MAKALAH “PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI KAYU”
Disusun Oleh : Rosyad Kalami & Yudi Setiawan Semester III A
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK KOTABARU 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan penulisan makalah dengan judul ”PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI KAYU”. Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak Rahman Arifin, ST. selaku dosen pengajar mata kuliah Mekanika Tenik yang membawa kami kunjungan lapangan. Dan terima kasih kepada PT. NINDYA atas sambutan dan kesantunannya terhadap kunjungan kami serta memberikan ide terhadap judul makalah.
Akhir kata, kami menyadari makalah ini masih kurang sempurna, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya untuk pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Kotabaru, 19 Oktober 2015
ii
DAFTAR ISI COVER ............................................................................................................................ ....i KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii BAB I .................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 1.1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2
1.4
Lingkup Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................. 3 DASAR TEORI .................................................................................................................. 3 BAB III ............................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4 3.1 Kayu ......................................................................................................................... 4 3.2 Baja Ringan .............................................................................................................. 5 3.3 Perbandingan Kayu dan Baja Ringan ...................................................................... 6 3.4 Alasan Memilih Rangka Baja Ringan Daripada Kayu ............................................ 7 3.5 Kelebihan atau Keuntungan Baja Ringan ................................................................ 9 3.6 Kekurangan Baja Ringan ......................................................................................... 9 BAB IV ............................................................................................................................. 10 PENUTUP ........................................................................................................................ 10 4.1 KESIMPULAN ...................................................................................................... 10 4.2 SARAN .................................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konstruksi rangka umumnya dibuat dari bahan kayu, dan digunakan pada bangunan yang memiliki sistem struktur atap, seperti bangunan sekolah, perkantoran, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, ruang serba guna, pabrik, dan lain-lain; dengan bahan penutup atap dari genteng, seng, asbes, maupun metal sheet. Kayu kamper, kayu bengkirai, kayu keruing, kayu meranti, dan kayu kelapa adalah jenis material kayu yang telah lama dikenal dan umum digunakan, tetapi memiliki kelemahankelemahan antara lain kualitas kayu yang tidak merata, pelapukan yang disebabkan oleh serangan rayap, memuai ataupun menyusut karena perubahan cuaca, mudah terbakar dan langkanya material kayu saat ini. Banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh baja ringan memberikan alternatif yang efektif dan efisien dalam hal kegunaannya sebagai rangka atap. Saat ini baja ringan menjadi material bangunan yang sedang tren, rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding material baja ringan untuk struktur lainnya. Penggunaan baja ringan sebagai rangka atap menarik untuk dikaji. Banyaknya kelebihan baja ringan dibandingkan material lain yang biasa digunakan untuk struktur rangka atap hendaknya menjadikan baja ringan sebagai pilihan utama masyarakat dalam hal pembuatan rangka atap untuk
bangunan-bangunan
gedung
mereka.
Munculnya
tren
baru
penggunaan baja ringan sebagai material pembuatan rangka atap mendorong nalar kami untuk mengkaji lebih dalam fenomena ini dalam suatu tulisan yang
berjudul
“PENGGUNAAN
BAJA
KONSTRUKSI PENGGANTI KAYU” .
1
RINGAN
SEBAGAI
2
1.2 Rumusan Masalah Berpijak pada latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah
yang menjadi pedoman bagi penulis dalam penyusunan makalah
ini: 1. Apa itu kayu dan baja ringan? 2. Bagaimana perbandingan kayu dengan baja ringan?
1.3 Tujuan Penulisan 1.
Mendeskripsikan kayu dan baja ringan.
2.
Mendeskripsikan alasan menggunakan baja ringan.
1.4 Lingkup Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini, kami membatasi lingkup pembahasan hanya pada tinjauan deskriptif kayu dan baja ringan.
BAB II DASAR TEORI
Di zaman yang serba praktis, dinamis, dan cepat ini rumah bukan sekadar tempat tumpukan perabot hias dan ornamen berkelas. Sesuai dengan fungsinya, rumah
yang
ideal harus memberikan kenyamanan, keamanan, sekaligus
higienitas. Esensi inilah yang melahirkan tren minimalis. (kompas.com) Sejak dulu, penggunaan kayu sebagai kerangka bangunan memang sangat lazim digunakan, apalagi di Indonesia sendiri terdapat berbagai jenis kayu dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda. Namun, untuk sekarang ini sudah ada alternatif pengganti kayu yang biasa digunakan sebagai kerangka konstruksi, yaitu baja ringan adalah salah satunya. Bangunan yang berkelanjutan adalah bangunan yang memakai metode dan bahan bangunan yang sangat memprioritaskan kualitas lingkungan, vitalitas ekonomi dan keuntungan sosial melalui perencanaan pembangunan, operasional bangunan, perawatan dan dekonstruksi lingkungan binaan tersebut. Bangunan yang berkelanjutan menekankan pada lingkungan, ekonomi dan pengaruh sosial pada proyek pembangunan sebagai suatu integrasi yang utuh dan bukan memandang salah satu faktor sebagai individu yang berlainan.
3
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kayu Kayu adalah bagian keras Tanaman yang digolongkan kepada Pohon dan Semak belukar. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan- hiasan rumah tangga dan sebagainya. Secara kimia, kayu tersusun atas beberapa bagian utama yaitu selulosa dan lignin. (wikipedia.com). Pengertian kayu secara umum adalah suatu bahan konstruksi yang pertama dalam sejarah umat manusia. Dalam pemakaianya kayu tersebut harus memenuhi syarat: mampu menahan bermacam- macam beban yang bekerja dengan aman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukiran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakainya dalam konstruksi. Kayu mempuyai kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah, mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat mudah dikerjakan, relatif murah, dapat diganti dengan mudah, dan bisa dalam
waktu
singkat.
Abdurachman
dan
Nurwaati
Hadjib
dalam
Makalahnya Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat Untuk Komponen Bangunan. (2006) menuliskan tentang bahan konstruksi dari kayu. Bahan konstruksi adalah bahan yang dipergunakan untuk mendukung beban dalm arti memerlukan perhitungan yang cukup cermat, dan untuk kayu mencakup bahan-bahan untuk kuda-kuda, jembatan ,tiang pancang dan sebagainya. Wirjomartono (1977) menunjukan bahwa penggunaan kuda-kuda kayu dapat menghemat biaya sekitar 40-50% dibandingkan dengan
4
5
menggunakan baja IWF. Diperkirakan sekitar 80% konsumsi kayu diperuntukan pada bangunan rumah/gedung. Sedangkan yang 20% untuk perancang jembatan, dermaga dan lain-lain. Penggunaan kayu untuk pembangunan jembatan dan tiang pancang tidak lebih dari 5%. Jika kita akan bicaraa tentang kayu sebagai bahan struktur bangunan, maka yang harus diperhatikan antara lain adalah kekuatan dan keawetan kayu, karena tujuan
umum
para
pemilik
bangunan
maupun
perencana
adalah
membangun/mempunyai gedung yang aman dan kuat konstruksinya biaya konstuksinya murah, umur bangunan cukup lama serta pemeliharaanya ringan. (Wildensyah 2010:24)
3.2 Baja Ringan Baja ringan atau disebut juga Cold Formed Steel (baja canai dingin) adalah komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja dengan proses pengerjaan dingin. Baja menjadi material bangunan yang sedang tren saat ini. Rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontarktor atau owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti kuat dan lebih kaku. (Wildensyah 2010:28). Baja adalah logam campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C). Jadi baja berbeda dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga (Cu), dan titanium (Ti)yang merumakan logam murni. Dalam senyawa antaa besi dan karbon (unsur nonlogam) terrsebut besi menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon. Kandungan kabon berkisar antara 0,2 – 2,1% dari berat baja, tergantung tingkatannya. Secara sederhana, fungsi karbon adalah meningkatkan kwalitas baja, yaitu daya tariknya (tensile strength) dan tingkat kekerasannya (hardness). Selain karbon, sering juga
6
ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen (Mo) untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti antikorosi, tahan panas, dan tahan temperatur tinggi. Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebut proses peleburan besi mulai diketahui secara luas. Tahun 1000 SM, Bangsa Yunani, Mesir, Jews, Roma, Carhaginians dan Asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya. Penggunaan logam sebagai bahan struktural diawali dengan besi tuang untuk bentang lengkungan (arch) sepanjang 100 ft (30 m) yang dibangun di Inggris pada tahun 1777-1779. Dalam kurun waktu 1780- 1820. Dibangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyakan berbentuk lengkungan dengan balok-balok utama dari potongan-potongan besi tuang indivudual
yang
membentuk
batang-batang
atau
kerangka
( truss)
konstruksi. Besi tuang juga digunakan sebagai rantai penghubung pada jembatan-jembatan suspensi sampai sekitar tahun 1840. (wordpress.com)
3.3 Perbandingan Kayu dan Baja Ringan Secara sederhana dalam konteks lingkungan, dampak dan proses reduksinya bisa dibandingkan sebagai berikut: Kayu
Baja Ringan
Tidak mengalami perubahan dan
Mengalami perubahan dan proses
dapat dikembalikan kepada alam
reduksinya lama Terdegradasi secara
(tereduksi cepat)Terdegradasi secara
fisik( Non-recyclable)
biologis( Recyclable) Tidak mencemari lingkungan
Limbah B3 berpotensi Mencemari lingkungan.
7
Tersedia di lokasi, ketersediaannya Harus mendatangkan dari luar, proses memadai jika regulasi pembalakan produksinya melalui beberapa tahap. dilaksanakan dengan baik
Dari tabel ini bisa dilihat bagaimana kayu dan baja ringan memiliki beberapa kondisi yang sangat bertolak belakang dalam kriteria bahan bangunan ramah lingkungan. Kayu misalnya, berdasarkan kriteria bahan yang mudah tereduksi sehingga masa kembali terurai di alam,
Kayu
memiliki waktu yang sangat cepat tereduksi di bandingkan baja ringan. Dengan demikian kayu lebih ramah lingkungan di bandingkan dengan baja ringan. Kelemahan kayu ketika proses pasca konstruksi adalah tidak awet, ada kecenderungan waktu pasca konstruksi lebih cepat rusak dibandingkan dengan baja ringan. Tetapi ketersediaan kayu bisa menjadi alternatif untuk mengganti sementara baja ringan, ketersediaannya terbatas karena masuk kategori sumber daya alam tidak terbaharui. Sekilas tampak bahwa penggunaan kayu itu tidak ramah lingkungan karena berpotensi merusak hutan, tetapi jika dikaji lebih dalam proses penambangan baja dari bijih besi membutuhkan proses yang panjang dan energi yang banyak. Selain itu ketersediaan bahan dari bijih besi terbatas. Sementara kayu, dapat diperbaharui dengan melakukan reboisasi dalam jangka waktu tertentu.
3.4 Alasan Memilih Rangka Baja Ringan Daripada Kayu 1.
Rangka baja ringan tidak akan dimakan rayap. Seperti kita ketahui, kualitas kayu yang banyak digunakan maupun yang ada di pasaran saat ini adalah kayu dengan kualitas 3 kebawah atau kurang baik. Tidak banyak lagi, bahkan sudah sangat jarang yang menyediakan atau menggunakan kayu kualitas bagus seperti kayu jati untuk
8
membangun sebuah bangunan. Oleh karena itu, pemilihan rangka baja ringan merupakan hal mutlak jika rangka anda ingin memiliki usia yang lebih awet 2.
Baja ringan akan mempercepat durasi atau waktu pengerjaan suatu bangunan. Baja ringan yang sudah siap pasang tentunya akan banyak menghemat waktu pengerjaan berbagai proyek bangunan yang anda kerjakan. Bahkan sebuah rumah dengan type 36 bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih 1 minggu dengan menggunakan rangka baja ringan.
3.
Struktur rangka baja ringan yang tentunya lebih ringan daripada jika menggunakan kayu sebagai rangka bangunan.
4.
Rangka baja ringan hemat biaya. Baja ringan tidak mudah lapuk. Bayangkan berapa banyak uang yang bisa dihemat dengan fitur baja ringan ini terutama dalam segi biaya perawatan bangunan anda kedepanya. Selain itu, menurut beberapa hasil survei yang ada, rumah type 42 yang dibangun dengan struktur atap baja ringan dan dinding bata, bisa dihemat biaya pembuatanya hingga di kisaran angka 31 jutaan saja
5.
Rangka baja ringan memiliki struktur atau material yang bisa disesuaikan dengan keadaan geografis sebuah daerah. Misalkan bangunan berada di pinggir laut atau pantai, maka rangka baja ringan yang digunakan akan dilapisi dengan bahan tertentu yang akan menyesuaikan dengan kontur wilayah pantai (tidak mudah berkarat tentunya).
6.
Untuk menjaga lingkungan.
9
Seperti yang kita tahu bahwa hutan di Indonesia tidak sehijau dahulu kala akibat pembalakan liar. Oleh karena itu dengan kita menggunakan baja ringan itu sama saja ikut menjaga lingkungan kita yang sudah terlanjur rusak tidak menjadi lebih parah lagi.
3.5 Kelebihan atau Keuntungan Baja Ringan 1.
Baja ringan tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan kelembaban.
2.
Bila dibandingkan dengan rangka kayu atau baja konvensional, pemasangan rangka baja ringan relatif lebih cepat.
3.
Baja ringan bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (noncombustible). Karena dalam baja ringan terdapat sistem proteksi khusus yang disebut fire resistance yakni rakitan sistem struktur untuk membatasi penyebaran api pada suatu daerah atau kemampuan untuk secara menerus berperan menahan struktur ketika terpapar api.
4.
Baja ringan juga tidak memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu.
5.
Baja ringan lebih efisien dan ekonomis karena biaya pemeliharaan lebih kecil dan memiliki daya tahan lebih lama karena tidak terkena rayap dan tidak lapuk sehingga masa waktu manfaatnya menjadi lebih lama.
3.6 Kekurangan Baja Ringan 1.
Sistem struktur rangka baja ringan tersusun rapat, padat dan terlihat ramai, terhubung & terkait satu dengan lainnya, sehingga kurang menarik jika diekspose.
2.
Membutuhkan perhitungan yang benar-benar matang, karena sistem strukturnya yang seperti rangka ruang tersebut maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung, salah pasang, akan membuat perlemahan sehingga dapat menyebabkan kegagalan total.
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN Penggunaan baja ringan sekarang ini banyak digunakan sebagai pengganti kayu kerangka bangunan karena alasan lebih awet, efesien dan ekonomis dari pada kayu tetapi struktur pengerjaanya lebih rumit karena menggunakan perhitungan.
4.2 SARAN Penggunaan kayu itu tidak ramah lingkungan karena berpotensi merusak hutan. Untuk menjaga kayu kita harus memperbaharui dengan reboisasi. Sedangkan penggunaan baja mempunyai sifat yang ramah lingkungan, karena menggunakan material yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging), namun dalam prosesnya terlalu panjang dan ketersediaan bahan dari bijih besi terbatas.
10
DAFTAR PUSTAKA
jasaproperty21.wordpress.com/.../kelebihan-dan-kekurangan-rangka http://blog.propertykita.com/arsitektur/pengertian-baja-ringan-dan-beberapaalasan-memilih-baja-ringan/ Kompas.com Wikipedia.com
11