Kelainan bercak putih pada kulit merupakan penurunan dari melanin atau tidak adanya produksi melanin dari melanosit. Secara garis besar, kelainan bercak putih pada kulit di bagi menjadi dua yaitu absennya atau menurunnya jumlah melanosit. Tidak ada atau penurunan produksi melanin, tapi normal jumlah melanosit. Keadaan lain seperti penambahan zat inhibitor enzim tirosinase juga dapat menurunkan produksi melanin. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi melanin sehingga menyebabkan perubahan warna kulit secara umum. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Trauma 2. Inflamasi 3. Kondisi fisiologis yang buruk 4. Autoimunitas 5. Neurohormonal 6. Infeksi mikroorganisme 7. Faktor lingkungan (misalnya salah pemakaian kosmetik)
Berbagai kondisi di atas dapat memicu terjadinya hipopigmentasi. Mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi dua proses. Pertama, adanya faktor pemicu akan penginhibisi kerja enzim tirosinase. Dimana enzim tirosinase ini berperan penting dalam sintesis melanin sel melanosit. Keadaan ini kemudian akan menurunkan produksi melanin sehingga jumlah
melanin yang disintesis oleh sel melanosit akan menurun. Akibatnya, pada kulit akan terlihat sebagai bercak yang berwarna lebih putih dari kondisi nomal. Mekanisme kedua terjadinya hipopigmentasi adalah adanya faktor pemicu lainnya, terutama mikroorganisme superficial yang menutupi permukaan kulit akan menghambat masuknya sinar matahari ke bagian kulit lebih dalam. Sinar matahari berperan dalam pengaktifan enzim tirosinase, maka apabila terjadi hambatan pancaran matahari ke kulit, enzim tirosinase tetap dalam keadaan inaktif sehingga proses melanogenesis tidak berlangsung.
Referensi
Tabri, Farida. 2016. Tata Laksana Bercak Putih pada Kulit Anak . Makassar: Al Hayaatun Mufidah