MAKALAH TES DAN PENGUKURAN A. Latar Belakang Pada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki manusia, manusia akan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua masalah-masalah itu. Tetapi terkadang seseorang akan lupa terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebihlebih pada masalah fisik, yaitu tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap kesehatan dan kestabilan kesegaran jasmaninya. Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan beberapa
komponen
kesegaran
jasmani
dengan
metode
latihan
yang
benar.
Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar kemampuan fisiknya dan produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang olahraga. Bagi guru pendidikan jasmani ataupun pelatih, sangat penting mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa atau atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu Pelatih akan membutuhkan sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi. Yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan perkembangan setelah melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih dan Guru olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan tentang cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan statrus kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan penilaian yang berbentuk beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan. Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita
juga dapat termotivasi termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah 1. Apa Penngertian Tes dan Pengukuran Olahraga ? 2. Apa Saja Komponen Kondisi Fisik dan Apa Saja Jenis Tes Di Dalamnya ? 3. Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes ? 4. Apa Saja Tes yang dibutuhkan Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola ?
C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk menjelaskan Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga 2. Untuk menjelaskan Komponen Kondisi Fisik 3. Untuk menjelaskan Macam-macam tes 4. Untuk menjelaskan Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes 5. Untuk menjelaskan beberapa Tes yang ada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola D. Manfaat pembahasan 1. Agar kita tahu tentang Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga 2. Agar kita tahu tentang Komponen Kondisi Fisik 3. Agar kita tahu tentang Macam-macam tes 4. Agar kita tahu tentang Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes 5. Agar kita tahu tentang beberapa Tes yang ada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TES DAN PENGUKURAN Tes dan pengukuran dapat kita definisikan seperti berikut :TES : Suatu instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
seseorang / suatu obyek tertentuk (bentuk atau sasaran) PENGUKURAN : Suatu proses untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku. (alatnya) Jadi dapat kita simpulkan bahwa tes dan pengukuran olahraga adalah kumpulan informasi dari dari sesuatu yang diukur, hasilnya hanyalah data-data atau angka-angka hasil pengukuran dan hasil penguukran ini dilakukan untuk evaluasi atau untuk mengembangkan prestasi olehraga.”
B. TES ANTROPOMETRI Tes untuk mengetahui Komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Beberapa pengukuran antropometri pokok/dasar antara lain : 1. Berat Badan ( Body Weight ) 2. Tinggi Badan ( Stature Hight ) 3. Tinggi Duduk ( Sitting Height ) 4. Lebar Bahu ( Bi-acromiale diemeter ) 5. Lebar Pinggul ( Bi-ilium diameter ) 6. Lebar Sendi Siku ( Bi-epicondilar diameter humerus ) 7. Lebar Sendi Lutut (Bi-epicondilar diameter femur ) 8. Tebal Lemak Kulit ( skinfold caliper ) Quadriceps Abdominal Subscapula Tricep Hamstring Suprailium Biceps Tujuan akhir dari pengukuran Antropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang. Tapi pada bahasan kali ini hanya akan dibahas tentang Berat Badan ( Body Weight ), Tinggi Badan ( Stature Hight ) dan Indeks Masa Tubuh (IMT). Berat Badan ( Body Weight ), Tinggi Badan ( Stature Hight ) Pengukuran tinggi badan dan berat badan sangat penting manusia lebih-lebih pada pengembangan prestasi bagi siswa atau atlet. Dengan Pengukuran tinggi dan berat badan dapat mengetahui IMT ( indeks masa tubuh ). Prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut : a. Berdiri tegak lurus b. Pandangan lurus kedepan
c. Saat pengukuran berat badan, atlet atau orang coba menggunakan pakaian seminim mungkin d. Tinggi badan satuan alatnya adalah Cm, berat badan satuan alatnya adalah kilogram (Kg). e. Alat yang digunakan, antropometer, meteran yang sudah ditera dan timbangan yang sudah ditera Standar berat badan ideal ( Brocce Formula ) – 100 ) Berat Badan ideal = 90 % X ( Tinggi Badan – 100 Batas kewajaran sebagai berikut : Paling Berat = 120 % X ( Tinggi Badan – Badan – 100 100 ) Paling Ringan = 80 % X ( Tinggi Badan – Badan – 100 100 )
Ex : Diket : Berat badan = 70 Kg Tinggi badan = 172 cm BB ideal = 90% x (172 -100 ) 64, 8 kg Berat badan max = 120 % x (172 – (172 – 100 100 ) 86.4 kg Berat badan min = 80 % x (172 – (172 – 100 100 ) 57,6 kg Bila lebih dari 86,4 kg berarti terlalu gemuk. Bila kurang dari 57,6 kg berarti terlalu kurus Dari data yang diperoleh dari pengukuran tinggi dan berat badan, akan dapat diperoleh juga data Indeks Masa Tubuh. Yaitu dengan rumus IMT sebagai berikut : IMT= Keterangan BB = Berat Badan ( Kg ) TB = Tinggi Badan ( cm ) IMT = Indeks Masa Tubuh ( Kg/m) Ex :
Diket : BB = 70 Kg TB = 172 Cm
:
IMT = ?? IMT = 70 = 70 = 70 = 23.66 ( Kg/m) (172)2 cm (2958)cm (2, 958)m Ketentuan IMT: Underweight = 12 - 19 kg/m Ideal = 20 - 25 kg/m Overweight = 26 - 29 kg/m Obesitas = > 29 kg/m C. TES KELENTUKAN ( FLEXIBILITY ) Tes kelentukan atau flexibility meter dilakukan untuk memperoleh data dimana dari data tersebut kita dapat mengetahui tingket kelentukan seseorang. Tingkat kelentukan seseorang pasti berbeda satu sama lain. Sehingga memang perlu diadakan pengukuran untuk mengambil data kelentukan seseorang, karena sangat bermanfaat untuk beberapa tujuan yang diinginkan seseorang. Alat yang digunakan untuk tes kelentukan biasanya yaitu bangku/mistar dengan ukuran 50 cm atau biasa juga yang disebut dengan Flexibility Meter. Satuan alat ini yaitu Centimeter (Cm).Ada beberapa macam jenis tes dari tes kelentukan atau flexibility. Tapi akan dijelaskan dibawah tentang
2jenis
tes
kelentukan,
yaitu
sit
and
reach
dan
standing
trunk
flexion.
balok
tes.
ditekuk
)
Sit and Reach Prosedur pelaksanaan tes : Peserta atau orang coba tidak memkai alas kaki Peserta Lutut
duduk bagian
dengan belakang
kaki
lurus
lurus
(
menyentuh
tidak
boleh
Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan menyentuh Tangan
skala/pengukur.
mistar yang
mendorong
Dimulai
harus
selalu
dari
menempel
di
tes.
alat
-20.
angka
( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari Dilakukan Norma Kategori
angka
nol, 3
objek
x,
sudah
diambil
hasil
Sit
tidak tes and
Pria
mampu yang
)
terbaik. reach. Wanita
Bagus
Sekali
+21
+22
Bagus
+17
+18
Sedang
+11
+12
Cukup
+5
+8
Kurang
-2
+2
Trunk
Flexion
Standing Prosedur
pelaksanaan
Peserta
atau
Peserta
berdiri
Lutut
orang
coba
dengan
bagian
tes tidak
kaki
belakang
lurus
memakai
lurus (
:
diatas
tidak
alas
kaki
balok
tes.
boleh
ditekuk
)
Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari kedua tangan menyentuh Tangan
skala/pengukur.
mistar yang
mendorong
Dimulai
harus
selalu
dari
menempel
di
tes.
alat
-20.
angka
( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari
angka
Dilakukan
nol, 3
D.
objek
x,
TES
sudah
diambil
tidak
hasil
KELINCAHAN
mampu
tes
terbaik.
yang
(
)
AGILITY
)
Tes agility atau yang kita kenal sebagai tes kelincahan terdiri dari bebrapa gabungan komponen fisik yang lain. Tes agility terdiri dai kelentukan, kecepatan, dan keseimbangan.sehingga memang tes agility ini sangat manfaatnya dan sangat dibutuhkan dikalangan penguji atau pengetes ( guru atau pelatih pada khususnya ). Bagi orang ciba atau atlet akn membutuhkan bebrapa kemampuan dan dasar dari ketiga komponenn ( kelentukan, keseimbangan, dan kecepatan
)
tersebut
jika
akan
melakukan
tes
agility
atau
kelincahan.
Ada beberapa macam jenis tes dari tes Kelincahan atau Agility, Tapi akan dijelaskan dibawah tentang
2jenis
tes
kelincahan.
Yaitu
Squat
Thrust
dan
Shuttle
thrust
Squat Prosedur •
Run.
pelaksanaan Pelaksanaan
tes
tes dilakukan
selam
: 30
detik
• Posisi berdiri, kemudian dimulai dengan meloncat keatas dengan tangan diangkat keatas.
• Setelah meloncat, ketika turun, langsung ke posisi jongkok jongkok dan tangan menyntuh lantai didepan tubuh.dibarengi dengan kaki yang langsung dibuang kebelakang, kaki lurus, begitu juga tangan yang
lurus
menyentuh
lantai,
sehingga
posisi
tubuh
Push-
up.
• Setelah itu posisi kaki dipindah lagi ke posisi jongkok untuk mengambil awalan untuk loncat lagi
atau
• •
Dapat Jika
ke
dihitung
tidak
sesuai
posis
sekali dengan
mulai..
ketika
prosedur
tes,
satu maka
loncatan.
tidak
dihitung. Run
Shuttle
Shuttle run yaitu biasa dikiaskan lari bolak-balik. Ditempuh dengan jarak 40 meter. Jarak lintasan bisa dimodifikasi sendiri oleh pengetes. Jika terdapat tiga garis dan masing-masing garis berjarak 5 meter, maka orang coba akan melakukan 4 kali melewati garis finis. Ex
:
A
Start
/
Finis
B
1 2 3 4
5
Keterangan Terdapat Tanda
: 3
garis,
garis
A,
panah
adalah
praktek
lari
Prosedur
•
yang
B akan
dan
garis
dilakukan
pelaksanaan
• •
garis
oleh
start
finis.
orang
coba.
tes
:
Start Kaki
menginjak
Menunggu
garis
aba-aba aba-aba
start (
dan peluit
berdiri. tidak atau
boleh
melebihi
u capan
”
garis
start.
siap,
ya”
• Kedua kaki melewati garis A kemudian lari menuju garis B dan melewatinya, lalu kembali lagi. •
Finis,
jika
salah
satu
kaki
menginjak
garis
finis.
• Alat yang harus disiapkan sebelum tes yaitu, stop watch, peluit, dan 3 garis.
E.
TES
KESEIMBANGAN
(
BALANCE
)
Tes ini dilaksanakan agar penguji atau pengetes dapat mengetahu tingkat keseimbangan orang coba atau atlet. Tes ini juga akan bermanfaat untuk pengembangan prestasi, motivasi dan tujuan pengukuran
yang
lain
yang
dibutuhkan
penguji.
Di dalam komponen tes keseimbangan terdapat banyak macam jenis tes yang bisa dilaksanakan. Diatntaranya
adalah:
1.
Static
Balance
2.
Tripod
balance
3.
Tip
Up
Balance
4.
Handstand
5.
Head
Balance
Tapi dibawah ini akan dijelaskan prosedur pelaksanaan tes keseimbangan yang menggunakan alat
coba
yang
Prosedur
Pelaksanaannya
Pertama-tama. Alat Alat
bernam
Alat
tes
pijakan tes
Setelah
itu
harus
sebagai On.
Tombol
keseimbangan
bisa
disesuaikan
berdiri
diatas
Balance berikut On/Off
disatukan dengan
alat
pijakan
One
berada
: dibelakang. alatnya.
dengan
tinggi
badan
dengan
orang
satu
kaki
coba. saja.
Antara kaki yang satu dengan kaki yang lain tidak boleh bersentuhan atau fikasih jarak keduanya. Tangan
direntangkan
dan
dipejamkan.
mata
Alat akan menghitung jika sudah ada tanda mulai brupa bunyi. Sebelumnya alat akan menhitung
mundur
Satuan Dilakukan Standart Semakin
F.
dari
alat 3 hasil
5.
baru
ini kali,
diambil
tes
ini
banyak
akan
detik
adalah hasil adalah semakin
TES
menghitung.
yang
terbaik.
10
detik. bagus.
REAKSI
Tes reaksi pada dasarnya dilaksanakan untuk mengetahui tingkat reaksi seseorang dalam suatu
kondisi tertentu.hal ini sangat diperlukan dalam pengembangan prestasi. Karena akna banyak kita
hadapi
berbagai
situasi
dal
berolahraga.
Tes reaksi diantaranya adalah Whole Body Reaction dan Speed Anticipation Reaction. Whole
Body
Jenis
tes
ini
terdapat
dua
Reaction
macam.
Yaitu
Visual
dan
Audiovisual.
Jika visual hanya menggunakan alat indra mata saja dalam tes ini.yaitu dengan melihat cahaya pada
alat
tes.
Disana
akan
terdapat
tiga
warna.
(
red,
blue,
and
yellow
)
Tetapi jika yang Audiovisual yaitu menggunakan mata dan telinga, karena yang akan terdapat di alat
tes
adalah
Prosedur
suara
dan
pelaksanaan
tes
o o
cahaya.(
50,
1k,
(
3k
)
visual)
:
Alat Orang
o
coba
berdiri
Pandangan
pada
kearah
alas
tumpu
sensor
on yang
yang
tersedia.
(
boleh
rileks
akan
mengeluarkan
saja
)
cahaya.
o Ketika lampu menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan membuka kedu kaki atau
mengeluarkan
o o
kedua
Satuan 3
kali,
Norma
alas
ini hasil
Whole
yang
Body
–
Sekali
Bagus /
Kurang Sekali
Speed
0.300 –
0.301 –
0.401
Kurang
–
0.501
ke
Anticipation ini
dilaksanakan
untuk
mengetahui
0.400 0.500 atas
Reaction antisipasi
seseorang. on
Alat
Satuan
0.200
–
Sedang
terbaik.
0.100 –
0.101 0.201
Cukup
detik
(dtk)
0.001
Bagus
tadi.
Reaction
Prestasi
Istimewa
Terdapat
tumpu
adalah
diambil
Kategori
Tes
dari
alat
Dilakukan
o
kaki
tombol
start alatnya
dan
restart Second
Norma Normal
1.00-
Tidak Di
Normal dalam
0.99
papan
Orang
alat
coba
Perhatikan
2.00 kebawah
tesTerdapat duduk
cahaya
yang
dan
daerah di
detik 2.01
momentum depan
berjalan
dan
keatas
tersebut.
papan
di
spot
blank
momentum
daerah
Dan bayangkan cahaya itu tetap berjalan pada daerah blank spot dan pencet tombol jika sudah anda
bayangkan
G.
cahaya
TES
itu
sudah
STERNGTH
masuk
(
pada
lingkaran.
KEKUATAN
)
Tes strenght atau tes kekuatan sangat dibutuhkan dalam pembinaan prestasi atlelt atau orang coba, selain kita akan dapat mengetahui seberapa kemampuan kekuatan orang coba, secara langsung akan mendapat nilai latihan untuk pengembangan fisik seseorang, terutama pada sit up, push up, dan back up, dan masih banyak lagi jenis tes yang temasuk dalam tes strength. Jika tes kekuatan maka melakukan tes selama 30 detik. Tapi jika termasuk endurance atau daya tahn, maka dilakukan selama 1 menit. Latihan dan tes sebenarnya hampir sama, tapi hal ini akan dibedakan pada modivikasi pelaksanaanya saja. Bentuk pelaksanaan latihan lebih kreatif dan bervariasi. –
V •
Tes
Sit
Up
•
dilakukan
Posisi
•
Kaki
Up
Sit untuk
mengetahui
tubuh
kekuatan
otot
tidur
menutup,menempel
perut
terlentang
satu
sama
lain
• Lutut ditekuk kurang lebih 45 derajat, sehingga membentuk posisi kaki VV - Sit Up •
Kedua
• •
Setelah Ketika
tangan itu
naik,
menyentuh
gerakkan perut
dan
tubuh dada
belakang
bagian harus
atas sampai
telinga. telinga. naik
menyentuh
turun paha
• Ketika turun, kepala tidak boleh sampai menyentuh lantai, tetapi pundak harus menyentuh lantai. •
Posisi
tangan
jari-jari jari -jari
tangan
harus
tetap
menmpel
disamping
telinga.
• Jika pergerakan atau pelaksanaan tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Maka tidak bisa dihitung.
• Perhitungan, jika dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung sekali jika sudah turun lagi. Begitu juga sebaliknya. Jika dimulai dari atas, maka dihitung satu jika berada di posisi atas lagi.
Up
Push •
Tes
Push
Up
• •
dilakukan
untuk
mengetahui
Posisi Posisi
kaki
lurus
dan
kekuatan
otot
badan tetap
menutup
atau
lengan tengkurap
menempel
satu
sama
lain
• Tangan ditekuk, siku dit ditekuk, ekuk, telapak tangan menempel dilantai berada di samping ujung lengan. • Setelah itu gerakan tubuh naik turun bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki (jari-jari (jari-jari kaki) •
Ketika
naik,
posisi
tangan
harus
lurus.
• Ketika naik, posisi selurh bagian tubuh atas ata s dan bawah tetap lurus selama pergerakan. • Ketieka turun, tangan ditekuk dan posisi badan tidak boleh samapi menyentuh lantai • Perhitungan, jika dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung sekali jika sudah turun lagi. Begitu juga sebaliknya. Jika dimulai dari atas, maka dihitung satu jika berada di posisi atas lagi. • Pada wanita , terdapat satu perbedaan, yaitu pada posisi kaki tidak bertumpu pada ujung telapak atau
jari-jari
kaki,
tetapi
memggunakan
lutut,
sehingga
posisi
lutu
harus
ditekuk.
Up
Back •
Posisi
tubuh
tidur
tengkurap.
•
Posisi
tubuh
lurus
•
Kaki
juga
lurus
• Posisi masing-masing masing-masing tangan berada di samping, menyentuh belakang masing-masing telinga •
Kemudian
•
Ketika
gerakan naik,
tubuh posisi
bagian
atas
tubuh
harus
naik naik
dan
turun. maksimal. m aksimal.
• Perhitungan, dimulai dari poasisi dibawah, maka duhitung sekali jika sudah turun lagi.
Hall
Squat
Hall Squat adalah salah satu jenis atau bentuk tes kekuatan otot. Dengan tes ini kita akan bisa mengetahui kekuatan otot kaki, khususnya pada otot paha dan betis. Sebelum adanya tes ini, dulu
lebih sering tes yang dilakukan adalah tes Squat jump. Tapi pada perkembangannya tes tersebut dihentikan dan bahkan dihilangkan. Karena telah melewati beberpa penelitian oleh para ahli,. Tes tersebut membwa dampak buruk pada beberapa bagian tubuh terutama dikaki atau lebih tepatnya pada tulang-tulang. Sehingga tes tersebut diganti dengan tes yang bernama Hall Squat. Prosedur pelaksanaan tes ini sebenarnya hampir sama dengan tes squat jump. Tetapi terdapat beberapa perbedaan di dalamnya. Prosedur pelaksanaan tes hall squat yaitu dimulai dengan posisi kaki yang dibuka, dan salah satu kaki berada di depan, jarak keduanya kurang lebih setengah meter.posisi tubuh bagian atas menghadap kedepan dan tegak. Pandangan kedepan, posisi tangan seperti posisi orang lari. Kemudian pindahkan kedua kaki berganti posisi,yang semula dibelakang dipindah kedepan begitu juga sebaliknya. Pindahkan secepat mungkin. Setiap pergantian kaki dihitung satu. Pergerakan tangan seimbang dengan pergerakan kaki, gerakannya seperti
gerakan
saat
lari.
Strength
Grip
Grip strength dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot peras tangan. Kekuatan otot peras tangan juga termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk kekuatan otot
ini
tetap
selalu
dilatih
untuk
ditingkatkan
kekuatannya.
a. Alat yang digunakan dalam tes Grip Strenght ini adalah Grip Strenght Dynamometer atau Hand
Dynamometer.
b.
Satuan
dari
Prosedur
Pengukuran
alat
ini
adalah
Kilogram
Pelaksanaan
Otot
Peras
Tes
Tangan
Kanan
(Kg
) :
dan
Kiri.
Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu. Pandangan Tangan
memegang
Tangan
Grip
dynamometer
Strenght
lurus
harus
Skala
dynamometer
Jarum Setelah
kedepan
lurus
dynamometer itu,
Hanya Penekanannya
Grip
Strenght
menghadap
keluar
berada
pada
Dynamometer
dengan tidak
diperas
angka dengan
sekuat
nol tenaga perasan
sekali boleh
kedepan.
atau
dengan
sentakan.
Tangan yang diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak bolah tersentuh badan ataupun
lain.
benda
Hasil
tes
Dilakukan
dapat sebanyak
dilihat 3
pada
kali,
dynamometer
skala
diambil
hasil
terbaik.
yang
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kanan pria dan wanita Kategori
Prestasi
Baik
sekali
Bagus
pria –
55.50
46.50
(kg)
–
Prestasi keatas
Wanita
(kg)
–
42.50
keatas
55.00
32.50
–
41.00
Sedang
36.50
–
46.00
24.50
–
32.00
Cukup
27.50
–
36.00
18.50
–
24.00
Kurang
SD
–
27.00
SD
–
18.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kiri pria dan wanita Kategori
Prestasi
Baik
sekali
Bagus
pria –
54.50
44.50
(kg)
–
Prestasi keatas
Wanita
(kg)
–
37.00
keatas
54.00
27.00
–
36.50
Sedang
33.50
–
44.00
19.00
–
26.50
Cukup
24.50
–
33.00
14.00
–
18.50
Kurang
SD
–
24.00
SD
–
13.50
Pull
Push
and
Tes pull and push dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot menarik dan kekuatan otot mendorong ( otot bahu ). Tes ini juga akan sangat diperlukan bagi pelatih atau penguji. Pull
(
Tes
Kekuatan
Otot
Menarik
(Otot
Bahu)
)
a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot menarik adalah Expanding Dynamometer, satuan dari
alat
b.
ini
adalah
Prosedur
kilogram pelaksanaan
(Kg) tes
Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu Pandangan Expanding Diangkat
kedepan
lurus Dynamometer dengan
kedua
dipegang tangan
dengan berada
kedua di
dipan
tangan dada.
Badan
dan
Kedua
alat
menghadap
lengan
Jarum
atas
tarik
ataupun
expanding
(
dan
ditekuk
siku
nol
angka
dynamometer
tidak
kali,
Tes
depan
ke
dengan
kedua
tangan tarikan
sekali
tangan
3
atau
pada
dengan
Dilakukan
Push
berada
sekuat-kuatnya
Hanya Alat
kesamping
dynamometer
Kemudian
keluar
boleh
diambil
Kekuatan
badan
menyentuh
hasil
terbaik.
yang
Mendorong
(Otot
Bahu)
)
a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Expanding Dynamometer, satuan
dari
alat
b.
ini
adalah
Prosedur
kilogram
(Kg)
pelaksanaan
tes
Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu Pandangan Expanding
Dynamometer
Diangkat
dengan
Badan
dan
Kedua
dipegang
kedua alat
dorong
Hanya
tangan
atas
dynamometer
Kemudian
berada
sekuat-kuatnya
expanding
Dilakukan
tangan
3
keluar
kali,
Back
tidak diambil
di
dipan
dada.
atau
ke
depan
dan
ditekuk
siku
pada
nol
angka
dynamometer
sekali
tangan
kedua
berada
kesamping
dengan ataupun
dengan
menghadap
lengan
Jarum
Alat
kedepan
lurus
dengan
kedua
tangan saja
dorongan boleh
menyentuh
hasil
yang
badan terbaik. Leg
and
Back and Leg dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot extensor punggung dan kekuatan otot extensor kaki (tungkai). Kekuatan otot ini juga termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk kekuatan otot ini tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan ditingkatkan kekuatannya. Back
Karena
akan
(kekuatan
bermanfaat
bagi otot
pengembangan
fisik
extensor
atau
prestasi
atlet.
punggung)
a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg Dynamometer,
satuan
dari
Back
b.
And
Leg
Dynamometer
Prosedur
Orang
coba
Kedua
tangan
berdiri
adalah
kilogram
pelaksanaan
di
atas
memegang
tumpuan
tongkat
Kedua
tes
back
pegangan
leg
dynamometer
leg
dynamometer
back
lurus
tangan
Kedua
siku
(Kg).
tidak
ditekuk
boleh
Punggung dibungkukan sehingga membentuk sudut 30 derajat terhadap garis vertikal Kedua
kaki
lurus
tetap
Pandangan
kedepan
tetap
Kemudian tarik tongkat pegangan keatas sekuat tenaga dengan car meluruskan kembali penggung. Tumit
tidak
Dilakukan
boleh 3
Norma
penilaian
diangkat
kali, dan
diambil klasifikasi
KATEGORI Baik
dan
kaki
tetap
hasil kekuatan
yang otot
punggung
PRESTASI sekali
lurus terbaik. Pria (kg)
–
153.50
keatas
Bagus
112.50
–
153.00
Sedang
76.50
–
112.00
Cukup
52.50
–
76.00
Kurang
Norma
penilaian
dan
klasifikasi
KATEGORI Baik Bagus Sedang
– 52.00 52.00
SD
kekuatan
otot
punggung
PRESTASI sekali
(kg) –
103.50 –
78.50
–
57.50
Wanita
keatas 103.00 78.00
Cukup
28.50
– 57.00 57.00
Kurang
SD
– 28.00 28.00
Leg
(kekuatan
otot
extensor
kaki
(tungkai))
a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg Dynamometer, satuan
dari
Back
b. Orang
And
Leg
Dynamometer
Prosedur coba
berdiri
adalah
kilogram
pelaksanaan
di
atas
tumpuan
(Kg). tes
back
dynamometer
leg
Kedua tangan memegang bagian tengah tongkat pegangan back leg dynamometer Kedua
lurus
tangan
lurus
Punggung Sedangkan
lutut
ditekuk
mebuat
sudut
krang
lebih
120
derajat.
Setelah itu tarik tongkat pegangan keatas sekuat-kuatnya dengan meluruskan lutut. Tumit Dilakukan Norma
tidak 3 penilaian
kali, dan
diangkat
boleh diambil klasifikasi
KATEGORI
hasil
yang
kekuatan
otot
tungkai
PRESTASI
Baik
sekali
Bagus
Pria (kg)
–
259.50 187.50
terbaik.
keatas
–
259.00
Sedang
127.50
–
187.00
Cukup
84.50
–
127.00
Kurang
Norma
penilaian
dan
klasifikasi
KATEGORI Baik Bagus Sedang Cukup Kurang
H.
– 84.00 84.00
SD
kekuatan
otot
tungkai
PRESTASI sekali
(kg) –
219.50 171.50 127.50
Wanita
keatas
–
219.00
–
171.00
81.50
– 127.00 127.00
SD
– 81.00 81.00
TES
POWER
Tes power adalah gabungan komponen fisik dari kekuatan dan kecepatan. Jadi orang coba harus memiliki kedua komponen kondisi fisik tersebut untuk melakukan tes ini. Tes power juga sangat diperlukan dan sangat bermanfaat untuk pengembangan prestasi atlet atau orang coba. Banyak tujuan yang akan diambil dari tes ini seperti tes-tes yang lain yang telah dijelaskan di atas. Tes power terdapat berbagai macam jenis tes, seperti explosive power ( daya ledak otot ), bike race
(
tes
power
Explosive
kaki
),
Power
atau
(
lari
30
Daya
meter
dan
Ledak
50
meter.
)
Otot
Daya ledak otot atau Explosive power adalah tenaga yang dapat dipergunakanmemindahkan berat badan/beban dalam waktu tertentu, seperti meloncat / melompat. Daya ledak seseorang dapat diukur atau diketahui dengan cara tes. Untuk mengukur atau megetahui kekuatan loncat seseorang
kita
bisa
menggunakan
jenis
tes
Vertikal
jump.
Vertikal Tes
Jump menggunakan
Satuan
alat
jump
tegak,
alat
(Cm) On.
harus
pinggang
diatas
wajah
Digital
Meter
centimeter
disabukkan
berdiri
Jump
adalah
pertama-tama alat
Objek
bernama
MD
Presedurnya, Lalu
yang
menghadap
ke
depan.
Loncat boleh menggunakan awalan atau tidak, sesuai dengan keinginan orang coba.
Loncat dimulai dari dalam lingkaran yang telah disediakan, begitu juga dengan mendaratnya badan, kaki harus tetap berada di dalam lingkaran tersebut. ( minimala 1 kaki ) Jika ketika mendarat kedua kaki berada di luar lingkaran, maka hasil tes gagal atau tidak sah.
dianggap/tidak Dilakukan
sebanyak
3
Bike
race
(
kali.
Diambil
tes
hasil
yang
power
kaki
terbaik.
)
Tes bike race ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan atau power kaki. Tes ini dilakukan dengan Prosedur
alat
yang
juga
bernama
bike
pelaksanaan
race.
Dimana
Alatnya tes
seperti
sepeda. :
Posisi
duduk
dapat
disesuaikan
Atlet
dengantinggi
harus
atlet
atau
coba.
orang
sepatu.
memakai
te kan fungtion, lalu pilih tombol Tes. Maka akan keluar tulisan ” to print Alat dihidupkan, lalu tekan result ”. Jika ingin mendapatkan print out data tes ya dipilih yes, tapi jika tidak, maka dipilih no. Yes
ada
di
tombol
Setelah
1,
itu
dan
no
ada
muncul
di
tombol
2. :
pilihan
1)
Fitnes
2)
Manual
3)
Power
Karena
kita
berada
dalam
pembahasan
tes
power
maka
pilih
tombol
3
(power).
Setelah itu akan muncul pilihan ” weight ” ( berat badan ). Maka masukkan berat badan orang coba.
Lalu
enter.
tekan
Setelah itu muncul pilihan ” Age ” ( usia u sia ). Maka masukkan usia orang coba dan tekan enter. Lalu muncul pilihan ” Sex ” ( jenis kelamin ). Maka pilihlah tombol 1 untuk Male dan tombol 2 Female.
untuk
Setelah itu orang coba akan melakukan warming up atau pemanasan selam 40 detik dengan pedal.
mengayuh
Setelah melakukan warming up, pada hitungan mundur dari 40 detik pemanasan tadi, orang coba langsung melakukan tes dengan mengayuh pedal secepatnya karena pada waktu tes alat akan memberi beban dengan sendirinya sesuai dengan berat badan, usia dan jenis kelamin orang coba. Tidak
diperkenankan
Setelah
itu
orang
Dan Lari
berhenti
sampai
coba
pada
akan
”
Tiit
selesai
atau M
”
pendidnginan.
melakukan
stop 30
bunti
dan
M
50
Lari 30 meter atau 50 meter termasuk pada tes power yang terdiri dari gabungan kita akan mengetahui Menguykur Menyediakan Satuannya
power
kita,
kita
dapat
jarak alat
mengetahui
sesuai ukur second
kecepatan
dengan kecepatan
atau atau
dan
kekuatan
kita.
jarak
tes.
stop
watch detik
Dilakukan
dengan
I.
start
apapun.
bebas,
PENGUKURAN
DENYUT
NADI
Denyut nadi dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui kondisi jantung. Oleh karena itu denyut nadi sangat perlu diketahui atau diukur. Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi atau diraba dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Jadi pada umumnya frekuensi denyut nadi sama dengan frekuensi denyut atau detak jantung. Denyut
nadi
dapat
dipalpasi
atau
diraba
pada
beberapa
tempat,
misalnya
:
1. di pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan ( ar. Radialis ) 2. di leher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues ( ar. Carolis ) 3.
Di
dada
sebelah
kiri,
tepat
4.
di
apex
jantung
(ar.
Temparalis
Di
Cara
pelipis
menghitung
denyut
Dengan a) b)
nadi
:
cara Nadi
Nadi
dihitung dihitung
Palpasi.
selama selama
)
6
detik
dikalikan
10
detik
dikalikan
6
10
60
detik
c)
Nadi
dihitung
selama
15
detik
dikalikan
4
d)
Nadi
dihitung
selama
30
detik
dikalikan
2
Macam-macam
Denytu
1.
Denyut
• •
Denyut Denyut
Nadi Nadi
Istirahat
2. Denyut
nadi
Rumus DNM
=
Basal
(
(
nadi
= =
Istirahat bangun
waktu
tidak
Nadi ketika
Denyut denyut
:
Nadi
Denyut
3.
Ex
Nadi
220 220
)
bekerja
)
Latihan
melakukan Nadi
nadi
tidur
latihan. Maksimal
Maksimal – –
: USIA 20 200
TRAINING
ZONE
:
BATAS
MINIMAL
70/100
x
DNM
=
Batas
Latihan
BATAS
MAKSIMAL
95/100
x
DNM
OKI
=
Batas
Latihan
usia
220-20
CONTOH
20
th
=
tahun 200
DNM
BATAS
MINIMAL
70/100
x
200
=
BATAS
140 MAKSIMAL
95/100
4.
:
x
Denyut
Nadi
200
Recovery
=
(
nadi
setelah
190
latihan
)
Denyut nadi pemulihan (recovery) 5 menit berdasarkan pakar kesegaran jasmani Rost, Rand Hollman
1982
dengan
nadi
170
KATEGORI
DENYUT
Istimewa
Dibawah
Baik
keatas
per
menit NADI 100
sekali
100-105
Baik
105-115
Cukup
115-120
Sedang
120-130
Kurang Dikaji
Menghitung
sekali oleh
Diatas Prof.
Tekanan
Soedarno
130 S
Darah
Menghitung tekanan darah seseorang menggunakan alat yang bernama Tencimeter. Satuan tencimeter adalah milimeter hemoglobin ( mm hg ). Terkadang ketika kita mengambil data tekanan darah, kita juga dapat menggunakan stetoskop untuk membantu kita mendengarkan
denyut
nadi
seseorang,
agar
diperoleh
data
yang
lebih
valid.
Ketentuan
:
Sistole
Tekanan
10
Tinggi
+
120
+
80
Normal 10 Diastole Tekanan
Rendah
Keterangan
:
Normal, jika sistole berada pada kurang lebih 10 dari 120, dan diastole berada pada kurang lebih 10
dari
80.
Tekanan Tinggi, jika sistole pada tekanan diatas atau lebih 10 dari 120 (130), dan diastole berada pada
lebih
dari
10
dari
80
(90).
Tekanan Rendah, jika sistole berada pada tekanan dibawah kurang 10 dari 120 (110), dan diastole
barada
pada
J.
kurang
10
dari
80
TES
(70).
ENDURANCE
Tes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes daya tahan tubuh seseorang. Tes ini sangat penting sekali dan biasanya sering sekali dipaki para pelatih untuk pengembangan fisik atau evaluasi perkembangan dan pelatihan seorang atlet. Bermacam- macam jenis tes yang dilakukan para pelatih untuk melakukan tes endurance ini. Dan dari masing-masing jenis tes akan mempunyai
hasil
Beberapa
dari
tujuan
macam
yang
Tes
berbeda-beda Endurance
pula. :
1.
2,4
Km
Lari
2.
4,8
Km
Jalan
3.
Lari
12
menit
4.
lari
15
menit
5.
harvard
Test
(
bangku
)
6.
Sharky
Test
(
bangku
)
7.
MFT
MFT
(
Multi
Fitnes
Test
)
Multi fitnes test ( MFT ) adalah suatu jenis tes daya tahan atau Endurance yang bertujuan untuk mengetahui VO 2 Max. di Indonesia, oramg-orang biasanya menyebutnya Tes Tung ( Bleep Test ). Satuan dari tes ini yaitu cc/Kg bb/menit. Di dalam jenis tes ini terdapat beberapa kelemahan, kelemahan tersebut yaitu tidak adanya perbedaan prosedur pelaksanaan atau norma antara peserta atau orang coba laki-laki dan wanita. Yang kedua yaitu tidak adanya perbedaan faktor usia
di
Beberapa •
hal
Pertama
•
kita
Menyediakan
dalamnya.
tentang harus
tes
menyiapkan
stop stop
watch,
MFT
kaset, alat
tape tulis,
:
atau dan
VCD. lintasan
• Jarak lintasan yang akan dilalui adalah 20 meter, tapi kita harus menyiapkan jarak minimal 30 M. • Start bisa dimulai dari garis manapun, tetapi ketika start kaki tidak boleh melebihi garis start. • Ketika pembalikan, salah salah satu kaki dan setengah dari tubuh harus melewati garis. Jika lebih juga
tidak
apa-apa.
• Dikatakan tes ini selesai atau berhenti jika peserta telah melanggar atau tidak mengikuti perintah
K.
dari
TES
kaset
CABANG
2
kali
OLAHRAGA
berturut-turut.
SEPAK
BOLA
Cabang olahraga sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari diseluruh dunia. Hampir seluruh manusia mengenalnya, dan bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola yang bagus. Untuk mewujudkan mimpi itu sebenarnya tidak sulit asal didukung denga skill yang bagus dan kemauan yang kuat serta tersedianya sarana prasarana untuk berlatih. Selain dituntuyt mempunyai skil atau kemampuan bermain bola yang bagus, seorang pemain sepak bola juga dituntut untuk mempunyai kondisi fisik yang bagu, oleh karena itu di dalam cabang olahraga sepak bola tidak hanya dilakukan pelatihan tentang tekhnik bermain dan pembelajaran strategi, tapi
juga
sangat
diperlukan
beberapa
tahap
latihan
fisik.
Seorang Pelatih, bahkan setiap pemain pun harus mengetahui dan menguasai bebrapa komponen kondisi fisik yang harus dikembangkan dan perlu diadakan latihan dan beberapa tes. Bagi pelatih sepak bola, bebrapa tahap latihan atau tes yang haru dilakukan pada atlet atau pemain sepak bola diantaranya yaitu, tes kekuatan, tes kelincahan, tes keseimbangan, tes reaksi, dan yang paling penting
adalah
tes
endurance.
Daya tahan adalah suatu kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. daya tahan pada umumnya diartikan sebagai ketahanan terhadap kelelahan dan kemampuan pemulihan segera setelah mengalami kelelahan. Daya tahan yang tinggi dapat mempertahankan performance dalam jangka waktu yang relatif lama secara terus menerus. Jadi dalam sepak bola, hal ini sangat diperlukan.dalam sepak bola tidak diperlikan harvard test atau sharky test, tapi tes balke atau tes lari 2,4 km. Tes reaksi dalam sepak bola sangat diperlukan karena dalam bermain sepak bola pemain akan dihadapkan pada situasi yang memrlukan reaksi yang bagus dan tepat. Contohnya pada penjaga gawang, kapan antisipasi dia melompat untuk menghalau bola ketika mendapat suatu tendangan. Dan masih banyak contoh yang lain,. Tes kekuatan dilakukan untuk mengetahui seberapa tingkat kekuatan otot yang dimiliki pemain, seperti sit up, push up, back up, atau hall squat, serta kekutaun
otot
tungkai
(leg).
Banyak lagi item tes yang bisa dilakukan pada pemain sepak bola, seperti tes kelincahan, disini seperti tes Squat thrust atau suttle run ( lari bolak-balik ). Kerena dalam olahraga ini sangat dibutuhkan kelincahan seseorang. Begitu juga dengan komponen fisik power, power yaitu gabungan dari kecepatan dan kekuatan, jadi memang sangat diperlukan di sepak bola. Dalam hal ini bisa dilakukan tes lari 30 m atau 50 m, bike race ataupun vertikal jump. Walaupun tidak terlalu diperlukan, tapi tes daya ledak otot juga diperlukan untuk loncatan seperti ketika heading sambil loncat, ataupun untuk penjaga gawang. Begitu juga dengan tes keseimbangan atau tes flexibility, memang tidak terlalu berperan, tapi didalamnya masih dapat diambil manfaatnya dengan kita mengetahui tingkat keseimbangan dan kelentukan pemain, karena dalam permainan sepak
bola
pasti
akan
dihadapkan
pada
situasi
yang
membutuhkan
kemampuan
tersebut.terkadang sang pelatih juga melakukan bebrapa tes kemampuan ( antropometri ) untuk mengetahui tingkat keidealan tyubuh pemain (IMT). Karena hal itu memang diperlukan untuk diperhatikan
para
atlet
atau
pemain
sepak
bola.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Pengertian
TES
:
Tes (
PENGUKURAN
dan
Pengukuran
bentuk :
atau (
Olahraga sasaran
)
alatnya
)
Jadi dapat kita simpulkan bahwa tes dan pengukuran olahraga adalah kumpulan informasi dari dari sesuatu yang diukur, hasilnya hanyalah data-data atau angka-angka hasil pengukuran dan hasil penguukran ini dilakukan untuk evaluasi atau untuk mengembangkan prestasi olehraga.” 2.
Tes
Antropometri
Tes untuk mengetahui Komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir dari pengukuran Antropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang. Berat
Badan
(
Body
Weight
),
Tinggi
Badan
(
Stature
Hight
)
Dengan Pengukuran tinggi dan berat badan dapat mengetahui IMT ( indeks masa tubuh ). 3.
Tes
Kelentukan
(
Flexibility
)
Tes kelentukan atau flexibility meter dilakukan untuk memperoleh data dimana dari data tersebut kita dapat mengetahui tingket kelentukan seseorang. Alat yang digunakan untuk tes kelentukan biasanya yaitu bangku/mistar dengan ukuran 50 cm atau biasa juga yang disebut dengan Flexibility Meter. Satuan alat ini yaitu Centimeter (Cm).Ada beberapa macam jenis tes dari tes kelentukan atau flexibility. Tapi akan dijelaskan dibawah tentang 2jenis tes kelentukan, yaitu sit and
reach
dan
4.
Tes
Kelincahan
standing
trunk (
Agility
flexion. )
Tes agility atau yang kita kenal sebagai tes kelincahan terdiri dari bebrapa gabungan komponen fisik yang lain. Tes agility terdiri dai kelentukan, kecepatan, dan keseimbangan. beberapa contoh jenis tes dari tes tes Kelincahan atau atau Agility, Yaitu Squat Squat Thrust dan dan Shuttle Run (lari bolakbolak- balik ). 5.
Tes
Keseimbangan
(
Balance
)
Tes ini dilaksanakan agar penguji atau pengetes dapat mengetahu tingkat keseimbangan orang
coba atau atlet. Tes ini juga akan bermanfaat untuk pengembangan prestasi, motivasi dan tujuan pengukuran
yang
lain
6.
yang
dibutuhkan
penguji.
Tes
Reaksi
Tes reaksi pada dasarnya dilaksanakan untuk mengetahui tingkat reaksi seseorang dalam suatu kondisi tertentu.Tes reaksi diantaranya adalah Whole Body Reaction dan Speed Anticipation Reaction. Whole Jenis
Body tes
ini
terdapat
dua
Speed
macam.
Reaction Yaitu
Visual
dan
Audiovisual.
Anticipation
Reaction
Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui kecepepatan dan ketepatan antisipasi seseorang. 7.
Tes
Strength
(
Kekuatan
)
Tes strenght atau tes kekuatan sangat dibutuhkan dalam pembinaan prestasi atlelt atau orang coba, kita akan dapat mengetahui seberapa kemampuan kekuatan orang coba Latihan dan tes sebenarnya hampir sama, tapi hal ini akan dibedakan pada modivikasi pelaksanaanya saja. – Sit Bentuk pelaksanaan latihan lebih kreatif dan bervariasi. bentuk tes strenght diantaranya,V – Sit Up, Push Up, Back Up, Hall Squat, Grip StrengtH, Pull and Push,dan Back and Leg 8.
Tes
Power
Tes power adalah gabungan komponen fisik dari kekuatan dan kecepatan. Tes power terdapat berbagai macam jenis tes, seperti explosive power ( daya ledak otot ) (vertikal jump), bike race ( tes
power
kaki
9.
),
atau
lari
30
Pengukuran
meter
dan
50
meter.
Denyut
Nadi
Denyut nadi dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui kondisi jantung. Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi atau diraba dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Jadi pada umumnya frekuensi denyut nadi sama dengan frekuensi denyut atau detak jantung. Denytu Nadi terdiri dari Denyut Nadi Istirahat, Denyut Nadi Latihan
,
Denyut
Nadi
Maksimal
Menghitung
(DNM),
Denyut
Nadi
Recovery
Tekanan
Darah
Menghitung tekanan darah seseorang menggunakan alat yang bernama Tencimeter. Satuan tencimeter
10.
adalah
milimeter
hemoglobin
Tes
(
mm
hg
).
Endurance
Tes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes daya tahan tubuh seseorang. Beberapa macam Tes Endurance : 2,4 Km Lari, 4,8 Km Jalan, Lari 12 menit,lari 15 menit, harvard Test, Sharky Test
dan
MFT
Multi fitnes test ( MFT ) adalah suatu jenis tes daya tahan atau Endurance yang bertujuan untuk mengetahui VO 2 Max. di Indonesia, oramg-orang biasanya menyebutnya Tes Tung ( Bleep Test ).
Satuan
11.
dari
tes
Tes
ini
Cabang
yaitu Olahraga
cc/Kg
bb/menit.
Sepak
Bola
Selain dituntut mempunyai skil atau kemampuan bermain bola yang bagus, seorang pemain sepak bola juga dituntut untuk mempunyai kondisi fisik yang bagus, oleh karena itu di dalam cabang olahraga sepak bola tidak hanya dilakukan pelatihan tentang tekhnik bermain dan pembelajaran strategi, tapi juga sangat diperlukan beberapa tahap latihan fisik. Bagi pelatih sepak bola, beberapa tahap latihan atau tes yang harus dilakukan pada pemain sepak bola diantaranya yaitu, tes kekuatan, tes kelincahan, tes keseimbangan, tes reaksi, dan yang paling penting
adalah
tes
endurance.
B.
SARAN
Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambila dari melakukan tes dan pengukuran. Jadi sebaiknya, bagi setiap Guru olahraga atau Pelatih mengisi pengetahuannya tentang beberapa komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan tes dan pengukuran olahraga. Karena dengan itu kita • •
akan Untuk Sebagai
bisa
mengambil
pelaksanaan bahan
perbaikan
banyak evaluasi
mengajar
manfaat, dan
/
melatih
diantaranya
Sebagai dan
Sebagai
seperti
bahan dasar
:
motivasi penelitian
• Penentuan status atlet atlet dan pembagian kelompok sesuai dengan ketentuan yang telah ada
DAFTAR
PUSTAKA
Sudjadi, dr.1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Diposkan oleh Fany di 22:55 2 komentar Link ke posting ini