. Kata Kata sifat sifat “keilm “keilmuan” uan” lebih lebih mencer mencermin minkan kan hakekat hakekat ilmu ilmu daripada istilah ilmu sebagai kata benda. Kegiatan ilmu juga dinamis dan tidak statis. Kegiatan dalam mencari pengetahuan tentang apapun, selam ahal itu terbatas pada obyek empiris dan penget pengetahu ahuan an terseb tersebut ut dipero diperoleh leh dengan dengan menggu menggunaka nakan n metode metode keilmu keilmuan, an, adalah adalah sah untuk untuk disebut keilmuan. Orang bisa membahas suatu kejadian sehari-hari secara keilmuan, asalkan dalam proses pengkajian masalah tersebut, dia memenuhi persyaratan yang telah digariskan.1 Sumber-sumber ilmu ilmu pengetahuan bisa didapat melalui persepsi, testimony, testimony, pemikiran, intiusi, intiusi, pengalaman, ingatan, kesaksian, minat dan rasa ingin tahu, pikiran dan penalaran.7.9 Sebaliknya 10
tidak semua yang diasosiasikan diasosiasikan dengan eksistensi eksistensi ilmu adalah adalah keilmuan. keilmuan. Seorang Seorang sarjana sarjana yang mempuny mempunyai ai profes profesii bidang bidang ilmu ilmu belum belum tentu tentu mendeka mendekati ti masala masalah h ilmuny ilmunyaa secara secara keilm keilmuan. uan. Hakekat Hakekat ilmu ilmu tidak tidak berhubu berhubungan ngan dengan dengan titel, titel, profe profesi si atau atau keduduk kedudukan; an; hakekat hakekat keilm keilmuan uan ditent ditentukan ukan oleh oleh cara cara berfik berfikir ir yang yang dilakuk dilakukan an menuru menurutt persya persyarat ratan an keilmu keilmuan. an. Ilmu Ilmu bersif bersifat at terbuka, demokratis dan menjunjung kebenaran diatas segala-galanya.9
Pembagian Epistemiologi
Berdasarkan pendekatannya, epistemology dibagi menjadi: 1. Epis Episte temo molo logi gi met metaf afis isik ik 2. Epis Episte temo molo logi gi skep skepti ticc 3. Epis Episte temo molo logi gi krit kritis is.. Berdasarkan objek yang dikaji, epistemology dibagi menjadi: 1. Epis Episte temo molo logi gi indi indivi vidua duall 2. Epis Episte temo molo logi gi soci social al Berdasarkan pandangan atas realitas, epistemologi dibagi menjadi: 1. Episte Epistemol mologi ogi ideali idealism sm (subj (subjekt ektif) if):: kenyata kenyataan an dunia dunia yang yang dipers diperseps epsii tergan tergantun tung g pada kesadaran 2. Epistemologi Epistemologi realis realis (objekt (objektif): if): ada realit realitas as yang bebas bebas dari kesadara kesadaran n
11
Bab IV Logika Latar Belakang
(logos)) yang berarti hasil pertimbangan akal Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) scientia) atau ilmu logika yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Dalam bahasa lain, logika adalah ilmu yang mempelajar mempelajarii metode metode dan hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran penalaran yang benar dari penalaran yang salah, atau cara berpikir atau bernalar agar kesimpulannya benar.Pada pengertian lainnya disebutkan bahwa logika logika adalah studi tentang kebenaran yang sesungguhnya dan metode metode sistematis untuk mengeskpresikan dan mendemonstrasikan kebenaran setepat-tepatnya 10-12 Mengapa logika sangat penting?
Logika adalah salah satu subjek terpenting yang jarang, jikalau pun ada, diajarkan di sekolah. Studi akan logika dapat membantu seseorang memiliki konstruksi argumentasi yang baik dan mengkritik argument dari orang lain. Untuk kebanyakan argumentasi popular yang ada, biasanya masyarakat tidak begitu sadar akan bagaimana argumentasi tersebut disusun. Ketiadaan studi ini merupakan hal utama banyak terjadinya kesalahan dalam beralasan pada sebuah dasar yang konstan di setiap aspek kehidupan manusia. Filsafat dan logika akan memberi mata baru pada kita untuk melihat betapa indahnya ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kedokteran.11,13 Logika sebagai ilmu pengetahuan
Logika Logika merupa merupakan kan sebuah sebuah ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dimana dimana obyek obyek materi materialny alnyaa adalah adalah berpik berpikir ir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya, dan kegunaannya adalah agar keputusan berpikirnya benar.10,11
12
Logika sebagai cabang filsafat dan matematika murni
Logika adalah salah satu cabang filsafat, filsafat, sedangkan filsafat adalah ilmu yang mempelajari yang ada sampai sedalam-dalam sedalam-dalamnya. nya. Logika adalah filsafat filsafat berpikir, berpikir, sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani Yunani.. Logika digunakan untuk melakukan pembuktian.. Logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran.11,14 pembuktian Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi filosofi,, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika matematika.. Logika Logika masuk masuk kedala kedalam m katego kategori ri matema matemati tika ka murni murni karena karena matemat matematika ika adalah logika yang tersistem tersistematisa atisasi. si. Matematik Matematikaa adalah pendekatan logika kepada metode metode ilmu ukur yang menggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol matematik (logika (logika simbolik ). ). Logika tersis tersistem temati atisas sasii dikena dikenalka lkan n oleh oleh dua orang orang dokter dokter medis, medis, Galenus Galenus (130-2 (130-201 01 M) dan Sextus Sextus Empiricus Empiricus (sekitar 200 M) yang mengembangkan mengembangkan logika dengan menerapkan menerapkan metode geometri. geometri. Puncak logika simbolik terjadi pada tahun 19101910-1913 dengan terbitnya Principia Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 (1861 - 1914) 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 (1872 - 1970). 1970).14,15 Kegunaan logika
1. Memban Membantu tu setiap setiap orang yang mempela mempelajar jarii logika logika untuk berpikir berpikir secara secara rasional rasional,, kriti kritis, s, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren. 2. Meningkatkan Meningkatkan kemampu kemampuan an berpikir berpikir secara secara abstrak, abstrak, cermat cermat,, dan objektif objektif.. 3. Menambah Menambah kecerdasan kecerdasan dan meningkat meningkatkan kan kemampuan kemampuan berpikir berpikir secara secara tajam tajam dan mandiri. mandiri. 4. Memaks Memaksaa dan mendoron mendorong g orang orang untuk berpikir berpikir sendiri sendiri dengan dengan menggunaka menggunakan n asas-a asas-asas sas sistematis 5. Meni Mening ngka katk tkan an cint cintaa akan akan keben kebenar aran an dan dan meng menghi hind ndar arii kesa kesala laha han-k n-kes esal alah ahan an berpki berpkir, r, kekeliruan serta kesesatan. 6. Mampu melakukan melakukan analisis analisis terhadap terhadap suatu suatu kejadian. kejadian. 7. Terhin Terhindar dar dari dari kleni klenik k , gugon-tu gugon-tuhon hon ( bahasa bahasa Jawa Jawa ) 8. Apabil Apabilaa sudah sudah mampu mampu berpik berpikir ir rasion rasional, al,kri kriti tiss ,lurus ,lurus,me ,metod todis is dan analiti analitiss sebaga sebagaima imana na tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.16
13
Sejarah Logika Masa Yunani Kuno
Logika dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif .15 scientica. Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu yang kemudian disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan dengan alasan alasan bahwa bahwa air adalah adalah jiwa segala segala sesuat sesuatu. u. Aristo Aristotel teles es diangg dianggap ap sebaga sebagaii "bapak" "bapak" logika, karena walaupun sebelumnya ada pembahasan mengenai dasar argumen dan bagaimana untuk untuk mengev mengevalu aluasi asinya nya,, Aristo Aristotel teles es adalah adalah yang yang pertam pertamaa kali kali membua membuatt kriter kriteria ia sistem sistemati atis. s. Konsep Konsepsi si logika logika silogi silogisme smenya nya tetap tetap menjad menjadii studi studi dasar dasar logika logika sampai sampai saat saat
ini. ini. Menuru Menurutt
bukunya Richard B.Angel “Reasoning and Logic”. Aristoteles sendiri meninggalkan enam buah buku buku khusus khusus yang yang membic membicara arakan kan ilmu logika ini yang yang oleh oleh muridmurid-mur muridn idnya ya diberi diberi nama nama “Organon” (organ=alat) dalam bidang ini.11,13,14 analitica, yang secara khusus meneliti Pada masa Aristoteles, logika masih disebut dengan analitica, berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme. silogisme. Pada 370 SM - 288 SM Theophrastus, Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum, Lyceum, melanjutkan pengembangan logika.16 Abad pertengahan dan logika modern
Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti seperti De Interpretatione, Interpretatione, Eisagoge oleh Porphy Porphyus us dan karya karya Boethi Boethius us masih masih diguna digunakan. kan. Thomas Thomas Aquina Aquinass 12241224-1274 dan kawankawankawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika. Lahirlah logika modern dengan tokohtokoh seperti:13,16 •
Petrus Hispanus (1210 (1210 - 1278) 1278)
•
Roger Bacon (1214 (1214--1292) 1292) 14
•
Raymundus Lullus (1232 (1232 -1315) 1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian. aljabar pengertian.
•
William Ocham (1295 (1295 - 1349) 1349)
Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes Essay (1588 - 1679) 1679) deng dengan an kary karyan anya ya Levi Leviat atan an dan dan John John Lock Lockee (16321632-1704) 1704) dala dalam m An Essay Concerning Human Understandin. Francis Bacon (1561 (1561 - 1626) 1626) mengembangkan logika induktif Scientiarum. J.S. Mills (1806 yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum. ( 1806 - 1873) 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya System of Logic.16 Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti: 13,16 •
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 (1646--1716) 1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.
•
George Boole (1815 (1815--1864) 1864)
•
John Venn (1834 (1834--1923) 1923)
•
Gottlob Frege (1848 (1848 - 1925) 1925)
Lalu Chares Sanders Peirce (18391839-1914), 1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah mengajar di John Hopkins University University, meleng melengkapi kapi logika logika simbol simbolik ik dengan dengan karyakarya-kar karya ya tulisn tulisnya. ya. Ia memper memperken kenalka alkan n dalil dalil Peirce Peirce ( Peirc Peirce's e's Law) Law) yang yang menafs menafsirk irkan an logika logika selaku selaku teori teori umum umum general theory of signs). Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun mengenai tanda ( general 19101910-1913 dengan terbitnya Principia Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 (1861 - 1914) 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 (1872 - 1970). 1970). Logika simbolik simbolik lalu diteruskan diteruskan oleh Ludwig Wittgenste Wittgenstein in (18891889-1951), 1951), Rudolf Carnap (1891 (1891-1970), 1970), Kurt Godel (1906 (1906--1978), 1978), dan lain-lain.16
15
Macam-macam logika
Dilihat dari sejarah penggunaan lambang dan simbol: Logika Klasik (yang Klasik (yang diperkenalkan oleh Aristoteles) Logika Modern (yang dikembangkan di zaman modern)11,17 Dari segi kemampuan untuk berlogika: Logika Kodratiah /alamiah (kemampuan berlogika bawaan). Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir berpikir secara tepat dan lurus sebelum sebelum dipengaruhi dipengaruhi oleh keinginankeingi keinginan nan dan kecende kecenderun rungan gan-kec -kecende enderun rungan gan yang yang subyek subyektif tif.. Kemamp Kemampuan uan logika logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika Logika Ilmiah (kemampuan (kemampuan berlogika berlogika yang didapatkan didapatkan dengan belajar belajar secara secara khusus) Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati ditepati dalam setiap setiap pemikiran. pemikiran. Berkat pertolonga pertolongan n logika ilmiah ilmiah inilah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan atau paling tidak mengurangi kesesatan.16.17 Dari segi kebenaran yang dihasilkan: Logika Material (mementingkan Material (mementingkan kebenaran isi) dan Logika Formal (mementingkan Formal (mementingkan kebenaran bentuk) Ada kemungkinan suatu penalaran, dari segi bentuk (formanya) logis dan sahih, namun dari segi isinya (kesesuaian dengan kenyataan) ternyata salah. Maka apa yang logis itu tidak selalu benar.17 Dari segi cara menarik kesimpulan, dibedakan: Logika Induktif (dari Induktif (dari khusus ke umum), dan Logika Deduktif (dari Deduktif (dari umum ke khusus)11,13-17 Kesimp Kesimpula ulan n indukt induktif if umumny umumnyaa lebih lebih mengung mengungkapk kapkan an tingka tingkatt probab probabili ilitas tas keben kebenar aran an;;
seda sedang ng kesim kesimpul pulan an deduk dedukti tiff
lebi lebih h
mengu mengungk ngkap apka kan n
kepas kepasti tian an
kebenaran.17
Dasar-dasar Logika
16
Konsep bentuk Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah sebuah argume argumen n ditent ditentuka ukan n oleh oleh bentuk bentuk logisn logisnya, ya, bukan bukan oleh oleh isiny isinya. a. Dalam Dalam hal ini logika logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.14 Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktif —kadang disebut logika deduktif—adalah penarikan kesimpulan yang bersifat individual dari pernyataan yang bersifat umum, dengan kata lain menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang kebenarannya telah diketahui. Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan umum dari kasus individual.15 1. Logi Logika ka dedu dedukt ktif if
Deduksi adalah jalan pikiran dari keputusan umum ke keputusan khusus. Proses berpikir deduktif deduktif berlangsung dengan berpangakl pada dalil pokok yang sudah dinyatakan dinyatakan benar atau disepakati kebenarannya kemudian mengambil keputusan tentang sesuatu berkaitan dengan dalil pokok tersebut. Perhatikan pernyataan berikut: (1) Dedi panas panas karena infeksi infeksi bakter bakterii (2) (2) Pak Pak Tono, Tono, 55 tahun tahun,, tens tensii 180/1 180/110 10 menge mengelu luh h tiba tiba-t -tib ibaa saki sakitt pada pada dada dada kiri kiriny nya. a. Kemungkinan besar Pak Tonon menderita infark jantung akut. Contoh: (1) Dalil Pokok Pokok : Infeksi memberik memberikan an gejala panas Yang akan diputuskan : Dedi saat ini panas Kesimpulan: Dedi Kesimpulan: Dedi menderita infeksi (2) Dalil Pokok Pokok : Gejala infark infark miokard: miokard: Sakit dada kiri Yang akan diputuskan : Pak Tono 55 tahun, tensi 180/110, nyeri dada kiri
17
Kesimpulan: Pak Kesimpulan: Pak Tono menderita infark miokard Semua manusia mati
(premis mayor)
Amin Amin seo seora rang ng man manus usia ia
(pre (premi miss mino minor) r)
Amin pasti (akan) mati
(konklusi)
Alur tersebut dinamakan silogisme dinamakan silogisme.. Didalam silogisme terdapat beberapa komponen yaitu premis mayor dan premis minor yang secara bersama disebut antesedens (mukadimah) dan kompon komponen en kedua kedua adalah adalah konklus konklusii atau atau konsekue konsekuensi nsi.. Inti Inti dari dari logika logika Aristo Aristotel teles es adalah silogisme. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.11,13,16
2. Logi Logika ka indu indukt ktif if
Penalaran induktif ialah penalaran dari fakta-fakta yang khusus sampai pada kesimpulan yang umum atau suatu proses peningkatan dari hal-hal yang bersifat individual kepada yang bersifat unniversal (a (a passage from individual to universal). universal). Premisnya berupa proposisi proposisi-propo -proposisi sisi singular, singular, sedangkan sedangkan konklusinya konklusinya sebuah proposisi proposisi universal universal yang berlaku secara umum. Ada berbagai model penalaran induktif, yaitu induksi generalisasi, induksi analogi, dan induksi kausalitas (sebab-akibat).11,15 Induksi generalisasi: Contoh 1: Melati indah Mawar indah Tulip indah Melati, mawar, tulip adalah bunga.
semua bunga indah.
18
Adaptasi dari karangan sederhana The Method of Science milik Thomas Henry Huxley (1825-1895) : “Seoran Seorang g ibu ibu data datang ng ke pasar pasar untu untukk me memb mbel elii jeruk jeruk.. Kare Karena na akan akan mem membe beli li banya banyak, k, Ibu terse tersebut but diper diperken kenan ankan kan untuk untuk me menc ncoba oba jeruk jeruk ters tersebu ebut. t. Dia Dia mengambil jeruk yang kulitanya kasar dan keras, lalu dia kupas.Dia dapatkan isinya keras dan tawar. Ibu tersebut mencoba jeruk yang kulitnya halus dan lunak. Dia dapatkan isinya manis. Dia mencoba lagi jeruk yang kulitnya juga halus dan lunak. Dia dapatkan rasa manis juga. Dia ingin menyakinkan diri dengan dengan mengam mengambil bil jeruk jeruk keempat keempat yang yang kulit kulitnya nya halus halus dan lunak. lunak. Lagi-la Lagi-lagi, gi, isinya isinya manis. manis. Ibu tersebu tersebutt mengamb mengambil il kesimpul kesimpulan an bahwa bahwa jeruk jeruk yang kulit kulitnya nya halus dan lunak isinya manis. Kemudian mengambil keputusan membeli jeruk banyak yang kulitnya halus dan lunak”11
tidak manis
Jeruk II: Kulit halus dan lunak
manis
Jeruk III: Kulit halus dan lunak
manis
Jeruk IV: Kulit halus dan lunak
manis
Jeruk V: Kulit halus dan lunak
?? (mestinya manis)
Jeruk I: Kulit kasar keras
Kesimpulan: berdasarkan penalaran induktif sudah cukup sebagai dasar suatu keputusan.11 Salah satu kelemahan kelemahan penalaran penalaran induktif, induktif, bahwa tingkat kebenarannya kebenarannya tidak dapat diyakini 100% karena bila ada pengecualian satu dari ribuan akan meng menggug gugur urka kan n kesim kesimpul pulan an.. Baga Bagaii pepa pepata tah h “kar “karen enaa nila nila seti setiti tik k rusa rusak k susu susu sebelanga.” Walaupun demikian, ini akan lebih baik daripada tidak berinduksi. Kesimp Kesimpula ulan n yang yang tidak tidak dapat dapat dipred diprediks iksii 100% kebenar kebenarann annya ya diberi diberi istila istilah h probabilitas. Hal ini juga disebut generalisasi tidak sempurna yang hanya terbatas pada pada populas populasii terten tertentu, tu, misaln misalnya ya Jeruk Jeruk Garut Garut yang yang kulit kulitnya nya halus halus dan isinya isinya mani manis. s. Mesk Meskip ipun un tidak tidak menc mencapa apaii keben kebenar aran an mutl mutlak ak,, teta tetapi pi masi masih h sang sangat at 19
bermanfaat. Suatu penalaran masih mungkin mencapai kebenaran 100%, misalnya nalar bahwa semua orang akan mati, kesimpulannya 100% benar. Hal ini disebut model induksi generalisasi sempurna.11 Induksi analogi Dalam proses berpikir, terdapat dua hal (substansi) induksi. Dua hal tersebut, berd berdas asar arka kan n asas asas berp berpik ikir ir pert pertam amaa dan dan kedua kedua,, tent tentu u berb berbed eda. a. Tapi Tapi,, dala dalam m perbedaan ada paersamaan. Persamaan ini menjadi dasar mengambil kesimpulan. Namun ada persyaratan bahwa persamaannya bersifat prinsipal, artinya dengan adanya persamaan yang prinsipal tersebut maka mereka (dua substansi atau dua konsep) akan sama pula dalam aspek-aspek lain yang mengikutinya. Contoh:11
Lingkungan sehat
Makanan yang sehat
Manusia sehat
Contoh lain: “Seorang dokter di pedalaman mendapatkan pasien yang panas dan berkeringat. Berasarkan pengalaman, secara induktif dokter mengambil kesimpulan bahwa pasien tersebut menderita malaria. Dokter memberi kloroquin. Ternyata pasien tidak sembuh. Doktermenambahkan antibiotik dan ternyata pasien sembuh. Lain kali kali dokt dokter er me mene nemu muii kasu kasuss yang yang sama sama,, ia akan akan me meng ngin inga gatt peng pengal alam aman an pertam pertamanya anya,, yaitu yaitu pasien pasien tidak tidak sembuh sembuh bila bila diberi diberi kloroqu kloroquin, in, baru sembuh sembuh setelah diberi antibiotik. Dia mengambil kesimpulan bahwa pasien dengan panas banyak banyak kering keringat, at, kemungk kemungkina inan n infeksi infeksi campura campuran n malari malaria a dan bakter bakteri. i. Untuk Untuk kasus selanjutnya bila ada pasien panas dan berkeringat selalu terapi kombinasi kloroquin dan antibiotik.11
20
Keputu Keputusan san sepert sepertii terseb tersebut ut diatas diatas disebu disebutt keputu keputusan san indukt induktif if analog analogi. i. Sebagian besar keputusan dokter khususnya dalam hal terapi adalah keputusan indukt induktif if analog analogii dari dari pengal pengalama aman n sebelu sebelumny mnya. a. Jadi Jadi seolah seolah-ol -olah ah meniru meniru atau atau mengikuti yang sebelumnya. Suatu tindakan yang didasari oleh suatu induksi analogi disebut tindakan model (berdasarkan) empirik. Disebut sebagai konsep terapi empirik.11 Induksi kausalitas/induksi sebab akibat Konsep Konsep kausal kausalita itass (sebab (sebab akibat akibat)) banyak banyak digunak digunakan an dalam dalam ilmu ilmu kedokte kedokteran ran.. Pada Pada kedokteran klinik: (a) (a) Dala Dalam m berp berpik ikir ir pada pada anal analis isis is masa masala lah h terk terkan andun dung g penge pengert rtia ian n masa masala lah h ters terseb ebut ut merupakan bagian dari penyakit apa atau apa sebab dari masalah tersebut (b) Konsep etiologi etiologi penyaki penyakitt (c) Konsep faktor-faktor suatu patologi organ.11
Filsuf Yunani, Leucipos, pada 500 SM mengucapkan diktum yang terkenal: “Nihil “Nihil fit sine causa” (tidak ada satupun peristiwa yang tidak mempunyai sebab) (Mundiri).11 Ada tiga macam kondisi yang cukup diartikan sebagai sebab: (1) Kondis Kondisii mutlak mutlak (2) Kondis Kondisii memadai memadai (3) Kondisi mutlak dan memadai11
Contoh:
kuman TBC
Manusia
Penyakit TBC
Kekebalan berkurang 21
Bila tidak ada infeksi kuman TBC maka orang tidak akan berpenyakit Walaupun demikian, tidak semua orang terinfeksi kuman TBC berpenyakit TBC Bila kekebalan tubuh seseorang berkurang barulah timbul TBC. pada
kasus ini kekebalan disebut kondisi yang memadai.2
Konsep sebab akibat yang diuraikan di atas dalam logika dirumuskan menjadi berikut ini: (1) Tidak ada sesuatu disebut disebut sebab apabila ia ia tidak dijumpai saat akibat terjadi terjadi (2) Tidak ada sesuatu disebut sebab apabila ia dijumpai saat akibat tidak terjadi.11
22
Bab V Etik Etika
Etika berasal dari kata mores dan ethos .Kode .Kode etik pertama dibuat oleh bangsa Babylon pada 2500 SM. Hal itu ditampilkan dalam Sumpah Hipocrates yang merupakan pernyataan hidup yang dijunjung tinggi oleh para dokter sejak 5 SM. Kode etik kedokteran internasional pada tahun 1949 dibuat dalam World Medical Association di Inggris. Di Indonesia awalnya pada tahun 1969 pada Musyawarah Kerja K erja Susila Kerja Kedokteran Indonesia di Jakarta.18 Dalam Dalam etika etika terdapa terdapatt keseim keseimbang bangan an antara antara hak dan kewajib kewajiban, an, baik baik dokter dokter maupun maupun pasien. Hak pasien berdasarkan hak asasi manusia dibagi dua, yaitu hak atas pemeliharaan kesehatan (The (The Right to Health Care) Care ) dan hak untuk menentukan nasib sendiri (The (The Right to Self Determination). Determination). Sedangkan hak dan kewajiban dokter berdasarkan Musyawarah 1969 Kode Etik Kedokt Kedoktera eran n Indones Indonesia ia dibagi dibagi menjad menjadii kewaji kewajiban ban umum, umum, kewaji kewajiban ban dokter dokter terhada terhadap p pasien pasien,, kewajiban dokter terhadap teman sejawat, dan kewajiban dokter terhadap diri sendiri. Hak dokter dalam melakukan profesinya termasuk hak untuk menolak bekerja di luar standar profesi medis, hak untuk menolak tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi, hak untuk memilih pasie pasien n dan mengak mengakhir hirii hubunga hubungan n dengan dengan pasien pasien,, hak atas atas privacy dokte dokter, r, dan dan hak untu untuk k menerima balas jasa atau honor yang pantas18 Ada empat prinsip untuk mengidentifikasi dan menganalisa masalah-masalah etik:19 1. Menghor Menghormat matii oton otonomi omi (auton (autonomy omy)) 2. Berb Berbua uatt baik baik (bene (benefi fice cenc nce) e) 3. Tidak Tidak meru merugik gikan an (non (non malefi maleficenc cence) e) 4. Kead Keadil ilan an (jus (justi tice ce)) Otonomi
Otonomi berarti mengatur diri sendiri, yaitu bebas dari kontrol oleh pihak lain dan dari pembatasan pembatasan pribadi. Menghormati Menghormati otonomi pasien berarti mengakui hak individu. individu. Otonomi Otonomi memberikan dasar moral yang kuat bagi informed consent . Menghormati otonomi pasien, seperti semua prinsip etika, tak dapat dianggap absolute dan pada suatu saat mungkin terjadi konflik 23
dengan prinsip lain atau pertimbangan moral lain. Contohnya: adalah seorang ibu yang meminta dila dilaku kuka kan n seks seksio io cesa cesare rean an (SC) (SC).. Perm Permin inta taan an SC adal adalah ah hak hak pasie pasien, n, namun namun dokt dokter er harus harus mendi mendisk skus usik ikann annya ya menge mengena naii alas alasan an khusu khusus, s, resi resiko ko dan manf manfaa aatn tnya ya.. Jika Jika pasi pasien en takut takut melahirkan, dokter perlu melakukan konseling.19
Beneficence dan non maleficence
Beneficence berarti berbuat baik. Ini adalah prinsip yang mengharuskan dokter bertindak dengan cara menguntungkan pasien. Non maleficence berarti tidak merugikan atau menyebabkan luka. Dikenal dengan maximum primum non nocere. Jika kita tidak bisa berbuat baik kepada seseorang atau menguntungkan bagi pasien, paling tidak kita tidak merugikannya. Kedua prinsip ini bersama-sama digunakan dalam pengambilan keputusan klinis sebagai risiko dan manfaat. 19
Justice
Justi Justice ce (keadi (keadilan lan)) adalah adalah prinsi prinsip p dimana dimana dokter dokter harus harus member memberikan ikan keputus keputusan an yang yang terbaik padahal memiliki sumber daya yang terbatas. Prinsip keadilan memperlakukan orang lain denga dengan n perl perlaku akuan an yang yang sama sama berd berdas asar arka kan n kebut kebutuh uhan an dan dan bukan bukan berda berdasa sark rkan an kekay kekayaa aan, n, kekuasaan, apalagi kedudukan. Misalnya: dengan adanya tempat intensive care unit (ICU) yang terbatas, maka apabila ada pasien dengan sepsis dan kanker stadium lanjut, maka tempat tersebut diutamakan kepada pasien dengan sepsis.
Petunjuk untuk pengambilan keputusan etik
Seringkali terdapat benturan prinsi-prinsip etik dan perlud dilakukan seleksi atas dasar pertimbangan etik. Dokter sebagai seorang individu harus mampu mengembangkan langkahlangkah pengambilan keputusan dengan cara-cara sebagai berikut:19 1. Identi Identifi fikas kasii pengam pengambil bil keputus keputusan an Langkah pertama adalah menjawab “keputusan siapa itu?” Umumnya pasien dianggap mempunyai otoritas menerima atau menolak pengobatan. Suatu saat bila kemampuan pasien untuk mengambil keputusan tidak jelas, maka harus dinilai kemampuan pasien tersebut untuk mengerti informasi dan konsekuensinya. Jika pasien diperkirakan tidak mampu mengambil keputusan, wali atau anggota keluarga dapat berperan.
24
2. Kumpul Kumpulkan kan data, tetapkan tetapkan fakta fakta dan masalahny masalahnya. a. Pengum Pengumpul pulan an data harus harus dilakukan dilakukan seobyektif mungkin, gunakan konsultasi bila diperlukan untuk menjamin bahwa semua datadan informasi tentang prognosis, terapi, diagnosis telah dicapai. 3. Identi Identifi fikas kasii semua semua pilihan pilihan tindaka tindakan n yang yang cocok. cocok. Gunakan Gunakan konsul konsultas tasii atau atau rujukan rujukan yang diperlukan, serta identifikasi pilihan lain. 4. Evaluasi Evaluasi pilihan-pil pilihan-pilihan ihan tindakan-ti tindakan-tindakan ndakan sesuai sesuai dengan nilai-nilai nilai-nilai dan prinsip-p prinsip-prinsi rinsip p yang terlibat. Nilai-nilai pengambil keputusan akan menjadi paling penting. Putuskan apakah ada pilihan yang melanggar prinsip etika, eliminasi pilihan tersebut, periksa ulang pilihan-pihan yang tersisa menurut kepentingan dan nilai 5. Identifika Identifikasi si konflik konflik etik dan coba terapkan terapkan priorit prioritas.Coba as.Coba terapkan terapkan masalah masalah dalam kaitan kaitan prins prinsip ip etika etika yang yang terli terlihat hat (misal (misalnya nya benefic beneficenc ence-no e-non n malefi maleficenc cencee vs autono autonomy) my).. Pertimbangkan prinsip-prinsip yang mendasari tiap-tiap argumen yang dibuat. Apakah salah satu prinsip nampak lebih penting. Apakah salah satu cara tindakan yang diusulkan nampak lebih baik dari yang lain? Pertimbangkan pilihan tindakan pada kasus yang mirip sebe sebelu lumn mnya ya dan putu putusk skan an apak apakah ah bisa bisa digu diguna nakan kan untu untuk k masa masala lah h ini? ini? Bias Biasan anya ya,, penyelesaian masalah yang mirip sebelumnya dapat membantu 6. Sele Seleks ksii pili piliha han n tind tindaka akan n yang yang pali paling ng baik. baik. Coba Coba denga dengan n peny penyel eles esai aian an masa masala lah h yang yang pal palin ing g rasi rasion onal al.. Kepu Keputu tusa san n yang yang didas didasar arka kan n info inform rmed ed cons consen entt sanga sangatt memb memban antu tu memberikan perlindungan kepada dokternya. 7. Evalua Evaluasi si ulang ulang keputu keputusan san setelah setelah diimpl diimpleme ementa ntasik sikan. an. Apakah Apakah keputu keputusan san terbaik terbaik telah telah dibuat? Pelajaran apa yang dapat dap at diambil dari diskusi dan penyelesaian masalah tersebut? Dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil mengenai etik dan kedokteran adalah:19 1. Profesi Profesi kedokteran kedokteran adalah profesi kemanusiaa kemanusiaan, n, oleh karena itu etika kedokteran kedokteran harus memegang peranan sentral bagi para dokter dalam menjalankan tugas-tugas pengabdiannya untuk kepentingan masyarakat. 2. Bidang Obstetri Obstetri Ginekologi Ginekologi merupak merupak bidang yang demikian demikian terbuka untuk kemungkinan kemungkinan penyi penyimpa mpanga ngan n terhad terhadap ap nilainilai-nil nilai ai dan normanorma-nor norma, ma, sehing sehingga ga rawan rawan untuk untuk timbul timbulnya nya pelanggaran etik kedokteran bahkan pelanggaran hukum. Karena itu diperlukan pedoman 25
etik dan peraturan peraturan perundanga-undangan perundanga-undangan terkait yang menuntun para dokter / SpOG untuk berjalan di jalur yang benar. 3. Sanksi terhadap terhadap pelanggaran pelanggaran etik kedokteran kedokteran hendaknya hendaknya diberikan diberikan secara tegass sesuai sesuai denga dengan n bera beratt ringa ringann nnya ya pela pelang nggar garan an,, bersi bersifa fatt mend mendid idik ik dan dan mence mencega gah h teru terula langn ngnya ya pelanggaran yang sama pada masa depan baik oleh yang bersangkutan maupun oleh para sejawatnya. 4. IDI bersama-sam bersama-samaa organisasi profesi profesi dokter spesialis spesialis dan organisasi organisasi kedokteran kedokteran seminat lain lainny nya, a, henda hendakn knya ya dapat dapat meni mening ngkat katka kan n komu komuni nika kasi si,, info inform rmas asii dan dan eduka edukasi si secar secaraa berkesinambungan, sehingga setiap anggotanya dan masyarakat umumnya dapat memahami, mengahayati dan mengamalkan etik kedokteran.
26
Bab VI Aestetika Estetika Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
memb membah ahas as kein keinda daha han, n, baga bagaim iman anaa
ia bisa bisa terb terben entu tuk, k, dan dan
baga bagaim iman anaa
sese seseor oran ang g
bisa bisa
mera merasa saka kann nnya ya.. Pemb Pembaha ahasa san n lebi lebih h lanj lanjut ut menge mengena naii este esteti tika ka adala adalah h sebu sebuah ah filo filoso sofi fi yang yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika Estetika merupakan merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi. filosofi. Dalam bahasa lain estetika disebut juga filosophy of art20. Istil Istilah ah esteti estetika ka dilunc diluncurk urkan an di tahun tahun 1753 1753 oleh oleh filsuf filsuf Jerman Jerman Alexand Alexander er Gottli Gottlieb eb Baumgarten, tapi studi atas kodrat keindahan telah dilakukan selama berabad-abad. dI masa lalu terutama ia merupakan subjek bagi para filsuf. Semenjak abad 19, para seniman juga telah menyumbangkan pandangannya. Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu: 1. Studi Studi mengena mengenaii fenom fenomena ena esteti estetiss 2. Studi Studi mengena mengenaii fenom fenomena ena persep persepsi si 3. Studi mengenai mengenai seni seni sebagai sebagai hasil pengalaman pengalaman esteti estetiss (20, 24). Estetika sendiri disebut juga sebagai “filsafat keindahan”(philosophy of beauty). Wilayah kajian estetika terbagi menjadi dua: “estetika filosofis” di mana filsafat keindahan dan filsafat seni seni menj menjad adii caban cabangny gnya, a, dan dan “est “estet etik ikaa ilmi ilmiah” ah” term termas asuk uk di dalam dalam wila wilaya yah h kajia kajianny nnyaa di antaranya: ilmu seni, sejarah seni dan teori sejarah seni,ilmu bentuk seni,ilmu kemasyarakatan seni,logika seni,logika (ilmu tanda tentang tentang seni), seni), estetika estetika eksperiment eksperimental, al, estetika estetika matematis matematis,, psikologi psikologi estetis, dan psikologi seni. Dalam perjalanan filsafat dari era Yunani kuno hingga sekarang 27
muncul persoalan tentang estetika, yaitu: pertanyaan apa keindahan itu, keindahan yang bersifat objektif objektif dan subjektif subjektif,, ukuran keindahan, keindahan, peranan peranan keindahan keindahan dalam kehidupan manusia manusia dan hubungan keindahan dengan kebenaran. Sehingga dari pertanyaan itu menjadi polemik menarik terutama jika dikaitkan dengan agama dan nilai-nilai kesusilaan, kepatutan, dan hukum(22,23).
Konsep Estetika
Konsep estetika estetika lebih lebih diapresiasi diapresiasikan kan pada abad 18, dan dikenalkan dikenalkan oleh teori Edmund Burke Burke yang yang menyat menyataka akan n ‘penel ‘penelusu usuran ran filosofi filosofi keindah keindahan’ an’..
asal asal pemiki pemikiran ran kita adalah adalah keagung keagungan an dan
keagunga keagungan n dan keindaha keindahan n meruapa meruapakan kan dua kata kata yang yang menjel menjelask askan an tetnta tetntang ng
pengalaman estetika. Frank Sibly membuat artikel berseri pada tahun 1959 yang menyatakan konsep estetika sebagai satu kesatuan. Bahwa estetika tidak ada aturan tetapi membutuhkan suatu persepsi, yang biasa disebut sebagai rasa, sensitivitas, atau hukuman. Rudolph Arnheim dan roger Scruton, mempunyai pandangan yang sama. 24 Pada abad ke-20, para filosof kembali mengacu pada analisis Humean mengenai konsepkonsep estetik melalui patokan cita rasa kemanusiaan., dan telah mengembangkan pertimbangan psiko psikolog logis is untuk untuk mencob mencobaa melahi melahirka rkan n keunik keunikan an episte epistemol mologi ogiss dan logis logis mengena mengenaii konsep konsep estetika. Terdapat beberapa hal mengenai masalah estetika yang penting untuk memahami apa yang yang nyata nyata terjad terjadii dalam dalam kehidup kehidupan. an. Pertam Pertama, a, tentan tentang g aliran aliran esteti estetiss atau atau aestet aestetism isme, e, sikap sikap aestetis, dan hubungan estetika, serta etika. Peng Penger erti tian an
pert pertam amaa
adal adalah ah
alir aliran an
fils filsaf afat at
dan dan
oran orangg-or oran ang g
yang yang
meng mengha hada dapi pi
permasalahan apapun atau dalam berkarya apapun, senantiasa mengutamakan dan mendahulukan nilai-nilai estetis. Pengertian kedua, aestetisme diartikan sebagai teori. Aestetisme merupakan inti dari l’art pour l’art , bahwa seni memiliki nilai intrinsik. Budd dalam Craig (2005) menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan sikap aestetisme adalah cara kita menganggap sesuatu dan jika kita hanya menangkap inti estetis didalamnya. Hal ini mengasumsikan, bahwa dalam setiap kejadian estetis, setiap objek yang terdapat didalamnya dinilai secara identik, khas untuk setiap kejadian. ke jadian. 25
Nilai Estetika
28
Nilai adalah ukuran derajat tinggi-rendah atau kadar yang dapat diperhatikan, diteliti atau dihayati dalam berbagai objek yang bersifat fisik maupun abstrak. Nilai seni dan nilai estetis sangat sulit dibedakan dan dipisahkan, karena keduanya menyangkut psikologi seni dan filsafat seni, dan ada di dalam "dunia" yang sama yakni di dalam karya seni20,21. Nilai estetika bergantung pada kemampuan kita untuk membedakan panca indra kita. Penelitian tentang estetika memberikan memberikan efek yang luas terhadap suatu objek atau fenomena. fenomena. Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis teknis dalam membentuk membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan menyajikan sebuah keagungan. keagungan. Pada masa realisme, realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda.20,21 Menurut Menurut Immanuel Immanuel Kant (seorang penggagas penggagas aliran aliran kritisism kritisismee dalam tradisi filsafat) filsafat) mengatakan bahwa nilai estetis terbagi menjadi dua, yaitu: pertama, nilai estetis atau nilai murni. Oleh karena nilainya murni, maka bila ada keindahan, dikatakan keindahan murni. Keindahan nilai estetis estetis murni ini terdapat pada garis, garis, bentuk, warna dalam seni rupa. Gerak, tempo, irama dalam seni tari. Suara, metrum, irama dalam seni musik. Dialog, gerak dalam seni drama. Kedua, nilai ekstra estetis atau nilai tambahan. Nilai ekstra estetis (nilai luar estetis) yang merupakan nilai tambahan tambahan terdapat terdapat pada bentuk-bent bentuk-bentuk uk manusia, manusia, alam, dan binatang. Sedangkan nilai seni terdiri dari: nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik, nilai musikal, nilai makna. 20,21
Pengalaman Estetis (Aesthetic Experience)
pengalaman estetik adalah pengalaman yang dirasakan oleh penikmat terhadap karya estetik estetik (keindahan). (keindahan). Konteksnya Konteksnya bisa ditujukan untuk penikmatan penikmatan karya seni dan keindahan keindahan alam. alam. Kant Kant dan bebera beberapa pa filsuf filsuf lain lain menanda menandaska skan n bahwa bahwa pengala pengalaman man esteti estetik k bersif bersifat at tanpa tanpa pamrih, manusia tidak mencari keuntungan, tidak terdorong pertimbangan praktis.20,21-25
Teori estetika dari beberapa sumber
1. Gordon Graham,P Graham,Philos hilosophy ophy of the Arts: Arts: An Introducti Introduction on to Aesthetics Aesthetics (1997). (1997). Baginya, Baginya, estetika adalah sebuah usaha untuk meneorikan seni,menjelaskan apa itu seni dan apa saja yang berkaitan dengannya. 29
2. Dala Dalam m Ency Encycl clop opedi ediaa Amer Americ ican anaa (1973 (1973), ), este esteti tika ka meru merupa paka kan n caban cabang g fils filsaf afat at yang yang berkenaan dengan keindahan dan hal yang indah dalam alam dan seni. 3. Dala Dalam m Dict Dictio iona nary ry of Phil Philos osoph ophy y (197 (1975) 5),, este esteti tika ka meru merupa paka kan n caban cabang g fils filsaf afat at yang yang menyangkut keindahan atau halyang indah,khususnya dalam seni,dan dengan cita rasa serta ukuran-ukuran nilai baku dalam menilai seni. 4. Menurut Baumgarten (1714–1762), seorang filsuf Jerman,estetika dimaknai sebagai ilmu
tentang pengetahuan indrawi yang tujuannya ialah keindahan. Dia membagi pengetahuan manusia menjadi dua: pengetahuan intelektual (intellectual knowledge) dan pengetahuan indraw indrawii (sensu (sensuous ous knowle knowledge dge). ). Penget Pengetahu ahuan an yang yang pertam pertamaa bersin bersinggu ggungan ngan secara secara langsu langsung ng dengan dengan masala masalah h logika logika,, di mana mana nilai nilai pengeta pengetahua huanny nnyaa adalah adalah kebenar kebenaran. an. Seme Sement ntar araa peng penget etah ahua uan n yang yang kedu keduaa meru merupa paka kan n bida bidang ng gara garapa pan n este esteti tika ka yang yang menempatkan keindahan sebagai nilai pengetahuannya22-25.
30
Daftar Pustaka
1. Affandi Affandi B. Kuliah Kuliah filsafat filsafat ilmu. ilmu. Program Pascasar Pascasarjana-Bi jana-Biomedi omedik, k, FKUI. Jakarta Jakarta 1998. 2. Anonim. Anonim. Metafisi Metafisika. ka. Diunduh Diunduh dari dari http://id. http://id.wikip wikipedia.or edia.org/wiki g/wiki/Met /Metafisi afisika. ka. Diakses Diakses 15 Juli 2010. 3. Iman Iman K. Metafi Metafisik sikaa dan filsaf filsafat at Diunduh Diunduh dari dari http://parapemikir.com/metafisika-danfilsafat.html filsafat. html . Diakses Diakse s 15 Juli Ju li 2010. 2010. 4. Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996. 5. Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir, Filsafat Muhadjir, Filsafat Ilmu, Penerbit Rake Sarasin, Yogjakarta, 2001 6. Anonim. Ontologi. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Ontologi pada tanggal 15 Juli 2010 7. Suri Surias asum uman antr trii JS. JS. Tent Tentan ang g Hake Hakeka katt Ilmu Ilmu : Sebu Sebuah ah Peng Pengan anta tarr Reda Redaks ksi. i. Dala Dalam: m: Suriasumantri JS (editor). Ilmu dalam Perspetif. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. 2009. hal 9-10 8. Affandi Affandi B. Kuliah Kuliah Filsafat Filsafat Ilmu. Ilmu. Program Program Pascasarjana Pascasarjana-Biom -Biomedik. edik. FKUI, FKUI, Jakarta. Jakarta. 1998 9. Hadi Hadi HP. HP. Anal Analog ogii Penge Pengeta tahua huan. n. Dala Dalam: m: Hadi Hadi HP (edi (edito tor) r).. Epis Episte temo molo logi gi Fils Filsaf afat at Pengetahuan. Cetakan 11. Yogyakarta: Kanisius Media. 1994. Hal 23-25 10. Rapar JH. Pengantar Logika, Asas-asas penalaran penalaran sistematis. Jakarta: Kanisius, 1996.
31
11. Bab 9: Logika Logika dedukt deduktif if dan logika logika indukt induktif. if. Dalam: Dalam: Daldiy Daldiyono ono.. Bagaim Bagaimana ana dokter dokter berpikir dan bekerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007. p125-73. The phyl phyloso osoph phyy of logi logicc. Tersed 12. Anoni Anonim m. The Tersedia ia di http://www.rbjones.com/rbjpub/philos /logic/index.htm. 2006. 2006. Diakses pada tanggal 15 Juli 2010. 13. Clin Clinee A. Logic A. Logic & philosophy of language: thinking, reasoning, communicating . Tersedia di http://atheism.about.com/od/philosophybranches/p/Logic.htm. 2010. 2010. Diak Diakse sess pada pada tanggal 15 Juli 2010. 14. Lanur A. Logika Selayang Pandang. Jakarta: Jakarta: Kanisius, 1983. 15. Surias Suriasuma umantr ntrii JS. JS. Ilmu Ilmu dalam dalam perspe perspekti ktif, f, cetakan cetakan tujuhbe tujuhbelas las.. Jakart Jakarta: a: Yayasa Yayasan n Obor Indonesia, 2009. 16. Anonim. Anonim. Logika. Logika. Tersed Tersedia ia di http://id.wikipedia.org/wiki/Logika. 2010. 2010. diakses diakses pada tanggal 15 Juli 2010. 17. Anonim. Topik II: logika kodratiah dan logika ilmiah. Diunduh dari http://repository.binus.ac.id/content/G0822/G082242927.ppt pad padaa tang tanggal gal 15 Juli Juli 2010. 18. Daldjoeni N. Hubungan Etika Dengan Ilmu. Dalam: Suriasumantri JS (editor). Ilmu dalam Perpektif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia; 2009; hal 233-6. 19. Samil RS. Etika Kedokteran. Jakarta: YayasanSarwono Prawirohardjo; Prawirohardjo; 1993 20. Anonym, Aesthetic. Diunduh dari.http://en.wikipedia.org/wiki/Aesthetics dari.http://en.wikipedia.org/wiki/Aesthetics 21. Anonym, Anonym, Pokok Persoalan Estetika. Estetika. Diunduh Diunduh Dari http://buntetpesantren.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=1338:pokok-persoalan-estetika&catid=24:iptekdan-kesehatan&Itemid=287 22. Abro
RH, Estetika Profetik Seni http://uinsuka.info/humas/index.php? option=com_content&task=view&id=60&Itemid=26
23. Anonym,
Pengantar Filsafat. Diunduh sciences/sociology/1871556-pengantar-filsafat/
dari
Islami,
Diunduh
dari
http://id.shvoong.com/social-
24. Anonym, Estetika, Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika
25. Wiramihardja SA. Pengantar Filsafat. Filsafat. Bandung: Refika Aditama, Aditama, 2006, hal 164-167,
32