PENANAMAN PIPA AIR BUANGAN BEBERAPA HAL PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANAMAN PIPA : - JENIS PIPA - KONDISI WILAYAH PENEMPATAN PIPA - KRITERIA PERENCANAAN PENANAMAN PIPA
KONDISI WILAYAH PENEMPATAN PIPA PERLU MEMPERHATIKAN KEADAAN – KEADAAN SEBAGAI BERIKUT : -
TOPOGRAFI JALUR RENCANA SESUAI DENGAN TINGGI MUKA TANAH STRUKTUR TANAH TANAH BERGAMBUT DAN TANAH KERAS CUACA TIKUS DAN MANUSIA GEMPA BUMI AIR JENIS PIPA YANG TAHAN TERHADAP KUALITAS AIR DAN ARUS.
GANGGUAN BUANGAN :
YANG
TIMBUL
DALAM
PENGOPERASIAN
AIR
- INFILTRASI AIR TANAH - INFLOW AIR HUJAN YANG BERLEBIHAN - KOROSI PADA PIPA AIR BUANGAN ATAU AKSESORIS PIPA - TIMBULNYA BAU PADA PIPA AIR BUANGAN AKIBAT PROSES BIOLOGIS YANG TERJADI DALAM PERPIPAAN AIR BUANGAN.
PENANAMAN DAN PENEMPATAN PIPA HARUS MEMPERHATIKAN : 1. KEDALAMAN PENANAMAN PIPA, DIPERLUKAN UNTUK : - ANTISIPASI TERHADAP KOTORAN ATAU PADATAN BESAR - MEMBERIKAN VENTILASI PADA AIR BUANGAN - MENGURANGI AKIBAT KANDUNGAN ORGANIK TINGGI DALAM AIR BUANGAN DEKOMPOSISI GAS H2S
2. PENEMPATAN PIPA AIR BUANGAN, DIPERLUKAN UNTUK : - APABILA JARINGAN PIPA AIR BUANGAN SAMA DENGAN AIR MINUM, MAKA PIPA AIR BUANGAN DILETAKKAN MINIMAL 0,5 METER DIBAWAH PIPA AIR MINUM UNTUK MENGHINDARI JIKA TERJADI KEBOCORAN AGAR TIDAK MENCEMARI AIR MINUM - KEDALAMAN PENANAMAN PIPA MINIMUM 1 METER AGAR MENGURANGI KERUSAKAN PIPA AIR BUANGAN AKIBAT TEKANAN DARI ATAS - PIPA AIR BUANGAN DITANAM DITENGAH JALUR HIJAU, DITEPI JALAN DAN DIBAWAH TROTOAR. HAL INI UNTUK MENGHINDARI JIKA TERJADI KEMUNGKINAN PENGGALIAN UNTUK PERBAIKAN PIPA. - KEDALAMAN PENANAMAN PIPA MAKSIMAL 7 METER AGAR MEMUDAHKAN PENANAMAN DAN PERAWATAN PIPA. HAL INI TERGANTUNG PADA MUKA AIR TANAH DAN JENIS KELAS JALAN.
PENYAMBUNGAN PIPA DILAKUKAN KARENA : -
PANJANG PIPA TERBATAS ADANYA BELOKAN PENCABANGAN PERUBAHAN UKURAN DIAMETER PEMASANGAN VALVE
KARAKTERISTIK FISIK UNTUK PIPA AIR BUANGAN : - TAHAN LAMA - TAHAN TERHADAP ABRASI - MEMILIKI LAPISAN YANG KOKOH UNTUK MENCEGAH MASUKNYA AIR SELAIN AIR BUANGAN - TAHAN TERHADAP BEBAN YANG BERAT.
SISTEM PENYAMBUNGAN PIPA BERDASARKAN PADA BAHAN PIPA. • • • • •
PENYAMBUNGAN PENYAMBUNGAN PENYAMBUNGAN PENYAMBUNGAN PENYAMBUNGAN
SLIP MEKANIS UNTUK JENIS PIPA BESI DAN BAJA FLANGE GASKET UNTUK JENIS PIPA DUCTILE IRON BELL – SPIGOT UNTUK PIPA PVC
KRITERIA PERENCANAAN UNTUK PENANAMAN PIPA • • •
• • •
KEDALAMAN MINIMUM (X) 1M KEDALAMAN MAKSIMUM 6 – 7 M TERGANTUNG MUKA AIR TANAH, KELAS JALAN, JENIS PIPA, TERDAPATNYA JARINGAN UTILITAS LAIN : PIPA AIR MINUM, SALURAN DRAINASE DLL. URUGAN TANAH (Ht) : 50 - 300 MM = 50 CM 350 - 1000 MM = 100 CM TINGGI PASIR DIATAS PIPA (Hp1) = 20 CM TINGGI PASIR DI BAWAH PIPA (Hp2) : 50 - 100 MM = 10 CM 150 – 200 MM = 60 CM 250 – 300 MM = 80 CM > 300 MM = 100 CM Ht Hp1 Diameter pipa Hp2
CARA PERHITUNGAN PENANAMAN PIPA • • • • • • • •
JALUR PIPA DARI DAN KE PANJANG PIPA TOTAL (DIKETAHUI) PANJANG PIPA TIAP SEGMEN 500 m JUMLAH SEGMEN SLOPE PIPA DAN SLOPE TANAH (DATA PERHITUNGAN) HF PIPA TOTAL = SLOPE PIPA X PANJANG PIPA TOTAL HF PIPA TIAP SEGMEN = SLOPE PIPA X PANJANG PIPA TIAP SEGMEN ELEVASI TANAH AWAL & AKHIR (DATA PERHITUNGAN)
• •
HF TANAH TOTAL = SLOPE TANAH X PANJANG PIPA TOTAL HF TANAH TIAP SEGMEN = SLOPE TANAH X PANJANG PIPA TIAP SEGMEN
• • • • • • • •
SLOPE YANG DIPAKAI (TENTUKAN SENDIRI) DIAMETER PIPA (DATA PERHITUNGAN) KEDALAMAN MINIMUM (JARAK MUKA TANAH DG GALIAN) (X) JARAK URUGAN TANAH (HT) LIHAT PERSYARATNNYA TINGGI PASIR DIATAS PIPA (Hp1) 20 cm TINGGI PASIR DIBAWAH PIPA (Hp2) LIHAT PERSYARATANNYA TINGGI PIPA AWAL = X + HT + Hp1 TINGGI PIPA AKHIR = X + HT + Hp1 + HF PIPA TIAP SEGMEN
CARA PERHITUNGAN PENANAMAN PIPA
•
ELEVASI PENANAMAN PIPA AWAL = ELEVASI TANAH AWAL – TINGGI PIPA AWAL ELEVASI PENANAMAN PIPA AKHIR = ELEVASI TANAH AKHIR – TINGGI PIPA AKHIR ELEVASI PENANAMAN DASAR PIPA AWAL = ELEVASI PENANAMAN PIPA AWAL – DIAMETER PIPA ELEVASI PENANAMAN DASAR PIPA AKHIR = ELEVASI PENANAMAN PIPA AKHIR – DIAMETER PIPA KEDALAMAN GALIAN PIPA AWAL =
•
X + HT + Hp1 + Hp2 + DIAMETER PIPA KEDALAMAN GALIAN PIPA AKHIR :
•
•
• •
X + HT + Hp1 + DIAMETER PIPA + Hp2 + HF PIPA
CONTOH PERHITUNGAN PENANAMAN PIPA DIKETAHUI DATA JALUR PENANAMAN PIPA A – B PADA SUATU DAERAH SBB : • PANJANG PIPA = 980 m • ELEVASI TANAH AWAL = 19,27 m ; ELEVASI TANAH AKHIR = 19,29 m • SLOPE PIPA = 0,0066 ; SLOPE TANAH = 0,0000218 • DIAMETER PIPA = 0,25 m RENCANAKAN KEDALAMAN GALIAN PIPA AIR BUANGANNYA? PEMBAHASAN : 1. PANJANG PIPA TIAP SEGMEN = L-TOTAL / 2 = 980 / 2 = 490 m 2. JUMLAH SEGMEN = 2 3. HF PIPA TOTAL = 0,0066 X 980 = 6,468 m 4. HF PIPA TIAP SEGMEN = 0,0066 X 490 = 3,234 m 5. HF TANAH TOTAL = 0,0000218 X 980 = 0,0214 m 6. HF TANAH TIAP SEGMEN = 0,0000218 X 490 = 0,0107 m 7. SLOPE YANG DIPAKAI ADALAH SLOPE PIPA (0,0066) 8. KEDALAMAN MINIMUM PIPA (X) = 1 m 9. DENGAN PIPA = 0,25 m HT = 50 cm = 0,5 m 10.Hp1 = 20 cm = 0,2 m 11.DENGAN PIPA = 0,25 m Hp2 = 80 cm = 0,8 m
CONTOH PERHITUNGAN PENANAMAN PIPA 12. TINGGI PIPA AWAL = X + HT + Hp1 = 1 + 0,5 + 0,2 = 1,7 m 13. TINGGI PIPA AKHIR = X + HT + Hp1 + HF PIPA TIAP SEGMEN = 1 + 0,5 + 0,2 + 3,234 = 4,934 m 14. ELEVASI PENANAMAN PIPA : . PIPA AWAL = 19,27 – 1,7 = 17,57 m . PIPA AKHIR = 19,29 – 4,934 = 14,36 m . DASAR PIPA AWAL = 17,57 – 0,25 = 17,32 m . DASAR PIPA AKHIR = 14,36 – 0,25 = 13,941 m 15. KEDALAMAN GALIAN : . PIPA AWAL = X + HT + Hp1 + Hp2 + DIAMETER PIPA = 1 + 0,5 + 0,2 + 0,8 + 0,25 = 2,75 m (MEMENUHI KRITERIA) . PIPA AKHIR = X + HT + Hp1 + DIAMETER PIPA + Hp2 + HF PIPA SEGMEN = 1 + 0,5 + 0,2 + 0,25 + 0,8 + 3,234 = 5,984 m (MEMENUHI KRITERIA)
PROFIL HIDROLIS HF = 3,234 m X=1 m HT = 0,5 Hp1 m = 0,2 m Ø = 0,25 mp2 = 0,8 H m
DATUM JALUR PIPA
A
1
L – PIPA TOTAL
980
980
L – PIPA PER SEGMEN
490
490
ELEVASI TANAH DIAMETER PIPA
+19,2 7 0,25
+19, 29 0,25
SLOPE (YANG DIPAKAI)
0,006
0,00
BEBAN PIPA YANG TERTANAM : WD = CD . W. BD2 DENGAN : WD = BEBAN PENANAMAN PIPA, LB/ FT CD = KOEFISIEN PENANAMAN PIPA, GAMBAR 5.8 W = BERAT TANAH ISIAN, LB/FT3 BD = LEBAR GALIAN DIATAS PIPA, FT
KEKUATAN PIPA TERTANAM YANG AMAN. S = A/F DENGAN : S = KEKUATAN PIPA TERTANAM (LB/LIN FT) ; SYARAT S WD A = AREA PENANAMAN (LB/LIN FT) F = FAKTOR KEAMANAN UNTUK PIPA BETON A = KEKUATAN PIPA X KEKUATAN BEBAN F = 1,2 – 1,5 UNTUK PIPA REINFORCED CONCRETE A = PEMBEBANAN X DIAMETER PIPA X FAKTOR BEBAN F=1
KETERANGAN GRAFIK : A = KOEFISIEN CD UNTUK BUTIRAN B = KOEFISIEN CD UNTUK PASIR DAN KERIKIL C = KOEFISIEN CD UNTUK LAPISAN TANAH ATAS D = KOEFISIEN CD UNTUK TANAH LUMPUR E = KOEFISIEN CD UNTUK LUMPUR PEKAT
Contoh : PIPA AIR BUANGAN JENIS VITRIFIED CLAY BERDIAMETER 8 INCI DILETAKKAN PADA KEDALAMAN 19,2 FT DAN LEBAR GALIAN 2 FT. BERAT TANAH ISIAN SEBESAR 120 LB/FT3. HITUNG KEKUATAN PIPA YANG HARUS DIGUNAKAN JIKA FAKTOR KEAMANANNYA SEBESAR 1,5. PEMBAHASAN : H = KEDALAMAN GALIAN – DIAMETER PIPA = 19,2 – 0,7 = 18,5 FT H/BD = 18,5 / 2 = 9,2 BERDASARKAN GRAFIK KOEFISIEN CD UNTUK H/BD = 9,2 DAN KURVA D MAKA CD = 3,5 WD = 3,5 X 1120 X 2 X 2 = 1680 LB/LIN FT S = (1400 X 1,5) / 1,5 = 1400 LB/LIN FT TERNYATA S < WD SEHINGGA TIDAK DIANJURKAN. S = 1400 X 1,9 / 1,5 = 1770 LB/LIN FT DARI HASIL TERSEBUT DI DAPAT S > WD SEHINGGA BISA DITERAPKAN.