Mekanisme toksisitas Dioksin Dioksin dan senyawa organik terklorinasi yang terkait adalah zat-zat racun yang sangat kuat yang dapat menghasilkan berbagai efek negatif pada manusia dan hewan hanya dengan dosis yang sangat rendah saja. Senyawa-senyawa ini akan menetap di lingkungan dan makin tinggi posisi mahluk hidup dalam rantai makanan, makin besar konsentrasi akumulasi senyawa ini. Senyawa ini terkonsentrasi dalam lemak, terutama dalam ASI. Senyawa ini juga terdistribusi di seluruh dunia dan ada di setiap anggota populasi manusia. Dioksin dikenal sebagai penyebab kanker. Jika dioksin berada diudara diuda ra maka akan dapat terhirup oleh manusia dan masuk ke dalam sistem pernafasan. Risiko bagi manusia yang paling besar adalah jika dioksin diterima tetap, walaupun dalam satuan takaran kecil, dan selanjutnya mengendap dalam tubuh manusia. Dioksin menimbulkan kanker, bertindak sebagai pengacau hormon, diteruskan dari ibu ke bayi selama menyusui dan mempengaruhi sistem reproduksi. Dioksin dalam jumlah kecil juga terdapat dalam asap rokok. Belum banyak pula yang menyadari bahwa insinerator atau pembakaran sampah di rumah-rumah sakit merupakan penghasil dioksin yang sangat berbahaya. Dioksin mempunyai struktur kimia yang sangat stabil dan bersifat lipofilik, yaitu tidak mudah larut dalam air tetapi mudah larut di dalam lemak. Karena kestabilan strukturnya ini, maka dioksin sangat berbahaya, sebab tidak mudah rusak atau terurai. Dioksin dapat berada di dalam tanah dan terakumulasi sampai 10-12 tahun. Dioksin bersifat mudah larut dalam lemak sehingga dapat terakumulasi dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Mekanisme transport dioksin dalam sel Dioksin dikenal sebagai penyebab kanker. Berinteraksi secara langsung dengan DNA melalui mekanisme berbasis reseptor. Proses interaksi melalui mekanisme mekanisme berbasis resptor dapat dijelaskan sebagai berikut, setelah masuk ke dalam tubuh melalui selaput sel, dioksin bersatu dengan protein dasar reseptor. Maka dioksin pun diizinkan masuk ke dalam inti sel. Di sini ia berinteraksi dengan DNA dan menyerang gen yang mengontrol banyak reaksi biokimia seperti sintesa dan metabolisme hormon, enzim, maupun faktor pertumbuhan, sehingga bisa menimbulkan dampak dari kelainan janin sampai kanker. Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana dioksin masuk ke dalam sel dan akan menyerang DNA yang selanjutnya mempengaruhi reaksi metabolisme dalam sel.
http://www.helsinki.fi/science/dentenv/dioxin Dioksin merupakan salah satu Hormon disruptors (zat yang menyebabkan kerusakan hormon). Hormon sangat penting untuk bekerjanya sejumlah proses biologis tubuh, yaitu berperan sebagai pembawa pesan diantara sel atau organ. Sebagai contoh, hormon estrogen, progesteron dan testosteron, berperan penting untuk pertumbuha n organ reproduksi, hormon tiroid berperan penting dalam pertumbuhan otak, dan hormon insulin dalam pengaturan jumlah gula dalam darah. Hormon bekerja sebagai pembawa pesan untuk gen di dalam sel tubuh. Jika sistem hormon bekerja dengan baik maka pesan yang dibawanya pun akan tepat. Tapi jika ada yang mengganggu sistem hormon, maka pesan yang dibawanya dapat salah, atau bahkan pesannya tidak terbawa. Setiap hormon untuk dapat bekerja harus berikatan dengan penerimanya/reseptor khusus sejenis protein. Reseptor khusus masing-masing jenis hormon berbeda antara hormon yang satu dengan yang lain, seperti lubang kunci dan anak kuncinya. Setelah berikatan, maka barulah hormon dapat bekerja membawa pesan untuk gen dalam sel tubuh. Beberapa zat kimia hasil industri dapat bekerja sebagai pengganggu sistem hormon ( hormone disruptors ). Caranya pun dapat bermacam-macam, ada yang terlibat dalam interaksi dengan
reseptor, ada yang terlibat dalam produksi atau eliminasi/pengurangan jumlah hormon dan reseptor, yang kesemuanya berpengaruh terhadap pesan hormonyang dibutuhkan untuk menghasilkan pertumbuhan yang normal. Dioxin dalam kondisi tertentu menghambat hormon untuk berikatan dengan reseptornya, dimana hambatan tersebut dapat lebih lemah atau lebih kuat daripada hormon aslinya sehingga dapat meningkatkan atau menurunkan efek terhadap gen yang ada di dalam sel, contohnya: penghambatan kerja estrogen dan anti-estrogen oleh dioxin. http://thorik.staff.uii.ac.id/2009/08/23/dioksin-senyawa-b3-penyebab-kanker/ www.essentialaction.org/waste/kit/indonesian/alertID.pdf http://www.helsinki.fi/science/dentenv/dioxin http://bettaplus.com/zat+pengacau+hormon