TUGAS KELOMPOK 6
MARGINAL PRODUCT
Disusun oleh :
Indah Fauziah (25214260)
Nurul Fadhilla (28214264)
Septya Rahayu Pertiwi (2A214157)
Yulia Fitrianti (2C214540)
Dosen: Ina Agustina
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
DEPOK - INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam.
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksi menghasilkan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi.
Teori Produksi terbagi menjadi dua yaitu, Teori Produksi Jangka Pendek dan Teori Produksi Jangka Panjang. Periode jangka pendek merupakan periode dimana perusahaan tidak mempunyai cukup waktu untuk mengubah kapasitas pabrik, namun dapat mengubah tingkat penggunaan input tertentu. Misalnya menambah atau mengurangi tenaga kerja.
Dalam teori produksi jangka pendek ini ada beberapa konsep penting yg perlu di ketahui antara lain, produk total (TP), produk rata-rata (AP), dan produk marjinal (MP). Biaya total (total cost = TC) merupakan penjumlahan biaya variabel total (TVC) dan biaya tetap total (TFC). Produk rata-rata per tenaga kerja (average product = AP) merupakan pembagian produk total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi. Sedangkan Produk marginal (marginal product = MP) yaitu tambahan output atau produk total akibat tambahan satu satuan tenaga kerja atau tambahan satu faktor produksi variable.
Pembahasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan di bahas pada makalah ini adalah salah satu konsep penting dalam teori pruduk yaitu, Produk Marginal atau Marginal Product (MP)
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami apa yang di maksud dengan produk marginal serta cara menghitung produk marginal suatu perusahaan.
BAB II
PRODUK MARGINAL
Pengertian
Produk marjinal dikenal juga dengan istilah "produk tambahan". Tetapi dalam teori ekonomi, kata "tambahan" umumnya diganti dengan kata "marjinal". Produk marjinal dari suatu produksi adalah ouput atau produk ekstra yang dihasilkan oleh tambahan satu unit faktor produksi tersebut, dimana faktor produksi lainnya tetap konstan.
Produk marjinal tenaga kerja adalah tambahan output yang didapat bila anda menambahkan satu unit tenaga kerja, sedangkan input lainnya konstan.Begitu pula dengan produk marjinal tanah yang merupakan perubahan total output karena adanya tambahan satu unit tanah dimana input lainnya tetap konstan. Demikian seterusnya untuk tiap faktor produksi
Produktivitas marjinal merupakan pedoman bagi penetapan harga input faktor produksi secara kompetitif, baik untuk tenaga kerja tedidik ataupun yang tidak tedidik. Tiap kualitas tanah, barang modal, pupuk ataupu input lainnya.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa produk marjinal merupakan tambahan output atau produk total akibat tambahan satu satuan tenaga kerja atau tambahan satu faktor produksi variable. Sedangkan Productivitas Marginal dari suatu input adalah mengukur seberapa besar tambahan output yang dihasilkan apabila suatu input variabel bertambah dengan satu unit sedangkan input lainnnya tetap.
Persamaan
Persamaan dari produk marjinal adalah perbandingan antara perubahan produk total dengan perubahan jumlah tenaga kerja yang digunakan
MP= TP L
Keterangan:
MP : Produk Marjinal
TP : Perubahan produk total/output
L : Perubahan tenaga kerja/input
Tabel 1 : Contoh hasil perhitungan Produk Marjinal tanah
Selain rumus di atas terdapat juga persamaan untuk menghitung Produk penerimaan marjinal, yaitu dimana produk marjinal dikalikan dengan penerimaan marjinal yang diperoleh perusahaan dari penjualan tambahan barang fisiknya:
Produk penerimaan marjinal dari tenaga kerja (L)
= MRq X produk marjinal dari L
Produk penerimaan marjinal dari tanah (A)
= MRq X produk marjinal dari A
Hubungan antara MP dan TP
Contoh kurva 1:
Dalam kurva 1 dapat dilihat terdapat 3 daerah produksi. Masing masing daerah tersebut menunjukkan keadaan ketika APL naik hingga APL maksimum (daerah I), dari APL maksimum hingga TP maksimum (daerah II), dan daerha TP yang menuruh (daerah III). Berikut ini adalah penjelasan dari daerah-daerah produksi tersebut:
Tahap I
Produksi Total (TP) mengalami pertambahan semakin cepat. Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP (Produksi Rata-Rata) maksimum, dan pada titik ini AP = MP (Marginal Product).
Menunjukkan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja (labor, L) masih sedikit, bila dinaikkan penggunaannya, maka Produksi Rata-Rata (AP) naik dengan ditambahkannya input variabel. Dengan asumsi harga input tenaga kerja (L) tetap, maka dengan naiknya produksi rata-rata akan menurun dengan ditingkatkannya produksi (output). Dalam pasar persaingan sempurna, produsen tidak akan pernah beroperasi (berhenti produksi) pada tahap ini, karena dengan memperbesar volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini berarti akan memperbesar keuntungan yang ia terima. Jasi pada tahap I ini, efisiensi produk belum maksimal.
Tahap II
Produksi Total (Total Product) semakin lama semakin menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP Negatif. Maka berdasarkan pada keadaan Tahap I dan Tahap III dapat disimpulkan bahwa Efisiensi Produk Maksimal terjadi pada tahap II.
Tahap III
Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari titik AP Maksimum sampai titik dimana MP = 0, atau TP Maksimum. Meliputi daerah dimana Produksi Marginal (MP) negative. Pada tahap III ini penggunaan input Labor (L) sudah terlalu banyak, sehingga TP justru akan menurun, jika penggunaan input tenaga kerja (L) tersebut diperbesar, karena MP negative. (efisiensi produk telah melampaui kondisi maksimal)
Dari contoh kurva di atas kita dapat mengetahui hubungan antara MP dan TP. Dengan MP adalah kemiringan dari kurva TP. Sehingga dapat dirumuskan :
1. Jika MP > 0, TP akan meningkat seiring bertambahnya jumlah L
2. Jika MP = 0, TP menunjukkan tingkat produksi maksimum/ titik puncak
3. Jika MP < 0, TP akan menurun seiring bertambahnya jumlah L
Elasitas Produk
Konsep Elastisitas yang telah dipelajari sebelumnya juga diterapkan dalam produksi. Elastisitas produksi (ɳ) menunjukkan rasio perubahan output yang dihasilkan terhadap perubahan relatif jumlah input yang digunakan. Misalkan input yang berubah adalah pemakaian tenaga kerja (L) maka elastisitas produksi dapat diformulasikan sebagai berikut :
Atas dasar formula tersebut diketahui bahwa :
Pada saat MP > AP diperoleh Elastisitas Produksi > 1
Pada saat MP = AP diperoleh elastisitas produksi = 1
Pada saat MP = 0 diperoleh Elastisitas Produksi = 0
Pada saat MP negatif diperoleh Elastisitas Produksi negatif
Kaitan antara rasionalitas daerah produksi dengan elastisitas produksi adalah sebagai berikut :
Daerah dengan Elastisitas Produksi > 1 sampai Elastisitas Produksi = 1 adalah irrational region
Daerah dengan Elastisitas Produksi = 1 sampai Elatisitas Produksi = 1 adalah daerah rational region
Daerah dengan Elastitas Produksi = 0 sampai Elastisitas Produksi < 0 adalah daerah irrational region
Tabel 1.1: Contoh hasil penentuan daerah elastisitas
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas maka didapat kesimpulan bahwa produk marjinal adalah bagian penting dari perusahaan. Dan produk marjinal dapat dihasilkan tergantung dengan output dan input yang dihasilkan oleh perusahaan. Dan Seperti pembahasan diatas kegiatan produksi dapat diukur dari jumlah barang – barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu.
Selain itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Marginal Product dengan Average Product yaitu jika marginal product lebih besar dari average product maka average product akan naik. Sebaliknya jika marginal product turun maka average product akan turun. Karena itu garis marginal product akan memotong average product pada titik average product maksimum. Dan akan menunjukan daerah-daerah produksi yang akan menentukan daerah yang paling produktif.
Dalam teori produksi jangka pendek, elastisitas produksi juga dapat digunakan untuk menunjukan daerah yang rasional, yaitu menunjukan ratio perubahan relative output yang dihasilkan terhadap perubahan relative jumlah input yang digunakan tanpa perlu melihat kurva.