MAKALAH “
Teknik Penyaluran Air Buangan
”
Disusun Oleh: Mustika Harefa
(1510941029) (1510941029)
Widya Bestari
(1510942016) (1510942016)
Dosen Pengampu: Ansiha Nur, M.T
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bumi pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri sari pencemaran dan kerusakan yang terjadi di alam. Akan tetapi, tidak semua zat pencemar mampu di urai oleh bumi. Beberapa zat, mampu merusak kesehatan air dan tanah, sehingga menjadi tercemar. Parameter air yang tercemar dapat dilihat melalui 3 aspek, yaitu fisika, kimia, dan bakteriologi. Pada aspek fisika, dapat dilihat dengan meilhat tampilan fisik dari air tersebut. Mulai dari warna air, suhu, bau, rasa, serta kekeruhan. Sedangkan parameter kimia dapat dilihat drai PH serta logam berat
yang terkandung didalammnya
seperti merkuri, timbal, arsenic, kromium, seng dan nikel. Sedangkan pada parameter bakteriologi dapat dilihat melalui jumlah bakteri yang ada di dalam air seperti coliform, puristik dan patogenik. Untuk kesehatan tanah, dapat dilihat melalui perubahan sifat dasar yanah yang melebihi kriteria baku dari kerusakan tanah. Sumber- sumber pencemaran air dan tanah di bumi berasal dari kegiatan manusia. Dan sumber pencemaran tersebesar berasal dari limbah industri dan rumah tangga. Kedua limbah tersebut, jika tidak diolah dengan baik, maka dapat mencemari lingkungan air maupu tanah. Pengolahan limbah domsetik sangat dibutuhkan. Hal ini untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Tugas manusia sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam sekitar. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan limbah yang baik. 1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan limbah dan limbah domestik? 2. Apa manfaat pengolahan limbah domestik? 2. Bagaimana cara pengolahan limbah domestik? 1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud dari limbah dan limbah domestik 2. Mengetahui manfaat pengoahan limbah domestik 1
3. Mengatahui proses pengolahan limbah domestik
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, atau membahayakan lingkungan hidup manusia serta makhluk hidup. Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air limbah adalah air yang membawa sampah (limbah) dari rumah tinggal, bisnis, dan industri yaitu campuran air dan padatan terlarut atau tersuspensi dapat juga merupakan air buangan dari hasil proses yang dibuang ke dalam lingkungan. Berdasarkan sifat fisiknya limbah dapat dikategorikan atas limbah padat, cair, dan gas. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Berbagai teknik pengolahan air limbah untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga metode pengolahan, yaitu pengolahan secara fisika, pengolahan secara kimia, dan pengolahan secara biologi. 2.2 Pengertian Limbah Domestik
Pengertian limbah domestik dapat diartikan sebagai suatu limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Seperti diketahui bahwa berdasarkan asalnya, limbah memang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu limbah pertanian, limbah industri, dan limbah domestik. Limbah domestik sendiri menjadi masalah yang paling serius karena umumnya tidak dikelola dengan tepat. Terlebih di daerah perkotaan, limbah domestik menjadi limbah dengan persentase terbesar dalam menyumbang kerusakan lingkungan hidup. Limbah domestik rumah tangga terbagi menjadi 2 yaitu limbah non kakus atau grey water , dan limbah kakus atau black water . Kedua limbah ini memiliki penanganan yang berbeda. Karena jenis zat perusak di dalamnya. Pada limbah non kakus seperti grey water , adalah limbah yang berasal dari hasil memasak dan 3
mencuci. Limbah ini mengandung sampah, minyak dan pasir. Pada pengelolaan limbah domestik ini dapat memakai Sistem Pengolahan Air Limbah atau SPAL. Sedangkan limbah kakus adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia. 2.3 Tujuan Pengolahan Limbah
Pada dasarnya pengolahan air limbah bertujuan untuk: 1. Melindungi kesehatan anggota masyarakat dari ancaman berbagai penyakit. Ini disebabkan karena limbah sering dipakai sebagai tempat berkembang biaknya berbagai macam bibit penyakit. 2. Melindungi timbulnya kerusakan tanaman, terutama jika air limbah tersebut mengandung zat organik yang membahayakan kelangsungan hidup. 3. Menyediakan air bersih yang dapat dipakai untuk keperluan hidup sehari-hari, terutama jika sulit ditemukan air bersih. 2.3 Pengolahan Limbah Domestik
Pengolahan limbah domestik, adalah pengolahan limbah, sehingga air yang dibuang bukan lagi air yang tercemar zat perusak, melai nkan air yang lebih bersih. pengolahan limbah domestic terbagi menjadi dua, yaitu limbah rumah tangga dan komunal. Setiap limbah memiliki cara tersendiri dalam mengelola limbahnya. Keberadaan limbah domestik juga perlu mendapat penanganan serius agar tidak terakumulasi dan menimbulkan masalah. Setiap rumah tangga perlu menyadari hal ini supaya dapat ikut berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Langkah langkah penanganan limbah domestik yang dapat kita lakukan di antaranya: 1. Membuat sarana penampungan kotoran (septictank) untuk mencegah timbulnya penyakit dan pencemaran lingkungan. 2. Menggunakan deterjen dan sabun secara efisien saat mencuci pakaian atau perabotan. 3. Membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah berdasarkan jenisnya agar dapat dikelola kembali oleh petugas pengolah sampah secara efektif. 4. Mendaur ulang limbah yang sekiranya dapat dimanfaatkan kembali. Misalnya menjadi suatu hiasan karya seni. 5. Mengurangi pemakaian plastik sebagai pembungkus ketika berbelanja. 4
2.3.1 Pengolahan Limbah Domestik Rumah Tangga
Pengolahan limbah domestiK rumah tangga terbagi atas 2, yakni : 1. Pengolahan limbah grey water
SPAL adalah salah satu solusi pengolahan limbah grey water . SPAL adalah salah satu system pengolahan air limbah yang murah, sederhana dan ramah lingkungan. Pada SPAL dibutuhkan dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada bak pengumpul, di beri ruang dengan sekat sebuah kassa. Sekat kassa ini bertugas menyaring dan mengendapkan minyak, sampah dan pasir. Pada tangki resapan, dipasang batu koral dan arang, untuk menyering air, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih. cara kerja dari SPAL adalah, air limbah akan masuk di dalam bak penampungan. Pada bak penampungan, minyak, pasir, maupun sampah akan terendap di dalam saringan kassa, sedangkan airnya akan jatuh ke dalam tangki resapan. Di dalam tangki resapan, air akan keluar dengan terlebih dahulu tersaring oleh arang dank oral, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih. 2. Pengolahan limbah black water Limbah domestik rumah tangga black water atau yang berasal dari kotoran manusia, memerlukan sebuah septic tank . Limbah dari grey water tidak dapat disatukan dengan limbah dari black water karena sabun pada grey water dapat 5
menyebabkan bakteri pengurai pada septic tank akan mati. Septic tank yang baik adalah septic tank yang mampu memberikan tempat bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Salah satu teknologi septic tank adalah Biority. Keunggulan dari biority adalah ukurannya yang tidak terlalu besar, ramah lingkungan, material yang terbuat dari bahan yang tahan korosi, serta makai technocell . Yaitu sebuah teknologi yang mampu memberikan ruang pada bakteri pengurai untuk berkembang biak dan mempercepat sedimen lumpur. Serta air buangan dari biority ini bersih, dan ramah lingkungan. Fungsi dari bakteri pengurai pada septic tank adalah untuk mengurangi lumpur tinja yang terbuang.
2.3.1 Pengolahan Limbah Domestik Komunal
Pengolahan limbah domestic komunal adalah pengolahan limbah yang terpusat pada satu wilayah. Hal ini dapat dilakukan, jika dalam satu wilayah aktifitas mencuci serta mandi berada dalam satu tempat umum yang sama. Atau terdapat pabrik dan peternakan di sekitar wilayah tersebut. Pada dasarnya pengolahan limbah domestik komunal juga terbagi menjadi dua yaitu : 1. Pengolahan limbah grey water komunal Pada pengelolaan grey water , masyarakat dapat membuat SPAL besar yang tertanam di dekat tempat masyarakat biasa melakukan akitifitas mencuci. Tidak setiap rumah memiliki WC pribadi, sehingga keberadaan WC umum menjadi 6
tempat mandi sekaligus mencuci pakaian. SPAL yang di buat demi kepentingan komunal, harus berukuran besar, dan mampu menampung limbah yang di keluarkan oleh setiap individu. Limbah grey water akan ditempatkan terpisah dengan limbah black water . berbeda dengan limbah black water, limbah grey water komunal hanya menghasilkan air bersih pada proses akhir penyaringan. Akan tetapi jika air hasil dari SPAL disterilkan kembali, maka air tersebut dapat di pakai lagi untuk mencuci. Selain memakai SPAL, warga dapat menanam tanaman yang mampu meyerap zat pencemar disekitar selokan. Tanaman tersebut adalah bunga ungu, lidi air, bunga coklat, melati air, dan lili air. Selain dapat menyerap zat pencemar, lingkungan kampung akan akan semakin asri dengan adanya tanaman.
2. Pengolahan limbah black water komunal Limbah black water tidak dapat disatukan, karena sifat limbah yang berbeda. oleh karena itu black water tidak dapat memakai sistem SPAL. Pada black water , pengelolaannya dapat dilakukan dengan memakai sistem biogas. Biogas adalah energy alternatif yang berasal dari kotoran. Pada biogas, proses biologisnya dilakukan secara anaerobic, tanpa oksigen, dan pada hasil akhirnya akan menghasilkan gas yang dapat dipakai untuk memasak. Limbah yang dapat dipakai dan diolah menjadi biogas adalah kotoran manusia, limbah yang berasal dari pabrik tahu dan tempe, kotoran dari hewan ternak serta rumah pemotongan hewan. Pengolahan limbah black water sebagai energi 7
alternatif, dapat membantu meringkan pengeluaran warga. Karena alat yang dibutuhan tidak mahal, dan perawatannya juga tidak membutuhkan banyak waktu. Akan tetapi kekurangan dari pengolahan black water adalah bau yang ditumbulkan. Sehingga tangki penampungan limbah harus benar- benar tertutup rapat agar bau tidak keluar.
2.4 Pemantauan Air Limbah Domestik
Salah satu upaya pemerintah untuk menahan laju beban pencemaran adalah dengan Pemberlakuan peraturan terbaru baku mutu air limbah domestik yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.68/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2016 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik pada tanggal 2 September 2016. Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, 2 peraturan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, diantaranya: a.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik; dan
b.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, Lampiran XLIII Usaha dan/atau kegiatan Perhotelan, Lampiran XLIV huruf A bagi Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Lampiran XLVI tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Domestik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1815).
8
Berdasarkan pasal 3, peraturan ini diberlakukan untuk setiap usaha/kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik yang dihasilkannya. Lebih jelasnya bahwa peraturan ini memberikan arahan pada penanggung jawab usaha/kegiatan pengolahan air limbah domestik dalam menyusun perencanaan pengolahan air limbah domestik, dan penyusunan dokumen lingkungan hidup seperti amdal dan UKL-UPL. Dalam hal pengolahan air limbah domestik, dapat dilakukan secara tersendiri (tanpa menggabungkan dengan pengolahan air limbah dari kegiatan lainnya atau terintegrasi dengan menggabungkan air limbah dari kegiatan lainnya ke dalam suatu system pengolahan air limbah.
Kedua pilihan tersebut tetap harus memperhatikan dan memenuhi baku mutu air limbah yang telah dicantumkan dalam Lampiran I (untuk pengolahan air limbah secara tersendiri) atau Lampiran II (untuk pengolahan air limbah secara terintegrasi). Informasi baku mutu air limbah domestik tersendiri (Lampiran I) dapat dilihat pada Tabel 1. Sementara untuk pengolahan limbah secara terintegrasi (Lampiran II) dibutuhkan perhitungan lebih lanjut dengan memperhatikan debit air limbah paling tinggi dan kadar air limbah gabungan paling tinggi. Penetapan baku mutu pada lampiran peraturan sudah pasti tidak boleh terlampaui.
9
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
Pengamatan saluran air buangan dilakukan di Kost Azka di kawasan pasar baru, Limau Manih. Pada gambar 3.1 dapat dilihat saluran untuk air limbah grey water dan Gambar 3.2 saluran untuk air limbah black water .
Gambar 3.1 Saluran untuk limbah grey water
Gambar 3.2 Saluran limbah untuk black water
Saluran drainase saluran air limbah
Gambar 3.3 Saluran Air Limbah
Pada Gambar 3.3 dapat dilihat pipa untuk saluran air buangan untuk black water tidak terpisah dengan saluran untuk grey water dan digabung dengan saluran drainase. Hal tersebut menandakan masih adanya sistem penyaluran air buangan masyarakat di sekitar pasar baru yang tidak baik. Limbah dari grey water tidak 10
dapat disatukan dengan limbah dari black water karena sabun pada grey water dapat menyebabkan bakteri pengurai pada septic tank akan mati. Septic tank yang baik adalah septic tank yang mampu memberikan tempat bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Limbah yang disatukan tersebut dialirkan ke dalam septic tank yang berada di bawah bangunan. Dapat dilihat pada gambar 3.4. Jika septic tank terisi penuh air limbah yang meluap dialirkan ke selokan..Hal tersebut menimbulkan hal yang merugikan, seperti menganggu estetika karena menimbulkan bau yang tidak sedap dan tidak enak dilihat. Selain itu limbah grey water yang tidak diolah telebih dahulu dapat membahayakan bagi lingkungan sekitar.
Gambar 3.4 Septic Tank berada di bawah bangunan
Sebaiknya, sistem penyaluran air buangan di kos dipisahkan antara limbah grey water dan black water. Limbah black water dialirkan ke septictank Sedangkan limbah grey water dialirkan ke sistem pengolahan air limbah (SPAL) yang pembuatanya cukup sederhana dan murah serta ramah lingkungan. Dengan demikian pencemaran akibat limbah yang dibuang ke lingkungan dapat dikurangi. Air buangan domestik memegang peran yang penting dalam kehidupan masyarakat. Air buangan ini dihasilkan dari kegiatan rumah tangga yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan setiap harinya secara rutin. Air buangan akan selalu menimbulkan permasalahan bagi masyarakat apabila tidak dikelola dengan benar. Penyebaran penyakit, bau dan faktor estetis merupakan dasar pemikiran mengapa dibutuhkan saluran air buangan. Pengelolaan air buangan meliputi
pengumpulan,
penyaluran
dan
pengolahannya.
Apabila
terjadi
pencemaran di lingkungan akibat air buangan, salah satu akibatnya adalah 11
gangguan terhadap kesediaan air bersih. Oleh karena itu, penanganan limbah cair domestik harus dilaksanakan dengan benar agar kehidupan masyarakat tidak terganggu.
12
BAB IV KESIMPULAN
1. Limbah domestik terbagi atas 2, yakni black water dan grey water 2. Pengolahan limbah domestik terbagi atas 2, yakni pengolahan limbah domestik rumah tangga dan pengolahan limbah domestik komunal. 3. Saluran air buangan limbah black water dan grey water harus dipisahkan dan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto. Dasar – dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta : UI – Press, 1987. Duncan Mara. Pengolahan Air Limbah di Daerah Beriklim Panas. ELBS and John Wiley & Sons, 1978, Bab V. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt533139dcea431/klh--57-sungai-diindonesia-tercemar
14