PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM KLINIK MAKALAH
Diajukan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Ke lompok Mata Kuliah Manajemen Limbah
Disusun Oleh: Dola Meilanda Feriyadi Ramansyah Riska Amalia Okyana Seli Pibriani Hendra Yani Zulfi Dwi Cahya
P17334109077 P17334109013 P17334109052 P17334109064 P17334109025
2A
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG JURUSAN ANALIS KESEHATAN BANDUNG 2010
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam mudah-mudahan selalu tercurah pada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Limbah. Kami harap dengan dibuatnya makalah ini akan banyak ilmu yang bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi kami selaku penyusun. Kami selaku manusia tentu tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya bila pada penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Kami pun meminta kritik dan saran yang membangun agar kesalahan dan kekurangan pada makalah ini dapat kami perbaiki di lain waktu. Dalam pembuatan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu kami berterima kasih kepada : 1. Dosen mata kuliah Manajemen Limbah yang telah banyak membimbing kami. 2. Orang tua kami yang telah banyak memberikan dorongan semangat juga bantuan materi. 3. Teman-teman kami yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan. 4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Cimahi, 20 Januari 2010
Penyusun
2
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar.. 2 Daftar Isi... 3 Bab I Pendahuluan.. 4 A. Latar Belakang 4 B. Batasan Masalah 6 C. Tujuan Penulisan... 6 D. Metode Penulisan. 6 E. Sistematika Penulisan. 6 Bab II Pembahasan . 7 A. Penggunaan limbah di Laboratorium klinik... 7 B. Perhitungan limbah klinis dan non klinis. 12 C. Bagan Alir Pengelolaan Limbah Laboratorium klinik... 13 Bab III Kesimpulan dan saran 14 Daftar Pustaka.... 15
3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Limbah laboratorium dapat mencemari lingkungan penduduk di sekitar dan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam limbah laboratorium dapat mengandung berbagai jasad renik penyebab penyakit pada manusia termasuk demam typoid, kholera, disentri dan hepatitis sehingga limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan (BAPEDAL, 1999). Sampah dan limbah laboratorium adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan Laboratorium dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum sampah dan limbah laboratorium dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair. Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi yang terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : y
Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif.
y
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut: Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik. Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh. Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah farmasi ini dapat berasal dari obatobat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat- obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat- obatan.
4
y
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
y
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang laboratorium, juga menghasilkan sampah non
klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kertas, (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari praktikan, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain). Limbah cair yang dihasilkan Laboratorium mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi. Limbah laboratorium bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme, tergantung pada jenis laboratorium, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah laboratorium seperti halnya limbah lain akan mengandung bahanbahan organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya seperti BOD, COD, pH, mikrobiologik, dan lain-lain. Perlindungan terhadap bahaya pencemaran dari manapun juga perlu diberikan perhatian khusus. Sehubungan dengan hal tersebut, pengelolaan limbah laboratorium yang merupakan penunjang untuk diagnose kesehatan, juga mempunyai tujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah laboratorium infeksius, perlu diupayakan bersama oleh unsur-unsur yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan belajar di Laboratorium. Unsur-unsur tersebut meliputi antara lain sebagai berikut :
Penanggung Jawab Laboratorium
Para ahli pakar dan lembaga yang dapat memberikan saran-saran
Para pengusaha dan swasta yang dapat menyediakan sarana fasilitas yang diperlukan.
Oleh karena itu, kiranya dianggap perlu untuk membahas mengenai pengelolaan limbah khususnya di laboratorium guna tidak berdampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan disekitarnya.
5
B. Batasan Masalah Pada makalah ini kami membahas mengenai manajemen limbah di laboratorium klinik dengan disertai data yang lengkap mengenai jumlah limbah klinis maupun non klinis yang di hasilkan laboratorium klinik per harinya. Selain itu, disertai pula cara pengolahan dari semua limbah-limbah tersebut. C.
Tujuan Penulisan 1. Menentukan jumlah limbah cair mapun padat yang dihasilkan laboratorium klinik setiap satu hari, disertai dengan cara pengelolaannya 2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah M anajemen Limbah. 3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Manajemen Limbah.
D. Metode Penulisan Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode kepustakaan di tunjang dengan teknik pengumpulan data. Dimana di dalam penelitian ini kami mencari sumber masalah dengan mengkaji beberapa sumber buku di perpustakaan, mewawancarai penanggung jawab tiap laboratorium, serta browsing melalui internet.
E. Sistematika Penulisan Kata Pengantar Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Maksud dan Tujuan D. Metode Pengumpulan Data E. Sistematika Penulisan Bab II Isi Bab III Kesimpulan dan saran Daftar Pustaka
6
BAB II PEMBAHASAN A. Penggunaan Limbah di Laboratorium Klinik A.1 Pemeriksaan Hematologi
LIMBAH C AIR (Limbah Klinis) 1) Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sianmet Hb Jumlah limbah per pemeriksaan, yaitu :
Misal dalam satu hari melakukan 40x pemeriksaan 40 x[5mL + 0,02mL + 200mL +(5x2)mL]
y
Reagen Drabkins
= 5 mL
y
Sampel darah
= 0,02 mL
y
Cuci tabung
= ± 200 mL
y
Larutan standar
= 5 mL/20 pemeriksaan
= 8600,8 mL = ±8,6008 L/hari
2) Pemeriksaan laju endap darah (LED) Jumlah limbah per pemeriksaan y y y
Antikoagulan Natrium Sitrat
Misal dalam satu hari melakukan 40x pemeriksaan 40 x (0,4ml+2ml+400ml)
= 0,4 mL
= 16096 mL = ±16, 096 L/hari
Darah vena = 2 mL Cuci alat (tabung Westergren) = ±400 mL
3) Paket Pemeriksaan Sel Darah Lengkap Jumlah limbah per pemeriksaan
Total limbah per pemeriksaan
y
Sampel darah
y
Jumlah ERITROSIT
: reagen Hayem = 1 mL
y
Jumlah LEUKOSIT
: reagen Turk
y
Jenis LEUKOSIT
: reagen Giemsa = ± 1mL
y
Methanol
= ± 0,1 mL
y
Air semprot
= ± 7 mL
y
Jumlah Trombosit
y
Cuci tabung dari semua tes
4 mL + 411.19mL= 414, 19 mL
= ±4 mL = 0,1 mL
Misal per hari melakukan 40x pemeriksaan
= 16567,6mL = ±16,5676 L/hari
: reagen ammonium oksalat = 0,990 mL = ± 400mL
4) Paket Pemeriksaan faktor pembekuan Sampel darah Natrium Sitrat Prothrombin Time (PT) : Reagen PT ActIvated Partial PT : Reagen APTT+CaCl2 Kadar Fibrinogen :Reagen Thrombine Cuci Tabung+Alat
7
= ± 5 mL = ± 1mL = 0,2 mL = 0,2 mL = 0,2 mL = ± 500mL
Total limbah per pemeriksaan = 506,8 mL Misal per hari melakukan 40x pemeriksaan
= 20272 mL = ±20,272 L/hari
LIMBAH PADAT (Limbah Klinis) 1. Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sianmet Hb y
Tip Kuning
= @1buah/pemeriksaan = 40 buah/hari
y
Jarum Lancet
= @1buah/pemeriksaan = 40 buah/hari
y
Kapas alkohol
= seperlunya (± 5 gram/hari)
2. Pemeriksaan laju endap darah (LED) y
Syringe 3mL
= @1buah/pemeriksaan = 40 buah/hari
y
Kapas alkohol
= seperlunya (+ 5 gram/hari)
3. Paket Pemeriksaan Hitung Sel Darah Lengkap y
cover glass
= 1 x 3 pemeriksaan = @3buah/paket pemeriksaan =150buah/hari
y
tip kuning
= ±50 buah/paket pemeriksaan
y
tip biru
= ±50 buah/hari (untuk penggunaan reagen yang sama)
y
Syringe
= 50 buah/hari
= 250buah/hari
4. Paket Pemeriksaan faktor pembekuan y y y
tip kuning
= ±7 buah/paket pemeriksaan
= 75 buah/hari
tip kuning Syringe
= ± 5 buah/hari (untuk reagen yang sama,tidak kontak dgn sampel) = 25 buah/hari
Total limbah padat di pemeriksaan Hematologi setelah dilakukan penimbangan + 0,2875 kg
Limbah Non Klinis Sisa wadah dan kemasan reagen = + 0,123 kg/hari
A.2 Pemeriksaan Urine Rutin (Kimia Klinik)
LIMBAH C AIR (Limbah Klinis) 1) Pemeriksaan Makroskopik y
Warna
y
Kekeruhan
y
Bau
y
Brat jenis
y
Keasaman atau pH
Dalam Pemeriksaan Urine secara Makroskopik diperlukan sample Urine sebanyak 8 mL dan air untuk membilas tabung sebanyak 200 mL
8
2) Pemeriksaan Kimia 1) Pemeriksaan Glukosa -Reagen Benedict -Sample Urine -Cuci tabung
Total limbah per pemeriksaan : 5 mL+0,2 mL+200mL=205,2 mL
= 5 mL = 8 tetes = 200 mL
Misal Per hari melakukan 40 x pemeriksaan
= 8208 mL=8,208 L/hari
2) Pemeriksaan Protein - Reagen bang -Urine -Cuci Tabung
=8 tetes =5 mL = 200 mL
Total limbah per pemeriksaan : 5 mL+0,2 mL+200mL=205,2 mL Misal Per hari melakukan 40 x pemeriksaan
= 8208 mL=8,208 L/hari
3) Pemeriksaan Billirubin -Reagen BaCl2 -sampel Urine -Cuci Tabung
Total limbah per pemeriksaan :
= 5 mL = 5 mL =200 mL
5 mL+5 mL+200mL=210 mL Misal Per hari melakukan 40 x pemeriksaan
= 8400 mL=8,4 L/hari
4) Pemeriksaan Benda Keton -sampel urine = 5 mL -Reagen Rothera =1 gram -Cuci tabung =200 mL
Total limbah per pemeriksaan : 5 mL+0,1 mL+200mL=206 mL Misal Per hari melakukan 40 x pemeriksaan
= 8240 mL=8,240 L/hari
5) Pemeriksaan darah samar -sampel urine -asam asetat glacial -Benzidin -Cuci tabung
=5mL =3 mL =1 gram =200mL
Total limbah per pemeriksaan : 5 mL+3mL+200mL+0,1 mL=208,1 mL Misal Per hari melakukan 40 x pemeriksaan
= 8324 mL=8,324 L/hari
3) Pemeriksaan Mikroskopis
Dibutuhkan 200 mL alkohol untuk membersihkan object glass dalam semua pemeriksaan
9
LIMBAH PADAT (Limbah Klinis) - Tip kuning 20 buah - Kapas alkohol + 5 gram - Carik celup 40 buah Total limbah padat pada pemeriksaan urine rutinsetelah ditimbang + 0,02 kg/hari
Limbah Non Klinis Sisa wadah dan kemasan reagen = + 0,0212kg/hari
A.3 Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik (Bakteriologi dan Parasitologi Klinik)
LIMBAH C AIR (Limbah Klinis) 1. Pemeriksaan feces metode konsentrasi (memeriksa keberadaan telur cacing ) Jumlah limbah per pemeriksaan y
Sampel feces
= ± 5 gram
y
LarutanNaCl jenuh
= ± 50 mL
y
Cuci alat gelas
= ± 400 mL
Misal dalam satu hari melakukan 15x pemeriksaan 450 mL x 15 = 6750 mL = ± 6,75 L/hari
2. Pemeriksaan feces Misal dalam satu hari melakukan 30x pemeriksaan = ± 200 mL x 30 = 6000 mL = ±6 L/hari
(memeriksa keberadaan protozoa usus) Jumlah limbah per pemeriksaan y
Sampel feces
y
NaCl fisiologis/Lugol/
y
y
3.
= ± seujung lidi
Eosin 2%
= 1-2 tetes
Cuci alat
= ± 200mL
Pemeriksaan Malaria
Misal dalam satu hari melakukan 7x pemeriksaan = ± 220 mL x 7 = 1540 mL = ± 1,54 L/hari
Jumlah limbah per pemeriksaan y
Reagen Giemsa = ± 20mL/hari
y
Cuci preparat = ± 200mL
10
4.
Pemeriksaan BTA
Misal dalam satu hari melakukan 2x
Jumlah limbah per pemeriksaan y
pemeriksaan
Reagen pewarnaan ZiehlNeelsen
= 2 X 10mL = ±20mL/hari
= ± 10mL/hari
PEMERIKSAAN BIAKAN 5.
Pemeriksaan Salmonella Shigella
Total limbah cair per pemeriksaan
Jumlah limbah per pemeriksaan
350mL / pemeriksaan
y
Buffer Pepton Water (BPW)
= 225mL
y
Selenite
= 100mL
y
sampel makanan/minuman
= 25mL
y
Media Salmonella Shigella Agar
LIMBAH PADAT (Limbah Klinis) 1. Pemeriksaan feces metode konsentrasi y
Objek gelas
= @1buah/pemeriksaan = 15 buah/hari
y
Lidi
= @1buah/pemeriksaan = 15 buah/hari
y
Cover glass
= @1buah/pemeriksaan = 15 buah/hari
2. Pemeriksaan feces (memeriksa keberadaan protozoa usus) y
Objek gelas
= @1buah/pemeriksaan = 30 buah/hari
y
Lidi
= @1buah/pemeriksaan = 30 buah/hari
y
Cover glass
= @1buah/pemeriksaan = 30 buah/hari
3.
Paket Pemeriksaan Malaria y
Jarum Lancet
= @1buah/pemeriksaan = 7 buah/hari
y
Cover glass
= @1buah/pemeriksaan = 7 buah/hari
y
Objek gelas
= @1buah/pemeriksaan = 7 buah/hari
y
Kapas alkohol
= seperlunya (± 5 gram/hari)
4.
Paket Pemeriksaan BTA y
Objek gelas
= @1buah/pemeriksaan = 2 buah/hari
11
5.
Pemeriksaan Salmonella Shigella y
media benih yang disterilkan pada aoutoclave 121°C
Total limbah padat pada pemeriksaan urine rutinsetelah ditimbang + 1,5 kg/hari
Limbah Non Klinis Sisa wadah dan kemasan reagen = + 0,334 kg/hari
B. Perhitungan Total Limbah Klinis dan Non klinis ( Padat maupun Cair) setiap hari a) Limbah Cair (Limbah Klinis) -Pemeriksaan Hematologi -Pemeriksaan Urine Rutin (Kimia Klinik) -Pemeriksaan Mikrobiologi klinik Total
= 61,5364 L/hari = 41,7880 L/hari = 14,6600 L/hari = 117,9844 L/hari
b) Limbah Padat (Limbah Klinis) -Pemeriksaan Hematologi -Pemeriksaan Urine Rutin (Kimia Klinik) -Pemeriksaan Mikrobiologi klinik Total
= 0,2875 kg/hari = 0,0200 kg/hari = 1,5000 kg/hari = 1,8075 kg/hari
c) Limbah Non Klinis -Pemeriksaan Hematologi -Pemeriksaan Urine Rutin (Kimia Klinik) -Pemeriksaan Mikrobiologi klinik Total
= 0,123 kg/hari = 0,020 kg/hari = 0,334 kg/hari = 0, 477 kg/hari
12
C. Diagram Alir Pengelolaan Limbah
LIMBAH
NON KLINIS KLINIS
Padat Cair
Padat
Sampah padat klinis dimasukkan ke dalam Sampah padat
kantong plastik kuning dengan tulisan sampah
non klinik dimasukkan kedalam kantong plastik hitam
infeksius
Tempat pengumpulan
IPAL
sampah sementara di Laboratorium (plastic dll, dalam container kuning) Tempat Penampungan Sementara di
Laboratorium
Dibakar di Incenerator pada suhu 1000 OC Dibuang ke TPA
13
Cair
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Diperoleh perhitungan sampah klinis maupun non klinis yang dihasilkan tiap harinya oleh suatu Laboratorium Klinik, dengan hasil perhitungan : -
Limbah Cair (klinis) = 117,9844 L/hari
-
Limbah Padat (Klinis) = 1,8075 kg/hari
-
Limbah Non Klinis = 0,477 kg/hari
Sehingga diperlukan IPAL dengan kapasitas Volume min. + 200 L = 200 dm3/ hari dan jika dalam sekala waktu 1 bulan 200x30 hari= 6000 dm 3= 6 m3/bulan , IPAL dengan Volume sebesar 6 m 3 dapat diperoleh dengan rumus p x l x t (biasanya pandang= 3 x Lebar IPAL) serta dibutuhkan pula inciner ator dengan kapasitas min. 2 kg per harinya dan didukung pula tempat penyimpanan limbah non klinis dengan kapasitas minimal 1 kg untuk per hari. 3.2 Saran
J ika fasilitas insinerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat ditimbun dengan kapur dan ditanam. Langkah-langkah pengapuran ( Liming) tersebut meliputi sebagai berikut : 1. Menggali lubang, dengan kedalaman sekitar 2,5 meter 2. Tebarkan limbah klinik didasar lubang samapi setinggi 75 cm 3. Tambahkan lapisan kapur a.
Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur masih bisa ditanamkan sampai ketinggian 0,5 meter dibawah permukaan tanah
4. Akhirnya lubang tersebut harus ditutup dengan tanah Perlu diingat, bahan yang tidak dapat dicerna secara biologi ( nonbiod e gr adabl e), misalnya kantung plastik tidak perlu ikut ditimbun. Oleh karenanya limbah yang ditimbun dengan kapur ini dibungkus kertas. Limbah-limbah tajam harus ditanam. Limbah bukan klinik tidak usah ditimbun dengan kapur dan mungkin ditangani oleh DPU atau kontraktor swasta dan dibuang ditempat tersendiri atau tempat pembuangan sampah umum. Limbah klinik, jarum, semprit tidak boleh dibuang pada tempat pembuangan sampah umum.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku Crewzz, Analizz.
The Last Journey. Bandung:2008
Internet / ar ticl es/pd f/W ast eTreatmentDisposal_id .pd f www.oc-pr aktikum.d e/ id
www.pdfchaser.com/.../ manajemen-limbah-laboratorium-klinik .html
www.pdf - f inder.com/IMPLEMENTASI-MANAJEMEN -B AHAN-K IMIA-D AN-LIMBAH -LABORATORIUMK IMIA-....html
www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=935&tbl
15