Akuntansi Perbankan dan Lembaga Keuangan Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan Perbankan dan Lembaga Lembaga Keuangan yang yang dibimbing oleh Ibu Rizka Fitriasari, Fitriasari, SE., MSA., MSA., Ak
Oleh : 1. Fery Handoko
115020300111053 115020300111053
2. Dita Widya Putri
115020300111059 115020300111059
3. Adelia Kumara Alvionita
125020305111006 125020305111006
Kelas CB
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah penyisihan dari aktiva produktif suatu bank baik aktiva produktif produktif yang masih outstanding, kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan aktiva produktif itu sendiri adalah penanaman penanaman dana suatu bank baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penyertaan, maupun komitmen dan kontijensi.
Acuan dalam pembentukan PPAP adalah :
1.
Kelancaran pembayaran pokok dan margin nasabah
2. Besarnya kemungkinan dropping yang di salurkan kepada nasabah itu kembali Jenis – jenis aktiva produktif untuk menentukan PPAP :
1. Kredit yang disalurkan kepada nasabah 2. Surat – surat berharga ( Hutang, wesel, obligasi, SBI, Surat berharga Komersial, Sertifikat Reksandana 3. Penempatan dana bank kepada bank lainnya 4. Penyertaan bank kepada lembaga keuangan lainnya Metode Penentuan PPAP
a. Pendekatan Laba / Rugi Yaitu terlebih dahulu ditentukan besarnya PPAP yang akan dibukukan kedalam Laba/ Rugi , sedangkan cadangan PPAP ditentukan berapa persen kemudian bergantung dari baki debet aktiva produktifnya. produktifnya. b. PendekatanNeraca Kalau pendekatan neraca yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah Cadangan Penghapusan Aktiva Aktiva Produktif . Dalam hal ini adalah piutang yang yang tak tertagih Cadangan PPAP yang dibentuk dari aktiva produktif terdiri dari :
Cadangan PPAP ditetapkan sekurang – sekurang – kurangnya kurangnya sebesar 1 % dari piutang lancar
Sebesar 15 % dari piutang kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan
Sebesar 50 % dari piutang diragukan setelh dikurangi dikurangi nilai agunan
Sebesar 100 % dari piutang macet setelah dikurangi nilai agunan
Agunan sebagai pengurang pembentukan :
1. Tanah, bangunan, kendaraan
2. SBI, Giro, deposito, dan surat – surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal Untuk menilai menilai jenis agunan digunakan digunakan pedoman sebagai sebagai berikut berikut :
a. Nilai pasar yaitu nilai jual suatu agunan yang telah dikurangi dikurangi biaya – biaya – biaya biaya b. Kalkulasi biaya yaitu besarnya biaya yang dibutuhkan dibutuhkan untuk membeli aktiva baru setelah dikurangi penyusutan
Penghitungan PPAP Contoh :
Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti pada tabel neraca dibawah. Misalnya, ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka harus melihat sisi debet (saldo terakhir pelaporan) kredit yang diberikan. Dalam neraca sebesar Rp 11.242.000.000 11.242.000.000 PT. Bank ABCD Neraca Per 31 Desember 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rekening Kas Giro BI Bank-Bank Lain PPAP-BBL Sekuritas Jangka Pendek PPAP-SJP Kredit diberikan PPA-Kredit diberikan Penyertaan PPAP-Penyertaan Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Jumlah
Jumlah (Rp) 400.000.000 600.000.000 450.000.000 -30.000.000 1.500.000.000 -100.000.000 11.242.000.000 -545.000.000 4.000.000.000 -447.000.000 1.000.000.000 -243.000.000 17.827.000.000
No. 1 2 3 4 5 6
Rekening Giro SB Diterbitkan Tabungan Deposito Pinjaman diterima Kewajiban lainnya
Jumlah (Rp) 700.000.000 450.000.000 2.000.500.000 8.000.000.000 4.000.000.000 500.000.000
7
Modal
2.176.500.000
Jumlah
17.827.000.000
Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2012, perlu diketahui kualitas kreditnya dan bobot agunan yang digunakan dalam perhitungan. Jika diperhatikan saldo penyisihan penghapusan kredit k redit yang diberikan yang telah dibentuk tahun lalu sebesar Rp 545.000.000. sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP wajib dibentuk sebesar 1.209.700.000. Dengan demikian yang perlu ditambahkan sebesar Rp 1.209.700.000 – Rp 545.000.000 = Rp 664.700.000. Jurnal yang diperlukan adalah : Tanggal
Rekening
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
Dr. Biaya penyisihan penghapusan kredit Cr. Penyisihan penghapusan kredit
664.700.000 664.700.000
Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada 31 Desember 2012 jika ditampilkan dalam laporan keuangan adalah Rp 1.209.700.000 Contoh :
Kredit macet atas nama PT. ABC sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan bunga Rp 30.000.000 dihapusbukukan
Tanggal
Rekening
Debet (Rp)
Dr. Penyisihan Penghapusan Kredit
330.000.000
Kredit (Rp)
Cr. Kredit yang diberikan
300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang akan diterima
30.000.000
apabila kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit tersebut ke dalam rekening efektif, yaitu : Tanggal Rekening
Debet (Rp)
Dr. Kredit yang diberikan
300.000.000
Dr. Pendapatan bunga akan diterima
30.000.000
Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit
Kredit (Rp)
330.000.000
Pencatatan jurnal pelunasan oleh Bank : Tanggal
Rekening
Debet (Rp)
Dr. Kas/Giro
330.000.000
Kredit (Rp)
Cr. Kredit yang diberikan
300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang akan diterima
30.000.000
Pencatatan Pembentukan Aktiva Produktif (penempatan pada bank lain, penyertaan, surat berharga :
o
Penempatan pada bank lain
Tanggal Rekening
Debet (Rp)
Dr. Biaya penyisihan penempatan pada pada bank xx lain Cr. penyisihan penempatan pada bank lain
o
xx
Surat berharga
Tanggal Rekening
Dr. Biaya penurunan nilai surat berharga
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
xx
Cr. Penyisihan penurunan nilai surat berharga
o
Kredit (Rp)
xx
Pencatatan PPAP penyertaan
Tanggal Rekening
Dr. Biaya penyisihan penurunan nilai penyertaan Cr. penyisihan penurunan nilai penyertaan
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
xx xx
Aktiva Tetap Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang, dimiliki dimil iki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tersebut. Pengertian aktiva tetap berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli sebagai berikut : Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan”. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan dalam operasional perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun yang sifatnya relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indera. Dalam perbankan aktiva tetap adalah aktiva tidak produktif sehingga jumlahnya perlu dibatasi atau umumnya jumlahnya relative kecil dibandingkan aktiva produktif bank. A. Pengeluaran Untuk Memperoleh Aktiva Tetap Pada prinsipnya aktiva tetap yang diperoleh akan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli ditambah biaya biaya yang terjadi untuk menempatkan aktiva tersebut pada kondisi dan tempat yang siap sia p dipergunakan. Sehubungan dengan pencatatan diatas maka pengeluaran untuk memperoleh dan penggunaan aktiva tetap dapat dikelompokan menjadi 2 macam yaitu: 1. Pengeluaran Modal Pengeluaran modal adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran seperti ini harus
dikapitalisasi kedalam rekening aktiva yang bersangkutan . Contoh pengeluaran ini adalah pembayaran untuk pembelian mobil, biaya balik nama, dll. 2. Pengeluaran Pendapatan Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh manfaat hanya bisa dirasakan hanya dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Pengeluaran seperti ini akan dibukukan sendiri kedalam rekening tersendiri yaitu rekening biaya. Contoh pengeluaran ini adalah pembelian oli, bensin, reparasi.
B. Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga pokok perolehan. Yang menjadi permasalahan akuntansinya adalah dengan cara bagaimana aktiva itu diperoleh perusahaan sehingga mejadi miliknya. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara, cara perolehan aktiva tetap tersebut diantaranya: 1. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian a. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian Tunai Aktiva yang diperoleh dengan pembelian kontan adalah sebesar harga perolehan aktiva tetap ditambah dengan biaya-biaya lain, dikurang diskon pembelian. Biaya biaya lain yaitu biaya yang berhubungan dengan pembelian aktiva tetap tersebut seperti biaya angkut, biaya asuransi dalam perjalanan, biaya penelitian, registrasi, dan pengukuhan hak milik, biaya instalasi, dan biaya percobaan. b. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian Kredit Pembelian aktiva tetap secara kredit atau angsuran biasanya dilakukan dengan pembayaran uang tunai terlebih t erlebih dahulu dan selanjutnya sel anjutnya di bayar secara angsuran. Dalam hal ini bunga yang termasuk dalam program pembayaran harus diakui sebagai beban dalam periode yang tercakup di kontrak, apabila suku bunga tidak dicantumkan didalam kontrak maka komponen bunga harus ditaksir dengan menyelisihkan antara nilai nominal kewajiban atau jumlah uang yang harus dibayar dengan taksiran harga pasar aktiva pada tanggal terjadinya transaksi diakui sebagai beban bunga selama masa berlakunya kontrak. 2. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pertukaran dengan Surat Berharga Aktiva tetap yang dibeli dengan surat berharga dicatat sebesar harga pasar surat berharga pada saat pembelian. Jika harga pasar surat berharga lebih tinggi dari nilai
nominal, maka selisihnya dicatat sebagai agio dan jika harga pasar lebih kecil dari nilai nominal, maka selisihnya dicatat sebagai disagio. Jika nilai pasar yang memuaskan tidak dapat diperoleh baik untuk surat berharga yang diterbitkan atau aktiva yang diperoleh, nilai-nilai yang ditetapkan oleh dewan direksi dapat diterima untuk kepentingan akuntansi. 3. Pertukaran Aktiva Tetap Dengan Aktiva yang Tidak Sejenis Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap. 4. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang sejenis laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan). Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran. 5. Perolehan Aktiva Melalui Pembuatannya Sendiri Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa biaya perolehan suatu aktiva yang dibangun sendiri ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti suatu aktiva yang diperoleh. Perusahaan sering membangun sendiri aktiva yang dibutuhkannya. Beberapa alasan mengapa perusahaan membuat aktivanya sendiri adalah: a. menghemat biaya. b. memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai (idle capacity). c.
keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik.
6. Perolehan Aktiva Tetap Dari Sumbangan/Hibah/Hadiah Aktiva tetap yang diperoleh melalui sumbangan atau hibah dari pemerintah, maka dasar penilaian aktiva tersebut tidak memiliki harga pokok. Aktiva tetap yang diperoleh melalui hibah atau pemberian harus dinilai sesuai nilai pasar wajarnya walaupun ketika mendapatkan aktiva tetap tersebut perusahaan mengeluarkan biaya biaya, namun biaya tersebut terlalu kecil.
C. Pencatatan biaya untuk menggunakan aktiva tetap
Untuk menggunakan aktiva tetap bank, maka diperlukan biaya. Biaya-biaya ini merupakan pengeluaran pendapatan sehingga dibukukan tersendiri. Biaya-biaya yang dimaksud misalnya biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya penggantian yang relatif kecil dan sebagainya. Jurnal yang diperlukan untuk membukukan pengeluaran ini adalah : Bila biaya pemeliharaan dan reparasi tidak menambah umur. Tgl
Rekening
Debit
Kredit
Biaya reparasi dan pemeliharaan Kas
Bila biaya pemeliharaan dan reparasi menambah umur aktiva tetap. Tgl
Rekening
Debit
Kredit
Akumulasi aktiva tetap Kas
Bank telah melakukan penggantian salah satu bagian mobil yang telah disusut 80%. Sebuah suku cadang sekitar 10% diganti dengan harga Rp 50.000.000 secara tunai. Sementara harga mobil pada waktu pembelian p embelian Rp 400.000.000
Keterangan
Jumlah
Harga perolehan suku cadang diganti 10% x Rp 400.000.000 400.000.000
Rp 40.000.000
Akumulasi penyusutan 80% x Rp 40.000.000
Rp 32.000.000
Rugi penggantian
Rp 8.000.000
Tgl
Rekening Akm. Penyusutan akt. Tetap – Tetap – mobil mobil Rugi penggantian
Debit 32.000.000 8.000.000
Aktiva tetap - mobil
Aktiva Tetap – Tetap – mobil mobil Kas
Kredit
40.000.000
50.000.000 50.000.000
D. Depresiasi Aktiva Tetap Penyusutan adalah salah satu konsekuensi akibat dari penggunaan aktiva tetap. Di mana aktiva tetap akan cenderung mengalami penurunan fungsi. Pengertian penyusutan menurut penalaran umum adalah cadangan yang akan diperuntukan untuk membeli aktiva baru guna menggantikan aktiva lama yang tidak produktif. Sedangkan pengertian menurut akuntansi, penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap ke dalam harga pokok produksi, atau biaya operasional yang disebabkan penggunaan aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap akan mengalami penyusutan dari suatu periode ke periode berikutnya, jadi nilai kegunaan dari da ri aktiva tetap akan terus t erus berkurang dari dar i suatu periode ke periode berikutnya, kecuali tanah. Misalnya adalah mesin yang dibeli untuk ektivitas operasi perusahaan seharga 12.000.000 dan setelah 6 tahun ke depan nilai dari mesin tersebut mengalami penyusutan menjadi Rp. 7.000.000. Dalam suatu periode tertentu apabila sudah digunakan atau dimanfaatkan maka nilai aktiva tetap akan mengalami penurunan. Aktiva tetap yang nilainya tidak akan berkurang, bahkan nilainya cenderung bertambah atau semakin tinggi adalah tanah. Seiring dengan bertambahnya waktu, nilai dari sebidang tanah akan mengalami penambahan atau semakin tinggi. Penyusutan aktiva tetap terjadi karena berkurangnya nilai kegunaan dari aktiva tetap yang disebabkan karena adanya pemakaian aktiva tet ap tersebut. Penyusutan dikenal juga dengan istilah depresiasi yaitu pengalokasian aktiva tetap yang disebabkan adanya penurunan nilai dari aktiva tetap tersebut. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi, diantaranya metode metode garis lurus, metode jumlah angka tahun, metode menurun berganda, metode satuan jam kerja dan metode satuan hasil produksi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai metode penyusutan aktiva tetap, sebaiknya Anda Anda pahami dulu beberapa istilah berikut ini: 1. Harga perolehan (harga barang + biaya-biaya yang menyertainya) 2. Harga buku aktiva tetap (harga perolehan – perolehan – akumulasi akumulasi penyusutan aktiva tetap) 3. Nilai residu disebut juga dengan nilai sisa yaitu perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya. 4. Umur ekonomis adalah batas waktu penggunaan barang atau perkiraan usia barang. Beberapa istilah di atas akan mempermudah dalam memahami metode penyusunan aktiva tetap. Berikut penjelasan dan pembahasan beberapa jenis metode penyusutan aktiva tetap:
a. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Garis Lurus Istilah lain dari metode garis lurus adalah straigt line method, di dalam metode ini beban penyusutan aktiva tetap pertahunnya akan sama sampai akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Rumusnya: Penyusutan = Harga perolehan - nilai residu umur ekonomis Dapat juga dicari dengan cara lain: -
Menghitung tarif penyusutan tiap tahun
Tarif penyusutan =
100 % umur ekonomis
-
Menghitung beban penyusutan tiap tahun Beban penyusutan = tarif penyusutan x (harga perolehan – perolehan – nilai nilai residu)
-
Menghitung nilai buku aktiva tetap Harga buku aktiva tetap = harga perolehan – perolehan – akumulasi akumulasi penyusutan
b. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Menurun Ganda Istilah lain dari metode ini adalah Double Declining Balance Methode. Di dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dapat ditentukan melalui persentase tertentu yang dicari dari harga buku pada tahun bersangkutan. Untuk menghitung persentase penyusutan dapat diperoleh dengan mengalikan persentase penyusutan yang diperoleh dengan metode garis lurus dikalikan angka 2. Jadi besarnya persentase penyusutan 2 kali dari persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus. Rumus: Penyusutan = [2 x (100% : umur ekonomis)] x harga buku aktiva tetap.
c. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah Angka Tahun Istilah dari metode ini adalah sum of the years digit method, besarnya penyusutan aktiva tetap berdasarkan metode jumlah angka tahun mengalami penurunan jumlah tiap tahunnya.
Penyusutan =
Sisa usia aktiva tetap pada tahun penggunaan
Jumlah angka tahun usia aktiva tetap
x (HP – NS)
Keterangannya: o
Sisa umur penggunaan diperoleh = semisal umur ekonomisnya adalah 5 tahun, maka untuk tahun pertama sisa umur penggunaan berjumlah 5 (lima), sedangkan tahun kedua berjumlah 4 (empat), dan begitu seterusnya.
o
Jumlah angka tahun diperoleh = semisal umur ekonomisnya adalah 5 tahun, maka perhitungan jumlah angka tahunnya tahunnya 1+2+3+4+5=15
o
Harga buku aktiva = harga perolehan dikurangi nilai residu
d. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan Jam Jasa Rumus : (harga perolehan – perolehan – nilai nilai residu)/jam jasa
Setelah perhitungan selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah mencatat beban penyusutan aktiva tetap. Proses pencatatan ini akan dilakukan di akhir periode akuntansi dengan dilengkapi bukti transaksi berupa memo yang di dalamnya memuat adanya ayat jurnal penyesuaian yang menjelaskan adanya penyusutan penyusutan jumlah saldo periode tersebut. Pencatatan dalam jurnal penyesuaian: - Beban penyusutan aktiva tetap xxxx (debet) - Akumulasi penyusutan aktiva aktiva tetap xxxx (kredit) (kredit)