MAKALAH PERBAIKAN TANAH
TANAH TIMBUNAN
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perbaikan Tanah Dosen Pembimbing : Ir. Idharmahadi Adha, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
Kelompok 17
1. Angela Chikita Marcus
1315011010
2. Hatwan Fardilla
1345011015
3. Oldebes Temy Giantara
1345011025
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung 2016
Daftar Isi
Halaman
Daftar Isi ........................................................................................................................
2
Daftar Gambar ...............................................................................................................
3
Kata Pengantar ...............................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................................
5
1.1. Latar Belakang .......................................................................................
5
1.2. Tujuan Penulisan ....................................................................................
6
A. Tujuan Umum ....................................................................................
6
B. Tujuan Khusus ...................................................................................
6
1.3. Rumusan Masalah ..................................................................................
6
PEMBAHASAN MASALAH .......................................................................
7
A. Timbunan ...............................................................................................
7
B. Aplikasi Tanah Timbunan ......................................................................
8
C. Alat Berat ...............................................................................................
12
BAB III PENUTUP .....................................................................................................
14
3.1. Kesimpulan .............................................................................................
14
3.2. Saran .......................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
15
BAB II
2
Daftar Gambar
Gambar
A.1. .................................................................................................................
8
Gambar
B.1. .................................................................................................................
10
Gambar
B.2. .................................................................................................................
10
Gambar
B.3. .................................................................................................................
11
Gambar
C.1. .................................................................................................................
12
Gambar
C.2. .................................................................................................................
12
Gambar
C.3. .................................................................................................................
13
Gambar
C.4. .................................................................................................................
13
3
KATA PENGANTAR
Puji dan sykur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya percaya berkat kuasa dan anuhgerah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Perbaikan Tanah dalam bentuk karya tulis seperti ini. Dan terimakasih berlimpah kepada dosen Bapak Ir. Idharmhadi Adha, S.T., M.T. yang telah mendamping dan membimbing kami dalam menyelasaikan tugas ini. Pada dasarnya karya tulis ini dibuat sebagai konsep awal dalam perbekalan ilmu untuk mahasiswa/I terhadap mata kuliah Perbaikan Tanah di semester VII. Selain itu karya tulis ini dibuat untuk menambah wawasan dan setidaknya memberi sedikit bayangan mengenai materi kuliah yang diangkat dalam karya tulis ini. Dan secara konseptual karya tulis ini berisi mengenai penjelasan-penjelasan singkat mengenai materi yang diangkat. Saya sadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan dan harapan pembaca Nan budiman, untuk itu saran dan dan kritik demi kesempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan pembaca pada umumya.
Penulis,
Bandarlampung, September 2016
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia konstruksi yang semakin pesat, menjadikan banyak kegiatan pembangunan terjadi di hampir semua wilayah. Kebutuhan infrastruktur sebagai penunjang aktivitas manusia baik dibidang ekonomi, sosial, pendidikan, politik dan sebagainya menjadi dasar pembangunan tersebut dilakukan.
Berkaitan dengan perkembangan konstruksi
bangunan sipil tersebut, melibatkan inovasi-inovasi yang terjadi pada sub bidang-bidang teknik sipil antara lain struktur, geoteknik, transportasi, manajemen konstruksi, keairan dan lingkungan, planologi, serta sub bidang sipil lainnya yang saling terintegrasi. Kegiatan konstruksi yang dilakukan tersebut tidak bisa lepas dari pekerjaan tanah yang menjadi dasar berdirinya infrastruktur di hampir semua tempat. Hal tersebut berarti kegiatan konstruksi yang berkaitan dengan bidang geoteknik terus mengalami perkembangan. Dapat diambil contoh antara lain kegiatan awal investigasi tanah, pembuatan pondasi ( baik pondasi dangkal atau pondasi dalam : bor pile, driving pile ), penggalian, penimbunan, perbaikan dan perkuatan tanah, serta kegiatan lainnya sebagai kegiatan awal proses konstruksi dilakukan. Perkembangan kegiatan konstruksi geoteknik tersebut memunculkan kreativitas dan inovasi baik dari metode pelaksanaan, instrumentasi alat, dan penemuan penemuan baru lainnya. Topik pembahasan yang diangkat sehubungan dengan kegiatan konstruksi geoteknik tersebut yakni mengenai kegiatan timbunan.
Kegitan timbunan sudah sering dilihat dan
diketahui bersama yakni kegiatan meletakkan atau menambah volume material yang sejenis atau material lain dengan tujuan untuk meratakan permukaan yang berupa lubang sebelumya atau meninggikan elevasi permukaan untuk mendapatkan kondisi permukaan tanah yang lebih baik ( Clements, 1982 ). Pekerjaan timbunan yang sering dijumpai dalam kegiatan konstruksi sipil antara lain persiapan pembangunan jalan, persiapan lahan untuk bangunan di lokasi
5
1.2. TUJUAN PENULISAN
A. Tujuan Umum Sebagai Tugas untuk memperoleh nilai dari mata kuliah Perbaikan Tanah
B. Tujuan Khusus -
Menambah wawasan penulis
-
Sebagai proses pembelajaran
-
Memberi informasi dan wawasan pembaca
1.3 RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu tanah timbunan ? B. Apa saja aplikasi yang menggunakan tanah timbunan ? C. Alat berat apa yang digunakan dalam kegiatan tanah timbunan ?
6
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
A. TIMBUNAN
Timbunan dapat digunakan sebagai lapis penopang untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa, timbunan atau urugan dibagi dalam 2 macam sesuai dengan maksud penggunaannya yaitu : 1. Timbunan biasa, adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan tanpa maksud khusus lainnya. Timbunan biasa ini juga digunakan untuk penggantian material existing subgrade yang tidak memenuhi syarat. Bahan timbunan biasa harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari tanah yang disetujui oleh Pengawas yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen.
Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang plastisitasnya tinggi, yang diklasifikasi sebagai A-7-6 dari persyaratan (AASHTO M 145) atau sebagai CH dalam sistim klasifikasi “Unified atau Casagrande”. Sebagai tambahan, urugan ini harus memiliki CBR yang tak kurang dari 6 %, bila diuji dengan (AASHTO T 193).
Tanah yang pengembangannya tinggi yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 bila diuji dengan (AASHTO T 258), tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif diukur sebagai perbandingan antara Indeks Plastisitas (PI) – (AASHTO T 90) dan presentase ukuran lempung (AASHTO T 88).
2. Timbunan pilihan, adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan dengan maksud khusus lainnya, misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi bawah, untuk memperkecil gaya lateral tekanan tanah dibelakang dinding penahan tanah talud jalan.
7
Gambar A.1. Pekerjaan timbunan pada pelebaran badan jalan Bahan timbunan pilihan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai “Timbunan Pilihan” bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud yang telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Pengawas.
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah berpasir ( sandy clay) atau padas yang memenuhi persyaratan dan sebagai tambahan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya. Dalam segala hal, seluruh urugan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 %, bila diuji sesuai dengan (AASHTO T 193).
B. APLIKASI TANAH TIMBUNAN
Sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi di lapangan maka kegiatan timbunan tanah yang akan diberlakukan dalam pekerjaan timbunan terdiri dari : 1. Timbunan tanah kembali dari galian Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah kembali dari hasil galian adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan dengan mempergunakan bahan timbunan dari hasil galian yang secara spesifikasi teknis bahan tersebut dapat dipertangung jawabkan. Penimbunan dan pemadatan tanah isian di bangunan boleh dilakukan setelah umur bangunan sudah dinilai cukup oleh Direksi.
Pelaksanaan harus dilakukan secara hati-hati dengan
menggunakan alat yang diijinkan oleh Direksi. Penimbunan dilaksanakan secara lapis perlapis dengan ketebalan hamper sesuai dengan spesifikasi alat yang digunakan. Bila tidak ada instruksi lain dari Direksi maka Penyedia Jasa wajib menggunakan tanah hasil galian untuk penimbunan tanah isian.
Bila material 8
tanah
hasil
galian
bangunan
tidak
cukup
maka
Kotraktor
dibolehkan
menggunakan material timbunan dari luar (borrow area) atas ijin Direksi. 2. Timbunan tanah dengan material borrow area Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dengan material dari borrow area adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan dengan mempergunakan bahan timbunan dari galian pada suatu lokasi borrow dengan jenis dan kualitas tanah yang tertentu dan Penyedia Jasa mengeluarkan biaya untuk pengadaan material tanah timbunan tersebut. Sumber dari material borrow untuk setiap timbunan harus sesuai dengan borrow area yang telah disetujui oleh Direksi.
Semua bagian dari timbunan akan dihitung dan
dibayar terhadap material terpasang dalam lokasi timbunan dengan dasar setelah pekerjaan pemadatan. 3. Timbunan lolos air Timbunan kembali lolos air harus ditempatkan berdasarkan garis, ketinggian dan ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti arahan Direksi. Material harus ditangani dan diletakkan sedemikian rupa untuk menghindari segregasi. Metode dari pelaksanaan timbunan kembali lolos air harus diusulkan dan mendapat persetujuan dari Direksi. Timbunan kembali lolos air harus ditimbun secara lapis horisontal dengan ketebalan tidak lebih dari 50 (lima puluh) cm sentimeter sebelum dipadatkan dan dipadatkan secara menyeluruh dengan alat pemadat kapasitas 10 ton (vibratory roller ) atau berdasarkan kepadatan dari uji timbunan yang telah mendapatkan persetujuan dari Direksi. Material filter dapat diperoleh dari sungai setempat, galian pondasi bendung/bangunan air atau lokasi yang telah disetujui Direksi. Material filter harus terdiri dari material yang layak, awet, pasir dan kerikil bergradasi baik dengan ukuran partikel kurang dari 8 (delapan) sentimeter. Juga material tidak boleh mengandung fraksi lolos saringan no.4 dalam jumlah lebih dari 50% (limapuluh persen) begitu juga lolos saringan no. 200 tidak lebih atau kurang dari 10 % (sepuluh persen).
Sebelum melakukan pekerjaan penimbunan, ada beberapa tes yang harus dilakukan, yaitu : 1. Kepadatan Lapangan ( Field Density) 2. Permeabilitas Lapangan ( Field Permeability) 3. Berat Jenis (Specific Gravity) 9
4. Kadar Air (Water Content ) 5. Konsistensi (Consistency / Atterberg Limit ) 6. Gradasi (Gradation) Lapangan dan Laboratorium 7. Kepadatan Laboratorium ( Proctor Compaction)
Contoh pekerjaan timbunan pada jalan :
Gambar B.1. Pekerjaan Timbunan pada Proses Pembuatan Jalan
Contoh pekerjaan timbunan pada overpass :
Gambar B.2. Pekerjaan Timbunan pada Overpass
10
Contoh ilustrasi pekerjaan timbunan :
Gambar B.3. Ilustrasi Pekerjaan Timbunan
11
C. ALAT BERAT
Beberapa alat-alat berat untuk proses pekerjaan timbunan tanah : 1. Excavator (alat untuk menggali tanah dan mengangkat tanah)
Gambar C.1. Excavator
2. Dump Truck (untuk memindahkan material)
Gambar C.2. Dump Truck
12
3. Bulldozer (sebagai penggali, pendorong, menarik material)
Gambar C.3. Bulldozer
4. Vibratory Roller (alat yang dipakai untuk pemadat yang menggunakan penggetar)
Gambar C.4. Vibratory Roller
13
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Pekerjaan timbunan tanah dapat dilakukan setelah melakukan tes uji timbunan untuk menentukan efektifitas dari beberapa metode pemadatan dari material yang tersedia untuk pekerjaan timbunan.
3.2 SARAN Pekerja harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian sebagai bahan untuk timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat yang ditunjukkan oleh gambar, dan tidak boleh adanya semak, akar, rumput atau material yang tidak memenuhi syarat yang akan dipakai sebagai bahan timbunan.
14
DAFTAR PUSTAKA
__________, Pedoman Penyusun Spesifikasi Teknis ( RPT0-Pd T-xx-200x)
Norendra Rizqi, 2014. Pekerjaan Timbunan https://www.scribd.com/document/203272889/Pekerjaan-Timbunan
http://tosimasipil.blogspot.co.id/2013/10/metode-perbaikan-tanah.html
15