Manajemen Tambang Jurusan Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya Risza Abiyoga Pratama Idris, ST
Manajemen Produksi Dalam produksi, manajemen diartikan sebagai usaha untuk mengatur dan mengupayakan agar komoditi yang terdapat dalam suatu usaha produksi penambangan mempunyai nilai jual lebih, oleh karena itu diperlukan suatu strategi khusus dalam memproduksi bahan galian tersebut.
Komponen Manajemen Produksi Ada tiga pengaturan yang harus dilakukan dalam menjalankan Manajemen Produksi yaitu : 1. Pengendalian Produksi 2. Selective Mine 3. Pencampuran (Blending)
Tujuan Pengendalian Pengendalian produksi adalah berkaitan dengan perkiraan atau ramalan output yang dikehendaki, menentukan input yang diperlukan, perencanaan dan penjadwalan pengolahan bahan baku melalui pengubahan/konversi dan atau rangkaian dari urutan pembuatan. Tujuan dari Pengendalian adalah : 1. Rancangan Produksi 2. Rancangan Proses 3. Rancangan Rekayasa 4. Rancangan Biaya
Sedangkan fungsi pengendalian produksi adalah: • Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dengan jumlah sebagai suatu fungsi waktu • Memantau permintaan nyata dan membandingkan dengan ramalan permintaan serta memperbaiki ramalan tersebut jika diperlukan. • Membuat jumlah ekonomis untuk pembelian dan pembuatan produk yang bermutu • Membuat sistem pengendalian secara ekonomis • Membuat keperluan produksi dan tinggat pengendalian pada batas waktu tertentu. • Memantau tingkat pengendalian dan membandingkannya dengan rencana pengendalian serta memperbaiki rencana produksi, jika diperlukan • Membuat rincian dari jadwal produksi, penugasan kerja, beban mesin dll. • Melakukan perencanaan proyek dengan tanpa mengabaikan masalah lingkungan serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Faktor-faktor tersebut di atas, akan merupakan perhatian utama yang harus ditempatkan pada pengendalian produksi dalam suatu operasi yang berkesinambungan. Tanggung jawab keseimbangan tersebut terletak pada bagian perencanaan pengendalian produksi.
Selective Mine Selective Mine adalah langkah – langkah yang ditempuh dalam memilih strategi produksi dan pemasaran batubara. Diawali dari hasil kegiatan eksplorasi yang tujuannya untuk mencari dan menemukan endapan batubara yang bernilai ekonomis dan layak untuk dieksploitasi. Adapun bentuk kegiatan eksplorasinya adalah dangan rnelakukan pemboran sehingga mendapatkan core sample yang representatif untuk dianalisa di laboratorium guna mengetahui kualitas batubara pada deposit endapan batubara yang ada.
Adapun bentuk hasil dalam melakukan rancangan penambangan "selective mining" untuk mewujudkan new mine brand ini ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut : • Tambang-tambang yang sedang berproduksi nantinya mempunyai batas batas dan limit kedalaman yang tegas yang sesuai dangan new mine brand bersama sama dangan daerah penambangan berlisensi dan yang beroperasi menurut sebuah rencana penambangan dan penggelompokan dari tipe new mine brand yang sesuai dangan spesifikasi dan klasilikasi mutu batubara yang ditambang. • Merealisasikan program kerja pada saat penambangan batubara nanti. • Lokasi tempat pencampuran (blending) di stock pile yang sesuai.
Pencampuran (Blending) Blending merupakan suatu cara untuk mendapatkan nilai kalori batubara yang sesuai dangan permintaan konsumen yang dilakukan dangan cara mencampur tipe jenis batubara yang tidak hanya dari satu jenis tipe saja tetapi dipakai dengan dua tipe atau lebih agar mendapatkan nilai kalori yang sesuai permintaan pasar (konsumen).
Manajemen Pemasaran Menurut “Lingga Purnama (2004)”Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan konsumen dan tujuan organisasi. Agar kegiatan pemasaran produk dapat berjalan dengan baik, maka kebijakan pemasaran harus disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan perusahaan secara umum seperti disebutkan di atas.
Desain Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Design) Mendesain strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi pasar (market segmentation strategy), kemudian strategi penentuan pasar sasaran (market targeting strategy) dan yang terakhir adalah strategi penentuan posisi pasar (market positioning strategy). Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar dengan cara mengelompokkan pembeli aktual maupun potensial yang berbeda yang mungkin meminta produk dan atau bauran pemasaran tersendiri. Kemudian dilakukan penentuan pasar sasaran untuk memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dilayani. Setelah dilakukan penentuan pasar sasaran, langkah selanjutnya adalah penentuan posisi pasar, yaitu membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang membedakan produk dalam pasar.
Pengembangan Program Pemasaran (Marketing Program Development) Setelah mendesain strategi pemasaran, langkah selanjutnya adalah mengembangkan program pemasaran yang terdiri dari strategi produk (product strategy), strategi harga (price strategy), strategi distribusi (place strategy), strategi promosi (promotion strategy), serta strategi sumber daya manusia dan presentasi (people and presentation strategy). Produk merupakan elemen pertama dan paling penting dalam bauran pemasaran. Produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar sasaran dan memberi manfaat serta kepuasan dalam bentuk barang, jasa, organisasi, tempat, orang, ide, dan sebagainya. Strategi produk itu sendiri terdiri dari strategi lini produk dan strategi bauran produk. Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi atas bauran produk, lini produk, merek, pengemasan, dan pelabelan.
Implementasi, Evaluasi, dan Pengendalian (Implementation, Evaluation, and Control) Rencana pemasaran harus secara khusus menyangkut pedoman tindakan yang akan diimplementasikan, siapa yang melakukan pekerjaan tertentu, tanggal dan lokasi implementasi, serta bagaimana pelaksanaan tersebut akan dilakukan. Strategi pemasaran merupakan proses pengambilan keputusan secara terus menerus, melaksanakannya, dan mengukur efektivitasnya setiap saat. Perencanaan bukan merupakan kegiatan yang pasti, melainkan fleksibel. Ditinjau dari segi waktu, evaluasi strategis lebih lama dibandingkan dengan pembuatan rencana. Evaluasi dan pengendalian berhubungan dengan pengawasan performa dan, jika perlu, mengubah rencana agar sesuai dengan performa yang telah ditentukan. Rencana terus dikembangkan, diaplikasikan, dievaluasi, dan disesuaikan untuk tetap mempertahankan strategi pemasaran yang sesuai dengan sasaran. Rentang waktu strategi biasanya melebihi satu tahun, oleh sebab itu dalam pelaksanaannya ditambahkan pengembangan perencanaan tahunan untuk mengatur kegiatan pemasaran jangka pendek. Biasanya, eksekutif pemasaran bertanggung jawab mempersiapkan rencana pemasaran. Sebagai contoh, manajer produk akan menyiapkan rencana sesuai dengan bidang tanggung jawabnya, mengkoordinasikan dan menerima masukan dari iklan, riset pemasaran, penjualan, dan bagian pemasaran khusus lainnya.
See You Next Time.. Always Positif, and Remember.. Healthy First, Production Yes!!! SAFETY FIRST!
#ForeverYoung