TEKNIK VOKAL, GESTURE DAN BAHASA TUBUH Pelatihan Public Speaking bagi tenaga Promkes Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tanggal 21 – 22 Desember 2015 Bambang Riadi Sirazul Munir
Bab
1.PENDAHULUAN
P
ublic speaking adalah berbicara didepan umum, dan pastinya seorang public speaker akan menjadi center of attention. attention. Faktor yang paling berpengaruh dalam public speaking adalah 3V, yaitu: vokal, verbal dan visualisasi. Teknik vocal adalah kemampuan mengolah artikulasi dan ekspresi suara. Verbal berkaitan dengan susunan kata-kata yang diucapkan, sedangkan visualisasi adalah gesture dan Bahasa tubuh seorang pembicara
Bab
2.TEKNIK VOKAL
PUBLIC SPEAKING
T
eknik vokal terpenting adalah intonasi yang benar, stressing pada kata/kalimat tertentu yang dianggap penting, pelan saat permulaan dan akhir (volume), mainkan kecepatan berbicara (speed/tempo) biar gak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation). (pronounciation). Seorang public speaker yang baik berbicara natural dan wajar. Natural berarti tidak berlebihan dan wajar berarti mengetahui siapa audiens kita dan dimana serta kapan kita berbicara. Ekspresi (visualisasi) (visualisasi) memang dibutuhkan, namun jangan berlebihan, karena bisa mengurangi pemahaman terhadap isi yang disampaikan. Vokal sangat berpengaruh dalam public dalam public speaking. Olah speaking. Olah vokal yang perlu diperhatikan adalah diperhatikan adalah vokal yang jelas, artikulasi, intonasi dan power. Pernafasan, lion face (senam muka) dan humming adalah latihan yang dapat dilakukan untuk memperjelas vokal. Gunakan suara asli (natural), jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan "suara perut" (diafragma). Ini bisa dilatih.
MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
1
Ada 3 hal yang harus dipahami & diamalkan oleh siapa saja yang ingin menjadi pembicara efektif (effective speaker) dan mengesankan yaitu: (1) Volume – to be heard. Agar terdengar baik, (2) Clarity - to be understood. Agar dimengerti, (3) Variety - to add interest. Agar menarik
1) Volume / Volume Suara Pengaturan volume public speaking kita harus sesuaikan agar pas di telinga audiens. Kita terbiasa mengatur volume suara radio atau televisi agar terdengar “pas” di telinga. Saat berbicara, secara alami kita bisa mengatur volume. Berbicara berdua, berbisik, dan di depan orang banyak tentu membutuhkan volume yang berbeda. Saat berbicara di depan sekelompok orang atau di sebuah rapat, sangat penting untuk tidak pernah megarahkan pembicaraan kepada orang tedekat atau barisan paling depan. Atur volume dengan baik agar semua orang bisa mendengarkan dengan baik. Salah satu “pedoman”-nya adalah “berbicaralah kepada orang paling belakang”. Maksudnya, berbicara dengan volume yang sekiranya bisa didengarkan semua hadirin.
2) Clarity / Kejelasan Kejelasan. Berbicaralah dengan jelas. Beberapa orang cenderung berbicara melalui “gigi yang tercengkram” (clenched teeth) dan dengan sedikit gerakan di bibirnya, tidak membuka mulutnya, sehingga gagal mengeluarkan suara pembicaraan yang tepat dan terdengar baik oleh audiens. Suaranya terkunci di mulut, tidak dibiarkan keluar. Artikulasi yang baik sangat penting untuk menyampaikan pesan secara lisan. Latihlah artikulasi dengan, misalnya, berlatih huruf vokal A -I-U-E-O.
3) Variety / Variasi Nada Gunakan variasi nada suara. Jangan monoton! Agar pembicaraan efektif dan menarik, terapkan teknik tertentu. Selain itu, sangat penting untuk tidak mengeluarkan suara false atau seakan-akan sedang bermain drama (acting). Gunakan suara asli, natural voice!
Variasi vokal publik speaking dapat dicapai melalui variasi dalam hal: a. Pace. Ini soal kecepatan berbicara. Jika berbicara terlalu cepat, audiens tidak akan punya waktu cukup untuk menangkap pesan yang kita sampaikan. MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
2
Yang terbaik adalah “tempo sedang”, namun sesekali percepat dan perlambat. Ini akan menjadikan pembicaraan kita menarik.
b. Volume Atur volume dengan sesekali menaikkan atau menurunkannya. Ini bisa menciptakan penekanan. Jika Anda menurunkan suara ke hampir berbisik ketika mengatakan satu-dua kalimat, ini akan membuat audiens tiba -tiba memberikan perhatian penuh. Namun, hati-hati, jangan terlalu sering menggunakan teknik ini. By raising or lowering volume occasionally, you can create emphasis. If you drop your voice to almost a whisper (as long as it is projected) for a sentence or two, it will make your audience suddenly alert, be careful not to overuse this technique.
c. Pitch – Inflection – Emphasis Saat berbicara di depan umum (public speaking, speaking in public, pidato), cobalah sampaikan informasi dengan sebanyak mungkin energi vokal dan semangat (vocal energy and enthusiasm). Berikan penekanan pada kata-kata dan frasa tertentu, terutama saat menyampaikan info atau fakta terpenting. Ini akan membantu menciptakan variasi.
d. Pause Pauses are powerful! Jeda itu sangat kuat dalam menciptakan pembicaraan yang menarik dan efektif. Jangan “nyerocos terus” tanpa jeda. Pause (jeda) akan memunculkan perhatian khusus atau mendapatkan perhatian sebelum pesan penting. Pause artinya hening atau diam sejenak. Pauses mean silence for a few seconds.
Tubuh Vocal yang tidak ditunjang gerakan tubuh yang baik dan bertenaga hanya akan menjadi serangkaian kata yang kurang bermakna ketika di lontarkan.
MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
3
Bab
3. GESTURE & BAHASA TUBUH
"Gesture is a hand movement that is as much a part of language as speech."
Gesture
G
esture (garakan isyarat) adalah gerakan tubuh yang khusus digunakan untuk menyampaikan makna dan memberikan tekanan. Kita dapat menciptakan berbagai gerak isyarat dengan menggunakan bagian anggota tubuh mana pun, sperti kepala, bahu, kaki atau telapak kaki. Secara umum, kita memakai lengan dan tangan. Ketika kita tengah bicara, apa yang kita lakukan terhadap kedua tangan kita? Kita dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk menaikkan bobot presentasi kita. Ada sejumlah pembicara yang cenderung memasukkan salah satu atau kedua belah tangan mereka ke dalam saku atau menaruhnya di belakang punggung. Sedangkan kita seharusnya dapat memanfaatkan gerak isyarat dalam komunikasi dengan berbagai cara, yang sifatnya berubah-ubah, tergantung pada budaya setempat. Gerak isyarat sangat erat kaitannya dengan cara kita berkomunikasi dan mengekspresikan diri kita sendiri.
Fungsi gesture Gesture membuat pembicaraan lebih hidup karena pembicara tidak hanya mengandalkan vocal saja. Fungsi gesture adalah:
1. Meningkatkan pemahaman Dengan gesture, peserta lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh pembicara. Sebab dia memberikan gambaran visual terhadap materi yang disampaikannya.
2. Menunjukkan ciri khas Geture bisa memberikan ciri khas kepada pembicara. Anda pasti mengenal Ustad Maulana yang sering muncul di TV setiap pagi. Ustad tersebut memiliki gesture yang unik sehingga diingat oleh audien.
3. Memudahkan penjelasan Gesture yang tepat memudahkan pembicara dalam memberikan penjelasan kepada audien. Dia bisa menggerakkan tangan maupun anggota tubuh untuk memberikan ilustrasi.
4. Menunjukkan emosi
MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
4
Emosi bisa ditunjukkan melalui gesture. Anda pasti bisa membedakan antara gesture orang marah dengan gesture orang sabar. Orang yang sedang emosi biasanya banyak melakukan gesture. Misalkan tangan mengepal.
5. Menarik perhatian Gesture bisa digunakan untuk menarik perhatian audien. Sebab gesture bisa mengalihkan pandangan audien dan tertuju kepadanya. Macam-macam gesture yang dapat dipahami orang lain adalah gesture dengan tangan, gesture dengan badan, gesture dengan kepala dan wajah, dan gesture dengan kaki. Bahasa tubuh atau gesture dengan tangan adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi maupun gerak kedua tangan. Bahasa tubuh yang tercipta oleh kedua tangan merupakan bahasa tubuh yang paling banyak jenisnya. Bahasa tubuh dengan tubuh adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh pose atau sikap tubuh seseorang. Bahasa tubuh dengan kepala dan wajah adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi kepala maupun ekspresi wajah. Sedangkan bahasa tubuh dengan kaki adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi dan bagaimana meletakkan kaki.
Gestur dan Maknanya Berikut ini adalah contoh dari gerakan non-verbal berupa gesture yang memiliki arti yang sama dan berbeda di beberapa negara. a. Ketika kita bahagia, kita biasanya tersenyum. Dengan kata lain, tersenyum biasanya ekspresi senang. Hal ini juga dapat menunjukkan kasih sayang, menyampaikan kesopanan atau bahkan menyamarkan perasaan yang sebenarnya. Tapi, itu tergantung pada situasi dan hubungan. Senyum wanita pada seorang petugas polisi tidak membawa arti yang sama ketika dia tersenyum kepada seorang anak muda. Dalam budaya Asia termasuk Indonesia, tersenyum juga digunakan untuk menutupi rasa sakit emosional atau malu. Ketika siswa terlambat datang ke kelas atau mereka tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru, mereka mungkin tersenyum untuk menutupi rasa malu mereka. b. Ketika kita sedih atau marah, kita bisa mengerutkan dahi, cemberut, atau bahkan menangis. Dalam budaya Arab dan Iran, orang mengekspresikan kesedihan secara terbuka. Mereka meratap keras, sementara orang-orang dari China, Jepang, dan Indonesia lebih tenang. c. Ketika kita menunjukkan "tidak" atau negasi, kita biasanya menggelengkan kepala dari sisi ke sisi. Menggelengkan kepala dari sisi ke sisi juga digunakan untuk menunjukkan ketidaksetujuan atau sikap negatif. Jika kita punya teman yang ditangkap oleh polisi untuk ketiga kalinya karena kejahatannya, kita bisa menggelengkan kepala dari sisi ke sisi untuk menunjukkan MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
5
ketidaksetujuan atau sikap negatif terhadap kejahatannya. d. Ketika kita tidak tahu atau mengerti apa yang orang bicarakan, kita biasanya mengangkat bahu kita. e. "Ring" atau "OK" isyarat memiliki arti yang berbeda di negara yang berbeda. Di Amerika Serikat dan di negara-negara berbahasa Inggris, cincin atau gerakan OK berarti "Semuanya OK". Di Prancis itu juga bisa berarti nol atau tidak ada. Di Jepang bisa berarti 'uang, di beberapa negara Mediterania, digunakan untuk menyimpulkan bahwa seorang pria homoseksual. Di Indonesia, gerakan cincin berarti OK atau nol. d. Gerakan jempol-ke atas memiliki makna berbeda di tiap negara. Di Italia, ketika orang menghitung dari satu sampai lima, mereka menggunakan jempol yang menunjukkan "satu" dan jari telunjuk menjadi "dua". Di Australia, Amerika, Inggris dan Indonesia, orang menghitung "satu" di jari telunjuk dan dua di jari tengah, maka, ibu jari akan menjadi nomor lima. Di Indonesia, gerakan jempol berarti pekerjaan yang baik atau respon terhadap seseorang yang telah menyelesaikan pekerjaan yang sangat baik. Ini juga berarti "lezat" ketika kita mencicipi makanan lezat. Di Amerika jempol digunakan untuk menyetop kendaraan. Di Indonesia, jika kita ingin menghentikan transportasi umum kita menggunakan jari telunjuk untuk menghentikannya. e. Kontak mata adalah penting karena menunjukkan keintiman, perhatian, dan pengaruh. f. Tepok jidat. Ini bahasa gesture baru yang muncul belakangan setelah trend di dunia maya. Tepok jidat menunjukkan bahasa tubuh yang berarti "lho kok bisa" atau keheranan g. Lima jari di angkat ke atas. Ini bisa menunjukkan "stop" atau dalam kesempatan yang berbeda bisa bermakna sapaan dari jauh. h. Tangan dikepal adalah gesture yang dapat menunjukkan makna berbeda. Bisa bermakna bahagia yang tak terhingga atau marah.
Bahasa Tubuh Segala yang Anda tampilkan ketika berbicara di depan umum—baik itu suara, slide maupun bahasa tubuh yang Anda tampilkan—adalah komunikasi. Karena itu, menampilkan bahasa tubuh yang baik menjadi penting. Demikian pula, menghindari bahasa tubuh yang kontra produktif menjadi sebuah keharusan. Bahasa tubuh adalah respon alami tubuh. Karena itu Anda tidak bisa membohonginya. Ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpercayaan diri dengan sendirinya akan terpancar dari bahasa tubuh yang Anda tampilkan. Sebaliknya, ketika Anda merasa yakin, percaya diri dan menikmati presentasi yang
MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
6
Anda bawakan, dengan sendirinya bahasa tubuh yang positif akan tertampilkan. Oleh karena itu, langkah pertama dalam menampilkan bahasa tubuh yang positif adalah dengan memiliki keyakinan dan kepercayaan diri ketika tampil.
1. Bahasa Tubuh Negatif Pernahkah Anda cukup teliti memperhatikan orang yang menyilangkan kaki, memasukkan tangan ke kantong, atau menyembunyikan tangan ke belakang? Itu adalah contoh bahasa tubuh yang kurang baik dan harus Anda hindari ketika berbicara di depan umum.
Tangan di saku Ketika Anda memasukkan tangan ke saku, Anda tampak kurang terbuka. Seolah-olah ada yang ingin Anda sembunyikan. Sikap ini juga secara alami muncul jika Anda tidak terlalu yakin dengan apa yang Anda bicarakan. Hindari melakukan hal ini. Segera keluarkan tangan Anda setiap kali Anda sadar telah memasukkan tangan ke dalam saku celana.
Tangan di belakang Bentuk lain dari bahasa tubuh yang kurang terbuka adalah menaruh tangan Anda di belakang pinggang. Sama seperti memasukkan tangan di saku, hal ini menunjukkan kurangnya keterbukaan.
Berdiri dengan bertumpu di satu kaki Tak jarang seorang pembicara tampil dengan bertopang pada satu kaki. Kaki yang satu menahan bobot tubuh, sedangkan kaki yang lain lebih santai. Cara ini, selain terlihat tidak indah karena tubuh Anda akan miring ke salah satu sisi, juga menunjukkan presenter tampil seperti orang malas dan tidak serius dalam menyampaikan presentasi.
Menggaruk hidung atau kepala Tak jarang presenter melakukan bahasa tubuh negatif berulang-ulang, diantaranya menggaruk-garuk hidung atau menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Ini terjadi karena kurang percaya diri. Jika Anda memiliki kebiasaan ini, hilangkan segera. Segera hentikan, jika Anda sadar telah melakukannya dalam sebuah presentasi.
2. Bahasa Tubuh Positif Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri dari bagaimana cara anda duduk, cara anda berdiri, cara anda menggunakan kedua tangan dan kaki anda, serta apa yang anda lakukan ketika berbicara dengan seseorang.
MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
7
Dibawah ini adalah beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan ketika berbicara dengan seseorang :
Jangan silangkan kaki dan tangan anda. Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik. Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda.
Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya. Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga bukan dengan menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan bicara anda menjadi gelisah. Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda, memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali. Namun lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.
Buatlah jarak antara kedua kaki anda. Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan nyaman dengan posisi anda.
Santaikan bahu anda. Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau bersandar.
Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang berbicara. Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan. Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan cepat) layaknya burung pelatuk :), karena anda akan terlihat seperti dibuat-buat.
Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak. Membungkuk menandakan bahwa anda tidak bergairah, dan tegak disini maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.
Condongkan badan, namun jangan terlalu banyak. Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh anda ke arahnya. Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti akan meminta sesuatu. Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan santai, condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan terlalu condong, karena anda akan terlihat arogan. MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
8
Tersenyum dan tertawa. Bercerialah, jangan terlalu serius. Santai, tersenyum bahkan tertawa jika seseorang menceritakan sesuatu hal yang lucu. Orang akan cenderung mendengarkan anda jika anda terlihat sebagai orang yang positif. Namun juga jangan menjadi orang yang pertama kali tertawa jika anda sendiri yang menceritakan cerita lucu nya, karena anda akan terkesan gugup dan seperti minta dikasihani. Tersenyumlah ketika anda berkenalan dengan seseorang, namun jangan pula tersenyum terus menerus karena anda akan dianggap menyimpan sesuatu dibalik senyuman anda.
Jagalah posisi kepala anda tetap lurus. Jangan melihat ke bawah ketika anda berbicara dengan seseorang. Anda akan terlihat seperti tidak nyaman berbicara dengan lawan bicara anda dan juga terlihat seperti orang yang tidak percaya diri.
Jangan terburu-buru. Ini bisa berlaku untuk apa saja. Bagi anda yang mempunyai kebiasaan berjalan dengan cepat, cobalah sesekali untuk memperlambat jalan anda. Selain anda akan terlihat lebih tenang dan penuh percaya diri, anda juga akan merasakan tingkat stress anda berkurang.
Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan bahwa anda gelisah. Seperti menyentuh muka anda, menggoyang-goyangkan kaki anda atau mengetuk-ngetuk jari anda di atas meja dengan cepat. Gerakan-gerakan semacam itu menunjukkan bahwa anda gugup dan dapat mengganggu perhatian lawan bicara atau orang-orang yang sedang berbicara dengan anda.
Efektifkan penggunaan tangan anda. Daripada anda menggunakan tangan anda untuk hal-hal yang dapat mengganggu perhatian lawan bicara anda, seperti disebutkan dalam point 11 diatas, lebih baik anda menggunakan tangan anda untuk membantu menjelaskan apa yang anda sampaikan.
Rendahkan gelas minuman anda. Seringkali kita berbicara dengan seseorang sambil memegang gelas minum di depan dada kita. Sikap ini agak kurang baik karena akan membuat ‘jarak’ yang cukup jauh antara anda dan lawan bicara anda. Rendahkan posisi gelas minuman anda, bahkan jika perlu anda memegangnya sampai di dekat kaki.
Jangan berdiri terlalu dekat. Posisi terlalu dekat pada lawan bicaranya dapat menandakan bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu atau mempunyai maksud tertentu. Selain itu tentu saja akan membuat lawan bicaranya menjadi tidak nyaman. Jagalah selalu jarak ’privacy’ antara anda dan lawan bicara anda. MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
9
Berkaca (mirroring) Dalam buku-buku mengenai penjualan, sering ditemukan tentang istilah berkaca ini. Pada intinya ketika 2 orang terkoneksi dan melakukan hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain. Dalam arti anda akan sedikit meniru bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga sebaliknya. Anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar) untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja, anda juga dapat melakukan hal yang sama. Namun tetap perlu diingat, jangan melakukan gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat dan hampir semua gerakan ditiru. Lawan bicara anda akan melihat suatu keanehan dan tampak seperti sirkus.
Jagalah selalu sikap anda. Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.
Bab
3.PENUTUP
P
erlu diingat bahwa anda dapat merubah bahasa tubuh yang kurang baik, tentu saja selama anda memahami bahwa untuk menciptakan kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga mencoba melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat anda bingung dan penat. Fokus saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi prioritas anda dan perbaiki terus menerus selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut anda akan menciptakan suatu kebiasaan yang baru. Kemudian anda dapat melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya
MATERI PELATIHAN
PUBLIC SPEAKING BAGI TENAGA PROMKES PUSKESMAS
10