MANAJEMEN KEBAKARAN
1.
PENGERTIAN KEBAKARAN Kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi an! "elibatkan ti!a unsur an! harus ada# aitu $ bahan bakar# oksi!en# dan su"ber panas an! berkakibat "eni"bulkan keru!ian harta benda# %idera bahkan ke"atian. &edan!kan "enurut !eots%h# '(() kebakaran adalah kondisi di"ana api tu"buh dan berke"ban!# * ele"en an! dipelukan untuk "e"ulai dan "endukun! ter+adin ter+adinaa api adalah oksi!en bahan bakar dan panas. Karena oksi!en se%ara ala"i "erupakan "erupakan sesuatu an! palin! banak berada di bu"i# bahaa kebakaran biasana "elibatkan bahan bakar atau panas. &ehin!!a dapat dikatakan api bisa terbentuk +ika terdapat kesei"ban!an ti!a unsur an! terdiri dari bahan bakar bakar# oksi!en dan panas atau serin! disebut seba!ai se!iti!a api. Bila salah satu unsure disin!kirkan# api tidak dapat "enala dan bila sedan! berlan!sun! akan terpada"kan. &ehin!!a pe"ada"an api adalah den!an "en!hilan!kan salah satu unsur di atas. Konsep kebakaran ,ala" Peraturan Menteri No.11 tahun 1-- Tentan! Pen!awasa Khusus K* Penan!!ulan!an Kebakaran# di+elaskan bahwa untuk dapat nala api diperlukan adana ti!a unsur pokok# aitu adana unsur bahan bakar / fuel fuel 0# 0# oksi!en /₂0 dan panas. Apabila salah satu unsur dari se!iti!a tersebut tidak ada "aka api tidak akan ter+adi Kebakaran "erupakan ke+adian ti"bulna api an! tidak diin!inkan atau api an! tidak pada te"patna# di "ana ke+adian tersebut terbentuk oleh ti!a unsur aitu unsur bahan bakar atau atau bahan bahan "udah "udah terb terbak akar ar## oksi oksi!en !en dan dan su"b su"ber er panas panas.. Menur Menurut ut N2P N2PA National /National Fire Protection Protection Association0 Association0 kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi an! "elibatkan ti!a unsur an! harus ada# aitu $ bahan bakar# oksi!en# dan su"ber panas an! berakibat "eni"bulkan keru!ian harta benda# %idera bahkan ke"atian.
'.
K3A&I2IKA&I KE KEBAKARAN Menurut Peraturan Menteri no.(45MEN51-)( kebakaran klasi6ikasikan "en+adi 4# aitu kate!or kate!orii A#B#7 A#B#7#,. #,. di"ana di"ana kata!or kata!orii A adalah adalah kebakar kebakaran an bendabe bendabenda nda padat padat ke%uali ke%uali lo!a"# lo!a"# %ontohna kau# kertas dan plastik. Kate!ori B adalah kebakaran benda bahan bakar %air atau !as# %ontohna kerosene# bensin# 3PG dan "inak. Kate!ori 7 adalah kebakaran suatu instalasi listrik# %ontohna breaker listrik# peralatan alat elektronik. Kate!ori , adalah kebakaran pada benda8benda lo!a"# seperti "a!nesiu"# alu"uniu"# natriu". &edan!kan "enurut N2PA kebakaran kebakaran diklasi6i diklasi6ikasika kasikan n "en+adi "en+adi 9# aitu aitu A#B#7#,#E A#B#7#,#E dan K. Pen!ertian Pen!ertian kebakaran kebakaran A#B#7#, A#B#7#, sa"a seperti pada PERMEN no.(45MEN51-)(. Kate!ori E#aitu kebakaran an! disebabkan oleh suatu bahan8bahan radioakti6. Kebakaran kate!ori K adalah kebakaran an! disebabkan bahan akibat konsentrasi le"ak an! tin!!i. Kebakaran ini banak ter+adi di dapur. Api an! ti"bul di dapur dapat dikate!orikan pada api kelas B. Ke+adian kebakaran dapat ter+adi di "ana dan kapan sa+a# salah satuna di ban!unan !edun! di suatu daerah. Maka dari itu pihak atau pen!e"ban! ban!unan harus "enediakan suatu siste" proteksi kebakaran. &eperti di+elaskan di PERMEN P: no.'( tahun '((- tentan! pedo"an teknis "ana+e"en proteksi kebakaran di !edun! ;bahwa setiap setiap pe"ilik5pen pe"ilik5pen!!una !!una ban!unan ban!unan !edun! harus "e"an6aatka "e"an6aatkan n ban!unan ban!unan
!edun! sesuai den!an 6un!si an! ditetapkan dala" i
er?i @esna# Et al# '((-$990. &elain itu "enurut pen!!olon!an risiko kebakaran oleh Menteri Peker+aan :"u"# ru"ah sakit sendiri ter!olon! risiko kebakaran 9# artina ter"asuk kate!ori %ukup rawan. &ehin!!a dapat disi"pulkan ru"ah sakit ter!olon! kate!ori ban!unan an! beresiko kebakaran dilihat dari banakna su"ber potensi bahaa dan pen!hunina. den!an de"ikian keberadaan peralatan pe"ada" seperti sprinkler # APAR# hydrant dan alat pendeteksi asap atau suhu san!atlah pentin!. &elain itu keberadaan suatu "ana+e"en penan!!ulan!an keberadaan san!at dibutuhkan ketika ben%ana kebakaran sudah ter+adi. su"ber ter+adina kebakaran di ru"ah sakit sperti pe"akaian beberapa "a%a" bahan ki"ia an! berisiko "eledak dan terbakar seperti +enis bahan ki"ia flammable alkohol etanol, propanol +enis bahan ki"ia ini san!at "udah terbakar# selain itu +enis bahan ki"ia oksidasi seperti benzoil peroksida# bahan ki"ia ini akan "eni"bulkan api +ika bereaksi den!an %airan ki"ia lainna. Pen!!unaan "esin !enset seba!ai tena!a listrik %adan!an di"ana dala" pene"patanna !enset tidak disertai den!an APAR# terdapat bo8bo listrik den!an kapasitas tin!!i# pe"asan!an instalansi kabel listrik di area ru"ah sakit an! sudah terkelupas di"ana dapat "eni"bulkan per%ikan api# pen!!unaan daa listrik an! san!at besar untuk ruan!an radiolo!i# pen!!unaan dan peni"panan tabun! !as bertekanan tin!!i# peni"panan tabun! !as disini beberapa ada an! hana ditaruh di belakan! ban!unan sehin!!a pen!awasan untuk tabun! !as bertekanan ini kuran!# te"pat ruan!an pen!isian tabun! bertekanan tanpa disertai den!an APAR dan pen!!unaan beberapa ko"por dan tabun! !as 3PG didapur ru"ah sakit# selain itu peneliti +u!a "ene"ukan beberapa putun! rokok an! dibuan! di te"pat sa"pah dala" keadaan "asih "enala. Menurut Peraturan Menteri no.'( tahun '((- tentan! Pedo"an Teknis Mana+e"en Proteksi Kebakaran di !edun! disebutkan bahwa setiap ban!unan an! "e"iliki luas "ini"al C.((( "' dan ban!unan khusuna ru"ah sakit an! "e"iliki lebih dari 4( te"pat rawat inap# diwa+ibkan "enerapkan MPK /Mana+e"en Proteksi Kebakaran0. Klasi6ikasi Kebakaran Pe"ba!ian atau pen!!olon!an kebakaran "enurut bahan bakarna akan "e"bantu dala" pe"ilihan "edia pe"ada"an an! akan kita !unakan. &ehin!!a pe"ada"an dapat dilakukan den!an %epat. /Peraturan Menteri No.11 tahun 1-- Tentan! Pen!awasa
Khusus
K*
Penan!!ulan!an
Kebakaran0
Menurut
Peraturan
no.(45MEN51-)( kebakaran klasi6ikasikan "en+adi 4# aitu k ata!ori A#B#7#,.
Menteri
8
kata!ori A adalah suatu ke+adian kebakaran an! disebabkan oleh bendabenda padat ke%uali lo!a"# si6at dari kebakaran ini adalah bahan bakarna tidak "en!alir dan san!!up "eni"pan panas an! banak dala" bentuk bara. seperti %ontohna kau# kertas dan plastik.
8
Kate!ori B adalah kebakaran benda bahan bakar %air atau !as# kebakaran ter+adi karena diatas %airan pada u"u"na terdapat !as dan !as tersebutlah an! terbakar. &i6at dari kebakaran ini "udah "en!alir dan "enalakan api ke te"pat lainna. %ontohna kerosene# bensin# 3PG dan "inak.
8
Kate!ori 7 adalah sebuah kebakaran an! disebabkan oleh suatu instalasi listrik an! rusak atau kon!slet# %ontohna braker listrik# peralatan alat elektronik.
8
Kate!ori , adalah kebakaran pada benda8benda lo!a"# seperti "a!nesiu"# alu"uniu"# natriu". Menurut N2PA Kebakaran dibedakan "en+adi 9 kelas# aitu Kelas A kebakaran kertas kain# plastik dan kau.
•
Kelas B kebakaran "etana# a"oniak dan solar.
•
Kelas 7 kebakaran arus pendek.
•
Kelas , kebakaran alu"uniu"# te"ba!a# besi dan ba+a.
•
Kelas E kebakaran bahan8bahan radioakti6.
•
Kelas K kebakaran le"ak dan "inak "asak
•
*.
&iste" Proteksi Kebakaran Pada Ru"ah &akit Ru"ah sakit khususna an! bertin!kat "e"erlukan siste" proteksi kebakaran an! baik. &e%ara u"u" siste" proteksi an! diperlukan adalah seba!ai berikut 8 &iste" alar" dan detektor# alar" sebaikna tidak di te"patkan di ruan!an pasien tetapi di ruan! +a!a perawat sehin!!a tidak "eni"bulkan !an!!uan dan kepanikan. Jenis alar" sebaikna "en!!unakan siste" la"pu atau alar" den!an intensitas suara rendah. 8 &iste" air pe"ada"# seperti pena"pun!an air dan +arin!an pipa pe"ada". Jenis atau bentukna disesuaikan den!an konstruksi ban!unan dan +u"lah lantai.untuk ban!unan bertin!kat diperlukan hydrant di setiap lantai. 8 &iste" pe"ada" kebakaran# ru"ah sakit harus dilen!kapi den!an APAR disetiap lantai dan ruan!an an! "en!andun! risiko kebakaran tin!!i. ,isa"pin! itu# untuk ban!unan berti!kat diperlukan siste" sprinkler . 8 &iste" penela"at dan e?akuasi# san!at pentin! untuk ban!unan ru"ah sakit karena kondisi pasien an! sedan! dirawat. Perlu sarana ruan!an e?akuasi pasien den!an %epat. ,an ruan! e?akuasi harus kedap asap dan dilen!kapi den!an pintu tahan api /fire door 0 8 &iste" "ana+e"en kebakaran# di lin!kun!an ru"ah sakit perlu di ban!un dan dike"ban!kan siste" tan!!ap darurat an! "eliputi or!anisasi tan!!ap darurat# su"ber daa dan prosedur penan!ananna. :ntuk itu# perlu dilakukan pelatihan ba!i pen!huni terhadap sarana pe"ada" kebakaran an! tersedia.
4.
2AKTR PEN>EBAB KEBAKARAN 2aktor penebab kebakaran :"u"na 6aktor penebab kebakaran bersu"ber pada * 6aktor an! dapat "eni"bulkan adana nala api diantarana /,ewi Kurniawati# '(1*$90 $ -
2aktor "anusia Penebab kebakaran dari 6aktor "anusia dapat berupa $ a. Peker+a hu"an error# kuran!na disiplin dan seba!aina. &eba!ai %ontoh dari "anusia an! kuran! disiplin adalah "e"buan! putun! rokok den!an se"baran!an.putun! rokok an! belu" "ati se"purna berpotensi "enebabkan ter+adina kebakaran b. Pen!elola "ini"na pen!awasan# rendahna perhatian terhadap kesela"atan ker+a dan seba!aina.
-
2aktor teknis Penebab kebakaran dari 6aktor teknis dapat berupa $ a. 2isik atau "ekanis# aitu penin!katan suhu /panas0 atau adana api terbuka b. Ki"ia# aitu penan!anan# pen!an!kutan# dan peni"panan tidak sesuai petun+uk an! ada. %. 3istrik /hubun!an arus pendek5korsletin!0# Penebab kebakaran ini karena perlen!kapan listrik an! di!unakan tidak sesuai den!an prosedur an! benar dan standar an! telah ditetapkan oleh 3MK /3e"ba!a Masalah Kelistrikan0 P3N# karena rendahna kualitas peralatan listrik dan kabel an! di!unakan# serta karena instalansi an! asal8asalan dan tidak sesuai peraturan. d. 2aktor ala" dan ben%ana ala" Penebab kebakaran dari 6aktor ala" dan ben%ana ala" dapat berupa petir# !unun! "eletus# !e"pa bu"i dan seba!aina. Petir +u!a dapat "enebabkan kebakaran. Petir ini "erupakan 6aktor ala" an! tidak bias dihindari.
C.
Tin!kat bahaa kebakaran Tin!kat bahaa kebakaran diba!i "en+adi beberapa +enis# aitu $ a. Bahaa kebakaran rin!an An%a"an bahaa kebakaran an! "e"punai nilai dan ke"udahan terbakar rendah dan apabila ter+adi kebakaran "elepaskan panas rendah# sehin!!a penalaran api ke%il. b. Bahaa kebakaran sedan! 1 An%a"an bahaa kebakaran an! "e"punai +u"lah dan ke"udahan terbakar sedan!# peni"bunan bahan an! "udah terbakar setin!!i '#C "eter. Pelepasan panas kebakaran an! sedan! sehin!!a pen+alaran apina sedan!. %. Bahaa kebakaran sedan! ' An%a"an bahaa kebakaran an! "e"punai +u"lah dan ke"udahan terbakar sedan!# peni"bunan bahan an! "udah terbakar den!an tin!!i lebih dari 4 "eter. Pelepasan panas kebakaran panasna sedan!# sehin!!a pen+alaran api sedan!. d. Bahaa kebakaran sedan! * An%a"an bahaa kebakaran an! "e"punai +u"lah dan ke"udahan terbakar tin!!i. Meni"bulkan suhu panas a!ak tin!!i sehin!!a pen+alaran api a!ak %epat. e. Bahaa kebakaran berat5tin!!i An%a"an bahaa kebakaran an! "e"punai nilai san!at tin!!i dan apabila ter+adi akan "elepaskan suhu panas tin!!i sehin!!a pen+alaran api san!at %epat.
9.
Konsep Pe"ada"an Kebakaran Konsep pe"ada"an ,ala" hal ini kebakaran dapat dipada"kan den!an dilakukan den!an beberapa teknik atau pendekatan aitu$ -
Teknik pendin!inan /Cooling 0# Teknik "e"ada"kan kebakaran den!an %ara "endin!inkan atau "enurunkan te"perature uap atau !as an! terbakar sa"pai ke bawah te"perature nalana. Jika panas panas tidak "e"adai# "aka suatu bahan tidak akan "udah terbakar. 7ara ini banak dilakukan oleh petu!as pe"ada" kebakaran den!an "en!!unakan se"protan air ke lokasi atau titik kebakaran sehin!!a api se%ara perlahan dapat berkuran! dan "ati.
-
Pe"batasan oksi!en# :ntuk proses pe"bakaran suatu bahan bakar "e"butuhkan oksi!en an! %ukup "isalna kau akan "ulai "enala pada per"ukaan bila kadar oksi!en 48 CD# acetylene
"e"erlukan
oksi!en
di
bawah
CD#
sedan!kan
!as
dan
uap
hidrokarbon biasana tidak akan terbakar bila kadar oksi!en di bawah 1CD. &esuai den!an teori se!iti!a api# kebakaran dapat dihentikan den!an "en!hilan!kan atau "en!uran!i suplai oksi!en. ,en!an "e"batasi atau "en!uran!i oksi!en dala" proses pe"bakaran api dapat pada". Teknik ini disebut smothering. -
Pen!hilan!an bahan bakar Api se%ara ala"iah akan "ati den!an sendirina +ika bahan an! dapt terbakar sudah habis. Atas dasar ini# ap dapat dikuran!i den!an "en!hilan!kan atau "en!uran!i +u"lah bahan an! terbakar. Teknik ini disebut starvation. Teknik +u!a dapat dilakukan "isalna den!an "ene"prot bahan an! terbakar den!an busa sehin!!a suplai bahan bakar untuk kelan!sun!an pe"bakaran terhenti atau berkuran! sehin!!a api akan "ati. Api +u!a dapat dipada"kan den!an "en+auhkan bahan an! terbakar ke te"pat an! a"an.
-
Me"utus reaksi berantai 7ara an! terakhir untuk "e"ada"kan api adalah den!an "en%e!ah ter+adina reaksi rantai di dala" proses pe"bakaran para ahli "ene"ukan bahwa reaksi rantai bias "en!hasilkan nala api. Pada beberapa
.
Mana+e"en Penan!!ulan!an Kebakaran Keberadaan suatu siste" "ana+e"en penan!!ulan!an kebakaran san!at dibutuhkan oleh suatu ban!unan !edun! den!an resiko ben%ana kebakaran# "ana+e"en penan!!ulan!an kebakaran terdiri dari beberapa kebi+akan seperti# an! di+elaskan di Keputusan Menteri Ne!ara Republik Indonesia# N 115KPT&5'((( tentan! "ana+e"en penan!!ulan!an kebakaran ban!unan !edun!# dala" peraturan tersebut disebutkan +ika suatu !edun! harus "e"iliki siste" "ana+e"en penan!!ulan!an kebakaran seperti# "e"punai prosedur operasional tentan! penan!!ulan!an kebakaran# sarana dan prasarana penan!!ulan!an kebakaran# inspeksi atau pe"eliharaan peralatan pe"ada" kebakaran dan ti" khusus penan!!ulan!an kebakaran. Prosedur operasional "erupakan tata %ara untuk "elakukan peker+aan "ulai awal hin!!a akhir an! didahului den!an penilaian risiko terhadap peker+aan tersebut an! "en%akup tentan!
kesela"atan dan kesehatan tena!a ker+a terkait. Be!itu +u!a den!an prosedur operasional tentan! penan!!ulan!an kebakaran an! bertu+uan untuk pen%e!ahan dan penan!!ulan!an kebakaran dala" suatu !edun!. Prosedur operasional tentan! penan!!ulan!an kebakaran harus "en%akup se"ua terkait tentan! tata pelakasanaan tentan! penan!!ulan!an kebakaran seperti# prosedur pen%e!ahan
risiko ti"bulna api atau kebakaran# prosedur tentan! pe"bentukan
personil atau ti" penan!!ulan!an kebakaran disuatu !edun!# prosedur tentan! pen!adaan sarana prasarana penan!!ulan!an kebakaran# prosedur tentan! %ara pe"ada"an kebakaran# prosedur tentan! e?akuai diri# prosedur tentan! pe"eriksaan dan pe"eliharaan sarana prasarana penan!!ulan!an kebakaran /Keputusan Menteri Ne!ara Republik Indonesia# N 115KPT&5'((( tentan! "ana+e"en penan!!ulan!an kebakaran ban!unan !edun!0. &ebaikna prosedur operasional disosialisasikan se%ara u"u" untuk "en%e!ah ter+adina ke%elakaan ker+a pada !edun! tersebut# selain itu prosedur operasional +u!a harus diperbarui sesuai den!an kondisi !edun! an! berubah
).
&arana Penan!!ulan!an Kebakaran a. APAR /Alat Pe"ada" Api Rin!an0 Menurut PERMENAKER No.(45MEN5 tahun 1-)(# APAR adalah alat an! rin!an an! di!unakan oleh satu oran! untuk "e"ada"kan api pada "ulai ter+adi kebakaran. Pene"patan APAR harus "e"enuhi sarat aitu# harus diletakkan pada lokasi di"ana "udah diakses dan "udah di+an!kau# peletakkan tidak terhalan! apa pun dan "udah dilihat# di!antun! den!an ketin!!ian tidak lebih dari 1#' "eter. &edan!kan "enurut Pedo"an Teknis Prasarana Ru"ah &akit &iste" Proteksi Kebakaran Akti6 setiap ban!unan ru"ah sakit den!an luas 'C("' dibutuhkan satu buah APAR. Ada beberapa "a%a"8"a%a" "edia APAR aitu# "edia air# "edia busa# "edia serbuk kerin!# "edia karbon dioksida dan "edia halon. Media air ,i!unakan seba!ai "edia pe"ada"an kebakaran telah di!unakan dari
dala" keadaan 6ase %air bertekanan tin!!i. ,apat +u!a di!unakan seba!ai alat pe"ada" oto"atis. &alah satu kele"ahan "edia ini bahwa tidak dapat "en%e!ah ter+adina kebakaran ke"bali setelah api pada". @al ini disebabkan karbon dioksida tersebut tidak dapat "en!ikat oksi!en se%ara terus "enerus tetapi hana dapat "en!ikat oksi!en sebandin! den!an +u"lah karbon dioksida an! tersedia# sedan! supply oksi!en di sekitar te"pat kebakaran terus berlan!sun!. Baik di!unakan untuk tipe kebakaran B dan 7. '.C.'.1.C @alon Bahan "edia @alon biasana terdiri dari unsur8unsur ki"ia seperti chlorine, flourine, bromide dan iodine. E6ekti6 untuk "enan!!ulan!i kebakaran +enis %airan an! "udah terbakar dan peralatan listrik berte!an!an /kebakaran kelas B dan 70. &iste" sprinkler terdiri dari ran!kaian pipa an! dilen!kapi den!an u+un! pene"prot /discharge nozzle0 an! ke%il / sprinkler head 0 dan dite"patkan dala" suatu ban!unan +ika ter+adi kebakaran "aka panas dari api akan "elelehkan sa"bun!an solder atau "e"e%ahkan bulb# ke"udian kepala sprinkler akan "en!eluarkan air. Jenis sprinkler dapat di!olon!kan "en+adi$ 8 &iste" sprinkler pipa basah "erupakan +arin!an pipa an! berisi air den!an tekanan tertentu. Jika ter+adi kebakaran# "aka sprinkler akan "eleleh dan terbuka sehin!!a air lan!sun! "e"an%ar. ,en!an de"ikian# siste" ini hana beker+a di area an! terbakar dan tidak di ruan!an lainna sela"a u+un! sprinkler "asih tertutup. Kepala sprinkler dilen!kapi den!an !elas ka%a berisi %airan an! akan "e"uai dan "e"e%ahkan ka%a pada suhu tertentu. Tin!kat suhu didesuaikan den!an warna %airan seba!ai berikut $
Jin!!a C* 7
Merah 9) 7
Kunin! - 7
@i+au -* 7
Biru 141 7
:n!u 1)' 7
@ita" '(18'9( 7
8 &iste" sprinkler pipa kerin!# sprinkler ini pada +alur pipa tidak berisi air# air akan "en!alir den!an "e"buka katup pen!alir an! terpasan! di pipa induk atau pia +arin!anna. ,en!an de"ikian# +ika ter+adi kebakaran# "aka seluruh sprinkler an! ada dala" satu +arin!an akan lan!sun! "ene"bur. Hydrant Instalansi hydrant adalah siste" pe"ada" kebakaran tetap an! "en!!unakan "edia pe"ada" air bertekan an! dialirkan "elalui "edia pipa dan selan!. ,an terdiri dari air# po"pa perpipaan# koplin! outler dan inlet serta selan! dan no<
"en!!unakan pipa induk 489 in%hi. Pan+an! selan! *( "eter den!an dia"eter '#C in%hi serta "a"pu "en!alirkan air -C( per "enit. Klasi6ikasi ban!unan "enurut tin!!i dan +u"lah lantai. /Peraturan Menteri No.11 tahun 1-- Tentan! Pen!awasa Khusus K* Penan!!ulan!an Kebakaran0
K3A&I2IKA&I
TINGGI ,AN J:M3A@ 3ANTAI
BANG:NAN A
Ketin!!ian sa"pai den!an ) "eter atau 1
B
lantai. Ketin!!ian sa"pai den!an ) "eter atau '
7
lantai Ketin!!ian sa"pai den!an 14 "eter atau 4
,
lantai Ketn!!ian sa"pai den!an 4( "eter atau )
E
lantai Ketin!!ian lebih dari 4( "eter atau diatas ) lantai
Peletakan hydrant berdasarkan luas lantai klasi6ikasi ban!unan dan +u"lah lantai ban!unan. K3A&I2IKA&I
R:ANG TERT:T:P J:M3A@ R:ANG
BANG:NAN A B 7 , E
3ANTAI 1 buah per 1(( "' 1 buah per 1(( "' 1 buah per 1(( "' 1 buah per )(( "' 1 buah per )(( "'
TERT:T:P
,AN
TERPI&A@ J:M3A@ 3ANTAI ' buah per 1(( "' ' buah per 1(( "' ' buah per 1(( "' ' buah per )(( "' ' buah per )(( "'
b. Alar" Kebakaran Menurut N2PA# alar" kebakaran adalah ko"ponen dari siste" an! "e"berikan isarat atau tanda adana suatu kebakaran. &iste" alar" kebakaran terdapat ' +enis siste"# aitu $ -
&iste" alar" kebakaran "anual# an! "e"un!kinkan seoran! "enatakan tanda
bahaa se!era se%ara "e"en%et to"bol den!an tan!an. -
&iste" oto"atis# an! "ene"ukan kebakaran dan "e"berikan tanda se%ara se%ara sendiri tanpa dikendalikan oran!. ,en!an kata lain siste" ini lan!sun! terhubun! den!an alat detektor an! ada.
etector kebakaran Menurut Peraturan Menteri RI No. ('5MEN51-)*# detektor
-
kebakaran di ba!i "en+adi beberapa tipe# aitu $ !. ,etektor asap# prinsip ker+a deteksi ini bila ter+adi kebakran an! ke"udian ada asap "e"asuki ruan! deteksi "aka partikel asap tersebut "e"pen!aruhi perubahan nilai ion diruan! deteksi# den!an perubahan nilai ion pada ruan! deteksi "en!akibatkan ran!kaian elektronik kontak "en+adi akti6 dan berbuni. ". ,etektor nala# prinsip alat ini berdasarkan sensiti?itas terhadap %ahaa api an! "e"an%arkan %ahaa in6ra"erah atau ultra?iolet.
#. ,etektor panas# prinsip ker+a deteksi ini berdasarkan kepekaan "eneri"a panas den!an dera+at suhu an! ditentukan oleh kepekaan deteksi# "aka sensor bi"etal "endoron! "ekanikal kontak "en+adi akti6 den!an de"ikian alarr" berbuni. &edan!kan detektor panas tipe fi$ temperature beker+a ketika terdapat kenaikan panas atau suhu se%ara drastis.
-.
Prasarana Penela"atan Jiwa Jalur e?akuasi kebakaran Jalur e?akuasi kebakaran harus ada disetiap ban!unan sehin!!a oran!oran! dapat "enela"atkan diri# +alur ini harus tidak terhalan! oleh baran!baran!# "udah terlihat dan di beri tanda an! +elas /&u"a"ur# 1--90 +alur e?akuasi harus "en!arah ke titik ku"pul atau titik a"an an! telah di tentukan oleh instansi terkait. Penandaan tanda +alur e?akuasi +u!a harus diperhatikan# penandaan +alur e?akuasi harus "e"enuhi sarat seperti berwarna hi+au dan bertulisan warna putih den!an ukuran tin!!i huru6 1(%" dan tebal huru6 1%"# dapat terlihat +elas dari +arak '( "eter# dan penandaan harus didertai den!an peneran!an /&NI (*81498'(((0. &elain itu keberadaan peta +alur a?akuasi an! terbaru harus dipersiapkan dan diletakkan di beberapa titik lokasi a!ar setiap oran! dapat "en!etahui letak +alur e?akuasi terdekat. '.C.*.' Tan!!a darurat kebakaran Tan!!a darurat kebakaran adalah tan!!a an! diren%anakan khusus untuk penela"atan bila ter+adi kebakaran. Tan!!a kebakaran dilindun!i oleh sa6 tahan api dan ter"asuk didala"na lantai dan atap atau u+un! atas struktur penutup. Tan!!a darurat dibuat untuk "en%e!ah ter+adina ke%elakaan atau luka8 luka pada waktu "elakukan e?akuasi pada saat /Keputusan Menteri P: No. 1(5KPT&5'(((0
1(. Personil Penan!!ulan!an Kebakaran Personil penan!!ulan!an kebakaran "enurut KEPMENAKER RI no. kep81)95"en51--ialah unit ker+a an! dibentuk dan ditu!asi "enan!ani "asalah penan!!ulan!an dite"pat ker+a an! "eliputi ke!iatan ad"inistrati?e# identi6ikasi su"ber8su"ber bahaa# pe"eriksaan# pe"eliharaan dan perbaikan siste" proteksi kebakaran. Terdiri dari pe"i"pin petu!as peran kebakaran# re!u Penan!!ulan!an kebakaran# unit penan!!ulan!an kebakaran Ahli K* spesialis penan!!ulan!an kebakaran# di"ana "asin! "asin! "e"punai peran dan tu!asna sendiri# seperti $ -
Petu!as peran kebakaran bertu!as "en!identi6ikasi dan "elaporkan tentan! adana 6aktor an! dapat "eni"bulkan bahaa kebakaran# "e"ada"kan kebakaran pada tahap awal# "en!arahkan e?akuasi oran! dan baran!
-
Re!u penan!!ulan!an kebakaran bertu!as "elakukan pe"eliharaan sarana proteksi kebakaran# "e"ada"kan api# penuluhan tentan! penan!!ulan!an kebakaran# "e"berikan pertolon!an perta"a pada korban ke%elakaan.
-
Koordinator unit penan!!ulan!an kebakaran bertu!as "e"i"pin penan!!ulan!an kebakaran sebelu" "endapat bantuan dari instansi an! berwenan!# "enusun pro!ra" ker+a dan ke!iatan tentan! %ara penan!!ulan!an kebakaran# "en!usulkan an!!aran# sarana dan 6asilitas penan!!ulan!an kebakaran kepada pen!urus.
-
Ahli K* spesialis penan!!ulan!an kebakaran bertu!as "e"bantu "en!awasi pelaksanaan peraturan perundan!8perundan!an bidan! penan!!ulan!an kebakaran# "e"berikan laporan kepada "enteri atau pe+abat an! ditun+uk sesuai den!an peraturan perundan!8undan!an an! berlaku# "elakukan koordinasi den!an instasi an! terkait atau berwenan!.
11. Pendidikan dan Pelatihan Pe"ada"an Kebakaran Pendidikan dan pelatihan harus diadakan "ini"al sekali dala" kurun! waktu 9 bulan# ,IK3AT ini bertu+uan# "enin!katkan "utu dan ke"a"puan baik dala" bidan! substansi penan!!ulan!an kebakaran# dapat "elaksanakan tu!asna den!an se"an!at ker+asa"a an! tan!!un! +awab sesuai den!an 6un!sina dala" or!anisai "ana+e"en penan!!ulan!an kebakaran# "enin!katkan ke"a"puan teoritis# konseptual# "oral dan ketera"pilan teknis pelaksanaan peker+aan. /KEPMEN No.11 tahun '(((0. Berikut +enis ,IK3AT pe"ada" kebakaran berdasarkan ketentuan keputusan "enteri tahun '((( $ ,IK3AT pe"ada" kebakaran tin!kat dasar
•
,IK3AT pe"ada" kebakaran tin!kat lan+ut
•
,IK3AT perwira pe"ada" kebakaran
•
,IK3AT inspektur kebakaran
•
,IK3AT instruktur kebakaran
•
,IK3AT "ana+e"en pe"ada" kebakaran &elain pendidikan dan pelatihan an! ditu+ukan
•
kepada karawan sebuah !edun!# pendidikan dan pelatihan ini +u!a perlu diberikan kepada "asarakat an! berada dala" lin!kun!an sekitar !edun!# pendidikan dan pelatihan berupa tindakan apa sa+a an! perlu dilakukan "asarakat sekitar ketika ter+adi ben%ana kebakaran diban!unan tersebut.
1'. Inspeksi ,an Pe"eliharaan Peralatan Kebakaran :ntuk "en!etahui kelaakan sarana penan!!ualan!an kebakaran an! ada# "aka perlu diadakan inspeksi dan pe"eliharaan se%ara berkala. inspeksi dan pe"eliharaan itu "eliputi$
Men!e%ek siste" deteksi alar" kebakaran dan siste" ko"unikasi suara darurat
•
Men!e%ek kondisi tabun!# tekanan pada tabun!# se!el# dan tan!!al kadaluwarsa Alat
•
pe"ada" api rin!an /APAR0 Men!e%ek siste" kondisi hydrant an! terpasan!
•
Men!e%ek siste" sprinkler oto"atik Pe"eliharaan peralatan kebakaran
•
Pe"eliharaan terhadapa tabun! APAR den!an %ara "en!elap# dan "en!!onan!kan atau
•
"en!o%ok tabun! APAR a!ar isina tidak "en!!u"pal. Pe"eliharaan terhadap hydrant ataupun selan! hydrant a!ar tidak ruwet ketika akan
•
di!unakan dan a!ar tidak bo%or pada selan!
hydrant . @al ini bertu+uan untuk "e"pertahankan 6un!si opti"u" dari peralatan tersebut /Peraturan Menteri No.'9 Tahun '(() Tentan! Persaratan Teknis &iste" Proteksi Kebakaran Pada Ban!unan Gedun! dan 3in!kun!an0