MEKANISME ABSORPSI OBAT MELALUI DIFUSI PASIF
DISUSUN OLEH: REZKY APRHODYTA D. M. N111 13 312
Diajukan !"a#ai $u#a %&'$& (&)i& *a)a+ 'an#kaian +a$aku)ia, BIOFARMASETIKA S!+!$!' Ak,i' 2-1/2-10
PRORAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 1
2-10 KATA PENANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Esa, oleh karena perlindungan dan kasih karunia-Nya sehingga penyusun dap dapat
meny me nyel eles esai aik kan
Mak Makalah alah
Biof Biofar arma mase seti tik ka
yang yang
berj berjud udul ul
Mekanisme !bsorpsi "bat Melalui #ifusi Pasif$ ini dengan baik% Maka Makala lah h ini ini disu disusu sun n dala dalam m rang rangka ka me meme menu nuhi hi rang rangka kaia ian n mata matak kuliah uliah Biof Biofar arma mase seti tika ka &eme &emest ster er !khi !khirr '(1)* '(1)*'( '(1+ 1+%% Penyus enyusun un menyadari menyadari baha tanpa bantuan dari banyak pihak, pihak, tidaklah tidaklah mungkin maka makala lah h ini ini dapa dapatt dise diseles lesaik aikan an se sesu suai ai deng dengan an akt aktu u yang yang telah telah ditentukan, ditentukan, oleh sebab itu penyusun penyusun menguapkan menguapkan terima kasih kasih yang se sebes besar ar-be -besa sarn rnya ya kepa kepada da se selu luru ruh h piha pihak k yang yang tela telah h membe memberi rika kan n bantuan dalam penyusunan makalah ini% #emi kesempurnaan makalah ini, penyusun dengan senang hari mene me neri rima ma krit kritik ik dan dan sa sara ran n yang yang bers bersif ifat at me memb mban angu gun% n% &emo &emoga ga maka makala lah h ini ini dapa dapatt berm berman anfa faat at bagi bagi kita kita se semu mua, a, teru teruta tama ma bagi bagi penyusun sebagai penyusun makalah ini%
Makassar, 1. Maret '(1+
'
/e0ky !prhodyta #% M%
DAFTAR ISI
KATA PENANTAR%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%i DAFTAR ISI%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%ii BAB I PENDAHULUAN%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 1 I.1 LATAR BELAKAN%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%1 I.2 RUMUSAN MASALAH%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%' I.3 TUUAN%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%' BAB II KAIAN PUSTAKA%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% II.1 ABSORPSI%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% II.2 SIFAT MEMBRAN%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%) II.3 TRANSPOR OBAT MELE4ATI MEMBRAN BIOLOIS%%%%%%2 II. DIFUSI PASIF%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%1(
II.0 FAKTOR5FAKTOR YAN MEMENARUHI ABSORPSI PASIF OBAT%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 1' BAB IIIPENUTUP%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 12 III.1 KESIMPULAN%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%12 DAFTAR PUSTAKA%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%13
BAB I PENDAHULUAN
I.1
La$a' B!)akan#
Membran plasma tersusun atas lipid ganda dengan rantai hidrokarbon menghadap ke bagian dalam lapisan ganda untuk membentuk fase hidrofobik kontinu dan gugus hoidro4lik menghadap keluar% Protein-protein membran yang tertempel pada lapisan ganda bertindak sebagai reseptor, saluran ion, dan penghantar jalur-jalur sinyal elektrik dan kimia5 banyak dari protein ini merupakan targettarget dari obat-obatan% Membran sel relatif permeabel terhadap air dan aliran air yang besar dapat membaa serta molekul obat berukuran keil 67 '(( #a8% Membran plasma merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati% &etiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolismenya% #i tubuh manusia, obat harus )
menembus saar 6barrier8 sel di berbagai jaringan% 9mumnya obat melintasi lapisan sel ini dengan menembusnya, bukan dengan meleati elah antar sel% Peristia ini dikenal dengan transpor lintas membran% Banyaknya
molekul
yang
masuk
dan
keluar
membran
menyebabkan teriptanya transpor lintas membran% Transpor lintas membran digolongkan menjadi dua ara, yaitu dengan difusi pasif untuk
molekul-molekul
mekanisme
khusus
yang mampu
dan
transpor
melalui
aktif
membran
tanpa
molekul
yang
untuk
membutuhkan mekanisme khusus% 9mumnya absorbsi dan distribusi obat terjadi seara difusi pasif% Mula-mula obat harus berada dalam larutan air pada permukaan membran sel kemudian molekul obat akan melintasi membran dengan melarut dalam lemak membran% Pada proses ini obat bergerak dari sisi yang kadarnya lebih tinggi ke sisi lain yang memiliki kadar lebih rendah% &etelah taraf mantap diapai, kadar obat bentuk non ion kedua sisi membran akan sama%
I.2
Ru+uan Maa)a,
!dapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini yaitu: 1% !pa yang dimaksud dengan absorpsi; '% Bagaimana sifat membran pada sel; % Bagaimana proses transpor obat melintasi membran biologis; )% !pa yang dimaksud dengan difusi pasif; +% !pa saja faktor yang memengaruhi difusi pasif obat; +
I.3
Tujuan
Tujuan yang ingin diapai dalam pembuatan makalah ini yaitu: 1% Mengetahui apa yang dimaksud dengan absorpsi% '% Mengetahui sifat membran pada sel% % Mengetahui proses transpor obat melintasi membran biologis% )% Mengetahui proses difusi pasif% +% Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi proses difusi pasif obat%
BAB II KAIAN PUSTAKA
II.1
A"&'%i
!bsorpsi adalah pergerakan partikel-partikel obat dari saluran gastrointestinal ke dalam airan tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif, atau pinositosis%
ika sebagian dari =ili ini berkurang karena pengangkatan sebagian dari usus halus, maka absorpsi juga berkurang% "bat-obat yang mempunyai dasar protein, seperti insulin dan hormon pertumbuhan, dirusak di dalam usus halus 2
oleh en0im-en0im penernaan% !bsorpsi pasif umumnya terjadi melalui difusi 6pergerakan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah8% #engan proses difusi, obat tidak memerlukan energi untuk menembus membran% !bsorpsi aktif membutuhkan karier 6pembaa8 untuk bergerak melaan perbedaan konsentrasi% &ebuah en0im atau protein dapat membaa obat-obat menembus membran% Pinositosis berarti membaa obat menembus membran dengan proses menelan%
?ambar 1% Tiga proses utama dalam absorpsi obat melalui membran gastrointestinal5 yaitu absorpsi pasif, absorpsi aktif, dan pinositosis%
Membran gastrointestinal terutama terdiri dari lipid 6lemak8 dan protein, sehingga obat-obat yang larut dalam lemak epat menembus membran
gastrointestinal%
"bat-obat
yang
larut
dalam
air
membutuhkan karier, baik berupa en0im maupun protein, untuk melalui membran% Partikel-partikel besar menembus membran jika telah menjadi tidak bermuatan 6 nonionized, tidak bermuatan positif atau negatif8% "bat-obat asam lemah, seperti aspirin, menjadi kurang bermuatan di dalam lambung, dan aspirin meleati lambung dengan mudah dan epat% !sam hidroklorida merusak beberapa obat, seperti
@
penisilin ?5 oleh karena itu, penisilin oral diperlukan dalam dosis besar karena sebagian hilang akibat airan lambung%
II.2
Si(a$ +!+"'an
/intangan atau saar yang dihadapi 0at aktif sebelum menapai titik-tangkap atau sebelum mengalami perubahan atau peniadaan, tampaknya berbeda untuk setiap 0at aktif% &aar tersebut dapat merupakan sejumlah lapisan sel 6misalnya kulit8, atau hanya satu sel basal 6epitel usus halus8, ataupun bahkan yang berukuran lebih keil dari sel itu sendiri 6membran antar sel atau pembatas organ intraseluler seperti inti atau mitokondria8% Namun sesungguhnya perbedaan tersebut merupakan satu kesatuan struktur yang sama pada semua membran baik pada manusia, hean ataupun tanaman%
sebagai
gabungan molekul penyusun membran telah mengalami banyak perubahan sejak "=erton 61.('8 menemukan adanya membran lipida essensial% Penelitian #a=son dan #anielli 61.2-1.)8 serta &tein dan 3
#anielli lipida protein sebagai model membran% Model membran tersebut terdiri atas dua basal lipida monomolekuler 6terutama terdiri atas fosfolipida, tetapi juga kolesterol8 yang kutub hidrofobnya menghadap ke bagian dalam, dan kutub hidro4lnya merupakan basal protein berada di fase berair% Telah diketahui pula baha baha susunan molekuler tersebut adalah sekitar @+ !ngstrom, membentuk gambaran tiga dimensi asimetrik yang diperoleh dengan mikroskop elektron% #ua kutub hidro4l mengandung protein dan ujung fosfolipida yang pilar 6salah satu diantaranya yang berada pada permukaan luar mempunyai lapisan protein globuler8 mengelilingi daerah pusat hidrofob% Tetapi tampaknya susunan statis tersebut bukan merupakan protein dan lipida dalam membran seluler yang hidup% Model berlapis tersebut relatif dapat diterapkan lebih baik, dihasilkan dari penelitian baru 6&imposium 1.@'8 dan merupakan konsep nidek mosaik air$% #alam konsep mosaik air, matriks membran terdiri atas ' lapisan lipida protein globuler yang tidak berkesinambungan dan saling menyesuaikan, menurut susunan yang teratur atau tidak teratur% ?ugusan polarnya terletak pada permukaan membran yang kontak dengan airan intra atau ekstraseluler, sedangkan gugus non polar menghadap ke arah dalam% Pori-pori yang tampak pada sumbu urtama protein globuler tebalnya 3+ A.
II.3
T'an%&' O"a$ M!)!6a$i M!+"'an Bi&)i
.
"bat yang masuk ke dalam tubuh melalui berbagai ara pemberian umumnya mengalami berbagai ara pemberian umumnya mengalami absorpsi, distribusi, dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja dan menimbulkan efek%
umumnya larut baik dalam lemak sehingga mudah berdifusi melintasi membran% &edangkan bentuk ion sukar melintasi membran karena sukar larut dalam lemak% Pada taraf mantap kadar obat dalam bentuki non-ion saja yang sama dikedua sisi membran, sedangkan kadar obat bentuk ion tergantung dari perbedaan pD di kedua membran% Membran sel merupakan membran semi permiabel, yang artinya hanya dapat dirembesi air dan molekul-molekul keil% !ir berdifusi atau mengalir melalui kanal hidro4lik pada membran akibat perbedaan tekanan hidrostatik maupun tekan osmoti% Bersama aliran air akan terbaa 0at-0at terlarut bukan ion yang berat molekulnya kurang dari 1((-'((%
Meskipun berat atomnya keil, ion anorganik ukurannya
membesar karena mengikat air sehingga tidak dapat meleati kanal hidro4lik bersama air% Transpor obat melintasi endotel kapiler terutama melalui elahelah antar sel, keuali di sumsum syaraf pusat% Celah antar sel endokapiler demikian besarnya sehingga dapat meloloskan semua molekul yang berat molekulnya kurang dari 2.%((( 6BM albumin8, yaitu semua obat bebas termasuk yang tidak larut dalam lemak dan bentuk ion sekalipun% Proses ini berperan dalam proses absorpsi obat setelah pemberian parenteral dan dalam 4ltrasi leat membran glomerulus di ginjal% Mekanisme lintas membran berkaitan dengan peristia absorpsi, meliputi mekanisme pasif dan aktif, yaitu: 1% #ifusi pasif melalui pori
&emua senyaa yang berukuran ukup keil dan larut dalam air dapat meleati kanal membran% &ebagian besar membran 11
6membran seluler epitel usus halus dan lain-lain8 berukuran keil yaitu )-@ A dan hanya dapat dilalui oleh senyaa dengan bobot molekul yang keil yaitu lebih keil dari 1+( untuk senyaa yang bulat, atau lebih keil dari )(( jika senyaanya terdiri atas rantai panjang% '% #ifusi pasif dengan ara melarut pada lemak penyusun membran #ifusi pasif menyangkut senyaa yang larut dalam komponen penyusun membran% Penembusan terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi atau elektrokimia tanpa memerlukan energi, sehingga menapai keseimbangan pada kedua sisi membran% aktu yang diperlukan untuk menapai keseimbangan tersebut mengikuti hukum difusi Fik%
suatu
molekul
merupakan
ara
pelintasan
transmembran yang sangat berbeda dengan difusi pasif% Pada transpor aktif diperlukan adanya pembaa% Pembaa ini dengan molekul obat dapat membentuk kompleks pada permukaan membran%
rendah% Transpor dari satu sisi membran ke sisi membran yang lain dapat terjadi dengan mekanisme perbedaan konsentrasi% Tranpor ini memerlukan energi yang diperoleh dari hidrolisis adenosin trifosfat 6!TP8 dibaah pengaruh suatu !TP-ase% )% #ifusi terfasilitasi #ifusi ini merupakan ara perlintasan membran yang memerlukan suatu pembaa dengan karakteristik tertentu 6kejenuhan, spesi4k dan kompetitif8% Pembaa tersebut bertanggung jaab terhadap transpor aktif, tetapi pada transpor ini perlintasan terjadi akibat gradien konsentrasi dan tanpa pembebasan energi% +% Pinositosis Pinositosis merupakan suatu proses perlintasan membran oleh molekul-molekul besar dan terutama oleh molekul yang tidak larut% Perlintasan terjadi dengan pembentukan =esikula 6bintil8 yang meleati membran% 2% Transpor oleh pasangan ion Transpor oleh pasangan ion adalah suatu ara perlintasan membran dari suatu senyaa yang sangat mudah terionkan pada pD 4siologik% Perlintasan terjadi dengan pembentukan kompleks yang netral 6pasangan ion8 dengan senyaa endogen seperti musin, dengan demikian memungkinkan terjadinya difusi
pasif kompleks
tersebut melalui membran%
1
?ambar '% !bsorpsi obat melalui saluran gastrointestinal%
II.
Di(ui Pai(
#ifusi dide4nisikan sebagai suatu proses perpindahan massa molekul suatu 0at yang dibaa oleh gerakan molekular seara aak dan berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui suatu batas, misalnya suatu membran polimer, merupakan suatu ara yang mudah untuk menyelidiki proses difusi% #ifusi pasif adalah proses perpindahan obat atau senyaa dari kompartemen yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, yang merupakan mekanisme transpor sebagian besar obat% Tenaga penggerak difusi pasif dari suatu obat adalah perbedaan konsentrasi yang meleati suatu membran yang memisahkan dua 1)
kompartemen tubuh yaitu obat tersebut bergerak dari suatu bagian yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang rendah% #ifusi pasif tidak menggunakan suatu karier, tidak ada titik jenuh dan kurang menunjukkan spesi4tas struktural% &ebagian besar obat-obat masuk kedalam tubuh dengan mekanisme ini% "bat-obat yang larut dalam lemak mudah bergerak menembus kebanyakan membran-membran biologi , sedangkan obat-obat yang larut dalam air menembus membran sel melalui saluran aGua% 9mumnya absorbsi dan distribusi obat terjadi seara difusi pasif% Mula- mula obat berada dalam larutan air pada permukaan membran sel, kemudian molekul obat akan melintasi membran dalam melarut dalam lemak membran% Pada proses ini obat bergerak dari sisi yang kadarnya lebih tinggi ke sisi lain% &etelah taraf mantap 6steady state8 diapai kadar obat bentuk non-ion kedua sisi membran akan sama% #alam
mengambil
0at-0at
nutrisi
yang
penting
dan
mengeluarkan 0at-0at yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis akti=itas, dan salah satunya adalah difusi% !da dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus% #ifusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hidrofobik atau tidak berpolar*berkutub% Molekul dapat langsung
berdifusi
ke
dalam membran
plasma yang
terbuat
dari fosfolipid% #ifusi seperti ini tidak memerlukan energi atau !TP 6!denosin Trifosfat8% #ifusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hidro4lik atau berpolar dan ion% #ifusi seperti ini 1+
memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikelpartikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel% Dal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat meleati membran plasma dengan mudah% Protein-protein yang turut ampur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesi4k partikel% !da beberapa faktor yang memengaruhi keepatan difusi, yaitu: 1% 9kuran partikel% &emakin keil ukuran partikel, semakin epat
partikel itu akan bergerak, sehingga keepatan difusi semakin tinggi% '%
keepatan difusi% % Huas suatu area% &emakin besar luas area, semakin epat
keepatan difusinya% )% >arak% &emakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
keepatan difusinya% +% &uhu% &emakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk
bergerak dengan lebih epat% Maka, semakin epat pula keepatan difusinya% #ifusi obat berbanding lurus dengan konsentrasi obat, koe4sien difusi, =iskositas dan ketebalan membran% #i samping itu difusi pasif dipengaruhi oleh koe4sien partisi, yaitu semakin besar koe4sien partisi maka semakin epat difusi obat% Contoh obat yang mekanisme transpornya menggunakan difusi pasif adalah =itamin B1', elektrolit organik lemah 6asam, basa8, nonelektrolit organik, glikosida jantung% 12
II.0
Fak$&'5Fak$&' 7an# M!+!n#a'u,i A"&'%i Pai( O"a$
#ifusi pasif menyangkut senyaa yang dapat larut dalam komponen penyususun membran%
metabolisme%
#ilihat
seara
kuantitatif,
difusi
pada
pengambilan bahan ke dalam organisme terjadi terutama melalui matriks lipid%
tanpa
memerlukan
energi,
sehingga
menapai
keseimbangan dikedua sisi membran% aktu yang diperlukan untuk menapai keseimbangan tersebut mengikuti hukum Fik: dC/dt = K(C GIT – Cblood )
di mana < merupakan koe4sien permeabilitas spesi4k yang dirumuskan sebagai K=
Km / fAD h
Bila molekul semakin larut-lemak, maka koe4sien partisinya semakin besar dan difusi transmembran terjadi lebih mudah% Tidak boleh dilupakan baha organisme terdiri dari fase lemak dan air,
1@
sehingga bila koe4sien partisi sangat tinggi ataupun sangat rendah maka hal tersebut merupakan hambatan pada proses difusi 0at aktif%
?ambar % !bsorpsi obat menurut hukum difusi Fik% ?IT, saluran gastrointestinal5 dC*dt, laju absorpsi5 < m*f , koe4sien partisi obat antara membran 6lipid8 dan airan ?IT 6air85 !, luas permukaan membran5 #, koe4sien difusi obat5 h, ketebalan membran5 C ?IT, konsentrasi obat dalam airan ?IT5 C B, konsentrasi obat dalam darah pada membran5 C?IT J CB, gradien konsentrasi antarmembran5 <, koe4sien permeabilitas%
ika ukuran molekul tidak dapat melalui kanal-kanal membran, maka polaritas yang kuat
dari
bentuk
terionkan
akan
menghambat
proses
difusi
transmembran% Danya fraksi zat aktif yang tak terionkan dan larut dalam lemak yang dapat melalui membran dengan ara difusi pasif% 9ntuk obat yang 0at aktifnya merupakan garam dari asam kuat atau basa kuat, derajat ionisasi berperan pada hambatan difusi transmembran% &ebaliknya untuk elektrolit lemah berupa garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah yang sedikit terionisasi, maka difusi melintasi membran tergantung kelarutan bentuk tak 13
terionkan di dalam lemak, jumlah bentuk yang tak terionkan 6satusatunya yang berpengaruh pada konsentrasi8, serta derajat ionisasi molekul% Interrelasi antara parameter pD, p
1% Tetapan disosiasi dari senyaa atau p
α 1 −α α 1 −α
Pada setiap molekul tertentu, perjalan lintas-membran sangat berbeda oada setiap daerah saluran pernernaan, karena pD saluran erna beragam antara 1-,+ untuk lambung, +-2 untuk duodenum dan 3 pada ileum% Penyerapan efektif terutama terjadi pada bentuk yang tak terionkan yaitu 0at aktif bersifat asam lemah pada lambung, sedangkan difusi basa lemah di lambung akan berkurang, namun penyerapannya didalam usus halus menjadi sangat berarti karena bentuk tak terionkan yang larut-lemak terdapat dalam jumlah yang banyak%
1.
Terori ini seara nyata diterapkan dalam penyerapan 0at aktif lainnya, yaitu pada penetrasi 0at aktif ke dalam tubuh, juga pada fase kinetik selanjutnya% #emikian pula pada pengobatan dengan obat-obat yang berbahaya, yang dapat melepaskan 0at aktif dari tempat 4ksasinya di jaringan dan peniadaannya% &etelah molekul obat berhasil menembus membran barulah molekul
tersebut
mengalami
fase
pengabsorpsian
dan
akan
disampaikan ke reseptor melalui sistem sirkulasi dan menapai target reseptor yang dipengaruhi oleh aliran darah dan konsentrasi jumlah darah di reseptor tersebut% #istribusi obat di darah, organ, dan sel tergantung dosis dan rute pemberian, lipid sol!bility obat, kemampuan berikatan dari protein plasma dan jumlah aliran darah ke organ dan sel%
peristia
detoksikasi%
Biotransformasi
berlangsung
terutama di hati, saluran penernaan, plasma dan mukosa intestinal%
'(
BAB III PENUTUP
III.1
K!i+%u)an
"bat melintasi lapisan sel dengan ara menembusnya, bukan dengan meleati elah antar sel% Peristia ini dikenal dengan transpor lintas membran% Mekanisme lintas membran berkaitan dengan peristia absorpsi, meliputi mekanisme pasif dan aktif, antara lain: 1% '% % )% +% 2%
#ifusi pasif melalui pori #ifusi pasif dengan ara melarut pada lemak penyusun membran Transpor aktif #ifusi terfasilitasi Pinositosis Transpor oleh pasangan ion #ifusi pasif adalah proses perpindahan obat atau senyaa dari
kompartemen yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, yang merupakan mekanisme transpor sebagian besar obat% Tenaga penggerak difusi pasif dari suatu obat adalah perbedaan konsentrasi yang meleati suatu membran yang memisahkan dua kompartemen tubuh yaitu obat tersebut bergerak dari suatu bagian yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang rendah% #ifusi pasif tidak menggunakan suatu karier, tidak ada titik jenuh dan kurang menunjukkan spesi4tas struktural% !da beberapa faktor yang memengaruhi keepatan difusi, yaitu: '1
1% 9kuran partikel% &emakin keil ukuran partikel, semakin epat partikel itu akan bergerak, sehingga keepatan difusi semakin tinggi% '% arak% &emakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat keepatan difusinya% +% &uhu% &emakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih epat% Maka, semakin epat pula keepatan difusinya% #ifusi obat berbanding lurus dengan konsentrasi obat, koe4sien difusi, =iskositas dan ketebalan membran% #i samping itu difusi pasif dipengaruhi oleh koe4sien partisi, yaitu semakin besar koe4sien partisi maka semakin epat difusi obat% &etelah molekul obat berhasil menembus membran barulah molekul
tersebut
mengalami
fase
pengabsorpsian
dan
akan
disampaikan ke reseptor melalui sistem sirkulasi dan menapai target reseptor yang dipengaruhi oleh aliran darah dan konsentrasi jumlah darah di reseptor tersebut% #istribusi obat di darah, organ, dan sel tergantung dosis dan rute pemberian, lipid sol!bility obat, kemampuan berikatan dari protein plasma dan jumlah aliran darah ke organ dan sel%
lebih lanar diekskresikan melalui ginjal, jadi reaksi biotransformasi merupakan
peristia
detoksikasi%
Biotransformasi
berlangsung
terutama di hati, saluran penernaan, plasma dan mukosa intestinal%
DAFTAR PUSTAKA 1. oye H%, E=elyn /% Dayes% 1..2% "ar#akologi$ %endekaran %roses Ke&era'atan >akarta: E?C% '% ?oodman dan ?ilman% '(11% an!al "ar#akologi dan Tera&i%
>akarta: E?C% % Myek Mary >% 1..@% "ar#akologi *lasan +erga#bar % Hippinott, Philadelphia 9&!% )% Tanu, Ian% 1..+% "ar#akologi dan Tera&i edisi IL% >akarta: Bagian Farmakologi Fakultas
,iste#
%engantaran .bat %ele&asan Terkendali% Bandung: Penerbit ITB% 8. Martine0, Marilyn N% dan ?ordon H% !midon% ecanistic &&roac to *nderstanding te "actors 0ecting Dr!g bsor&tion$ 1e2ie' of "!nda#entals 3o!rnal of Clinical %ar#acology 45546474$8459 87
9. >ambhekar, &%&% Breen, P%>% '((.%
+asic %ar#acokinetics%
Pharmaeutial Press%
'