MAKALAH MINUMAN BERSODA TERHADAP KESEHATAN
Diajukan unutk memenuhi tugas mata kuliah Pelayanan Pela yanan Kesehatan dan Penyembuhan Dosen Pengampu : Gerry Takaria S.Th, M.Fil
Oleh : Natania 1751013 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia Bandung 2018
Kata Pengantar
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini tentang minuman bersoda terhadap kesehatan dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Bandung, 4 Februari 2018
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................... ii Daftar isi........................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4 1.1 Latar Belakang............................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 4 1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 5 1.4 Manfaat Penulisan........................................................................ 5 BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 6 2.1 Sejarah Air Soda.......................................................................... 6 2.1.1 Soft Drink ...................................................................... 8 2.2 Dampak yang ditimbulkan dari konsumsi minuman bersoda...... 8 2.3 Kandungan yang ada dalam minuman bersoda........................... 19 2.4 Manfaat dari minuman bersoda................................................... 22 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 23 3.1 Kesimpulan.................................................................................. 23 3.2 Saran............................................................................................ 24 Daftar Pustaka................................................................................................25
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Dewasa ini peredaran produk minuman bersoda telah beredar dimana-mana hingga daerah terpencil. Banyak inovasi yang dilakukan produsen untuk menarik konsumen, agar produk minuman bersoda semakin diminati. Ketenaran produk tersebut tidak pernah mati dari awal kemunculannya hingga sekarang, dan bahkan sudah sangat digemari dari berbagai kalangan umur, baik yang muda maupun yang tua. Keragaman tersebut sering membuat konsumen bingung dalam memilih mana yang terbaik. Oleh karena itu, konsumen harus jeli dalam menilai sebelum memutuskan untuk membeli (Astawan, 2012). Minuman tidak memiliki
berkarbonasi kandungan
merupakan
minuman
alkohol. minuman
yang
sudah
berkarbonasi
atau
sering disebut minuman bersoda banyak beredar di masyarakat. Akan tetapi sebagian besar masyarakat bahkan
sama
sekali
hanya
minuman
sedikit
atau
tidak mengetahui bahaya dari minuman bersoda
tersebut. Serta masyarakat banyak yang konsumsi
mengetahui
bersoda
kesulitan
untuk
mengurangi
ini (Candrakirana, 2012).
Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai dampak yang ditimbulkan dari minuman bersoda.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas maka penulisan makalah ini akan membahas mengenai : a. Bagaimana sejarah munculnya minuman bersoda? b. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari minuman bersoda? c. Bagaimana kandungan zat dalam minuman bersoda? d. Bagaimana manfaat dari minuman bersoda?
4
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini untuk : a. Mengetahui sejarah munuculnya minuman bersoda b. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari minuman bersoda c. Mengetahui kandungan zat dalam minuman bersoda d. Mengetahui manfaat minuman bersoda
1.4
Manfaat Penulisan
Manfaat yang ditimbulkan dari makalah ini baik bagi penulis maupun pembaca adalah untuk menambah pengetahuan akan sejarah minuman bersoda,dampak yang ditimbulkan dari minuman bersoda, menambah pengetahuan akan zat yang terkandung dalam minuman bersoda, dan manfaat minuman bersoda.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Air Soda Pada abad 16 tepatnya berada di wilayah Eropa ditemukan cara
penggabungan CO2 ke dalam air yang bertujuan sebagai terapi kesehatan menggunakan media air mineral. Pada tahun 1767, Priestley seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang ditambahkan dalam air bisa menyebabkan rasa asam. Pada tahun 1785 Minuman mengandung CO2 pertama kali diproduksi di Philadelphia , Amerika Serikat. Pada tahun 1886 Seorang ahli farmasi yang berasal dari Atlanta-Georgia (AS) bernama John Smith Pemberton, menemukan formula minuman dibuat dari daun koka, biji kola, dan anggur, Koka ( Erythroxylon coca) yang merupakan jenis tanaman penghasil kokain. Minuman ini akhirnya diberi nama Coca-Cola. Pemberton mengklaim Jika bahan-bahan ini berfungsi memperbaiki pencernaan, pernapasan, dan sistem saraf. Minuman ini disajikan dalam bentuk tonik dan anggur yang diyakini bisa mencerdaskan peminumnya. Akan tetapi belakangan diketahui jika daun koka memiliki efek negative seperti bahan narkotik semacam morfin dan akhirnya menimbulkan penolakan terhadap minuman ini. Karena banyaknya protes terhadap minuman ini akhirnya Pemberton menghilangkan kandungan koka di dalam formulanya tanpa mengubah rasanya. Saat penjualan minuman mengandung alkohol mulai dibatasi, Pemberton akhirnya menghilangkan kandungan anggur dalam Coca-Cola untuk merubah citra minuman buatannya menjadi minuman ringan tanpa alcohol yang bisa diperdagangkan secara bebas. Pada tahun 1898 ahli farmasi dari New Bern-North Carolina (AS), menciptakan formula minuman yang mengandung karbonasi yang di beri nama dengan “ Brad’s
Drink ”
dan akhirnya dikenal sebagai Pepsi-Cola. Pada awalnya
minuman ini digunakan sebagai obat sakit perut dan seiring berjalannya waktu dan mengalami banyak perubahan dalam formula akhirnya minuman ini menjadi
6
minuman ringan yang bisa dikonsumsi setiap saat dan sekarang minuman ini saingan terkuat Coca Cola. Pada tahun 1905, Claud A. Hatcher seorang ahli farmasi dari ColumbusGeorgia (AS) menemukan formula minuman berkarbonasi yang diberi nam “Chero-Cola” yang sekarang dikenal dengan nama Royal Crown (RC) Cola yang merupakan produsen ketiga terbesar softdrink dunia Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan lawan kata dari minuman keras. Pada umumnya, istilah ini hanya digunakan untuk minuman dingin kopi,teh panas,coklat panas tidak dianggap sebagai minuman ringan. Salah satu jenis minuman ringan yang paling terkenal di seluruh dunia adalah minuman berkarbonasi yang mengandung kola seperti Coca-Cola dan Pepsi. Di Indonesia produk lokal yang terjual laris adalah teh seperti Tehbotol. Selain itu minuman ringan juga tersedia dalam berbagai rasa, umumnya buah-buahan. Soda pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Joseph Priestley pada tahun 1770-an, yaitu ketika ia berusaha mencampurkan air destilasi dengan gas karbondioksida (CO2). Soda mulai dikenal luas ketika ilmuwan Inggris lainnya, yaitu John Mervin Nooth menyempurnakan penemuan Joseph Priestley dan menjualnya sebagai obat. Pada tahun 1830, sebuah pabrik minuman berkarbonasi pertama kali berdiri di Amerika Serikat. Air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Untuk membuat air soda, komponen yang paling penting adalah air dan gas karbondioksida. Air soda memang dibuat dengan melarutkan gas karbondioksida (CO2) ke dalam air. Sama seperti oksigen, karbondioksida merupakan gas yang banyak terdapat di alam. Karbondioksida merupakan gas yang kita keluarkan saat bernapas dan diambil oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Bila diinjeksi ke dalam air dengan tekanan tinggi, karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulah sebabnya minuman
berkarbonasi
disebut
juga
minuman
berkarbonasi
(carbonated
beverages). Asam karbonat tersebutlah yang bertanggung jawab terhadap
7
timbulnya sentuhan khas soda di mulut (mouthfeel) dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat minuman berkarbonasi.diminum. 2.1.1
Soft Drink Soft Drink adalah minuman berkarbonasi yang diberi tambahan berupa
bahan dan perasa serta pemanis seperti gula. Soft Drink terdiri dari Sugar sweeetened Soft Drink dan non-sugar soft drink . Sugar-sweetened Soft Drink merupakan soft drink dengan zat pemanis yang berasal dari gula, sedangkan non sugar soft drink merupakan soft drink dengan pemanis yang berasal dari pemanis buatan (Australian Beverages Council,2004) 2.2
Dampak yang ditimbulkan dari konsumsi minuman bersoda Di udara dan cuaca yang panas terik sering orang menganggap bahwa
minuman bersoda adalah minuman yang tepat untuk menyegarkan. Selain rasa yang nikmat, minuman bersoda juga memiliki sensasi yang berbeda daripada minuman yang lain. Bahkan ada di beberapa keluarga yang selalu menyediakan minuman bersoda dirumahnya. Namun tidak sedikit orang yang tidak mengetahui bahaya dari konsumsi minuman bersoda. Saat ini, minuman bersoda menjadi minuman yang enak dikalangan masyarakat dan hal yang menyebabkan sehingga masyarakat menyukai minuman ntersebut adalah karena rasanya yang enak dan memiliki berbagai macam bentuk. Tetapi dalam mengomsumsi minuman tersebut kurang baik, sebab minuman tersebut memiliki efek buruk terhadap tubuh manusia diantaranya : 1. Menyebabkan Obesitas Dari hasil sebuah penelitian diketahui bahwa dampak obesitas yang disebabkan oleh minuman ringan yang bersoda lebih menyerang anakanak dan remaja terutama laki-laki. Keputusan banyak orang untuk mengganti minuman bersoda dengan diet soda nampaknya kurang tepat, pasalnya diet soda atau minuman yang digadang-gadang
dapat
menghemat asupan sebanyak 140 Kalori dibanding dengan minuman ringan, ternyata mengandung banyak pemanis buatan. Mulai dari
8
aspartame,sakarin hingga sucralose. Pemanis buatan dalam diet soda memiliki rasa yang lebih tajam dibandingkan gula asli. Mengonsumsi diet soda mampu menumpulkan indera perasa sehingga tidak lagi dapat merasakan manis alami seperti manis buah. Menurut penulis The Sugar Detox. Dr. Brooke Alpert, gula palsu atau pemanis buatan memiliki bahaya yang sama dengan gula asli. Pemanis buatan mampu merangsang insulin sehingga mampu meningkatkan tumpukan lemak dalam tubuh. Lemak yang tertimbun mengakibatkan penambahan berat badan. Kata Dr. B. Alpert hal tersebut juga dibenarkan oleh para peneliti dari Universitas Birzeit di Palestina. Seperti dilansir oleh express.co.uk,22 Mei 2017, Satu kaleng
diet
soda
mengandung
cukup
banyak
karbonsioksida.
Karbondioksida yang dicampur ke dalam minuman bersoda tersebut memacu hormon lapar bernama Ghrelin dalam tubuh. Diet soda atau minuman bersoda lain tidak menghilangkan dahaga, justru menstimulasi Ghrelin dalam tubuh seseorang sehingga orang tersebut memiliki keinginan untuk mengunyah. Para peneliti juga berhasil menemukan fakta bahwa seseorang yang rutin meminum diet soda selama setahun penuh, menunjukkan gejala obesitas dan mengalami pembengkakan pada beberapa bagian organ vital.
2. Merusak gigi Gula pasir yang telah mengalami pemuaian merupakan penyebab utama kerusakan gigi. Dan jenis gula seperti ini terdapat dalam minuman ringan. Dampak negatif tidak akan terlihat langsung. Kita meresakannya waktu kemudian. Seperti yang dikutip dari tabloid senior bahwa pada 1974, dalam sebuah penelitian ditemukan korelasi positif antara frekuensi konsumsi minuman ringan dengan tingkat keparahan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak. Penemuan ini mencengangkan karena para peneliti juga telah memperhitungkan
konsumsi
makanan
manis
lainnya,
tetapi
tetap
menemukan bahwa minuman ringanlah yang paling banyak berkontribusi dalam menyebabkan kerusakan gigi (Jacobson,2003). Penelitian tersebut
9
tenyata masih berdampak kepada anak-anak pada 1990-an. Meskipun anak-anak survei pada 1974 telah menjadi orangtua pada 1990-an. Dan saat ini, telah terdapat pasta gigi berflouride atau air mineral yang mengandung flouride. Ternyata, edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan gigi pada anak-anak masih sangat kurang. Dilansir dari KlikDokter, sekakin lama gigi terpapar dengan minuman bersoda, maka lapisan email yang melunak semakin tebal. Begitu juga dengan lapisan yang terkikis, akan menjadi semakin banyak. Dalam waktu tiga menit pertama, minuman bersoda mengikis email gigi 10 kali lebih banyak daripada jus buah. Erosi tersebut disebabkan oleh kandungan asam sitrat dan/atau asam fosfor di dalamnya. Kandungan tersebut bekerja dengan melemahkan email gigi terlebih dahulu sehingga berkontribusi terhadap timbulnya gigi berlubang. Kombinasi efek soda dengan pola menyikat gigi yang tidak teratur, perataan gigi, atau kondisi lainnya bahkan mampu membuat gigi lepas. Tak heran bila gejala yang terlihat adalah gigi yang menguning. 3. Merusak Ginjal Minuman soda (minuman berkarbonasi) dapat mengakibatkan dampak buruk pada tekanan darah tinggi, penurunan fungsi ginjal dan batu ginjal. Pengaturan ini untuk penyakit ginjal terjadi melalui sejumlah tindakan yang terjadi ketika Anda mengkonsumsi minuman berkarbonasi hari untuk jangka waktu yang panjang. Minuman bersoda, terutama cola, berisi dengan tingkat tinggi asam fosfat yang terkait erat dengan perkembangan batu ginjal dan masalah ginjal lainnya. Sebuah penelitian menujukkan bahwa minuman soda lebih dari 2 botol colah perhari akan menimbulkan risiko penyakit ginjal kronis. Konsumsi minuman soda yang dapat meningkatkan penyerapan garam oleh sel pada ginjal juga bisa berujung pada diabetes, gagal ginjal, tekanan darah tinggi dan obesitas, seperti yang telah diungkapkan, bahwa minuman bersoda dapat membuat ginjal Anda rusak. Jika selama ini kasus yang ada menujukna bahwa mengonsumsi minuman bersoda hingga berliter-liter setiap harinya bisa menimbulkan risiko kematian. Hasil ini
10
didapatkan peneliti di University of Japan setelah mengamati 12.000 karyawan melalui tes urine. Hasilnya menunjukkan bahwa karyawan yang minum dua kaleng minuman soda atau lebih dalam sehari memiliki lebih banyak protein pada urine mereka, dibandingkan dengan karyawan yang meminum sedikit minuman soda atau tidak sama sekali. Adanya protein pada urine adalah pertanda vital adanya kerusakan ginjal. Sekitar 11 persen karyawan yang mengonsumsi banyak minuman ringan diketahui memiliki protein pada urine mereka saat menjalani tes lanjutan selama tiga tahun. Hasil ini tentunya menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman bersoda bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Namun peneliti menjelaskan bahwa adanya protein pada urine merupakan gejala awal dan masih bisa dirawat atau disembuhkan jika orang tersebut segera memeriksakan diri ke dokter dan mengurangi konsumsi minuman sodanya. Penelitian lain yang dilakukan oleh tikus juga menunjukkan bahwa mengonsumsi fruktosa terlalu banyak bisa berpengaruh buruk terhadap ginjal. Penelitian juga menjelaskan bahwa adanya protein pada urine merupakan tanda awal dari penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung. Konsumsi soda yang meningkatkan penyerapan garam oleh sel pada ginjal juga bisa berujung pada diabetes, obesitas, gagal ginjal, dan tekanan darah tinggi, seperti diungkap oleh peneliti di case Western reserve University. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan orang yang memiliki ginjal normal juga bisa mengalami risiko kerusakan ginjal jika terlalu banyak minum soda. 4. Memicu penyakit kanker Ada sangat banyak penelitian yang membuktikan bahwa minuman bersoda dapat menyebabkan obesitas. Selain berat badan berlebih, minuman ringan juga bisa meningkatkan resiko untuk terkena diabetes, menyebabkan sering ousing, pingsan, dan detak jantung yang tidak stabil. Namun, sebuah
penelitian terbaru membuktikan bahwa soda bisa
meningkatkan risiko kanker akibat pewarna di dalamnya.
11
Studi ini menemukan bahwa pewarna minuman ringan yang mengandung bahan kimia yang disebut 4-Mel karsinogen potensial dan menyebabkan kanker. Secara teratur mengkonsumsi minuman ringan dapat meningkatkan risiko kanker, baik pada anak-anak dan orang dewasa. Hasil ini diperoleh peneliti dari Consumer Reports dan Pusat Masa Depan Layak Huni di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. Mereka melakukan tes pada 110 sampel minuman ringan. Semua sampel minuman ringan, kecuali untuk node berwarna, yang mengandung sekitar 3,4-352,5 mikrogram 4-Mel pada setiap bisa atau botol, seperti dilansir situs Health (28/02). Kebanyakan orang mengkonsumsi dua sampai dua setengah kaleng soda per hari. Para peneliti memperkirakan bahwa dalam 70 tahun ke depan, bisa jadi ada sekitar 5.000 kasus kanker akibat konsumsi
minuman
ringan.
Tapi
selain
itu,
para
peneliti
juga
memperingatkan bahwa 4-Mel tidak hanya terkandung dalam minuman ringan, tetapi juga pada makanan kemasan lainnya seperti saus barbekyu, sirup pancake, dan beberapa jenis sup. Jika Anda termasuk orang yang suka minum soda, Anda harus membatasi jumlah yang Anda minum. Untuk konsumsi sehari-hari, pilih air mineral yang menyehatkan tubuh. 5. Berefek buruk pada jantung Bagi yang suka minuman bersoda sepertinya hasil penelitian berikut harus menjadi perhatian. Sebuah studi dipublikasikan pada pertengahan bulan Maret 2012 di Jurnal Circulation, jurnal yang dipublikasikan oleh asosiasi ahli jantung terkemuka di Amerika, American Heart
Association.
Minuman
bersoda
seperti
diketahui
memiliki
kandungan nol kalori, sehingga dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Bukan hanya itu, studi baru menunjukkan minuman ini juga dapat membahayakan jantung, meskipun secara fisik mungkin badannya kurus atau normal (tidak kegemukan) tetapi dampak soda bagi jantung sangat nyata. Bagi yang suka minuman bersoda sepertinya hasil penelitian berikut harus menjadi perhatian. Sebuah studi yang dipublikasikan pada pertengahan bulan Maret 2012 di Jurnal Circulation, jurnal yang
12
dipublikasikan oleh asosiasi ahli jantung terkemuka di Amerika, American Heart Association. Minuman bersoda seperti diketahui memiliki kandungan nol kalori, sehingga dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Bukan hanya itu, studi baru menunjukkan minuman ini juga dapat membahayakan jantung, meskipun secara fisik mungkin badannya kurus atau normal (tidak kegemukan) tetapi dampak soda bagi jantung sangat nyata. Penelitian ini tidak main-main sehingga validitasnya sangat tinggi. Diikuti oleh 43.000 orang selama 22 tahun. Ditemukan bahwa bagi yang biasa minum satu 12-ons (sekitar 1 gelas) minuman soda atau minuman lain yang mengandung pemanis buatan per hari, 20% lebih mengalami serangan jantung dibanding pria yang tidak minum soda. Para peneliti tidak memperoleh korelasi signifikan antara obesitas atau berat badan saja dengan serangan jantung. Mereka memperhitungkan indeks massa tubuh pria bersama dengan kebiasaan makan mereka, tingkat olahraga, riwayat keluarga penyakit jantung, dan faktor lainnya. Tetapi, yang memiliki pengaruh signifikan adalah kebiasaan meminum soda atau minuman yang mengandung gula/pemanis buatan (sugary beverage consumption). “Minuman bersoda tampaknya menjadi faktor risiko independen untuk penyakit jantung," kata Frank Hu, MD, seorang profesor gizi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, di Boston. Ada pemahaman salah selama ini, bahwa minuman diet dengan pemanis buatan tidak terkait dengan serangan jantung, seperti yang diungkapkan dalam beberapa hasil penelitian sebelumnya. Beberapa faktor selain berat badan — atau mungkin kombinasi faktor – dapat menjelaskan temuan ini. Sebagai contoh, minuman manis dikaitkan dengan minuman yang
mengandung
trigliserida
tinggi
atau
kolesterol
yang
dapat
meningkatkan risiko serangan jantung tanpa diiringi dengan obesitas. Minuman manis juga diyakini berpengaruh pada peradangan, yaitu mempengaruhi kekebalan tubuh sebagai faktor risiko utama penyakit diabetes. Selain itu, minuman soda juga dihubungkan dengan penimbunan lemak di perut yang dapat meningkatkan resiko pria dari serangan jantung.
13
Sampel darah diambil dari sekitar 40% pria selama penelitian didukung beberapa hipotesis. Pria yang mengkonsumsi minuman manis setidaknya sekali sehari memiliki kadar trigliserida tinggi, kadar HDL rendah dan lainnya, sebagai faktor yang membahayakan jantung. Temuan penelitian ini menguatkan pula penelitian serupa yang dilakukan terhadap wanita, yang dilakukan oleh Nurses Health Study. Inti dari hasil penelitian tersebut, baik terhadap pria maupun wanita, adalah bahwa minuman manis berhubungan dengan obesitas, diabetes, dan masalah metabolisme lain. Ini menambah bukti lebih lanjut bahwa minuman manis (soda atau yang mengandung pemanis buatan) merugikan kesehatan kita. Tetapi penyakit tersebut dihiraukan oleh masyarakat terutama orang dewasa dan anak-anak karena rasanya yang khas sehingga membuatnya ketergantungan dan resiko tersebut akan berdampak lebih buruk lagi jika terlalu sering mengomsumsi menuman tersebut, sehingga dianjurkan untuk meminuman minuman tersebut jika dibutuhkan. Sebab kalau kita ketergantungan, maka hil itu tidak bisa kita cegah. 6. Memicu penyakit asam surat Asam urat adalah kondisi di mana pengidapnya akan merasakan nyeri yang sangat hebat di area persendian. Rasa nyeri pada sendi ini dipicu oleh terbentuknya asam urat dari sisa metabolisme zat purin di dalam makanan. Sehingga apabila seseorang mengonsumsi makanan berpurin tinggi, maka kadar asam uratnya akan naik kemudian mengkristal sehingga munculah peradangan di area sendi. Saat bergerak, tentu akan terjadi pergesekan antara sendi dan kristal asam urat. Hal inilah yang memunculkan rasa nyeri hebat yang tak tertahankan. Salah satu jenis makanan/minuman yang memiliki kandungan purin cukup tinggi ialah minuman bersoda. Soda memang memiliki rasa yang enak dan sangat menyegarkan ketika dikonsumsi. Terlebih lagi jika dikonsumsi dengan es batu dan ketika cuaca sedang panas terik, pastinya sangat menyegarkan. Namun tahukah Anda? Bahwa minuman bersoda ini sangat berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit asam urat.
14
Efek Buruk Mengonsumsi Minuman Bersoda bagi Penderita Asam Urat
Kerusakan Sendi dan Kelumpuhan Zat purin yang terkandung di dalam minuman bersoda bisa
merusak jaringan tulang rawan sendi. Kondisi ini sebabnya sendi terasa nyeri, linu, bengkak dan susah untuk digerakan. Tak hanya itu saja, peradangan pada sendi juga bisa sebabkan kerusakan pada tulang dan juga sendi. Di mana jika tulang dan juga sendi mengalami
kerusakan
maka
pengidapnya
berpeluang
untuk
mengalami kelumpuhan bahkan cacat permanen.
Penyempitan Pembuluh Darah Bagi orang dengan penyakit asam urat yang masih sering
mengonsumsi soda, ada baiknya segera hentikan. Karena jika pengidap asam urat mengonsumsi minuman bersoda bisa picu munculnya asam urat berlebih dalam tubuh dan sebabkan penyempitan pembuluh darah. Di mana kondisi ini mampu menghambat darah ke otak dan jantung. Sehingga menyebabkan stroke dan serangan jantung yang sangat mematikan. 7. Beresiko terkena diabetes Minuman bersoda telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kenaikan berat badan dan mendapatkan risiko diabetes tipe 2. Para peminum diet soda telah dikaitkan dengan peningkatan lemak di lingkar perut, (jenis lemak yang sering dikaitkan dengan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2). Hasil dari San Antonio Longitudinal Study of Aging, yang dipresentasikan pada pertemuan Juni dalam American Diabetes Association, terkait konsumsi soda dengan meningkatnya lingkar pinggang. Dari seluruh koresponden, para peminum soda mengalami peningkatan lemak di pinggang sekitar 70%. Penelitian ini memperluas temuan penelitian sebelumnya oleh penulis yang sama pada tahun 2008 di mana mereka yg mengkonsumsi lebih dari 21 kali minum soda selama seminggu dikaitkan dengan hampir dua kali lipat risiko menjadi kelebihan
15
berat badan. Keterkaitan antara soda dan diabetes tipe 2 adalah kenaikan BMI (indikator tingkat obesitas) dan asupan kalori. Temuan ini juga telah menunjukkan bahwa minuman soda memunculkan faktor-faktor lain, seperti lonjakan darah. Minuman soda dapat menyebabkan DM tipe 2 nonobesitas. Sebuah penelitian telah menemukan adanya peningkatan risiko diabetes ( meskipun kecil ) pada orang yang gemar mengkonsumsi minuman soda manis meski tubuh mereka langsing. Sejak dahulu, para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa konsumsi minuman mengandung pemanis dikaitkan dengan risiko diabetes. Minuman manis diasumsikan dengan risiko obesitas kemudian menunjukkan gejala sindrom metabolik – sekelompok gejala, termasuk obesitas sentral, terkait dengan diabetes dan penyakit kardiovaskular. Kemudian, penelitian terbaru menambahkan bukti lebih lanjut bahwa minuman soda manis berhubungan dengan meningkatnya risiko diabetes tipe 2, bahkan pada orang non-obesitas, Mereka terkait dengan puluhan ribu kematian di seluruh dunia akibat diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker. Para peneliti sepakat, kandungan pemanis buatan yang tinggi menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan diyakini berkontribusi pada perkembangan resistensi insulin. Dalam rangka untuk melihat apakah ada hubungan antara minuman dan diabetes, para peneliti melakukan metaanalisis dari 17 studi observasional. Hasil penelitian menunjukkan tingkat signifikan lebih tinggi dari tipe 2 diabetes antara orang-orang yang secara teratur mengkonsumsi minuman soda mengandung pemanis. Temuan juga memberi hasil bahwa beberapa orang yang minum jus buah atau minuman instan mengandung pemanis buatan, mereka berisiko penyakit meskipun bukti dan fakta masih lemah. Meskipun dikategorikan lemah, namun studi ini cocok dalam upaya kesehatan global untuk membuat orang mengurangi konsumsi minuman mengandung pemanis, terutama minuman manis berkarbonasi seperti soda. Pada bulan Juni, peringatan serupa juga dikeluarkan dalam sebuah makalah yang ditulis oleh para peneliti dari Tufts University dan dipublikasikan dalam jurnal Circulation menyimpulkan, berdasarkan
16
survei konsumsi gula di seluruh dunia, bahwa minuman manis membunuh hampir 200.000 orang per tahun: 6450 dari kanker, 45.000 dari penyakit kardiovaskular dan 133.000 dari diabetes. Penulis senior Dariush Mozaffarian mengatakan bahwa tidak ada manfaat kesehatan dari minuman mengandung pemanis buatan, dan dampak potensial dari mengurangi konsumsi minuman tersebut adalah menyelamatkan puluhan ribu kematian setiap tahun. Alasdair Rankin, direktur penelitian di Diabetes UK, mengatakan,“Kami menyarankan orang untuk membatasi jumlah minuman manis, meskipun sebagai bagian dari diet sehat. Tujuan utama untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2. Ada bukti yang sangat kuat bahwa diet yang sehat, dibarengi oleh aktivitas fisik secara teratur, semua itu dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan membantu mencegah diabetes tipe 2. Aspartam dan diabetes adalah kandungan dari minuman soda yg menyebabkan risiko diabetes. Salah satu bahan dalam beberapa diet soda, adalah aspartam, telah terbukti dimetabolisme hati dan berpotensi menyebabkan produksi insulin meningkat terlalu banyak. Aspartame adalah protein yang berasal dari fenilalanin dan asam aspartat, dua protein yang bila dikombinasikan akan menyebabkan rasa manis. Diet soda mengandung rasa manis, merubah Anda menjadi ngidam (ketagihan). Oleh karena itu, mengkonsumsi lebih banyak minuman soda akan mendorong kita untuk mengkonsumsi lebih banyak kalori, ini kalori yg tidak sehat. Selain itu, soda akan meningkatkan rasa lapar sehingga anda akan cenderung makan lebih banyak. Namun, jika Anda minum air segar, maka Anda akan cenderung makan yg lebih sedikit. Hal ini menjadi alasan ke dua mengapa minuman diet soda justru menyebabkan kenaikan berat badan akibat tumpukan lemak dan kelebihan kalori tak sehat. Kandungan lain yang terdapat dalam minuman bersoda adalah sukrosa, dalam bentuk sirup murni tanpa warna. Dalam perkembangannya, sukrosa bisa diganti dengan gula jagung. Sirup gula (atau gula jagung) ditambahkan dengan aroma, pewarna dan asam, serta bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpannya. (Potter, 1991). Sukrosa adalah gula pasir biasa yang tergolong dalam disakarida. Perbedaan antara sukrosa dengan disakarida
17
yang lain adalah kedua atom anomerik dalam sukrosa digunakan untuk ikatan glikosida. Dalam sukrosa, baik fruktosa maupun glukosa tidak memiliki gugus hemiasetal, oleh karena itu sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan suatu bentuk aldehida atau keton. Sukrosa tidak menunjukkan mutarotasi dan bukanlah gula pereduksi (Fessenden dan Fessenden, 1999). Sirup dengan kadar fruktosa tinggi, soda, dan pemanis buatan yang terdapat dalam minuman soda dapat merusak pankreas, yang menyebabkan produksi hormon insulin menurun. Hormon insulin yang ada di dalam tubuh tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk mengubah zat gula berlebih tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan. Sehingga dapat memicu hadirnya penyakit diabetes mellitus karena zat pemanis buatan yang terdapat pada soda tidak mampu dimetabolisme oleh insulin menjadi glikogen sehingga bisa mamacu peningkatan gula darah dalam tubuh. Hasil
penelitian
tersebut
juga
mengungkap
bahwa
wanita
yang
mengatakan mereka minum satu atau lebih porsi minuman bersoda dengan pemanis
setiap
hari,
selama
dilakukan
penelitian,
kemungkinan
mengembangkan diabetes dua kali lipat daripada mereka yang jarang mengonsumsi minuman tersebut (Firman, 2011). Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2007 dalam jurnal Circulation dari American Heart Association, subjek penelitian yang meminum minuman bersoda setiap hari selama empat tahun memiliki kesempatan 25% dalam mengembangkan tingkat gula darah tinggi. Dan 32% memungkinkan mereka lebih besar untuk mengembangkan kadar kolesterol (Firman, 2011) 8. Kecacatan dan kematian pada janin bagi ibu hamil Selama masa kehamilan ibu hamil dituntut untuk selalu memperhatikan segala halnya dengan baik. Mulai dari melakukan olahraga, melakukan kegiatan sehari-hari, melakukan pekerjaan rumah sampai dengan asupan makanan. Ya, asupan makanan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dengan baik. Hal ini dikarenakan gizi dan makanan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Apa yang dikonsumsi oleh ibu hamil
18
adalah
apa
yang
akan
mempengaruhi
janin
yang
ada
didalam
kandungannya. Minuman bersoda seperti sprite, fanta, cocacola, dan lain sebagainya juga termasuk ke dalam jenis minuman yang dilarang untuk ibu hamil karen ia banyak megandung gula, karbonat, asam fosfat, kafein, dan bahan pengawet. Semua kandungan ini berdampak pada kelebihan berat badan, diabetes gestasional, meningkatnya bobot janin secara abnormal. Selain itu, minuman bersoda juga dapat meningkatkan asupan fosfor didalam tubuh yang kemudian berdampak pada terhambatnya penyerapan kalsium dan turunya massa tulang baik pada ibu hamil maupun bayi yang tengah dikandungnya. Dampak terburuk yang ditimbulkan dan minum-minuman bersoda adalah bayi lebih rentan terserang tulang keropos setelah ia dilahirkan.
2.3
Kandungan yang ada dalam minuman bersoda Meskipun minuman bersoda sudah tidak memiliki kandungan alkohol,
namun minuman bersoda atau soft drink memiliki beberapa kandungan yang dapat membahayakan tubuh serta kesehatan, diantaranya adalah : 1. Zat Pewarna Warna yang ada dalam minuman seperti Coca-cola, Pepsi atau minuman sejenis lainnya berasal dari zat yang disebut dengan methylimidazole (4-MI). Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di California, konsumsi zat 4-MI secara berlebihan dan terus menerus dapat memicu kanker. Bahayanya, teryata dalam satu kaleng soda terkandung hampir 140 mcg zat 4-MI. Hal ini membuat Dinas Kesehatan di AS memaksa Coca-cola dan Pepsi memangkas kadar zat yang digunakan. 2. Kafein Tahukah Anda? satu kaleng soda mengandung 40 mg kafein. Dengan kata lain, jumlah kafein yang ada hampir sepertiga dari satu cangkir kopi biasa. Meski masih banyak perdebatan mengenai manfaat kafein, namun fakta menunjukkan jika Kafein dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan mempercepat detak jantung. Selain itu, kafein menghentikan proses pencernaan zat besi dari makanan. Jadi orang yang
19
gemar
meminum
soda
kemungkinan
besar
beresiko
mengalami
kekurangan zat besi. Kafein adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi otak dan sistem saraf. Kafein tergolong jenis alkaloid yang juga dikenal sebagai trimetilsantin. selain pada kopi, kafein juga
banyak ditemukan dalam minuman teh, soda, cokelat, minuman
berenergi maupun obat-obatan. Sejauh ini belum ditemukan adanya hasil penelitian secara ilmiah yang menyatakan konsumsi kafein dalam taraf normal berbahaya bagi kesehatan. Namun, konsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan banyak masalah, seperti warna gigi berubah, bau mulut, meningkatkan stres, serangan jantung, kemandulan pada pria, gangguan pencernaan, kecanduan dan bahkan penuaan dini. Kafein juga merupakan salah satu penyebab utama sakit kepala. 3. Asam fosfat Asam fosfat merupakan unsur dasar dari minuman bersoda. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan rasa yang kuat dan mencegah perkembangbiakan jamur dan bakteri di dalam minuman bersoda. Saat digunakan dalam jumlah yang terbatas, asam fosfat tidak berbahaya bagi tubuh, akan tetapi bila digunakan dalam dosis tinggi, asam fosfat dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan bahkan dapat membuat gigi menjadi lebih rapuh dan mudah berlubang. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 menemukan bahwa minuman bersoda (cola) diketahui berhubungan dengan rendahnya kadar mineral di dalam tulang wanita lanjut usia karena kandungan kafein dan asam fosfat di dalamnya. Selain itu, tingginya kadar asam fosfat di dalam minuman bersoda
juga
menyebabkan
dapat
mempengaruhi
terjadinya
fungsi
gangguan
lambung,
pencernaan
yang
dapat
dan
perut
kembung.Menurut penelitian, asam fosfat diklaim menjadi salah satu penyebab terbesar masalah gangguan pada ginjal. Dan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari US National Institutes of Health di Maryland, AS, menemukan bahwa minum lebih dari dua kaleng soda setiap hari beresiko meningkatkan gangguan pada ginjal dua kali lipat
20
yang disebabkan oleh kandungan asam fosfat. Studi lain di AS menyebutkan bahwa wanita yang mengkonsumsi soda lebih dari tiga kaleng dalam sehari dapat mengikis ketebalan tulang dan membuat tulang mudah keropos. 4. Bisphenol A Botol plastik minuman bersoda mengandung sejenis zat kimia yang disebut dengan bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengeraskan plastik, mencegah terjadinya karat dan mengeliminasi bakteri. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 menemukan bahwa paparan BPA telah diketahui berhubungan dengan terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah. Zat kimia ini juga diketahui dapat menyebabkan berbagai gangguan organ reproduksi pada pria dan terjadinya pubertas dini pada wanita. Selain itu, BPA juga dapat mengganggu aktivitas hormonal, yang dapat memicu terjadinya berbagai gangguan kesehatan.Kandungan bisphenol A diketahui memiliki kaitan terhadap penyakit jantung, kanker dan cacat pada anak. Zat ini banyak ditemukan di botol susu, garpu plastik, serta kaleng alumunium yang biasa digunakan untuk minuman soda seperti Coca-cola dan Pepsi. 5. Asam sitrat Asam sitrat yang terdapat di dalam soda diet dan soda biasa merupakan bahan berbahaya lainnya, terutama bagi kesehatan mulut Anda. Hal ini dikarenakan asam sitrat dapat merusak lapisan email gigi. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan bahwa asam sitrat yang ada di dalam minuman bersoda dapat menyebabkan erosi gigi. Asam sitrat yang terdapat di dalam soda diet dan soda biasa merupakan bahan berbahaya lainnya, terutama bagi kesehatan mulut Anda. Hal ini dikarenakan asam sitrat dapat merusak lapisan email gigi. Kerusakan lapisan ini akan membuat gigi lebih mudah berlubang, mengalami perubahan warna, dan akhirnya membusuk. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan bahwa asam sitrat yang ada di dalam minuman bersoda dapat menyebabkan erosi gigi. Mengunyah permen karet bebas gula atau berkumur dengan air putih setelah
21
mengkonsumsi minuman bersoda dapat membantu meningkatkan produksi air liur untuk menetralkan keasaman mulut akibat minuman bersoda. 6. Sirup Jagung Tinggi Fruktosa Sirup jagung tinggi fruktosa merupakan bentuk gula yang diperoleh dari jagung. Gula ini lebih murah dan lebih mudah digunakan daripada gula alami. Sebagian besar pabrik minuman bersoda menggunakan gula ini sebagai ganti gula biasa. Selain itu, gula ini juga memiliki masa kadarluarsa yang lebih lama. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2004 menemukan bahwa mengkonsumsi minuman bersoda berkalori tinggi dan mengandung sirup jagung tinggi fruktosa secara berlebihan merupakan salah satu penyebab utama terjadinya obesitas. Obesitas akan meningkatkan resiko terjadinya sindrom metabolik, kumpulan gejala yang terdiri dari tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, lemak tubuh berlebih di daerah perut, dan kadar kolesterol yang abnormal atau kadar trigliserida yang tinggi. Sindrom metabolik akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan jantung, serangan jantung, stroke, dan diabetes.
2.4
Manfaat dari minuman bersoda Dalam minuman bersoda ada beberapa manfaat jika mengomsumsi
minuman tersebut diantaranya : 1. Untuk meningkatkan stamina tubuh , terutama setelah mengerjakan pekerjaan yang menguras tenaga. 2. Untuk menyegarkan tubuh terutama pada cuaca yang panas 3. Membersihkan karat Menyiramkan soda pada besi atau sesuatu yang berkarat bisa membuatnya kinclong kembali dan nampak seperti baru. Bagian yang berminyak pun mampu dibersihkan dengan mudah memakai air soda. 4. Menyembuhkan sengatan ubur-ubur Orang yang memiliki hobi menyelam terkadang tidak sengaja tersengat oleh ubur-ubur. Jika anda pernah mengalaminya, anda bisa menggunakan soda untuk mengatasi kulit yang terkenan sengatan ubur-ubur.
22
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan Minuman bersoda telah banyak beredar di masyarkat, baik orang dewasa
maupun anak-anak yang masih dibawah umur sudah mengonsumsi minuman yang bersoda karena memiliki rasa unik,khas serta menyegarkann dan masyarakat pun sudah banyak yang kecanduan atas minuman ini. Kandungan dari minuman bersoda, antara lain: air, CO2, gula atau pemanis, kafein, zat pengawet dan pewarna, perasa buatan, Bisphenol A, Asam Sitrat, Sirup Jagung berfruktosa tinggi, serta asam fosfat. Bahaya yang ditimbulkan setelah cukup banyak , antara lain: gangguan ginjal, diabetes, obesitas, tulang rapuh, kerusakan gigi, ketergantungan kafein, kanker pankreas, penurunan jumlah sperma, serta melemahkan sistem kekebalan. Salah satu kandungan dari minuman bersoda ialah kafein, yang juga terkandung dalam teh dan kopi. “Teh bertindak sebagai perangsang, dan sampai batas tertentu menimbulkan keracunan. Akibat dari kopi dan banyak minuman populer lainya sama saja. Efeknya yang pertama ialah memberi perasaan segar. Saraf-saraf lambung terangsang; ini menyebabkan iritasi pada otak, dan pada gilirannya otak terangsang untuk memberi kegiatan yang meningkat pada jantungdan tenaga cadangan seketika pada seluruh tubuh. Rasa letih terlupakan; kekuatan tampaknya bertambah. Kecerdasan di gerakkan, imajinasi menjadi lebih terang. Karena pengaruh-pengaruh ini, banyak orang mengira bahwa teh dan kopi itulah menghasilkan kebaikan yang besar bagi mereka. Tapi ini suatu kesalahan. Teh dan kopi tidak memberi zat makanan pada tubuh. Pengaruhnya sudah ada sebelum sempat terjadi pencernaan dan penyerapan, dan apa yang nampaknya seperti kekeuatan sebenarnya hanyalah rangsangan saraf. Setelah hilang pengaruh rangsangan itu, tenaga yang tidak alami itu hilang, dan akibatnya ialah kelesuan dan
kelemahan
sampai
tingkat
tertentu
(White,E.G.;Hidup
Yang
Terbaik,2012:306)”. Dengan beberapa dampak yang ditimbulkan tersebut, maka minuman bersoda sebaiknya tidak dikonsumsi dengan rutin ataupun dengan jumlah yang
23
banyak. Walaupun ingin mengkonsumsi minuman bersoda,sebaiknya dengan jumlah yang sedikit. Tetapi direkomendasikan untuk tidak mengkonsumsi minuman yang bersoda.
3.2
Saran Prinsip penutunan bagi umat Tuhan seharusnya adalah,”Jika engkau
makan atau jika engkau minum atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain lakukanlah semuanya itu untuk kemulian Allah” 1 Korintus 10:31. Juga tertulis dalam 1 Korintus 6:19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” “Dengan melakukan pertarakan dalam makan,minum, berpakaian, kerja, dan dalam segala hal, kita dapat melakukan bagi diri kita sendiri apa yang tidak dapat dilakukan oleh dokter untuk kita,” (White, E.G.;My Life Today,hlm 142.” Maka berdasarkan kutipan diatas, firman Tuhan bersabda bahwa, apapun yang kita lakukan,hendaknya dilakukan untuk kemuliaan Allah, sebab tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Dan dengan melakukan pola hidup yang baik maka kita dapat melakukakn apa yang tidak dapat dilakukan oleh dokter untuk kita.
24
DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, Joko, Yusa.2003. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Grafindo Media Pratama Australian Beverages Council. 2004 Nur’Afni, Heni.2009. Diet For Muslimah. Bandung : PT Mizan Pustaka White, E. G. 2012. Hidup Yang Terbaik. Bandung : Indonesia Publishing House White, E.G. My Life Today http://irondumbbell.com/minuman-soda-kanker http://obatgagalginjal.co/bahaya-minuman-bersoda-bagi-kesehatan-ginjal/ http://www.academia.edu/8163903/Analisa_Minuman_Bersoda http://www.beritasehatku.com/bahaya-konsumsi-soda-bagi-penderita-asam-urat/ http://www.ibu-hamil.web.id/2015/01/bahaya-sprite-fanta-bagi-ibu-hamil.html http://www.ivanhoesada.com/id/cetak/artikel/efek-soda-pada-gigi http://www.manfaatcantiksehat.com/2016/10/manfaat-dan-efek-sampingminuman-bersoda.html https://www.dokter.id/berita/ini-dia-7-racun-yang-ada-di-dalam-minuman-bersoda https://www.harjasaputra.com/riset/minum-minuman-bersoda-tingkatkan-resikoserangan-jantung.html
25