BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagian besar dari bumi adalah samudra atau lautan yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi, diantara pulau-pulau yang terpisah satu dengan yang lainnya pasti dikelilingi oleh air. Oleh karenanya pengetahuan mengenai ilmu geologi dan oceanografis tentang samudra dan laut dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai bencana alam yang ditimbulkan oleh gelombang pasang laut yang besar atau tsunami dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat terbatas bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Kuasa,Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat terbatas ini.
Rumusan Masalah
Apa itu Tsunami?
Apakah penyebab terjadi Tsunami?
Apakah cirri-ciri akan datangnya Tsunami?
Identifikasi Masalah
Dalam karya ilmiah yang saya susun ini mengidentifikasi tentang pengertian tsunami, penyebab, cirri – ciri dan kerugian yang di sebabkan oleh bencana alam tsunami yang kami rangkum dari sumber media internet sebagai bahan referensi.
Tujuan Penulisan
Untuk menjelaskan tentang Tsunami mulai dari penyebabnya, cirri-cirinya,dan apa saja keruskan yang bias di timbulkan olehnya.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang didapat dalam penulisan karya ilmiah ini adalah penulis dapat memhami tentang bencana alam tsunami dan diharapkan pembaca juga bisa memahami tentang bencana alam tsunami.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Tsunami
Tsunami adalah kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan(tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaiangelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar lautakibat gempa bumi.Gelombang ombak yang ditimbulkan memiliki kecepatan 600 mil per jam(hampir 1.000 km per jam) atau sama dengan kecepatan rata-rata pesawat udara.Tinggi gelombang bisa mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata-rata, tapi bisa juga mencapai 30 eter. Gelombang tsunami bisa menghantam daratan selama5 sampai 30 menit.
Penyebab Tsunami
Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebabterjadinya tsunami ini adalah:
Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensimenimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat menjadi pernyebabterjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai berikut:
Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atauturun).
Letusan Gunung Berapi
Letusangunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi padatahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada diSelat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat padatanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang melandaJawa Timur danMaluku. Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadaiancaman ini.
Longsor bawah laut.
Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide.
Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan penyebab terjadinya tsunami.
Tanda-tanda Datangnya Tsunami
Tsunami tidak seperti gelombang lainnya yang disebabkan oleh angin yang mungkin telah banyak kita amati di danau setempat atau pesisir pantai. Tinggi gelombang tsunami pada sumbernya kurang dari 1 meter. Tapi pada saat menghempas ke pantai tinggi gelombang ini bisa lebih dari 5 meter. Gejala yang terjadi sebelum tsunami adalah biasanya diawali dengan terjadinya gempa bumi dan perubahan pasang surut permukaan laut secara cepat dan tiba-tiba.
Tanda-tanda alam yang dapat dilihat di sekitar pantai saat akan datangnya tsunami adalah sebagai berikut:
Air laut yang surut secara tiba-tiba.
Bau asin yang sangat menyengat.
Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras.
Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi kr arah daratan.
Jika kalian melihat tanda-tanda seperti itu, segeralah selamat diri ke daerah yang lebih tinggi. Tapi kalau tidak sempat lari sementara tsunami sudah di depan mata, jangan berlindung di balik bangunan yang terbuat dari tembok atau beton, karena bisa hancur dan akan mebahayakan orang yang berlindung. Sebisa mungkin berlindung di balik daerah rimbunan (pohon, tanaman, semak-semak, rawa) karena kekuatan gelombang jadi terpecah dan tidak memusat jika membentur semak.
Wilayah Rentan Tsunami
Bencana tsunami terjadi di wilayah pesisir atau dekat pantai. Dampak dari tsunami sangat besar terasa pada wilayah yang ketinggiannya kurang dari 25 m dpl (di atas permukaan laut) dan jangkauan luas sekitar 1,8 km dari jarak pantai terdekat.
Untuk mengurangi dampak tsunami, dapat di lakukan persiapan berikut:
Hindari tempat tinggal atau tinggal di daerah sekitar 100 meter daritepi pantai,
Menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti palem, waru, camplung, beringin atau jenis lainya, serta
Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan pemerintah setempat.
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng, antara lain Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Timur Kalimantan.
Gelombang tsunami yang menyebabkan korban jiwa paling banyak di laporkan saat terjadi peristiwa letusan gunung berapi Krakatau pada 1883. Saat itu diperkirakan 36 ribu jiwa meninggal akibat letusan gunung yang mengakibatkan ombak setinggi bangunan 12 tingkat. Ombak akibat letusan gunung yang terletak di Selat Sunda itu mencapai sekitar 120 kilometer dari pusat letusan.
Penanggulangan Akibat Bencana Alam Tsunami
Saat terjadinya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat. Akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Kejadian tsunami pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan surut nya air laut. Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai, mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibandingkan kecepatan tsunami. Metode pendugaan secara cepat dan akurat memerlukan teknologi tinggi. Di Indonesia pada umumnya, tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besardi bawah laut.
Lalu apa yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi dengan skala yang besar sebagai awal terjadinya tsunami? Berikut ini adalah tindakan yang harus kita lakukan.
Pada saat gempa bumi terjadi lindungilah diri dan keluarga terlebih dahulu.
Begitu gempa bumi berhenti, segera kumpulkan keluarga kalian dan mengungsi ke tempat yang aman, karena tsunami bisa terjadi dalam sekejap waktu.
Mengungsilah ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai.
Hindari berada di bawah gedung, jembatan atau kabel listrik tegangan tinggi, karena kemungkinan bangunan itu akan runtuh setelah gempa.
Tindakan yang harus kalian lakukan saat tsunami terjadi adalah sebagai berikut:
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
Jika kalian sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ketempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
Jika situasi tidak memungkinkan untukmelakukan tindakan no. 2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kalian tidak membawa apa-apa.
Saat mendengar peringatan, segera sampaikan pada semua orang.
Segera lakukan pengungsian, karena tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga waktu untuk mengungsi sangat terbatas.
Ikuti petunjuk dari pemerintah (Satlak PB-P) atau organisasi yang berwenang.
Mengungsilah ke daerah yang lebih tinggi dan sejauh mungkin dari pantai.
Ikuti perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber yang bisa dipercaya.
Apabila kemungkinan terjadinya bencana tsunami bisa diperkirakan sebelumnya, masyarakat pasti akan diberi peringatan.
Berikut ini adalah strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencana alam tsunami yang mulai disosialisasikan oleh pemerintah.
Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.
Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai, tentang bahaya tsunami.
Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan Dini Tsunami).
Pembangunan tembok pertahan tsunami pada garis pantai yang beresiko.
Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam gaya air tsunami.
Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman di sekitar daerah pemukiman yang cukup tinggi dan mudah dilalui untuk menghindari ketinggian tsunami.
Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda-tanda tsunami, cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami.
Pembangunan rumah yang tahan terhadap bahaya tsunami.
Mengenali karakteristik dan tanda-tanda bahaya tsunami.
Memahami cara penyelamatan jika terlihat tanda-tanda akan terjadi tsunami.
Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami.
Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya tsunami kepada petugas yang berwenang: Kepala Desa, Polisi, Stasiun Radio, SATLAK PB maupun institusi terkait.
Melengkapi diri dengan alat komunikasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi , tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dampak Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan parah dan banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya upaya untuk menghadapi tsunami baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat terjadi tsunami dan setelah terjadi tsunami.
SARAN
Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan dengan tepat kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
Selalu waspada dan memantau dengan aktif informasi tentang bahaya tsunami dari pihak yang berwenang terhadap adanya potensi tsunami terutama penduduk yang bermukim didekat pantai.
Menentukan tempat-tempat berlindung yang tinggi dan aman jika terjadi tsunami.
Menyediakan persediaan makanan dan air minum untuk keperluan darurat dan pengungsian.
Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian seperti perlengkapan P3K atau obat-obatan..
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bmg.go.id/mekanisme_tsunami. Diakses 24 Maret 2015
http://www.etipsbali.wordpress.com/persiapan_menghadapi_tsunami. Diakses 24 Maret 2015
http://www.sayakasihtahu.com/peristiwa_tsunami. Diakses 24 Maret 2015
http://www.wikipedia.com/tsunami. Diakses 24 Maret 2015
http://cahyocenok.blogspot.com/2012/11/makalah-tentang-tsunami.html Diakses 24 Maret 2015
http://ilmupengetahuanbahariaku.blogspot.com/2012/10/kata-pengantar-puji-syukur-kami.html Diakses 24 Maret 2015
http://berbagiilmu18.blogspot.com/2014/09/contoh-makalah-tentang-tsunami.html Diakses 24 Maret 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Identifikasi Masalah 1
Tujuan Penulisan 1
Manfaat Penulisan 1
BAB II
PEMBAHASAN 2
Pengertian Tsunami 2
Penyebab Tsunami 2
Tanda – Tanda Datangnya Tsunami 2
Wilayah Rentan Tsunami 3
Penanggulangan Akibat Bencana Alam Tsunami 3
BAB III
PENUTUP 5
KESIMPULAN 5
SARAN 5
DAFTAR PUSTAKA 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang Bencana Alam Tsunami ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap karya ilmiah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari bencana alam tsunami , dan juga bagaimana cara penanggulangan disaat bencana alam tsunami terjadi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam karya ilmiah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan karya ilmiah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Buntu Pane, Maret 2015
Penulis
7