Teknik Vokal untuk menyanyi pop?? Posted on 22 September 2010 by ilis10| Leave a comment Apakah kaitan kaitan antara teknik vokal dan menyanyi menyanyi pop? Kalau kita ingin ingin belajar tentang tentang teknik vokal – mau tidak mau kita harus belajar teknik vokal dari jalur menyanyi klasik, karena jalur inilah yang menuntut penyanyi untuk mengembangkan vokalnya semaksimum mungkin. Tuntutan range suara yang lebar, tuntutan akan volume suara yang kuat – karena di jalur ini penyanyi harus menyanyi secara akustik – maksudnya tanpa sound system / pengeras suara. Juga berbagai tuntutan teknikal yang sulit dalam menyanyi. Tapi kalau belajar teknik ini apakah tidak akan mengubah suara kita jadi klasikal / operatik / seriosa??? Sekali lagi… seperti tulisan terdahulu, bahwa bagaimana cara kita menyanyi yang akan menentukan kualitas produksi suara kita. Menyanyi klasik atau operatik – yang terasa adalah intensitas suara yang sangat tinggi disertai volume suara yang kuat, sehingga suara terasa “bold”. Ini karena penggunaan nafas / support yang maksimum. Sementara menyanyi ‘pop’ dengan menggunakan pengeras suara – tidak usah menggunakan power sebesar itu. Tapi dalam hal kualitas produksi suara – berlaku kaidah2 yang sama: Bahwa untuk memproduksi suara yang merdu diperlukan resonansi kepala yang banyak. Bahwa untuk bisa menyanyi dengan range suara yang lebar ( orang rata2 bisa menyanyi sekitar 2 oktaf kalau menggunakan teknik vokal yang baik) / untuk bisa menyanyikan nada-nada tinggi, diperlukan penempatan suara / placement di atas (head voice) dan proyeksi ke depan (forward) serta sistem support nafas yang baik. Dan bahwa kalau seorang penyanyi memiliki dinamika suara yang lebar – maka akan membuat ekspresi menyanyi yang jauh lebih kaya. Para penyanyi pop kebanyakan mengandalkan suara dengan resonansi leher yang kuat. Tapi ada beberapa fakta : 1) Tidak banyak orang yang memiliki ‘suara leher’ leher’ yang indah – karena itu jalur pop ini lebih mengandalkan ‘talent search’ daripada program latihan vokal yang sistematis. 2) Suara Suara yang yang diteka ditekan n dilehe dileherr sulit sulit untuk untuk mencapa mencapaii intonas intonasii (ketep (ketepata atan n nada) nada) yang yang prima, karena itu banyak sekali penyanyi pop yang kalau menyanyi suka fals di sana sini. Dari pengalaman kami mengajar selama ini – ternyata teknik-teknik vokal dari jalur klasik bisa diterapkan untuk menyanyi pop dengan modifikasi pada kontrol penggunaan tena tenaga ga (naf (nafas as). ). Dan Dan tern ternya yata ta ada ada hasi hasil2 l2 yang yang tak tak terd terdug ugaa – kare karena na kual kualit itas as suar suaraa seseorang seseorang bisa berubah drastis drastis menjadi menjadi jauh lebih baik dengan menambahkan menambahkan resonansi atas atas (kep (kepal ala) a) lebi lebih h bany banyak ak.. Ini Ini sepe sepert rtii prin prinsi sip p karao karaoke ke – suar suaraa yang yang bias biasa2 a2 tiba2 tiba2 sepertinya jadi jauh lebih indah, dengan menambahkan resonansi2 melalui sound system. Penyanyi2 Penyanyi2 pop yang memiliki kualitas kualitas resonansi resonansi kepala yang banyak, contohnya contohnya antara lain : Barbara Streisand, Celine Dion; dan di Indonesia kita bisa ambil contoh Bob Tutupoly. Suaranya selalu prima, warnanya indah, intonasinya bagus, dan sampai berusia lanjut suara masih terjaga dengan baik. Karena dengan penempatan suara yang baik, mereka mereka tidak tidak meng-’ meng-’abu abuse’ se’ pita pita suara suara mereka mereka.. Bukanka Bukankah h mereka mereka mempuny mempunyai ai suara suara demikian karena bakat atau karunia alamiah??? Mungkin juga… tapi banyak penyanyi yang berubah kualitas suaranya menjadi lebih baik melalui pelatihan vokal yang baik dan
benar. Penulis sendiri sudah membuktikan jalur belajar ini. Jadi kalau anda seorang penyanyi atau ingin jadi penyanyi, dan kualitas suara anda selama ini walaupun bagus tapi tidak ”super” – maka kans anda hanya ada pada berlatih teknik vokal yang baik secara intensif. Maka anda akan bisa mengubah kualitas suara anda menjadi jauh lebih indah. Kuncinya: Anda harus mau berubah! dan mengubah cara-cara menyanyi yang kurang efektif digantikan cara lain yang lebih baik.
Berlatih Vokal mengubah suara Orang dalam belajar teknik vokal sering bertanya-tanya: Apakah suara saya bisa berubah? Bagaimana kalau asalnya suara saya biasa-biasa saja? Apakah bisa kelak memiliki suara yang indah dan bisa menjadi penyanyi yang baik? Dari pengalaman belajar dan mengajar vokal selama ini, saya menemukan beberapa fakta yang bagi banyak orang yang belajar menyanyi mungkin kerap menjadi misteri.. 1. Bahwa menyanyi dipengaruhi kebiasaan menggunakan alat-alat vokal tubuh kita. Bagaimana kita menguasai dan mengontrol tubuh kita… itu yang akan menentukan kualitas produksi suara kita. Jadi kalau kita mengubah cara penggunaan tubuh kita dalam menyanyi, maka produksi suara kita juga akan berubah. Artinya: YA! Kita BISA mengubah suara kita : Rentang suara, warna suara, dan kualitas suara kita. 2. Banyak orang beranggapan bahwa belajar vokal adalah mencari berbagai cara latihan suara (vocalizing) – yang kalau dilatih terus – maka nantinya suara kita akan berubah sendiri. Apakah benar? Menurut pengalaman saya TIDAK ! Memang dengan berlatih tentu kemampuan menyanyi akan lebih terasah… tapi untuk mengubah kualitas vokal secara signifikan, TIDAK BISA! kalau ybs tidak belajar untuk mengubah kebiasaan tubuhnya dalam menyanyi. Jadi mengubah kualitas suara tidak ditentukan oleh jenis vocalizing-nya, tapi pada pencarian cara-cara tubuh dalam menyanyi; artinya harus mengubah kebiasaan fisiknya. Vocalizing hanyalah alat dalam pencarian ini. Kita harus membuang kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik bagi produksi suara dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. 3. Dalam workshop-workshop yang pernah saya lakukan, seringkali bisa dibuktikan bahwa dengan mengubah cara berdiri, mengubah posisi kepala, mengubah posisi bukaan mulut, dan mengubah attitude tubuh kita ketika menyanyi (tubuh naik atau turun) – suara peserta bisa berubah secara drastis. Bahwa dengan mengatur hal-hal di atas juga bisa mengembangkan kemungkinan mencapai nada-nada tinggi, memperbaiki intonasi (pitch control), dll. Jarang sekali saya menjumpai suara yang betul-betul tidak bagus – yang tidak bisa diperbaiki. Yang banyak adalah: suara-suara yang tidak terlatih.
4. Jika kita merangkumkan teknik vokal , maka ada tiga unsur yang penting , yaitu : 1) Menggunakan resonansi kepala/resonansi atas, 2) Support /dukungan nafas dari diafragma, 3) Mengurangi tekanan – tekanan atau dorongan dari otot-otot seputar leher dan pundak. [ini sepertinya aneh, tapi ternyata pengaruhnya sangat signifikan]. Hal tersulit adalah bagaimana men-sinkronkan beberapa unsur ini dalam satu action. Dalam metoda yang telah saya observasi, saya melatih vokal dengan memperbaiki beberapa hal utama : a. Cara mengambil nafas persiapan ; b. Mengontrol attitude tubuh kita ketika menyanyi ; c. Mengontrol cara bukaan mulut kita ketika menyanyi. Jadi bagaimana semua itu bisa dilakukan? Tentu Anda harus belajar teknik vokal dengan bimbingan yang benar. Kansnya? Kalau anda bisa menemukan guru vokal yang bisa menunjukkan dan menuntun anda ke arah cara yang efektif , kansnya sangat besar. Kuncinya : ketekunan dan kesabaran. Karena untuk mengubah kebiasaan diperlukan waktu… Anda Bisa!!