Etika dalam Lingkungan Kerja
Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Prilaku etis merupakan prilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik. Prilaku tidak etis adalah perilaku yang meurut keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak eits yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu oerganisasi.
Etika Individual
Etika ini didasarkan pada konsep sosial dan keyakinan perorangan. Etika dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, dari satu situasi ke situasi lainnya, serta dari satu budaya ke budaya lainnya. Dengan demikian, perilaku etis dan tidak etis sebagian ditentukan oleh individu dan sebagian ditentukan oleh budaya.
Ambiguitas, Hukum dan Dunia Nyata
Masyarakat pada umumnya menerapkan undang-undang formal yang mencerminkan standar etis atau norma sosial yang berlaku. Orang orang berupaya membuat undang-undang yang tidak bersifat ambigu, namun penafsiran dan penerapannya lah yang dapat menyebabkan ambiguitas. Situasi di dunia nyata sering dapat ditafsirkan berbeda, dan menerapkan aturan baku ke dunia nyata tidaklah selalu mudah.
Kode dan Nilai Individu
Apabila masyarakat berhadapan dengan perilaku bisnis yang dianggap tidak etis, khususnya bila bersifat ambigu secara hukum, maka jelas masyarakat harus memulai dengan individu individu dalam bisnis seperti manajer, karyawan, agen dan perwakilan hukum lainnya. Kode etik pribadi masing masing orang tersebut ditentukan oleh kombinasi dari sejumlah faktor. Apabila mereka menempatkan pendapatan finansial pada puncak daftar prioritas mereka, maka mereka bisa mengembangkan satu kode etik yang mendukung pengejaran pada kenikmatan material. Namun apabila mereka menempatkan keluarga dan teman sebagai prioritas, maka mereka akan menganut standar yang berbeda.
Etika Bisnis dan Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar perilaku yang memandu dalam pekerjaan mereka. Walaupun etika dapat mempengaruhi kerja dalam sejumlah hal, tidak ada ruginya menggolongkan dalam tiga kategori yang luas yaitu perilaku terhadap karyawan, perilaku terhadap organisasi dan perilaku terhadap agen ekonomi lainnya.
Perilaku terhadap karyawan, kategori ini meliputi materi seperti merekrut dan memecat, menentukan kondisi upah dan kerja, serta memberikan privasi dan respect. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan karyawan melakukan pekerjaan.
Perilaku terhadap organisasi, Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan terhadap majikannya khususnya dalam kasus seperti konflik kepentingan, kerahasiaan dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi ketika suatu aktifitas bisa menguntungkan individu dengan merugikan pihak majikannya. Masalah di bidang kejujuran umumnya menckup perilaku seperti mencuri pasokan, menggelembungkan pasokan biaya dan menggunakan telepon kantor untuk melakukan panggilan jarak jauh pribadi. Kebanyakan karyawan sebetulnya jujur tetapi kebanyakan organisasi tidak waspada.
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya, etika juga tampil dalam hubungan antara karyawan dan perusahaan dengan apa yang di sebut agen kepentingan primer terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, penyalur dan serikat buruh. Dalam menghadapi agen-agen tersebut ada peluang ambiguitas etis dalam hampir setiap aktifitas periklanan, laporan keuangan, pemesanan dan pembelian, tawar menawar, perundingan dan hubungan bisnis lainnya.
Menilai Perilaku Etis
Dalam membedakan perilaku etis dan perilaku tidak etis kadang kala bersifat subjektif dan mengundang perbedaan pendapat. Terdapat tiga tahapan dalam membuat keputusan etis, seperti:
Mengumpulkan informasi faktual yang relevan
Menganalisis fakta fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat
Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap aktivitas atau kebijakan yang akan kita nilai.
Sayangnya, langkah tersebut tidak selalu berjalan mulus. Agar dapat menilai suatu etika perilaku secara lebih mendalam kita membutuhkan perspektif yang lebih kompleks.
Praktek-praktek Perusahaan dan etika bisnis
Organisasi berusaha mendorong perilaku etis dan melarang perilaku tidak etis dengan berbagai cara karena manajer dan karyawannya semakin sering melakukan aktifitas yang tidak etis dan bahkan ilegal di berbagai perusahaan maka banyak perusahaan yang mengambil langkah tambahan untuk mendorong prilaku etis di lingkungan kerja. Misalnya, menetapkan aturan main dalam menjalankan dan mengembangkan posisi etis yang jelas mengenai cara perusahaan dan karyawan menjalankan bisnisnya. Bidang yang semakin menjadi kontroversi yang berkaitan dengan etika bisnis dan praktek-praktek perusahaan mencskup privasi e-mail dan komunikasi lain yang terjadi dalam organisasi. Dua pendekatan paling umum untuk membentuk komitmen manajemen puncak terhadap praktek bisnis yang etis adalah membuat peraturan tertulis dan memberlakukan program etika.
Menerapkan Kode Etik Tertulis
Banyak perusahaan menuliskan kode etik tertulis yang secara formal menyatakan keinginan mereka melakukan bisnis dengan perilaku yang etis, dan kini hampir semua korporasi besar telah memiliki kode etik tertulis.
Memberlakukan Program Etika
Banyak contoh mengemukakan bahwa tanggapan etis dapat dipelajari berdasarkan pengalaman. Tidak mengherankan, sekolah sekolah bisnis telah memegang peranan penting dalam perdebatan mengenai pendidikan etika. Sebagian besar analis setuju bahwa walaupun sekolah sekolah bisnis masih tetap mengajarkan masalah masalah etika di lingkungan kerja namun perusahaanlah yang harus paling bertanggung jawab penuh di dalam mendidik semua karyawannya.
Tanggung jawab social (CSR)
Tanggung jwab sosial aalah sebuah konsep yang berhubungan, namun berujuk pada cara bisnis berupaya menyeimbangkan kmitmen terhaap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosial. Pihak yang berkempentingan dalam organisasi yaitu : kelompok, orang, an organisasi yang ipengaruhi oleh praktek-praktek suatu orgaisasi dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja organisasi itu.
Model Tanggung Jawab Terhaap Pihak Yang Berkepentingan
Sebagian besar koperasi yang bertanggung jawab terhadap pihak yang berkepeningan atas mereka, pertama-tama berfokus pada lima kelompok utama: pelanggan, karyawan, insvestor, pemasok, an komunitas lokal tempat mereka menjalankan bisnisnya.
Pelanggan
Bisnis bertanggung jawab terhaap pelanggan mereka berusaha melayani pelanggan secara baik dan jujur. Mereka mencari cara menetapka harga-harga secara wajar, menghargai garansi, memenuhi komitmen pengirim pesanan, an mempertahankan kualitas prouk yang mereka jual.
Karyawan
Bisnis yang bertaguung jawab secara sosial terhadap pekerjaannya memperlakukan karyawan dengan adil, menganggap pekerjaan sebagian dari team, dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi mereka.
Insverstor
Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggunga jawab sosial terhadap para insvestor, para manajer harus mengetahui prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham. Mereka harus akurat dan terus terang dalam menilai pertumbuhan dan profabilitas masa depan sera bahkan menghindari tindakan tidak layak dalam bidang-bidang yang sensitif seperti manipulasi harga saham, menyembunyikan data keuangan, dan insider trading.
Pemasok
Hubungan dengan pmasok harus dikelola angan hati-hati. Sebagai conto, mungkin mudah bagi koprasi besar untuk memanfaatkan pemasok dengan menentukan jadwal pengantaran yang tidak realistis dengan mengurangi margin laba engan car terus-menerus menekan harga serendah mungkin. Banyak perusahaan kini mengakui pentingnya perjanjian persekutuan yang saling menguntungkan dengan pemasoknya. Jadi, mereka memberikan informasi mengenai rencana masa depan, negosiasi jadwal pengantaran dan harga yang dierima kedua belah pihak, dan lain-lain.
Komunitas lokal
Bisnis verusaha untuk bertanggunag jawab secara sosial kepada komunikas lokal mereka. Mereka dapat dapat memberi sumbangan program-program amal seperti baseball Little League, secara aktif terlibat dalam program-program amal seperti United Way, atau sekedar berusaha menjadi warga korporasi yang baik dengan meminimalkan dampak negatif mereka terhadap komunitas. Toko-toko target misalnya, menyumbangkan sekian persen dari penjualannya kepada komunitas lokal tempat mereka menjalankan bisnisnya.
Kesadaran Sosial Masa Kini
Banyak bisnis terus beroprasi dengan cara yang dipahami dan bertanggung jawab sosial.sebagai contoh , para pengecer mainan nasional KayBee dan Toys "R" Us menolak menjual pistol mainan yang terlihat oirio denga aslinya. Perusahaan-perusahaan dalam berbagai industri lainnya juga telah mengintegrasikan pemikiran kepedulian sosial ke dalam rencana produksi dan usaha pemasaran mereka.
Pembuatan produk yang aman terhadap lingkungan berpotensi menjadi bidang yang sangat laku, karena banyak perusahaan memperkenalkan produk yang "ramah lingkungan." Electrolux, pembuaan alat-alat rumah tangga dari Swedia, telah mengembangkan lini mesin cuci efisien-air, pemotong rumput bertenaga matahari, dan lemari es pertama yang bebas dari bahan-bahan yang menipiskan lapisan ozon. Ford telah mendirikan merk Think untuk mengembangkan dan memasarkan kenadaraan rendah polusi dan digerakkan listrik.
Bidang Tanggung Jawab Sosial
Sewaktu mendefinisikan rasa tanggung jawab sosialnya, perusahaan biasanya mengahadapi empat hal yang harus dipertimbangkan. Yaitu:
Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
Selama beberapa bulan pertama pemerintahannya, kritik paling keras yang diarahkan pada George W. Bush ditunjukkan pada kebijakan lingkungannya. Sebagai contoh, dia secara terbuka memperjuangkan proposal untuk eksplorsi minyak di wilayah alaska yang dilindungi, dan secara tegas menolak proposal dari kyoto Protocol tahun 1997 menyangkut pemanasan global. Kebanyakan negara-negara besar di dunia menyetujui kesepakatan itu, yang dirancang untuk memperlambat pemanasan global, tetapi Amerika Serikat disalahkan karena menolak berpartisipasi "kami tahu suhu permukaan bumi meningkat", demikian pengakuan bush, namun dia berargumentasi bahwa kebijakannya mencerminkan kombinasi yang baik dari ekspansi pasar bebas dan eksplorasi berimbang terhadap perlindungan dan konservasi lingkungan.
Polusi udara. Polusi udara terjadi apabila beberapa factor bergabung bersama sehingga menurunkan kualitas udara. Karbon monoksida yang dikeluarkan mobil-mobil menimbulkan polusi udara, seperti juga asap dan bahan kimiawi lainnya dari pabrik. Kualitas udara biasanya memburuk di lokasi-lokasi geografis tertentu, seperti daerah Denver dan lembah Los Angeles, di mana polutan cenderung terperangkap dalam atmosfer. Dengan alasan yang sama, udara di sekitar Mexico City umumnya di anggap paling terpolusi di dunia. Peraturan berupaya mengatur polusi udara. Di bawah hukum yang baru, banyak perusahaan saat ini diharuskan memasang alat-alat khusus untuk membatasi polutan yang mereka keluarkan ke udara. Namun demikian, usaha seperti itu sangat mahal. Polusi udara juga dikombinasikan dengan masalah seperti hujan asam, yang terjadi apabila sulphur dipompakan ke atmosfer, bergabung dengan za-zat alami, dan jatuh menjadi hujan. Kebanyakan kerusakan hutan dan daerah aliran sungai di Amerika Serikat dan Kanada bagian timur disebabkan oleh hujan asam dari sulfur yang berasal dari pabrik-pabrik manufaktur dan listrik di sebelah tenggara Amerika Serikat. North American Free Trade Agreement (NAFTA) juga memasukkan ketentuan yang menuntut peningkatan control atas polusi udara, terutama pada wilayah-wilayah0 yang mempengaruhi lebih dari satu anggota.
Polusi Air. Air terkena polusi terutama akibat pembuangan bahan-bahan kimia dan sampah. Selama bertahun-tahun, bisnis maupun kota membuang sampahnya ke dalam sungai, hulu sungai dan danau tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Sungai Cuyahoga di Cleveland pernah begitu terpolusi sehingga pada suatu hari di musim panas, sehingga sungai tersebut terbakar dengan sendirinya. Setelah tumpahnya minyak pada tahun 1994, jalur perkapalan Houston terbakar berhari-hari.Berkat undang-undang baru dan meningkatnya kepedulian, kualitas air di berbagai daerah di Amerika Serikat membaik. Cuyahoga saat ini penuh dengan ikan dan bahkan dig nunakan untuk rekreasi. Undang-undang yang melarang pembuangan factor (bahan yang banyak ditemukan dalam deterjen) di New York dan Florida telah membantu Danau Erie dan waduk air besar lainnya kembali menjadi daerah yang aman untuk memancing dan berenang. Baik sungai Passaic di New Jersey maupun Sungai Hudson di New York saat ini jauh lebih bersih bila dibandingkan beberapa tahun lalu.
Polusi Tanah. Terdapat dua masalah utama dalam polusi tanah. Yang pertama, adalah bagaimana mengembalikan kualitas tanah yang telah rusak. Tanah dan air yang di rusak oleh limbah beracun, misalnya harus di bersihkan dulu karena kita tetap perlu menggunakannya. Masalah kedua adalah bagaiman cara mencegah terjadinya kontaminasi di masa mendatang. Bentuk-bentuk limbah padat baru merupakan penyelesaian terhadap masalah itu. Limbah yang mudah terbakar, misalnya, dapat dipisahkan dan digunakan sebagai bahan bakar di alat pemanas industry, serta dekomposisi dapat dipercepat dengan cara menaruh sampah di tempat yang mengandung banyak mikroorganisme tertentu.
Pembuangan Limbah Beracun. Masalah controversial yang utama dalam polusi tanah adalah pembuangan limbah beracun. Limbah beracun merupakan produk sampingan secara keseluruhan, manufaktur Amerika Serikat memproduksi material tersebut sebanyak 40 sampai 60 juta ton setiap tahun. Sesuai sifatnya, limbah beracun tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat diproses menjadi material yang tidak berbahaya; limbah tersebut harus disimpan. Namun demikian, jelas hanya sedikit yang ingin menyimpan limbah beracun di belakang rumahnya. American Airlines www.im.aa.com baru-baru itu dinyatakan bersalah dan menjadi perusahaan penerbangan pertama yang masuk dalam catatan kriminal atas tuduhan kejahatan (tindak pidana) bahwa perusahaan itu salah menangani beberapa bahan berbahaya yang dikemas sebagai kargo dalam penerbangan biasa. Walaupun mengakui sepenuhnya kesalahan perusahaan, Anne McNamara, penasihat umum American Airlines, berpendapat bahwa "bidang itu merupakan bidang yang sangat rumit karena adanya berbagai lapisan peraturan. Kami mudah sekali terjerumus keluar dari batas-batas aturannya."
Daur Ulang. Daur ulang merupakan bidang kontroversi lainnya dalam polusi tanah. Daur ulang pengubahan sampah menjadi produk-produk yang berguna telah menjadi masalah tidak hanya bagi pemerintah Negara bagian dan kotamadya tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan yang kegiatannya banyak menghasilkan limbah. Beberapa produk tertentu seperti kaleng dan gelas aluminium, dapat didaur ulang secar efisien. Produk lainnya, seperti plastik, menimbulkan masalah. Sebagai contoh, plastic berwarna terang seperti bungkusan detergen dan botol jus harus didaur ulang secara terpisah dari plastic bening seperti kemasan susu. Sementara itu, sebagian besar tutup botol plastic mengandung vinyl yang dapat merusak paket daur ulang normal. Meskipun demikian, banyak komunitas local secara aktif mendukung berbagai program daur ulang termasuk membedakan pembuangan sampah aluminium, plastik, gelas, dan kertas pulp. Sayangnya, kepedulian dan minat konsumen dalam bidang itu dan dengan demikian, prioritas kebijakan bisnis meningkat pada saat tertentu dibandingkan dengan pada saat lain.
Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan
Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan kehilangan kepercayaan dan akhirnya akan kehilangan bisnis. Selain itu, pemerintah secara aktif mengawasi apa yang dapat dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan oleh bisnis-bisnis sehubungan dengan konsumennya. Federal Trade Commission (FTC) mengatur praktek-praktek pengiklanan dan penetapan harga. Food and Drug Administration (FDA) memberdayakan panduan pelabelan produk-produk makanan. Praktek bisnis yang tidak etis dan tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya dapat dikenakan denda dan hukuman dari pemerintah. Sebagai contoh, Abbott Laboratories baru-baru ini setuju membayar $ 100 juta untuk menyelesaikan tuduhan bahwa perusahaan tersebut gagal dalam memenuhi standard-standar kualitas federal pada waktu perusahaan itu membuat ratusan alat uji medis yang berbeda. FDA mengindikasikan bahwa denda itu adalah jumlah denda terbesar yang pernah dtuntut mereka. Tanggung jawab social terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua kategori : menyediakan produk-produk berkualitas dan menetapkan harga-harga secara adil. Tentu saja, tingkat kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab social berbeda-beda, seperti juga pendekatan mereka terhadap tanggung jawab lingkungan. Tetapi, tidak seperti masalah lingkungan, kebanyakan permasalah pelanggan tidak memerlukan solusi yang mahal. Sesungguhnya, sebagian besar masalah dapat dihindari apabila perusahaan mengikuti praktek-praktek yang telah di atur dan memperhatikan hokum yang berkenaan dengan hak-hak konsumen.
Hak Konsumen. Banyaknya perhatian bisnis terhadap tanggung jawab kepada konsumen saat ini dapat di telusuri dari peningkatan konsumerisme: aktivitas social yang ditujukan untuk melindungi hak-hak konsumen dalam persetujuan (jual-beli) dengan dunia bisnis. Deklerasi formal yang pertama dalam perlindungan hak-hak konsumen dikeluarkan pada awal tahun 1960-an, sewaktu presiden John E Kennedy mengidentifikasi 4 hak dasar konsumen. Hak-hak itu saat ini di dukung oleh sejumlah undang-undang federal dan Negara bagian :
Konsumen memiliki hak atas produk yng aman. Bisnis tidak dapat sengaja menjual produk-produk yang mereka curigai sudah rusak. Sebagai contoh, argument legal utama dalam masalah terbaru yang berhubungan dengan ban Firestone adalah apakah pejabat perusahaan sebelumnya sudah mengetahui bahwa perusahaan menjual bahan rusak.
Konsumen mempunyai hak mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan suatu produk. Sebagai contoh, pabrik pakaian sekarang di tuntut untuk secara terbuka memberitahu semua kain yang di gunakan (kapas, sutra, polyester, dll) dan intruksi untuk merawat pakaian tersebut (dicuci dengan dray-clean, mesin cuci atau tangan).
Konsumen mempunyain hak untuk di dengar. Label pada kebanyakan produk yang di jual dewasa ini mencantumkn no telepon maupun alamat sehingga pelanggan dapat mengajukan pengaduan atau melakukan penyelidikan.
Konsumen memilki hak untuk memilih apa yang mereka beli. Pelanggan yang mendapat layanan perbaikan mobil di izinkan untuk mengetahui dan memlih soal penetapan harga dan garansi pada suku cadang baru versus suka cadang bekas. Sama halnya, dengan persetujuan dokter mereka, orang memliki hak untuk memilih antara obat-obat bermerk versus produk-produk generic yang mungkin lebih murah.
Konsumen mempunyai hak untuk mendapatkan informasi dalam hal pembelian. Semua obat-obat resep sekarang tampil dengan informasi yang rinci tentang dosis, kemungkinan efek samping, dan kemungkinan interaksi dengan obat-obatan lain.
Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan layanan yang ramah. Hak ini tentu saja sulit di atur dalam undang-undang. Tetapi ketika konsumen menjadi semakin berpengetahuan, mereka ingin mengadukan layanan yang buruk. Hotline konsumen dapat juga digunakan untuk menyuarakan isu yang berkaitan dengan layanan.
American Home products memberikan contoh pelajaran yang dapat di petik sebagai akibat terjadinya pelanggaran atas satu atau lebih hak-hak konsumennya. Selama tahun 1990-an, perusahaan itu secara agresif memasarkan obat yang di sebut pondimin, suatu merk pil diet yang mengandung fenfluramin. Di tahun 1996 saja, apar dokter menuliskan 18 juta resep pondimin dan obat-obatan lain yang mengandung fenfluramen. Akan tetapi, pada tahun1997, FDA melaporkan hubungan antara pil tersebut dengan penyakit jantung. Gugatan class action di ajukan kepada perusahaan itu, bahwa obat tersebut tidak aman dan bahwa penggunanya tidak di beri informasi yang lengkap mengenai efek samping yang mungkin di timbulkannya. American Home Products akhirnya di haruskan membayar $3,75 miliar kepada orang-orang yang telah menggunakan obat tersebut.
Penetapan harga yang tidak wajar. Mencampuri persaingan dapat juga menjadi bentuk praktek penetapan harga yang illegal. Kolusi terjadi apabila dua atau lebih perusahaan setuju untuk bekerja sama dalam tindakan yang salah seperti kolaborasi penetapan harga (price fixing). Departemen kehakiman Amerika Serikat menuntut tiga perusahaan farmasi dengan tuduhan secara illegal mengontrol pasokan dan harga vitmani di seluruh dunia. Rhone- Poulene dari Prancis akhirnya mau bekerja sama dengan penyelidikan tersebut, membantu memecahkan kasus tersebut beebrapa bulan lebih cepat dari pada yang di harapkan, dan tidak dikenai denda. F.Hoffmann-LaRoche dari Swiss di kenai denda $500 juta dan salah satu eksekutif seniornya di kenai hukuman penjara selama 4 bulan di Amerika Serikat. BASF dari Jerman di kenai denda $225 juta. Pada beberapa kondisi, perusahaan juga bisa di tuntut ksarena melakukan eksploitasi harga (price gouging) menaikkan harga sangat tinggi (dan kadang tidak beralasan) untuk mengikuti meningkatnya permintaan. Sebagai contoh, ketika penduduk yang tinggal di daerah pinggir pantai menadapatkan peringatan mengenai kemungkinan terjadinya angin putting beliung, mereka sering kali datang, menyerbu pertokoan untuk menimbun air mineral botolan serta baterai. Para pedagang memanfaatkan situasi ini dengan meningkatkan harga setinggi mungkin. Bahkan dimana-mana ada laporan tentang pengecer BBM yang menaikkan harga sampai 2 bahkan 3x lipat langsung setelah peristiwa 11 Sepetember 2001 dan juga inflasi A.S. ke Iraq pada tahun 2003. Mereka jelas memanfaatkan kepanikan konsumen.
Etika Dalam Periklanan. Dalam tahun-tahun terakhir ini, terdapat peningkatan perhatian pada etika dalam periklanan maupun dalam informasi produk. Karena adanya potensi salah interpretasi dalam kata dan ungkapan seperti ringan (light), pengurangan kalori (reduced calorie) diet dan rendah lemak (low fat), maka produsen makanan saat ini di minta menggunakan format standar dalam memberikan informasi bahan-bahan yang terkandung dalam kemasan produk. Demikian pula, kontroversi muncul pada tahun 2001 ketika terungkap bahwa sony secara harfiah menciptakan kritik film yang sangat positif terhadap film-film yang di luncurkan oleh unit Columbia Pictures milik Sony. Studio tersebut secara rutin telah menggunakan kutipan-kutipan bersemangat dari seorang kritikus fiktif dalam mengiklankan film terbarunya. Setelah majalah Newsweek melaporkan apa yang terjadi, Sony cepat-cepat menghentikan praktek itu dan meminta maaf. Persoalan lain yang berkaitan dengan iklan yang menurut beberapa konsumen di anggap tidak dapat di terima secara moral. Contoh-contohnya mencakup iklan untuk produk seperti , pakaian dalam, kondom, alcohol, produk tembakau, dan senjata api. Undang-undang mengatur beberapa iklan ini (misalnya, tembakau tidak lagi di promosikan dalam iklan televisi tetapi dapat ditonjolkan dalam iklan cetak di majalah), dan banyak pemasang iklan hadir secara bijak dan dengan akal sehat dengan promosi mereka. Nmun beberapa perusahaan, seperti Calvin Klain dan Victoria's Secreet, di serang karena terlalu explicit dalam beriklan. Selain itu, para pelindung konsumen mengawasi secara ketat iklan-iklan mengenai disfungsi ereksi yang di keluarkan oleh Viagra dan levitra.
Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Pada bab 8, kita akan melihat bagaimana sejumlah aktivitas manajemen sumber daya manusia menjadi bagian yang penting dalam melancarkan fungsi-fungsi bisnis. Aktivitas-aktivitas tersebut proses prekturan, penerimaan, pelatihan, prmosi, dan pemberian kompensasi juga merupakan dasar bagi tanggung jawab social korporasi terhadap karyawan.
Komitmen Hukum dan Sosial. Perilaku tanggung jawab secara social terhadap para karyawan memiliki komponen hokum dan social. Menurut peraturan, bisnis tidak dapat mempraktekkan berbagai bentuk diskriminasi illegal terhadap orang-orang dalam setiap segi hubungan pekerjaan. Sebagai contoh, perusahaan tidak dapat menolak mempekerjakan seseorang hanya karena masalah etnis atau membayar seseorang lebih rendah di bandingkan dengan orang lain berdasarkan alasan jenis kelamin. Tindakan-tindakan seperti itu hanya dapat di lakukan untuk tuntutan pekerjaan saja. Perusahaan di katakana memenuhi tanggung jawab hokum dan sosialnya apabila karyawannya di beri kesempatan yang sama tanpa memandang factor-faktor suku, jenis kelamin, atau factor lainnya yang tidak relevan. Perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab itu menghadapi risiko kehilangan karyawan yang produktif dan bermotivasi tinggi. Perusahaan tersebut juga menghadapi risiko tuntutan hukum. Akan tetapi, menurut pendapat banyak orang, tanggung jawab social terhadap karyawan tidak terbatas pada kesetaraan kesempatan saja. Menurut pandangan popular, korporasi harus berusaha keras untuk memastikan bhawa mereka menyediakan lingkungan kerja yang aman, secara fisik maupun social. Perusahaan juga wajib melindungi kesehatan para karyawannya dengan cara memberikan kesempatan untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tekanan kehidupan dan prefresnsi hidup. Dari sudut pandang itu, tanggung jawab social terhadap para pekerja dapat juga mencakup usaha membantu mereka mempertahankan keahlian kerja yang sesuai dan, ketika pemecatan atau penghentian perlu di lakukan, memperlakukan mereka dengan rasa hormat dan belas kasih.
Komitmen etnis: kasus khusus para pengadu (Whistle-Blower). Menghargai karyawan sebagai manusia juga berarti menghargai perilaku mereka sebagai individu yang bertanggung jawab secara etis. Sebagai contoh, anggaplah seorang karyawan menemukan bahwa perusahaan terlibat dalam praktek-praktek yang illegal, tidak etis, atau tidak bertanggung jawab secara social. Idealnya, karyawan itu dapat melaporkan masalahnya kepada level manajemen yang lebih tinggi, dengan keyakinan bahwa manajernya akan menghentikan praktek kotor itu. Sherron Watkins dari Enron melaporkan ke prihatinan tentang praktek akuntansi perusahaan tepat sebelum masalah perusahaan itu dipublikasikan, mengingatkan manajemen puncak bahwa Enron akan "tenggelam oleh gelombang skandal akuntansi." CEO Kenneth Lay mengajukan satu tinjauan hukum atas keuangan perusahaan tetapi memberitahu investigatornya untuk tidak menyaksikan keputusan yang di ambil auditor Enron; perusahaan akuntansi Arthur Andersen. Sayangnya, whistle-blower kadang kala diturunkan dari jabatan, dan bahkan dipecat, ketika mereka mempublikasikan tuduhannya. Jeffrey Wigand dipecat. "saya beralih dari berpenghasilan $300.000 per tahun," lapornya" plus saham, plus, plus, plus menjadi berpenghasilan $30.000. Ya, itulah harga yang harus saya bayar." Bahkan apabila mereka mempertahankan pekerjaannya, mereka tetap diperlakukuan sebagai orang luar dan menerima kemarahan serta permusuhan dari teman-teman sekerjanya. Banyak rekan kerja menganggap whistle-blower sebagai orang yang semata-mata tidak dapat dipercaya. Satu studi terbaru mengemukakan bahwa kira-kira separuh dari semua whistle-blower akhirnya dipecat, dan kira-kira separuhnya yang dipecat itu akhirnya kehilangan rumah dan/atau keluarga mereka. Undang-undang menawarkan sejumlah dukungan bagi para karyawan yang mengambil tindakan. Undang-undang untuk para pengadu saat ini berakar pada False Claims Act of 1863, yang dirancang untuk melinungi kontraktor dari menjual pasokan rusak kepada Union Army selama perang saudara. Dengan revisi tahun 1986, pemerintah mendapatkan tiga kali lipat pasokan dari kontraktor yang curang. Apabila departemen kehakiman tidak ikut campur tangan, pengadu dapat mengajukan tuntutan sipil. Dalam kasus itu, pengadu menerima 25 sampai 30 persen uang yang diselamatkan. Sewaktu Philip Adams bekerja dalam industri komputer, ia menemukan adanya cacat dalam proses pembuatan chip yang, dalam situasi tertentu, dapat menyebabkan hilangnya atau berubahnya data secara acak. Ia melaporkan cacat itu kepada produsen, tetapi beberapa tahun kemudian ia menemukan bahwa satu perusahaan, Toshiba, telah mengabaikan masalah tersebut dan terus membuat chip yang cacat itu selama 12 tahun. Ia kemudian melaporkan masalah tersebut dan aktif terlibat dalam tindakan hukum class action berdasarkan penelitiannya. Toshiba akhirnya setuju untuk menyelesaikan masalah dengan membayar $2,1 miliar. Peran Adams dirahasiakan, tetapi ia memang menerima hadiah yang cukup besar bagi usahanya. Sayangnya, prospek mendapatkan uang tunai dalm jumlah banyak juga telah menimbulkan tuduhan palsu atau yang perlu diragukan kebenarannya.
Tanggung Jawab terhadap Penanaman Modal
Karena pemegang saham meruppakan pemilik perusahaan, terdengar sangat janggal apabila perusahaaan mengabaikan para investornya. Para manajer dapat menhindari tanggung jawab mereka kepada investor dengan beberapa cara. Namun demikian, perilaku tidak bertanggung jawab terhadap para pemegang saham sama artinya dengan merusak sumber daya keuangan perusahaan. Pada kasus seperti itu, pihak yang sudah pasti dirugikan adalah para pemilik saham yang tidak menerima pendapatan atau deviden mereka. Perusahaan dapat pula bertindak tidak bertanggung jawab terhadap para investor dengan cara memeberikan keterangan yang menyimpang mengenai sumber daya perusahaan.
Manajemen Finansial Yang Tidak Wajar kadang kala, organisasi atau para pemimpin mereka dinyatakan bersalah akibat penyimpangan manajemen keuangan yang dilakukan secara terang – terangan – pelanggaran yang tidak etis tetapi tidak seluruhnya ilegal. Sebagai contoh, beberapa perusahaan dituduh membayar gaji yang terlalu besar bagi manajer senoir, mengirim mereka ketempat "peristirahatan" di resor – resor yang eksotis dan mahal, dan memeberikan "bonus" seenaknya, termasuk akses langsung pemakaian jet korporasi, uang jalan yang berlebihan, dan keanggotaan pada klub – klub mewah. Pada situasi seperti itu, kreditor tidak dapat banyak bertindak, dan para pemegang saham hanya memeiliki sedikit pilihan. Mencoba memaksakan perubahan manajemen, misalnya, merupakan proses sulit yang dapat menurunkan harga saham, akibat buruk yang biasanya dihindari oleh para pemegang saham.
Cek Kosong. Praktek praktek tertentu merupakan tindakan yang ilegal. Mengeluarkan cek kosong, misalnya, mencakup menuliskan cek yang uangnya belum masuk di bank yang akan mencairkan cek tersebut. Skema yang biasa terjadi, para manajer menaruh deposit cek sebanyak, katakan, $1 juta, ke dalam tabungan perusahaan. Mengetahui kalau bank tidak akan mengambil seluruh total deposit selama beberapa hari, mereka menulis cek sebesar jumlah total yang didepositkan, mengetahui bahwa rekening mereka begitu penting bagi bank sehingga cek akan ditalangi dulu hingga seluruh deposit terkumpul.
Insider Tranding. Apabila seseorang menggunakan informasi rahasia untuk mendapatkan keuntungan dari pembelian atau penjualan saham, maka orang tersebut melakukan Insider Trading. Andaikan, misalnya, saham suatu perusahaan saat ini diperdagangkan pada $50 per saham. Apabila perusahaan yang lebih besar akan membeli perusahaan yang lebih kecil, maka perusahaan tersebut harus membayar paling tidak $75 per saham pihak mengontrol (saham biasa). Dengan demikian, orang – orang yang sadar akan adanya akuisisi sebelum IPO dapat mencari untung dengan cara membeli saham pada $50 untuk mengantisipasi penjualannya sebesar $75 setelah proposal akuisisi diumumkan. Orang – orang yang mengambil manfaat dari situasi tersebut meliputi manajer di kedua perusahaan dan orang – orang inti pada perusahaan perbankan yang bekerja di bidang pengaturan finansial. Pada kasus ekstrem lain, para eksekutif yang diberi informasi rahasia dapat mencegah kerugian finansial dengan menjual saham yang nilainya mulai merosot. Tentu saja, menjual itu tidak melanggar hukum, namun secara legal, anda dapat menjual hanya berdasarkan informasi publik yang tersedia pada semua investor. Kemungkinan pelanggaran ini ada pada investigasi terhadap ImClone, Samuel Waksal, dan Martha Stewart. Apakah Waksal mewanti – wati Stewart bahwa sahamnya akan merosot nilainya sebelum FDA menolak Erbitux? Apakah berdasarkan pengetahuan sebelumnya tersebut dia memutuskan dia memutuskan untuk menjual sahamnya? Jika ya, keduanya dapat bersalah karena insider tranding. Namun jika Stewart tidak mengetahui berita tentang bakal merosotnya sahamnya itu, dan penentuan waktu penjualan sahamnya itu hanya kebetulan bertepatan, maka ia tidak bersalah.
Penyimpangan Laporan Keuangan perilaku yang berkaitan dengan laporan keuangan juga ilegal. Dalam mempertahankan dan melaporkan status keuangannya, setiap korporasi harus tunduk pada praktek akuntansi yang diterima secara umum (generally accepted accounting practies-GAAP) (lihat Bab 17 di Jilid 2). Namun demikian, kadang kala manajer memproyeksikan laba jauh melebihi penghasilan yang sebenarnya mereka dapatkan; yang lain bahkan menyembunyikan kerugian dan/laba biaya untuk menaikkan laba dalam pembukuan. Akan tetapi, bila kebenaran muncul, kehancuran tak terhindarkan. Berbagai isu yang melibatkan penyimpangan laporan keuangan mendapat banyak sorotan dalam kasus Enror. Sebagai contoh, satu tinjauan menyebut praktik akuntansi Enron "kreatif dan agresif." Tampak bahwa CEO Andrew Fastow telah menetapkan jaringan kemitraan sebagai pendapatannya sendiri sambil mengalihkan semua atau sebagian besar biaya dan kerugiaan kemitraan. Laba yang membubung akan menaikkan harga saham.
Mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial
Sejauh ini, kita telah membahas tanggung jawab sosial seakan-akan terdapat kesepakatan mengenai cara organisasi harus berperilaku. Sesunggunya, terdapat perbedaan pendapat yang sengit sehubungan peran tanggung jawab sosial sebagai tujuan bisnis. Beberapa orang, misalnya, menentang setiap aktivitas bisnis yang mengancam laba. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat bahwa tanggung jawab sosial harus lebih diutamakan dibandungkan laba.
Bahkan usahawan yang menyetujui tanggung jawab sosial akan mengutarakan alsan yang berbeda. Beberapa orang yang skeptis terhadap proyek sosial yang disponsori oleh bisnis takut apabila bisnis verkembang menjadi terlalu aktif, mereka akan memperoleh banyak kontrol atas cara menjalankan proyek yang ditujukan untuk masyarakat umum tersebut. Para pengkritik menunjukkan bahwa bisnis telah berhasil menekan badan – badan pemerintah yang seharusnya mengatur industri mereka. Kritik lain mengatakan bahwa organisasi bisnis kurang memiliki pakar yang diperlukan untuk menjawab permasalahan sosial. Mereka berpendapat, misalnya, seharusnya pakar tehnik, bukan pakar bisnis, yang harus memutuskan cara ,bersihkan sungai – sungai yang terpolusi.
Pendukung tanggung jawab sosial yakin bahwa korporasi juga warga negara, dan dengan demikian harus memperbaiki hidup warga lain. Yang lainnya menegaskan sumber daya besar yang dikontrol oleh bisnis – bisnis dan mengingatkan bahwa mereka sebenarnya berperan menciptkan banyak masalah, yang kemudian dirancang untuk dihilangkan lewat program – program sosial tersebut.
Pendekatan Tanggung Jawab Sosial
Mengingat adanya perbedaan pendapat, tidaklah mengherankan jika korporasi menerapkan pendekatan tanggung jawab sosial yang berbeda – beda. Tidak mengejutkan juga jika korporasi para menerapkan berbagai posisi dalam tanggung jawab sosial. Sikap (pendirian) yang dapat diambil oleh suatu korporasi berkaitan dengan kewajibannya kapada masyarakat, berkisar dari tingkatan terendah hingga tertinggi dalam praktek – praktek tanggung jawab sosial.
Sikap Obstruktif sejumlah organisasi yang mengambil sikap obstruktif terhadap tanggung jawab sosial biasanya melakukan usaha seminimal mungkin untuk memecahkan masalah – masalah sosial atau lingkungan. Apabila mereka membatasi batasan etis atau legal yang memisahkan praktek yang dapat diterima dari praktek yang tidak dapat diterima, tanggapan mereka biasanya menolak atau menyembunyikan tindakan mereka. Perusahaan yang menganut pendapat ini tidak terlalu peduli dengan perilaku etis dan umumnya sedapat mungkin akan menyembunyikan tindakan yang salah. IBP, perusahaan pengolahan daging terkemuka, mempunyai rekor yang panjang (dan buruk) dalam hal menerobos peraturan proteksi lingkungan, tenaga kerja, dan pengolahan makanan untuk kemudian menyembunyikan pelanggarannya. Kasus Enror jelas tergolong dalam kategori ini.
Sikap Defensif sikap setelah sikap obstruktif adalah sikap defebsif, dimana organisasi akan melakukan apa saja yang telah diisyaratkan oleh peraturan hukum tetapi tidak lebih dari itu. Pendekatan ini yang paling konsisten dengan tanggung jawab sosial korporasi. Para manajer yang menfambil sikap defensif merasa bahwapekerjaan mereka adalah menghasilkan laba. Perusahaan seperti itu, misalnya, akan memasang peralatan pengontrol polusi sesuai yang diisyaratkan oleh peraturan, tetapi tidak akan memasang peralatan dengan kualitas lebih tinggi walaupun alat itu dapat lebih membatasi polusi.perusahaan tembakau biasanya mengambil posisi ini dalam usaha pemasaran mereka. Di Amerika serikat, mereka secara legal diminta untuk mencantumkan peringatan kepada para perokok dalam produk – produknya serta membatasi iklan di media cetak. Di dalam negeri mereka mengikuti peraturan itu tetapi menggunakan metode pemasaran yang agresif di negara – negara yang tidak mempunyai peraturan seperti itu. Di banyak negara Asia dan Afrika, rokok yang dipromosikan mengandung kandungan tar dan nikotin yang lebih tinggi dari pada yang dijual di Amerika Serikat, dan mencantumkan ssedikit label peringatan kesehatan atau tidak sama sekali. Perusahaan yang mengambil posisi ini biasanya tidak berusaha menutupi kesalahnya, umumnya akan mengakui kesalahan, dan akan mengambil tindakan perbaikan yang sesuai.
Sikap Akomodatif perusahaan yang menerapkan sikap akomodatif memenuhi persyaratan hukum dan etis tetapi juga mau bertindak lebih jauh pada saat – saat tertentu. Perusahaan seperti itu secara sukarela setuju berpartisipasi dalam program – program sosial, tetapi pencari sumbangan harus terlebih dahulu meyakinkan mereka bahwa program tersebut bermanfaat bagi mereka. Baik Shell maupun IBM, misalnyam akan memberikkan sumbangan terhadap beberapa program pilihan. Banyak organisasi menanggapi permintaan untuk menyumbang Little League, Girl Scout, program sepak bola anak – anak, dan sebagainya. Akan tetapi, intinya dalah seseorang harus menemui mereka dan meminta: organisasi yang menerapkan sikap akomodatif ini tidak merasa perlu atau tidak secara proaktif mencari kesempatan untuk menyumbang.
Sikap Proaktif Tingkatan tertinggi tanggung jaab sosial yang dapat diperlihatkan suatu perusahaan adalah sikap proaktif. Perusahaan yang menerapkan pendekatan itu sungguh – sungguh melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Mereka melihat dirinya sebagai warga masyarakat dan secara proaktif mencari kesempatan untuk memeberikan sumbangan. Cara yang paling umum dan langsung untuk melaksanakan sikap ini adalah mendirikan yayasan yang dapat menyalurkan dukungan finansial langsung bagi berbagai program sosial.
Mengelola Program Tanggung Jawab Sosial
Agar perusahaan bertanggung jawab secara sosial sesuai dengan pendekatan diatas, diperlukan program yang diorganisir dan dikelola dengan cermat. Khusunya, para manajer harus melangkah tahap demi tahap demi mengembangkan rasa tanggung jawab sosial secara keseluruhan dalam perusahaan.
Tanggung jawab sosial harus dimulai dari atas dan duanggap sebagai satu faktor utama dalam perencanaan strategis. Tanpa dukungan manajemen puncak, tidak akan ada program yang berhasil. Jadi, manajemen puncak harus memperlihatkan dukungan yang kuat terhadap tanggung jawab sosial dan mengembangkan kebijakan yang memperlihatkan komitmen itu.
Komite manajemen puncak harus mengembangkan rencana yang merinci level dukungan manajemen. Beberapa perusahaan menetapkan besarnya presentase laba yang diperoleh untuk disumbangkan pada program-program sosial. Sebagai contoh, Levi Strauss menetapkan 2,4 persen pendapatan sebelum pajak untuk proyek-proyek yang berguna. Para manajer juga harus menetapkan prioritas. Sebagi contoh, perlukah perusahaan melatih penganggur kelas berat atau mendukung kegiatan seni?
Seorang eksekutif harus diberi tanggung jawab atas agenda perusahaan. Entah peranan itu diciptakn sebagai peranan terpisah atau ditambhakan kepekerjaan yang telah ada, eksekutif yang terpilih harus memonitor program itu dan menjamin agar implementasinya konsisten dengan kebijakan dan rencana strategis perusahaan.
Organisasi harus melakukan audit sosial : analisi sistematis mengenai keberhasilan perusahaan menggunakan dana yang ditelah ditetapkan untuk tujuan tanggung jawab sosial. Tinjaulah kasus perusahaan yang didalam rencana strategisnya menetapkan pengeluaran $100.000 untuk melatih 200 penganggur kelas berat dan mempekerjakan 180 dari mereka. Jika pada akhir yahun perusahaan tersebut mengeluarkan $98.000, melatih 210 orang, dan mempekerjakan 175 orang, audit sosial akan menyatakan program tersebut berhasil. Tetapi apabila program tersebut memerlukan biaya $150.000 hanya melatih 90 orang, dan hanya memperkerjakan 10 orang dari mereka, audit akan memperlihatkan kegagalan program tersebut. Kegagalan harus mengalah pada tinjauan ulang atas implementasi dan prioritas program tersenut.
Tanggung Jawab Sosial dan Bisnis Kecil
Sebagai pemilik toko pemasok kebun, bagaimana tanggapan anda atas nasihat pemeriksa gedung bahwa pembayaran tunai akan mempercepat aplikasi izin membangun? Sebagai manajer toko minuman keras, apakah anda akan memanggil polisi, menolak untuk menjual, atau menjual kepada seorang pelanggan yang kartu identitasnya tampak palsu? Sebagai pemilik laboraturium kecil, apakah anda akan memanggil dewan kesehatan negara bagian untuk menjamin bahwa dewan tersebut telah memberikan izin kepada perusahaan yang akan anda kontrak untuk membuang sampah kesehatan? Siapa sebenarnya yang akan dirugikan apabila suatu perusahaan kecil menambah neraca penghasilannya untuk membantu mendapatkan pinjaman dari bank?
Kebanyakan contoh dalam bab ini menggambarkan tanggapan bisnis berskla besar terhadap permasalahan etika dan tanggung jawab sosial. Akan tetapi, contoh-contoh seperti itu jelas memperlihatkan bahwa bisnis berskala kecil harus menjawab banyak pertanyaan yang serupa. Perbedaannya hanya ada pada skala.
Pada saat yang bersamaan, hal-hal itu sebagian besar merupakan isu etika individu. Bagaimana dengan isu tanggung jawab sosial? Perlukah mereka mensponsori baseball Little League, memberikan sumbangan ke United Way, dan memebeli lampu pijar dari Lion's Club? Apakah keikut sertaan dalam Kamar Dagang dan mendukung Better Business Bureau merupakan tindakan yang berlebihan? Jelas bahwa etika dan tanggung jawab sosial merupakan keputusan yang dihadapi oleh semua manajer di seluruh organisasi, tidak peduli peringkat ukurannya. Satu kunci keberhasilan bisinis adalah memutuskan sejak awal cara menanggapi permasalah yang mendasari pertanyaan-pertanyaan etika dan tanggung jawab sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Grifiin, Ricky W & Ebert, Ronald J.2009.Bisnis Solusi Kedelapan Jilid 1: PT. Gelora Angkasa Pratama
6