MATERI MA TERI KULIAH KULI AH PGSD SEMESTER 1 Senin, 08 Juni 2015 FILSAFAT PENDIDIKAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
FILSAFAT PENDIDIKAN PENINGKATAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Filsafat dan Nilai Budaya Dosen Pengampu : Ika Ari Pratiwi, M.Pd
Disusun oleh : Kelompok 10 Suci Nooryanti Firda Rizki Fajzatun Dina Puspita Ningrum Rika Fitria Cicik Nian Nurdiani
2014-33-328 2014-33-329 2014-33-330 2014-33-337 2014-33-341
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2014 / 2015 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul FILSAFAT PENDIDIKAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Nilai Budaya.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah
ini
dapat
memberikan
informasi
dan
bermanfaat
untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kudus, Oktober 2014 Penyusun,
Kelompok 10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang mampu mengembangkan diri. Kemampuan ini menyebabkan manusia berpeluang untuk membentuk dirinya baik secara fisik maupun mental. Manusia memiliki berbagai potensi atau sumber daya untuk meningkatkan kwalitas kehidupannya. Sumber daya ini pada dasarnya baru berupa kemugkinan, layaknya lembaga atau benih pada tumbuhan – tumbuhan. Hasilnya baru terlihat apabila potensi tersebut dapat disalurkan melalui pengarahan, bmbingan maupun latihan yang terarah, teratur, dan sinambung.
B. Rumusan Masalah 1. Apa hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya dan kepribadian suatu masyarakat ? 2. Bagaimana filsafat pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia ?
BAB II Filsafat Pendidikan Peningkatan Sumber Daya Manusia A. Filsafat Pendidikan dan Kepribadian Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya berbeda dari zaman ke zaman. Sifat, bentuk, dan arahannya tergantung dari kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat masing-masing. Di masyarakat tradisional, peningkatan kualitas sumber daya manusia masih terbatas pada aspek-aspek tertentu yang erat kaitannya dengan tradisi setempat. Namun yang jelas, peningkatan itu tak lepas hubungannya dengan filsafat hidup dan kepribadian masingmasing. Dalam pengertian sederhana, filsafat diartikan sebagai kepribadian jati diri dan pandangan hidup seseorang, masyarakat, atau bangsa. Dalam konteks ini, dapat di lihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya dan kepribadian suatu masyarakat, betapapun sederhananya masyarakat tersebut. Hal ini dapat dilihat ketika tradisi sebagai muatan budaya senantiasa terlestarikan dalam masyarakat, dari generasi ke generasi berikutnya. Transfer nilai-nilai budaya yang paling efektif adalah melalui proses pendidikan. Dalam masyarakat modern, proses pendidikan tersebut di dasarkan pada suatu sistem yang sengaja dirancang sebagai suatu program pendidikan secara formal. Dengan kata lain, sistem pendidikan bagaimanpun sederhananya mengandung karakteristik tentang jati diri atau pandangan hidup masyarakat atau bangsa yang membuatnya. Pandangan hidup yang merupakan jati diri ini berisi nil ai-nilai yang dianggap sebagai sesuatu yang secara ideal adalah benar. Dan nilai kebenaran itu sendiri berbeda antara masyarakat atau bangsa yang satu dengan lainnya. Nilai-nilai kebenaran yang idealis ini disebut sebagai filsafat hidup yang dijadikan dasar dalam penyusunan sistem pendidikan. Rantai hubungan itu terlihat pada rincian sebagai berikut : 1. Setiap masyarakat atau bangsa memiliki sistem nilai Ideal 2. Nilai-nilai tersebut perlu diperhatikan 3. Nilai-nilai tersebut dapat dipelihara secara lestari 4. Usaha pelestarian melalui pewarisan, efektifnya melalui pendidikan 5. Untuk menyelaraskan pendidikan dilakukan secara sistematis melalui program pendidikan yang menempatkan nilai-nilai sebagai landasan dasar, muatan dan tujuan
Hubungan filsafat bangsa dengan tujuan pendidikan sudah dimulai sejak zaman Yunani kuno yaitu Sparta dan Arthena. Sparta sebagai negara militer, menurut mereka manusia yang paling ideal adalah manusia yang berfisik kuat, bertubuh kekar, dan pemberani. Oleh
karena itu pendidikan yang benar adalah apabila dapat membentuk manusia yang sehat dan kuat secara fisik. Sedangkan negara Athena menurut mereka manusia memiliki potensi fisik, emosi, dan akal. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang dapat membentuk manusia yang harmonis. Kurikulum pendidikan yang terangkum dalam Trivium memuat mata pelajaran ilmu hitung, jimnasium, music. Yang dikembangkan menjadi kaudrivium terdiri dari music, matematika, ilmu ukur dan ilmu bintang. Zaman Modern Uni soviet atau Republik rakyat Cina menggunakan pola pendidikan sparta walaupun tidak sama, mereka menggunakan dasar sistem pendidikan berupa Filsafat materialisme. Tujuan pendidikan diarahkan pada manusia pekerja yang mengabdi pada kepentingan negara. Bangsa Amerika yang pandangan hidupnya didasarkan pad filsafat demokratis dan librealisme. Mereka menyusun sistem pendidikan yang demokratis. Tujuan pendidikannya diarahkan pada pembentukan warga negara yang demokratis.
B. Filsafat Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai potensi bawaan. Dilihat dari potensi Inteleknya manusia disebut Homo intelectus. Manusia juga disebut Homo Faber, karena manusia memiliki kemampuan untuk membuat beragam atau peralatan. Kemudian manusia pun disebut sebagai Homo Sacinss atau Homo Saciale ambima, karena manusia adalah makhluk bermasyarakat. Filsafat pendidikan, seperti dikemukakan Imam Barnadib, disusun atas dua pendekatan. Pendekatan pertama bahwa filsafat pendidikan diartikan sebagai aliran yang didasarkan pada pandangan filosofis tokoh-tokoh tertentu. Terkait dengan kualitas manusia, terdapat tiga aliran filsafat. Pertama, aliran naturalisme, yang menyatakan bahwa manusia memiliki potensi bawaan ( Natur ) yang dapat berkembang secara alami, tanpa memerlukan bimbingan dari luar ( lingkungan ). Kedua aliran Empirisme. Menurut aliran ini, manusia bertumbuh dan berkembang atas bantuan atau karena adanya interfensi lingkungan. Tanpa adanya pengaruh luar, manusia tidak akan mampu berkembang. Ketiga aliran Konvergensi, yaitu aliran yang memiliki pandangan gabungan antara naturalisme dan empirisme. Manusia secara kodrati memang telah dianugrahi potensi yang
disebut bakat. Selanjutnya, agar potensi itu dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, perlu adanya pengaruh dari luar berupa tuntunan dan bimbingan melalui pendidikan. Ketiga aliran tersebut kemudian menjadi dasar pemikiran tentang manusia dalam kaitan dengan problema pendidikan. Walaupun manusia memiliki bakat yang baik, kemudian didik secara baik pula, maka hasilnya akan menjadi lebih baik bila ada motivasi intrinsik ( dorongan kesadaran dari dalam diri ) dari peserta didik itu sendiri.
Lyotard dan Sengguin pernah menemukan bocah yang sejak bayi dipelihara oleh kelompok serigala. Ternyata bocah tersebut dalam kesehariannya hidup mengikuti perilaku serigala yang menjadi lingkungan hidupnya. Anak ini menunjukan perilaku dan fisik yang berbeda dari anak manusia normal. Ia berjalan merangkak, layaknya serigala tangannya berfungsi sebagai kaki depan. Lidahnya terjulur dan gigi taringnya terlihat lebih panjang dari deretan gigi serinya. Minum dengan cara menjilat-jilat dan makan dengan cara mengoyakngoyak dengan taringnya. Tangan tidak difungsikan seperti la yaknya manusia. Kasus manusia serigala tersebut menggambarkan bagaimana fungsi dan peran lingkungan memberi pengaruh bagi manusia. Pendekatan Kedua adalah filsafat pendidikan dilihat dari sudut pandang pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan usaha untuk menemukan jawaban tentang pendidikan dan problema-problema yang ada yang memerlukan tinjauan filosofis ( Imam Barnadib:7 ). Filsafat pendidikan adalah pemikiran filsafat yang diterapkan dalam bidang pendidikan ( Al-Syaibani, 1987:37 ). Dalam pandangan ini, filsafat pendidikan menjadi tumpuan bagi penyusunan sistem pendidikan. Menurut Hasan Langgulung, pendidikan dalam hubungannya dalam individu dan masyarakat. Pendidikan dari sudut pandang individu merupakan usaha untuk mengembangkan potensi individu. Sedangkan pendidikan hubungan nya dengan masyarakat adalah sebagai pewarisan oleh nilai-nilai budaya. yang mempunyai dua tugas utama, yaitu meningkatkan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya. Tingkat perkembangan kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan oleh tingkat kualitas sumber daya manusia. Dilingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan asli, tingkat kualitas sumber daya manusianya sangat rendah, yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sangat terbatas. Dan pada masyarakat yang memiliki kebudayaan campuran (modern) tuntutan kebutuhan dan variasi kerja sangat banyak, sehingga dibutuhkan tenaga profesional yang berkualitas.
Ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi kemajuan peradaban manusia. Makin tinggi tingkat penguasaan iptek, makin tinggi pula peradaban dan tingkat kualitas sumber daya manusianya dalam suatu bangsa. Sarana yang paling efektif adalah pendidikan. Hubungan filsafat pendidikan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Disusunlah suatu sistem pendidikan yang layak dan serasi dengan tujuan sumber da ya manusia. Misalnya Amerika yang mempunyai prinsip-prinsip demokratis, sehingga berkembanglah berbagai aliran termasuk filsafat pendidikan. Sesuatu dianggap benar, bila dapat direalisasikan dan bermanfaat bagi kehidupan yang diterapkan dalam bentuk sekolah masyarakat yang mempunyai tujuan mendidik para siswa menjadi tenaga praktisi yang siap pakai. Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang berkepribadian, mandiri maju, tangguh, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja profesional, bertanggung jawab, produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Sedangkan di GBHN tahun 1993 tujuan pendidikan nasional berlandaskan filsafat pancasila yang menghasilkan hubungan timbal balik antara filsafat hidup bangsa, filsafat pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurut undangundang dasar 1945, tujuan pendidikan itu mencerdaskan pendidikan bangsa.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya berbeda dari zaman ke zaman. Peningkatan itu tak lepas hubungannya dengan filsafat hidup dan kepribadian masing-masing. Dalam pengertian sederhana, filsafat diartikan sebagai kepribadian jati diri dan pandangan hidup seseorang, masyarakat, atau bangsa. Pendidikan hubungannya dengan masyarakat adalah sebagai pewarisan oleh nilainilai budaya. yang mempunyai dua tugas utama, yaitu meningkatkan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya. Ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi kemajuan peradaban manusia. Makin tinggi tingkat penguasaan iptek, makin tinggi pula peradaban dan tingkat kualitas sumber daya manusianya dalam suatu bangsa. Sarana yang paling efektif adalah pendidikan.
B. Kritik dan Saran Demikian penyusunan makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para penulis sendiri. Saraan dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Agus Sujanto, Drs, Psikologi Perkembangan, Jakarta : AKSARA BARU,1980. Jahja , Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Kencana, 2011. Agoes Soejanto, Drs, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Rineka Cipta,2005. Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik , Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2009.
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Psikologi Perkembangan, Semarang : Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang, 1989.
Diposkan oleh Akhmat Fuad di 21.11 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Tidak ada komentar: Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Akhmat Fuad ILMU CAHAYA KEHIDUPAN Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼
2015 (3) ▼ Juni (3) o PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MASYARAKAT Artikel Masalah Pendidikan di Indonesia FILSAFAT PENDIDIKAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSI...
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger .