PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH
DASAR MANAJEMEN KONSTRUKSI
Nama
: Gigisbella istanti
Kelas
: 2 MRK 1
NIM
: 1641320140
JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI POLITEKNIK NEGERI MALANG 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pembangunan
Jembatan Pandeyan terletak didaerah Sukoharjo tepatnya di Desa Pandeyan, bila dari jalan Solo-Wonogiri belok ke Jalan Ciu. Lokasi dibangunnya jembatan ini merupakan lokasi persawahan desa Pandeyan. Jembatan Pandeyan dibangun untuk memudahkan kebutuhan warga dalam transportasi untuk memanen hasil sawah mereka yang ada di seberang sungai Samin. Pada dasarnya Pembangunan Jembatan Pandeyan sebenarnya tidak hanya bertujuan untuk alat penghubung saja tetapi juga mempunyai fungsi yang luas yaitu: 1.1.1
Fungsi Ekonomi Pembangunan Jembatan Pandeyan dapat mempercepat dan mempermudah lalu lintas warga. Selain itu manfaat dibangunnya jembatan ini juga dapat dirasakan dengan cepatnya akses jangkauan distribusi barang-barang kebutuhan ekonomi dan membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas maing-masing.
1.1.2
Fungsi Politik Pembangunan jembatan ini merupakan realisasi janji dari Bupati Sukoharjo yang terpilih. Bertujuan untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakat dalam bentuk prasarana transportasi.
1.1.3
Fungsi Sosial Dengan adanya jembatan dapat menghubungankan antara daerah dan lahan pertanian warga yang dipisahkan oleh sebuah sungai. Sehingga masyarakat dikedua daerah tersebut akan lebih mudah bersosialisasi.
1.1.4
Fungsi Pertahanan dan Keamanan
Dengan adanya jembatan maka dapat meningkatkan pertahanan dan keamanan bila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang mengganggu stabilitas regional.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimana tipikal struktur organisasi dalam proyek pembangunan jembatan Pandeyan?
1.2.2
Bagaimana masalah yang terjadi dilapangan saat proyek pembangunan jembatan Pandeyan?
1.2.3
Bagaimana Tugas dan Wewenang semua bagian yang berpengaruh terhadap proyek pembangunan jembatan Pandeyan?
1.3
Tujuan dilaksanakannya kerja praktek ini diantaranya:
1.3.1 Untuk mengetahui struktur organisasi pada proyek pembangunan jembatan pandeyan. 1.3.2 Untuk mengetahui urutan pelaksanaan pekerjaan, material dan alat yang digunakan dalam pembangunan jembatan pandeyan. 1.3.3 Untuk mengetahui dan mempelajari dokumen kontrak, rencana kerja dan syarat.
BAB II DASAR TEORI
2.1
Organisasi Organisasi adalah suatu wadah kegiatan sekelompok manusia atau badan dengan pembagian tugas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin. Kegiatan tersebut dapat berupa jasa maupun lainnya sesuai dengan tujuan. Banyak sedikitnya kegiatan dapat mempengaruhi jumlah tenaga sebagai pelaksana kegiatan.
2.2
Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu. Manajemen suatu proyek pembangunan mempunyai tujuan menyelesaikan proyek sesuai batas waktu dan bia ya yang direncanakan dengan kualitas bangunan yang optimal. Oleh sebab itu kerjasama yang baik antar unsur pendukung dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya berdasarkan batas ruang lingkup dan wewenang masing-masing mutlak diperlukan, dan merupakan modal dasar dari kelangsungan suatu proyek menuju keberhasilan. Keberhasilan suatu proyek sangat tergantung dari perilaku atau kegiatan satuan-satuan pendukung pelaksana organisasinya yang dikoordinasikan dalam suatu sistem manajemen. Untuk itu dituntut agar individu-individu atau satuan-satuan dalam organisasi pengelola dapat bekerja sama secara terorganisir untuk mewujudkan sesuai dengan keinginannya, jadwal kegiatan, anggaran keuangan, monitoring dan laporan kemajuan serta segera mengambil langkah-langkah perbaikan
bilamana dibutuhkan. Sistem manajemen
proyek memberikan tata cara kepada individu-individu dengan berlainan tugasnya, agar mampu bekerja sama untuk mencapai harapan tertentu proyek. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibuat suatu sistem hubungan kerja sesuai dengan kondisi pekerjaan seperti berikut : a. Tugas pokok dari organisasi. b. Pengelompokan dalam satu sistematika tertentu. c. Pekerjaan dari tiap-tiap petugas dari organisasi itu. d. Tanggung jawab dari tiap-tiap petugas dalam rangka pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya. e. Kekuasaan atau wewenang dari tiap-tiap petugas.
f. Pelimpahan tanggung jawab kepada bagian-bagian dalam organisasi itu. g. Ukuran-ukurannya yang diperlukan didalam menilai berhasil atau tidaknya pelaksanaan tugas tiap tiap petugas dalam organisasi. 2.3
Organisasi proyek Organisasi Proyek dalam suatu pelaksanaan proyek sangat diperlukan sebagai bagian dari manajemen suatu proyek yang sesuai dan saling berhubungan dan tentunya harus selalu berjalan
pada
peraturan-peratuaran/tata
tertib
yang
telah
ditentukan.
Pemberi
Tugas/Pemilik/Owner a. Konsultan Perencana b. Konsultan Pengawas c. Kontraktor Pelaksanaan. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek umumnya dibedakan atas hubungan fugsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi pihak-pihak tersebut dan hubungan kerja, yaitu pola hubungan yang berkaitan denagn kerjasama antara pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang dikukuhkan dengan suatu dokumen kontrak. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk organisasi (pendekatan manajemen ) dalam suatu proyek konstruksi , adalah: a. Jenis Proyek, misalnya konstruksi rekayasa berat, konstruksi industri, konstruksi bangunan gedung, konstruksi bangunan permukiman. b. Keadaan anggaran biaya ( kecepatan pengembalian investasi) c. Keadaan dan kemampuan pemberi tugas yang berkaitan dengan teknis dan administratif d. sifat proyek : tunggal, berulang sama, jangka panjang. 2.4
Bentuk-bentuk organisasi dalam proyek konstruksi Pada hakikatnya, bentuk-bentuk organisasi dalam proyek konstruksi dapat dikelompokkan menjadi lima bentuk organisasi atau pendekatan manajemen, yaitu :
2.4.1 Tradisional Ciri-ciri bentuk organisasi ini : – Konsultan perencana terpisah – Kontraktor Utama Tunggal – Banyak melibatkan Subkontraktor atau dikerjakan sendiri oleh kontraktor utama – Jenis-jenis kontrak yang biasa diterapkan : harga tetap (fixed cost), harga satuan (unit
price), maksimum bergaransi, kontrak biaya tambah – upah tetap.
2.4.2 Swakelola Ciri-ciri bentuk organisasi ini : – Pemilik Proyek bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyek – Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri secara fakultatif atau
dilaksanakan oleh kontraktor/subkontraktor, – Jenis kontrak yang diterapkan ; harga tetap dan harga satuan
2.4.3 Rancang Bangun Ciri-ciri bentuk organisasi ini : – Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencanaan m aupun pelaksanaan
konstruksi. – Melibatkan kontraktor spesialis. – Jenis kontrak yang diterapkan ; harga tetap, harga maksimum bergaransi, kontrak
konstruksi desain dengan biaya tambah - upah tetap
2.4.4 Manajemen Konstruksi Ciri-ciri bentuk organisasi ini :
– Terdapat pihak yang bertanggung jawab terhadap monitoring dan pengendalian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan.
– Jenis kontrak: harga tetap, harga maksimum bergaransi, kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah - upah tetap.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Data Proyek
3.1.1 Data Umum Proyek
Nama Satuan Kerja Dinas
: Pekerjaan Umum dan Bina Marga Kabupaten
Sukoharjo
Bagian Pelaksanaan Kegiatan
: CV. MANUNGGAL KARYA
Nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
: Ir. Jumadi NIP.19640424 199303 1012
Alamat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
: Jl. Rajawali No.8 Telp. (0271) 593013, Fax. (0271) 593013, Kode Pos: 57513 SUKOHARJO
Nama Paket
: Jembatan Pandeyan
Sumber Dana
: APBD
Kabupaten
: Sukoharjo
Nama GS
: CV. MANUNGGAL KARYA Bangorejo Rt.1 Rw.03, Kwarasan, Sukoharjo Jembatan Pandeyan HANANTO WIBOWO, ST 01.246.158.8-532.000 SUSENO
3.1.2
Data Kontrak Proyek
Nama Paket
: Jembatan Pandeyan
Nomor Kontrak
: 600/3571/ VII/2014
Nilai Kontrak
: Awal Rp. 2.077.000,00
Tanggal Kontrak
: 16 Juli 2014
Nilai Amandemen
: Rp. 2.077.000,00
Tanggal Kontrak
: 16 Juli 2014
Tanggal SPMK
: 17Juli 2014
Nomor SPMK
: 600/3599/ VII/2014 Rencana PHO 3Desember 2014 (kontraktor) - (Amandemen)
Jangka Waktu Pelaksanaan
: 140 Hari Kalender
Jangka Waktu Pemeliharaan
: 180 Hari Kalender
Lokasi Proyek
: Jembatan Pandeyan terletak di daerah Sukoharjo tepatnya di Desa Pandeyan, bila dari jalan SoloWonogiri belok ke Jalan Ciu.
3.1.3
Ruang Lingkup Pekerjaan
a) Ruang Lingkup Proyek Paket rehabilitasi jembatan Pandeyan mempunyai lingkup pekerjaan sebagai berikut : a. Pekerjaan Jembatan menggunakan lantai kerja beton K.100 b. Pekerjaan Pembuatan Abutment dengan menggunakan pasangan batu kali c. 1:5 dan plesteran 1:3 dengan bentang 32 m. d. Pekerjaan Talud Anak Sungai Sisi Utara dan Selatan dengan menggunakan e. pasangan batu kali 1:5 dan plesteran 1:3. f. Pekerjaan Gelagar menggunakan beton K.250 dan baja WF.800. g. Pekerjaan Jalan menggunakan aspal lapen EI-661 dan urugan sirtu h. ditambahkan tack coat.
b) Ruang Lingkup Kerja Praktek Selama kerja praktek dalam pembangunan jembatan Pandeyan, mempunyai ruang lingkup sebagai berikut : a. Pembuatan Pondasi Sumuran b. Pembuatan Lantai Kerja c. Pembuatan Abutmentdan Talud d. Pekerjaan Plesteran Abutment e. Pekerjaan Plesteran Talud f. Pekerjaan Gelagar menggunakan Beton K.250 dan Baja WF.800 g. Penulangan Plat Lantai dengan Baut ∅ 12-200. h. Pembuatan Hand Rail tinggi 1 meter menggunakan Pipa Besi Putih ∅ 2,5” i. Pembuatan Jalan menggunakan Aspal Sheet tebal 3 cm.
3.2
Struktur Organisasi
Keterangan : Garis Komando : Garis Konsultasi
Dalam proyek pembangunan Jembatan Pandeyan ini yang bertindak sebagai pelaksana pro yek adalah CV MANUNGGAL KARYA.
3.3
Tugas Struktur Organisasi Proyek Jembatan Pandeyan
Pemilik atau Pemberi Tugas (Owner)
a) pembuat komitmen bertanggung jawab baik dari segi keuangan maupun dari segi fisik untuk proyek yang dipimpinnya sesuai daftar isian proyek b) pembuat komitmen bertanggung jawab atas penyelesaian proyek pada waktunya, c) Berdasarkan petunjuk operasional, pembuat komitmen menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) d) Menyusun organisasi proyek lebih lanjut yang disesuaikan dengan ruang lingkup atau tugas suatu proyek e) Menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan teknisi pr oyek. f) Menyusun rencana kegiatan proyek dengan menentukan secara terperinci kebutuhan sumber daya, biaya, dan waktu g) Mengatur dan merumuskan prosedur dan metode kerja serta petunjuk mengenai pelaporan dan petunjuk lainnya h) Menetapkan standar kegiatan untuk pengendalian proyek dan personil i) Untuk dapat mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan cermat berdasarkan SOP tersebut seorang pemimpin proyek harus memahami monitoring system.
Bendahara Proyek
a) Membawahi tugas sebagai staf bendahara dalam urusan keluar masuk aliran dana anggaran. b) Melaksanakan transaksi kontrak dengan pihak rekanan dengan diketahui oleh pemimpin proyek. c) Melayani dan membantu menyediakan data untuk pemeriksaan keuangan, administrasi, teknis, dan fisik oleh instansi pemeriksa.
Staf Bendahara
a) Melaksanakan verifikasi/pemeriksaan atas semua tagihan Administrasi Proyek (AP) yang dilakukan kepada proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b) Memberikan paraf atas tagihan yang memenuhi syarat.
c) Melaksanakan buku panjar kerja. d. Pada setiap akhir bulan membuat Laporan Keadaan Kredit Anggaran (LKKA). d) Melaksanakan pembukuan keuangan pada Buku Kas Umum untuk semua penerimaan dan pengeluaran negara (proyek) sesuai dengan peraturan yang berlaku. e) Mengerjakan Buku Pengawas Panjar Perorangan/Komulatif.
Kepala Urusan Tata Usaha
a)
Membantu pimpro mengkoordinasi dalam mengambil kebijaksanaan proyek.
b)
Mengkoordinasi dan meyelenggarakan administrasi proyek.
c)
Menyusun konsep-konsep surat serta mengendalikan kegiatan administrasi proyek.
d)
Merencanakan dan menyampaikan data informasi perihal pelaksanaan proyek.
e)
Merencanakan dan membuat laporan tentang rekanan.
f)
Merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan evaluasi hasil pekerjaan sawaktuwaktu diminta.
g)
Melayani dan membantu menyediakan data untuk pemeriksaan administrasi, teknis, dan fisik oleh instansi pemeriksa
Staf Administrasi Umum
a)
Menyelenggarakan/mengadakan kebutuhan untuk mengurus inventarisasi barang – barang milik negara.
b)
Mengadakan pencatatan yang berhubungan dengan kepegawaian proyek.
c)
Mencatat, mengurus, dan melaksanakan semua peraturan/keputusan yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil dan atau Non Pegawai Negeri Sipil menurut ketentuan yang berlaku.
Staf Adminitrasi Teknik
a)
Menyusun program – program proyek secara keseluruhan.
b)
enyelenggarakan pengumpulan data dan pengolahan data proyek sebagai dasar untuk usulan proyek serta evaluasi terhadap pelaksanaan proyek.
c)
Memberikan pertimbangan dan usulan terhadap Kepada Pemimpin Proyek atas Dokumen Lelang dan Dokumen Kontrak demi kelancaran pekerja an.
d)
Membantu Pemimpin Proyek untuk mengadakan evaluasi atas usulan Asisten Pelaksanaan Lapangan untuk mengadakan rekayasa lapangan (Revisi Design).
e)
Memonitor/memantau segala kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
f)
Memantau kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan menyelesaikan proyek secara fisik maupun administrasi.
g)
Memberikan pertimbangan dan usul kepada Pemimpin Proyek demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Pengawas Lapangan
a) Membantu tugas pemimpin proyek dalam bidang pengawasan pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan kemajuan fisik proyek atau kuantitas yang dicapai. b) Bertanggung jawab langsung kepada pemimpin proyek. c) Menjaga mutu dan kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan, serta kualitas hasil pekerjaan agar sesuai dengan dokumen kontrak dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Site Engineer (Teknisi Lapangan)
a) Membantu pemimpin proyek dalam melaksakan tugasnya untuk menentukan apakah pekerjaan konstruksi telah dilaksanakan sesuai kontrak. b) Menyiapkan perubahan desain serta menghitung ulang kuantitas bahan pada konstrusi. c) Bertanggung jawab atas pengendalian kualitas sesuai dokumen kontrak.
Quality Engineer (Teknisi Mutu)
a) Membantu supervision engineer dalam mengevaluasi jaminan kualitas dan pengendalian proses konstruksi b) Melaksanakan inspeksi dan pengawasan terhadap tes kualitas produk baik sebelum, selama, dan setelah proses konstruksi c) Menyerahkan laporan dari data – data pengendalian mutu kepada supervision engineering d) Mengawasi semua kegiatan pemeriksaan mutu bahan, pekerjaan mengikuti instruksi site engineer untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu
e) Pengarahan teknis pada kontraktor dan teknisi laboratorium tentang prosedur dan tata cara serta jenis pengujian f) Menjaga mutu dan kualitas pekerjaan agar dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak
Surveyor
a) Bertugas melakukan pengukuran ulang di lapangan sesuai gambar bestek sebelum pekerjaan dilaksanakan serta mengeceknya selama pekerjaan agar tidak berubah. b) Mengawasi pengambilan sempel material serta cara pengerjaan dan pengirimannya ke laboratorium. c) Memberikan petunjuk pengukuran sesuai spesifikasi. d) Memberikan kelengkapan gambar karja sesuai dengan gambar konstruksi.
Laboratorium Technician (Teknisi Laboratorium)
a) Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Quality Engineer, serta mengusahakan agar Site Engineer dan kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu. b) Membantu melakukan pengawasan dan pemantapan ketat atas pengaturan personil dan peralatan laboratorium kontraktor agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam dokumen Kontrak. c) Membantu Quality Engineer melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan pengadaan Stone Crusher dan Asphal Mixing Plant, Baching Plant dan peralatan lain yang dibutuhkan. d) Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua kegiatan pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan, serta memberikan Laporan kepada Quality Engineer setiap timbul permasalahan sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
3.4
Masalah yang terjadi saat proyek pembangunan Jembatan Pandeyan
Faktor tak terduga Misalnya : Bencana alam, kebijaksanaan pemerintah dalam bidang ekonomi.
Faktor terduga Misalnya : ada pihak-pihak yang bertentangan, kesalahan pelaksanaan, perubahan desain proyek.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Kegiatan kerja praktek ini berguna bagi kami untuk mengetahui struktur organisasi pada pelaksanaan proyek (Pembangunan Jembatan Pandeyan).
Dalam pelaksanaan kegiatan kerja praktek pada Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan ini, kelompok kerja ikut pada pihak pemilik proyek dimana pelaksanaan harian kerja praktek tersebut tetap berhubungan dengan pihak pengawas dan pelaksana proyek. Hubungan kerja sama yang telah dijelaskan diatas tentunya mempermudah dalam pengawasan serta melakukan evaluasi tehadap proyek tersebut.
Pada proyek Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan ini sistem kontrak yang digunakan adalah metode kontrak rancang bangun. Dalam hal ini pemilik proyek menuju Kontraktor utama CV Manunggal Karya perjanjian kontrak yang disepakati antara pemilk proyek dan pelaksana CV Manunggal Karya tertanggal 16 Juli 2014. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam spesifikasi umum yang telah disepakati bersama.
4.2 SARAN
Perencanaan awal harus sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan sehingga tidak sering terjadi perubahan rencana kerja atau tidak sesuai standar yang ada.
Keterlambatan suatu proyek atau pekerjaan dapat dihindari dengan pengendalian proyek yang tepat, baik dalam pengendalian waktu, biaya maupun pengendalian mutu.
Keselamatan,kesehatan kerja (K3) harus diutamakan.Karena banyak pekerja proyek tidak memperdulikan tentang pentingnya K3.