PENGANTAR ILMU HUKUM UNTUK AWAM
Minggu, 31 Agustus 2008
oleh Prof. DR. Sudikno Mertokusumo, Mertokusumo, SH Tulisan ini ditujukan ditujukan kepada mereka yang bukan bukan ahli hukum, yang awam hukum, untuk mengenal (ilmu) hukum lebih dekat secara sederhana. Hukum bagi awam pada umumnya, karena ketidak ketidak -tahuan atau kurang pengetahuan pengetahuan mereka dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan. Di dalam Negara berkembang seperti seperti Negara Republik Indonesia Indonesia ini, diharapkan warga negaranya tahu hukum dan hak kewajibannya secara sederhana. Oleh karena itu dengan tulisan ini dicoba u ntuk menguraikan secara mudah dan ringkas tentang hukum. Hukum itu berhubungan dengan manusia. Kalau tidak ada manusia, maka tidak akan ada hukum. Karena adanya manusialah maka ada hukum. Rasio adanya hukum adalah Conflict of human interest. Hukum itu ada karena ada konflik kepentingan, Manusia itu mempunyai ego, mempunyai aku, mempunyai kepribadian atau rasa harga diri. Di dunia ini manusia berkuasa dan ingin menguasai lebih jauh dunia ini, baik dalam skala besar mapun kecil. Ia adalah pusat dari segala kegiatan kehidupan. Ia adalah subjek, bukan objek. Ia adalah penentu bukan alat. Oleh karena itu ia mempunyai mempunyai kepentingan, yaitu tun tutan yang diharapkan untuk dipenuhi, ia mempunyai kebutuhan. Sejak dulu sampai sekarang bahkan untuk waktu yang akan datang dan dimana dimana -mana manusia mempunyai kepentingan kepentingan yang diharapkan untuk dipenuhi. Sejak kecil sampai dewasa manusia membutuhkan kasih sayang ibu, m embutuhkan minum, makan dan pakaian, pakaian, membutuhkan sesuatu untuk dimiliki, membutuhkan sekolah, bekerja dan berkeluarga, bahkan pada waktu meninggalpun ia butuh u ntuk dimakamkan. Akan tetapi sayangnya, sayangnya, kepentingan kepentingan -kepentingannya -kepentingannya itu sepanjang mas a dimana mana selalu diganggu atau diancam oleh s esamanya, binatang buas atau alam disekelilingnya: disekelilingnya: kepentingan manusia diancam dan diganggu oleh pencurian, pembunuhan, perslingkuhan, serangan sekelompok kera liar dipemukiman, tsunami, banjir, banjir, gempa bumi d an sebagainya. Itu semuanya selalu mengganggu dan mengancam kepentingan manusia. Oleh karena itu manusia membutuhkan membutuhkan perlindungan kepentingan kepentingan terhadap kepentingan kepentingan kepentingannya kepentingannya yang selalu terganggu itu. Manusia ingin hidup tenteram dan damai. Itu merupakan kepentingan atau kebutuannya.
Maka terciptalah kaedah sosial atau peraturan hidup yang melindungi kepentingan manusia dari gangguan yang mengancam kepentingannya itu. Ada empat kaedah sosial yang dapat diba gi menjadi dua kelompok kaedah sosial, yaitu kelompok kaedah sosial yang mempunyai aspek kehidupan pribadi, yaitu kaedah agama dan kaedah kesusilaan dan kelompok kaedah sosial yang mempunyai aspek kehidupan antar pribadi, yaitu kaedah sopan santun atau tata krama dan kaedah hukum. Kaedah hukum mempunya i tujuan ketertiban masyarakat, agar jangan sampai ada manusia dan masyarakat menjadi korban kejahatan atau gangguan kepentingan. Jadi melindungi manusia dan masyarakatnya. masyarakatnya. Kecuali itu ka edah hukum ditujukan kepada kepada sikap lahir pelakunya (manusianya) (manusianya) sebaga i makhluk sosial. Apa yang ada di dalam batinnya tidak disentuh oleh hukum Adapun kaedah hukum itu berasal dari luar diri manusia secara teratur, secara terorganisir dan resmi, seperti dari lembaga legislatif, lembaga yudikatif dan sebagainya. Ruang lingkup kaedah hukum bersifat nasional meliputi teritoir Negara, sedangkan daya kerjanya, kerjanya, kaedah hukum membebani manusia dengan hak dan kewajiban. Jadi (peratturan) hukum adalah perlindungan kepentingan manusia, yang berupa kumpulan kaedah kaedah atau peraturan yang m engatur hubungan manusia dengan manusia lain dan dengan masyarakat atau Negara. Dalam mengatur hubungan manusia a ntara lain dengan membebani manusia dengan hak dan kewajiban. Hak itu memberi kenikmatan atau kebebasan kepada individu individu dalam melaksanakannya. melaksanakannya. Hak dibagi menjadi hak absolut absolut dan hak relatif. Hak absolut adalah hubungan hukum antara subjek hukum dengan benda (objek hukum) yang dilindungi hukum dan mewajibkan orang lain untuk menghormatinya. menghormatinya. Hak absolut b erupa berbuat atau tidak berbuat terhadap suatu benda yang dapat dilaksanakan dan d ipertahankan terhadap siapapun. Hak absolut dibagi lebih lanjut m enjadi hak absolut kebendaan, hak absolut bukan kebendaan dan hak absolut sui generis. Hak relatif adalah hubungan hukum antara subjek hukum dengan dengan subj ek hukum lain dengan perantaraan benda (objek hukum) dan menimbulkan hak dan kewajiban. Hak relatif mengatur hak seseorang untuk menagih a tau menuntut. Kewajiban merupakan pembatasan dan beban dalam melakukan melakukan sesuatu. Dalam mengatur hubungan manusia kaeda kaeda h hukum dapat bersifat mencegah (preventif) atau menindak dengan tegas (represif) ancaman atau gangguan kepentingan itu. Oleh karena hukum itu tujuannya adalah ketertiban ketertiban dan fungsinya f ungsinya adalah melindungi kepentingan kepentingan manusia, maka harus dihayati, dihayati, dilaksanaka n, dijalankan dan ditegakkan. Hukum harus dihayati, disadari bahwa hukum bukan hanya melindungi kepentingan saya saja tetapi juga melindugi kepentingan kepentingan orang lain dan masyarakat. Kesadaran hukum berarti juga, kesadaran b ahwa hukum harus dilaksanakan, dijalankan, ditegakkan tidak boleh dilanggar dan pelanggarnya harus diberi sanksi. Pelaksanaan hukum hukum dapat terjadi secara damai tanpa sengketa atau konflik, tetapi pelaksanaan hukum dapat juga t erjadi dengan paksaan, yaitu apabila terjadi pelanggaran, sengketa sengketa atau konflik, yang berarti bahwa pelaksanaan
hukum terjadi dengan penegakan hukum dengan paksaan, dengan kekuasaan. Ini tidak berarti bahwa hukum adalah kekuasaan. Hukum bukanlah kekuasaan, kekuasaan, tetapi hukum memerlukan kekuasaan untuk dapat dilaksanakannya dilaksanakannya atau menegakannya. menegakannya. Hukum tanpa kekuasaan tidak ada artinya. Kekuasaan yang dapat memaksakan berlakunya hukum adalah polisi, jaksa, hakim. Dari apa yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kesadaran hukum hukum itu ada pada diri seti ap manusia, baik ia itu terpelajar atau bukan, tahu berlakuya berlakuya suatu undang -undang atau tidak. Jadi kesadaran hukum bukan hanya ada pada sarjana hukum saja. Akan tetapi sayangnya kesadaran hukum yang pada dasarnya ada pada setiap manusia itu tidak selalu d isertai dengan kemauan untuk berbuat yang positif, untuk tidak melanggar hukum. Setiap orang tahu (meskipun tidak belajar hukum) bahwa mencuri itu tidak baik, membunuh itu tidak baik, tetapi masih juga mencuri, mencuri, membunuh dan sebagainya. Di dalam hukum hukum diken al suatu asas hukum yang berbunyi bahwa ´ketidak tahuan akan hukum tidak m erupakan alasan pemaaf. Hukum mempunyai sumber hukum. Adapun yang disebut s umber hukum adalah tempat kita dapat menemukan hukumnya. Hukumnya atau kaedah hukumnya terdapat di dalam U ndang-undang, Kebiasaan, Yurisprudensi, Yurisprudensi, atau putusan, traktat atau perjanjian internasional, doktrin dan perilaku atau p erbuatan manusia. Perlu diketahui bahwa sumber hukum mengenal hierarkhi atau kewerdaan, yang berarti bahwa sumber hukum mengenal mengenal tingkat an-tingkatan: ada yang tinggi kedudukannya, ada yang lebih rendah dan yang lebih r endah lagi dan seterusnya. Hierarkhi memungkin terjadinya konflik antara sumber hukum tersebut. Kalau terjadi konflik antara dua sumber hukum maka asasnya adalah bahwa sumber h ukum yang lebih tinggilah yang harus dimenangkan dimenangkan atau didahulukan. Dalam menyelenggarakan menyelenggarakan pemerintahan maka ada tiga lembaga yang mengaturnya, yaitu yaitu lembaga legislatif, eksekutif dan dan yudikatif. Masing -masing mempunyai tugasnya sendiri-sendiri. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa lembaga legislatif bertugas membuat peraturan, lembaga eksekutif yang bertugas melaksanakan peraturan sedangkan lembaga yudikatif yang menyelenggarakan menyelenggarakan penegakan hukum apabila peraturan peraturan -peraturan tadi dilanggar. Semoga uraian ringkas di a tas bermanfaat bagi yang berkepentingan. Acuan Sudikno Mertokusumo, 2005, Mengenal Hukum, Liberty
---oo0oo--Diposkan oleh Prof. Dr. RM. Sudikno Mertokusumo, SH.