C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Budidaya Tanaman Perkebunan Tahunan Kelapa Sawit PT. Sandika Darma Abadi UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
A. Tahap Pra Konstruksi 1. Pembebasan Persepsi masyarakat Lahan (Perolehan dan Pembelian Lahan)
2. Penerimaan - Peningkatan Petani Plasma pendapatan masyarakat - Sikap dan persepsi positif masyarakat
3. Penerimaan Tenaga Kerja
- Peningkatan Kesempatan bekerja - Kesejahteraan masyarakat
4. Mobilisasi Peralatan
- Penurunan kualitas udara
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Hilangnya areal pertanian - Selalu melaksanakan pangan yang produktif komunikasi timbal balik terhadap masyarakat dengan sistemsosialisasi - Melakukan sosialisasi mengenaibatas-batas tanah/lahan yang akan dibebaskan - Melibatkan pemerintah desa/kecamatansetempat dan instansi terkait (Dinas Pertanahan Kabupaten Kutai Kartanegara) dalam proses pembebasan lahan - Membuat kesepakatan nilai kompensasi/ganti rugi antara PT. SDA dengan masyarakat pemegang hak lahan Jumlah penduduk desa - Memberikan kesempatan yang menjadi mitra kerja bagi petani plasma plasma untuk turut bekerja mengelola kebun plasma - Memberikan arahan dan pengawasan teknis pembangunan perkebunan kelapa sawit
Tenaga kerja yang - Memberikan informasi terserap pada saat tentang peluang kerja secara konstruksi adalah transparan kepada sebanyak ±100 orang. masyarakat dan aparat desa Proses penerimaan di sekitar proyek. tenaga kerja konstruksi - Membayar upah sesuai akan diutamakan bagi dengan ketentuan upah masyarakatsekitar minimum provinsi (UMP) yang berlaku di Kabupaten Kutai Kartanegara. - Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Kartanegara. Limbah yang dihasilkan - Mengatur kecepatan dari kegiatan mobilisasi kendaraan pada saat peralatan yaitu melintasi jalan umum dan - Debu : sekitar lokasi proyek 260 ug/Nm3 - Melakukan kegiatan mobilisasi peralatan pada saat malam hari yaitu pada waktu masyarakat sedang istirahat/tidur
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Selama kegiatan pembebasan lahan
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
- Melakukan pengamatan langsung di lapangan - Wawancara mendalam dengan masyarakat,tokohmasyarakat dan pemuda - Pengambilan data sekunder
Desa sekitar lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung
Pemantauan dilakukan selama kegiatan penerimaan petani plasma, konstruksi dan operasi
Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Selama penerimaan petani plasma, konstruksi dan operasi
- Melakukan pengamatan langsung di lapangan - Wawancara mendalam dengan masyarakat,tokohmasyarakat dan pemuda - Pengambilan data sekunder
Desa sekitar lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Desa yang terdekat lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
Selama kegiatan penerimaan tenaga kerja berlangsung
- Wawancara mendalam dengan aparat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat. - Melalui pengolahan data sekunder terkait dengan penerimaan tenaga kerja dan kesempatan kerja -
Desa yang terdekat lokasi proyek yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
- Pengamatan langsung - Pengambilan sampel menggunakan dust collector - Mengawasi dan memonitor pembersihan jalan.
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui
Sekitar lokasi proyek Selama kegiatan mobilisasi dan jalan umum yang peralatan dilalui
56
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Adm. Pertanahan Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi b. Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Kukar - Disperindagkop Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar Pemantauan a. Instansi Pelaksana : lingkungan - PT. SDA dilakukan setiap 6 b.Instansi b. Instansi Pengawas : (enam) bulan sekali - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Dinas Sosial Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Pemantauan a. Instansi Pelaksana : dilakukan selama - PT. SDA kegiatan mobilasasi b.Instansi b. Instansi Pengawas : peralatan - BLHD Kab. Kukar berlangsung - Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kab. Kukar - Dinas Perhubungan Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
- Gangguan lalu lintas darat
Terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan umum yang dilalui kendaraan pengangkut peralatan (tronton)
- Sikap dan persepsi negatif masyarakat
Jalan umum yang sering digunakan oleh masyarakat mengalami kerusakan sebesar 50% atau dikategorikan rusak sedang hingga berat
B. Tahap Konstruksi 1. Pembibitan - Limbah padat
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - Melakukan penyemprotan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengerjaan fisik sehingga penyebaran debu partikulat dapat dilokalisir - Membersihkan jalan yang dilalui dari tanah yang melekat pada jalan yang berpotensi menimbulkan debu akibat aktivitas kendaraan (truck) keluar masuk dari lokasi proyek - Melakukan kegiatan mobilisasi peralatan pada saat malam hari yaitu pada waktu masyarakat sedang istirahat/tidur - Membatasi jumlah kendaraan pengangkut peralatan dan material dengan cara memberi interval waktu sekitar 30 menit s/d 1 jam antar kendaraan. - Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas dalam mobilisasi peralatan - Tidak melakukan mobilisasi peralatan pada saat musim hujan atau hari hujan - Melakukan pengerasan jalan dengan menambahkan batuan halus dipermukaan jalan yang sering digunakan oleh masyarakat - Segera memperbaiki jalan yang rusak akibat mobilisasi peralatan
Limbah yang dihasilkan - Persebaran partikulat debu dari kegiatan mobilisasi dan meningkatnya emisi gas peralatan yaitu buang - Debu : 3 235 ug/Nm
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Sekitar lokasi proyek Selama kegiatan mobilisasi dan jalan umum yang peralatan dilalui
- Mengawasi dan memonitor jarak dan waktu antar kendaraan pengangkut peralatan dan material - Memberi rambu-rambu lalu lintas di jalan umum dan jalan sekitar lokasi proyek - Bekerja sama dengan dinas perhubungan dalam pelaksanaan mobilisasi peralatan
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui
Pemantauan a. Instansi Pelaksana : dilakukan selama - PT. SDA kegiatan mobilasasi b.Instansi Pengawas : peralatan - BLHD Kab. Kukar berlangsung - Polisi Lalu Lintas Sek. Muara Jawa - Dinas Perhubungan Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Sekitar lokasi proyek Selama kegiatan mobilisasi dan jalan umum yang peralatan dilalui
- Pengamatan langsung - Mengawasi dan memonitor titik-titik rawan kerusakan jalan.
Sekitar lokasi proyek dan jalan umum yang dilalui dan badan jalan yang mengalami kerusakan
Pemantauan a. Instansi Pelaksana : dilakukan selama - PT. SDA kegiatan mobilasasi b.Instansi Pengawas : peralatan - BLHD Kab. Kukar berlangsung - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Lokasi pembibitan
Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
- Monitoring perawatan Lokasi pembibitan kendaraan - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat Melakukan pengukuran dengan Lokasi pembibitan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat
Pemantauan a. Instansi Pelaksana : dilakukan selama - PT. SDA kegiatan mobilasasi b.Instansi Pengawas : peralatan - BLHD Kab. Kukar berlangsung c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Memantau laju sedimentasi, Lokasi pembibitan agar tindakan konservasi tanah dan air benar-benar dilakukan.
Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembukaan
- Peningkatan intensitas kebisingan
Tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu 75 dB (A) Kep. Men LH No. 48/1996
Melakukan perawatan Lokasi pembibitan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
- Peningkatan aliran permukaan
Peningkatan debit di - Melakukan upaya konservasi Lokasi pembibitan badan air penerima pada saat kegiatan disekitar lokasi kegiatan pembersihan lahan terutama
Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan 57
Pemantauan dilakukan selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
- Limbah padat
2. Pembangunan jaringan jalan kebun dan saluran drainase
3. Penyiapan Lahan tanam a. Pembersihan lahan
- Limbah gas
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
pada saat curah hujan tinggi hingga menyebabkan genangan air di badan jalan.
pada daerah dengan kelas kelerengan landai dan agak curam dengan membuat teras pada garis kontur. - Menanam tanaman penutup tanah (cover crop) jenis legum. - Membuat saluran pemotong air pada sisi dalam teras.
- Kadar TSS : 100 mg/l - Kadar BOD : 45 mg/l - Kadar COD : 85 mg/l
- Menggunakan sumber air Lokasi pembibitann bersih - Mengatur penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida)
Limbah gas yang - Pemilihan sistem, metode dan dihasilkan setiap jamnya teknologi pembukaan lahan yaitu yang diperkirakan dapat -CO : meminimalkantimbulnya 3 30.100ug/Nm debu. -NO2 : - Penggunaan masker anti 405 ug/Nm3 debu secara kontinu bagi -HC : pekerja, atau pada aktifitas 55 ug/Nm3 yang berdekatan dengan sumber pencemar. - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan - Peningkatan Tingkat kebisingan yang Melakukan perawatan intensitas kebisingan dihasilkan yaitu 78 dB kendaraan secara berkala (A) terutama pada mesin dan Kep. Men LH No. 48/1996 saluran pembuangan
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
- Selama kegiatan pembukaan lahan pembibitan - Selama kegiatan pemeliharaan di pembibitan
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
- Melakukan pengambilan sampel dengan cara mengendapkan contoh air sungai pada botol sampel dengan volume tertentu dan kemudian dihitung TSSnya. - Melakukan pengamatan langsung terhadap laju aliran permukaan terutama disaat musim penghujan - Melakukan pengambilan Lokasi pembibitan sampel air di sumber air dekat lokasi pembibitan dan kadar COD BOD tidak melebihi baku mutu
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP lahan pembibitan
b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Selama kegiatan pembibitan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan - Melakukan pengambilan sampel untuk dianalisis dan tidak melebihi ambang baku mutu sesuai PP. No. 41/1999
Didalam lokasi proyek
Selama tahap konstruksi
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan Didalam lokasi kendaraan proyek - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat - Melakukan pengambilan Di dalam lokasi sampel air di sumber air dekat lokasi pembibitan dan kadar TSS, COD, BOD tidak melebihi baku mutu
Selama tahap konstruksi
- Peningkatan aliran permukaan
Peningkatan debit di - Melakukan upaya konservasi Didalam lokasi badan air penerima pada saat kegiatan proyek disekitar lokasi kegiatan pembersihan lahan terutama pada saat curah hujan pada daerah dengan kelas tinggi hingga kelerengan landai dan agak menyebabkan genangan curam dengan membuat teras air di badan jalan. pada garis kontur. - Menanam tanaman penutup tanah (cover crop) jenis legum. - Membuat saluran pemotong air pada sisi dalam teras.
Selama kegiatan pembangunan jaringan jalan kebun dan saluran drainase
- Limbah gas
Kadar gas polutan yang - Pemilihan sistem, metode dan Di dalam lokasi dihasilkan operasional teknologi pembukaan lahan proyek alat berat yaitu yang diperkirakan dapat -CO : meminimalkantimbulnya 30.100ug/Nm3 debu. -NO2 : - Penggunaan masker anti 405 ug/Nm3 debu secara kontinu bagi
Selama kegiatn pembersihan lahan
58
- Monitoring perawatan Di dalam lokasi kendaraan proyek - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : pembangunan - PT. SDA jaringan jalan kebun b.Instansi Pengawas : dan saluran drainase - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Selama kegiatn pembersihan lahan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar. - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan - Peningkatan Tingkat kebisingan yang Melakukan perawatan Didalam lokasi intensitas kebisingan dihasilkan yaitu 78 dB kendaraan secara berkala proyek (A) terutama pada mesin dan Kep. Men LH No. 48/1996 saluran pembuangan
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
-HC : 55 ug/Nm3
- Penurunan kualitas air permukaan
b. Penanaman - Kesempatan kerja tanaman penutup tanah
- Kadar TSS : 100 mg/l - Dan warna air yang agak keruh
Tenaga kerja yang dibutuh kan : 76 HK/Ha
- Melakukan upaya konservasi Lokasi pada saat kegiatan penanaman/blok pembersihan lahan terutama kebun pada daerah dengan kelas kelerengan landai dan agak curam dengan membuat teras pada garis kontur. - Menanam tanaman penutup tanah (cover crop) jenis legum. - Membuat saluran pemotong air pada sisi dalam teras. Pembayaran upah disesuaikan Kantor kebun dengan Upah Minimum Provinsi Kantor pusat (UMP)
4. Pembangunan - Limbah gas sarana dan prasarana
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
berat
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan - Selama kegiatan pembersihan lahan penanaman
- Monitoring perawatan kendaraan - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat - Melakukan pengambilan sampel air di sumber air ddan badan sungai terdekat yang berada di sekitar lokasi penanaman dan dianalisis dengan hasil yang tidak melebihi baku mutu
Didalam lokasi proyek
Selama tahap konstruksi
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Lokasi penanaman/blok kebun
Selama kegiatan pembersihan lahan untuk penanaman
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Selama kegiatan penyiapan lahan tanam
- Monitoring sistem pembayaran - Kantor kebun upah - Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
Selama kegiatan penyiapan lahan tanam
Limbah gas yang - Pemilihan sistem, metode dan dihasilkan setiap jamnya teknologi pembukaan lahan yaitu yang diperkirakan dapat -CO : meminimalkantimbulnya 30.100ug/Nm3 debu. -SO2 : - Penggunaan masker anti debu 3 405 ug/Nm secara kontinu bagi pekerja, -NO : atau pada aktifitas yang 55 ug/Nm3 berdekatan dengan sumber pencemar. - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan - Peningkatan Tingkat kebisingan yang Melakukan perawatan intensitas kebisingan dihasilkan yaitu 78 dB kendaraan secara berkala (A) terutama pada mesin dan Kep. Men LH No. 48/1996 saluran pembuangan
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan pengangkut material dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material - Melakukan pengambilan sampel untuk dianalisis dan tidak melebihi ambang baku mutu sesuai PP. No. 41/1999
Didalam lokasi proyek
Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
Didalam lokasi proyek
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
Didalam lokasi proyek
Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Limbah Padat
Di dalam lokasi proyek yaitu di sekitar bangunan
- Pengangkutan limbah padat yang berada di TPS apabila kapasitas TPS
- Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat - Memantau dan mencatat limbah padat yang dihasilkan selama kegiatan pembangunan
Di dalam lokasi proyek yaitu di sekitar bangunan
Selama kegiatan pembangunan sarana dan
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA
Terdapatnya padat penggunaan
limbah - Membersihkan limbah padat sisa-sisa seperti potongan kayu, material tumpahan semen, kaleng-
59
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
yang berserakan di sekitar pembangunan sarana dan prasarana kebun 5. Penanaman kelapa sawit
- Penurunan kualitas udara ambien
- Limbah padat
- Kesempatan kerja
- Peningkatan pendapatan
- Gangguan lalu lintas
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
kaleng cat dll yang berserakan sarana dan Membuat Tempat Pembuangan prasarana Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Limbah gas yang - Penggunaan masker anti Di dalam lokasi kebun dihasilkan oleh truk debu secara kontinu bagi pengangkut tanaman pekerja, atau pada aktifitas kelapa sawit yaitu SO2, yang berdekatan dengan CO dan NO sumber pencemar. - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
sudah penuh
sarana dan prasarana - Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
sarana dan prasarana
prasarana
Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
- Monitoring perawatan truk pengangkut bibit sawit - Mengamati dan memperhatikan asap yang dikeluarkan truks pengangkut tersebut selama beroperasi kemudian dilakukan pengambilan sampel emisi gas knalpot truk pengangkut tersebut - Memantau dan mencatat limbah padat yang dihasilkan selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana - Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
Di dalam lokasi kebun, workshop/bengkel
Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
Terdapatnya ceceran - Membersihkan limbah padat polybag di sekitar lubang seperti potongan kayu, tanam / areal penanaman tumpahan sem en, kalengkaleng cat dll yang berserakan - Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jumlah tenaga yang - Pembayaran upah dibutuhkan yaitu 66 disesuaikan dengan Upah HOK/Ha Minimum Provinsi (UMP) - Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Di dalam lokasi proyek yaitu di blok kebun dan pembibitan
Pada saat pengangkutan limbah padat yang berada di TPS apabila kapasitas TPS sudah penuh
- Kantor kebun - Kantor pusat
Selama kegiatan penyiapan lahan tanam
- Monitoring sistem pembayaran - Kantor kebun upah - Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
Adanya peningkatan - Membantu pekerja atau pendapatanmasyarakat masyarakat dalam hal yang bekerja di kebun PT. menyimpan dan menabung SDA uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA - Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun. Adanya kemacetan di - Memasang rambu-rambu di jalan umum yang berada jalan umum di sekitar lokasi kebun - Membangun portal atau pos pengamanan sebagai pos pengawas arus lalu lintas jalan. - Mendahulukan kendaraan umum atau milik masyarakat yang lewat melalui jalan umum tersebut - Melakukan pengangkutan bibit kelapa sawit pada jamjam yang tidak mengundang kemacetan seperti jam 9 s/d 10 - Membatasi jumlah ret truck pengangkut bibit kelapa sawit
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama kegiatan penanaman kelapa sawit
- Melakukan wawancara Kantor kebun dan terhadap masyarakat mengenai pemukiman jumlah pendapatan yang masyarakat diperoleh selama b ekerja di PT. SDA - Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
Jalan umum yang berada di sekitar lokasi kebun
Selama kegiatan pengangkutan tanaman kelapa sawit ke areal tanam
- Memonitoring jumlah truck pengangkut bibit kelapa sawit - Melakukan pemeriksaan dan pengecekan kondisi jalan umum yang dapat menyebabkankemacetan seperti kondisi jalan rusak - Mengontrol kondisi ramburambu dan portal serta pos yang telah dibangun
60
Di dalam lokasi Selama kegiatan proyek yaitu di blok penanaman kelapa kebun dan sawit pembibitan
Jalan umum yang berada di sekitar lokasi kebun
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Setiap bulan selama a. Instansi Pelaksana : kegiatan penyiapan - PT. SDA lahan tanam b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintahkecamatan c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Sebulan sekali
a.Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintahkecamatan c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
6. Pembangunan Limbah gas unit pengolah
Limbah padat
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
- Limbah gas yang - Penggunaan masker anti dihasilkan oleh truk debu secara kontinu bagi pengangkut material pekerja, atau pada aktifitas bangunan pabrik yang berdekatan dengan - Aktivitas alat berat sumber pencemar. yang menghasilkan gas - Melakukan perawatan CO, NOx & SOx kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Di dalam lokasi kebun
Kesempatan kerja
Jumlah tenaga yang dibutuhkan yaitu 84 HOK/Ha
Peningkatan pendapatan
Adanya peningkatan - Membantu pekerja atau pendapatanmasyarakat masyarakat dalam hal yang bekerja di kebun PT. menyimpan dan menabung SDA uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA - Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun. Limbah gas dihasilkan - Mengurangi emisi gas buang dari kegiatan dari mesin genset, merawat pengoperasian genset mesin genset secara rutin, sebagai sumber energi melakukan uji emisi genset listrik berupa gas COx, secara rutin. NH3, SOx, yang - Penggunaan masker anti debu berpotensi menurunkan secara kontinu bagi pekerja, kualitas udara di lokasi atau pada aktifitas yang kegiatan dan lingkungan berdekatan dengan sumber sekitarnya. pencemar yang melebihi Pengoperasian genset ambang batas. terus-menerus sepanjang hari selama kegiatan
7. Pengopera Limbah gas sian genset dan pompa penyaluran air
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
- Monitoring perawatan truk pengangkut bibit sawit - Mengamati dan memperhatikan asap yang dikeluarkan truks pengangkut tersebut selama beroperasi kemudian dilakukan pengambilan sampel emisi gas knalpot truk pengangkut tersebut Lokasi pembangunan Selama pembangunan pabrik - Memantau dan mencatat unit pengolah / limbah padat yang dihasilkan pabrik selama kegiatan pembangunan pabrik - Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
- Membersihkan limbah padat seperti potongan kayu, tumpahan sem en, kalengkaleng cat dll yang berserakan - Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peningkatan kebisingan Tingkat kebisingan yang Melakukan perawatan Didalam lokasi dihasilkan yaitu 78 dB (A) kendaraan secara berkala proyek Kep. Men LH No. 48/1996 terutama pada mesin dan saluran pembuangan
Rekruitmen Tenaga Kerja
Terdapatnya ceceran material bangunan unit pengolahan / pabrik
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
- Pembayaran upah - Kantor kebun disesuaikan dengan Upah - Kantor pusat Minimum Provinsi (UMP) - Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pembangunan jalan dan saluran drainase dan pembukaan lahan
- Monitoring perawatan kendaraan pengangkut material - Melakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter sehingga diketahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh aktivitas alat berat Selama pembangunan unit - Monitoring sistem pembayaran pengolahan atau pabrik upah kelapa sawit - Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Di dalam lokasi kebun, workshop/bengkel
Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Lokasi pembangunan unit pengolah / pabrik
Selama pembangunan pabrik
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Didalam lokasi proyek
Selama kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
- Kantor kebun - Kantor pusat
Setiap bulan selama a. Instansi Pelaksana : pembangunan unit - PT. SDA pengolahan atau b.Instansi Pengawas : pabrik - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintahkecamatan c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama pembangunan unit - Melakukan wawancara Kantor kebun dan pengolahan atau pabrik terhadap masyarakat mengenai pemukiman kelapa sawit jumlah pendapatan yang masyarakat diperoleh selama b ekerja di PT. SDA - Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
Lokasi pengelolaan dilakukan di ruang genset dan rumah pompa.
Selama kegiatan operasi berlangsung.
61
- Pengukuran kualitas udara dengan impinger dan dust collector , kemudian dilakukan anailisis laboratorium. - Pengukuran emisi gas buang genset.
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi pemantauan Setiap 6 bulan sekali dilakukan di ruang selama kegiatan genset, tapak proyek operasi berlangsung. dan pemukiman terdekat.
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
berlangsung sehingga dampaknya berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Tolok ukur dampak yang digunakan adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep13/MENLH/III/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak - Peningkatan kebisingan
C. Tahap Operasi 1. CSR Persepsi Masyarakat
Tingkat kebisingan - Melengkapi pekerja dengan genset adalah sebesar 95 perlengkapan keselamatan dBA dan berlangsung dan kesehatan kerja (PPE), dalam waktu yang lama khususnya pelindung dapat memberikan pendengaran. dampak peningkatan - Tidak melakukan pekerjaan intensitaskebisingan yang menimbulkan kebisingan tinggi pada malam hari, dimana masyarakat di sekitarnya sedang tidur/beristirahat. - Memasang silencer pada knalpot genset. - Menempatkan genset di dalam rumah genset yang tertutup.
Adanya dukungan dan - Melakukan sosialisasi rencana support terhadap segala kegiatan comdev kepada pelaksanaan kegiatan masyarakat dengan proyek PT. SDA melibatkan aparat kelurahan/desa, kecamatan dan aparat terkait lainnya. - Memberikan porsi lebih banyak kegiatan untuk pelatihan keterampilan dan pendidikan. - Membangun fasilitas sosial yang tepat guna dan tepat sasaran 2. Pemeliharaan - Gangguan kesehatan Munculnya angka - Melengkapi pekerja dengan Tanaman kesakitan terhadap perlengkapan keselamatan tenaga kerja pada tahap dan kesehatan kerja seperti pemeliharaan tanaman sarung tangan, masker, dan alat keselamatan lainnya - Menggunakan pestisida sesuai dengan petunjuk dan SOP. - Menggunakan peralatan pemeliharaan sesuai dengan SOP - Memberikan pelatihan P3K jika terjadi kecelakaan kerja akibat penggunaan pestisida sebelum ditindak lanjut oleh pihak puskesmas atau rumah sakit
Lokasi pengelolaan dilakukan di ruang genset dan rumah pompa.
Selama kegiatan operasional perkebunan berlangsung.
Pengukuran dengan menggunakan sound level meter dengan tujuan Untuk mengetahui intensitas kebisingan yang disebabkan oleh kegiatan operasi.
Lokasi pemantauan Setiap 6 bulan sekali dilakukan di ruang selama kegiatan genset, tapak proyek operasi berlangsung. dan pemukiman terdekat.
Pemukiman desa Disesuaikan dengan rencana Melakukan wawancara terhadap sekitar lokasi proyek dan kebutuhan masyarakat masyarakat mengenai tanggapan desa program CSR yang telah dilaksanakan oleh PT. SDA
Pemukiman sekitar proyek
Lokasi kebun dan Selama gudang tempat pemeliharaan penyimpanan pestisida
Lokasi kebun dan Selama kegiatan gudang tempat pemeliharaan penyimpanan pestisida
62
kegiatan - Mengawasi penggunaan pestisida oleh tenaga kerja - Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah terhadap tenaga kerja yang menggunakan pestisida
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishutbun Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
desa Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : lokasi - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dinsos Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dinas Kesehatan Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
- Kesempatan kerja
Jumlah tenaga yang dibutuhkan yaitu 90 HOK/Ha
- Peningkatan pendapatan
Adanya peningkatan - Membantu pekerja atau pendapatanmasyarakat masyarakat dalam hal yang bekerja di kebun PT. menyimpan dan menabung SDA uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA - Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun. Jumlah tenaga yang - Pembayaran upah dibutuhkan yaitu 18 disesuaikan dengan Upah orang pada panen Minimum Provinsi (UMP) pertama dan akan - Mengacu kepada UU RI No 13 bertambah 2x lipat setiap tahun 2003 tentang tahunnya Ketenagakerjaan
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama kegiatan penanaman kelapa sawit
- Melakukan wawancara Kantor kebun dan terhadap masyarakat mengenai pemukiman jumlah pendapatan yang masyarakat diperoleh selama b ekerja di PT. SDA - Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
- Kantor kebun - Kantor pusat
Selama kegiatan pemanenan
- Monitoring sistem pembayaran - Kantor kebun upah - Kantor pusat - Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
Adanya peningkatan - Membantu pekerja atau pendapatanmasyarakat masyarakat dalam hal yang bekerja di kebun PT. menyimpan dan menabung SDA uang dengan memfasilitasi penyetoran ke Bank yang bekerja sama dengan PT. SDA - Bekerja sama dengan Bank untuk menyediakan fasilitas dalam hal penyetoran dan penarikan uang dikantor kebun. 4. Pengangkutan Limbah gas Limbah gas yang - Penggunaan masker anti TBS dihasilkan oleh truk debu secara kontinu bagi pengangkut TBS yaitu pekerja, atau pada aktifitas SO2, CO dan NO yang berdekatan dengan sumber pencemar. - Melakukan perawatan kendaraan secara berkala terutama pada mesin dan saluran pembuangan - Membatasi kecepatan maksimal truk pengangkut TBS 5. Pengolahan - Penurunan kualitas Besaran dampak yang - Pemasangan dust collector TBS udara dan kebisingan dihasilkan akan dilihat untuk menangkap debu berdasarkan Peraturan ikatan dalam sisa gas Pemerintah No. 41 Tahun pembakaran, kemudian 1999 tentang Baku Mutu dialirkan melalui cerobong Udara Ambien Nasional asap setinggi 12 m dari atau peraturan dan permukaan tanah. Debu dari perundangan lainnya dust collector secara reguler yang berkaitan dengan ditampung dan dibuang ke baku mutu kualitas udara lapangan untuk penimbunan untuk industri kelapa daerah rendahan sekitar sawit yang relevan dan kebun.
Kantor kebun dan pemukiman masyarakat
Selama kegiatan pemanenan kelapa sawit
- Melakukan wawancara Kantor kebun dan terhadap masyarakat mengenai pemukiman jumlah pendapatan yang masyarakat diperoleh selama b ekerja di PT. SDA - Bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan dalam mengamati tingkat pendapatan masyarakat
Di dalam lokasi kebun
- Untuk perawatan kendaraan dilakukan 2x sebulan - Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
- Monitoring perawatan truk pengangkut bibit sawit - Mengamati dan memperhatikan asap yang dikeluarkan truks pengangkut tersebut selama beroperasi kemudian dilakukan pengambilan sampel emisi gas knalpot truk pengangkut tersebut
Unit pengolah TBS (pabrik)
Selama pengoperasian pabrik - Hasil pengujian emisi Pabrik dan Land memenuhi baku mutu yang Application ditetapkan (NO2 < 800 mg/Nm3, SO2 < 1.000 mg/Nm3, debu < 350 mg/Nm3, opasitas < 35%). - Hasil pengujian udara ambien memenuhi baku mutu yang ditetapkan (CO < 30.000 mg/Nm3, NOx < 400 mg/Nm 3, SOx < 900 mg/Nm3, kebisingan PKS <80 dBA, kebisingan
3. Pemanenan
- Kesempatan kerja
- Peningkatan pendapatan
- Pembayaran upah - Kantor kebun disesuaikan dengan Upah - Kantor pusat Minimum Provinsi (UMP) - Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Selama pembangunan unit - Monitoring sistem pembayaran - Kantor kebun pengolahan atau pabrik upah - Kantor pusat kelapa sawit - Tidak melakukan kecurangan dalam pencatatan hari kerja
63
Di dalam lokasi kebun, workshop/bengkel
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Setiap bulan selama a. Instansi Pelaksana : pembangunan unit - PT. SDA pengolahan atau b.Instansi Pengawas : pabrik - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintahkecamatan c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Setiap bulan selama a. Instansi Pelaksana : kegiatan panen - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Pemerintah desa - Pemerintahkecamatan c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Selama kegiatan pengangkutan bibit kelapa sawit
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar - Dishub Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
berlaku
- Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan yaitu tandan kosong kelapa sawit (2023 %), serat (10-12 %), dan tempurung / cangkang (7-9 %) dan lumpur selulosa dari kolam limbah
- Limbah Gas
gas hasil pembakaran serat dan cangkang untuk pembangkit energi serta gas metan dan CO2 yang dihasilkan oleh kolamkolam pengolahan limbah cair
- Limbah Cair
Limbah yang dihasilkan yaitu air buangan kondensat (8-12 %) dan air hasil pengolahan (1323 %)
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - Pengujian emisi dari cerobong boiler dan genset setiap semester. - Penggunaan penutup telinga (ear plug), secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar - Memanfaatkan tandan kosong sebagai mulsa - Memanfaatkan tandan kosong sebagai kompos dan pupuk organik - Pembuatan kompos bokasih dari limbah tandan kosong kelapa sawit yang merupakan hasil fermentasi bahan organik yang terdiri dari jerami, sampah, pupuk kandang, sekam padi, serbuk gergaji, rumput-rumputan dan lain lain. - Pemanfaatan tandan kosong untuk pembuatan papan semen dari serat tandan kosong secara bioteknologi - Pemanfaatan cangkang sawit menjadi arang dan arang aktif - Pemasangan dust collector untuk menangkap debu ikutan dalam sisa gas pembakaran yang kemudian dialirkan melalui cerobong asap setinggi ± 25 m dari permukaan tanah. - Debu dari dust collector secara reguler ditampung dan dibuang ke lapangan untuk penimbunan daerah rendahan sekitar kebun - Membuat kolam stabilisasi biasa - Melakukan proses biologis dan Sistem Aplikasi lahan (Land Application) seperti : Dengan melakuikan teknik penyemprotan (sprinkler ) yaitu limbah cair yang telah diolah disemprotkan ke areal tanaman kelapa sawit Sistem flat bed yaitu mengalirkan limbar dari kolam limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi yang berukuran 4m x 4m x 1m ke parit sekunder ( flat bed ) yang berukuran 2.5m x 1.5m x 0.25m yang dibuat setiap 2 baris tanaman
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
pemukiman < 55 dBa).
Unit pengolah TBS (pabrik)
Selama pengoperasian pabrik - Melakukan pemantauan Unit pengolah TBS terhadap pengolahan tandan (pabrik) dan kolam kosong pengolahan limbah - Memantau jumlah lumpur selulosa yang dihasilkan dari kolam limbah agar tidak meluap dan memenuhi kolam pengolahan limbah dengan cara membuang lumpur tersebut. - Melakukan pemisahan lumpur dengan teknik pengapungan ( flotation)
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Selama pengoperasian pabrik - Melakukan pemantauan terhadap kondisi dust collector - Melakukan perawatan terhadap dust collector - Melakukan pemantauan tingkat gas CO2 dan Metan yang dihasilkan dari kolam pengolahan limbah cair
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Selama operasional pabrik
Komplek Unit pengolah TBS (pabrik) dan kolam pengolahan limbah
Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
64
Membuat sumur pantau untuk memantau aplikasi limbah cair sebagai sumber air dan pupuk Limbah cair untuk aplikasi limbah cair tidak boleh melebihi baku mutu limbah cair sesuai dengan Perda Prov. Kaltim No. 2 tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air
c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
- Peningkatan bau
BESARAN DAMPAK
Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Kep. Men LH No. 50 tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan - Penurunan kualitas Tidak terjadinya air permukaan penurunan kualitas air permukaan berdasarkan Perda Prov. Kaltim Nomor 2 Tahun 2011, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. - Peningkatan - Penerimaan tenaga Kesempatan kerja dan kerja di dalam pabrik peluang berusaha - Adanya kios-kios atau warung-warung di sekitar lokasi pabrik sebagai tempat masyarakat untuk berjualan
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
- Penggunaan masker secara kontinyu bagi pekera atau aktivitas yang berdekatan dengan sumber pencemar (pabrik)
Lokasi pengelolaan Selama pengoperasian pabrik di area sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah
Upaya pengelolaan mengacu kepada Perda Prov. Kaltim Nomor 02 tahun 2011 Bab IV tentang Pengelolaan Kualitas Air
Unit pengolah TBS (pabrik) dan land Application
1 x dalam setahun selama pabrik beroperasi
Upaya pemantauan mengacu kepada Perda Prov. Kaltim Nomor 02 tahun 2011 Bab. IV Pasal 14
- Memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan, - Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru, di luar sektor pertanian; - Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung. - Memfasilitasiwarga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan pada tahap operasi; - Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga dan tokok masyarakat di sekitar proyek; - Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi. - Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program
Pengelolaan lingkungan dilakukan di desadesa yang tercakup dalam areal PKS PT SDA (Pemrakarsa) yaitu di Bagian SDM Kantor PT SDA.
Setahun sekali selama pengoperasian pabrik atau disesuaikan dengan penambahan tenaga kerja
Melakukan wawancara dengan tenaga kerja operasi mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek perkebunan tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja operasi oleh pihak pemrakarsa (PT. SDA).
65
Melakukan uji tingkat kebauan berdasarkan Kep. Men LH No. 50/1996 pada di sekitar pabrik dan lokasi pengolahan limbah
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pengelolaan di area 3 bulan sekali sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah
Pabrik dan Land Application
Desa sekitar yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole
a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar Setiap 6 bulan sekali a. Instansi Pelaksana : - PT. SDA b.Instansi Pengawas : - BLHD Kab. Kukar c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
Setahun sekali a. Instansi Pelaksana : selama - PT. SDA pengoperasian b.Instansi Pengawas : pabrik atau - BLHD Kab. Kukar disesuaikan dengan - Disnakertrans Kab. Kukar penambahan tenaga - Pemerintah Desa Muara kerja Kembang dan Desa Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
- Peningkatan pendapatan
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
- Meningkatnya pendapatan per kapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat.; - Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;
-
-
-
-
-
-
kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi. Memberikan kesempatan bagi masyarakat/petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan; Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru, Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan keterlibatan pengusaha lokal dalam memanfaatkankesempatan kerja dan peluang berusaha yang baru akibat operasional perkebunan dan PKS PT. SDA; Memberikan bimbingan dan pelatihan manajemen tentang kewirausahaan (interpreneurship) kepada masyarakat; Melakukan pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat sekitar rencana kegiatan Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung; Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada warga dan tokoh masyarakat setempat di sekitar proyek; Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi. Melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakatsetempat
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi pengelolaan dilakukan di desadesa yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi,
66
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
- Melakukan survai lapangan dan wawancara dengan penduduk di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SDA mengenai cara penerimaan tenaga kerja operasional, wawancara dengan para pekerja tahap operasi terkait dengan tingkat upah dan jaminan sosial lainnya, tugas pokok dan kualifikasi tenaga kerja. - Melakukan observasi lapangan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian di tingkat desa sekitar lokasi rencana kegiatan
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemantauan lingkungan dilakukan di desadesa yang tercakup di dalam wilayah PKS PT. SDA yaitu Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole atau pada desa-desa yang menjadi binaan PT SDA, serta di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SDA).
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemantauan a. Instansi Pelaksana : lingkungan - PT. SDA dilakukan secara b.Instansi Pengawas : kontinyu melalui - BLHD Kab. Kukar fasilitator desa yang - Disnakertrans Kab. Kukar menjadi lokasi - Pemerintah Desa Muara binaan PT SDA dan Kembang dan Desa Tama dilaporkan setiap 6 Pole bulan sekali kepada - Kecamatan Muara Jawa pemerintah c. Instansi Penerima Laporan : setempat - BLHD Kab. Kukar
KET
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
6. Pendistribusi an CPO dan PKO
JENIS DAMPAK
Persepsi masyarakat
D. Tahap Pasca Operasi 1. Pelepasan Penurunan kesempatan tenaga kerja kerja dan peluang berusahads
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Meningkatnya angkatan - Memberikan kesempatan bagi Di pemukiman kerja dan kesempatan masyarakat yang terkena sekitar lokasi berusaha bagi dampak langsung dari kegiatan masyarakat lokal rencana kegiatan pada tahap khususnya yang terkena operasi, untuk dapat bekerja dampak secara langsung, sebagai karyawan sesuai yang dapat diketahui dari dengan kualifikasi dan penelitian berkala, kebutuhan tenaga kerja yang pendapatan perkapita, diperlukan; tingkatkonsumerisme - Memfasilitasiwarga masyarakat, biaya hidup, masyarakat yang terkena dan pendapatan asli dampak, untuk diprioritaskan daerah setempat. sebagai angkatan kerja yang diperlukan; - Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat di sekitar proyek; - Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal kesempatan kerja yang tersedia. - Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif
Munculnya persepsi masyarakat terhadap sumber dampak baik itu persepsi positif maupun negatif
- Memberikan informasi mengenai rencana pemrakarsa dalam pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai dan ketentuan-ketentuannya jauh-jauh hari - Proses PHK dilakukan secara tidak serentak tetapi berangsur-angsur - Membayar pesangon pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku.; - Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pemutusan hubungan kerja
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Selama kegiatan - Melakukan pengamatan Di pemukiman pendistribusian CPO dan PKO langsung di lapangan sekitar lokasi berlangsung - Mendata angkatan kerja dan kegiatan lapangan kerja - Melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan pengelolaan lingkungan yang dilakukan
Pemukiman di Sesuai dengan kebutuhan sekitar lokasi proyek pada saat sebelum dan saat yaitu pemukiman pasca operasi berjalan masyarakat desa muara kembang dan desa tama pole
67
- Melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan penduduk warga desa sekitar lokasi PKS PT.SDA mengenai ketersediaan kesempatan kerja dan peluang berusaha setelah berakhirnya operasi kegiatan PT. SDA di lokasi tersebut, termasuk juga melakukan wawancara dengan eks pekerja PT. SDA mengenai proses pemutusan hubungan kerja oleh pihak pemrakarsa (PT. SDA). - Melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat dan aparat desa setempat dengan topik pembahasan mengenai pertumbuhan angkatan kerja, tingkat pengangguran, urbanisasi, dan lainnya
Pemukiman di sekitar lokasi proyek yaitu pemukiman masyarakat desa muara kembang dan desa tama pole
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : pendistribusianCPO - PT. SDA dan PKO b.Instansi Pengawas : berlangsung - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
2x dalam setahun a. Instansi Pelaksana : selama lima tahun - PT. SDA setelah berakhirnya b.Instansi Pengawas : kegiatan PT. SDA - BLHD Kab. Kukar - Disnakertrans Kab. Kukar - Pemerintah Desa Muara Kembang dan Desa Tama Pole - Kecamatan Muara Jawa c. Instansi Penerima Laporan : - BLHD Kab. Kukar
KET
Gambar 18.
Peta Upaya Pengelolaan Lingkungan
68
Gambar 19.
Peta Upaya Pemantauan Lingkungan
69