KDM I-----INFECTION CONTROL
PENGONTROLAN INFEKSI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Mahasiswa akan dapat: a. Menjel Menjelask askan an pengert pengertian ian infeks infeksii b. Menget Mengetahu ahuii penyeb penyebab ab infek infeksi si c. Menget Mengetahu ahuii sifa sifatt infe infeksi ksi d. Memaha Memahami mi rantai rantai infek infeksi si e. Menget Mengetahu ahuii pros proses es inf infeks eksii f. Menjel Menjelask askan an infeks infeksii n nos osoko okomia miall g. Menget Mengetahu ahuii konse konsep p aseps asepsis is h. Memahami Memahami proses proses pengen pengendali dalian an infeksi infeksi i.
Asuhan Asu han kepera keperawat watan an dengan dengan infeks infeksii
PENDAHULUAN Kesehatan yang baik tergantung sebagian pada lingkungan yang aman. Praktisi atau teknisi yang memantau atau atau mencegah penularan penularan infeksi membantu melindungi melindungi klien klien dan pekerj pekerja a keseha kesehatan tan dari dari penyak penyakit. it. Setiap Setiap tahun tahun diperk diperkira irakan kan 2 juta juta pasie pasien n mengalami infeksi saat dirawat di Rumah Sakit. Hal ini terjadi karena pasien yang dirawat di Ruma Rumah h Sakit Sakit mempun mempunyai yai daya daya tahan tahan tubuh tubuh yang yang melem melemah ah sehing sehingga ga resist resistens ensii terhad terhadap ap mikro mikroorg organi anism sme e penyeb penyebab ab penyak penyakit it menjad menjadii
turun, turun, adanya adanya pening peningkat katan an
papar paparan an terhad terhadap ap berbag berbagai ai mikroo mikroorga rganis nisme me dan dil dilaku akukan kannya nya prosed prosedur ur invas invasive ive terhadap pasien di Rumah Sakit. Mikroorganisme bisa eksis di setiap tempat, dalam air, tanah, tanah, permukaan permukaan tubuh seperti seperti kulit, kulit, saluran saluran pencerna pencernaan an dan area terbuka lainnya. lainnya. Infeksi yang di derita pasien karena dirawat di Rumah Sakit, dimana sebelumnya pasien tidak mengalami mengalami infeksi infeksi tersebut tersebut dinamaka dinamakan n infeksi infeksi nosokom nosokomial. ial. Menurut Menurut Patricia Patricia C Paren, Paren, pasien pasien dikata dikatakan kan mengal mengalam amii infeks infeksii nosoko nosokomia miall jika jika pada pada saat saat masuk masuk belum belum mengalami infeksi kemudian setelah dirawat selama 48-72 jam klien menjadi terinfeksi. Infeksi nosokomial bisa bersumber dari petugas kesehatan, pasien yang lain, alat dan bahan bahan yang digunakan digunakan untuk untuk pengobat pengobatan an maupun maupun dari lingkungan lingkungan Rumah Rumah Sakit. Sakit. Faktor Faktor-fak -faktor tor yang yang mempen mempengar garuhi uhi terjad terjadiny inya a infeks infeksii nosoko nosokomia miall antar antara a lain: lain: faktor faktor internal (seperti usia, penggunaan obat, penyakit penyerta, malnutrisi, kolonisasi flora normal tubuh, personal hygiene yang rendah, perilaku personal dll) serta faktor eksternal (seperti banyaknya petugas kesehatan kesehatan yang kontak langsung dengan dengan pasien, banyaknya prosedur invasif, lama tinggal di RS, lingkungan yang terkontaminasi dll). Dengan cara memp mempra rakt ktik ikka kan n
tekn teknik ik
penc penceg egah ahan an
dan dan
peng pengen enda dali lian an
infe infeks ksi, i,
pera perawa watt
dapa dapatt
menghindarkan menghindarkan penyebaran mikroorganisme mikroorganisme terhadap klien.
1
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Infeksi Infeksi adalah adalah proses proses
invasif invasif oleh oleh mikroor mikroorgani ganisme sme
dan berpo berpolifer liferasi asi di di dalam dalam
tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005). Infeksi Infeksi adalah adalah invasi invasi tubuh tubuh oleh mikroorg mikroorganis anisme me dan berproli berprolifera ferasi si dalam dalam jaringan jaringan tubuh. tubuh. (Kozier, (Kozier, et al, 1995). 1995). Dalam Dalam Kam Kamus
Keper eperaw awat atan an
dise disebu butk tkan an
bahw bahwa a
infe infeks ksii
adal adalah ah
inva invasi si
dan dan
mult multip ipli lika kasi si
mikroorg mikroorganis anisme me dalam dalam jaringan jaringan tubuh, tubuh, khususny khususnya a yang menimbu menimbulkan lkan cedera cedera seluler seluler setempat akibat metabolisme kompetitif, toksin, replikasi intraseluler atau reaksi antigenantibodi. antibodi. Munculny Munculnya a infeksi infeksi dipengar dipengaruhi uhi oleh beberapa beberapa faktor faktor yang saling saling berkaitan berkaitan dalam rantai infeksi. Adanya patogen tidak berarti bahwa infeksi akan terjadi. Mikroorganisme yang bisa menimbulkan penyakit disebut pathogen (agen infeksi), sedang sedangkan kan mikro mikroor organ ganism isme e yang yang tidak tidak
menimb menimbulk ulkan an penyak penyakit/ it/ker kerusa usakan kan dis disebu ebutt
asim asimto toma mati tik. k. Peny Penyak akit it timb timbul ul jika jika path pathog ogen en berk berkem emba bang ng biak biak dan dan meny menyeb ebab abka kan n perubahan pada jaringan normal. Jika penyakit bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain, penyakit ini merupakan penyakit menular ( contagius). contagius) . Mikroorganisme mempunyai keragaman dalam virulensi/keganasan dan juga beragam dalam menyebabkan beratnya suatu penyakit yang disebabkan.
TIPE MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: •
Bakteri Bakteri Bakteri merupakan merupakan penyebab terbanyak terbanyak dari infeksi. Ratusan Ratusan spesies spesies bakteri bakteri dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.
•
Virus Virus terutama berisi asam nukleat ( nucleic acid ), ), karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi.
•
Fungi Fungi terdiri dari dari ragi dan jamur jamur
•
Parasit Parasit Parasit hidup hidup dalam dalam organism organisme e hidup hidup lain, lain, termasuk termasuk kelompok kelompok parasit adalah adalah protozoa, cacing dan arthropoda. arthropoda.
TIPE INFEKSI •
Kolonisasi Merupa Merupakan kan suatu suatu prose proses s diman dimana a benih benih mikro mikroorg organi anism sme e menjad menjadii flora flora yang yang menetap/flora residen. Mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak dapat dapat menimbu menimbulkan lkan penyakit. penyakit. Infeksi Infeksi terjadi terjadi ketika mikroorgani mikroorganisme sme yang menetap menetap tadi sukses sukses menginvas menginvasi/men i/menyera yerang ng bagian bagian tubuh tubuh host/man host/manusia usia yang sistem pertahanannya tidak efektif dan patogen menyebabkan kerusakan jaringan.
•
Infeksi lokal
: spesifik dan terbatas pada bagain tubuh dimana mikroorganisme mikroorganisme tinggal.
2
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL •
Infe Infeks ksii sis siste temi mik k
: ter terja jadi di bila bila mikr mikroo oorg rgan anis isme me men menye yeba barr ke ke bag bagia ian n tubu tubuh h yang yang lain dan menimbulkan kerusakan.
•
Bakterimia
•
Septikemia
: te terjadi ke ketika dalam darah di ditemukan adanya ba bakteri : mu multiplikasi bak bakteri d da alam da darah s se ebagai h ha asil d da ari in infeksi sistemik
•
•
Infeksi ak akut
: in infeksi ya yang mu muncul da dalam wa waktu si singkat
Infeksi Infeksi kronik kronik
: infeksi infeksi yang terjadi terjadi secara secara lambat lambat dalam dalam periode periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun)
RANTAI INFEKSI Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempenga mempengaruhi ruhi,, yaitu agen infeksi, infeksi, reservoir, reservoir, portal portal of exit, cara penulara penularan, n, portal portal of entry dan host/ pejamu yang rentan.
Agen Infeksi
Host/ Pejamu
Reservoir
Portal de Entry
Portal de Exit
Cara Penularan
•
AGEN INFEKSI Microorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan proto protozoa zoa.. Mikroo Mikroorga rganis nisme me di kulit kulit bis bisa a merupa merupakan kan flora flora trans transien ientt maupu maupun n resident. Organisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil, organisme ini bisa hidup dan berbiak di kulit. Organisme transien melekat pada kulit saat seseorang kontak kontak dengan dengan obyek obyek atau orang lain dalam dalam aktivitas aktivitas normal. normal. Organisme Organisme ini siap ditularkan, kecuali kecuali dihilangkan dengan dengan cuci tangan. Organisme residen residen tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci tangan dengan sabun dan deterjen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan seksama. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi tergan tergantun tung g pada: pada: jumlah jumlah microo microorga rganis nisme, me, virul virulens ensii (kemam (kemampua puan n menyeb menyebabk abkan an penyakit), kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam host serta kerentanan dari host/penjamu.
3
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL •
RESERVOAR (sumber mikroorganisme) mikroorganisme) Adalah tempat dimana mikroorganisme patogen dapat hidup baik berkembang biak atau atau tida tidak. k. Yang Yang bisa bisa berp berper eran an seba sebaga gaii rese reserv rvoi oirr adal adalah ah manu manusi sia, a, bina binata tang ng,, maka makana nan, n, air, air, sera serang ngga ga dan dan bend benda a lain lain.. Keba Kebany nyak akan an rese reserv rvoi oirr adal adalah ah tubu tubuh h manus nusia, ia,
misa isalnya lnya
di
kuli kulit, t,
mukos kosa,
cairan iran
maupun pun
dra draina inase.
Adany danya a
microorg microorganis anisme me patogen patogen dalam dalam tubuh tubuh tidak tidak selalu selalu menyebab menyebabkan kan penyakit penyakit pada hostnya. hostnya. Sehingga Sehingga reservoir reservoir yang di dalamnya dalamnya terdapat terdapat mikroorg mikroorganis anisme me patogen patogen bisa bis a menyeb menyebabk abkan an orang orang lain lain menja menjadi di sakit sakit (carie (carier) r).. Kuma Kuman n akan akan hidu hidup p dan dan berkemba berkembang ng biak dalam dalam reservoar reservoar jika karakteri karakteristik stik reservoar reservoarnya nya cocok cocok dengan dengan kuman. Karakteristik tersebut yaitu oksigen, air, suhu, pH, dan pencahayaan. pencahayaan.
•
PORTAL OF EXIT (jalan keluar) Mikroo Mikroorga rganis nisme me yang yang hidup hidup di dalam dalam reserv reservoir oir harus harus menemu menemukan kan jalan jalan keluar keluar (porta (portall of exit exit untuk untuk masuk masuk ke dalam dalam host host dan menyeb menyebabk abkan an infeks infeksi. i. Sebelu Sebelum m meni menimb mbul ulka kan n
infe infeks ksi, i,
mikr mikroo oorg rgan anis isme me
haru harus s
kelu keluar ar
terl terleb ebih ih
dahu dahulu lu
dari dari
reserv reservoar oarnya nya.. Jika Jika reserv reservoar oarnya nya manus manusia, ia, kuman kuman dapat dapat keluar keluar melal melalui ui salur saluran an pernapasan, pencernaan, perkemihan, genitalia, kulit dan membrane mukosa yang rusak serta darah.
•
CARA PENULARAN Kuman dapat menular atau berpindah ke orang lain dengan berbagai cara seperti kontak kontak langsung langsung dengan dengan penderita penderita melalui oral, oral, fekal, fekal, kulit kulit atau darahnya darahnya;konta ;kontak k tidak tidak langsu langsung ng melalu melaluii jarum jarum atau atau baluta balutan n bekas bekas luka luka pender penderita ita;; perala peralatan tan yang yang terkontaminasi; terkontaminasi; makanan yang diolah diolah tidak tepat; melalui vektor nyamuk nyamuk atau lalat.
•
PORTAL MASUK Sebelu Sebelum m seseor seseorang ang terinf terinfeks eksi, i, mikro mikroor organ ganism isme e harus harus masu masuk k dalam dalam tubuh. tubuh. Kulit Kulit merupakan barier pelindung tubuh terhadap masuknya kuman infeksius. Rusaknya kulit atau ketidakutuhan kulit dapat menjadi portal masuk. Mikroba dapat masuk ke dalam dalam tubuh tubuh melalui melalui rute atau jalan jalan yang sama dengan dengan portal portal keluar. keluar. Faktor-fa Faktor-faktor ktor yang menurunkan daya tahan tubuh memperbesar kesempatan patogen masuk ke dalam tubuh.
•
DAYA TAHAN HOSPES (MANUSIA) Seseoran Seseorang g terkena terkena infeksi infeksi bergantu bergantung ng pada kerentana kerentanan n terhadap terhadap agen infeksiu infeksius. s. Kerentan Kerentanan an bergantu bergantung ng pada derajat derajat ketahanan ketahanan tubuh tubuh individu individu terhadap terhadap patogen. patogen. Meskipun Meskipun seseoran seseorang g secara secara konstan konstan kontak kontak dengan dengan mikroorg mikroorganis anisme me dalam dalam jumlah jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai individu rentan terhadap kekuatan dan jumlah mikroorganisme tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerentanan tubuh tubuh terhadap terhadap kuman yaitu usia, keturunan keturunan,, stress stress (fisik (fisik dan emosional), emosional), status status nutrisi, terapi medis, pemberian obat dan penyakit penyerta .
4
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
PROSES INFEKSI Infeksi Infeksi terjadi terjadi secara secara progresi progresiff dan beratnya beratnya infeksi infeksi pada klien tergantun tergantung g dari tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan penjamu. Dengan proses perawa perawatan tan yang yang tepat, tepat, maka maka akan akan memini meminima malis lisir ir penyeb penyebara aran n dan memini meminima malka lkan n penyak penyakit. it. Perkem Perkemban bangan gan infek infeksi si mempen mempengar garuhi uhi tingka tingkatt asuhan asuhan kepera keperawat watan an yang yang diberikan. Berbagai komponen dari sistem imun memberikan jaringan kompleks mekanisme yang yang sang sangat at baik baik,,
yang yang jika jika utuh utuh,,
berf berfun ungs gsii
memp memper erta taha hank nkan an tubu tubuh h
terh terhad adap ap
mikroorganisme asing dan sel-sel ganas. Pada beberapa keadaan, komponen-komponen baik respon spesifik spesifik maupun nonspesifik nonspesifik bisa gagal gagal dan hal tersebut mengakibatka mengakibatkan n kerusakan pertahanan hospes. Orang-orang yang mendapat infeksi yang disebabkan oleh defisi defisiens ensii dalam dalam pertah pertahana anan n dari dari segi segi hospes hospesnya nya dis disebu ebutt
hospes hospes yang yang melem melemah ah..
Sedangkan Sedangkan orang-ora orang-orang ng dengan dengan kerusaka kerusakan n mayor mayor yang berhubun berhubungan gan dengan dengan respon respon imun spesifik disebut hospes yang terimunosupres. terimunosupres . Efek dan gejala gejala nyata yang berhubun berhubungan gan dengan kelainan kelainan pertahan pertahanan an hospes hospes bervarias bervariasii berdasar berdasarkan kan pada sistem imun yang rusak. rusak. Ciri-cir Ciri-cirii umum yang berkaita berkaitan n dengan hospes yang melemah adalah: infeksi berulang, infeksi kronik, ruam kulit, diare, kerusakan pertumbuhan dan meningkatnya kerentanan terhadap kanker tertentu. Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut: •
Periode inkubasi Interval antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan munculnya gejala pertama. Contoh: flu 1-3 hari, campak 2-3 minggu, mumps/gondongan mumps/gondongan 18 hari
•
Tahap prodromal Inte Interv rval al dari dari awit awitan an tand tanda a dan dan geja gejala la nons nonspe pesi sifi fik k (mal (malai aise se,, dema demam m ring ringan an,, keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
•
Tahap sakit Klien memanifesta memanifestasika sikan n tanda tanda dan gejala gejala yang spesifik spesifik terhadap jenis infeksi. infeksi. Cont Conto oh:
dema emam
dima imanife nifes stasik asika an
deng dengan an
sakit kit
teng enggor goroka okan,
mumps
dimanifes dimanifestasi tasikan kan dengan dengan sakit telinga, telinga, demam demam tinggi, tinggi, pembengka pembengkakan kan kelenjar kelenjar parotid dan saliva. •
Pemulihan Interval saat munculnya gejala akut infeksi
PERTAHANAN TERHADAP INFEKSI Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi. Flora normal tubuh yang tinggal di dalam dan luar tubuh melindungi seseorang dari beberapa patogen. Setiap sistem organ memi memili liki ki meka mekani nism sme e
pert pertah ahan anan an terh terhad adap ap agen agen infe infeks ksiu ius. s. Flor Flora a
norm normal al,,
sist sistem em
pertah pertahana anan n tubuh tubuh dan infla inflamas masii adalah adalah pertah pertahana anan n nonspe nonspesif sifik ik yang yang melind melindung ungii terhadap mikroorganisme. •
Flora normal
5
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Secara normal tubuh memiliki mikroorganisme yang ada pada lapisan permukaan dan di dalam dalam kulit, kulit, saliv saliva, a, mukos mukosa a oral oral dan salur saluran an gastro gastroint intest estina inal. l. Manus Manusia ia secar secara a normal normal mengek mengekskr skresi esi setiap setiap hari hari trilyu trilyunan nan mikro mikroba ba melal melalui ui usus. usus. Flora Flora normal normal biasa biasanya nya tidak tidak menyeb menyebabk abkan an sakit sakit tetapi tetapi justr justru u turut turut berper berperan an dalam dalam memeli memelihar hara a keseha kesehatan tan.. Flora Flora ini bersai bersaing ng dengan dengan mikroo mikroorga rganis nisme me penyeb penyebab ab penyakit unuk mendapatkan makanan. Flora normal juga mengekskresi substansi antibakteri dalam dinding usus. Flora normal kulit menggunakan menggunakan tindakan protektif dengan meghambat multiplikasi organisme yang menempel di kulit. Flora normal dalam dalam jumlah jumlah banyak banyak memper mempertah tahank ankan an keseim keseimban bangan gan yang yang sensit sensitif if dengan dengan mikroorg mikroorganis anisme me lain untuk untuk mencegah mencegah infeksi. infeksi. Setiap Setiap faktor faktor yang menggang mengganggu gu keseimban keseimbangan gan ini mengakib mengakibatkan atkan individu individu semakin semakin berisiko berisiko mendapat mendapat penyakit penyakit infeksi. •
Pertahanan sistem tubuh Sejumlah sistem organ tubuh memiliki pertahanan unik terhadap mikroorganisme. Kulit, saluran pernafasan dan saluran gastrointestinal sangat mudah dimasuki oleh mikroorganisme. Organisme patogen dengan mudah menempel pada permukaan kulit, kulit, diinhala diinhalasi si melalui melalui pernafasa pernafasan n atau dicerna dicerna melalui melalui makanan. makanan. Setiap Setiap sistem sistem organ memiliki mekanisme pertahanan yang secara fisiologis disesuaikan dengan strukt struktur ur dan dan fungsi fungsinya nya.. Beriku Berikutt ini adalah adalah mekan mekanis isme me pertah pertahank ankan an norma normall terhadap infeksi:
N o 1.
Mekanisme pertahanan
Faktor pengganggu pertahanan
Kulit a. Permuk Permukaa aan, n, lapisa lapisan n yang utuh utuh b. Pergantian Pergantian lapisan lapisan kulit kulit paling paling luar c. Sebum
2.
3.
Mulut a. Lapisa Lapisan n mukos mukosa a yang yang utuh utuh b. Saliva Saluran pernafasan a. Lapisa Lapisan n silia di jalan jalan nafas nafas bagia bagian n atas diselimuti oleh mukus b. Makr Makro ofag fag
4.
Saluran urinarius a. Tind Tindak akan an pemb pembil ilas asan an dari dari alir aliran an urine
b. Lapisa Lapisan n epitel epitel yang yang utuh utuh
5.
6.
Salu aluran gas gasttroin rointe tes stin tinal a. Keasa Keasama man n sekresi sekresi gast gaster er b. Perist Peristalt altik ik yang cepat cepat dalam dalam usus kecil Vagina a. Pada puberitas, flora menye enyeba babk bka an sekr ekresi esi
Luka abra Luka abrasi si,, luka luka maserasi Mandi tidak teratur Mandi berlebihan
pung pungsi si,,
Laserasi, trauma, cabut gigi Higiene oral yang tidak baik, dehidrasi Meroko Merokok, k, karbon karbondio dioksi ksida da & oksige oksigen n konsentrasi tinggi, kurang lembab, air dingin Merokok
Obstruksi aliran normal karena pemasangan kateter, menahan kencing, obstruksi karena pertumbuhan tumor. Memasukkan kateter urine, perg perger erak akan an kont kontin inyu yu dari dari kate katete terr dalam uretra. Pemberian antasida Mela elambatnya motilitas karena pengaruh fekal atau obstruksi karena massa
normal Antibiotik dan kontrasepsi vagi vagina na mengganggu flora normal
6
daer daerah ah
oral
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
untuk mencapai pH yang rendah
•
Inflamasi Inflamas Inflamasii merupakan merupakan reaksi reaksi protektif protektif vaskular vaskular dengan dengan menghanta menghantarkan rkan cairan, cairan, produk produk darah darah dan nutrie nutrien n ke jaring jaringan an inter intersti stisia siall ke daerah daerah cidera cidera.. Proses Proses ini ini menetr menetrali alisa sasi si dan menge mengelim limina inasi si patoge patogen n atau atau jaring jaringan an mati mati (nekro (nekrotik tik)) dan memulai cara-cara perbaikan jaringa tubuh. Tanda inflamasi termasuk bengkak, kemerahan kemerahan,, panas, panas, nyeri/nye nyeri/nyeri ri tekan, tekan, dan hilangny hilangnya a fungsi fungsi bagian bagian tubuh tubuh yang terinf terinflam lamas asi. i. Bila Bila infla inflama masi si menjad menjadii sis sistem temik ik akan akan muncu muncull tanda tanda dan gejala gejala demam, leukositas, malaise, anoreksia, mual, muntah dan pembesaran kelenjar limfe. Respon inflamasi dapat dicetuskan oleh agen fisik, kimiawi atau mikroorganisme. Respon inflamasi termasuk hal berikut ini: a. respon respon selu seluler ler dan dan vask vaskule ulerr Arteriol Arteriol yang menyuplai menyuplai darah darah yang terinfeksi terinfeksi atau yang cidera berdilata berdilatasi, si, memungkin memungkinkan kan lebih banyak darah darah masuk masuk dala sirkulasi. sirkulasi. Peningkata Peningkatan n darah darah ters terseb ebut ut meny menyeb ebab abka kan n
keme kemera raha han n
pada pada infl inflam amas asi. i. Geja Gejala la hang hangat at loka lokall
dihasilkan dari volume darah yang meningkat pada area yang inflamasi. Cidera menyebabkan nekrosis jaringan dan akibatnya tubuh mengeluarkan histamin, brad bradik ikin inin in,,
pros prosta tagl glan andi din n
dan dan
sero seroto toni nin. n.
Medi Mediat ator or
kim kimiawi iawi
ters terseb ebut ut
meningka meningkatkan tkan permeabil permeabilitas itas pembuluh pembuluh darah darah kecil. kecil. Cairan, Cairan, protein protein dan sel memasuki ruang interstisial, akibatnya muncul edema lokal. Tanda Tanda lain inflamas inflamasii adalah adalah nyeri. nyeri. Pembengka Pembengkakan kan jaringan jaringan yang terinfla terinflamasi masi meningkatkan tekanan pada ujung syaraf yang mengakibatkan nyeri. Substansi kimia seperti histamin menstimuli ujung syaraf. Sebagai akibat dari terjadinya peruba perubahan han fisiol fisiolog ogis is dari dari inflam inflamas asi, i, bagia bagian n tubuh tubuh yang yang terken terkena a biasan biasanya ya mengalam mengalamii kehilanga kehilangan n fungsi fungsi sementar sementara a dan akan kembali normal normal setelah setelah inflamasi berkurang. b. pembe pembentu ntukan kan eksuda eksudatt inflam inflamas asii akumulasi cairan dan jaringan mati serta SDP membentuk eksudat pada daerah inflamas inflamasi. i. Eksudat Eksudat dapat dapat berupa berupa serosa serosa (jernih (jernih seperti seperti plasma), plasma), sanguino sanguinosa sa (mengandung sel darah merah) atau purulen (mengandung SDP dan bakteri). Akhirn Akhirnya ya eksuda eksudatt dis disapu apu melal melalui ui drain drainase ase limfat limfatik. ik. Trom Trombos bosit it dan protei protein n plasma seperti fibrinogen membentuk matriks yang berbentuk jala pada tempat inflamasi untuk mencegah penyebaran. c. perb perbai aika kan n jar jarin inga gan n Sel Sel yang yang rusa rusak k akhi akhirn rnya ya diga digant ntik ikan an oleh oleh sel sel baru baru yang yang seha sehat. t. Sel Sel baru baru menga mengalam lamii matura maturasi si bertah bertahap ap sampai sampai sel terseb tersebut ut menca mencapai pai karakt karakteri eristi stik k struktur dan bentuk yang sama dengan sel sebelumnya •
Respon imun Saat Saat mikroo mikroorga rganis nisme me masuk masuk dalam dalam tubuh, tubuh, pertam pertama a kali kali akan akan diser diseran ang g oleh oleh monosit. monosit. Sis Sisa a mikroorg mikroorganis anisme me tersebut tersebut yang akan memicu memicu respon respon imun. imun. Materi Materi
7
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
asing asing yang tertinggal tertinggal (antigen) (antigen) menyebabkan menyebabkan rentetan rentetan respon respon yang mengubah mengubah susuna sus unan n biolog biologis is tubuh. tubuh. Setela Setelah h antige antigen n masuk masuk dala dala tubuh, tubuh, antige antigen n terseb tersebut ut bergerak ke darah atau limfe dan memulai imunitas seluler atau humural. 1. Imun Imunit itas as selu selula larr Ada Ad a
kela kelas s limf limfos osit it,, limf limfos osit it T (CD4 (CD4T) T) dan dan limf limfos osit it B (sel (sel B). B). Limf Limfos osit it T
memainkan memainkan peran utama utama dalam dalam imunitas imunitas seluler. seluler. Ada reseptor reseptor antigen pada membran membran permukaa permukaan n limfosit limfosit CD4T. Bila antigen bertemu bertemu dengan dengan sel yang resept reseptor or permuk permukaa aanny nnya a sesuai sesuai dengan dengan antig antigen, en, maka maka akan akan terjad terjadii ikatan ikatan.. Ikatan ini mengaktifkan limfosit CD4T untuk membagi diri dengan cepat untuk membentuk membentuk sel yang peka. Limfosi Limfositt yang peka bergerak bergerak ke daerah daerah inflamas inflamasi, i, berika berikatan tan dengan dengan antige antigen n dan dan melepa melepaska skan n limfok limfokin. in. Limfok Limfokin in menar menarik ik & menstimulasi menstimulasi makrofag untuk menyerang antigen 2. Imun Imunit itas as hum humor oral al Stimu Stimulas lasii sel B akan akan memicu memicu respon respon imun imun humor humoral, al, menye menyebab babkan kan sin sintes tesa a imunoglobulin/antibodi yang akan membunuh antigen. Sel B plasma dan sel B memori akan terbentuk apabila sel B berikatan dengan satu antigen. Sel B mensinte mensintesis sis antibodi antibodi dalam dalam jumlah jumlah besar besar untuk untuk memperta mempertahanka hankan n imunitas imunitas,, sedangkan sedangkan sel sel B memori memori untuk
mempersi mempersiapkan apkan tubuh tubuh menghada menghadapi pi invasi invasi
antigen. 3. Antibodi Merupakan protein bermolekul besar, terbagi menjadi imunoglobulin A, M, D, E, G. Imun Imunog oglo lobu buli lin n M dibe dibent ntuk uk pada pada saat saat kont kontak ak awal awal deng dengan an anti antige gen, n, sedang sedangkan kan IgG menan menandak dakan an infeks infeksii yang yang terakh terakhir. ir. Pemben Pembentuk tukan an antibo antibodi di merupakan dasar melakukan imunisasi. imunisasi. 4. Komplem plemen en Merupakan senyawa protein yang ditemukan dalam serum darah. Komplemen diaktifkan saat antigen dan antibodi terikat. Komplemen diaktifkan, maka akan terjadi serangkaian proses katalitik. 5. Inter nterfe ferron Pada Pada
saat aat
terte erten ntu
diin diinva vas si
oleh leh
viru irus.
Inter nterfe ferron
aka akan
mengg enggan angg ggu u
kemampuan virus dalam bermultiplikasi. bermultiplikasi.
Infeksi Nosokomial Nosokomial berasal dari kata Yunani nosocomium, nosocomium , yang berarti rumah sakit. Maka, kata nosokomial artinya "yang berasal dari rumah sakit" kata infeksi cukup jelas artinya, yaitu terkena hama penyakit.Menurut Patricia C Paren, pasien dikatakan mengalami infeksi nosokomial jika pada saat masuk belum mengalami infeksi kemudian setelah dirawat selam selama a 48-72 48-72 jam klien klien menjad menjadii terinf terinfeks eksii Infeks Infeksii nosoko nosokomia miall bis bisa a bersu bersumbe mberr dari dari petugas kesehatan, pasien yang lain, alat dan bahan yang digunakan untuk pengobatan maupun dari lingkungan Rumah Sakit Unit perawatan intensif (UPI) merupakan area dalam RS yang berisiko tinggi terkena Inos. Alasan ruang UPI berisiko terjadi infeksi nosokomial: •
Klien Klien di ruang ruang ini ini mempun mempunyai yai peny penyaki akitt kriti kritis s
8
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
•
Peralatan Peralatan invasif invasif lebih lebih banyak banyak diguna digunakan kan di ruang ruang ini
•
Prosed Prosedur ur inva invasif sif lebih lebih bany banyak ak dila dilakuk kukan an
•
Seringkal Seringkalii prosedur prosedur pembed pembedahan ahan dilak dilakukan ukan di ruang ruang ini ini karena karena kondisi kondisi darura daruratt
•
Pengg Pengguna unaan an antib antibiot iotik ik spektr spektrum um luas luas
•
Tuntutan Tuntutan tindaka tindakan n yang cepat cepat membua membuatt perawat perawat lupa lupa melakukan melakukan tehni tehnik k aseptik aseptik
Infeks Infeksii iatroi iatroigen genik ik merupa merupakan kan jenis jenis inos inos yg diakib diakibatk atkan an oleh oleh prose prosedur dur diagno diagnost stik ik (ex:infeks (ex:infeksii pada traktus urinariu urinarius s yg terjadi terjadi setelah setelah insersi insersi kateter). kateter). Inos dapat terjadi terjadi secara secara eksogen eksogen dan endogen. endogen. Infeksi Infeksi eksogen eksogen didapat didapat dari mikroorg mikroorganis anisme me eksternal eksternal terhadap terhadap individu individu,, yang bukan merupaka merupakan n flora flora normal. normal. Infeksi Infeksi endogen endogen terjadi terjadi bila sebagian dari flora normal klien berubah dan terjadi pertumbuhan yang berlebihan. Faktor yang berpengaruh pada kejadian infeksi klien: •
Jumlah Jumlah tenag tenaga a kesehat kesehatan an yang yang kontak kontak langsu langsung ng dng dng pasien pasien
•
Jenis Jenis dan jumlah jumlah prose prosedur dur invas invasif if
•
Tera Terapi pi yang yang dite diterrima ima
•
Lama amanya nya per pera awata watan n
Penyebab infeksi nosokomial meliputi: Traktus urinarius:
Pemasangan kateter urine
Sistem drainase terbuka
Kateter dan selang tdk tersambung
Obstruksi pada drainase urine
Tehnik mencuci tangan tidak tepat
Traktus respiratorius: respiratorius:
Peralatan terapi pernafasan yang terkontaminasi terkontaminasi
Tdk tepat penggunaan tehnik aseptif saat suction
Pembuangan sekresi mukosa yg kurang tepat Tehnik mencuci tangan tidak tepat
Luka bedah/traumatik: bedah/traumatik:
Persiapan kulit yg tdk tepat sblm pembedahan
Tehnik mencuci tangan tidak tepat
Tdk memperhatikan tehnik aseptif selama perawatan luka
Menggunakan larutan antiseptik yg terkontaminasi terkontaminasi
Aliran darah:
Kontaminasi Kontaminasi cairan intravena saat penggantian
Memasukkan obat tambahan dalam cairan intravena
Perawatan area insersi yg kurang tepat
Jarum kateter yg terkontaminasi terkontaminasi
Tehnik mencuci tangan tidak tepat
Asepsis
9
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Asepsis berarti tidak adanya patogen penyebab penyakit. Tehnik aseptik adalah usaha yang yang
dilaku lakuka kan n
unt untuk
mempe emperrtaha tahank nka an
klie klien n
seda edapat pat
mung ungkin kin
bebas ebas
dari ari
mikroorganisme. Asepsis terdiri dari asepsis medis dan asepsis bedah. Asepsis medis dimaksudkan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme. Contoh tindakan: mencuci tang tangan an,,
meng mengga gant ntii
line linen, n, meng menggu guna naka kan n
cang cangki kirr
untu untuk k
obat obat..
Obye Obyek k
diny dinyat atak akan an
terkontaminasi jika mengandung/diduga mengandung patogen. Asepsis bedah, disebut juga juga tehnik tehnik steril, steril, merupaka merupakan n prosedur prosedur untuk untuk membunu membunuh h mikroorg mikroorganis anisme. me. Sterilisa Sterilisasi si membun membunuh uh semua semua mikro mikroorg organi anism sme e dan spora spora,, tehnik tehnik ini ini diguna digunakan kan untuk untuk tindak tindakan an invasi invasif. f. Obyek Obyek terkon terkontam tamina inasi si jika jika tersen tersentuh tuh oleh oleh benda benda tidak tidak steril steril.. Prinsi Prinsip-p p-pri rinsi nsip p asepsis bedah adalah sebagai berikut:
Segala alat yang digunakan harus steril
Alat yang steril akan tidak steril jika tersentuh
Alat yang steril harus ada pada area steril
Alat yang steril akan tidak steril jika terpapar udara dalam waktu lama
Alat yang steril dapat terkontaminasi oleh alat yang tidak steril
Kulit tidak dapat disterilkan
Tehnik isolasi Merupakan cara yang dibuat untuk mencegah penyebaran infeksi atau mikroorganisme yang bersifat infeksius bagi kesehatan individu, klien dan pengunjung. pengunjung. Dua sistem isolasi yang utama adalah:
Centers for disease control and prevention (CDC) precaution
Body Subtance Isolation (BSI) System
CDC meliputi prosedur untuk:
Category-Specific Isolation precaution
Disease-Specific Disease-Specific Isolation
Universal precaution
Category-Specific Category-Specific Isolation precaution meliputi: 1.
Strict isolation
Untuk wabah dipteri pneumonia, varicella
Untuk mencegah penyebaran lewat udara
Perlu ruangan khusus, pintu harus dalam keadaan tertutup
Setiap orang yang memasuli ruangan harus menggunakan gaun, cap dan sepatu yang direkomendasikan direkomendasikan
Harus menggunakan masker
Harus menggunakan sarung tangan
Perlu cuci tangan setiap kontak
Menggunakan disposal
2.
Contact isolation
10
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Untuk Untuk infeksi infeksi pernafas pernafasan an akut, influensa influensa pada anak-anak, anak-anak, infeksi infeksi kulit, kulit, herpes herpes
•
simplex, rubela scabies •
Mencegah penyebaran infeksi dengan membatasi membatasi kontak
•
Perlu ruangan khusus
•
Harus menggunakan gaun jika ada cairan
•
Harus menggunakan masker jika kontak dengan klien
•
Memakai sarung tangan jika menyentuh bahan-bahan infeksius
•
Perlu cuci tangan setiap kontak
•
Menggunakan disposal
3.
Respiratory isolation
Untuk epiglotis, meningitis, pertusis, pneumonia dll
Untuk mencegah penyebaran infeksi oleh tisu dan droplet pernapasan karena batuk, bersin, inhalasi
Perlu ruangan khusus
Tidak
perlu gaun
Harus memakai masker
Tidak
perlu menggunakan sarung tangan
Perlu cuci tangan setiap kontak
Menggunakan disposal 4.
Tuberculosis isolation
Untuk TBC
Untuk mencegah penyebaran acid fast bacilli
Perlu ruangan khusus dengan tekanan negatif
Perlu menggunakan gaun jika pakaian terkontaminasi
Harus memakai masker
Tidak
perlu menggunakan sarung tangan
Perlu cuci tangan setiap kontak
Bersihkan Bersihkan disposal disposal dan disinfekt disinfektan an meskipun meskipun jarang jarang menyebabk menyebabkan an perpinda perpindahan han penyakit 5.
Enteric precaution
Untuk Untuk hepatitis hepatitis A, gastroen gastroenterit teritis, is, demam demam tipoid, tipoid, kolera, kolera, diare diare dengan dengan penyebab penyebab infeksius, encepalitis, meningitis
Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan feces
Perlu runagn khusus jika kebersihan klien buruk
Perlu gaun jika pakaian terkontaminasi terkontaminasi
Tidak
perlu masker
Perlu sarung tangan jika menyentuh bahan-bahan infeksius
Perlu cuci tangan setiap kontak
Menggunakan disposal
11
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
6.
Drainage/ se secretion precaution
Untuk drainasi lesi, abses, infeksi luka bakar, infeksi kulit, luka dekubitus, konjungtivis
Mencegah penyebaran infeksi, membatasi kontak langsung maupun tidak langsung dengan material tubuh
Tidak
perlu ruangan khusus kecuali kebersihan klien buruk
Perlu gaun jika pakaian terkontaminasi
Tidak
perlu masker
Perlu sarung tangan jika menyentuh bahan-bahan infeksius
Perlu cuci tangan setiap kontak
Menggunakan disposal 7.
Blood/ body fluid precaution
Untuk hepatitis b, sipilis, AIDS, malaria
Mencegah penyebaran infeksi, membatasi kontak langsung maupun tidak langsung dengan cairan tubuh
Tidak
perlu ruangan khusus kecuali kebersihan klien buruk
Perlu gaun jika pakaian terkontaminasi terkontaminasi
Tidak
perlu masker
Perlu sarung tangan jiak menyentuh darah dan cairan tubuh
Perlu cuci tangan setiap kontak
Menggunakan disposal
Disease-Specific Isolation
Untuk pencegahan penyakit specifik
Contoh tuberkulosis paru
Kamar khusus
Gunakan masker
Tidak perlu sarung tangan
Body Subtance Isolation (BSI) System Tujuan
Mencegah transmisi silang mikroorganisme
Melindungi tenaga tenaga kesehatan dari dari mikroorganisme mikroorganisme dari klien
Elemen BSI
Cuci tangan
Memakai sarung tangan bersih
Menggunakan gaun, masker, cap, sepatu, kacamata
Membuang semua alat invasif yg telah digunakan
Tempat linen sebelum dicuci
Tempatkan diposibel pada sebuah plastik
Cuci dan sterilkan alat yang telah digunakan
12
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Tem Tempa patk tka an
semua emua
specim ecimen en
pada ada
plas lastik
sebel ebelum um
ditr itranpo anporrt
ke
laboratorium
Pencegahan infeksi di rumah: Cuci tangan
Jaga kebersihan kuku
Gunakan alat-alat personal
Cuci sayuran dan buah sebelum dimakan
Cuci alat yang akan digunakan
Letakkan alat-alat yang terinfeksi pada plastik
Bersihkan seprei
Cegah betuk, bersin, bernapas langsung dengan orang lain
Perhatian pada tanda dan gejala infeksi
Pertahankan intake
Proses Keperawatan Pengkajian Perawat mengkaji hal-hal dibawah ini: a. Status mekanisme pertahanan Pertahanan primer tidak adequat (kulit/mukosa rusak, jaringan trauma, obstruksi
aliran limfe, gangguan peristaltik, penurunan mobilitas) mobilitas)
Pertahanan sekunder tidak adequat (penurunan Hb, supresi SDP, supresi respon inflamasi, leukopenia)
b. Kere Kerent ntan anan an klie klien n
Usia Bayi Bayi memp mempun unya yaii pert pertah ahan anan an yang yang lema lemah h terh terhad adap ap infe infeks ksi, i, lahi lahirr memp mempun unya yaii antibody dari ibu, sedangkan system imunnya masih imatur. Seiring bertumbuhnya anak, sistem imun semakin matur, namun bayi masih rentan terhadap organisme peny penyeb ebab ab dema demam, m, infe infeks ksii usus usus,, dan dan peny penyak akit it infe infeks ksiu ius s lain lainny nya a (mum (mumps ps dan dan campak). campak). Dewasa awal sistem imun telah telah memberi memberikan kan pertahana pertahanan n pada bakteri yang yang mengi menginva nvasi. si. Pada Pada usia usia lanju lanjut, t, karena karena fungs fungsii dan organ organ tubuh tubuh menga mengalam lamii penurunan, system imun juga mengalami perubahan.
Status nutrisi Pengurangan asupan protein dan dan nutrien lain seperti karbohidrat menyebabkan penurunan pertahanan tubuh. Perawat mengkaji asupan diet klien dan kemampuan klien untuk mengkonsumsi makanan (ada tidak gangguan dalam proses menelan maupun sistem pencernaannya). pencernaannya).
Stress Tubuh berespon berespon terhadap stess emosi emosi atau fisik melalui melalui sindrom adaptasi umum. umum. Jika stess terus terus berlangsung, berlangsung, kadar kortison kortison yan tinggi tinggi menyebabkan menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
13
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Hereditas
Kelainan hereditas tertentu mengganggu pertahanan individu terhadap infeksi. Proses penyakit
Klien yang sakit pada system imun berisiko terutama terhadap infeksi. Klien yang mengalami sakit komplek (komplikasi) lebih berisiko terhadap infeksi. Terapi
medis
Bebe Bebera rapa pa obat obat dan dan tera terapi pi medi medis s memp mempen enga garu ruhi hi syst system em imun imun.. Pera Perawa watt perl perlu u mengkaji obat yang dikonsumsi klien.
c. Pena Penamp mpil ilan an klin klinis is Tanda dan gejala infeksi bisa berupa infeksi lokal maupun sistemik. Perawat perlu mengkaji tanda yang muncul pada klien. d. Data Data lab labor orat ator oriu ium m Perawat mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium laboratorium klien.
Diagnosa •
Risiko infeksi b.d gangguan imunitas
•
Risiko infeksi b.d kerusakan jaringan
•
Risiko cidera b.d gangguan imunitas
•
Kerusakan integritas kulit b.d gangguan sirkulasi
•
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kebiasaan diet yg buruk
•
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan fungsi GI
Perencanaan Tujuan umum dari perawatan termasuk hal berikut:
Pencegahan paparan terhadap organisme infeksius
Memantau & menurunkan penyebaran infeksi
Mempertahankan resistensi terhadap infeksi
Klien & keluarga belajar tentang kontrol infeksi
Implementasi
Pencegahan penyakit (menghancurkan reservoar infeksi, mengontrol portal keluar dan masuk masuk,, mengh menghind indari ari tindak tindakan an penul penular aran, an, menceg mencegah ah bakter bakterii menem menemuka ukan n tempat untuk tumbuh)
Tindakan perawatan akut (pemberian antibiotik yg tepat dan tindakan perawatan lainnya)
Kontrol agen infeksius: infeksius:
Pembersihan
14
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Membuang semua material asing seperti kotoran dan materi organic dari suatu obyek.
Desinfeksi Merupakan proses memusnahkan bakteri, kecuali bagian spora
Sterilisasi Penghancuran dan pemusnahan seluruh mikroorganisme, termasuk spora.
Kontrol reservoar
Mandi secara teratur
Mengganti balutan yang basah atau kotor
Benda terkontaminasi dibuang pada tempat yang tepat
Jarum
terkontaminasi dibuang pada tempat yang tepat
Luka bedah dirawat dengan benar
Perawatan botol & kantong drainase
Pertahankan larutan dalam botol
Pengendalian penularan: •
Cuci tangan
•
Menghindari penggunaan penggunaan alat yg sama pada beberapa pasien
•
Menghindari benda kotor menyentuh seragam perawat
•
Instruksikan pengunjung untuk cuci tangan sebelum mengunjungi klien
•
Biasakan klien untuk cuci tangan
Kontrol terhadap portal masuk •
Mempertahankan integritas kulit & membran mukosa
•
Kulit dijaga tetap lembab
•
Pengaturan posisi
•
Lakukan hygiene oral
•
Hati-hati dlm merawat luka
•
Hati-hati dalam membuang alat-alat medis sekali pakai
Perlindungan Perlindungan terhadap penjamu yang rentan: •
Tindakan isolasi
•
Pertahankan status nutrisi
•
Pertahankan personal hygiene
•
Berikan dukungan sosial pd klien yg diisolasi
•
Lingkungan protektif
Perlindungan terhadap pekerja: •
Gown
15
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
•
Masker
•
Sarung tangan
•
Kacamata pelindung
•
Pengumpulan spesimen
•
Membungkus barang atau linen
Evaluasi Evalua Evaluasi si tindak tindakan/ an/im imple plemen mentas tasii yang yang telah telah dilak dilakuka ukan, n, apabil apabila a tindak tindakan an belum belum bis bisa a menyelesa menyelesaikan ikan masalah masalah maka tindakan tindakan keperawat keperawatan an diterusk diteruskan, an, bila masalah masalah sudah sudah teratasi, tindakan dihentikan.
16
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS
KDM I-----INFECTION CONTROL
Misalnya, jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa pasien. Tidak menggunakan satu alat secara berturut-turut pada beberapa pasien tanpa dibersihkan dengan baik lebih dahulu setelah dipakai pada seorang pasien. Memandikan dan membersihkan pasien jangan dianggap pekerjaan rutin yang harus diselesaikan selekasnya, tetapi harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab akan keselamatan pasien terhadap ancaman infeksi nosokomial. Untuk ikut serta mencegah timbulnya resistensi bakteri dan fungi terhadap antibiotik, gunakanlah antibiotik secara bertanggung jawab, yaitu hanya terhadap bakteri dan fungi yang rentan, dan dalam jumlah yang memadai serta di bawah pengawasan dokter.
17
By: Retno Purwandari, S.Kep., NS