MANAJEMEN KEPERAWATAN
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
Disusun Oleh:
1. Ulfa Binti Nuril Laili (201501092)
2. Esti Dwi Jayanti (201501095)
3. M Ardi Kurniawan (201501102)
4. Febry Arum Anggraini (201501105)
5. Faisal Abdullah (201501111)
6. Novi Ratnasari (201501113)
7. Muhammad Fiqrul Riyadi (201501121)
8. Yesy Novitasari (201501130)
KELOMPOK 4
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
berkat serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Discharge Planning". Makalah ini disusun sebagai pertanggung
jawaban dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar.
2. Anna Zakiyah, M.Kep selaku dosen pengajar Manajemen Keperawatan yang
telah membimbing kami sehingga kami bisa menyusun makalah ini secara
objektif.
Kami meyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, agar penyusunan makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi ke
depannya.
Mojokerto, 27 April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 4
2. Rumusan Masalah 4
3. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Discharge Planning 6
2. Tujuan Discharge Planning 6
3. Pemberi Layanan Discharge Planning 6
4. Penerima Discharge Planning 7
5. Jenis Discharge Planning 7
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning 7
7. Prinsip Discharge Planning 8
8. Komponen/Unsusr Discharge Planning 9
9. Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan 9
10. Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien 10
11. Pada Hari Kepulangan Pasien 10
12. Keberhasilan Discharge Planning 11
BAB III ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah
hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada
waktu di rumah sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien
pulang. Keperawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan
ners dirumah. Namun sampai dengan saat ini, perencaan pulang bagi pasien
yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran
keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa
informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan keperawatan kesehatan
dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas
tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan
sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, seringkali
diterima kembali dalam waktu 24jam sampai 48jam, dan kemudian pulang
kembali.
Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan
rentang keners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan
keperawatan berkelanjutan yang artinya keperawatan yang dibutuhkan oleh
pasien dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan
mendokumentasikan perencanaan pulang akan beresiko terhadap beratnya
penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencaan pulang
diperlukan komunikasi yang baik terarah, sehingga aoa yang disampaikan
dapat mengerti dan berguna untuk keperawatan dirumah.
2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah manajemen discharge planning?
3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan manajemen discharge planning
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi Pengertian Discharge Planning
2. Mengidentifikasi Tujuan Discharge Planning
3. Mengidentifikasi Struktur
4. Mengidentifikasi Prinsip
5. Mengidentifikasi Proses
6. Mengidentifikasi Pengetahuan
7. Mengidentifikasi Keuntungan discharge planning
8. Mengidentifikasi Justifikasi metode discharge planning
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Discharge Planning
Discharge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian keputusan
dan aktivitas aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian asuhan
keperawatan yang kontinu dan terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari
lembaga pelayanan kesehatan.
Discharge planning didefenisikan sebagai proses mempersiapkan pasien
untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam
atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.
2. Tujuan Discharge Planning
Tujuan dilakukannya discharge planning adalah:
a. Untuk mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis
untuk di transfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat
disetujui.
b. Menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada pasien dan pelayanan
kesehatan untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses
pemulangan.
c. Memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan memastikan semua
fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk
menerima pasien.
d. Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan
keluarga dengan menyediakan serta memandirikan aktivitas perawatan
diri.
3. Pemberi Layanan Discharge Planning
Proses discharge planning harus dilakukan secara komprehensif dan
melibatkan multidisiplin, mencakup semua pemberi layanan kesehatan yang
terlibat dalam memberi layanan kesehatan kepada pasien. Seseorang yang
merencanakan pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan (continuing
care coordinator) adalah staf rumah sakit yang berfungsi sebagai
konsultan untuk proses discharge planning bersamaan dengan fasilitas
kesehatan, menyediakan pendidikan kesehatan dan memotivasi staf rumah
sakit untuk merencanakan serta mengimplementasikan discharge planning.
Seorang discharge planners bertugas membuat rencana, mengkoordinasikan,
memonitor dan memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan.
Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting
dalam proses perawatan pasien dan dalam tim discharge planner rumah
sakit, karena pengetahuan dan kemampuan perawat dalam proses keperawatan
sangat berpengaruh dalam memberikan kontinuitas perawatan melalui proses
discharge planning.
4. Penerima Discharge Planning
Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit memerlukan discharge
planning atau rencana pemulangan. Pasien dan seluruh anggota keluarga
harus mendapatkan informasi tentang semua rencana pemulangan. Discharge
planning atau rencana pemulangan tidak hanya melibatkan pasien tapi juga
keluarga, teman-teman, serta pemberi layanan kesehatan dengan catatan
bahwa pelayanan kesehatan dan sosial bekerja sama
5. Jenis Discharge Planning
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang
ini dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat
komplikasi. Klien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat.
b. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan
akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien
perlu dirawat kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan
kembali.
c. Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan
pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang,
tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat
puskesmas terdekat/
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning
Faktor yang berasal dari perawat yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi, pengetahuan dan
pengalaman masa lalu, yakni:
a. Sikap yang baik yang dimiliki perawat akan mempengaruhi penyampaian
informasi kepada pasien, sehingga informasi akan lebih jelas untuk
dapat dimengerti pasien.
b. Pengendalian emosi yang dimiliki perawat merupakan faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan pendidikan kesehatan. Pengendalian emosi yang
baik akan mengarahkan perawat untuk lebih bersikap sabar, hati-hati
dan telaten. Dengan demikian informasi yang disampaikan lebih mudah
diterima pasien.
c. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam pendidikan kesehatan.
Perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan
pendidikan kesehatan. Pengetahuan yang baik juga akan mengarahkan
perawat pada kegiatan pembelajaran pasien. Pasien akan semakin banyak
menerima informasi dan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan
pasien.
d. Pengalaman masa lalu perawat berpengaruh terhadap gaya perawat dalam
memberikan informasi sehingga informasi yang diberikan akan lebih
terarah sesuai dengan kebutuhan pasien. Perawat juga lebih dapat
membaca situasi pasien berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.
Sedangkan faktor yang berasal dari pasien yang mempengaruhi keberhasilan
dalam pemberian pendidikan kesehatan:
a. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan
mengarahkan pasien untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka
pasien akan giat untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya serta
tindakan yang perlu dilakukan untuk melanjutkan pengobatan dan
meningkatkan kesehatannya.
b. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan
memudahkan pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan
kesehatan.
c. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan
perasaan cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi.
d. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan
informasi terganggu.
e. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia
kemampuan menerima informasi semakin baik dan didukung pula
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
f. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untuk
menerima dan memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan
pendidikan kesehatan. Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan
tingkat pendidikan yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang umumnya kemampuan belajarnya juga semakin tinggi.
7. Prinsip Discharge Planning
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan
masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga
kemungkinan masalah yang mungkin timbul di rumah dapat segera
diantisipasi.
3. Perencanaa pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja
sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang
ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang
disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau
fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan.
Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus
dilakukan.
8. Komponen/Unsusr Discharge Planning
1. Identifikasi dan kaji apa yang kebutuhan pasien yang harus dibantu
pada discharge planning
2. Kolaborasikan bersama pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya untuk
memfasilitasi dilakukannya discharge planning
3. Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan
agar tidak terjadi kekambuhan atau komplikasi
4. Rekomendasikan beberapa pelayanan rawat jalan atau rehabilitasi pada
pasien dengan penyakit kronis
5. Komunikasi dan koordinasikan dengan tim kesehatan lainnya tentang
langkah atau rencana dari discharge planning yang akan dilakukan
9. Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan
Proses discharge planning memiliki kesaman dengan proses keperawatan.
Kesamaan tersebut bisa dilihat dari adanya pengkajian pada saat pasien
mulai di rawat sampai dengan adanya evaluasi serta dokumentasi dari
kondisi pasien selama mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pelaksanaan
discharge planning secara lebih lengkap dapat di urut sebagai berikut:
a. Sejak waktu penerimaan pasien, lakkukan pengkajian tentang kebutuhan
pelayanan kesehatan untuk pasien pulang, dengan menggunakan riwayat
keperawatan, rencana perawatan dan pengkajian kemampuan fisik dan
fungsi kognitif yang dilakukan secara terus menerus.
b. Kaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga yang
berhubungan dengan terapi di rumah, hal-hal yang harus dihindarkan
akibat dari gangguan kesehatan yang dialami, dan komplikasi yang
mungkiin terjadi.
c. Bersama pasien dan keluarga, kaji faktor-faktor lingkungan di rumah
yang dapat mengganggu perawatan diri (contoh: ukuran kamar, lebar
jalan, langkah, fasilitas kamar mandi). (Perawat yang melakukan
perawatan di rumah hadir pada saat rujukan dilakukan, untuk membantu
pengkajian).
d. Berkolaborasi dngan dokter dan disiplin ilmu yang lain dalam mengkaji
perlunya rujukan untuk mendapat perawatan di rumah atau di tempat
pelayanan yang lainnya.
e. Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang
berhubungan dengan masalah kesehatan tersebut.
f. Konsultasi dengan anggota tim kesehatan lain tentang berbagai kebutuhan
klien setelah pulang.
g. Tetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, lakukan implementasi rencana
keperawatan. Evaluasi kemajuan secara terus menerus. Tentukan tujuan
pulang yang relevan, yaitu sebagai berikut:
1) Pasien akan memahami masalah kesehatan dan implikasinya.
2) Pasien akan mampu memenuhi kebutuhan individualnya.
3) Lingkungan rumah akan menjadi aman
4) Tersedia sumber perawatan kesehatan di rumah
10. Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien
a. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga
kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
b. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di
masyarakat kepada pasien dan keluarga.
c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah
pasien di rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi,
informasi tentang obat-obatan yang diberikan, penggunaan perawatan
medis dalam perawatan lanjutan, diet, latihan, hal-hal yang harus
dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang dijalani).
Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku
11. Pada Hari Kepulangan Pasien
Biarkan pasien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu
berkaitan dengan perawatan di rumah (sesuai pilihan).
a. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan
pengobatan, atau alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis
sedini mungkin).
b. Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk
pulang ke rumah.
c. Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh
barang-barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika
diperlukan.
d. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang
masih tertinggal. Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik
kpasien yang telah ditandatangani dan minta satpam atau administrator
yang tepat untuk mengembalikan barang-barang berharga tersebut kepada
pasien. Hitung semua barang-barang berharga yang ada.
e. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter.
Periksa kembali instruksi sebelumnya.
f. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih
perlu membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk
pergi ke kantor tersebut.
g. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang pasien.
h. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri.
Pasien yang meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan
dipindahkan dengan kereta dorong ambulans.
i. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakan
mekanika tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk
ke dalam lembaga dimana sumber transaportasi merupakan hal yang
diperhatikan.
j. Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi
lain. Bantu keluarga memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalam
kendaraan tersebut.
k. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen
lain yang berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
l. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa
institusi pasien akan menerima salinan dari format tersebut.
m. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.
12. Keberhasilan Discharge Planning
Sebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah
dipersiapkan untuk pulang, pasien telah mendapatkan penjelasan-penjelasan
yang diperlukan, serta instruksi-instruksi yang harus dilakukan, serta
apabila pasien diantarkan pulang sampai ke mobil atau alat transportasi
lainnya. Kesuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien mampu
melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah
meninggalkan rumah sakit.
Discharge planning yang berhasil adalah suatu proses yang terpusat
terkoordinasi dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberi
kepastian bahwa pasien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh perawatan
yang berkelanjutan setelah meninggalkan rumah sakit. Discharge planning
membantu proses transisi pasien dari satu lingkungan ke lingkungan yang
lain. Proses tersebut dapat dilihat keberhasilannya dengan beberapa
indicator.
Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan
discharge
planning pasien, yaitu:
a. Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi,
obatobatan dan tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi
keperawatan tingkat lanjut, dan respon ynag diambil pada kondisi
kedaruratan.
b. Pendidikan khusus diberikan kepada pasien dan keluarga untk memastikan
perawatan yang tepat setelah klien pulang.
c. Sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan
pasien untuk kembali ke rumahnya dan untuk membantu klien dan keluarga
membuat koping terhadap perubahan dalam status kesehatan pasien.
d. Melakukan relokasi pasien dan koordinasi sistem pendukung atau
memindahkan pasien ke tempat pelayanan kesehatan lain.
BAB III
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING I
Pelaksanaan Kegiatan :
Topik : Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa medis
Diabetes
Melitus dengan Luka Gangren
Hari/tanggal : Rabu, 22 April 2018
Waktu : 13.30
Tempat : Ruang Krisan
Pelaksana : Karu, Katim, PA
Sasaran : Klien dan keluarga klien (Nursalam, 2011)
Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Faisal
Ketua Tim : Febry
Perawat Pelaksana / PA : Novi
Keluarga Pasien : Fiqrul
Instrumen
a. Status klien
b. Format discharge planning (terlampir)
c. Leaflet (terlampir)
d. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
Mekanisme Kegiatan
"Tahap "Kegiatan "Waktu "Tempat "Pelaksana"
"Persiapan "Karu mengucapkan salam kemudian "10 Menit "Ruang "KARU "
" "menanyakan bagaimana persiapan " "KARU " "
" "Ketua Tim untuk pelaksanaan " " " "
" "discharge planning " " "KATIM "
" "Ketua Tim sudah siap dengan status" " "KATIM "
" "klien dan format discharge " " "KATIM "
" "planning " " " "
" "Menyebutkan masalah-masalah klien " " " "
" "Menyebutkan hal-hal yang perlu " " " "
" "diajarkan pada klien dan keluarga." " " "
" "Karu memeriksa kelengkapan " " " "
" "discharge planning " " " "
"Pelaksanaan "Karu membuka acara discharge "30 Menit "Bed "KARU, "
" "planning " "Pasien "KATIM, PA"
" "Ketua Tim dibantu PA menyampaikan " " " "
" "pendidikan kesehatan, dan " " " "
" "menjelaskan tentang : " " " "
" "Memotivasi pasien untuk mematuhui " " " "
" "diet yang sudah ditetapkan yaitu " " " "
" "rendah lemak, rendah glukosa, " " " "
" "tinggi serat sebagai cara efektif " " " "
" "untuk mengendalikan lemak darah, " " " "
" "gula darah dan kolesterol. " " " "
" "Menjelaskan tanda-tanda " " " "
" "hipoglikemi (kadar gula darah " " " "
" "turun) seperti mengantuk, " " " "
" "binggung, lemas, keringat dingi, " " " "
" "mula muntah. " " " "
" "Menjelaskan pentingnya merawat " " " "
" "kaki dan mencegah luka seperti " " " "
" "tidak memakai sepatu yang sempit " " " "
" "harus memakai alas kaki, hindari " " " "
" "kulit yang lembab " " " "
" "Jaga luka tetap bersih dan kering " " " "
" "Hindari penekanan yang lama pada " " " "
" "kaki yang luka " " " "
" "Menganjurkan tetap untuk kontrol " " " "
" "gula darah secara rutin " " " "
" "Menjelaskan jangan menghentikan " " " "
" "terapi obat tanpa konsultasi " " " "
" "dengan dokter " " " "
" "Minum obat secara teratur " " " "
" "Informasi kepada klien tentang " " " "
" "perawatan kaki " " " "
" "Anjurkan pada klien dan keluarga " " " "
" "untuk membersihkan kaki dengan " " " "
" "sabun terutama disela-sela jari " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" "Potong kuku jari kaki mengikuti " " " "
" "lekukkan jari kaki jangan memotong" " " "
" "kuku berbentuk lurus pada tepinya " " " "
" "karena dapat menyebabkan tekanan " " " "
" "pada jari-jari yang berdekatan " " " "
" "Hati-hati saat mengikir tepi kuku " " " "
" "yang kasar untuk mencegah " " " "
" "kerusakan kuku " " " "
" "Hindari merendam kaki berlama-lama" " " "
" "dan mengunakan air panas " " " "
" "Gunakan pelembab untuk kulit yang " " " "
" "kering " " " "
" "Pakai kaos kaki yang terawat dari " " " "
" "bahan kualitas baik " " " "
" "Anjurkan klien untuk melakukan " " " "
" "latihan kaki untuk mempertahankan " " " "
" "sirkulas " " " "
" "Informasi kepada klien mengenai " " " "
" "alas kaki " " " "
" "Hindari berjalan tanpa alas kaki " " " "
" "Anjurkan klien untuk memakai " " " "
" "sepatu yang pas, tidak sempit " " " "
" "Periksa sepatu dari benda asing " " " "
" "setiap hari " " " "
" "Hindari memakai kaos kaki yang " " " "
" "sempit " " " "
" "Gunakan sepatu yang terbuat dari " " " "
" "bahan yang menyerap " " " "
" "Ganti sepatu bila sudah rusak " " " "
" "Ketua Tim menanyakan kembali " " " "
" "kepada klien dan keluarga tentang " " " "
" "materi yang telah disampaikan " " " "
" "Ketua Tim mengucapkan terima kasih" " " "
" "Pendokumentasian " " " "
" "Timbal balik antara Karu, Ketua " " " "
" "Tim, PA dengan keluarga klien " " " "
"Penutup "Karu memberikan pujian dan masukan"2 menit "Ruang "KARU "
" "atau saran kepada Ketua Tim dan PA" "KARU " "
DIALOG SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
Kepala Ruangan : Nahrowi
Ketua Tim : Siti Arifah
Perawat Pelaksana / PA : Febi M
Keluarga Pasien : Wahyu Antoro
Pada tanggal 2 Mei 2014 datang seorang pasien bernama Tn. Wahyu di Ruang
Penyakit Dalam melati RSUD dr. Soetomo Surabaya, dengan diagnosa medis
Diabetes melitus dengan luka Gangren di tungkai kaki sebelah kiri.
Karu : "selamat pagi pak ?"
Pasien : "pagi sus"
Karu : "selamat datang di Rs dr. Soetomo, saya perawat Rowi kepala ruangan
di ruangan ini dan ini perawat siti yang bertugas pada pagi ini,
mohon maaf dengan Bapak siapa ?"
Pasien :" Pak Wahyu"
PP :"baik pak wahyu, apa yang anda keluhkan pada pagi hari ini ?"
Pasien :"lemas, dan pusing sekali sus"
PP :" ada lagi selain
Pasien :" tidak ada sus"
Karu :"o.. gitu ya pak, nanti dokter yang akan menangani Bapak akan segera
datang.
Sambil menunggu dokter, karena disini Bapak baru datang perawat
siti akan mengenalkan Bapak dengan keluarga mengenai peraturan dan
fasilitas yang ada di ruangan ini. Tujuannya untuk menjaga
kenyaman Bapak selama dirawat disini, apakah Bapak bersedia?"
Pasien :"iya, boleh"
PP :"baiklah bapak, waktunya tidak lama sekitar 10 menit saja,
bapak bisa dengan
tetap berbaring di tempat tidur"
PP :"sebelumnya saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini
terlebih
dahulu, pertama mengenai jam kunjung, di RS ini, jam kunjungan
dibatasi karena untuk menjaga kenyamanan klien. Jam kunjungan pagi
jam 09.00 samapai jam 11.00, kunjungan sore dari jam 14.00 sampai
jam 17.00, pengunjung yang masuk ruangan maksimal 2 orang, jadi
apabila ada kerabat keluarga Bapak yng berkunjung lenih dari 2
orang disediakan ruangan untuk bergantian menjenguk. Sebelum
dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?"
Pasien :" sementara tidak ada sus"
PP :"baiklah kalau begitu kita lanjut ya Pak. Selanjutnya saya akan
mengenalkan
lingkungan dan fasilitas yang ada diruangan ini. Tempat tidur ini
bisa dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada pemutarannya yang
sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan yang kiri untuk
menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan TT ada lemari kecil
disana nanti bisa dipakai untuk menyimpan pakaian ganti untuk
bapak dan keluarga. Dibagian kiri dekat pintu ada kamar mandi,
jadi nanti bapak bisa mandi atau buang air disini. Diatas TT ada
bel, jika bapak membutuhkan sesuatu atau jika pada keadaan darurat
silahkan menekan bel. Selain itu diruangan ini tidak diperkenankan
merokok dan mohon bantuananya untuk menjaga kebersihan ruangan
untuk kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang ingin ditanyakan ?"
Pasien :"tidak ada sus, sudah cukup jelas"
PP :"baiklah kalau begitu Bapak istirahat dulu, nanti 10 menit lagi
dokter akan kesini
untuk memeriksa keadaan Bapak"
Pasien :"iya sus, terima kasih"
PP :"sama-sama pak, terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu ya
pak?"
Pasien :"iya sus"
Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien Wahyu. Setelah
selesai diperiksa PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan
lama pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di
ruangan, biaya perawatan,
PP :"selamat pagi Pak Wahyu?"
Pasien :"selamat pagi sus"
PP :"bagaimana perasaan bapak setelah diperiksa dokter?"
Pasien :"baik sus, pusingnya sedikit berkurang"
PP :" o. Gitu ya Pak. Baik pak Wahyu disini saya akan meyampaikan
kemungkinan
penyakit bapak yaitu DM, perkiraan perawatan bapak diruangan ini
selama 1 minggu, kemudian untuk tindakan yang biasanya dilakukan
untuk pasien seperti kondisi bapak adalah rawat luka karena luka
dikaki bapak apabila tidak dirawat akan semakin parah dan sulit
sembuh. Untuk biaya keperawatan dan lain-lain seperti obat dan
alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan ke keluarga bapak
untuk dilunasi, bagaimana Pak Wahyu, apakah sudah jelas?"
Pasien :"iya sus sudah cukup jelas"
PP :"baik pak Wahyu, selain saya nanti juga ada perawat Febi yang akan
merawat
bapak selama diruangan ini. Untuk perawat Febi nanti akan merawat
bapak pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan ya pak"
Pasien :"iya sus"
PP :"baik pak wahyu, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih atas
kerjasamanya"
Pasien :"baik sus"
Sebelum dinas sore dimulai, PP merencanakan dan mendelegasikan tindakan
keperawatan kepada PA untuk dinas siang.
Setelah 6 hari dirawat pasien Wahyu diperbolehkan pulang karena kondisinya
sudah membaik. Untuk itu Karu beserta TIM di Ruang Melati akan melakukan
tindakan Discharge Planning.
Tahap Persiapan di ruang Karu
Karu :"selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien
Wahyu adalah
melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien sudah membaik
dan memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana persiapan
katim/PP dari pasien wahyu?"
PP/Katim :"baik, untuk persiapan discharge lanning pada pasien wahyu
sudah siap. Status
pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan.
Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki sebelah
kiri pasien yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu
diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai diet, tempat
kontrol, cara perawatan kaki dirumah, dan tanda-tanda terjadi
kekambuhan dan kegawatan pada pasien"
Karu :"baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas2nya saya periksa
dulu"
PP :"baik pak ini berkas2nya beserta format discharge planningnya"
Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan
pasien untuk melakukan discharge planning
Tahap pelaksanaan
Karu :"selamat pagi pak Wahyu, bagaimana kabar bapak hari ini?"
Pasien :"selamat pagi pak. Alhamdulillah semakin baik"
Karu :"alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk bapak. Jadi hari ini
bapak
diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus
mengurus administrasi"
Pasien :"mohon maaf Pak untuk administrasinya sudah diurus semua, ini
berkas2nya"
Karu :"o.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang
perlu
dilakukan terkait dengan kepulangan Bapak. Ini nanti suster siti
dan febi akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan
bapak dirumah, bagaimana apakah bapak bersedia?"
Pasien :"iya pak, boleh. Silahkan"
PA :"baik pak disini sya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang
pertama :
1) Bapak harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah lemak,
rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak darah,
gula darah dan kolesterol. (beras merah, hindari asin, jeroan,
masakan bersantan, dan olah raga yang teratur)
2) Tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti
mengantuk, binggung, lemas, keringat dingi, mula muntah maka
bapak harus segera mencari bantuan untuk segera ke yankes.
3) Perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai
sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang
lembab.
4) Jaga luka tetap bersih dan kering
5) Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
6) Tetap kontrol gula darah secara rutin
7) Jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
8) Minum obat secara teratur
PA :"bagaimana ada yang ditanyakan pak ?"
Pasien :"tidak ada sus"
PP :"baik kalau tidak ada, kita lanjutkan pak ya, selain yang
disampaikan perawat
febi tadi hal ini juga perlu bapak dan kelurga ketahui, yaitu:
1. Cara perawatan kaki
bapak sendiri atau bisa dibantu keluarga harus membersihkan
kaki dengan sabun terutama disela-sela jari
potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan
memotong kuku berbentuk lurus pada tepinya karena dapat
menyebabkan tekanan pada jari-jari yang berdekatan
hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah
kerusakan kuku
hindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air panas
gunakan pelembab untuk kulit yang kering
pakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baik
latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi
2. Mengenai alas kaki
hindari berjalan tanpa alas kaki
pakai sepatu yang pas, tidak sempit
periksa sepatu dari benda asing setiap hari
hindari memakai kaos kaki yang sempit
gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap
ganti sepatu bila sudah rusak
PP :"bagaimana pak sudah jelas?"
Pasien :"sudah sus"
PP :"coba bapak ulangi lagi"
Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik
PP :"bagus sekali pak wahyu, saya kira bapak cukup paham dengan
apa yang
disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya."
Pasien :"iya sus, sama-sama"
Karu :"baik pak wahyu, saya kira semua sudah disampaikan dan bapak sudah
paham.
Sekarang bapak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap
meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama
perawatan bapak disini ada yang kurang. Semoga bapak sehat
selalu."
Pasien :"iya pak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak"
Karu :"iya pak sama-sama. selamat pagi pak"
Pasien :"selamat pagi"
Kemudian Karu dan TIM kembali keruangan
Tahap penutup
Karu :"terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk
kegiatan
discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya
harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan
dan kepuasan pasien dan kelurga"
PP/PA :"baik pak".
Karu :"baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat"
PP/PA :" baik Pak"
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING II
NAMA ANGGOTA :
~ KARU : FEBRI ARUM
~ KATIM : ULFA BINTI
~ PERAWAT 1 : YESY
~ PERAWAT 2 : ESTI
~ PERAWAT 3 : NOVI
~ PASIEN : M. ARDI
~ KELUARGA PASIEN : M. FIQRUL
~ DOKTER : M. FAISAL
KARU DAN KATIM sedang berbincang – binang di ruang kepala ruangan,
tiba – tiba muncul perawat Yesy.
Yesi : Permisi, selamat pagi bu .
Ulfa & Febry : iya selamat pagi.
Ulfa : ada apa ya suster yesy ?
Yesy : begini bu, saya akan melaporkan catatan perkembangan pasien bernama
Tn. Ardi
Febri : iya sus, silahkan duduk.
Yesy : terima kasih, begini bu, disini dari hasil Tn. Ardi keadaan pasien
sudaah membaik, dari hasil labnya ini peningkatan trombosit dan
hematropi sudah dalam rentan normal. Pasien juga sudah tidak
demam, dan tidak lemas menurut saya Tn. Ardi dari segi
keperawatan sudah bias pulang. Sehingga saya berencana untuk
memberikan Discharge planning kepada pasien Tn. Ardi. Bagaimana
pendapat bu ulfa dan bu febri ?
Ulfa : kalau boleh tau apa yang di fokuskan dari Discharge Planning
ini ?
Yesy : Baik, dari format yang sudah saya buat discharge planning ini
nanti. Tn. Ardi diberikan penyuluhan tentang pencegahan Demam
Berdarah dan apa saja yang perlu di perhatikan saat perawatan
dirumah nanti, disini juga saya menyiapkan leaflet untuk Tn.
Ardi dan keluarga, Bagaimana bu ?
Febri : Boleh, nanti kalau ada dokter visit, tinggal lapor saja nanti
antara discharge planning kita pasien di pulangkan atau tidak
kita diskusikan lagi bersama dokter visit.
Yesy : baik bu.
Febry : bagaimana sudah jelas?
Yesy : sudah bu, baik terima kasih, saya permisi dulu bu…
Febry &ulfa : sama- sama
Ulfa : selamat bekerja ya.
RUANG PERAWAT
FAISAL : Selamat pagi
Novi & Esti : Pagi dokter
Faisal : di ruangan ini pasien saya ada berapa ya ?
Novi : sekitar 5 pasien dok
Faisal : pasien Tn. Ardi, kemarin gimana sus kondisinya, boleh lihat
statusnya?
Esti : sudah agak mendingan dok, dari pada sebelumnya, nafsu makannya juga
meningkat, panasnya juga sudah turun.
Faisal : Oh iya, baik mai kita ke pasien sekarang.
Esti : baik dok
RUANG PERAWATAN
Esti : selamat pagi bapak.
Fiqrul : selamat pagi sus, dok
Faisal : gimana kabar bapak hari ini?
Ardi : sudah membaik dok, sudah tidak demam lagi dan nafsu makan
meningkat.
Faisal : ya sudah saya periksa dulu ya pak, permisi ya.
Ardi : silahkan dok
Faisal : kondisi bapak sudah membaik, dari kondisi fisik, dan hasil
lab sudah bagus, tapi tetap jaga pola istirahat dan pola makan
ya pak.
Ardi : baik dok
Esti : ya sudah pak saya permisi dulu pak,
Faisal : mari pak..
Fiqrul : terima kasih sus, dok
Esti : sama – sama
RUANG PERAWAT
Di dalam ruangan Dokter, Katim,Karu, dan 3 perawat lainnya sedang
berbincang bincang mengenai TN. Ardi.
Karu : dokter apakah tadi sudah melihat kondisi Tn. Ardi ?
Febri : sebenarnya tadi itu kita sudah berdiskusi dok buat kepulangan Tn.
Ardi ini, gimana dokter, ini tadi saya lihat hasil labnya sudah
kembali normal?
Faisal : iya ada peningkatan, apa gak sebaiknya kita observasi dulu,
jaga – jaga seandainya Tn. Ardi ada demam lagi?
Febri :soalnya begini dok, dari keperawatan sudah baik ya teman – teman
jadi untuk observasinya juga sudah baik. Jadi kita tadi sudah
berdiskusi pagi tadi. Sebaiknya bias juga di rencanakan untuk
pulang hari ini, untuk demamnya seandainya kambuh lagi mungkin
dari teman – teman akan melakukan discharge planning.
Ulfa : maaf ya dok, sebelumnya pada intinya pasien saat ini hanya butuh
istirahat. Jika menurut kita semua pasien bias istirahat dirumah
.
Faisal : kalau memang seperti itu tolong discharge planning bener –
bener di lakukan, jangan lupa di kasih tau untuk perawatan
pasien di rumah ke keluarganya jika pasien demam.
Ulfa : iya dok, kita nanti juga akan memberikan leaflet dan menjelaskan
kepada keluarga dan pasien untuk perawatan dirumah.
Faisal : kalau memang seperti itu pasien sudah di perbolehkan pulan,
tolong form- form di siapkan.
Ulfa : baik dok.
Faisal : keluarga pasien suruh urus untuk administrasinya ya. Dan apa
ada yang di tanyakan lagi ?
Tim : tidak dok
Faisal : kalau begitu saya permisi dulu, selamat pagi
Tim : pagi dok.
RUANG PERAWATAN
Perawat esti, yesy dan novi mengemui pasien di ruangan untuk menjelaskan
discharge planning.
Yesy : selamat pagi pak, bagaimana kabrnya?
Ardi : Alhamdulillah baik
Yesy : disini kami dari perawat yang berjaga di ruangan ini, kami akan
menyampaikan bahwa hasil dari pemeriksaan kondisi Tn. Ardi sudah
membaik dan di perbolehkan pulang.
Fiqrul : jadi boleh pulang hari ini ya sus?
Yesy : boleh pak
Novi : ini ada resep obat buat di ambil hari ini, tapi sebelum bapak
pulang kami akan melakukan penyuluhan, penyuluhan ini penting
untuk bekal perawatan bapak selama di rumah, apa bapak setuju?
Fiqrul : setuju sus
Novi : kalau begitu saya meminta tanda tangan pak ardi untuk mengisi form
persetujuan.
Yesy : nah, bapak untuk memberikan penyuluhan bersama suter novi dan esti
ya pak, jika bapak tidak mengerti boleh di tanyakan. Saya
permisi dulu ya sus, pak..
Ardi : baik sus.
Esti : baik saya mulai ya pak,sebelumnya bapak tau gak sih apa itu demam
berdarah?
Ardi : yang saya tau demam berdarah itu gigitn nyamuk, sudah itu
saja.
Esti : kalau bapak fiqrul apa tau?
Fiqrul : ya saya sama seperti apa yang di katakana nak ardi.
Esti : jadi saya akan jelaskan apa itu Demam berdarah. Demam berdarah
adalah penyakit yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk degue, dan
ciri – cirinya penyakit ini adalah suhu tubuh/ panas secara tiba
– tiba selama 2-7 hari tidak turun. Dan untuk mengetahui lebih
jelasnya harus menggunakan tes lab darah dan hasil lab yang
menentukan.
Novi : apa bapak sudah tau cara pencegahan demam berdarah?
Ardi : belum sus
Novi : jadi untuk mencegah demam berdarah ini biasanya menciptakan
lingkungan yang bersih, jauhkan dari sarang nyamuk dan lakukan 3
M. apa bapak tau apa saja itu 3 M?
Fiqrul : menguras, menutup, mengubur
Novi : betul, dan dari kebiasaan pola istrihat bapak juga, jangan sering –
sering begadang ya pak.
Ardi : hehee iya sus
Novi : bagaimana bapak apa sudah mengerti dan apa yang ada di
tanyakan?
Ardi : tidak ada sus.
Esti : oiya pak sedikit informasi dari kami ini kami ada leaflet disini
ada pengertian, tnda dan gejala, dan pola makan dari penyakit
demam berdrahnya, untuk bapak bias lebih memahami lagi tetang
penyakit bapak. Kalau sudah jelas kita akan permisi dulu ya pak.
Novi : dan jangan lupa pak fiqrul untuk mengurus berkas dan
administrasinya y pak
Fiqrul : Baik sus terima kasih.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan
baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat
kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya.
Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team
atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang
kekelompok lainnya.
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai
discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan
menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan
potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga,
memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu
dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal
dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya tugas ini, penyusun mengetahui bahwa masih
banyak kekurangan dalam menyusun tugas mata kuliah manajemen
keperawatan yang berjudul "Discharge Planning". Untuk itu, penyusun
berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar dalam
penyusunan tugas yang akan datang bisa lebih baik dari yang saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
A Potter & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, dan Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4.
Jakarta: EGC.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.