MANIFESTASI KAIPOHAN : METODA TAMBAHAN UNTUK MEMAHAMI KONDISI BAWAH PERMUKAAN 1.1 Latarbelakang Kaipohan Adanya latarbelakang tidak semua sistem hidrotermal dalam sebuah wilayah bertopografi tinggi memiliki fitur manifestasi termal di area pusat zona upflow. Namun, ada fenomena pada lapangan panasbumi Filipina dengan area yang cukup luas (>10.000 m2) tidak memiliki manifestasi termal seperti halnya fumarol, mata air panas, dsb. Melainkan adanya emisi gas yang bersuhu dingin serta berasosiasi dengan proses alterasi argilik. Hal ini disebut sebagai “Kaipohan” : Kaipohan berkaitan dengan kehadiran formasi permeabilitas rendah dimana hubungan yang cocok untuk terjadi adalah hubungan antara hidrologi reservoir panasbumi yang dalam dan air tanah dangkal. Kaipohan hadir dalam situasi topografi tinggi dengan suplai air meteorik pada elevasi rendah. Kondisi ini merupakan tipe gunungapi Strato Andesitik di wilayah tropis atau subtropis. Contoh lapangan panasbumi yang memiliki manifestasi non-termal Kaipohan diantaranya adalah NegrosFilipina, Leyte bagian Selatan, Rajabasa-Indonesia, Rantau Dedap-Indonesia. 1.2 Ciri-ciri dari Kenampakan Kaipohan Kaipohan didefinisikan sebagai area yang memiliki : [1]Pembentukan alterasi argilik aktif, [2]Temperatur permukaan mendekati temperatur rata-rata atmosfer, [3]Aktif emisi gas, [4]Namun tanpa mata air panas yang permanen. Pada area Kaipohan, dapat ditemukan vegetasi dan binatang yang mati, serta kandungan gas CO2-H2S yang tinggi. Vegetasi ini menjadi hitam, terbakar, namun tidak menunjukan proses karbonisasi, melainkan seperti dehidrasi kondensat asaam. Hewan yang mati diasumsikan sebagai efek racun dari gas yang terakumulasi pada lembah atau dalam tanah. Tidak ada manifestasi termal yang bersifat permanen di area ini seperti sinter silika. Adanya kolam dingin bersuhu rendah disertai aktif emisi gas, dan fluk gas yang besar di area Kaipohan biasanya menutupi wilayah yang luas. Gambar 1.1 Kenampakan Kaipohan di Negros, Filipina
1.3 Kaipohan untuk Menentukan Bawah Permukaan
Gambar 1.2 Model Kaipohan berasosiasi dengan pusat upflow sistem
Kehadiran Kaipohan dikontrol oleh level piezometrik. Berdasarkan geologi, geokimia, dan MT, kehadiran Kaipohan mengindikasikan pusat dari sistem panasbumi, dilihat dari fluks gas yang keluar umumnya dekat dengan zona upflow. Jadi, Kaipohan adalah ekspresi di atas permukaan dari suatu sistem panasbumi yang dapat memberikan informasi dimana lokasi pusat zona upflow (Bogie dkk, 1986) dan sisi bagian tepi sistem (zona outflow). Karateristik Kaipohan di pusat upflow (Model 1) : Area luas, flux gas tinggi, dan kandungan gas non-kondensibel tinggi Karakteristik Kaipohan di pusat outflow (Model 2) : Berada di elevasi rendah, berasosiasi dengan mata air dingin, kandungan gas non kondesible yang rendah.
Gambar 1.3 Perbandingan Model 1 (kiri) dan Model 2 (kanan) REFERENSI 1. Bogie, I., Lawless, J. V., & Pornuevo, J. B. (1987). Kaipohan: an apparently nonthermal Manifestation of hydrothermal systems in the Philippines. Journal of Volcanology and Geothermal Research 2. Abiyudo, Rizal., Hadi, Judin.,dan Wanti Dimwani. (2012). Critical Manifestation to Constraint Conceptual Model for Exploration: Kaipohan. Proceedings Annual Indonesian Geothermal Association Meeting & Conference.