BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Indonesia merupakan merupakan tiga besar negara produsen karet dunia, bersama
Thailand Thailand dan Malaysia, Malaysia, dan tergabung tergabung dalam International International Tripartit Tripartit Rubber Council (ITRC) (ITRC) yang bertugas menjaga stabilitas stabilitas harga karet. Namun pada tahun !"#, harga karet dunia menurun tajam, dari $%& ', per kg menjadi $%& $%& ", ", per per kg, kg, dipr dipred edik iksi si kare karena na inte inter* r*en ensi si +ietna etnam m di ITRC ITRC,, kare karena na kemampuan kemampuan +ietnam +ietnam menggeser menggeser
Malaysia Malaysia
menjadi negara terbesar ketiga
penghasil karet k aret dunia. enyataan en yataan ini tentunya ten tunya sangat memukul sektor pertanian di negara penghasil penghasil karet (Nurhayat, (Nurhayat, !"#). -etani Indonesia sangat terpuruk, terpuruk, sehingga dipandang perlu untuk meningkatkan meningkatkan harga jual karet dengan tidak menjualnya dalam bentuk mentah, melainkan dalam bentuk produk jadi, salah satunya menjadi karet busa. leh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai pembuatan sol sepatu berbahan baku lateks karet alam.
1.2 Tu Tujuan juan
/dapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagia berikut 0 ". Mengeta Mengetahui hui bahan bahan baku baku pembuat pembuatan an karet karet busa . Mengeta Mengetahui hui teknolo teknologi gi pembu pembuatan atan karet karet busa busa
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Karet alam
aret alam adalah bahan polimer alam yang diperoleh dari 1e*ea brasiliensis atau 2uayule. %ejak pertama sekali proses *ulkanisasi diperkenalkan pada tahun "345, karet alam telah diman6aatkan secara meluas pada pembuatan ban, selang, sepatu, alat rumah tangga, olah raga, peralatan militer dan kesehatan. aret alam yang ber7ujud cair disebut lateks. 8ateks merupakan suatu cairan yang ber7arna putih atau putih kekuning9kuningan, yang terdiri atas partikel karet dan bahan non karet yang terdispersi di dalam air (Tri7iyoso et al., "55'). 8ateks segar pada umumnya berupa cairan susu, tetapi kadang9kadang sedikit ber7arna, tergantung dari klon (*arietas) tanaman karet. 8ateks atau getah karet terdapat di dalam pembuluh9pembuluh lateks yang letaknya menyebar secara melingkar di bagian luar lapisan kambium. 8ateks diperoleh dengan membuka atau menyayat lapisan korteks. -enyayatan lapisan korteks tanaman karet dikenal sebagai proses penyadapan, yaitu suatu tindakan membuka pembuluh lateks agar lateks yang terdapat di dalam tanaman dapat keluar.
2.2 Klasiikasi Karet
aret merupakan polimer yang bersi6at elastis, sehingga dinamakan pula sebagai elastomer. %aat ini karet tergolong atas karet sintetik dan karet alam. aret sintetik dibuat secara polimerisasi 6raksi96raksi minyak bumi. Contoh karet sintetik yang kini banyak beredar adalah %:R (%trirene :utadiene Rubber), N:R (Nitrile :utadiene Rubber), karet silikon, $rethane, dan karet ;-on. aret alam juga mempunyai daya tahan yang rendah terhadap bahan = bahan kimia seperti bensin, minyak tanah, bensol, pelarut lemak (degreaser), pelarut, pelumas sintetis dan cairan hidrolik. arena si6at 6isik dan daya tahannya, karet alam
dipakai untuk produksi = produksi pabrik yang membutuhkan kekuatan yang tinggi dan panas yang rendah (misalnya ban pesa7at terbang, ban truk raksasa, dan ban = ban kendaraan) dan produksi 9 produksi teknik lain yang memerlukan daya tahan sangat tinggi (%pillane,?,"535). 2.! Siat karet menta"
aret mentah memiliki si6at plastis, dan untuk elastis
perlu
mengubahnya
menjadi
dilakukan *ulkanisasi. +ulkanisasi lateks karet alam secara
kon*ensional memerlukan bahan kimia pembantu seperti bahan pencepat, bahan penggiat dan bahan pemantap, selain bahan pem*ulkanisasi. Tahapan yang diperlukan adalah pemanasan pada suhu #!9'!@C selama 94 hari, dilanjutkan pemanasan pada suhu !@C selama jam dan pemanasan akhir "!!@C selama " jam (/ndriyanti dkk., !"!). -roses *ulkanisasi tersebut memerlukan 7aktu yang cukup lama dan akan sangat dipengaruhi oleh ketebalan produk yang akan dibuat. %emakin tebal produk yang akan dibuat, tentu memerlukan 7aktu yang lebih lama untuk membuat kompon lateks memadat dan mengeras.
BAB ! PE#BAHASAN
-roses pembuatan karet busa alam melalui ' tahap adalah kon*ersi lateks kebun menjadi lateks pekat, pembuatan kompon lateks, pengocokan dan pembusaan kompon lateks dan *ulkanisasi kompon lateks, pengeringan karet busa dan 6inishing pemotongan dan pengemasan, ."." on*ersi 8ateks ebun on*ersi lateks kebun kadar karet kering '93A menjadi lateks pekat ''9 !A, proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin sentri6ugasi atau pendadihan. $ntuk industri besar sebaiknya menggunakan mesin sentri6ugasi karena lebih e6isien dan dapat digunakan untuk kapasitas cukup banyak, sedangkan untuk industri kecil menggunakan pendadihan karena harganya lebih murah. .". -embentukan ompon 8ateks -embentukan kompon lateks yaitu pencampuran lateks pekat dengan bahan bahan kimia, proses ini dilakukan dengan menambahkan bahan9bahan kimia tertentu yaitu bahan pembusa, *ulkanisasi, pengisi dan akselerator. /lat yang digunakan dalam proses ini gilingan pendispersi, bahan yang sering digunakan adalah belerang, karena lebih e6ekti6 dalam pembentukan gel lateks.Tujuan pembuatan kompon adalah untuk memperbaiki si6at9si6at 6isika dan kimia yang kurang menguntungkan suatu produk barang jadi. Campuran diaduk perlahan9 lahan dan dijaga jangan sampai terjadi pengotoran sampai campuran tersebut homogen, campuran ini disebut kompon lateks. %ebelum dicetak kompon lateks ini berbentuk cairan sehingga perlu ditambahkan bahan pemantap kedalam kompon lateks agar tidak menggumpal. .".4 -engocokan dan -embusaan -engocokan dan pembusaan agar terbentuk komponen lateks yang berbuih sehingga strukturnya lebih renggang atau berpori. emudian lateks dituangkan kedalam cetakan. -embentukan busa dilakukan dengan cara penambahan 1idrogen peroksida "'A kedalam campuran kompon dan dilanjutkan dengan pengadukan, cara ini ternyata mengalami kendala yaitu komponen cepat menggumpal sebelum busa terbentuk, sehingga ditambahkan Bn dan /monium
hlorida untuk mencegah penggumpalan selama pengocokan dan pembusaan bisa menjadi 9"! kali *olume kompon. .".# +ulkanisasi +ulkanisasi yang disebut dengan pemasakan karet agar komponen lateks menjadi busa yang stabil, struktur karet yang lebih baik dan koloid lateks dapat terdispersi secara merata atau homogeny. -ada proses ini molekul9molekul karet oleh belerang membentuk suatu jaringan tiga demensi dan karet yang semula plastis akan berubah jadi elastis, reaksi antara molekul molekul karet dengan belerang berlangsung sangat lambat membutuhkan 7aktu beberapa jam. aktu *ulkanisasi barang karet yang tebal dengan suhu "#!oC adalah cukup lama karena karet merupakan penghantar panas yang buruk, sebaliknya untuk karet yang tipis dengan suhu "!oC 7aktu *ulkanisasi lebih singkat. .".' -engepresan -engepresan bertujuan untuk mengeluarkan sisa9sisa air yang terdapat didalam busa karet yang masih basah. .". -engeringan -engeringan dapat dilakukan secara sederhana dengan o*en yang dialiri uap panas dengan suhu !9!oC selama #=4 jam tergantung ketebalan karet busa, kalau suhunya terlalu tinggi menyebabkan karet busa jadi lengket dan berubah 7arna. %edang yang cara modern dilakukan dengan micro7a*e, gelombang cahaya. .". -emotongan dan -engemasan %etelah karet kering lalu dipotong9potong lalu dikemas dan siap untuk dipasarkan.