BAB II TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Buang Bu angan an pad padat at ata atau u sam sampa pah h ada adala lah h seg segala ala ses sesua uatu tu ya yang ng tid tidak ak di diing ingin inkan kan kebera keb erada daann annya ya ole oleh h man manusi usia a pad pada a wa waktu ktu ter terten tentu. tu. Pa Pada da aw awaln alnya ya sam sampa pah h tidaklah menjadi masalah bagi manusia dan lingkungan karena sampah yang dibuang ke tanah masih dapat diolah sendiri oleh alam, sebab jumlah manusia yang membuang sampah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dari luas area tanah penerimanya. Selain itu sampah yang dihasilkan pun masih banyak yang bersifat dapat membusuk (Tchobanogl (Tchobanoglous, ous, 1!". Sampah Samp ah menu menurut rut S#$ 1%& 1%&''% ''%1 11 1 tenta tentang ng Tata )ara Pengelolaan Pengelolaan Tekn Teknik ik Sampah Perkotaan didefenisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas *at organik dan *at anorganik yang tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak mengganggu lingkungan dan melindungi in+estasi pembangunan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur", daun%daunan, ranting, kartonke karto nkertas, rtas, plas plastik, tik, kain beka bekas, s, kale kaleng%k ng%kalen aleng, g, debu sisa peny penyapua apuan n dan sebagainya. 2.1.1 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tempat Pembuangan -khir (TP-" merupakan tempat dimana sampah mencapai taha tahap p
tera terakh khir ir
dala dalam m
peng pengel elol olaa aann nny ya
seja sejak k
mula mulaii
timb timbul ul
di
sumb sumber er,,
pengumpulan, pemindahanpengangkutan, pengolahan dan pembuangan. TPmeru merupa paka kan n
temp tempat at
dima dimana na samp sampah ah diis diisol olas asii
seca secara ra
aman aman agar agar
tida tidak k
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. arenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik. Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang TP- yang lebih sering dianggap hanya merupakan tempat pembuangan sampah. /al ini menyebabkan banyak Pemerinta Pemerintah h 0aerah 0aerah masih masih merasa merasa saying saying untuk untuk mengalok mengalokasik asikan an pendanaa pendanaan n bagi penyediaan penyediaan fasilitas fasilitas di TP- yang dirasakan dirasakan kurang kurang prioritas prioritas dibanding dibanding dengan pembangunan sektor lainnya . Pembuangan sampah mengenal beberapa metoda dalam pelaksanaannya yaitu 1. 2pe 2pen 0um 0umpi pin ng
2pen dumping atau pembuangan terbuka merupakan cara pembuangan sederhana dimana sampah hanya dihamparkan pada suatu lokasi3 dibiarkan terbuka tanpa pengamanan dan ditinggalkan setelah lokasi tersebut penuh. 4asih ada Pemda yang menerapkan cara ini karena alasan keterbatasan sumber daya (manusia, dana, dll". )ara ini tidak direkomendasikan lagi mengingat banyaknya potensi pencemaran lingkungan yang dapat ditimbulkannya seperti a. Perkembangan +ektor penyakit seperti lalat, tikus, dll3 b. Polusi udara oleh bau dan gas yang dihasilkan3 c. Polusi air akibat banyaknya lindi (cairan sampah" yang timbul3 d. 5stetika lingkungan yang buruk karena pemandangan yang kotor. &. )ontrol 6andfill 4etoda ini merupakan peningkatan dari open dumping dimana secara periodik sampah yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah untuk mengurangi potensi gangguan lingkungan yang ditimbulkan. 0alam operasionalnya juga dilakukan perataan dan pemadatan sampah untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan kestabilan permukaan TP-. 0i $ndonesia, metode control landfill dianjurkan untuk diterapkan di kota sedang dan kecil. 7ntuk dapat melaksanakan metoda ini diperlukan penyediaan beberapa fasilitas diantaranya a.
Saluran drainase untuk mengendalikan aliran air hujan3
b.
Saluran pengumpul lindi dan kolam penampungan3
c.
Pos pengendalian operasional3
d.
8asilitas pengendalian gas metan3
e.
-lat berat.
!. Sanitary 6andfill 4etode ini merupakan metode standar yang dipakai secara internsional dimana penutupan sampah dilakukan setiap hari sehingga potensi gangguan yang timbul dapat diminimalkan. #amun demikian diperlukan penyediaan prasarana dan sarana yang cukup mahal bagi penerapan metode ini sehingga sampai saat ini baru dianjurkan untuk kota besar dan metropolitan. Besarnya potensi yang dapat menimbulkan gangguan terhadap lingkungan maka pemilihan lokasi TP- harus dilakukan dengan seksama dan hati%hati. /al ini ditunjukkan dengan persyaratan lokasi TP- yang tercantum dalam S#$ tentang
Tata )ara Pemilihan 6okasi Tempat Pembuangan -khir Sampah3 yang diantaranya dalam kriteria regional dicantumkan a.
Bukan daerah rawan geologi (daerah patahan, daerah rawan longsor, rawan
gempa, dll"3 b.
Bukan daerah rawan hidrogeologis yaitu daerah dengan kondisi kedalaman
air tanah kurang dari ! meter, jenis tanah mudah meresapkan air, dekat dengan sumber air (dalam hal tidak terpenuhi harus dilakukan masukan teknologi"3 c.
Bukan daerah rawan topografis (kemiringan lahan lebih dari &9:"3
d.
Bukan daerah rawan terhadap kegiatan penerbangan di Bandara (jarak
minimal 1, ; ! km"3 e.
Bukan daerahkawasan yang dilindungi.
7ntuk dapat dioperasikan dengan baik maka TP- perlu dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang meliputi 1. Prasarana
/otmi=3
b.
Beton3
c.
-spal3
d.
ayu.
0alam hal ini TP- perlu dilengkapi dengan a.
telah tersedia3 b.
lain dalam wilayah TP-3 c.
pembongkaran sampah. Pada TP- dengan luas dan kapasitas pembuangan yang terbatas biasanya jalan penghubung dapat juga berfungsi sekaligus sebagai jalan kerjaoperasi. &. Prasarana 0rainase
0rainase di TP- berfungsi untuk mengendalikan aliran limpasan air hujan dengan tujuan untuk memperkecil aliran yang masuk ke timbunan sampah. Seperti diketahui, air hujan merupakan faktor utama terhadap debit lindi yang dihasilkan. Semakin kecil rembesan air hujan yang masuk ke timbunan sampah akan semakin kecil pula debit lindi yang dihasilkan yang pada gilirannya akan memperkecil kebutuhan unit pengolahannya. Secara teknis drainase TP- dimaksudkan untuk menahan aliran limpasan air hujan dari luar TP- agar tidak masuk ke dalam area timbunan sampah. 0rainase penahan ini umumnya dibangun di sekeliling blok atau *ona penimbunan. Selain itu, untuk lahan yang telah ditutup tanah, drainase TP- juga dapat berfungsi sebagai penangkap aliran limpasan air hujan yang jatuh di atas timbunan sampah
tersebut.
7ntuk
itu
permukaan
tanah
penutup
harus
dijaga
kemiringannya mengarah pada saluran drainase. !. 8asilitas Penerimaan 8asilitas penerimaan dimaksudkan sebagai tempat pemeriksaan sampah yang datang, pencatatan data, dan pengaturan kedatangan truk sampah. Pada umumnya fasilitas ini dibangun berupa pos pengendali di pintu masuk TP-. Pada TP- besar dimana kapasitas pembuangan telah melampaui 9 tonhari maka dianjurkan penggunaan jembatan timbang untuk efisiensi dan ketepatan pendataan. Sementara TP- kecil bahkan dapat memanfaatkan pos tersebut sekaligus sebagai kantor TP- sederhana dimana kegiatan administrasi ringan dapat dijalankan. '. 6apisan edap -ir 6apisan kedap air berfungsi untuk mencegah rembesan air lindi yang terbentuk di dasar TP- ke dalam lapisan tanah di bawahnya. 7ntuk itu lapisan ini harus dibentuk di seluruh permukaan dalam TP- baik dasar maupun dinding. Bila tersedia di tempat, tanah lempung setebal > 9 cm merupakan alternatif yang baik sebagai lapisan kedap air. #amun bila tidak dimungkinkan, dapat diganti dengan lapisan sintetis lainnya dengan konsekuensi biaya yang relatif tinggi. . 8asilitas Pengamanan ?as ?as yang terbentuk di TP- umumnya berupa gas karbon dioksida dan metan dengan komposisi hampir sama3 disamping gas%gas lain yang sangat sedikit jumlahnya. edua gas tersebut memiliki potensi besar dalam proses pemanasan
global terutama gas metan3 karenanya perlu dilakukan pengendalian agar gas tersebut tidak dibiarkan lepas bebas ke atmosfer. 7ntuk itu perlu dipasang pipa% pipa +entilasi agar gas dapat keluar dari timbunan sampah pada titik%titik tertentu. 7ntuk ini perlu diperhatikan kualitas dan kondisi tanah penutup TP-. Tanah penutup yang porous atau banyak memiliki rekahan akan menyebabkan gas lebih mudah lepas ke udara bebas. Pengolahan gas metan dengan cara pembakaran sederhana dapat menurunkan potensinya dalam pemanasan global. @. 8asilitas Pengamanan 6indi 6indi merupakan air yang terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak sekali senyawa yang ada sehingga memiliki kandungan pencemar khususnya *at organik sangat tinggi. 6indi sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air baik air tanah maupun permukaan sehingga perlu ditangani dengan baik. Tahap pertama pengamanan adalah dengan membuat fasilitas pengumpul lindi yang dapat terbuat dari perpipaan berlubang%lubang, saluran pengumpul maupun pengaturan kemiringan dasar TP-3 sehingga lindi secara otomatis begitu mencapai dasar TP- akan bergerak sesuai kemiringan yang ada mengarah pada titik pengumpulan yang disediakan. Tempat pengumpulan lindi umumnya berupa kolam penampung yang ukurannya dihitung berdasarkan debit lindi dan kemampuan unit pengolahannya. -liran lindi ke dan dari kolam pengumpul secara gra+itasi sangat menguntungkan3 namun bila topografi TP- tidak memungkinkan,
dapat
dilakukan
dengan cara
pemompaan. Pengolahan
lindi
dapat
menerapkan
beberapa
metode
diantaranya
penguapane+aporasi terutama untuk daerah dengan kondisi iklim kering, sirkulasi lindi ke dalam timbunan TP- untuk menurunkan baik kuantitas maupun kualitas pencemarnya, atau pengolahan biologis seperti halnya pengolahan air limbah. A. -lat Berat -lat berat yang sering digunakan di TP- umumnya berupa bulldo*er, e=ca+ator dan loader. Setiap jenis peralatan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam operasionalnya. Bulldo*er sangat efisien dalam operasi perataan dan pemadatan tetapi kurang dalam kemampuan penggalian. 5=ca+ator sangat efisien dalam operasi penggalian tetapi kurang dalam perataan sampah. Sementara loader sangat
efisien dalam pemindahan baik tanah maupun sampah tetapi kurang dalam kemampuan pemadatan. 7ntuk TP- kecil disarankan dapat memiliki bulldo*er atau e=ca+ator, sementara TP- yang besar umumnya memiliki ketiga jenis alat berat tersebut. . Penghijauan Penghijauan lahan TP- diperlukan untuk beberapa maksud diantaranya adalah peningkatan estetika lingkungan, sebagai buffer *one untuk pencegahan bau dan lalat yang berlebihan. 7ntuk itu perencancaan daerah penghijauan ini perlu mempertimbangkan
letak
dan
jarak
kegiatan
masyarakat
di
sekitarnya
(permukiman, jalan raya, dll". . 8asilitas Penunjang Beberapa fasilitas penunjang masih diperlukan untuk membantu pengoperasian TP- yang baik diantaranya pemadam kebakaran, mesin pengasap (mist blower", kesehatankeselamatan kerja, toilet, dan lain lain. 2.1.2 TPA Regiona Pa!akumbuh Payakumbuh merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat. $no+asi dalam bidang sanitasi, pengelolaan sampah, pasar tradisional sehat, pembinaan pedagang kaki lima, dan drainase perkotaan mengantarkan kota ini meraih penghargaan $no+asi 4anagemen Perkotaan ($4P" pada &91&, $ndonesia ?reen Cegional -ward ($?C-", ota Sehat Distara, dan sederet pengharaan lainnya. Secara geografis wilayah ota Payakumbuh terletak antara 9E 19F sampai 9E 1AF 6S dan 199E sampai 199E '&F BT dengan luas wilayah 9,'! km& dengan batas% batas wilayah sebagai berikut a.
Batas 7tara
abupaten 9 ota
b.
Batas Selatan
abupaten 9 ota
c.
Batas Timur
abupaten 9 ota
d.
Batas Barat
abupaten 9 ota
Beranjak dari persoalan limbah, Pemko Payakumbuh membidik persoalan sampah. Bagaimanapun, sampah yang tidak terurus dengan baik, akan berdampak terhadap kualitas air dan resapan air. 4aka langkah awal yang dilakukan Pemko Payakumbuh adalah menangani sampah pasar tradisional di tengah kota. Sampah%sampah itu, baik sampah basah maupun sampah kering,
dipilah dengan melibatkan pedagang. Sampah%sampah basah yang berpotensi menjadi pupuk, dikirim ke pabrik pupuk organik yang dibangun di kawasan Pasar $buah. Setelah menjadi pupuk, sampah organik tadi kepada petani dengan harga murah, tapi tetap mendatangkan pendapatan buat daerah. Sampah kering atau sampah anorganik yang gagal didaur ulang karena keterbatasan teknologi, tetap dikumpulkan oleh pedagang atau petugas kebersihan Payakumbuh. Setelah terkumpul, sampah kering tadi dijual kepada para pedagang barang bekas yang diorganisir secara resmi oleh pemerintah kota. Tidak berhenti sampai di situ, Pemko Payakumbuh yang menerapkan menerapkan sistem reuse, reduce, dan recycle (!C" dalam pengelolaan sampah, membangun bank sampah di sekolah%sekolah. /asilnya, bukan hanya sampah di lingkungan sekolah yang terkumpul. Siswa%siswi terdidik pula menjaga kebaikan alam dan punya semangat kewirausahaan yang sudah lama menjadi karakter masyarakat 4inangkabau. Pemko Payakumbuh menyediakan lahan kosong yang berada jauh dari pemukiman penduduk, untuk dijadikan sebagai TP-S. 6ahan kosong itu berada elurahan apalokoto, #agari -uakuniang, ecamatan Payakumbuh Selatan, tidak jauh dari lokasi TP-S -mpangan. Setelah lahan tersedia, Pemko Payakumbuh memancing Pemerintah Pro+insi Sumatera Barat untuk peduli terhadap persoalan sampah perkotaan. /asilnya, melalui sebuah konsep yang dinamakan dengan regional managemen atau kerjasama antar daerah, Payakumbuh berhasil membangun sebuah Tempat Pembuangan -khir Cegional (TP- Cegional". Sesuai namanya, TP- Cegional itu tidak hanya dijadikan tempat pembuangan sampah dari ota Tapi Payakumbuh. Tetapi juga menampung sampah dari kabupatenkota lain di Sumatera Barat, yakni ota Bukitinggi, ota Padangpanjang, ota Sawahlunto, abupaten 6imapuluh ota, abupaten -gam dan abupaten Tanahdatar. Sama dengan sampah pasar, sampah di TPCegional Payakumbuh juga dipisah. Sampah basah, dijadikan sebagai pupuk organik dan dijual dengan harga miring kepada petani. 7ntuk mengoperasionalkan Tempat Pembuangan -khir (TP-" sampah regional di kelurahan apolo oto, ecamatan Payakumbuh Selatan, kini pemko Payakumbuh tengah menunggu turunnya kebijakan pemerintah pro+insi Sumbar berkait pengelolaannya dan tanggung jawab kota dan kabupaten lain yang ikut memanfaatkan. Sesuai rencana, TP- regional Payakumbuh, akan menampung sampah%sampah dari abupaten -gam, abupaten Tanah 0atar, abupaten
6imapuluh ota, ota Padangpanjang, ota Bukittinggi, selain sampah dalam daerah ota Payakumbuh sendiri. eenam daerah dengan difasilitasi pempro+, sudah membuat perjanjian kerjasama antar daerah, sesuai dengan payung hukum yang ada. TP- regional itu berluaskan lebih kurang hektar. 0ibangun dengan dana -PB# sebesar Cp && miliar. Selain itu, yang juga termasuk pikiran pemko adalah tentang jalan masuk menuju ke lokasi TP- sepanjang kurang lebih & kilometer. 4engingat
pekerjaan
pembanguan
jalan
itu
sangat
berat,
maka
pembangunannya diharapkan juga tak lepas dari tanggung jawab pemro+ Sumbar karena memakan biaya tinggi sehingga tak mampu didanai oleh -PB0 kota ini. Selain persoalan jalan menuju TP- regional yang belum terjawab, kendala lain yang berpotensi menghadang, di antaranya eselonering 7PT0 TP- regional tersebut.
0engan bobot
kerja
TP-
regional yang
cukup
berat, maka
penanganannya butuh tenaga profesional, dan pejabat yang ditunjuk harus memahami benar bidang yang dipercayakan.
BAB III P"#BA$ASAN %.1 I&enti'ikai TPA Regiona Pa!akumbuh TP- (Tempat Pembuangan -khir" Cegional Payakumbuh terletak di elurahan apalo oto, ecamatan Payakumbuh Selatan. -walnya TP- Cegional ini direncanakan akan dibangun di Baso, abupaten -gam. -kan tetapi lokasi ini tidak layak secara teknis sehingga dipindahkan ke Payakumbuh dengan lahan seluas /a dari 1A /a lahan dari Pemerintahan ota Payakumbuh yang sudah direncanakan untuk lahan TP-. Pengoperasian TP- Cegional ini mulai dilakukan sejak
%.2 Kon&ii "kiting TPA Regiona Pa!akumbuh %.2.1 Sketa Area Siteplan
ambar %.1 *enah siteplan TPA Regiona Pa!akumbuh
%.2.2 Timbuan Sampah Sampah yang dihasilkan terdiri dari berbagai jenis sampah, seperti sambah makanan, sampah dapur dan lainnya dengan total sampah yang masuk adalah 9 truk hari dengan +olume kecil dari 99 m ! karena baru ota Payakumbuh dan Bukittinggi yang menandandatangani program kerjasama ini. Sampah yang masuk belum dipilah antara organik dan anorganik karena masih belum ada alat pemilahan. 0irencanakan tahun &91' akan ditambah unit conveyor yang membantu proses pemilhan sampah dengan melakukan penamabahan pegawai.
%.2 on&ii "kiting TPA Regiona Pa!akumbuh %.2.1 +peraiona TPA TP- regional Payakumbuh ini melayani kabupaten kota yaitu Tanah 0atar, Bukuttinggi, -gam, Payakumbuh, Padang Panjang dan 6ima Puluh ota. -kan tetapi terkait dengan permasalahan retibusi dan kontrak perjanjian yang belum jelas maka pelayanan TP- ini hanya mencakup Bukittinggi dan Payakumbuh sekarang ini. TP- Cegional ini beroperasi selama &' jam dengan menerima sampah sebanayk 9 trukhari. Sampah yang masuk akan ditimbang terlebih dahulu, kemudian sampah dibawa ke landfill untuk di buang. Setelah itu truk yang kosong kembali ditimbang untuk mengetahui berat truk sehingga dapat dihitung berat sampah yang masuk. emudian sampah akan diurug setiap hari dengan menggunakan tanah yang berasal dari bukit khusus sebagai penutup lahan. Terdapat 1! orang pekerja, termasuk security di TP- ini. Pekerja diberi atribut lengkap sehingga dapat membedakanya dengan tamu atau orang lain. 4asyarakat yang akan mengambil lindi diwajibkan untk melapor di pos jaga yang berada di pintu masuk TP-.
ambar %.2 Bagan Aur Sampah TPA Regiona Pa!akumbuh
%.2.2 Kontruki TPA Pembangunan TP- regional Payakmbuh ini meliputi beberapa material seperti beton, bata, pasir pada pembangunan gedung%gedung di sekitar TP- serta tempat dilakukannya penimbangan dan penyimpanan alat%alat berat untuk
operasional. Selain itu pada landfill digunakan lapisan geomembran yang dikenal dengan 8le=ible 4embrane 6iner (846".
lemak, sedangkan pada proses aerob bahan organik terurai sempurna menjadi )2& dan /&2. !. olam maturasi (-erobic" 8ungsi utama kolam maturasi adalah untuk merombak IsludgeJ disamping itu juga untuk menentukan kualitas effluen pada tingkat akhir. olam maturasi seluruhnya bersifat aerob dan dapat dipertahankan sampai kedalaman ! meter. Pada dua seri kolam maturasi masing%masing mempunyai kisaran waktu A hari. Daktu tersebut dibutuhkan untuk menurunkan B20 menjadi &: . '. olam wet land )onstructed wetland merupakan suatu rawa buatan yang di buat untuk mengolah air limbah domestik, untuk aliran air hujan dan mengolah lindi (leachate" atau sebagai tempat hidup habitat liar lainnya. 0i TP- ini pada kolam wetland di masukkan ditanam eceng gondok yang bekerja untuk mengurangi *at%*at pencemar yang ada. Pengolahan lindi terjadi ketika air lindi melewati akar tanaman, kemudian air lindi akan diserap oleh akar tanaman dengan bantuan bakteri
ambar %.% *enah Intaai Pengoahan ,in&i TPA Regiona Pa!akumbuh
%.% Permaaahan &i TPA Regiona Pa!akumbuh %.%.1
Apek tekni operaiona
Pada TP- Cegional Payakumbuh ini terdapat beberapa permasalah dalam pengoperasiannya sehingga keberlangsungan pengelolaan samaph di TP- ini terhambat. -dapun masalah yang dihadapi saat ini yaitu kurangnya peralatan% peralatan yang sangat dibutuhkan dalam pengoperasian TP- ini. -da beberapa peralatan yang saat ini masih rusak bahkan belum dimiliki oleh TP- Cegional Payakumbuh ini, peralatan ini meliputi 1. -lat pemilah (conveyor) -lat pemilah ini masih belum ada di TP- Cegional Payakumbuh, sehingga sampah yang masuk ke TP- sama sekali belum dipilah dan masih tercampur antara sampah organik dan sampah anorganik bahkan dengan limbah B!. &. -lat pengeruk tanah -lat pengeruk sampah di TP- Cegional Payakumbuh ini saat ini sedang rusak sehingga operasi di TP- ini yang seharusnya sampah ditimbun setiap hari, untuk saat ini sampah dibiarkan saja sebab kerusakan alat ini. !. -lat pengolah kompos Pada TP- Cegional Payakumbuh ini belum terdapat alat pengolah kompos sehingga belum dilakukan proses komposting. Selain masalah di atas ada beberapa masalah teknis lain yang terdapat di TPini yaitu masalah mengenai pengolahan air lindi dan gas metan. 0i TP- Cegional Payakumbuh ini pengolahan air lindi sudah dilkukan namun belum optimal sebab kolam lindi yang terdapat di TP- ini hanya berjumlah ' dimana outlet yang dihasilkan sewaktu%waktu masih melebihi ambang batas yang ditentukan. Selain itu, untuk pengolahan gas metan belum ada dilakukan penglahan di TPCegional Payakumbuh ini, sehingga gas metan masih dibakar dan dibiarkan lepas ke udara bebas. %.%.2 Apek Non Tekni 1. Apek Pembia!aan Salah satu permasalahan yang paling besar di TP- ini adalah dalam pembiayaan, dimana dalam pengoperasian TP- ini memerlukan biaya yang cukup tinggi sehingga operasional TP- ini terganggu karena kekurangan biaya.
2. Apek Pemerintah 0alam pengoperasian TP- ini tidak terlepas juga dengan peranan lembaga terkait demi kelancaran pelaksanaan dari TP- itu sendiri. TP- Cegional Payakumbuh ini melayani daerah, namun masih ada beberapa daerah yang belum mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat dalam penganan sampah sehingga sampah yang ada di daerah tersebut belum terdistribusi ke TP- ini. %. Apek Peran Serta #a!arakat 7ntuk peran masyarakat itu sendiri jika dilihat dari jumlah sampah yang masuk ke TP- ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat kurang berperan aktif dalam pengelolaan sampah ini, hal tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat tidak melakukan pemilahan terlebih dahulu di sumber untuk mereduksi jumlah sampah yang masuk ke TP-, sehingga sampah yang masuk ke TP- masih tercampur. %.%.% Rekomen&ai Perbaikan Berdasarkan permasalah di atas maka dapat diberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan pengoperasian di TP- Cegional Payakumbuh, antara lain 1. 4elakukan perbaikan pada peralatan yang rusak dan mengusahakan semaksimal mungkin untuk menambah peralatan yang dianggap berperan penting dalam pengoperasian sampah di TP- Cegional Payakumbuh ini3 &. 4enerapkan teknologi yang dapat memanfaatkan gas metan menjadi energi3 !. 4elakukan perbaikan atau penambahan kolam lindi agar effluent yang dihasilkan tidak menimbulkan dampak besar bagi lingkungan3 '. 4elakukan penelitian secara berkala mengenai effluent yang dihasilkan3 . 7ntuk pemerintah dan lembaga terkait agar dapat mendukung kelancaran dari pengoperasian TP- Cegional Payakumbuh ini3 @. 4elakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah sehingga jumlah sampah yang masuk ke TPberkurang.
BAB IP"NUTUP .1 Keimpuan esimpulan yang didapat dari makalah ini adalah 1. TP- Cegional Payakumbuh terletak di eluarahan apalo oto, ecamatan Payakumbuh Selatan dengan luas /a dari 1A /a yang telah disediakan Pemko Payakumbuh untuk lahan TP-, melayani ota Payakumbuh, Bukttinggi, Padang Panjang. abupaten -gam, Tanah 0atar dan 6ima Puluh ota, tetapi sampah yang baru masuk yaitu dari ota Payakumbuh dan Bukittinggi3 &. TP- Cegional Payakumbuh didesain untuk &9 tahun dengan sistem operasional sanitary landfill dengan tanah penutup berasal dari bukit yang secara khusus digunakan sebagai tanah urug3 Sumber dana pembangunan TP- berasal dari -PB# dan -PB0 !. Sistem sanitary landfill yang dilakukan di TP- Cegional yaitu penimbunan sampah setiap hari dengan tanah urug setebal 1 m, akan tetapi pada saat kunjungan lapangan tidak dilakukan penutupan sampah karena alat pengurug sampah sedang dalam perbaikan3 '. Pengolahan lindi sampah dilakukan dengan menggunakan kolam pengolahan yaitu kolam pengumpulan, anaerobik, maturasi dan wet land, kemudian effluentnya di alirkan ke badan sungai yang melewati irigasi untuk persawahan3 . Permasalahan yang sedang di hadapi TP- Cegional Payakumbuh yaituditinjau dari aspek teknis dan non teknis seperti rusaknya alat pengurug, kolam pengolahan lindi, tidak jalannya beberapa peralatan sesuai prosedur, pembiayaan dan lainnya.
.2 Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan makalah ini adalah 1. Pemerintah kota kabupaten terkait sebaiknya segera menyelesaikan permasalahan yang membuat operasional TP- Cegional tidak berjalan sesuai rencana, &. Pengelola TP- segera memperbaiki kekurangan baik dari aspek teknis maupun non teknis3 !. 4asyarakat
sekitar
diharapkan
dapat
menjaga
TP-
sehingga
operasional TP- dapat berjalan sesuai periode desain3 '. 4asyarakat kota kabupaten yang terlibat diharapkan dapat berperan aktif dalam pemilahan sampah sebelum diangkut ke TP-3 . Sebagai
mahasiswa
Teknik
6ingkungan
diharapkan
mampu
memberikan solusi atau alternatif pengolahan lindi sebelum dibuang ke badan sungai agar tidak mencemari lingkungan.
#AKA,A$ T"KNIK P"N+,A$AN SA#PA$ KUNJUNAN ,APANAN TPA R"I+NA, PA/AKU#BU$
+,"$0 K",+#P+K 1
AN+TA0 *$AR#A ANSA
31415
#URS/I*A 6A*$I,
111417
NAN*A ",IN JUNAI*I
111427
R"-ITA #I8A,IA
111425
-I-I" JUNIKA *A#I*
1114214
#UTIARA 6AJAR
1114224
TIARA A$/UNI
11142%1
S$ABRINA /UNITA SARI
11142%4
R"INA #AR*ATI,,A$
111427
*+S"N S,A#"T RA$ARJ+9 *r. "N
JURUSAN T"KNIK ,INKUNAN 6AKU,TAS T"KNIK:UNI-"RSITAS AN*A,AS PA*AN 21%